Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT. Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **)

ANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb. yang telah memberikan Nikmat Iman dan Islam. Tiada Tuhan yang wajib kita sembah

SISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL

GAYA TEKAN PAD REM TERHADAP DISK ROTOR PADA KENDARAAN MINI BUGGY

BAB III TINJAUN PUSTAKA

ANALISIS GAYA PENGEREMAN PADA MOBIL NASIONAL MINI TRUCK

ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN


ANALISA SYSTEM PENGEREMAN (PARKING BRAKE) PADA PESAWAT AIRBUS A320

ANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP

ANALISIS SISTEM PENGEREMAN PADA MOBIL MITSUBISHI L300 JENIS PICK-UP


STUDI EKSPERIMENTAL PEMANTAUAN KONDISI DAN PENILAIAN ANALISA KINEMATIK PENGEREMAN MOBIL

STUDI KAITAN PARAMETER PENGEREMAN DENGAN BEBAN DINAMIS PADA KENDARAAN

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.

BAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG

Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki. Fungsi rem selanjutnya?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

APLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL

ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim 2

ANALISA PERFORMA MESIN DIESEL PENGGERAK ALAT PEMBUAT PELET PAKAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER PRONY BRAKE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

ELEMEN MESIN 2 REM ALI RIDHO ALATAS

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi otomotif. Inovasi di bidang tranportasi saat ini semakin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

ANALISIS KAPASITAS PENGEREMAN MOTOR YAMAHA RX KING 135 CC

ANALISIS KONSTRUKSI DAN SISTEM KERJA MASTER SILINDER SERTA BOSTER REM PADA TOYOTA KIJANG TIPE KF 50

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

BAB II DASAR TEORI. Rem adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat memperlambat atau

MODIFIKASI REM TROMOL PADA YAMAHA JUPITER Z MENJADI REM CAKRAM DENGAN APLIKASI TEKNOLOGI CBS (COMBI BRAKE SYSTEM)

Aifa Naufal Zahron 1, Bayu Wiro K. 2, Tri Andi Setiawan 3.

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM PENGEREMAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT UNTUK UJI KEAUSAN REM SUBUH RAHARJO NIM : DOSEN PEMBIMBING


Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN REM PITA PADA MOBIL DEREK DENGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM 2 TON

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Language, recondition memiliki arti to restore to good condition, especially

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

MODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Pemodelan dan Analisa Antilock Braking System (ABS) Pada Military Vehicle Studi Kasus Panser Anoa APC 6X6

8 gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Si

PERENCANAAN SISTEM PENGEREMAN OTOMATIS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN AKTUATOR REM TROMOL

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

Analisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 ABSTRAK

STUDI PENGARUH TEKANAN PENGEREMAN DAN KECEPATAN PUTAR RODA TERHADAP PARAMETER PENGEREMAN PADA REM CAKRAM DENGAN BERBASIS VARIASI KANVAS

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Studi Komparasi Daya Pengereman Antara Piston Singel Dengan Double Pada Sepeda Motor. Abstrak

ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

Sistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.

ANALISA BEBAN PENGEREMAN TERHADAP KUALITAS KAMPAS REM TROMOL MOBIL DENGAN METODE OGHOSI.

BAB III SISTEM DAN KOMPONEN REM TROMOL BUS

KINERJA REM TROMOL TERHADAP KINERJA REM CAKRAM KENDARAAN RODA DUA PADA PENGUJIAN STASIONER

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV PROGRAM-PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

Rem merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital. keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak

I. PENDAHULUAN. Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

Analisa Mekanik Brake Shoe Tipe T-360 Dan Tipe T-359 KK Dengan Metode Elemen Hingga

PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH VARIASI UTILITY PISTON ROD VEHICLE TERHADAP GAYA REDAM SHOCK ABSORBER DAN RESPON DINAMIS SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

HANDOUT. Hukum Pokok Hidrostatis & Hukum Pascal. Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / 2. Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

Pemodelan dan Simulasi Sistem Pengereman. Kendaraan GEA Pick Up dengan Variasi Komponen Pengereman yang Ditentukan dari Kendaraan Niaga Jenis Lainnya

Transkripsi:

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat Ahmad Arifin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok Jawa Barat INDONESIA ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran gaya yang terjadi pada rem tromol untuk kendaraan roda empat dengan analisis perhitungan dari komponen rem dengan pembebanan pedal 5kgf, 10kgf, 15kgf, 0kgf, 5kgf. Besar diameter master silinder 1,58 cm, Yang berfungsi untuk mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidrolik, Diameter silinder cakram 1,90 cm dan perbandingan tuas pedal 4,11 menunjukan semakin besar pembebanan pedal rem maka gaya yang menekan master rem (Fk), gaya tekanan minyak rem (Pe), gaya yang menekan pad rem (Fp), dan gaya gesek pengereman (Fμ) akan semakin besar, sedangkan semakin besar gaya yang menekan pedal rem maka jarak waktu pengereman akan semakin kecil. Kata kunci : rem, drum brake, master silinder, pembebanan pedal. PENDAHULUAN Sistem rem ini dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan, sistem rem ini sangat penting pada kendaraan dan juga berfungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin pengendara untuk berkendaraan dengan aman dan rem ini membutuhkan master silinder untuk meneruskan tekanan pada saat pengereman berlangsung. Kendaraan yang menggunakan sistem rem hidraulik banyak sekali komponen-komponen yang terkait didalammya, salah satu diantaranya master silinder dan silinder roda. Master Silinder berguna untuk meneruskan tekanan pengereman dari pedal ke silinder roda melalui pipa-pipa rem sesuai dengan tekanan pengereman. Sedangkan silinder roda berguna untuk meneruskan tekanan hidraulik ke pad rem sehingga terjadi pengereman

