DEFINISI & TERMINOLOGI ANALISIS GENDER
|
|
- Leony Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DEFINISI & TERMINOLOGI ANALISIS GENDER
2 ISTILAH GENDER DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN PERBEDAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI YANG BERSIFAT BAWAAN SEBAGAI CIPTAAN TUHAN DAN PERBEDAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI YANG MERUPAKAN BENTUKAN BUDAYA YANG DIKONSTRUKSIKAN, DIPELAJARI DAN DISOSIALISASIKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
3 Gender adalah, pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.
4 Gender berubah dari waktu ke waktu karena adanya perkembangan yang mempengaruhi nilai-nilai dan norma-norma masyarakat
5 Gender tidak sama dengan kodrat, kodrat adalah sesuatu yang ditetapkan oleh sang pencipta, sehingga manusia tidak bisa merubah maupun menolaknya. Kodrat adalah sesuatu yang sifatnya universal (tetap sepanjang hayat dikandung badan, pada setiap waktu, pada setiap tempat, misalnya melahirkan, menstruasi, menyusui adalah kodratnya perempuan, dan mempunyai sperma adalah kodratnya laki-laki). Gender adalah pembagian peran laki-laki dan perempuan yang diatur oleh manusia (masyarakat). Gender berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain, bahkan di dalam suatu masyarakatpun mengalami perubahan terus, karena Gender bukan kodrat.
6 Gender memiliki perbedaan-perbedaan bentuk antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, karena norma-norma adat istiadat, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat berbeda-beda.
7 Pembedaan ini sering menciptakan ketidak-adilan, khususnya bagi kelompok miskin dan juga perempuan. Contoh ketidak-adilan yang terjadi diantaranya adalah, adanya perbedaan upah antara laki-laki dan perempuan, akses dan penguasaan perempuan terhadap sumber daya alam rendah, perempuan dan kelompok miskin tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
8 Ketidak-adilan Gender merupakan kondisi tidak adil akibat dari sistem dan struktur sosial dimana baik perempuan maupun laki-laki menjadi korban dari sistem tersebut. Berbagai perbedaan peran dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki, baik secara langsung yang berupa perlakuan maupun sikap dan yang tidak langsung berupa dampak suatu peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang menimbulkan berbagai ketidakadilan yang telah berakar dalam sejarah, adat, norma ataupun dalam berbagai struktur yang ada di masyarakat.
9 GENDER DAN KESEHATAN Aspek Kesehatan: Keuntungan dan kerugian 1 Probabilitas sehat, sakit atau meninggal 2 Keadilan akses dan kontrol sumber daya mendapatkan pelayanan kesehatan
10 KEADILAN DAN KEBUTUHAN Untuk mencapai keadilan kesehatan, penting mengenali kelompok yang berbeda dengan kebutuhan kesehatan yang berbeda pula
11 GENDER DAN KESEHATAN PERBEDAAN BIOLOGIS a) Anatomi/ fisiologi b) Anatomi, fisiologi dan kerentanan genetik c) Anatomi, fisiologi dan kekebalan genetik PERBEDAAN SOSIAL a) Peran dan tanggung jawab; b) Akses dan kontrol c) Pengaruh dan ekspektasi budaya d) Identitas subyektif SITUASI, KONDISI DAN MASALAH KESEHATAN 1. Spesifik seks; 2. Prevalens lebih tinggi pada salah satu seks; 3. Perbedaan karakteristik antara laki-laki dan perempuan; 4. Perbedaan respon individu, keluarga, institusi tergantung apakah ia/ mereka laki-laki atau perempuan
12 TIGA PERTANYAAN: ANALISIS GENDER Siapa melakukan apa, kapan, di mana dan dengan siapa? PERAN Siapa menggunakan apa? AKSES Siapa pengambil keputusan, siapa menggunakan, apa yang digunakan dan bagaimana menggunakan? KONTROL
13 ANALISIS GENDER? Perbedaan kehidupan L & P Ketidak-adilan sosial ekonomi pada P Kebijakan & pelayanan Faktor penyebab Perubahan untuk P +
14 Beberapa KERANGKA KONSEPTUAL ANALISIS GENDER Hubungan sosial (Kabeer) Pemberdayaan perempuan (Longwe) Perencanaan gender [Moser] Analisis Harvard Institusi (negara, pasar, masyarakat, keluarga) Opresi & eksploitasi Peran gender Kebutuhan gender Profil kegiatan Profil akses & kontrol Perbedaan/ Kemiskinan Perbedaan/ kemiskinan Perencanaan gender dan pembangunan Analisis faktor Analisis siklus proyek
