Paul Togan Advisor I : Advisor II :

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar. II.1. Turbin Kobold

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

BAB III PERANCANGAN DAN PENERAPAN

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung

BAB II LANDASAN TEORI

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Tabel Peralatan Listrik Rumah Tangga

Peningkatan Efisiensi Energi Menggunakan Baterai Dengan Kendali Otomatis Penerangan Ruang Kelas Berbasis PLTS

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLATIHAN SOAL BAB 2

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Latar Belakang dan Permasalahan!

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjukkan pada Gambar 2.1. Sedangkan, arus dan kurva karakteristik sel. surya ditunjukkan pada Gambar 2.2.

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

BAB II LANDASAN TEORI

PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

SISTEM PENYIMPANAN BATERAI DAN PENDISTRIBUSIAN ENERGI LISTRIK PLTH PANDANSIMO BANTUL, D.I.YOGYAKARTA

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

Sistem PLTS Off Grid Komunal

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 2 TEORI DASAR. Gambar 2.1. Komponen dan diagram rangkaian PLTS. Gambar 2.2. Instalasi PLTS berdaya kecil [2]

RANGKAIAN LISTRIK. Esti puspitaningrum, S.T., M.Eng.

III. METODE PENELITAN. Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2014 sampai dengan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC)

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Transkripsi:

Perencanaan Sistem Penyimpanan Energi dengan Menggunakan Battery pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Desa Ketapang, Kabupaten Lombok Timur, NTB Paul Togan 2205100061 Advisor I : Prof. Ir. Hadi Sutrisno Advisor II : Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.

Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut merupakan jawaban atas kebutuhan energi listrik yang berasal dari sumber daya alam terbarukan, murah dan relatif mudah untuk diaplikasikan. Pembangkit ini tidak dapat beroperasi secara penuh dalam 24 jam, hanya beroperasi berdasarkan periode debit arus laut yang paling efektif untuk memutar turbin. Diperlukan suatu sistem penyimpanan energi untuk menjamin kontinuitas pasokan energi listrik ke konsumen, meskipun pada saat generator sedang tidak beroperasi.

Batasan Masalah Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut yang diteliti masih dalm bentuk prototype dan proses pembangunan nya masih berjalan hingga sekarang. Daya output generator ditetapkan sebesar 70 kw dan tegangan sistem sebesar 220 Volt. Semua data spesifikasi battery (accu) merupakan data yang diperoleh dari katalog yang terdapat pada website produk tersebut.

Tujuan Mengetahui mengenai pemanfaatan energi arus laut sebagai sumber energi terbaharukan untuk pembangkit listrik, khusus nya di Indonesia. Merencanakan jenis, spesifikasi, jumlah, dan jenis rangkaian dari battery yang akan digunakan sebagai sistem penyimpanan energi pada Pembangkit Lisrik Tenaga Arus Laut (PLTAL).

Pembangkit Tenaga Listrik Arus Laut Kobold Sistem PLTAL Kobold terdiri dari bagian-bagian utama, diantaranya: 1. 1. Turbin Kobold 2. 2. Generator Asinkron 3. 3. Rectifier 4. 4. Sistem penyimpanan energi (baterai) 5. 5. Inverter o persyaratan pemilihan lokasi penempatan turbin Kobold adalah sebagai berikut: (a) Kecepatan arus laut minimal : 2 meter/detik (b) Kedalaman air laut : 15 25 meter (c) Tinggi gelombang laut : 1 1.5 meter (d) Jarak maksimum dari pantai : 1 kilo meter

Generator Asinkron Generator Asinkron (generator tak-serempak) sering digunakan untuk PLT angin dan PLT mikrohidro yang putaran nya berubah-ubah sesuai dengan kecepatan angin dan debit air. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah berdasarkan induksi elektromagnetik.

Rectifier Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Rectifier yang digunakan adalah rectifier 3 phasa berdaya 70 kw, dengan efisiensi kerja 90%.

