Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM TB PARU. Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman

2.1. Supervisi ke unit pelayanan penanggulangan TBC termasuk Laboratorium Membuat Lembar Kerja Proyek, termasuk biaya operasional X X X

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

Peran ISTC dalam Pencegahan MDR. Erlina Burhan Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

Unit. Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1-7

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

/Pusk- Bal/TB/VIII/2015. Tanggal Terbit

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

UNTUK PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan

Pengertian. Tujuan. b. Persiapan pasien - c. Pelaksanaan

Dikembangkan dari publikasi di JMPK yang ditulis oleh Alex Prasudi 1 dan Adi Utarini 2

7. Penghasilan per bulan : a. < Rp b. > Rp PENGETAHUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyebab Tuberkulosis. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

Dasar Determinasi Pasien TB

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TBC PARU BTA (+) TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DOTS PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PKM CIPAGERAN KOTA CIMAHI PADA TAHUN

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

Dasar Determinasi Kasus TB

A. IDENTITAS RESPONDENT 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Pendidikan Terakhir : 4. Pekerjaan : 5. Lama Tinggal Serumah :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan menurut Trostle dalam Simamora (2004), adalah tingkat perilaku

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit ini tersebar ke seluruh dunia. Pada awalnya di negara industri

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang

BAB III METODE PENELITIAN

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) memperkirakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

I. Identitas Informan Nama : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan Pendidikan Terakhir : Tanggal Wawancara :

LatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien. Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB tidak hanya menyerang

BAB I PENDAHULUAN. menular (dengan Bakteri Asam positif) (WHO), 2010). Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global utama dengan tingkat

DAFTAR PUSTAKA. Arinkunto, S Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II. Meningkatkan Pengetahuan dan, Mirandhi Setyo Saputri, Fakultas Farmasi UMP, 2014

Keterampilan Klinis KONSELING TUBERKULOSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) sejak tahun 1993

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mycobacterium tuberculosis. Tanggal 24 Maret 1882 Dr. Robert Koch

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

Dasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti karena menular. Menurut Robins (Misnadiarly, 2006), tuberkulosis adalah

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. yang akan dilakukan yaitu : Program Pemberantasan TB Paru. 3. Hambatan Pelaksanaan Program Pemberantasan TB Paru

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia.

Perangkat untuk memperkirakan biaya yang dikeluarkan pasien

I. PENDAHULUAN. secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. kuman TBC (Microbecterium Tuberkalosis). Sebagian besar kuman TBC

PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Lampiran 1 110

Lampiran 2 111

112 Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE) DI KOTA MEDAN. Responden : (diisi oleh peneliti) Tanggal Pengisian: A. IDENTITAS RESPONDEN (DOKTER) 1. Umur : 2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Masa Kerja : a. 3 tahun b. < 3 tahun 4. Pendidikan : 5. Rumah Sakit : 6. Alamat Rumah Sakit : B. PENGETAHUAN Berilah tanda (x) pada jawaban yang tepat! 1. Kuman yang menyebabkan TB pada manusia, adalah : a. Mycobacterium bovis b. Mycobacterium leprae c. Mycobacterium ulcerans d. Mycobacterium tuberculosis e. Mycobacterium avium 2. TB terutama ditularkan melalui : a. Sistem limfe b. Sistem peredaran darah c. Makanan dari pasien d. Percikan dahak (droplet) e. Hubungan seksual 3. Sumber penularan TB terutama oleh : a. Pasien TB Paru BTA negatif b. Pasien TB Paru BTA positif c. Pasien TB Ekstra paru d. Pasien TB anak e. Menunjukkan gambaran spesifik TB

