ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari"

Transkripsi

1 ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerangan Rumah. B. Abstraksi : Kebutuhan akan energi listrik di masyarakat saat ini semakin meningkat sehingga perlu dicari energi alternatif. Dalam penelitian untuk menghasilkan energi listrik menggunakan alternator yang digerakan dengan menggunakan motor bakar empat langkah type matic. Adapun accumulator sebagai penyimpan daya listrik yang dihasilkan oleh putaran mesin motor matic dengan penambahan alternator. Dari hasil pengujian pengisian 2 Accumulator 12 Volt 24 ampere disusun paralel menggunakan putaran mesin 1500 rpm didapatlah daya dari alternator sebesar 146,64 watt dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 4,12 jam, selanjutnya pada proses pengisian putaran mesin dinaikkan setiap 500 rpm menjadi 2000, 2500, 3000 rpm. Pada pengisian dengan 3000 rpm dihasilkan daya listrik sebesar 278,16 watt dengan waktu pengisian 2,07 jam. Setelah proses pengisian accumulator diuji dengan menggunakan lampu 18 watt dengan pemakaian energi sebesar 0,273 KWH accumulator mampu menyalakan lampu sampai 15,18 jam, selanjutnya pemberian lampu ditambah dengan lampu 36 watt, 54 watt, dan 72 warr dengan pemakaian energi 0,513 KWH dengan waktu lampu menyala 7,13 jam. Untuk perbandingan efisiensi antara lampu 18 watt dengan 36 watt sebesar 0,6% dan untuk 54 watt dengan 72 watt sebesar 0,08%. Untuk penggunaan bahan bakar (premium) satu liter dengan 1500 rpm habis dalam waktu 6 jam kemudian untuk puta ran tertinggi 3000 rpm bahan bakar habis dalam 2 jam. C. Nama : Oki Koswara D. NPM / NIRM : / BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat v

2 karena hampir semua akti vitas manusia selalu membutuhkan energi, misalnya untuk penerangan, proses industri atau untuk menggerakkan peralatan rumah tangga diperlukan energi listrik, untuk menggerakkan kendaraan roda dua maupun roda empat diperlukan bensin, serta masih banyak peralatan disekitar kehidupan manusia yang memerlukan energi. Salah satu energi yang paling banyak digunakan oleh manusia pada saat ini adalah energi listrik. Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, dimana listrik dihasilkan dari proses konversi energi sumber primer seperti batu bara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan energi angin. Kebutuhan akan energi listrik di masyarakat saat ini semakin listrik pada peralatan-peralatan rumah tangga, kantor dan sebagainya. Sebaliknya masih banyak daerah-daerah dipelosok yang masih belum terjangkau oleh aliran listrik, bahkan untuk penerangan jalan maupun rumah tidak ada. Oleh karena itu untuk mengimbangi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat selain melakukan penghematan energi listrik sebaiknya menggunakan alat alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Permasalahan Menganalisa rangkaian sistem pengisian oleh alternator sebagai pembangkit sumber energi listrik yang kemudian ditampung pada 2 akumulator 12 volt 24 ampere yang disusun secara paralel dengan motor bakar 4 langkah tipe matic sebagai m e n i n g k a t s e i r i n g d e n g a n meningkatnya pemanfaatan tenaga vi

3 sumber energi alternatif untuk menghasilkan listrik. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah: Menganalissa proses pengisian pada 2 akumulator 12 volt 24 ampere dengan rpm yang sudah ditentukan. Menganalisa pemanfaatan daya yang dihasilkan dari rangkaian sistem pengisian terhadap waktu, dengan komponen pendukungnya berupa alternator, 2 akumulator 12 volt 24 ampere yang disusun secara paralel, inverter, dan beban berupa lampu TL 18 watt. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh putaran yang dihasilkan dari kerja mesin motor LANDASAN TEORI Landasan teori ialah dimana semua komponen pendukung maupun teori pendukung yang digunakan pada tugas akhir ini. Alternator Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Ener gi mekanik dari mesin diterima dari sebuah pulley yang memutarkan rotor sehingga membangkitkan arus bolak-balik pada stator yang diubah pada diode mejadi arus searah s e b e l u m d i g u n a k a n o l e h komponenkomponen kendaraan yang membutuhkan atau pun untuk mengisi batery kendaraan. bakar 4 langkah tipe matic sebagai sarana pe nggerak a lternator sehingga menghasilkan sumber energi listrik alternatif. viii

