Gambar. II.1. Turbin Kobold

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar. II.1. Turbin Kobold"

Transkripsi

1 Perencanaan Sistem Penyimpanan Energi dengan Menggunakan Battery pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Desa Ketapang, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Paul Togan (5 1 1) Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya pltg_electrico@yahoo.com ABSTRAK Salah satu wujud dari pengembangan energi arus laut di Indonesia, adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Desa Ketapang, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Pembangkit ini hanya akan beroperasi selama 1 jam dalam sehari, berdasarkan periode debit arus laut yang paling efektif untuk memutar turbin. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penyimpanan energi untuk menjamin kontinuitas pasokan energi listrik ke konsumen. Sistem penyimpanan energi tersebut berupa battery DC (accu) yang memiliki spesifikasi, karakteristik charge dan discharge khusus. Dari data yang ada, perlu dilakukan perhitungan untuk mendaptkan nilai Amp Hrs yang sesuai pada battery yang akan digunakan, serta analisa untuk menentukan susunan dari rangkaian battery tersebut. Dari perhitungan dan analisis yang dilakukan, didapat bahwa baterai yang akan digunakan adalah type GS-PS ( Ah / V) sebanyak 37 buah yang dirangkai secara seri. I. PENDAHULUAN Energi arus atau gelombang laut merupakan salah satu bentuk energi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi penghasil listrik untuk mengatasi krisis energi yang terjadi di dunia saat ini. Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut merupakan jawaban atas kebutuhan energi listrik yang berasal dari sumber daya alam terbarukan, murah dan relatif mudah untuk diaplikasikan. Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut mempunyai tiga komponen utama yang terdapat di dalamnya. Ketiga komponen tersebut adalah generator, turbin sebagai prime mover dan battery sebagai penyimpan energi yang telah dihasilkan. Pembangkit ini tidak dapat beroperasi secara penuh dalam jam, hanya beroperasi berdasarkan periode debit arus laut yang paling efektif untuk memutar turbin. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penyimpanan energi untuk menjamin kontinuitas pasokan energi listrik ke konsumen, meskipun pada saat generator sedang tidak beroperasi. Diperlukan suatu sistem penyimpanan energi untuk menjamin kontinuitas pasokan energi listrik ke konsumen, meskipun pada saat generator sedang tidak beroperasi. Sistem penyimpanan energi tersebut berupa battery DC (accu) yang memiliki spesifikasi, karakteristik charge dan discharge khusus. II. SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT KOBOLD Pembangunan PLTAL Kobold di desa Ketapang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, memanfaatkan potensi arus laut pada selat atas pantai Tanjung Menangis. Daerah pelayanan listrik dalam pembangunan PLTAL Kobold direncanakan untuk melistriki rymah-rumah penduduk dan fasilitas umum di dusun Ketapang. Dusun Ketapang esa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur saat ini belum mendapat pelayanan daya listrik dai PT. PLN (Persero) Cabang Mataram. Sistem PLTAL Kobold terdiri dari bagianbagian utama, diantaranya: 1. Turbin Kobold. Generator Asinkron 3. Rectifier. Sistem penyimpanan energi (baterai) 5. Inverter Seperti diketahui bahwa arus laut yang terjadi mengikuti siklus alamn yaitu tergantung dari pasang naik dan pasang surut, sehingga potensi arus dengan kecepatan maksimum tidak dapat berlangsung kontinyu setiap hari. Dengan demikian untuk mendapatkan daya listrik yang maksimum maka sistem kelistrikan ini menggunakan sistem penyimpanan menggunakan baterai (accu), kemudian melalui inverter 3 fasa daya listrik disalurkan melalui saluran distribusi ke konsumen. II. 1. Turbin Kobold Turbin yang digunakan adalah turbin arus bawah laut Kobold yang merupakan hasil dari kerjasama antara Indonesia dengan tim mekanik dan elektrik dari Pda Archamedae Italy. Teknologi Kobold mengadopsi konsep propeler (baling-baling kapal) yang diputar arus vertikal, dapat menghasilkan daya sebesar 11 kilowatt (kw). Gambar. II.1. Turbin Kobold 1