113 4. Kriteria suspek TB resisten OAT adalah : a. Kasus TB kronik, gagal pengobatan kategori 2, pasien dengan BTA tetap positif setelah pengobatan sisipan, pasien kambuh b. Kasus TB kronik, gagal pengobatan, pasien dengan BTA positif, pasien default c. Kasus TB kronik, gagal pengobatan kategori 2, pasien dengan BTA positif, pasien kambuh d. Gagal pengobatan kategori 2, pasien dengan BTA positif, pasien default e. Kasus TB kronik, petugas yang kontak erat dengan pasien TB resisten OAT, pasien dengan BTA positif 5. Penderita baru TB positif yang belum pernah makan obat anti TB (OAT) sebelumnya, maka diberikan OAT kategori : a. Kategori 1 b. Kategori 2 c. Kategori 3 d. Kategori sisipan e. Bukan salah satu di atas 6. Diagnosis TB paru pada orang dewasa : a. Hasil foto toraks menetukan apakah pasien perlu pemeriksaan dahak b. Dapat ditegakkan hanya dengan foto toraks c. Diagnosis ditegakkan dengan penemuan kuman TB BTA melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik d. Jika hanya satu dari tiga sediaan yang hasilnya positif dapat langsung ditentukan bahwa pasien tersebut adalah penderita TB BTA positif e. Suspek TB tidak harus diperiksa 3 spesimen dahak (sewaktu-pagisewaktu) 7. Diagnosis TB paru pada anak dapat ditegakkan bila : a. Ada gambaran proses spesifik pada foto toraks b. Ada riwayat kontak erat dengan pasien TB paru BTA positif c. Jumlah nilai total dari sistem skoring 6 d. Ada riwayat batuk berulang kronis e. Tidak ditemukan bekas BCG

114 C. PELATIHAN 1 Materi pelatihan tatalaksana TB bagi pengelola program TB di rumah sakit yang pernah saya ikuti sesuai dengan kebutuhan 2 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti dapat mengatasi permasalahan dalam penanggulangan masalah TB 3 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti membantu saya dalam melaksanakan tugas penanggulangan masalah TB 4 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti meningkatkan ketrampilan saya dalam melaksanakan program strategi DOTS di RS D. SIKAP Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Melakukan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) mengenai TB kepada penderita TB, keluarga, dan PMO itu penting 2 Penegakan diagnosa pada penderita TB dalam program DOTS sesuai dengan ISTC (International Standard for Tuberculosis Care) 3 Penegakan diagnosa pada penderita TB anak saat ini (sesuai materi pelatihan) harus menggunakan sistem scoring 4 OAT diberikan harus sesuai dengan klasifikasi, tipe, dan berat badan penderita TB

115 5 Setiap pasien yang datang harus dilakukan pemisahan pasien berdasarkan kasus infeksiusnya (TRIASE) 6 Dalam penanganan pasien TB harus selalu dilaksanakan dengan cermat, cepat, dan tepat E. MOTIVASI Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan sebagai dokter yang bertugas di RS ini sesuai dengan kemampuan dan wewenang 2 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan selalu diselesaikan sesuai protap 3 Saya akan tetap melaksanakan tugas saya sebagai dokter TB sesuai tupoksi saya walaupun saya mempunyai beban kerja lain (tugas tambahan) selain menjadi petugas TB di RS 4 Ruang kerja dan fasilitas kerja sangat nyaman dan jauh dari hal yang membahayakan sehingga membantu saya dalam menjalankan tugas sebagai petugas TB di RS 5 Bekerja sebagai petugas TB di Rumah Sakit ini memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sayaterutama mengenai TB 6 Keberhasilan kerja saya dalam penanganan program strategi DOTS di RS ini merupakan manifestasi kepuasan kerja yang penting