4 Mesin 4 langkah type matic M e s i n 4 l a n g k a h adalah sebuah mesin dimana untuk Berfungsi sebagai penghubung putaran dari puli primer ke puli sekunder. menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as dan satu putaran noken as (camshaft). Akumulator Akumulator ( accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan Puli dan Belt Puli energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. P uli a dalah k om p o n e n ya n g berfungsi mengatur kecepatan sepeda motor berdasarkan gaya sentrifugal dari roller Daya Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem Belt viii

5 tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. P = VI... (2.1) Dimana : P = daya (watt) V = tegangan (volt) dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. V = I x R... (2.3) Dimana : V = Beda potensial pada kedua ujung rangkaian (volt). I Arus = arus listrik (ampere) I = Kuat arus listrik yang mengalir pada sutu rangkaian (ampere). Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa me n g a l i r me l a l u i k a b e l a t a u penghantar listrik lainnya. I = Q/T... (2.2) di mana: R = Besarnya hambatan dalam sebuah rangkaian (ohm). Energi Energi listrik dapat berubah menjadi bentuk energi lain. Untuk mengubah energi listrik menjadi energi lain I Q T = arus listrik (ampere) = muatan listrik (coulomb) = waktu (time) diperlukan alat listrik. W = V I t... (2.4) Tegangan Dimana : Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik W V = Energi Listrik (joule) = Beda Potensial (volt) I = Kuat Arus Listrik (ampere) x

6 T = Waktu (second) Voltmeter adalah suatu alat yang 2.3 Efisiensi Untuk membandingkan berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. pemakaian energi yang digunakan oleh lampu. Rumus Efisiensi : A Lo L AL A _ η = _ x 100 %...(2.6) Dimana : A L o : E n e r gi u n t u k l a mp u Amperemeter Amper emet er adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dengan daya lebih besar A L : E n e r g i u n t u k l a m p u dengan daya lebih kecil Inverter Invet er adal ah suat u alat yang mampu menaikkan tegangan arus listrik dari DC menjadi AC, misalnya dari 12 volt DC menjadi 220 volt AC. Lampu Lampu Indikator 3 watt L a m p u i n d i k a t o r 3 w a t t i n i digunakan sebagai indikator pada alternator sebagai penanda bahwa alternator telah berhasil mengisi alternator 12V 24A. Voltmeter x

7 Lampu TL 18 watt Lampu 18 watt ini digunakan untuk menguji seberapa lama ketahanan dua buah akumulator 12 volt, 24 ampere disusun secara paralel yang telah dicharge oleh alternator. Diagram alir diatas menggambarkan langkah suatu proses pengisian 2 buah akumulator dalam rangkaian y a n g t e l a h d i b u a t d e n g a n menggunakan motor bakar matic 4 tak dan alternator. PEMBAHASAN Diagram Alir Rangkaian Pengisian Dua Akumulator 12 Volt, 24 Ampere Yang Disusun Paralel Rangkaian Sistem Pengisian 2 Akumulator 12 V 24 A Yang Disusun Paralel Rangkaian diatas menunjukkan alur sistem pengisian 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel, dimana putaran dari kerja mesin motor bakar xi