2 Adapun persyaratan pemilihan lokasi penempatan turbin Kobold adalah sebagai berikut: (a) Kecepatan arus laut minimal : meter/detik (b) Kedalaman air laut : 15 5 meter (c) Tinggi gelombang laut : meter (d) Jarak maksimum dari pantai : 1 kilo meter II.. Generator Asinkron Generator Asinkron (generator tak-serempak) sering digunakan untuk sistem turbin angin dan sistem mikrohidro yang putaran nya berubah-ubah sesuai dengan kecepatan angin dan debit air. Generator Asinkron yang digunakan pada sistem PLTAL Kobold ini adalah salah satu komponen terpenting dalam keseluruhan sistem PLTAL. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah berdasarkan induksi elektromagnetik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. II. 3. Rectifier Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Rectifier yang digunakan adalah rectifier 3 phasa. Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alatukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Daya rectifier tiga fasa yang akan digunakan harus sesuai dengan daya output dari pembangkit yaitu minimal sebesar 7 kw, dengan efisiensi kerja 9%. II.. Sistem Penyimpanan Energi (Baterai) Karena keterbatasan ketersediaan akan energi arus laut (tidak sepanjang hari arus laut akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi berupa baterai (accu). II.. 1. Kapasitas Baterai Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/ampere x waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan/menyuplai sejumlah isinya secara rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan/voltase turun (drop voltage) yaitu sebesar 1,75 V (ingat, tiap sel memiliki tegangan sebesar V; jika dipakai maka tegangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 1 V 75 Ah. Baterai ini bisa memberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam satu jam artinya memberikan daya rata-rata sebesar 9 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere = 1 V x 75 A). Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 9 Watt selama satu jam atau alat berdaya 9 Watt selama 1 jam, walaupun pada kenyataannya tidak seperti itu II... Waktu dan Arus Pengeluaran Baterai Pengeluaran Lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkan waktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada pengeluaran tertentu, biasanya jam. Contoh nya adalah sebuah baterai 1 V 75 Ah bisa dipakai selama jam jika kuat arus rata-rata yang digunakan dalam 1 jam adalah 3,75 Ampere (75 Ah / h), sedangkan bila digunakan sebesar 5 Ampere maka waktu pemakaian bukannya 15 jam (75 Ah / 5 A) tapi lebih kecil yaitu 1 jam, sedangkan pada penggunaan Ampere yang jauh lebih besar, yaitu 7,5 Ampere maka waktu pemakaian bukan 1 jam (75 A / 7,5 A) tapi hanya 7 jam. Hal ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menggunakan UPS, misal 5 VA atau 5 Wh, yang mana baterai UPS hanya bertahan lebih kurang 5-15 menit untuk komputer yang memerlukan daya 5 Watt, padahal kalau berdasarkan hitungan kasar seharusnya bisa bertahan selama jam (5 Watt.hour / 5 Watt). II.. 3. Pengukuran Kapasitas Baterai (Battery sizing) Untuk menjamin kontinuitas pasokan listrik, diperlukan baterai (accu) dengan kapasitas dan spesifikasi tetentu. Pengukuran kapasitas baterai yang akan digunakan adalah langkah terpenting, disamping penentuan bagaimana baterai tersebut dirangkai (jenis rangkaian yang digunakan, apaka seri, pararel atau seripararel). Berikut ini adalah daftar definisi dari parameter-parameter yaitu satuan dan istilah yang jamak ditemui dalam proses pengukuran kapasitas baterai: (a) Ampere (A) : Adalah satuan dari besarnya arus listrik yang harus dipasok oleh baterai menuju beban. (b) Volt (V) : Adalah satuan dari tegangan, yaitu nilai perbedaan potensial dimana arus akan mengalir. (c) Watt (W) : Adalah besaran dari daya listrik yang diperoleh dengan cara mengalikan nilai Tegangan (Volt) dengan nilai Arus (Ampere). (d) Amperhour (Ah) : Adalah satuan dari besarnya arus (Ampere) yang dapat dipasok oleh baterai dalam waktu tertentu (Hour). Nilai Ah dari suatu baterai didapat dengan cara mengalikan nilai arus yang dapat dipasok dengan suatu besaran waktu. Satuan besaran waktu juga menunjukkan waktu atau durasi discharge dari baterai tersebut. Contoh: Jika suatu baterai dapat memasok arus sebesar 1 A dalam waktu 5 jam, maka kapasitas Ah dari baterai tersebut adalah sebesar 5 Ah. (e) Watthour (Wh) : Adalah satuan dari besarnya energi listrik yang dikonsumsi oleh beban. Nilai Wh dari suatu peralatan listrik didapat dengan cara mengalikan nilai besarnya daya listrik yang dikonsumsi dengan suatu besaran waktu. Contoh : Jika suatu beban mengkonsumsi daya listrik sebear 1 Watt dalam waktu jam,