Sistem Penyimpanan Energi (baterai) (1) Karena keterbatasan ketersediaan akan energi arus laut (tidak sepanjang hari arus laut akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu, maka digunakan baterai sebagai sistem penyimpanan energi. Baterai yang sering digunakan adalah baterai liquid nikel cadmium (NiCd). Pemeliharaan baterai aki yang paling penting adalah: Pemantauan besarnya tegangan listrik Berat jenis elektrolit Kebersihan ruangan storage Ventilasi ruangan storage Pengecekan ketinggian air accu

Sistem Penyimpanan Energi (baterai) (2) Kapasitas baterai dinyatakan dalam Ampere hours, Ah = kuat arus (Ampere) x waktu (hour). Artinya baterai dapat memberikan/menyuplai sejumlah arus (Ampere) secara rata-rata dalam jangka waktu tertentu, sebelum tiap selnya menyentuh tegangan/voltase turun (drop voltage) yaitu sebesar 1,75 V (tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V). Misal, baterai 12 V 75 Ah. Secara sederhana berarti baterai ini mampu memberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam satu jam, artinya memberikan daya rata-rata sebesar 900 Watt dan dapat menyuplai alat berdaya 900 Watt selama satu jam atau alat berdaya 90 Watt selama 10 jam (Watt = Voltase x Ampere = 12 V x 75 A).

Inverter Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus searah (DC) menjadi sinyal sumber arus bolak-balik (AC) Inverter yang digunakan adalah inverter 3 Phasa berdaya 30 kw, dengan efisiensi kerja 90%.

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (1) Satuan dan istilah yang jamak digunakan: Ampere (A) : Adalah satuan dari besarnya arus listrik yang harus dipasok oleh baterai menuju beban. Volt (V) : Adalah satuan dari tegangan, yaitu nilai perbedaan potensial dimana arus akan mengalir. Watt (W): Adalah besaran dari daya listrik yang diperoleh dengan cara mengalikan nilai Tegangan (Volt) dengan nilai Arus (Ampere).

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (2) Amperhour (Ah) : Adalah satuan dari besarnya arus (Ampere) yang dapat dipasok oleh baterai dalam waktu tertentu (Hour). Nilai Ah dari suatu baterai didapat dengan cara mengalikan nilai arus yang dapat dipasok dengan suatu besaran waktu. Satuan besaran waktu juga menunjukkan waktu atau durasi discharge dari baterai tersebut. Watthour (Wh) : Adalah satuan dari besarnya konsumsi energi listrik atau daya listrik yang dikonsumsi oleh beban dalam waktu tertentu (Hour). Nilai Wh dari suatu peralatan listrik didapat dengan cara mengalikan nilai besarnya daya listrik yang dikonsumsi dengan suatu besaran waktu.

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (3) Baterai dirangkai secara seri : Ketika beberapa baterai dirangkai secara seri, maka nilai tegangan total dari rangkaian baterai tersebut didapat dengan menjumlahkan tiap nilai tegangan dari masing-masing baterai. Nilai Ah dari rangkaian baterai yang dirangkai secara seri adalah tetap (sama dengan nilai Ah dari masing-masing baterai penyusun rangkaian). Cara merangkai nya adalah dengan menghubungkan terminal positif dari suatu baterai dengan terminal negatif baterai lain nya.

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (4) Baterai dirangkai secara pararel : Ketika beberapa baterai dirangkai secara pararel, maka nilai tegangan total rangkaian baterai tersebut adalah tetap (sama dengan nilai tegangan dari masing-masing baterai penyusun rangkaian). Nilai Ah total dari rangkaian baterai yang dirangkai secara pararel, didapat dengan menjumlahkan tiap nilai Ah dari masing-masing baterai. Cara merangkainya adalah dengan cara menghubungkan terminal positif dari suatu baterai dengan terminal positf baterai lain nya.

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (5) Baterai dirangkai secara seri-pararel : Merupakan kombinasi dari rangkaian seri dan pararel. Pada jenis rangkaian ini, nilai tegangan dan Ah total didapat dengan menjumlahkan tiap nilai tegangan dan Ah yang terdapat pada masing-masing baterai yang terdapat pada rangkaian.