PROSEDUR ANALISIS Adapun prosedur utama pada pengujian yang dilakukan penguji adalah : Menjalankan motor listrik, menekan pedal gas yang terdapat pada motor listrik, mengatur kecepatan putaran. menekan pedal rem cakram dengan tekanan injakan berubah-ubah, mengulangi pengambilan data dengan kecepatan putaran yang berbeda, pengambilan data yang dilakukan dimulai dari putaran dan beban injakan pedal yang lebih kecil. DATA-DATA YANG DIPERLUKAN Untuk melakukan perhitungan pada pengujian diperlukan data-data antara lain spesifikasi rangkaian dan lain sebagainya. Data tersebut diperoleh dari studi lapangan yang meliputi pencarian melalui media internet, pengukuran langsung terhadap model piston dan motor, maupun studi pustaka. Metode Pengolahan Data Untuk mendapatkan data-data hubungan yang diinginkan, maka dilakukan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut : 1. Menghitung perbandingan gaya pada pedal (K) didapat dari persamaan. K (FK) : a b...( Dimana : a = jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan. b = jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan Persamaan yang digunakan untuk mencari gaya yang keluar dari pedal rem 1) FK F a...( b Dimana : FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf). F = Gaya yang menekan pedal rem (kgf). a b = Perbandingan tuas pedal rem. )

. Persamaan untuk menghitung tekanan hidrolik (Pe) yang dibangkitkan pada master silinder yaitu : F P A FK Pe 1 4. d FK Pe ( kg/ cm )...( 0,785 dm Dimana : Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm ). Fk = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf). dm = Diameter silinder pada master silinder (cm). 3) 3. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pad Rem (Fp) yaitu : Fp = Pe x 0,785 (d ).......(-4) Dimana : Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf). D = Diameter silinder roda (cm). Pe = Tekanan minyak rem (kg/cm ). 4. Gaya Gesek Pengereman (Fµ). Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan yaitu : Fµ = µ. Fp...(-5) Dimana : Fµ = Gaya gesek pengereman (kgf) µ = koefisien gesek Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf)

Data Hasil Pengujian. berikut : Dari hasil pengukuran manual dari rangkaian rem maka didapatkan data-data sebagai 1. Tromol rem. a = 16 mm. b = 77 mm. c = 86 mm. d = 8 mm. Gambar 4.1 Dimensi Tromol.. Hasil pengukuran manual dari silinder roda pada rangkaian rem adalah: Tabel 1 hasil pengukuran master silinder. No Bagian Yang Diukur Hasil Pengukuran 1. Diameter Master Silinder ( dm ) 1,58 cm. Diameter Silinder roda pada rem tromol ( ds ) 1,90 cm 3. Hasil Pengukuran Pada Pedal Rem : A = 18,5 cm B = 4,5 cm Gambar 4. Pedal rem.

Dari data yang telah didapatkan tersebut diatas maka tentukanlah : Perbandingan pedal rem (K). Gaya yang keluar dari pedal rem (FK). Gaya yang menekan piston master silinder (Fd). Tekanan minyak hidraulik (Pe). Gaya yang menekan sepatu rem (Fp). Gaya Gesek pengereman (Fµ). Perhitungan Data Pengujian. 1. Perbandingan Pedal Rem (K) K K a b 18,50 4,50 4,11 ( Perbandingan pedal rem). Gaya yang keluar dari pedal rem (FK). Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem Pada rangkaian rem yaitu : Jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan (a) = 18,5 cm dan Jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan (b) = 4,50 cm. Maka perbandingan pedal remnya adalah 4,11. Sedangkan gaya yang menekan pedal rem adalah antara 5 Kgf sampai 5 Kgf. Disini penulis mengambil harga F = 5 Kgf a FK F atau FK =F. K b FK = 5 x 4,11 = 10,75 Kgf. 3. Tekanan Hidraulik (Pe)

Dimana : Pe = Tekanan Hidraulik (Kg/cm ). Fk = Gaya yang keluar dari pedal rem (Kgf). dm = Diameter master silinder (cm). Fk = 10, 75 Kgf. Dm = 15,80 mm = 1,58 cm. Pe Pe FK ( kg/ cm 0,785 dm FK 0,785 1,58 10,75 1,95 10,75 0,785,49 5,57 kg/ cm ) 4. Gaya yang menekan pad rem (Fp). Gaya yang menekan pad rem menggunalam rumus : Fp = Pe 0,785 (d ) dimana : Fp = Gaya yang menekan pad rem (Kgf). d1 = Diameter Silinder Tromol (cm). Pe = Tekanan Hidraulik (Kg/cm ).