15 STRATEGI GENDER PENDEKATAN PRAKTIS GENDER (PPG) Jangka pendek Kebutuhan lebih mudah dikenali Kebutuhan biologis dan kondisi spesifik kesehatan Menyediakan fasilitas dan pelayanan kesehatan Melibatkan perempuan dan laki-laki sebagai pelaku pasif Memperbaiki kondisi kesehatan Peran dan relasi gender tidak berubah PENDEKATAN STRATEGIS GENDER (PSG) Jangka panjang Kebutuhan lebih sulit dikenali dalam waktu cepat Berpijak ketidakadilan hubungan kekuasaan Fokus proses pemberdayaan Melibatkan masyarakat sebagai peserta aktif Memperbaiki posisi perempuan Memperbaiki keseimbangan hubungan kekuasaan
16 PENDEKATAN PENGEMBANGAN Pendekatan Tipe Karakteristik PGA/SGA Kesejahteraan WID/WHD Model pengembangan ekonomi modern Anti-kemiskinan WID/WHD Ketidak-setaraan gender karena kemiskinan, bukan sub-ordinasi gender Efisiensi WID/WHD Perempuan sebagai cushion penyesuaian struktural Kesetaraan GAD/GHD Aksi afirmatif menjamin peran perempuan dalam pembangunan Pemberdayaan GAD/GHD Akses dan kontrol penggunaan sumber daya PGA PGA PGA SGA SGA
GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT. Agustina Tri W, M.Pd
GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT Agustina Tri W, M.Pd Manusia dilahirkan o Laki-laki kodrat o Perempuan Konsekuensi dg sex sbg Laki-laki Sosial Konsekuensinya dg sex sbg Perempuan 2 Apa Pengertian
Lebih terperinciKonsep Dasar Gender PERTEMUAN 4 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes
Konsep Dasar Gender PERTEMUAN 4 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan mengenai Konsep Dasar Gender dalam kespro Konsep dasar gender Pengertian
Lebih terperinciPENGANTAR Pengertian Jender. Wiwik D Pratiwi
PENGANTAR Pengertian Jender Wiwik D Pratiwi SISTEMATIKA Arti jender Apa perbedaan jender dan seks Bagaimana bentuk hubungan jender? Apakah ketidakadilan jender itu? Apa arti dari jender? Jender berasal
Lebih terperinci1Konsep dan Teori Gender
1Konsep dan Teori Gender Pengantar Dalam bab ini akan disampaikan secara detil arti dan makna dari Gender, serta konsepsi yang berkembang dalam melihat gender. Hal-hal mendasar yang perlu dipahami oleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gender dengan kata seks atau jenis kelamin yang ditentukan secara biologis. Misalnya
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Gender dan Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut fakih (1996) dalam memahami konsep gender maka harus dibedakan pada kata gender dengan kata seks atau jenis kelamin yang ditentukan
Lebih terperinciPemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin
Pemahaman Analisis Gender Oleh: Dr. Alimin 1 2 ALASAN MENGAPA MENGIKUTI KELAS GENDER Isu partisipasi perempuan dalam politik (banyak caleg perempuan) Mengetahui konsep gender Bisa menulis isu terkait gender
Lebih terperinciLaki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam
Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Apakah Gender itu? Pengertian awal: Pembedaan ketata-bahasaan (gramatical) penggolongan kata benda menjadi feminin,
Lebih terperinciPENDIDIKAN ADIL GENDER DALAM KELUARGA 1. Siti Rohmah Nurhayati, M.Si. 2
PENDIDIKAN ADIL GENDER DALAM KELUARGA 1 Siti Rohmah Nurhayati, M.Si. 2 Pendahuluan Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak. Di dalam keluarga, anak mendapatkan seperangkat nilai-nilai, aturan-aturan,
Lebih terperinciKEADILAN DAN KESETARAAN GENDER Disajikan kepada Para Pembina Penggalang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat pada Lomba Tingkat IV
KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER Disajikan kepada Para Pembina Penggalang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat pada Lomba Tingkat IV Oleh: YOOKE TJUPARMAH Jatinangor, Sumedang 10 Maret 2007 LATAR BELAKANG:
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka
5 PENDEKATAN TEORITIS Tinjauan Pustaka Konsep Gender Gender merupakan suatu konsep yang merujuk pada peran dan hubungan antara laki-laki dan perempuan yang tidak ditentukan oleh perbedaan biologis, tetapi
Lebih terperinciJENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI. Pile Patiung, SE
JENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI Pile Patiung, SE DASAR PEMIKIRAN CEDAW 1984 ICPD CAIRO 1994 KONFERENSI WANITA SEDUNIA DI BEIJING 1995 KONDISI KESEHATAN REPRODUKSI DI INDONESIA HAM DAN HAK-HAK REPRODUKSI
Lebih terperinciBAB II. Kajian Pustaka. Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9