8 4 langkah digunakan untuk memutar rangkaian ini alternator sebagai penghasil listrik yang ditampung pada 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel. adalah alternator jenis IC built-in, maksudnya alternator jenis ini sudah tidak menggunakan regulator/cutout yang terpisah untuk membagi suplai arus ke setiap komponen melainkan regulator/cut-out terdapat didalam langsung didalam alternator tersebut. Proses nya alternator digerakkan oleh motor bakar dengan bantuan puli dan belt untuk memutar puli yang ada pada alternator, Skema Rangkaian Pengisian 2 Akumulator 12V 24A Yang Disusun Paralel Pada gambar rangkaian diatas dijelaskan bahwa mesin motor bakar 4 langkah tipe matic digunakan untuk menggerakkan alternator yang ditujukan untuk menghasilkan listrik yang kemudian digunakan untuk mengisi 2 akumulator 12V 24A yang disusun secara paralel. Alternator yang digunakan pada alternator tipe IC built-in memiliki tiga terminal yaitu terminal L, K, dan B. Dimana terminal L dihubungkan dengan lampu indikator yang dihubungkan dengan saklar, terminal K dihubungkan dengan saklar yang kemudian dihubungkan kembali dengan akumulator, kemudian terminal B adalah output dari a l t e r n a t o r y a n g l a n g s u n g dihubungkan dengan 2 akumulator xiii

9 12V 24A yang akan diis i oleh alternator tersebut. Pengisian 2 Akumulator 12V 24A Yang Disusun Paralel Dengan Memanfaatkan Putaran Mesin Motor Bakar. Dalam pengisian 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel ini digunakan putaran mesin 1500 rpm untuk menggerakkan alternator sehingga didapat tegangan terukur yang keluar dari alternator 12V dan = Untuk proses pengisian 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel ini digunakan putaran mesin 2000 rpm untuk menggerakkan alternator untuk mengisi 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel dengan menggunakan persamaan (2.1) didapat 184,31 watt. Untuk putaran mesin 2500 rpm d i d a p a t s e b e s a r 2 5 6, 6 w a t t. Sedangkan dengan putaran me sin 3000 rpm didapat 278,16watt. arus 12,22A. Sehingga daya terukur yang dihasilkan alternator untuk mengisi 2 akumulator dihitung dari persamaan (2.1) yaitu : Diketahui : Ditanyakan : Penyelesaian : xiii

10 Diagram Alir Rangkaian Pengujian 2 Buah Akumulator 12 Volt 24 Ampere Yang Disusun Paralel Dengan Pemberian Variasi Daya Lampu 18 Watt Rangkaian Sistem Pengujian 2 Buah Akumulator 12 Volt 24 Ampere Yang Disusun Paralel Dengan Pemberian Variasi Daya Lampu 18Watt Diagram alir diatas menggambarkan langkah suatu proses pengisian 2 buah akumulator dalam rangkaian y a n g t e l a h d i b u a t d e n g a n menggunakan motor bakar matic 4 tak dan alternator serta pemanfaatan Gambar diatas menunjukkan listrik yang telah dihasilkan dari rangkaian pengisian yang kemudian ditampung pa da 2 a kumulator 12V 24A digunakan untuk menyalakan lampu dengan menggunakan inverter. listrik yang telah ditampung di akumulator. xv

11 Daya yang telah ditampung di 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel diberi variasi beban lampu dengan daya 18 watt, daya pada akumulator tersebut pada awal nya 12V DC dirubah menjadi 220V AC dengan menggunakan inverter, kemudian inverter dihubungkan dengan output V yang kem udian dipasangkan dengan Skema Rangkaian Sistem Pengisian 2 Buah Akumulator 12 Volt 24 Ampere Yang Disusun Paralel Dengan Pemberian Variasi Daya Lampu 18 Watt-72 Watt Pada gambar rangkaian diatas dijelaskan bahwa motor bakar 4 langkah tipe matic digunakan untuk menggerakkan alternator yang ditujukan untuk menghasilkan listrik yang kemudian digunakan untuk mengisi 2 akumulator 12V 24A yang disusun secara paralel. variasi lampu 18 watt. Pengujian Daya Yang Digunakan Untuk Lampu watt Setelah proses pengisian dengan menggunakan alternator yang kemudian daya yang dihasilkan ditampung pada 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel, kemudian d a y a y a n g d i m i l i k i p a d a 2 akumulator tersebut diuji dengan pemberian beban berupa lampu dengan daya 18 watt sampai lampu tersebut padam. Setelah dilakukan xv