116 7 Saya merasa bangga bekerja di rumah sakit ini 8 Bekerja di rumah sakit ini membuat saya berguna di dalam kehidupan bermasyarakat 9 Gaji yang diberikan selama ini sesuai dengan yang saya harapkan 10 Selain gaji, saya merasa perlu menerima insentif uang/bentuk lain untuk pelaksanaan program TB 11 Gaji maupun insentif saya terima tepat waktu sesuai dengan ketentuan 12 Hubungan kerja antara pimpinan dan pegawai baik dan tidak kaku 13 Hubungan kerja sesama petugas maupun pegawai baik 14 Pemberian reward (penghargaan) kepada pegawai berprestasi akan meningkatkan motivasi kerja F. SARANA DAN PRASARANA 1 Apakah jumlah logistik (OAT, reagensia, pot sputum, dll) yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan kepada pihak RS selalu dalam jumlah yang cukup sesuai dengan permintaan? 2 Apakah bahan logistik (OAT, reagensia, pot sputum, dll) selalu diterima tepat waktu? 3 Apakah peralatan dan bahan laboratorium untuk kepentingan pemeriksaan TB di RS anda tersedia dengan lengkap?

117 G. KEPEMIMPINAN 1 Direktur RS selalu melakukan pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan program strategi DOTS di RS 2 Direktur RS selalu memberikan motivasi dan dukungan terhadap petugas P2TBC dalam pelaksanaan program strategi DOTS di RS 3 Direktur RS rutin melakukan pertemuan/rapat rutin kepada seluruh Unit Pelayanan Fungsional (UPF)/Staf Manajemen Fungsional (SMF) program strategi DOTS di RS H. KINERJA PETUGAS P2TB Keterangan : Y : Ya, apabila petugas melaksanakan T : Tidak, apabila petugas tidak melaksanakan OBSERVASI Pertanyaan Y T Y Kurang T 1 Dokter menegakkan diagnosa TB sesuai dengan ISTC 2 Dalam merencanakan kebutuhan OAT, selalu berdasarkan perhitungan kebutuhan setiap triwulan sesuai rumus yang berlaku 3 Melakukan pemantauan sisa stok OAT yang ada di gudang obat sebulan sekali 4 Memantau jumlah kebutuhan logistik non OAT atau bahan habis pakai 5 Penegakan diagnosa TB anak menggunakan sistem skoring 6 Pemberian OAT pada pasien TB dewasa maupun TB anak disiapkan per paket sesuai dengan klasifikasi, tipe, dan berat badan 7 Memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi TB kepada suspek TB/penderita TB

118 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE) DI KOTA MEDAN. Responden : (diisi oleh peneliti) Tanggal Pengisian: A. IDENTITAS RESPONDEN (PARAMEDIS) 1. Umur : 2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Masa Kerja : a. 3 tahun b. < 3 tahun 4. Pendidikan : 5. Rumah Sakit : 6. Alamat Rumah Sakit : B. PENGETAHUAN Berilah tanda (x) pada jawaban yang tepat! 1. Kuman yang menyebabkan TB pada manusia, adalah : a. Mycobacterium bovis b. Mycobacterium leprae c. Mycobacterium ulcerans d. Mycobacterium tuberculosis e. Mycobacterium avium 2. TB terutama ditularkan melalui : a. Sistem limfe b. Sistem peredaran darah c. Makanan dari pasien d. Percikan dahak (droplet) e. Hubungan seksual 3. Sumber penularan TB terutama oleh : a. Pasien TB Paru BTA negatif b. Pasien TB Paru BTA positif c. Pasien TB Ekstra paru d. Pasien TB anak e. Menunjukkan gambaran spesifik TB

119 4. Yang dapat ditunjuk menjadi Pengawas Minum Obat (PMO) adalah : a. Petugas kesehatan b. Siapa saja c. Seseorang yang dianggap dekat dengan keluarga (suami/istri, anak, orang tua) d. Semua pilihan di atas benar e. Bukan salah satu di atas 5. Yang harus dilakukan dalam penerimaan OAT dari Kabupaten/Kota adalah kecuali : a. Segera masukkan OAT ke dalam gudang penyimpanan b. Cek jumlah OAT sesuai dengan surat pengiriman, apa sudah sesuai dengan permintaan c. Cek tanggal kadaluarsa dan nomor kode serta apakah obatnya tidak ada yang rusak d. Catat OAT yang diterima pada kartu stok dan kartu stok induk e. Susunlah OAT dalam rak atau lemari obat dan tempatkan dibagian obat yang lebih awal tanggal kadaluarsanya, dan tempatkan dibagian belakang obat yang kadaluarsanya lebih lama 6. Kartu yang digunakan untuk mencatat semua suspek TB dan diperiksa dahak SPS adalah kartu formulir nomor : a. TB.01 b. TB.02 c. TB.03 d. TB.05 e. TB.06 C. PELATIHAN 1 Materi pelatihan tatalaksana TB bagi pengelola program TB di rumah sakit yang pernah saya ikuti sesuai dengan kebutuhan 2 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti dapat mengatasi permasalahan dalam penanggulangan masalah TB 3 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti meningkatkan pengetahuan saya dan membantu saya melaksanakan tugas dalam upaya penanggulangan masalah TB