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (6) Langkah-langkah Pengukuran Kapasitas baterai : 1) Menghitung nilai total kebutuhan daya (kw) dan kebutuhan energi (kwh) dari beban yang akan dipasok oleh baterai tersebut. 2) Menentukan seberapa lama baterai akan digunakan untuk memasok beban (waktu charge dan discharge). Sebaiknya baterai tidak mengalami discharge melebihi 50% dari kapasitas total nya. Kapasitas AH yang tertulis pada suatu baterai, biasanya merupakan kapasitas baterai dengan waktu discharge selama 20 jam, secara sederhana berarti pada baterai berkapasitas 100 AH, akan memasok arus sebesar 5 A selama 20 jam.

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (7) 3) Menentukan besarnya kapasitas Ah maksimum yang dapat digunakan berdasarkan waktu discharge nya. Kapasitas maksimum yang dapat digunakan dari suatu baterai dalam berbagai waktu discharge dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kapasitas Baterai (%) Durasi Discharge (jam) 100 20 87 10 83 8 75 6 70 5 60 3 50 2 40 1

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (8) 4) Menentukan Depth of Discharge dari baterai yang akan digunakan. Depth of Discharge (DOD) adalah suatu ketentuan yang membatasi tingkat kedalaman discharge maksimum yang dapat diberlakukan pada baterai. Pengaturan DOD berperan dalam menjaga usia pakai (life time) dari baterai tersebut. Semakin dalam DOD yang diberlakukan pada suatu baterai, maka semakin pendek pula usia pakai dari baterai tersebut. Depth of Discharge (DOD) Usia Baterai dalam Cycle 10% 6200 20% 5200 30% 4400 40% 3700 50% 3000 60% 2400 70% 2000

Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery Sizing) (9) 5) Menentukan jumlah unit baterai yang akan digunakan berdasarkan analisis beban, frekuensi charge-discharge baterai, DOD, serta efisiensi dari sisi ekonomis.

Analisis Beban (1) Pembangunan PLTAL Kobold di desa Ketapang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, memanfaatkan potensi arus laut pada selat alas pantai Tanjung Menangis berjarak ± 4 km dai jalan raya Aikmel Pelabuhan Kayangan. Secara geografis terletak pada koordinat 116 0 39 28 Bujur Timur dan 8 0 33 20 Lintang Selatan dengan ketinggian 1 ft dari permukaan laut. Dusun Ketapang desa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur saat ini belum mendapat pelayanan lostrik dari PT. PLN (Persero) Cabang Mataram.

Analisis Beban (2) Jenis Beban: o Dari hasil pendataan calon pelanggan yang sudah dilakukan terdapat 3 jenis beban yang akan mendapat suplai energi dari PLTAL Kobold, yaitu: 1. Rumah Penduduk, sebanyak 134 unit 2. Masjid, sebanyak 1 unit 3. Mushola, sebanyak 1 unit 4. Puskesmas dan Posyandu, sebanyak 1 unit

Analisis Beban (3) Konsumsi Daya Beban Harian (load profile) Rumah Penduduk : Load Profile Rumah Penduduk 250 Kebutuhan Daya (Watt) 200 150 100 50 0 0 3 6 9 12 15 18 21 24 Waktu (Pukul)

Analisis Beban (4) Konsumsi Energi Beban Harian Rumah Penduduk : - 4 Buah Lampu CFL @ 15 Watt 5 Jam (18.00 23.00) = 300 Wh - 1 Buah TV @ 150 Watt 4 Jam (17.00 21.00) = 600 Wh - Perangkat listrik lain nya (radio, charger HP) 200 Watt 3 Jam (13.00 16.00) = 600 Wh - TOTAL = 1500 Wh

Analisis Beban (5) Konsumsi Daya Beban Harian (load profile) Masjid : Load Profile Mesjid 400 Kebutuhan Daya (Watt) 300 200 100 0 0 3 6 9 12 15 18 21 24 Waktu (Pukul)