12 pengujian dengan pemberian beban lampu 18 watt didapat hasil dengan menggunakan persamaan ( 2. 5) sebagai berikut : P = 18 watt t = 15,18 jam Sehingga energi yang dipakai oleh lampu tersebut yaitu sebesar : Diketahui : Ditanyakan : = sebesar 54 watt didapat 0,556 kwh, untuk lampu dengan daya 72 watt denergi yang digunakan oleh lampu tersebut sebesar 0,513 kwh. Tabel Pengisian Dan Pengujian Pengisian 2 Akumulator 12V 24A Yang Disusun Paralel Tabel Pengisian 2 Akumulator Putaran Mesin Waktu Tegangan Arus Daya No (rpm) (jam) (volt) (ampere) (watt) , ,20 146, , ,36 184, , ,05 256, , ,18 278,16 12V 24A Yang Disusun Paralel Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin besar putaran mesin maka akan semakin besar arus yang akan = = Penyelesaian : Untuk daya lampu sebesar 36 watt dengan menggunakan persamaan (2.5) didapat energi yang digunakan oleh lampu tersebut sebesar 0,437 kwh, sedangkan untuk daya lampu dihasilkan alternator. Dari diagram pada gambar diatas diagram rpm terhadap waktu, dapat dilihat bahwa semakin besar putaran mesin, maka semakin cepat proses xviii

13 alternator dalam pengisian 2 akumulator 12V 24A yang disusun parallel dari keadaan kosong sampai terisi penuh. Pengujian 2 Akumulator 12V 24A Y a n g D i s u s u n P a r a l e l Menggunakan Inverter Dengan Variasi Daya Lampu 18 watt Daya Waktu Lampu Energi No (jam) (watt) (kwh) 1 15, , , , , , , ,513 Dari hasil pengujian dapat dilihat Dari diagram diatas merupakan diagram rpm terhadap arus, dapat dilihat dari diagram bahwa semakin besar putaran mesin maka akan semakin besar pula arus yang dihasilkan alternator untuk mengisi 2 akumulator 12V 24A yang disusun paralel, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi akumulator tersebut lebih cepat. Pengujian 2 Akumulator 12V 24A Yang Disusun Paralel Menggunakan Inverter Dengan Variasi Daya Lampu 18 watt dengan daya 18 watt akumulator dengan bantuan inverter dapat menyalakan lampu sampai ( jam ) sampai daya pada akumulator tersebut habis atau tidak mampu m e nyalakan lampu ter s e but, kemudian dengan daya 36 watt dapat menyala hingga 12,15 ( jam ), sama hal nya dengan 54 watt dan 72 watt masing-masing dapat menyala hingga 10,30 ( jam ) dan 7,13 ( jam ) sam pai daya pada akum ulator tersebut tidak mampu menyalakan lampu tersebut. xviii

14 Dari tabel dapat dilihat semakin besar putaran mesin maka semakin c e pat proses pengis ian yang dilakukan oleh alternator, demikian juga dengan besarnya putaran mesin Dari diagram diatas diagram daya terhadap waktu, dapat dilihat ketahanan 2 akumulator 12V 24A maka semakin cepat bahan bakar yang digunakan motor bakar. y a n g d i s u s u n p a r a l e l u n t u k menyalakan lampu dengan daya 18 watt sampai 72 watt. Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Premium Pada Sistem Pengisian Tabel Penggunaan Bahan bakar m i n y a k ( B B M ) J e n i s PremiumPada Pengujian ini No Putaran Mesin (rpm) Bahan Bakar (liter) Waktu (jam) , , Dari gambar diatas dapat diketahui pemakaian bahan bakar dengan menggunakan putaran me sin, dimana apabila putaran mesin semakin tinggi maka akan semakin cepat habis bahan bakar yang digunakan. Perhitungan Efisiensi Pemakaian Energi Yang Digunakan Lampu Efisiensi pemakaian energi yang digunakan lampu 18 watt dengan 72 watt dapat dihitung xviii

