Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

dokumen-dokumen yang mirip
Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. struktur sosial dan sistemnya sendiri (Widianingsih, 2014). Di dalam rumah

GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT. Agustina Tri W, M.Pd

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Berbagai Thema Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2

1Konsep dan Teori Gender

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

GENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

PERAN PEREMPUAN DALAM SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh: TITIES KARTIKASARI HANDAYANI L2D

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

PEREMPUAN DALAM BIROKRASI Hambatan Kepemimpinan Perempuan dalam Birokrasi Pemerintah Provinsi DIY

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. segi ekonomi, ekologi maupun sosial. Menurut Undang-undang Kehutanan No. 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan perempuan sampai saat ini masih menjadi wacana serius untuk

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGAKUAN DAN PENGUATAN PERAN PEREMPUAN DALAM IMPLEMENTASI UU DESA NO 6 TAHUN 2014

sosial kaitannya dengan individu lain dalam masyarakat. Manusia sebagai masyarakat tersebut. Layaknya peribahasa di mana bumi dipijak, di situ

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DEFINISI & TERMINOLOGI ANALISIS GENDER

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih memandang mereka sebagai subordinat laki-laki. Salah satu bentuk

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

Pertanyaan awal : mengapa pembangunan merupakan isu gender?

Pemberdayaan Peran Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

2016 EKSISTENSI MAHASISWI D ALAM BERORGANISASI D I LINGKUNGAN FAKULTAS PEND ID IKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

KONSEP-KONSEP PENTING KESETARAAN DI TEMPAT KERJA. - Sustaining Competitive and Responsible Enterprises

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISIS GENDER DALAM GERAKAN REHABILITASI LOKAL HUTAN MANGROVE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Konsep Sustainable Livelihoods. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

PENDAHULUAN Latar Belakang

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

MODUL GENDER UNTUK ANAK

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan yang diraih oleh perusahaan tentunya tidak lepas dari peran

BRIEF NOTE PENGANTAR. Riza Primahendra 1

Gender, Social Inclusion & Livelihood

BAB I PENDAHULUAN. masih belum berakhir dan akan terus berlanjut. bekerja sebagai ibu rumah tangga dan diartikan sebagai kodrat dari Tuhan,

BAB II. Kajian Pustaka. Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI

Kebijakan Jender. The Partnership of Governance Reform (Kemitraan) 1.0

BAB II LANDASAN TEORI

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

PENGARUSUTAMAAN GENDER DI INDONESIA

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki

KAJIAN AGRARIA (KPM 321) PENDAHULUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA / DEPARTEMEN -KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN ASYARAKAT.

ANALISIS GENDER. SUYATNO, Ir. MKes FKM UNDIP SEMARANG, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman dan arus globalisasi membuat tidak sedikit

Sumba Timur dan Sumba Tengah

Ketimpangan dan Anak-anak di Indonesia

C KONSEP PENGURUSUTAMAAN/ MAINSTREAMING GENDER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

Keterwakilan Perempuan, Ketidakadilan dan Kebijakan Keadilan ke depan

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

JENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI. Pile Patiung, SE

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

Gender Analysis Pathway (GAP) (Alur Kerja Analisis Gender (AKAG)

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia.

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Transkripsi:

Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

Apakah Gender itu? Pengertian awal: Pembedaan ketata-bahasaan (gramatical) penggolongan kata benda menjadi feminin, maskulin, dan netral Penggunaan dalam ilmu sosial: Konstruksi sosial tentang apa yang feminin, maskulin, dan netral -

Yang benar Beberapa salah kaprah Gender = perempuan Gender = feminisme Gender = penyamaan laki-laki & perempuan Gender adalah perkara hubungan antara laki-laki & perempuan Hubungan ini bisa timpang kearah laki-laki maupun perempuan Dalam kenyataannya ketimpangan lebih sering merugikan perempuan Ketimpangan = ketidakadilan

Gender & Jenis Kelamin Gender Konstruksi sosial: pembedaan perempuan dan laki-laki secara sosial-budaya Bersifat relatif: berbeda menurut tempat dan waktu Dibuat oleh manusia dan bisa diubah oleh manusia Jenis kelamin Istilah biologi: pembedaan perempuan & laki-laki berdasarkan biologi, fungsi reproduksi, fisiologi Bersifat kodrati Tidak bisa diubah;

Gender Jenis Kelamin Peran tertentu diberikan pada orang berjenis kelamin tertentu ber-dasarkan anggapan tentang apa yang feminin & maskulin - misalnya: Perempuan lemah, laki-laki kuat Laki-laki rasional, perempuan emosional Laki-laki berdiskusi, perempuan bergosip sehingga Perempuan masak, laki-laki menebang kayu Laki-laki buka hutan, perempuan ambil air Laki-laki pemimpin suku, perempuan urus Anggapan itu sering merupakan stereotype rumah tangga sesuatu yang dianggap benar tanpa dasar memadai atau bahkan salah sama sekali dan ditularkan secara sosial

Gender: Mengapa dipersoalkan? Pembagian menurut gender dalam masyarakat: Perbedaan beban kerja dan tanggung-jawab Perbedaan status (kedudukan sosial, budaya, ekonomi, politik) Perbedaan peluang (akses) dalam memperoleh manfaat atas berbagai sumberdaya Perbedaan pengusasaan (kontrol pengambilan keputusan, pengelolaan) atas