3 maka besarnya KWh dari peralatan listrik tersebut adalah sebesar KWh. (f) Baterai dirangkai secara seri : Ketika beberapa baterai dirangkai secara seri, maka nilai tegangan total dari rangkaian baterai tersebut didapat dengan menjumlahkan tiap nilai tegangan dari masing-masing baterai. Nilai Ah dari rangkaian baterai yang dirangkai secara seri adalah tetap (sama dengan nilai Ah dari masingmasing baterai penyusun rangkaian). Cara merangkai nya adalah dengan menghubungkan terminal positif dari suatu baterai dengan terminal negatif baterai lain nya. (g) Baterai dirangkai secara pararel : Ketika beberapa baterai dirangkai secara pararel, maka nilai tegangan total rangkaian baterai tersebut adalah tetap (sama dengan nilai tegangan dari masing-masing baterai penyusun rangkaian). Nilai AH dari rangkaian baterai yang dirangkai secara pararel akan meningkat, yang didapat dengan menjumlahkan tiap nilai Ah dari masing-masing baterai. Cara merangkainya adalah dengan cara menghubungkan terminal positif dari suatu baterai dengan terminal positf baterai lain nya. (h) Baterai dirangkai secara seri-pararel : Merupakan kombinasi dari rangkaian seri dan pararel. Pada jenis rangkaian ini, akan terjadi kenaikan nilai tegangan dan nilai Ah sesuai dengan jumlah baterai yang terdapat pada rangkaian. Dalam melakukan pengukuran kapasitas baterai, terdapat beberapa langkah-langkah, yaitu: (1) Menghitung nilai total KWH dari beban yang akan dipasok oleh baterai tersebut. () Menentukan seberapa lama baterai akan digunakan untuk memasik beban (waktu charge dan discharge). Sebaiknya baterai tidak mengalami discharge melebihi 5% dari kapasitas total nya. Kapasitas AH yang tertulis pada suatu baterai, biasanya merupakan kapasitas baterai dengan waktu discharge selama jam, ini berarti pada baterai berkapasitas 1 AH, akan memasok arus sebesar 5 A selama jam. (3) Menentukan besarnya kapasitas Ah maksimum yang dapat digunakan berdasarkan waktu discharge nya. () Menentukan jumlah unit baterai yang akan digunakan. II. 5. Inverter Inverter digunakan untuk mengubah tegangan input DC menjadi tegangan AC. Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Daya inverter tiga fasa yang akan digunakan harus sesuai dengan besarnya daya maksimum dari beban yaitu minimal sebesar.775 kw, oleh karena itu dipilih inverter yang berdaya 3 kw untuk menjaga kemungkinan terjadinya overload. Inverter yang digunakan memiliki efisiensi kerja sebesr 9%. III. DATA PENELITIAN III. 1. Kondisi Daerah Potensi dan Calon Pelanggan Pembangunan PLTAL Kobold di desa Ketapang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, memanfaatkan potensi arus laut pada selat alas pantai Tanjung Menangis berjarak ± km dai jalan raya Aikmel Pelabuhan Kayangan. Secara geografis terletak pada koordinat Bujur Timur dan 33 Lintang Selatan dengan ketinggian 1 ft dari permukaan laut. Untuk mencapai lokasi potensi tersebut dapat dicapai dengan kendaraan roda empat sampai pada dusun Ketapang dan selanjutnya jalan pematang kebun ± 75 m ke arah Timur. Lokasi potensi arus laut untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Kobold yang dimaksud dapat dilihat pada gambar III.1. Gambar. III.1. Lokasi PLTAL Kobold Daerah pelayanan listrik dalam pembangunan PLTAL Kobold direncanakan untuk melistriki rumah rumah penduduk dan fasilitas umum pada dua lokasi dengan jarak dari pusat pembangkit ± 1,5 km dan ± 1 km. Dusun Ketapang desa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur saat ini belum mendapat pelayanan listrik dari PT. PLN (Persero) Cabang Mataram. Untuk wilayah Lombok Timur, energi yang mempunyai prospek bagus adalah energi arus laut. Hal ini dikarenakan kondisi geografis NTB yang mempunyai banyak pulau dan selat sehingga arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat melewati selat-selat tersebut. Kajian mengenai kondisi masyarakat sebagai calon pelanggan dari rencana pembangunan PLTAL sangatlah penting artinya meningat melalui kajian ini diharapkan dapat dianalisis berbagai hal menyangkut pemanfaatan energi listrik, persepesi kemampuan dan kesanggupan calon pelanggan untuk dalam membayar iuran listrik dan pengelolaan PLTAL tersebut melalui kelembagaan. Beberapa hal yang perlu diketahui untuk mendukung kajian aspek sosial ekonomi masyarakat antara lain : 1. Jumlah calon pelanggan. Tanggapan dan persepsi masyarakat 3. Pendapatan Masyarakat. Kemampuan mengelola 3

