PENDAHULUAN. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA DENI ROMADONI

II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kata Keterangan Batasan dan Ciri Kata Keterangan Kata Keterangan dari Segi Bentuknya

I PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kata Benda Batasan dan Ciri Kata Benda yang + kata sifat Kata Benda Dasar

PEMBENTUKAN WORD GRAPH PREPOSISI BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA

Spesifikasi Pengembangan Validasi HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Sistem

2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini.

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH FRASA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ZIKRI SULISTIAWAN

KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs)

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT

PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN KAMUS WORD GRAPH KATA BENDA PADA SISTEM APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT ARIFA DESFAMITA

PENAMBAHAN MODUL PEMBANGKITAN WORD GRAPH PREPOSISI PADA APLIKASI BOGOR_DELFT_CONSTRUCT ANDY JULIADI

PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN METODE CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI TEKNIK REPRESENTASI TEKS BERBAHASA INDONESIA KUNEDI

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH

ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH RUSIYAMTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

ABSTRAKSI TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH DIMAS FEBRIATMOKO

BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK

ANALISIS PEMBENTUKAN POLA GRAF PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH YASIN YUSUF

BAB I PENDAHULUAN. Orasi ilmiah DR. Arry Akhmad Arman, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 23 Agustus

SISTEM VIEWER MODUL WORD GRAPH BERBASIS XML DEAN APRIANA RAMADHAN

MODUL WORD GRAPH KATA BENDA PADA KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP RANI DWIJAYANTI

REPRESENTASI WORD GRAPH FRASA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML CIPTA WIRASWASTA

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK

PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA PADA APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT CHRISTIAN HENRY

PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL DALAM BAHASA INDONESIA RESTI SINTYA ERVINA

II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat menampilkan intisari suatu pengetahuan secara otomatis. 1.2 Tujuan Penelitian

PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN SEMANTIC NETWORK UNTUK ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA SURYA PRATIWI

REPRESENTASI WORD GRAPH KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML NERI PETRI ANTI

PENGEMBANGAN KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP UNTUK MODUL KATA KETERANGAN MUSTHAFA TANFIZ SYARIAT WALAYATULLAH

REKAYASA MEMAHAMI TEKS MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH KHODIJAH HULLIYAH

KONSTRUKSI POLA WORD GRAPH FRASA KATA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH MAHMUDA

Types of database models. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

MODUL WORD GRAPH KATA KERJA PADA KG_EDITOR BERBASIS DESKTOP NI MADE FEBRYANTINI DWI ARINY

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA. Disusun oleh: Ainun Aisyiyah Iman Safuad Ismi Fadhilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini dijelaskan beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 3 DATA MODEL

DATA MODEL. Pertemuan 3

Lampiran 1 Antarmuka DelftConStruct. a. Splash screen DelftConStruct. b. Antarmuka halaman utama DelftConStruct

PEMODELAN ANALISIS PL

BAB 2 LANDASAN TEORI

REPRESENTASI MODUL WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN XML RIZKA PARAMITHA EKA OKTARINA

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 3 DATA MODEL

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

Pertemuan 3 DATA MODEL

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika No. 2 Yogyakarta 1), 2),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH GRAPH & ANALISIS ALGORITMA (SI / S1) KODE / SKS : KK / 3 SKS

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah

PERTEMUAN 3 MODEL DATA JUM AT,

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR

APLIKASI PENCARIAN HEWAN BERKAKI EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN WEB SEMANTIK. : Faizal Wijayanto NPM :

RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

Model data. Gambar Model-model Data

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

DATA MODEL. :Menunjukan object dasar. :Menunjukan relasi. :Menunjukan atribut dari objek dasar. :Menunjukan adanya relasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

REPRESENTASI PENGETAHUAN (Bagian 1) Pertemuan 4

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu sistematika penulisan yang merupakan indeks laporan tugas akhir, dimana. tiap sub bab berisi penjelasan ringkasan perbab.