15 dengan menggunakan persamaan (2.6) yaitu sebagai berikut : ilmu yang didapat. Diketahui: (lampu 72 watt) ALo = 0,5 13 kwh A L = 0, k W h Untuk mengetahui perbandingan biaya antara tarif dasar (lampu 18 watt) Ditanya : 1...? Jawab : listrik PLN dengan hasil penelitian yang dil akukan adalah sebagai berikut: ALo AL x 100 % PLN 1 = L 0, ,273 = 100% x 0,273 Untuk daya 450VA-900VA A = 0,88% Jadi, untuk pemakaian lampu 18 watt lebih efisien 0,88% dari pada pemakaian lampu 72 watt. 3.5 Analisa Biaya Dibanding Genset Analisa biaya pada pembuatan tugas akhir ini menurut saya lebih efisien bila dibanding dengan membeli genset langsung, karena selain sebagai sumber energi listrik alternatif kita juga dapat mengetahui proses dan langka h -langkah tarif dasar listrik tahun 2010 yang dikenakan bagi pengguna sebesar Rp 720 per kwh, untuk lampu 36 watt yang di gunakan s elama 12 j am per hit ungannya adal ah sebagai berikut: 1 kwh = Rp 720 Daya lampu 36 watt atau 0,036 kwh digunakan selama 12 jam maka didapat 0,437 kwh. Sehingga biaya yang harus dibayar adalah sebesar: = 0,437 x Rp 720 x 12 = Rp 3780 PENELITIAN pembuatannya dan biaya yang dikeluarkan juga seimbang dengan xx

16 Sedangkan untuk proses pengisian 6 jam pada penelitian biaya untuk bahan bakar sebanyak 1 liter Rp Karena akumulator terisi penuh dalam waktu 4 jam, maka biaya yang diperlukan hanya Rp 3490 hasil tersebut diperoleh dari: Tabel Biaya Pemakaian BBM BBM (ml) Waktu (jam) Harga (Rp) Dari hasil perhitungan diatas biaya untuk PLN sebesar Rp 3780 per 12 jam, sedangkan hasil penelitian sebesar Rp 3490, maka dapat disimpulkan hasil penelitian lebih efisien 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada rangkaian pengisian 2 buah akumulator 12 volt 24 ampere dengan putaran mesin 1500 rpm didapat tegangan yang dihasilkan alternator 12 volt dan arus 12,20 ampere sehingga daya yang dihasilkan sebesar 146,64 watt atau 0,147 kilo watt, sehingga waktu yang di dapat unt uk mel akukan p e n g i s i a n p a d a 2 b u a h akumulator adalah 4 jam 12 menit. 2. Pada rangkaian pengisian 2 buah akumulator 12 volt 24 ampere dengan putaran mesin 2000 rpm didapat tegangan yang dihasilkan alternator 12 volt dan arus 15,36 ampere sehingga daya yang dihasilkan sebesar 184,31 watt atau 0,184 kilo watt, sehingga waktu yang didapat untuk melakukan xx

17 pengisian pada dua buah akumulator adalah 3 jam 25 menit. 3. Pada rangkaian pengisian 2 buah akumulator 12 volt 24 ampere dengan putaran mesin 2500 rpm didapat tegangan yang dihasilkan alternator 12 volt dan arus 2 1,05 ampere sehingga daya yang dihasilkan sebesar 256,6 watt atau 0,257 kilo watt, sehingga waktu yang didapat untuk melakukan pengisian pada dua buah akumulator adalah 2 jam 50 menit. 4. Pada rangkaian pengisian 2 buah akumulator 12 volt 24 ampere dengan putaran mesin 3000 rpm didapat tegangan yang dihasilkan alternator 12 volt dan arus 23,18 ampere sebesar 278,16 watt atau 0,278 kilo watt, sehingga waktu yang didapat untuk melakukan pengisian pada dua buah akumulator adalah 2 jam 07 menit. 5. Pada penguian dengan pemberian daya 18 watt dengan bantuan inverter akumulator dapat mensuplai energi untuk menyalakan lampu 18 watt selama 15 jam 18 menit. 6. Pada penguian dengan pemberian daya 36 watt dengan bantuan inverter akumulator dapat mensuplai energi untuk menyalakan lampu 36 watt selama 12 jam 15 menit. 7. Pada penguian dengan pemberian daya 54 watt dengan bantuan inverter akumulator dapat mensuplai energi untuk sehingga daya yang dihasilkan xxii