Analisis Beban (6) Konsumsi Energi Beban Harian Masjid : - 3 Buah Lampu CFL @ 15 Watt 6 Jam (18.00 24.00) = 270 Wh - 1 Buah Lampu Panjang 100 Watt 6 Jam (18.00 24.00) = 600 Wh - 1 Buah kipas angin 150 Watt 5 jam (11.00 16.00) = 750 Wh - Pengeras suara (microphone, speaker) 200 Watt 2 Jam (04.00 05.00 dan 18.00 19.00) = 400 Wh - TOTAL = 2020 Wh

Analisis Beban (7) Konsumsi Daya Beban Harian (load profile) Mushola : Load Profile Mushola 250 Kebutuhan Daya (Watt) 200 150 100 50 0 0 3 6 9 12 15 18 21 24 Waktu (Pukul)

Analisis Beban (8) Konsumsi Energi Beban Harian Mushola : - 2 Buah Lampu CFL @ 15 Watt 5 Jam (18.00 23.00) = 150 Wh - 1 Buah kipas angin 150 Watt 4 jam (11.00 15.00) = 600 Wh - Pengeras suara (microphone, speaker) 200 Watt 2 Jam (04.00 05.00 dan 18.00 19.00) = 400 Wh - TOTAL = 1150 Wh

Analisis Beban (9) Konsumsi Daya Beban Harian (load profile) Puskesmas dan Posyandu : Load Profile Posyandu dan Puskesmas Kebutuhan Daya (Watt) 300 250 200 150 100 50 0 0 3 6 9 12 15 18 21 24 Waktu (Pukul)

Analisis Beban (10) Konsumsi Energi Beban Harian Puskesmas dan Posyandu : - 4 Buah Lampu CFL @ 15 Watt 5 Jam (18.00 23.00) = 300 Wh - 1 Buah kipas angin 150 Watt 5 jam (11.00 16.00) = 750 Wh - Perangkat listrik lain nya (radio, alat kesehatan) 100 Watt 3 Jam (10.00 13.00) = 300 Wh - TOTAL = 1350 Wh

Analisis Beban (11) Konsumsi Daya Beban Harian (load profile) Keseluruhan : Load Profile Keseluruhan Kebutuhan Daya (Watt) 30000 28000 26000 24000 22000 20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 Waktu (Pukul)

Analisis Beban (12) - Kebutuhan daya maksimum dalam sehari (didapat dari load profile): = 28.775 W = 28,775 kw - Total konsumsi energi konsumen perumahan (134 rumah) : = 1500 Wh 134 = 201.000 Wh = 201 KWh - Total konsumsi energi fasilitas umum ( Masjid, Mushola, Posyandu dan puskesmas) : = 2020 Wh + 1150 Wh + 1350 Wh = 4.520 Wh = 4,52 KWh - Dari perhitungan diatas, didapatkan bahwa total konsumsi energi harian seluruh konsumen di Desa Ketapang adalah: = 201.000 Wh + 4.520 Wh = 205.520 Wh = 205,52 KWh

Analisis Baterai (1) Kapasitas Baterai yang Diperlukan : Total kebutuhan daya konsumen selama 1 hari (24 jam) adalah sebesar 205,52 KWH (205.520 WH), dengan rating tegangan sistem 220 V. Untuk menghitung kapasitas (Ah) dari baterai, dilakukan perhitungan sebagai berikut: P AC = V RMS I RMS Power Factor Dan E AC = V RMS I RMS Power Factor t

Analisis Baterai (2) Dengan: P AC E AC = Kebutuhan Daya Konsumen (Watt) = Kebutuhan Energi Konsumen (Wh) V RMS = Tengangan Sistem ( 220 V) I RMS = Arus listrik yang disupplai (Ah) Power Factor = Faktor daya beban (0,9) t = Waktu (Jam) Nilai Amper Hour (24 jam) = I V P PF 205.520 220 0,9 = 1037,97 AH