BAB II Kajian Pustaka Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9 Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) sudah menjadi isu yang sangat penting dan sudah menjadi komitmen bangsa-bangsa di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting
Lebih terperinciKesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting
Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar 1. Menguraikan tentang konsep dan
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER By : Basyariah L, SST, MKes Kesehatan Reproduksi Dalam Persfektif Gender A. Seksualitas dan gender 1. Seksualitas Seks : Jenis kelamin Seksualitas : Menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif
Lebih terperinciAnalisis Gender dan Transformasi Sosial Pembahas: Luh Anik Mayani
Analisis Gender dan Transformasi Sosial Pembahas: Luh Anik Mayani Pokok bahasan dalam buku Analisis Gender dan Transformasi Sosial karya Mansour Fakih ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tentang analisis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peran Pekerjaan dan Keluarga Fenomena wanita bekerja di luar rumah oleh banyak pihak dianggap sebagai sesuatu yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Kendati semakin lumrah,
Lebih terperinciGENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar
GENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar 90 menit Managed by IDP Education Australia IAPBE-2006 TUJUAN Peserta mampu: 1. Memahami konsep gender sebagai konstruksi sosial 2. Memahami pengaruh gender terhadap pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Relasi Kekuasaan Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki- laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan kesempatan tersebut terjadi baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat
Lebih terperinciBAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya
BAB II Kajian Pustaka 2.1. Perempuan Karo Dalam Perspektif Gender Dalam kehidupan masyarakat Batak pada umumnya dan masyarakat Karo pada khususnya bahwa pembagian harta warisan telah diatur secara turun
Lebih terperinciSambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI
Sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI Sebagaimana telah kita ketahui bersama Bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional / RPJMN 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR
BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Norma dan nilai gender dalam masyarakat merujuk pada gagasan-gagasan tentang bagaimana seharusnya
Lebih terperinciHakekat Perencanaan. Model Perencanaan. Proses Perencanaan Program 5/24/2017. Community Development Program. Prinsip community development program
Prinsip community development program Community Development Program 1. Perencanaan 2. Evaluasi dan monitoring (Minggu ke 9) Minggu ke 8 bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian
Lebih terperinciKesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST
Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender By : Fanny Jesica, S.ST DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI K E S P R Suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, bebas dari penyakit dan kecacatan
Lebih terperinciBAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.1 Kesimpulan Krisis ekonomi tahun 1998 memberikan dampak yang positif bagi kegiatan usaha rajutan di Binongjati. Pangsa pasar rajutan yang berorientasi ekspor menjadikan
Lebih terperinciGender Analysis Pathway (GAP) (Alur Kerja Analisis Gender (AKAG)
Modul: Gender Analysis Pathway (GAP) (Alur Kerja Analisis Gender (AKAG) Oleh : Suyatno, Ir. M.Kes Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP Semarang Tujuan pembelajaran: 1. Menjelaskan pengertian analisis gender
Lebih terperinciPerkawinan Anak dan Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia
Perkawinan Anak dan Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Komnas Perempuan Respon negara terhadap tuntutan masyarakat anti kekerasan
Lebih terperinciPengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan
Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan Wagiran Pokja Gender Bidang Pendidikan DIY Disampaikan dalam Acara Sosialisasi Bahan Ajar Responsif Gender SMP bagi Guru SD dan SMP di Wisma LPP Tanggal 8 Oktober