Windhu Purnomo FKM UA 2013

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

3 METODE. Implementasi Document Index Graph. Penetapan nilai jarak intercluster. Penetapan nilai jarak intracluster. Stemming Penetapan jumlah dokumen

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut juga perkembangan

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Latar Belakang PENDAHULUAN Berkembangnya teknologi komputer semakin menarik minat para insan ilmiah untuk berkreasi dan berkarya. Berbagai penelitian yang dilakukan telah melahirkan metode atau teknologi baru yang dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Satu impian yang masih dalam angan-angan adalah penggunaan bahasa alami (bahasa manusia) untuk melakukan komunikasi dengan komputer atau mesin. Bahasa yang digunakan untuk komunikasi antara manusia dan komputer selama ini adalah bahasa buatan. Bahasa buatan yaitu bahasa yang dibuat untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu pengguna dan tidak dapat digunakan secara global dalam semua lingkungan implementasi perangkat lunak komputer. Bahasa buatan membutuhkan perangkat lunak yang disebut compiler, yang dapat mengonversi bahasa buatan tersebut menjadi bahasa mesin. Akan tetapi banyak kendala dalam penggunaan bahasa buatan tersebut, dikarenakan perlu waktu dan usaha untuk mempelajari bahasa buatan, sehingga tidak setiap orang dapat menggunakannya. Oleh karena itu usaha untuk mewujudkan bahasa alami sebagai bahasa yang dikenali komputer terus dilakukan. Penelitian dalam bahasa alami melahirkan bidang ilmu Natural Language Processing (NLP). Tantangan terbesar dalam NLP adalah adanya ambiguitas dalam bahasa alami. Hal ini membuat komputer tidak dapat dengan pasti memberikan output yang diharapkan. Banyak variabel yang harus dipertimbangkan untuk memahami bahasa alami sehingga sulit diinterpretasikan untuk dijadikan bahasa komunikasi antara manusia dan komputer. Teks merupakan bahasa alami berupa tulisan. Ambiguitas di dalam teks pun banyak dijumpai, sehingga pemahaman terhadap teks tersebut dapat bersifat subjektif. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah ambiguitas dalam teks salah satunya adalah dengan metode Knowledge Graph (KG). Metode KG merupakan satu jenis dari representasi NLP, yang mengarahkan pada cara baru dalam menjelaskan dan memodelkan NLP, dan juga sebagai langkah besar ke depan untuk pemahaman terhadap semantik (Zhang 2002). Dengan cara menganalisis teks diharapkan dapat dihasilkan sebuah pengetahuan baru. Berbagai penelitian KG yang dilakukan diharapkan mampu merancang suatu sistem yang dapat melakukan pembacaan terhadap sembarang dokumen yang diinginkan dan menginterpretasikan informasi yang didapat dalam bentuk graph. Penelitian yang akan dilakukan merupakan sebagian dari proses untuk mewujudkan harapan tersebut. Penelitian yang akan dilakukan adalah mengembangkan perangkat lunak yang telah dibangun oleh Mark van Koningsveld pada tahun 2003-2008. Perangkat lunak tersebut bernama DelftConStruct. DelftConStruct adalah tools yang menganalisis teks bahasa Inggris dan menampilkan visualisasi dalam bentuk graph dengan menggunakan metode KG. DelftConStruct dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. DelftConStruct yang telah dibuat oleh Mark van Koningsveld mengimplementasikan sistem yang dapat menganalisis suatu kata dan membentuk suatu graph antara satu kata dengan kata lainnya (word graph). Namun pembentukan word graph tersebut belum sesuai dengan konsep KG. Sebagai contoh salah satu ketidaksesuaian konsep tersebut adalah tidak ada arah panah sebagai penunjuk relasi. Analisis yang dilakukan DelftConStruct ini terbatas hanya pada teks berbahasa Inggris. Sistem ini juga belum mendukung proses modifikasi edit dan hapus pada elemen graph (verteks atau edge). Sistem juga belum mendukung penyimpanan graph dan pembentukan graph baru. Keterbatasan sistem ini memberikan banyak peluang untuk melengkapi fitur pada perangkat lunak ini. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak yang dapat menggunakan metode KG untuk membentuk word graph dari hasil analisis teks berbahasa Indonesia. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup untuk penelitian ini dibatasi pada pengembangan perangkat lunak DelftConStruct yang sesuai dengan konsep KG, dan bisa diimplementasikan untuk teks berbahasa Indonesia. Pengembangan DelftConStruct juga dilakukan dengan menambahkan fitur untuk modifikasi graph dan pembentukan kamus word graph. Sistem yang baru akan disebuat BogorDelftConStruct. Manfaat Penelitian Implementasi nyata dari manfaat jangka panjang penelitian ini yaitu terbentuknya suatu 1