Analisis Baterai (3) Perlu dihitung pula adanya nilai efisiensi kerja pada inverter sebesar 90%, sehingga kapasitas baterai yang disiapkan harus ditambah sebesar 10% dari nilai Ah yang telah didapat sebelum nya. Perhitungan nya sebagai berikut: Nilai Amper Hour Baterai = 1037,97+ (10% 1037,97 ) = 1141,76 Ah Sesuai dengan ketentuan penggunaan deep cycle battery yang hanya di-discharge sedalam 50% dari kapasitas totalnya, maka nilai Ah yang didapat kita kalikan 2. Jadi kapasitas minimal yang harus dimiliki oleh baterai adalah sebesar 2283,53 Ah.

Jumlah Baterai yang Diperlukan (1) Baterry Model Designed Floating Life Capacity (25ºC) 24HR( 119A,5.85V) 10HR( 238A,5.80V) GS PS-2860 10 Years 5HR( 396A,5.77V) 1HR( 1438A,5.67V) Capacity (25ºC) 2860 AH 2380 AH 1980 AH 1438 AH Dimensions Approx. Weight Without electrolyte Price Self Discharge Capacity Affected by Temp.(20HR) Charge Voltage(25ºC) Length Width Height Total Height 325mm 430mm 219kg USD1480 995mm 3% of capacity declined per month at (25ºC) 40ºC 25ºC 102% Cycle use 6.3V-6.5V(-5mV/ºC), max. Current: 600A 0ºC 826mm -15ºC 100 % 85% 65% Float use 6.25V-6.45V(-3.3mV/ºC) GS PS-2860 memiliki rating tegangan 6V dan kapasitas sebesar 2860 Ah. Untuk mendapat tegangan yang sesuai dengan tegangan sistem (220 V), maka jumlah baterai yang harus dirangaki secara seri adalah: tegangan sistem tegangan baterai = 220 6 = 36,67 = 37 Baterai Jadi apabila kita menggunakan baterai bertegangan 6V, maka jumlah baterai yang harus kita rangkai secara seri adalah sebanyak 37 baterai.

Jumlah Baterai yang Diperlukan (2) Baterry Model Designed Floating Life Capacity (25ºC) 24HR( 102.08A,3.85V) 10HR( 167.2A,3.80V) GS PS-2450 12 Years 5HR( 244.4A,3.76V) 1HR( 1100A,3.58V) Capacity (25ºC) 2450 AH 1672 AH 1222 AH 1100 AH Dimensions Approx. Weight Without electrolyte Length Width Height Total Height 308mm 450mm 160kg 800mm 814mm GS PS-2450 memiliki rating tegangan 4V dan kapasitas sebesar 2450 Ah. Untuk mendapat tegangan yang sesuai dengan tegangan sistem (220 V), maka jumlah baterai yang harus dirangkai secara seri adalah: tegangan sistem tegangan baterai = 220 4 Price Self Discharge Capacity Affected by Temp.(20HR) Charge Voltage(25ºC) USD1150 3% of capacity declined per month at (25ºC) 40ºC 25ºC 102% Cycle use 4.3V-4.5V(-5mV/ºC), max. Current: 600A 0ºC -15ºC 100 % 85% 65% Float use 4.25V-4.45V(-3.3mV/ºC) = 55 Baterai Jadi apabila kita menggunakan baterai bertegangan 4V, maka jumlah baterai yang harus kita rangkai secara seri adalah sebanyak 55 baterai.