4 III.. Depth of Discharge (DOD) dan Durasi Penyimpanan Baterai Pada Baterai Jenis Deep Cycle Depth of Discharge (DOD) adalah suatu ketentuan yang membatasi tingkat kedalaman discharge maksimum yang dapat diberlakukan pada baterai tersebut. Pengaturan DOD berperan dalam menjaga usia pakai (life time) dari baterai tersebut. Semakin dalam DOD yang diberlakukan pada suatu baterai, maka semakin pendek pula usia pakai dari baterai tersebut. DOD yang diberlakukan pada baterai yang akan digunakan (Deep Cycle Battery) pada sistem kali ini adalah sebesar 5%. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan hubungan antara DOD dan usia pakai dari suatu baterai : Tabel III.1. Tabel Hubungan antara DOD dan Usia Pakai Baterai Depth of Discharge (DOD) Usia Baterai dalam Cycle 1% % 5 3% % 37 5% 3 % 7% IV. ANALISIS DATA Analisis data mencakup analisis terhadap beban, pembangkit listrik, konverter dan baterai yang akan digunakan. IV. 1. Analisis Beban Kondisi daerah sebagai layanan PLTAL tersebut meliputi rumah-rumah penduduk di sekitar potensi yaitu dusun Ketapang yang terbagi dalam dua kelompok rumah penduduk, jarak total layanan (jaringan listrik) sampai konsumen total ±. meter. Dari hasil pendataan calon pelanggan yang sudah dilakukan terdapat 13 rumah dari 3 fasilitas umum (Masjid, mushola, posyandu dan puskesmas) sehingga total pelanggan ada 137 pelanggan. Setelah mengetahui jenis dan jumlah beban, kita akan menghitung besarnya daya maksimum yang dikonsumsi oleh beban yang akan ditulis dalam satuan W (Watt) atau kw ( Kilo Watt). Di bawah ini adalah kurva Load profile tiap-tiap jenis beban dan keseluruhan beban : Kebutuhan Daya (Watt) 3 1 Load Profile Rumah Penduduk Gambar. IV.1. Load Profile Rumah Penduduk Load Profile Mesjid Gambar. IV.. Load Profile Masjid Load Profile Mushola Gambar. IV.3. Load Profile Mushola 3 1 Load Profile Posyandu dan Puskesmas Gambar. IV.. Load Profile Posyandu dan Puskesmas Load Profile Keseluruhan Gambar. IV.5. Load Profile Beban Keseluruhan Setelah mengetahui load profile harian dari tiap-tiap jenis beban, kita dapat menghitung perkiraan besarnya daya maksimum dan total energi yang dikonsumsi oleh seluruh pelanggan yang ada di Dusun Ketapang dalam jangka waktu satu hari ( jam) yang akan ditulis dalam satuan kw (Kilo Watt) untuk daya dan Wh (Watt Hour) atau KWh (Kilo Watt Hour) untuk energi. Hal ini diperlukan untuk mengetahui besarnya daya total yang dibutuhkan oleh Desa