sistem yang dapat membaca input (masukan) berupa teks dan menghasilkan output (keluaran) berupa ringkasan atau informasi lainnya dari teks tersebut (text summarization). Manfaat jangka pendek dari penelitian ini yaitu dapat memberikan pengetahuan tentang informasi yang diberikan oleh suatu kalimat, tanpa adanya kesalahan memaknai maksud dari kalimat yang disampaikan, dengan merepresentasikan teks tersebut ke dalam bentuk word graph. Graph TINJAUAN PUSTAKA Dalam sistem diskret, graph menggambarkan suatu alat dasar untuk mempelajari hubungan antar unsur. Graph dikatakan terhubung jika untuk sembarang pasangan verteks x dan y terdapat sebuah barisan hingga, yang disebut suatu lintasan atau rantai (Granadi & Khatiza 2006). Barisan tersebut memiliki verteks awal yang tidak sama dengan verteks akhir. Menurut Supriyo (2006), suatu graph berarah G=(V,E) terdiri atas suatu himpunan V yang anggotanya disebut verteks dan himpunan E yang anggotanya disebut edge, yang masingmasing berarah dari suatu verteks ke verteks yang lain. Suatu edge menyatakan suatu ruas jalan, sedangkan verteks menyatakan titik pertemuan beberapa ruas jalan seperti misalnya pertigaan atau perempatan. Natural Language Secara umum, natural language atau bahasa alami adalah metode dan sistem simbol yang paling banyak digunakan untuk mengekspresikan pikiran manusia dan pertukaran informasi. Terdapat sebuah pemisah antara bahasa formal atau bahasa buatan dan bahasa alami. Komunikasi antara komputer dan manusia hanya dimungkinkan ketika banyak penelitian yang bertujuan untuk menjembatani pemisah di antara keduanya (Zhang 2002). Secara alami, menggambarkan dan memodelkan bahasa alami adalah dasar untuk perkembangan dari proses menganalisis dan memaknai bahasa alami, dan menentukan arah proses penelitian dari bahasa alami. Ada dua faktor yang diperhatikan dalam menganalisis sebuah kalimat, yaitu sintaksis dan semantik. Perbedaan sintaksis dan semantik adalah sintaksis melakukan analisis berdasarkan bentuk dari sebuah kalimat, sedangkan semantik menganalisis bagaimana mengartikan suatu kalimat (Hulliyah 2007). Teori KG Pengetian KG Menurut Zhang (2002) teori KG adalah jenis sudut pandang baru, yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia saat lebih memfokuskan pada aspek semantik daripada aspek sintaksis. KG mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mengekspresikan dan menggambarkan lebih dalam semantic layers, untuk meminimumkan penggunaan relation set dan untuk menirukan pengertian dari jalan pikiran manusia. KG sebagai bagian dari metode baru yang merepresentasikan pengetahuan, tergolong pada kategori semantic network. Dalam prinsipnya, KG tersusun dari concept dan relationship (Zhang 2002). Concept terdiri atas token, type, dan name. relationship terdiri atas binary relationship dan multivariate relationship. Concept Token adalah sebuah node dalam KG yang disimbolkan dengan persegi. Token mengekspresikan sesuatu dalam dunia nyata atau sebuah konsep dari dalam persepsi manusia (Zhang 2002). Token bersifat subjektif, karena merupakan konsep yang dipahami oleh bahasa manusia menurut persepsi masing-masing. Contoh sebuah token menurut Rusiyamti (2008), misalkan seseorang menemukan kata apel, orang tersebut dapat menghubungkan hal ini dengan informasi bentuk, warna, rasa, dan sebagainya. Demikian juga orang lain akan menghubungkan dengan hal berbeda. Seseorang dalam mengamati sesuatu, pada kenyataannya akan dibandingkan dan dihubungkan dengan dunia nyata. Type adalah suatu konsep yang masih bersifat umum dan merupakan hasil dari kesepakatan yang dibuat sebelumnya (Rusiyamti 2008). Contoh type misalnya buah, binatang, dan sebagainya. Suatu konsep yang bersifat individual dikategorikan ke dalam sebuah name. Sebagai contoh fuji adalah sebuah name yaitu nama dari sebuah apel. Type dan name dibedakan oleh jenis relasi yang menghubungkannya dengan token. Relationship Untuk menggambarkan dunia nyata, dibutuhkan hubungan yang membedakan antartoken. Sebuah relationship antara 2 concepts a dan b adalah sebuah graph yang di dalamnya terdapat kedua concepts a dan b tersebut. Dalam teori KG, sangat diperlukan prinsip penggunaan kumpulan relationship yang 2