120 4 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti meningkatkan ketrampilan saya dalam melaksanakan program strategi DOTS di RS 5 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, saya mampu mengaplikasikan hasil pelatihan dalam penatalaksanaan strategi DOTS di RS 6 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, pengetahuan saya dalam melaksanakan strategi DOTS di RS meningkat 7 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, ketrampilan saya dalam melaksanakan strategi DOTS di RS meningkat 8 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, saya mampu melaksanakan strategi DOTS di RS secara optimal D. SIKAP Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Melakukan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) mengenai TB kepada penderita TB, keluarga, dan PMO itu penting 2 Selalu menerapkan etiket batuk untuk mencegah penyebaran kuman pathogen 3 Petugas TB harus menggunakan alat pelindung diri berupa masker N-95 saat berhadapan dengan penderita TB 4 Pencatatan dan pelaporan pada formulir TB (sesuai dengan jenis formulir)

121 E. MOTIVASI Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan pendidikan dan kemampuan 2 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan selalu diselesaikan sesuai protap seperti materi pelatihan 3 Mempunyai beban kerja lain (tugas tambahan) selain menjadi petugas TB dan mempengaruhi pelaksanaan tugas saudara sebagai petugas TB di RS 4 Ruang kerja dan fasilitas kerja sangat nyaman dan jauh dari hal yang membahayakan 5 Bekerja sebagai petugas TB di Rumah Sakit ini memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sayaterutama mengenai TB 6 Keberhasilan kerja saya dalam penanganan program strategi DOTS di RS ini merupakan manifestasi kepuasan kerja yang penting 7 Saya merasa bangga bekerja di rumah sakit ini 8 Bekerja di rumah sakit ini membuat saya berguna di dalam kehidupan bermasyarakat 9 Gaji yang diberikan selama ini sesuai dengan yang saya harapkan 10 Selain gaji, saya merasa perlu menerima insentif uang/bentuk lain untuk pelaksanaan program TB 11 Gaji maupun insentif saya terima tepat waktu 12 Hubungan kerja antara pimpinan dan pegawai baik dan tidak kaku 13 Hubungan kerja sesama petugas maupun pegawai baik

122 14 Pemberian reward (penghargaan) kepada pegawai berprestasi akan meningkatkan motivasi kerja F. SARANA DAN PRASARANA 1 Apakah keperluan logistik OAT yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan kepada pihak RS diterima dalam kondisi baik? 2 Apakah jumlah logistik OAT yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan kepada pihak RS selalu dalam jumlah yang cukup? 3 Apakah bahan logistik OAT selalu diterima tepat waktu? 4 Apakah pengecekan logistik OAT di RS dilakukan setiap sebulan sekali? G. KEPEMIMPINAN 1 Direktur RS selalu melakukan pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan program strategi DOTS di RS 2 Direktur RS selalu memberikan motivasi dan dukungan terhadap petugas P2TBC dalam pelaksanaan program strategi DOTS di RS 3 Direktur RS rutin melakukan pertemuan/rapat rutin kepada seluruh Unit Pelayanan Fungsional (UPF)/Staf Manajemen Fungsional (SMF)