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan karir, dalam segala levelnya, kian hari kian mewabah. Dari posisi pucuk pimpinan negara, top executive, hingga kondektur bus bahkan tukang becak. Hingga kini
Lebih terperinciPOLICY BRIEF NO. 005/DKK.PB/2017
POLICY BRIEF NO. 005/DKK.PB/017 Upaya Percepatan Pengarusutamaan Gender di Birokrasi Pendahuluan Istilah gender yang berasal dari bahasa Inggris tidak merujuk kepada jenis kelamin tertentu (laki-laki atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdagangan manusia atau istilah Human Trafficking merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan manusia atau istilah Human Trafficking merupakan sebuah kejahatan yang sangat sulit diberantas dan disebut oleh masyarakat Internasional sebagai bentuk perbudakan
Lebih terperinciPENGANTAR ANALISIS GENDER DALAM PENELITIAN PERSPEKTIF PEREMPUAN DAN GENDER
PENGANTAR ANALISIS GENDER DALAM PENELITIAN PERSPEKTIF PEREMPUAN DAN GENDER IKLILAH MUZAYYANAH DF & IDA ROSYIDA Program Studi Ka jian G ender Program Pa scasarjana Universitas I ndonesia 0815 11119523 (iik),
Lebih terperinciISU AKTUAL GENDER DALAM RPI BADAN LITBANG KEHUTANAN
ISU AKTUAL GENDER DALAM RPI BADAN LITBANG KEHUTANAN Sulistya Ekawati DEWAN RISET BADAN LITBANG KEHUTANAN 2013 KONSEP GENDER Gender merupakan peran dan identitas sosial yang dilekatkan makna-makna tertentu
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender
XVII Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender Salah satu strategi pokok pembangunan Propinsi Jawa Timur 2009-2014 adalah pengarusutamaan gender. Itu artinya, seluruh proses perencanaan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.
No.20, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki dan perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing yang dikonstruksikan
Lebih terperinciREALITAS SOSIAL TINGKAT MESO
REALITAS SOSIAL TINGKAT MESO Lembaga tidak dapat direduksi menjadi struktur mesolevel karena domain institusional ini terdiri dari hubungan antara struktur meso serta penggunaan simbol budaya yang lebih
Lebih terperinciGender, Interseksionalitas dan Kerja
Gender, Interseksionalitas dan Kerja Ratna Saptari Disampaikan dalam Seminar Nasional "Jaringan dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Keadilan Gender: Memastikan Peran Maksimal Lembaga Akademik, Masyarakat Sipil,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pranata sosial secara prinsipal tak jauh berbeda dengan apa yang disebut atau sering dukenal dengan istilah lembaga sosial, organisasi, atau lembaga masyarakat. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermacam-macam, seperti politik, keyakinan agama, rasisme dan ideologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekerasan terhadap sesama manusia telah memiliki sumber atau alasan yang bermacam-macam, seperti politik, keyakinan agama, rasisme dan ideologi gender. Salah satu sumber
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buruh adalah salah satu bagian sosial dari bangsa yang seharusnya dianggap penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa. Opini masyarakat
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KESETARAAN GENDER
STUDI TENTANG KESETARAAN GENDER Oleh: Dr. Marzuki PKnH FIS -UNY Pendahuluan 1 Isu-isu tentang perempuan masih aktual dan menarik Jumlah perempuan sekarang lebih besar dibanding laki-laki Perempuan belum
Lebih terperinciPERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001
PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001 PERMUKIMAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Agenda 21 yang dicanangkan di Rio de Janeiro tahun 1992
Lebih terperinciPERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP)
FLIPCHARTMODUL PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP) www.swisscontact.org/indonesia LEMBAR BALIK MODUL PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PETANI (PSMP) Alat Bantu Pelatihan bagi Fasilitator dan Co-Fasilitator
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat kodrat sebagai ciptaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Gender Istilah gender diketengahkan oleh para ilmuwan sosial untuk menjelaskan mana perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat kodrat sebagai ciptaan Tuhan dan mana
Lebih terperinciPertanyaan awal : mengapa pembangunan merupakan isu gender?