Kelompok Rentan dalam Masyarakat Analisa gender sering mengidentifikasi perempuan sebagai kelompok rentan; tapi ada kelompok 2 rentan lain, misalnya: Petani yang tidak memiliki lahan buruh tani Orang lanjut-usia Anak-anak Warga masyarakat kasta rendah Masyarakat adat / minoritas etnik Warga masyarakat yang difabel/berkebutuhan khusus Warga masyarakat yang sangat miskin Kelompok minoritas yang di-diskriminasi karena SARA Rentan = lebih peka terhadap dampak negatif perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan

Gender dan Kelompok Rentan: Mengapa dipersoalkan dalam pengembangan masyarakat? Pengaruh dan dampak suatu program berbeda terhadap laki-laki, perempuan, dan kelompok rentan Pengaruh dan dampak suatu program bisa memperbaiki kesetaraan gender dan keadilan antar kelompok; bisa juga memperkuat ketimpangan gender dan ketidakadilan antar kelompok Pengaruh/dampak positif pada salah satu gender/ satu kelompor bisa merupakan pengaruh/dampak negatif bagi gender/kelompok lainnya

Sehingga Diperlukan sistem dan mekanisme dalam kelembagaan sosial yang memastikan perempuan mempunyai hak atas kepemilikan dan pengelolaan SDA serta hak untuk memperoleh produk dan aset Harus diciptakan sistem dan mekanisme yang memastikan adanya kesempatan perempuan menduduki posisi strategis dalam kelembagaan sosial dan menentukan jenis-jenis kerja pilihannya. Harus diciptakan program untuk melembagakan sistem dan mekanisme adil gender dalam wadah seperti keluarga, dan organisasi komunitas disertai sarana pendukungnya yang meliputi pendidikan dan sistem informasi.

Pendekatan Gender dalam Konteks Proyek Kemakmuran Hijau dan PSDABM Program Kemakmuran Hijau ingin memastikan bahwa program pengelolaan sumber daya alam dan pertanian dapat memberikan manfaat bagi rentan kelompok, perempuan, laki-laki dan keluarga mereka. Kondisi sosial dan gender yang terjadi di tingkat lokasi akan mempengaruhi program yang harus kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk menerima manfaat dari proyek ini untuk perbaikan kehidupan bagi keluarga mereka. Upaya khusus akan dilakukan oleh program untuk memastikan bahwa manfaat optimal dari program ini diterima oleh perempuan dan kelompok rentan.

Analisa Gender dalam PSABM: Peran/pembagian kerja: Siapa melakukan apa dalam pengelolaan sumberdaya alam tertentu? Akses: Siapa yg dapat memanfaat-kan sumberdaya alam itu? Kontrol: Siapa yang mengambil keputusan tentang sumberdaya itu? Bagaimana perbedaan peran, akses, & kontrol antara perempuan & laki 2 disikapi dalam rancangan proyek?

Analisa Gender dalam PSABM: Bagaimana status & peran laki-laki & perempuan dalam Ranah domestik (rumah tangga): masak, urus anak, ambil air, ambil kayu bakar, perbaiki rumah, dsb. Produktif (ekonomi): buka ladang, cari hasil hutan, pengolahan pasca-panen, Publik (dalam komunitas): pemimpin formal, adat, partisipasi dalam pertemuan komunitas, Bagaimana proyek akan mempengaruhi laki-laki dan perempuan dalam ketiga ranah ini?

Analisa Sosial tentang Kelompok Rentan dalam PSABM Bagaimana kedududukan/status sosial, politik dan ekonomi kelompok itu di masyarakat? Bagaimana akses dan kontrol kelompok tersebut atas SDA? Apa peran mereka dalam PSABM? Mengelola SDA tertentu/wilayah tertentu/bagian tertentu dalam proses PSABM?) Tingkat ketergantungan terhadap SDA? Bagaimana proyek akan mempengaruhi kelompok kelompok rentan itu?

Kajian Sosial dalam Pengembangan Program Aspek metodologi Representasi / partisipasi perempuan, laki-laki dan warga kelompok rentan berimbang Gender sebagai perspektif / aspek kajian dalam pengkajian terhadap pokok-pokok persoalan lainnya Kajian (dan instrumen) khusus gender Kajian spesifik kelompok 2 rentan

Beberapa pertanyaan 1. Bentuk-bentuk pengelolaan sumberdaya alam apa saja yang terdapat di kawasan tempat anda bekerja? 2. Bagaimana peran laki-laki dan perempuan dalam sistem pengelolaan sumberdaya alam tersebut? 3. Bagaimana peran kelompok-kelompok rentan dalam sistem pengelolaan sumberdaya alam tersebut? 4. Apa manfaat (akses) yang diperoleh perempuan, lakilaki, kelompok rentan dari sumberdaya alam tersebut? 5. Siapa yang mengambil keputusan dalam pengelolaan sumberdaya alam tersebut; perempuan

Beberapa pertanyaan 6. Apa perubahan dalam PSABM yang akan diusahakan proyek? 7. Bagaimana perkiraan dampak proyek pada laki-laki dan perempuan? (perubahan dalam status, akses, kontrol, dsb) Apakah dampak itu positif atau negatif? Jika negatif, bagaimana di atasi? 8. Bagaimana perkiraan dampak proyek pada kelompok-(kelompok) rentan? Apakah dampak itu positif atau negatif? Jika negatif, bagaimana di atasi?

TERIMA KASIH Semua material pelatihan dapat diunduh di www.emm-gpm2.com/download