sangat terbatas (Zhang 2002). Dengan demikian sangat diperlukan basic relationship atau disebut juga ontologi, untuk menghindari pertumbuhan relationship yang tidak terbatas dari semantic network. Menurut Zhang (2002), hubungan (relationship) yang dibentuk pada word graph tersebut direpresentasikan dengan sebuah node, 8 binary relationships, dan 4 frame relationships. Hoede dan Nurdiati (2008) menambahkan sebuah ontologi F, sebagai fokus token. Word Graph Kata adalah unit dasar dari NLP untuk mengekspresikan pikiran-pikiran manusia dan pertukaran informasi. Setiap natural language telah disusun ke dalam sebuah jenis sistem simbol tradisional, yang masing-masing mempunyai jenis-jenis kata, dan struktur kata yang di dalamnya terdapat perbedaan komponen relationship dan relasi komponen-komponen tersebut memainkan peran sebagai sebuah kesatuan yang mempunyai suatu makna. Untuk dapat mengerti makna dari sebuah kalimat terlebih dahulu harus dimengerti makna dari setiap kata yang terdapat dalam kalimat tersebut dengan demikian dapat memperoleh makna dari keseluruhan kalimat. Word graph adalah graph dari sebuah kata atau frase kata. Pada akhirnya dengan menggabungkan word graph dapat diperoleh makna dari kesatuan teks. Aspek Ontologi Ontologi adalah keterangan untuk mengambarkan beberapa konsep dan relasirelasi di antaranya, dengan maksud untuk memberikan definisi yang cukup terhadap ideide yang dituangkan dengan komputer untuk merepresentasikan ide-ide tersebut dan logikanya (Hulliyah 2007). Berdasarkan ontologi yang dimilki inilah maka KG dapat membangun sebuah model yang dapat digunakan untuk memahami bahasa alami. Hal ini diperlukan agar arti dari suatu kalimat dapat diekspresikan. Arti dari kata harus terlebih dahulu diketahui untuk dapat mengartikan sebuah kalimat. Ontologi word graph sampai saat ini direpresentasikan dengan sebuah node, 8 binary relationships, sebuah ontologi F, dan 4 frame relationships. Berikut ini adalah gambaran dari 8 types relationship (Zhang 2002): 1. ALI (alikeness) Relasi ALI digunakan di antara type dan token atau antara 2 token yang memiliki unsurunsur yang sama. Contoh : binatang adalah type, maka dinyatakan seperti pada Gambar 1. Gambar 1 Contoh penggunaan relasi ALI. 2. CAU (causality) Relasi CAU mengekspresikan hubungan antara sebab dan akibat, atau sesuatu hal mempengaruhi sesuatu yang lain. Contoh : kucing makan nasi. Representasi word graph untuk kalimat tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Contoh penggunaan relasi CAU. 3. EQU (equality) Relasi ini digunakan di antara name dan token atau antara 2 token yang mengekspresikan keduanya adalah sama dan sederajat. Relasi EQU juga digunakan untuk menyatakan kata hubung seperti adalah dan merupakan. Contoh : Fuji adalah name dari apel. Gambar 3 adalah contoh dari penggunaan relasi EQU. Gambar 3 Contoh penggunaan relasi EQU. 4. SUB (subset) Bila terdapat 2 token yang mengekspresikan dua rangkaian secara berurutan, dan 1 token adalah bagian dari token yang lainnya, maka di antara kedua token tersebut terdapat relasi SUB. Contoh : pintu adalah bagian dari rumah. Gambar 4 merupakan representasi kalimat tersebut. Gambar 4 Contoh penggunaan relasi SUB. 5. DIS (dissparatness) Relasi DIS digunakan untuk mengekspresikan bahwa 2 token tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Contoh relasi DIS digunakan juga untuk menunjukkan kata berbeda, misalnya binatang berbeda 3