5 Ketapang dalam jangka waktu sehari, yang nantinya akan disimpan di sistem penyimpanan energi berupa baterai. Besarnya daya dan energi total tersebut adalah sebagai berikut: - Kebutuhan daya maksimum dalam sehari (didapat dari load profile): =.775 W =,775 kw - Total konsumsi energi konsumen perumahan (13 rumah) : = 15 Wh 13 = 1. Wh = 1 KWh - Total konsumsi energi fasilitas umum ( Masjid, Mushola, Posyandu dan Puskesmas) : = Wh Wh Wh =.5 Wh =,5 KWh Dari perhitungan diatas, didapatkan bahwa total konsumsi energi seluruh konsumen di Desa Ketapang adalah: = 1. Wh +.5 Wh = 5.5 Wh = 5,5 KWh Dari kurva load profile beban keseluruhan terlihat bahwa konsumsi daya terbesar di Desa Ketapang terjadi pada malam hari, sekitar pukul 19.., yaitu sebesar kw 3 kw. Pagi dan siang hari konsumsi daya cenderung kecil, diakibatkan oleh para penduduk Desa Ketapang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, sedang berada di luar rumah (di sawah atau kebun) sehingga tidak terjadi konsumsi daya listrik yang berarti. IV.. Analisis Konverter Daya rectifier tiga fasa yang akan digunakan harus sesuai dengan daya output dari pembangkit yaitu minimal sebesar 7 kw, dengan efisiensi kerja 9%. Daya inverter tiga fasa yang akan digunakan harus sesuai dengan besarnya daya maksimum dari beban yaitu minimal sebesar.775 kw, oleh karena itu dipilih inverter yang berdaya 3 kw untuk menjaga kemungkinan terjadinya overload. Inverter yang digunakan memiliki efisiensi kerja sebesr 9%. IV. 3. Analisis Baterai yang Akan Digunakan Untuk menentukan baterai yang sesuai, perlu diketahui beberapa hal penting, diantaranya Depth of Discharge (DOD), durasi penyimpanan baterai (berapa hari dalam satu siklus charge-discharge baterai tersebut akan digunakan untuk mensuplai energi), usia pakai baterai dan yang terpenting adalah kapasitas baterai. IV Depth of Discharge (DOD) dan Frekuensi Siklus Charge-discharge Depth of Discharge (DOD) adalah suatu ketentuan yang membatasi tingkat kedalaman discharge maksimum yang dapat diberlakukan pada baterai tersebut. Pengaturan DOD berperan dalam menjaga usia pakai (life time) dari baterai tersebut. Semakin dalam DOD yang diberlakukan pada suatu baterai, maka semakin pendek pula usia pakai dari baterai tersebut. DOD yang diberlakukan pada baterai yang akan digunakan pada sistem kali ini adalah sebesar 5%. Baterai yang digunakan, kapasitas nya dipilih yang mampu menyimpan kebutuhan daya konsumen selama sehari penuh ( jam), dengan frekuensi charge sebanyak satu kali setiap hari nya, mengikuti suplai daya dari generator yang hanya bekerja aktif selama 1 jam dalam sehari. IV.3.. Kapasitas Baterai yang Diperlukan Untuk dapat mensuplai kebutuhan daya seluruh konsumen selama sehari penuh ( jam), diperlukan baterai dengan kapasitas yang sesuai dengan besarnya kebutuhan daya tersebut. Analisa nya adalah sebagai berikut: Total kebutuhan daya konsumen selama 1 hari ( jam) adalah sebesar 5,5 KWH (5.5 WH), dengan rating tegangan sistem V. Untuk menghitung kapasitas (Ah) dari baterai, dilakukan perhitungan sebagai berikut: P AC = V RMS I RMS Power Factor dan E AC = V RMS I RMS Power Factor t Dengan: P AC = Kebutuhan Daya Konsumen (Watt) E AC = Kebutuhan Energi Konsumen (Wh) V RMS = Tengangan Sistem ( V) I RMS = Arus listrik yang disupplai (Ah) Power Factor = Faktor daya beban (,9) t = Waktu (Jam) P Nilai Amper Hour ( jam) = I V PF 5.5,9 = 137,97 AH Perlu dihituhng pula adanya nilai efisiensi kerja pada inverter sebesar 9%, sehingga kapasitas baterai yang disiapkan harus ditambah sebesar 1% dati nilai Ah yang telah didapat sebelum nya. Perhitungan nya sebagai berikut: Nilai Amper Hour Baterai =137,97+ (1% 137,97 ) =111,7 Ah Sesuai dengan ketentuan penggunaan deep cycle battery yang hanya di-discharge sedalam 5% dari kapasitas totalnya, maka nilai Ah yang didapat kita kalikan. Jadi kapasitas minimal yang harus dimiliki oleh baterai adalah sebesar 3,53 Ah. IV Faktor Ekonomis Pemilihan Baterai Faktor ekonomis tidak akan pernah lepas dari perancangan dan pemilihan suatu sistem yang akan digunakan. Pada akhirnya, faktor ekonomis jugalah yang akan menentukan sistem mana yang akan dipilih. Sistem harus memiliki nilai ekonomis yang tinggi tanpa harus mengorrbankan fungsi dan tujuan utama dari perancangan sistem tersebut. Tabel berikut akan memberikan perbandingan faktor ekonomis dari tiaptiap baterai yang sudah dijelaskan sebelumnya: 5