Jumlah Baterai yang Diperlukan (3) Baterry Model Designed Floating Life Capacity (25ºC) 24HR( 150A,1.85V) 10HR( 300A,1.80V) GS EF-3000 15 Years 5HR( 504A,1.77V) 1HR( 1488A,1.67V) Capacity (25ºC) 3600 AH 3000 AH 2520 AH 1488 AH Dimensions Approx. Weight Without electrolyte Length Width Height Total Height 576mm (22.68nch) 212mm (8.53inch) 771mm (30.35inch) 179kg ( 35.7lbs ) 826mm (31.52inch) GS EF-3000 memiliki rating tegangan 2V dan kapasitas sebesar 3000 Ah. Untuk mendapat tegangan yang sesuai dengan tegangan sistem (220 V), maka jumlah baterai yang harus dirangkai secara seri adalah: tegangan sistem tegangan baterai = 220 2 Price Self Discharge Capacity Affected by Temp.(20HR) Charge Voltage(25ºC) USD915 3% of capacity declined per month at (25ºC) 40ºC 25ºC 102% Cycle use 2.3V-2.35V(-5mV/ºC), max. Current: 600A 0ºC -15ºC 100 % 85% 65% Float use 2.25V-2.27V(-3.3mV/ºC) = 110 Baterai Jadi apabila kita menggunakan baterai bertegangan 2V, maka jumlah baterai yang harus kita rangkai secara seri adalah sebanyak 110 baterai.

Penggantian dan Penambahan Air Accu Kapasitas Air Accu Frekuensi Penggantian Air Accu Frekuensi Penambahan Air Accu Tipe Baterai GS PS-2860 GS PS-2450 GS EF-3000 65 Liter 57 Liter 61 Liter 2 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 3 Bulan 4 Bulan 3 Bulan o Frekuensi atau durasi penggantian air accu juga mempengaruhi faktor ekonomis dari pemilihan tipe accu yang akan digunakan. o GS PS-2860 memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis lain nya karena memiliki siklus penggunaan air accu yang paling panjang. Volume Air Accu yang ditambahkan pada tiap unit nya Biaya Penggantian dan Penambahan air accu (1 Tahun) 3 Liter 3 Liter 3 Liter Rp 5.762.750 Rp 7.218.750 Rp 12.897.505 o Air accu pada GS-2860 sebaiknya diganti ketika accu mencapai usia pakai sekitar 800 cycle atau sekitar 2 tahun apabila digunakan pada PLTAL Kobold ini. Sedangkan penambahan air accu dapat dilakukan kapan saja apabila level ketinggian air accu terlihat dibawah batas minimum nya.

Kesimpulan (1) Pembangunan PLTAL Kobold di desa Ketapang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, memanfaatkan potensi arus laut pada selat atas pantai Tanjung Menangis. Daerah pelayanan listrik dalam pembangunan PLTAL Kobold direncanakan untuk melistriki rymah-rumah penduduk dan fasilitas umum di dusun Ketapang. Dusun Ketapang esa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur saat ini belum mendapat pelayanan daya listrik dai PT. PLN (Persero) Cabang Mataram. Sistem PLTAL Kobold terdiri dari bagian-bagian utama, diantaranya: 1. Turbin Kobold 2. Generator Asinkron (Generator tak-serempak) 3. Rectifier 4. Sistem penyimpanan energi (baterai) 5. Inverter

Kesimpulan (2) Dari hasil pendataan calon pelanggan yang sudah dilakukan terdapat 134 rumah dari 3 fasilitas umum (Masjid, mushola, posyandu dan puskesmas) sehingga total pelanggan ada 137 pelanggan. Total kebutuhan daya seluruh konsumen di Desa Ketapang selama satu hari (24 jam) adalah sebesar 205,52 KWh. Kapasitas baterai yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan energi seluruh penduduk Desa Ketapang adalah sebesar 2283,545 Ah. Berdasarkan analisis dan perhitungan, tipe baterai yang paling ekonomis adalah tipe GS PS-2860 (2860 Ah / 6V), karena GS PS- 2860 memilik index perbandingan harga dan usia pakai yang paling kecil diantara tipe-tipe baterai lain nya. Jumlah baterai GS PS-2860 yang digunakan berjumlah 37 buah yang dirangkai secara seri. Biaya yang dibutuhkan untuk pembelian baterai adalah sebesar USD 54.760, dengan masa usia pakai 10 Tahun.

Terima Kasih