18 menyalakan lampu 54 watt selama 10 jam 30 menit. 8. Pada penguian dengan pemberian daya 72 watt dengan bantuan inverter akumulator dapat mensuplai energi untuk menyalakan lampu 72 watt selama 7 jam 13 menit. bahan bakar habis dalam waktu 3,20 jam. 12. Sedangkan untuk pengujian bahan bakar (premium) untuk satu liter dengan putaran me sin sebesar 3000 rpm pemakaian bahan bakar habis dalam jangka waktu 2 jam. 9. Pada pengujian penggunaan bahan bakar minyak (premium) untuk satu liter dengan putaran mesin sebesar 1500 rpm pemakaian bahan bakar habis dalam, jangka waktu 6 jam. 10. Untuk putaran mesin sebesar 2000 rpm bahan bakar habis dalam jangka waktu 5,10 jam. 11. Pengujian bahan bakar (premium) untuk satu liter dengan menggunakan putaran mesin 2500 rpm pemakaian xxii

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang Effect of Parallel Alternator And Accumulator Against Electrical Energy Produced From Round Machine Motor Matic For Information Oki Koswara Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penggerak generator adalah dari kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik yang disimpan dalam akumulator 12 Volt 10Ah yang akan digunakan sebagai sumber

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT. Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 14 BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 1. Bagaimana cara PLN mengitung besarnya tagihan rekening listrik?. Apa perbedaan energi dan daya listrik? 3. Apa yang akan terjadi, jika suatu peralatan listrik dipasang

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7 1. Setrika bertuliskan 100 W/220 V, saat digunakan elemennya putus. Jika elemen itu diperbaiki dengan kawat konstanta

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI Jurnal Emitor Vol.14 No.2 ISSN 1411-8890 PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR Umar, Agus Tain, Jatmiko Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 2017 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ ISSN 2548-8260 (Media Online) SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik, transmisi energi listrik,

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak

Lebih terperinci

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Hasyim Asy ari, Muhammad, Aris Budiman Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari sistem yang telah dirancang. Dari hasil pengujian akan diketahui apakah sistem yang dirancang memberikan hasil seperti

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pembuatan Dalam pembuatan generator listrik ramah lingkungan menggunakan tahapan-tahapan seperti berikut : 1. Melakukan pembuatan desain untuk generator listrik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan 35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan motor DC dan untuk mengisi energi pada Akumulator 70Ah yang akan digunakan sebagai sumber listrik pada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl.

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN Hukum Kirchoff KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN Jika kita perhatikan, kerja (usaha=work) yang dilakukan banyak peralatan dalam kehidupan seharihari memanfaatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR Oleh : Nisa Ridhayati NIM: 121331017 3A 2 Teknik Telekomunikasi Tanggal Percobaan : 14- Oktober- 2014 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

(Energi Listrik dan Konversi Energi Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

(Energi Listrik dan Konversi Energi Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd LISTRIK DAN MAGNET (Energi Listrik dan Konversi Energi Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik,

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Esti puspitaningrum, S.T., M.Eng.

RANGKAIAN LISTRIK. Esti puspitaningrum, S.T., M.Eng. RANGKAIAN LISTRIK Esti puspitaningrum, S.T., M.Eng. 1. Rangkaian listrik: Suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid

Lebih terperinci

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

BAB VIII LISTRIK DINAMIS BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3. 29 BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 3.1 Konsep Perancangan Sistem Adapun blok diagram secara keseluruhan dari sistem keseluruhan yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan

BAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan salah satu sumber listrik yang terdapat pada kendaraan. Setiap mesin mobil selalu memebutuhkan tenaga listrik untuk menstart mobil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tekanan Biogas Untuk mengetahui tekanan biogas yang ada perlu dilakukan pengukuran tekanan terlebih dahulu. Pengukuran ini dilakukan dengan membuat sebuah manometer sederhana

Lebih terperinci

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Hasyim Asy ari 1, Aris Budiman 2, Agus Munadi 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus listrik. peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. generator AC

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN BAKAR Warsono Rohmat Subodro (UNU Surakarta, rohmadsubodro@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan bagi makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat raya. Energi