6 Tabel IV.1. Tabel Perbandingan Tipe-tipe baterai yang akan digunakan Kapasitas ( H) Jumlah Baterai yang Diperlukan Total Biaya Usia Pakai (DOD 5%) Harga : Usia Pakai Tipe Baterai GS PS- GS PS-5 GS EF-3 Ah / V 5 Ah / V 3 Ah / V USD 1 = USD = USD = USD Tahun 1 Tahun 15 Tahun 57 57,3 71 Berdasarkan Tabel di atas, penggunaan baterai tipe GS PS- ( Ah / V) memiliki faktor ekonomis yang paling baik, karena GS PS- memilik index perbandingan harga dan usia pakai yang paling kecil diantara tipe-tipe baterai lain nya. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. a. Pembangunan PLTAL Kobold di desa Ketapang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, memanfaatkan potensi arus laut pada selat atas pantai Tanjung Menangis. Daerah pelayanan listrik dalam pembangunan PLTAL Kobold direncanakan untuk melistriki rymah-rumah penduduk dan fasilitas umum di dusun Ketapang. Dusun Ketapang esa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur saat ini belum mendapat pelayanan daya listrik dai PT. PLN (Persero) Cabang Mataram. b. Sistem PLTAL Kobold terdiri dari bagianbagian utama, diantaranya: 1. Turbin Kobold. Generator Asinkron (Generator takserempak) 3. Rectifier. Sistem penyimpanan energi (baterai) 5. Inverter c. Dengan kapasitas pembangkit sebesar 7 kw, akan mampu memberikan energi lisrik untuk penduduk desa Ketapang dengan kapasits terpasang A atau W untuk masing- masing rumah. d. Dari hasil pendataan calon pelanggan yang sudah dilakukan terdapat 13 rumah dari 3 fasilitas umum (Masjid, mushola, posyandu dan puskesmas) sehingga total pelanggan ada 137 pelanggan.. a. Total kebutuhan daya seluruh konsumen di Desa Ketapang selama satu hari ( jam) adalah sebesar 5,5 KWh. b. Kapasitas baterai yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan energi seluruh penduduk Desa Ketapang adalah sebesar 3,55 Ah. c. Berdasarkan analisis dan perhitungan, tipe baterai yang paling ekonomis adalah tipe GS PS- ( Ah / V), karena GS PS- memilik index perbandingan harga dan usia pakai yang paling kecil diantara tipe-tipe baterai lain nya. d. Jumlah baterai GS PS- yang digunakan berjumlah 37 buah yang dirangkai secara seri. e. Biaya yang dibutuhkan untuk pembelian baterai adalah sebesar USD 5.7, dengan masa usia pakai 1 Tahun DAFTAR PUSTAKA 1. Roger Peters, P.Eng. Storing Renewable Power, York University, Canada, Juni.. Takuya Oda, Takahiko Miyakazi, Mazakazu Ito, A Theoritycal Analysis of the Electric Power Storage Capacity under Changing Renewable Energy Supplies adn Power Demands, Tokyo Institute of Technology, Tokyo, Erwandi. l&11579 Tanggal -9-. Nanang H, Yuni A, Analisa Potensi Energi Arus Laut sebagai Pembangkit Listrik di Dunia dan di Indonesia, Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, September. BIOGRAFI Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 Juli197 dengan nama lengkap Paul Togan Lambas Jonathan Sihombing, merupakan putra pertama dari empat bersaudara dari pasangan Polin M. Sihombing dan Nina Sabrina. Tempat tinggal di Taman Sari Persada Raya X/3, Jatibening, Bekasi. Pada tahun 5 diterima di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, mengambil bidang studi Teknik Sistem Tenaga dengan nomor registrasi

Paul Togan Advisor I : Advisor II :

Paul Togan Advisor I : Advisor II : Perencanaan Sistem Penyimpanan Energi dengan Menggunakan Battery pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Desa Ketapang, Kabupaten Lombok Timur, NTB Paul Togan 2205100061 Advisor I : Prof. Ir.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER BAB II TEORI DASAR RECTIFIER 2.1 Teori Umum Penyearah (Rectifier) adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (Alternating Curent) menjadi sinyal sumber arus searah (Direct Curent).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal Pengantar Presentasi ini dipersiapkan oleh Azhar Kamal untuk acara Sesi Info Listrik Tenaga

Lebih terperinci

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING Oleh : FARHAN APRIAN NRP. 2207 100 629 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN Liem Ek Bien, Ishak Kasim & Wahyu Wibowo* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN Ahmad Munawar* Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri

Lebih terperinci

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER Rancang Bangun Sistem Monitoring Beban dan Indikator RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER Donny Prasetyo Santoso 1*,Indhana Sudiharto.