dengan pohon, dinyatakan seperti pada Gambar 5. Gambar 5 Contoh penggunaan relasi DIS. 6. ORD (ordering) Relasi ORD mengekspresikan bahwa 2 hal mempunyai urutan satu sama lain. Contoh penggunaan relasi ORD untuk menyatakan pagi sebelum sore, ditunjukkan oleh Gambar 6. Gambar 6 Contoh penggunaan relasi ORD. 7. PAR (attribute) Relasi PAR mengekspresikan bahwa sesuatu adalah sebuah atribut dari sesuatu yang lain. Contohnya untuk menyatakan frase buku baru, dinyatakan seperti pada Gambar 7. 2. NEGPAR : Negation of a situation NEGPAR mengekspresikan peniadaan atau pengingkaran terjadinya isi dari frame. Misalkan untuk menyatakan pengingkaran terhadap preposisi a, maka dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar tersebut menunjukkan bahwa tidak benar adik bahagia. Gambar 10 Contoh penggunaan frame NEGPAR. 3. POSPAR : Possibility of a situation POSPAR mengekspresikan kemungkinan terjadi dari isi frame. Misalkan untuk menyatakan kemungkinan terjadinya peristiwa pada preposisi a, digunakan sebuah frame relationship POSPAR, seperti ditunjukkan oleh Gambar 11. Gambar tersebut berarti menyatakan mungkin saja adik bahagia. Gambar 7 Contoh penggunaan relasi PAR. 8. SKO (informational dependency) Relasi SKO digunakan, jika suatu token informasinya bergantung pada token yang lainnya. Contohnya digunakan untuk menyatakan harga bergantung kualitas, dapat dinyatakan seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Contoh penggunaan relasi SKO. Sebuah frame adalah sebuah node yang diberikan label (Zhang 2002). Adapun untuk 4 frame relationships dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. FPAR : Focusing on a situation FPAR mengekspresikan bahwa sekumpulan subgraph dari graph adalah bagian dari seluruh graph yang telah dibentuk. Misalkan a adalah preposisi yang menyatakan adik bahagia, maka bisa direpresentasikan dengan frame FPAR seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 9. Gambar 11 Contoh penggunaan frame POSPAR. 4. NECPAR : Necessity of a situation NECPAR mengekspresikan perlu, butuh atau keharusan terjadi dari isi frame. Misalkan kalimat seharusnya adik bahagia direpresentasikan oleh frame NECPAR terhadap preposisi a, maka dapat dinyatakan seperti pada Gambar 12. Gambar 12 Contoh penggunaan frame NECPAR. Ontologi F digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graph. Penggunaan ontologi ini, misalnya untuk menyatakan word graph gempa merusak bangunan, dapat dinyatakan pada Gambar 13. Gambar tersebut menunjukkan bahwa token gempa menjadi fokus dari graph tersebut. Gambar 9 Contoh penggunaan frame FPAR. 4