Diketahui : Pe = 5,69 Kg/cm d1 = 19.00 mm = 1,90 cm = 5,69 0,785 (1,90) = 5,69 (0,785 3,61) = 5,69,83 =148,97 kgf. 5. Gaya Gesek Pengereman (Fµ) Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan (-1). F µ = µ. Fp Fµ = µ. Fp = 0,3 x 149,11 = 44,69 kg. Tabel Bahan dan Koefiisien Gesek No Bahan gesek Koefisien gesek (µ) 1 Besi Cor 0.10-0.0 0.08-0.1 Perunggu 0.10-0.0 3 Kayu 0.10-0.35 4 Tenunan 0.35-0.60 5 Cetakan (Pasta) 0.30-0.60 6 Paduan Sinter 0.0-0.50

3 Hasil Pengolahan Data. 1 Tabel dan Grafik Pengolahan Data. Hasil yang didapat dari pengolahan data data percobaan / perhitungan yang diperoleh diplot ke dalam grafik sehingga mempermudah untuk menganalisanya guna mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan pedal rem pada waktu pengereman dengan beban bervariasi dan dengan kecepatan yang berubah-ubah. Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka akan didapat sebuah tabel gaya tehadap pedal rem dengan gaya penekanan pedal rem antara 5 Kgf sampai 5 Kgfsebagai berikut. Tabel 3 Data Hasil Perhitungan. No F(kgf) FK(kgf) Pe (kg/cm ) Fp (kgf) Fµ(kgf) 1 5 0.55 10.51 9.79 8.94 10 41.10 1.03 59.59 17.88 3 15 61.65 31.54 89.38 6.81 4 0 8.0 4.05 119.17 35.75 5 5 10.75 5.57 148.97 44.69

Analisa Data Berdasarkan hasil hasil pengolahan dan pengambilan data yang saya peroleh dari semua percobaan dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut: Tabel 4 Gaya Injak Pedal Terhadap Tekanan Minyak. No Pembebanan Pedal F(kgf) Tekanan Minyak (kg/cm ) 1 5 10,51 10 1,03 3 15 35,54 4 0 4,05 5 5 5,57 Gambar.1 Grafik gaya injak tedal terhadap tekanan minyak.

Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada gambar grafik 4., maka dapat dilihat bahwa adanya suatu kecenderungan nilai tekanan minyak (Pe) kg/cm terhadap beban injakan (F) Kgf pada saat pengereman dimana semakin besar gaya yang diberikan pada pedal rem tekanan minyak semakin bertambah besar seiring dengan bertambahnya beban injakan. Tabel 5 Waktu pengereman pada kecepatan 0 km/jam. No F(kgf) Kec. km/jam t (dtk) 1 5 0 1.5 10 0 0.98 3 15 0 0.81 4 0 0 0.49 5 5 0 0.34 Gambar.4 Grafik waktu pengereman pada kecepatan 0 km/jam.

Tabel 6 Waktu Pengereman Pada kec. 5 Km/jam. No F(kgf) Kec. km/jam t (dtk) 1 5 5 1.4 10 5 1.15 3 15 5 0.85 4 0 5 0.6 5 5 5 0.39 Gambar 3 Grafik Waktu Pengereman Pada 5 km/jam

Tabel 3 Waktu kecepatan 30 km/jam. No F(kgf) Kec. km/jam t (dtk) 1 5 30 1.59 10 30 1.30 3 15 30 1.09 4 0 30 0.80 5 5 30 0.50 Gambar. 4Grafik Waktu pengereman pada kecepatan 30km/jam.

Gambar 6 Gabungan Grafik Waktu Pengereman Pada 0 Km/jam, 5 Km/jam, 30 km/jam Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada grafik, maka dapat dilihat adanya perubahan nilai waktu pengereman t (det) terhadap beban injakan F (Kg) yang diberikan. Pengujian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu dengan beban injakan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 0, dan 5 Kgf dengan kecepatan yang berubah-ubah yaitu dari 0 km/jam, 5 km/jam, 30 km/jam. Sehingga hasil yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik hubungan antara beban injakan dan waktu pengereman yang ditunjukkan pada gambar 4.6. Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu penurunan nilai waktu pengereman seiring dengan bertambahnya beban injakkan. Pada pembebanan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 0 Kgf, dan 5 Kgf dengan kecepatan 0 Km/jam nilai waktu pengeremannya lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan 5 km/jam dan 30 km/jam. Sedangkan pada kecepatan 30 km/jam dengan pembebanan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 0 Kgf, dan 5 Kgf nilai waktu pengeremanannya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan 0 Km/jam dan kecepatan 5 Km/jam.