Lebih terperinci

Bab III ENERGI LISTRIK

Bab III ENERGI LISTRIK Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium konversi energi listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal

Lebih terperinci

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

ALTENATOR. Gambar 1. Altenator

ALTENATOR. Gambar 1. Altenator ALTENATOR Gambar 1. Altenator 1. Fungsi Alatenator Altenator Berfungsi sebagai pengubah energi mekanis berupa putaran dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi putar di hubungkan melalui V-belt/Vribbed

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistem Alternator Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II Listrik Dinamis

BAB II Listrik Dinamis BAB II Listrik Dinamis Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian

Lebih terperinci

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1 TOPIK 14 MESIN SINKRON PRINSIP KERJA MESIN SINKRON MESIN sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sarna dengan mesin induksi. sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi Abstrak : Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) 1. Syarat mengalirnya arus listrik adalah adanya selisih.... waktu B. Hambatan C. Tegangan D. kuat arus 2. Sekering (pengaman) dalam rangkaian listrik berfungsi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR Diajukan oleh: MUHAMMAD D 400 090 048 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ii

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN SUPLY PLN SHS MCB 2 MCB 1 BEBAN Gambar 3.10 Panel daya (kombinasi solar home system dengan listrik PLN) BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN 4.1 ANALISA SOLAR HOME SYSTEM Analisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN SISTEM

BAB II LANDASAN SISTEM BAB II LANDASAN SISTEM Berikut adalah penjabaran mengenai sistem yang dibuat dan teori-teori ilmiah yang mendukung sehingga dapat terealisasi dengan baik. Pada latar belakang penulisan sudah dituliskan

Lebih terperinci

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan

Lebih terperinci

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 STUDI KOMPARASI DARI ZAT ADITIF SINTETIK DENGAN ZAT ADITIF ALAMI TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN GENSET MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC)

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC) RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC) 1. Pengertian Arus Listrik 2. Hukum Ohm 3. Hukum Kirchoff I 4. Rangkaian seri dan paralel hambatan listrik 5. Hukum Kirchoff II 6. Energi dan daya listrik CREATED BY DRS. ADRIANSYAH

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Dasar Teori Teori Dasar Ilmu Kelistrikan: A. Muatan Listrik Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata tetapi efeknya dapat dirasakan dan diamati gejalanya. Besar muatan listrik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Bab 11 Sumber: Ensiklopedia Iptek 2007 Induksi Elektromagnetik Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum) RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 1 (Umum) DEFINISI Rangkaian listrik adalah susunan komponenkomponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik 30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan. Bab 8 Listrik Dinamis Tuti yang baru berusia lima tahun, pada suatu pagi bermain-main lampu senter. Ia menekan tombol merah, ternyata lampu senter menyala. Sambil melihat ibunya yang sedang menyapu, tangan

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

PK.TPL.J.01.M PENERAPAN DASAR-DASAR LISTRIK DAN KOMPONEN SISTIM KELISTRIKAN

PK.TPL.J.01.M PENERAPAN DASAR-DASAR LISTRIK DAN KOMPONEN SISTIM KELISTRIKAN PK.TPL.J.01.M PENERAPAN DASAR-DASAR LISTRIK DAN KOMPONEN SISTIM KELISTRIKAN Penyusun : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put alternator dan drop putaran mesin. Berikut ini adalah hasil penelitian dari

Lebih terperinci

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik

Lebih terperinci

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani Elektromagnetika By : Mohamad Ramdhani Elektromagnetisme Elektromagnetisme adalah cabang fisika tentang medan ik yang mempelajari mengenai medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat diproduksi

Lebih terperinci

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan pengasutan serta membalik putaran motor tiga fase

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT. TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS FISIKA

LATIHAN SOAL UAS FISIKA 1. Perhatikan gambar berikut! LATIHAN SOAL UAS FISIKA 2016 2017 Nomor atom dan nomor massa pada model atom di samping adalah. A. 2 dan 4 C. 4 dan 2 B. 6 dan 4 D. 4 dan 6 2. Pehatikan gambar berikut! Proton,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik 1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DONALD SUPRI

Lebih terperinci