Gambar 13 Contoh penggunaan ontologi F. METODE PENELITIAN Penelitian ini diawali dengan mengkaji lebih dalam tentang konsep dan cara mengimplementasikan KG dalam teks berbahasa Indonesia. Beberapa literatur yang digunakan dalam mengkaji penggunaan konsep KG dalam teks berbahasa Indonesia di antaranya tesis Rusiyamti (2008) yang berjudul Analisis Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph, dan tesis Khodijah Hulliyah (2007) dengan judul Rekayasa Memahami Teks Menggunakan Metode Knowledge Graph. Hasil pengkajian ini kemudian digunakan untuk membangun sistem untuk teks berbahasa Indonesia sesuai dengan konsep KG. Metode yang dilakukan dalam tahap pengembangan BogorDelftConStruct adalah metode pengembangan Evolusioner dengan jenis eksploratory. Menurut Sommerville (2001), pengembangan evolusioner berdasarkan pada ide untuk mengembangkan implementasi awal, memperlihatkannya pada pengguna untuk dikomentari, dan memperbaikinya versi demi versi sampai sistem memenuhi persyaratan. Pengembangan dimulai dengan bagian-bagian sistem yang dipahami. Sistem berubah dengan adanya tambahan fitur-fitur baru sesuai dengan usulan pengguna. Kegiatan spesifiksi, pengembangan dan validasi dilakukan pada saat yang bersamaan dengan umpan balik yang cepat untuk masing-masing kegiatan. Gambar 14 menunjukkan kegiatan-kegiatan pada pengembangan evolusioner. Versi awal dan menengah pada gambar merupakan prototype untuk perangkat lunak yang dikembangkan sebelum versi akhir atau dengan kata lain sebelum seluruh persyaratan dipenuhi. Deskripsi Perangkat Lunak Pendeskripsian perangkat lunak dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap kebutuhan, batasan dan tujuan perangkat lunak. Analisis dilakukan terhadap DelftConStruct dengan melihat fungsi apa saja yang sudah relevan maupun yang harus diperbaiki kembali. Analisis dilanjutkan dengan mendefinisikan apa saja yang dibutuhkan dan seharusnya ada pada BogorDelftConStruct. Analisis kebutuhan sistem dilakukan yaitu dengan melihat fungsi dari BogorDelftConStruct sendiri sebagai tools yang menggunakan konsep KG untuk menganalisis teks dalam bentuk word graph. Hal utama yang dibutuhkan adalah kemampuan sistem untuk membuat dan memodifikasi graph sesuai konsep KG dan melakukan analisis teks. Konsep penting dari graph sendiri adalah terdapatnya verteks dan edge. Verteks merepresentasikan sebagai sebuah token, sedangkan edge sendiri merepresentasikan relasi antar-token atau teks dari word graph. Pada DelftConStruct setiap token direpresentasikan memiliki nama unik, dan token belum bisa digunakan sebagai representasi banyak kata. Penambahan relasi antar-token bisa dilakukan, namun relasi antara token dengan teks belum bisa dilakukan. Proses edit dan hapus pada token dan teks pun belum bisa dilakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa DelftConStruct belum memenuhi konsep KG. Pada pengembangan BogorDelftConStruct kali ini, dilakukan penambahan fungsi untuk proses memodifikasi graph, yaitu proses tambah, edit, dan hapus terhadap token, kata maupun relasi pada word graph. Token yang dibentuk dapat merepresentasikan relasi terhadap banyak kata. Kebutuhan sistem dalam melakukan analisis teks pada word graph merupakan fungsi dari sistem ini. DelftConStruct menganalisis teks yang berbahasa Inggris. Pada BogorDelftConStruct yang dikembangkan ini, analisis teks dilakukan terhadap teks berbahasa Indonesia, dengan menggunakan konsep KG. Kebutuhan lainnya dari BogorDelftConStruct yaitu mampu untuk menyimpan setiap word graph yang telah dibentuk, sehingga dapat terbentuk sebuah kamus word graph dari kumpulan word graph yang telah disimpan tersebut. Proses modifikasi kamus word graph pun didefinisikan sebagai kebutuhan dari BogorDelftConStruct. Gambar 14 Metode pengembangan evolusioner. 5