Pertanyaan awal : mengapa pembangunan merupakan isu gender? o o o o o Kesenjangan jender di berbagai bidang pembangunan itu misalnya dapat dilihat dari : Masih rendahnya peluang yang dimiliki perempuan
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe
No.927, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengarusutamaan Gender. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciTim Penyusun. Pengarah. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan
Tim Penyusun Pengarah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan Penanggungjawab Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Ketua Panitia Kepala Sub Bidang Penguatan Advokasi
Lebih terperinciMEMAHAMI GENDER UNTUK MENGATASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
MEMAHAMI GENDER UNTUK MENGATASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Oleh : Rahmah Marsinah, SH, MM ----------------------------------------- Abstract : Perbedaan jender pada dasarnya merupakan hal yang biasa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga
7 Definisi Keluarga TINJAUAN PUSTAKA Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori Menurut Undang-Undang nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perempuan adalah tiang negara, artinya tegak runtuhnya suatu negara berada di tangan kaum perempuan. Penerus peradaban lahir dari rahim seorang perempuan,
Lebih terperinciGender, Social Inclusion & Livelihood
Gender, Social Inclusion & Livelihood LATAR BELAKANG KOMITMEN AWAL PEMBANGUNAN UTK MELIBATKAN SELURUH KOMPONEN BANGSA BAIK L/P DALAM PEMBANGUNAN Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan oleh masyarakat kadang-kadang masih dianggap sebagai manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan tidak lebih penting
Lebih terperinci* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik
Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan agraris, dimana terdiri dari banyak pulau dan sebagian besar mata pencaharian penduduknya bercocok tanam atau petani. Pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tantang Analisis Perbedaan Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi S1 Terhadap Pentinngnya Laporan Keuangan (Studi Pada Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah daripada kaum laki-laki masih dapat kita jumpai saat ini. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang telah dikonstruksikan
Lebih terperinciANALISIS GENDER. SUYATNO, Ir. MKes FKM UNDIP SEMARANG, 2009
ANALISIS GENDER SUYATNO, Ir. MKes FKM UNDIP SEMARANG, 2009 Analisa Gender Adalah proses yang dibangun secara sistematis untuk mengidentifikasi dan memahami: pembagian kerja/peran laki-laki dan perempuan,
Lebih terperinciGENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN
G E N D E R B R I E F S E R I E S NO. 1 GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN The Australia-Indonesia Partnership for Reconstruction and Development Local Governance and Community Infrastructure for Communities
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gender 2.1.1 Defenisi a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004). b. Gender adalah perbedaan status dan
Lebih terperinciU. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
- 110 - U. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 1. Pemerintahan Desa skala 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa skala 2. Administrasi Pemerintahan Desa penyelenggaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi dan bersosialisasi. Karena manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar
Lebih terperinciBAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM
BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang
Lebih terperinci3. Pembinaan, pengawasan dan supervisi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan, dan penghapusan desa skala daerah.
U. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa 2. Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan atau laki-laki secara terpisah, tetapi bagaimana menempatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Studi tentang gender bukan hanya sekedar sebuah upaya memahami perempuan atau laki-laki secara terpisah, tetapi bagaimana menempatkan keduanya dalam konteks
Lebih terperinciPenetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan skala nasional.
- 579 - U. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan 2. Penetapan
Lebih terperinciPenetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan skala nasional.
- 437 - U. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan 2. Penetapan
Lebih terperinciMANUSIA DAN BUDAYA. A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia. Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar:
MANUSIA DAN BUDAYA Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar: A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia Makhluk Yang Tidak Bisa Hidup Sendiri. Ilmu Filsafat Memandang Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya Yang Diciptakan Tuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian ini, peneliti meneliti mengenai pemaknaan pasangan suami-istri di Surabaya terkait peran gender dalam film Erin Brockovich. Gender sendiri
Lebih terperinci1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan daerah. 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa.
U. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa. 2. Administrasi Pemerintahan Desa 1. Koordinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tiongkok merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Saat ini total populasi penduduk Tiongkok tahun 2015 kurang lebih 1,49 milyar jiwa. Jumlah populasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Behavior dalam Pandangan Nitze tentang Perspektif Tuan dan Buruh Sosiologi perilaku memusatkan perhatian pada hubungan antara pengaruh perilaku seorang aktor terhadap lingkungan
Lebih terperinciGENDER, KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN. Topik diskusi
Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Perilaku Kesehatan Masyarakat GENDER, KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN Sesi 2: Retna Siwi Padmawati 1 Topik diskusi Gender dan terminologinya Kesehatan reproduksi Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prostitusi merupakan persoalan klasik dan kuno tetapi karena kebutuhan untuk menyelesaikannya, maka selalu menjadi relevan dengan setiap perkembangan manusia dimanapun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran kaum perempuan Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam menegakkan NKRI dipelopori
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat miskin adalah melalui pemberdayaan wanita sebagai mitra sejajar dengan pria, peran nafkah tidak lagi didominasi hanya oleh pria sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bagian ini peneliti akan mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan
BAB V PENUTUP Pada bagian ini peneliti akan mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan kesimpulan dan saran sebagai penutup dari pendahuluan hingga analisa kritis yang ada dalam bab 4. 5.1 Kesimpulan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciBuku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Jadi singkatnya Seks bisa disebut juga sebagai Jenis kelamin biologis.
BAB 2. SEKSUALITAS Apa itu Seks dan Gender? Sebelum kita melangkah ke apa itu seksualitas, pertanyaan mengenai apa itu Seks dan Gender serta istilah lain yang berkaitan dengan nya sering sekali muncul.
Lebih terperinciANALISIS GENDER DALAM GERAKAN REHABILITASI LOKAL HUTAN MANGROVE
ANALISIS GENDER DALAM GERAKAN REHABILITASI LOKAL HUTAN MANGROVE (BAKAU) PADA KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN (PAPELING) DI DESA SIDODADI, KECAMATAN PADANG CERMIN, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROPINSI
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian nasional yang dibangun dan bertumpu pada perindustrian manufaktur, yang sebagian besar menggunakan bahan baku impor ketika terjadi krisis nilai tukar mata uang
Lebih terperinciU. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
U. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan daerah skala 2. Penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan dalam perdebatan mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu
BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana Lembaga Bakti Indonesia sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat
Lebih terperincisosial kaitannya dengan individu lain dalam masyarakat. Manusia sebagai masyarakat tersebut. Layaknya peribahasa di mana bumi dipijak, di situ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk monodualis, di satu sisi ia berperan sebagai individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri (internal individu), namun di sisi
Lebih terperinciKOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA
KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA Disusun Oleh : ANDRE RISPANDITA HIRNANTO D 1114001 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk
Lebih terperinci4.9 Anggaran Responsif Gender Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , telah menetapkan tiga strategi pengarusutamaan
4.9 Anggaran Responsif Gender Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, telah menetapkan tiga strategi pengarusutamaan pembangunan nasional yaitu Pemerintahan yang Baik, Pembangunan
Lebih terperinciRumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA
Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan 2016 2019 PUSKAMUDA Isu Strategis dalam Kerangka Strategi Kebijakan 1. Penyadaran Pemuda Nasionalisme Bina Mental Spiritual Pelestarian Budaya Partisipasi
Lebih terperinciSKRIPSI KETIMPANGAN GENDER DAN KESUKSESAN PEMBANGUNAN INDIA STUDI KASUS: PRAKTEK KEKERASAN DAN DISKRIMINASI GENDER PADA PEREMPUAN-PEREMPUAN INDIA
SKRIPSI KETIMPANGAN GENDER DAN KESUKSESAN PEMBANGUNAN INDIA STUDI KASUS: PRAKTEK KEKERASAN DAN DISKRIMINASI GENDER PADA PEREMPUAN-PEREMPUAN INDIA Oleh : Jeane. F.D. Talakua 10320011 PROGRAM STUDI HUBUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dewasa ini jumlah wanita yang memiliki pekerjaan diluar rumah semakin meningkat, hampir 40,6% pendatang baru dalam dunia kerja antara tahun 1996 dan 2006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Perbedaan antara laki- laki dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timbulnya anggapan bahwa perempuan merupakan kaum lemah masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Perbedaan antara laki- laki dan perempuan yang telah di konstruksikan
Lebih terperinciMemahami Berbagai Perbedaan Budaya. Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya
Memahami Berbagai Perbedaan Budaya Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Budaya? Budaya merupakan sebuah alat yang berguna untuk memahami perilaku manusia di seluruh bumi, juga di
Lebih terperinci