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN SUPLY PLN SHS MCB 2 MCB 1 BEBAN Gambar 3.10 Panel daya (kombinasi solar home system dengan listrik PLN) BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN 4.1 ANALISA SOLAR HOME SYSTEM Analisa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PENERAPAN

BAB III PERANCANGAN DAN PENERAPAN BAB III PERANCANGAN DAN PENERAPAN 3.1 Perancangan Sistem Perancangan pada tugas akhir ini dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada di lapangan. Permasalahan yang ada adalah pihak costumer

Lebih terperinci

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik BAGUS PRAHORO TRISTANTIO, MOCHAMAD ASHARI, SOEDIBJO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS

Lebih terperinci

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi 1 PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN Irwan Fachrurrozi 2206100084 Jurusan Teknik Elektro FTI, Istitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PANEL SURYA dan APLIKASINYA PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar

Lebih terperinci

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI Baterai didefinisikan sebagai peralatan (device) yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalamnya menjadi energi listrik secara langsung dan spontan. Prinsip kerja yang digunakan dalam reaksi baterai

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid

Lebih terperinci

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu

Lebih terperinci

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO Anggi Muhammad Sabri Saragih 13204200 / Teknik Tenaga Elektrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka

Lebih terperinci

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Sistem PLTS Off Grid Komunal PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan

Lebih terperinci

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI Rabu, 25 Maret 2015 Oleh: Nelly Malik Lande POKOK BAHASAN TUJUAN DAN SASARAN PENDAHULUAN PENGERTIAN, PRINSIP KERJA, JENIS-JENIS INVERTER TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

Penyusun: Tim Laboratorium Energi Penyusun: Tim Laboratorium Energi Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI BAB Pokok Bahasan Halaman 1 Pengujian Pembangkit Listrik

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik Ahsin Hariri, Mochamad Ashari, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH 16 BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Model jaringan listrik mikro arus searah dirancang menggunakan dua pembangkit energi terbarukan, yaitu

Lebih terperinci

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Andri Wicaksono 1, Ainur Rofiq Nansur, ST, MT. 2,Endro Wahjono, S.ST, MT. 3 Mahasiswa Elektro Industri,

Lebih terperinci

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere. 31 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengamatan Kecepatan Angin pada Turbin Angin dengan 3 Sudu dan 6 Sudu Padaa saat melakukan uji coba turbin dengan 3 sudu maupun dengan 6 sudu terdapat beberapa variabel

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung

Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro di UPI Bandung Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.1 Perancangan dan Realisasi Sistem Pengisian Baterai 12 Volt 45 Ah pada Pembangkit Listrik

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerangan Rumah. B. Abstraksi : Kebutuhan akan energi listrik

Lebih terperinci

Latar Belakang dan Permasalahan!

Latar Belakang dan Permasalahan! Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Perancangan Modifikasi Air Conditioner dan Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai Sumber Catu Daya

Perancangan Modifikasi Air Conditioner dan Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai Sumber Catu Daya Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2015 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.3 No.1 Perancangan Modifikasi Air Conditioner dan Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis meggunakan metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif yaitu melakukan pengamatan untuk mencari data penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan krisis energi listrik merupakan salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh negara Indonesia. Ketidakseimbangan antara peningkatan kebutuhan daya listrik

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON

ANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON ANALISIS HASIL PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SEPEDA STATIS DI FITNESS CENTER TERMINAL TRANSIT BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMINA WAYAME AMBON Andri Ashfahani 1, Riezqi Fajar 2, Mauluddin Eko Setiawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisa yang akan dibutuhkan dalam pembuatan perangkat lunak sistem uji pembangkit listrik tenaga surya. Komponen-komponen

Lebih terperinci

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang Effect of Parallel Alternator And Accumulator Against Electrical Energy Produced From Round Machine Motor Matic For Information Oki Koswara Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS 4.1 Perancangan UPS 4.1.1 Menghitung Kapasitas UPS Uninterruptible Power Supply merupakan sumber energi cadangan yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat

Lebih terperinci

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton

Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN) UNTUK SISTEM PENERANGAN RUMAH TINGGAL

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN) UNTUK SISTEM PENERANGAN RUMAH TINGGAL RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN) UNTUK SISTEM PENERANGAN RUMAH TINGGAL (Sub Judul : Vertical Windmill, Battery Charger, Inverter) Bambang Irawan 1, Ir.Joke Pratilartiarso, MT. 2 1