123 H. KINERJA PETUGAS P2TB Keterangan : Y : Ya, apabila petugas melaksanakan T : Tidak, apabila petugas tidak melaksanakan OBSERVASI Pertanyaan Y T Y Kurang T 1 Kasus TB dilaporkan secara rutin ke Dinas Kesehatan Kota Medan sesuai jadwal yang ditentukan 2 Dalam merencanakan kebutuhan OAT, selalu berdasarkan perhitungan kebutuhan setiap triwulan sesuai rumus yang berlaku 3 Sebelum proses penyimpanan OAT, petugas melakukan semua langkah-langkah pada saat penerimaan OAT sesuai dengan materi pelatihan yang sudah diberikan. 4 Melakukan pemantauan sisa stok OAT yang ada di gudang obat sebulan sekali 5 Mencatat jumlah, tamggal kadaluarsa dan tanggal penerimaan masing-masing obat ke dalam kartu stok dan kartu stok induk 6 Mencatat setiap jumlah OAT yang dikeluarkan di dalam kartu stok dan kartu stok induk 7 Memastikan bahwa setiap pasien TB didampingi oleh PMO (Pengawas Menelan Obat) 8 Dosis harian OAT yang akan ditelan di rumah disiapkan dan dijelaskan cara pemakaiannya di depan PMO pada saat penyerahan OAT di RS 9 Memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi TB kepada penderita TB 10 Hasil pemeriksaan dahak dari formulir TB.05 dipindahkan ke formulir TB.06 11 Mengisi kartu pengobatan pasien TB pada formulir TB.01 12 Mengisi dan melengkapi kartu identitas pasien TB di formulir TB.02 13 Mengisi dan melengkapi TB.03 UPK per triwulan 14 Memberikan penyuluhan kepada PMO

124 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE) DI KOTA MEDAN. Responden : (diisi oleh peneliti) Tanggal Pengisian: I. IDENTITAS RESPONDEN (PETUGAS LABORATORIUM) 7. Umur : 8. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 9. Masa Kerja : a. 3 tahun b. < 3 tahun 10. Pendidikan : 11. Rumah Sakit : 12. Alamat Rumah Sakit : J. PENGETAHUAN Berilah tanda (x) pada jawaban yang tepat! 7. TB terutama ditularkan melalui : f. Sistem limfe g. Sistem peredaran darah h. Makanan dari pasien i. Percikan dahak (droplet) j. Hubungan seksual 8. Dalam pelaksanaan kerja di laboratorium dapat dilakukan : a. Tidak perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) b. Harus menggunakan APD c. Sebaiknya menggunakan APD d. Semua jawaban di atas salah e. Jawaban a dan b benar 9. Alat pelindung diri (APD) dari bahaya/resiko terpapar mikroorganisme di laboratorium berupa : a. Sarung tangan karet (handscoon) b. Masker c. Pakaian (jas) laboratorium d. Kaca mata pelindung e. Semua jawaban di atas benar

125 10. Pengumpulan dahak yang baik adalah kecuali : a. Berikan penjelasan kepada pasien cara batuk yang benar sebelum mengumpulkan dahak b. Tunjukkan tempat pengambilan dahak yang memenuhi syarat c. Setiap pasien diberikan 3 buah pot dahak untuk dibawa pulang dan diserahkan keesokan harinya d. Letakkan pot dahak di tempat yang terkena sinar matahari e. Cuci tangan dengan sabun setelah selesai mengumpulkan dahak K. PELATIHAN 1 Materi pelatihan tatalaksana TB bagi pengelola program TB di rumah sakit yang pernah saya ikuti sesuai dengan kebutuhan 2 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti dapat mengatasi permasalahan dalam penanggulangan masalah TB 3 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti meningkatkan pengetahuan saya dalam upaya penanggulangan masalah TB 4 Materi pelatihan tatalaksana TB yang pernah saya ikuti meningkatkan ketrampilan saya dalam melaksanakan program strategi DOTS di RS 5 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, saya mampu mengaplikasikan hasil pelatihan dalam penatalaksanaan strategi DOTS di RS 6 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, pengetahuan saya dalam melaksanakan strategi DOTS di RS meningkat 7 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, ketrampilan saya dalam melaksanakan strategi DOTS di RS meningkat 8 Setelah mengikuti pelatihan tatalaksana TB, saya mampu melaksanakan strategi DOTS di RS secara optimal

126 L. SIKAP Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Menggunakan alat pelindung diri saat berada di laboratorium 2 Pencatatan dan pelaporan pada formulir TB (Form TB.05) 3 Mewwarnai sediaan dahak dengan pewarnaan Ziehl neelsen 4 Tidak perlu menjelaskan tata cara batuk yang benar sebelum mengumpulkan dahak 5 Pemeriksaan dahak yang dilakukan hanya saat penegakkan diagnosis saja M. MOTIVASI Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan pendidikan dan kemampuan 2 Tugas dan tanggung jawab yang diberikan selalu diselesaikan sesuai protap seperti materi pelatihan 3 Ruang kerja dan fasilitas kerja sangat nyaman dan jauh dari hal yang membahayakan

127 4 Bekerja sebagai petugas TB di Rumah Sakit ini memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sayaterutama mengenai TB 5 Keberhasilan kerja saya dalam penanganan program strategi DOTS di RS ini merupakan manifestasi kepuasan kerja yang penting 6 Saya merasa bangga bekerja di rumah sakit ini 7 Bekerja di rumah sakit ini membuat saya berguna di dalam kehidupan bermasyarakat 8 Gaji yang diberikan selama ini sesuai dengan yang saya harapkan 9 Selain gaji, saya merasa perlu menerima insentif uang/bentuk lain untuk pelaksanaan program TB 10 Gaji maupun insentif saya terima tepat waktu 11 Hubungan kerja antara pimpinan dan pegawai baik dan tidak kaku 12 Hubungan kerja sesama petugas maupun pegawai baik 13 Pemberian reward (penghargaan) kepada pegawai berprestasi akan meningkatkan motivasi kerja N. SARANA DAN PRASARANA 1 Apakah keperluan logistik non OAT (reagensia, pot sputum, dll) yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan kepada pihak RS diterima dalam kondisi baik? 2 Apakah jumlah logistik non-oat (reagensia, pot sputum, dll) yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan kepada pihak RS selalu dalam jumlah yang cukup? 3 Apakah bahan logistik non-oat(reagensia, pot sputum, dll) selalu diterima tepat waktu? 4 Apakah pengecekan logistik non-oat ( reagensia, pot sputum, dll) di RS dilakukan setiap sebulan sekali? 5 Apakah peralatan dan bahan laboratorium untuk kepentingan pemeriksaan TB di RS anda tersedia lengkap?

128 O. KEPEMIMPINAN 1 Direktur RS selalu melakukan pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan program strategi DOTS di RS 2 Direktur RS selalu memberikan motivasi dan dukungan terhadap petugas P2TBC dalam pelaksanaan program strategi DOTS di RS 3 Direktur RS rutin melakukan pertemuan/rapat rutin kepada seluruh Unit Pelayanan Fungsional (UPF)/Staf Manajemen Fungsional (SMF) program strategi DOTS di RS P. KINERJA PETUGAS P2TB Keterangan : Y : Ya, apabila petugas melaksanakan T : Tidak, apabila petugas tidak melaksanakan OBSERVASI Pertanyaan Y T Y Kurang T 1 Mengumpul dahak untuk penegakkan diagnosis 2 Menghitung kebutuhan logistik non OAT atau bahan habis pakai mengacu pada standar yang sudah diberikan pada saat pelatihan 3 Melakukan pemeriksaan dahak ulang untuk memantau kemajuan pengobatan 4 Pemeriksaan dahak dilakukan sesuai dengan protap (yaitu pada akhir masa intensif, pada 1 bulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan) 5 Memberi nomor identitas pada kaca sediaan 6 Permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak di catat dalam formulir TB.05 7 Memberikan arahan kepada suspek mengenai cara mengeluarkan dahak