Lebih terperinci

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Novio Mahendra Purnomo (L2F008070) 1, DR. Ir. Joko Windarto,MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON KUMULATIF DAN KOMPON DIFERENSIAL (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Syahrizal

Lebih terperinci

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane

ABSTRAK. kontrol pada gardu induk 150 kv UPT Semarang. lainnya seperti panel-pane Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM CATU DAYA SEARAH ( DC POWER ) PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT PLN (PERSERO) UPT SEMARANG Oleh : Guspan Hidi Susilo L2F 008 041 Jurusan Teknikk Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia secara geografis terletak di daerah tropis yaitu 6 0 LU 11 0 LS dan 95 0 BT 141 0 BT. Indonesia dianugerahi berbagai jenis sumber daya yang berpotensi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Perhitungan Kebutuhan Daya 2000 watt DC dan Analisa Bisnis Menggunakan Sumber Daya PLN-Battery Jenis sumber catu daya yang digunakan yaitu PLN dan battery. PLN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa secara Teoritis Berdasarkan nilai KPI ( Key Performance Indicator ) yang diminta oleh pihak customer maka dapat diperoleh perhitungan secara teoritis (Perhitungan

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi)

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi) APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi) Mesin induksi dapat dioperasikan sebagai motor maupun sebagai generator.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distributed Generation Distributed Generation adalah sebuah pembangkit tenaga listrik yang bertujuan menyediakan sebuah sumber daya aktif yang terhubung langsung dengan jaringan

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghasilkan energi listrik, terjadi konversi energi dari energi mekanik menjadi energi listrik melalui suatu alat konversi energi, dalam hal ini disebut dengan

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X KONTINUITAS ARUS INPUT DAN OUTPU PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ACCUMULATOR PERMANEN Cekmas Cekdin Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Palembang Email : cekmas_cekdin@yahoo.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52

RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52 RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN PUTARAN KUBAH MASJID TERKENDALI MIKRO AT89S52 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh. BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Dari penelitian ini, didapatkan data sebagai berikut: daya listrik, kualitas air (DO, suhu, ph, NH 3, CO 2, dan salinitas), oxygen transfer rate (OTR), dan efektivitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei 2013 101 Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP Ulfah Mediaty Arief 1, Arief Rohman Hakim 2 1. Jurusan

Lebih terperinci

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA PADA SOLAR WATER PUMP Muhamad Fahri Iskandar 24411654 Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Konversi energi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generator sinkron merupakan alat listrik yang berfungsi mengkonversikan energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik. Energi mekanis berupa putaran tersebut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Akhmad Zaky Fanani 1, Joke Pratilartiarso, 2 Moh.Zaenal Efendi 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri,

Lebih terperinci

Peningkatan Efisiensi Energi Menggunakan Baterai Dengan Kendali Otomatis Penerangan Ruang Kelas Berbasis PLTS

Peningkatan Efisiensi Energi Menggunakan Baterai Dengan Kendali Otomatis Penerangan Ruang Kelas Berbasis PLTS 12 Peningkatan Efisiensi Energi Menggunakan Baterai Dengan Kendali Otomatis Penerangan Ruang Kelas Berbasis PLTS Mario Roal Departement of Electrical Engineering, State Polytechnic of Pontianak e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor perindustrian di Indonesia, maka kebutuhan akan energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Mira Erviana 1, Dr.Ir. Joko Windarto, M.T 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

UJI PERFORMA BATERAI UNTUK BEBAN UTAMA MOTOR DC PERAHU PULANG HARI BATTERY PERFORMANCE TEST FOR MAIN LOAD OF ONE DAY FISHING BOAT

UJI PERFORMA BATERAI UNTUK BEBAN UTAMA MOTOR DC PERAHU PULANG HARI BATTERY PERFORMANCE TEST FOR MAIN LOAD OF ONE DAY FISHING BOAT Vol. 8, No. 2, Agustus 213 UJI PERFORMA BATERAI UNTUK BEBAN UTAMA MOTOR DC PERAHU PULANG HARI BATTERY PERFORMANCE TEST FOR MAIN LOAD OF ONE DAY FISHING BOAT Donal Daniel dan Daud S.A. Sianturi Pusat Pengkajian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp LAMPIRAN Komponen PLTH Grup Barat A. Panel Surya Panel surya yang berada di PLTH tediri dari 150 unit yang tersusun seri dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp adalah$15.540,

Lebih terperinci

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No. 2, Mei 2010 57 Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Isdiyarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci