MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DIABETES DENGAN PENGARUH TRANSMISI VERTIKAL

dokumen-dokumen yang mirip
Kesimpulan serta Masalah yang masih Terbuka

T 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic

Model Deterministik Masalah Kecanduan Narkoba dengan Faktor Kontrol Terhadap Pemakai dan Pengedar Narkoba

Tingkat Vaksinasi Minimum untuk Pencegahan Epidemik Berdasarkan Model Matematika SIR

Bab II Teori Pendukung

MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

MODEL MATEMATIKA DALAM KASUS EPIDEMIK KOLERA DENGAN POPULASI KONSTAN. Renny, M.Si Program Studi Matematika Universitas Jenderal Soedirman

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi. atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya.

ANALISIS KESTABILAN MODEL SEIIT (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

T 1 Simulasi Laju Vaksinasi Dan Keefektifan Vaksin Pada Model Sis

T 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi

Simulasi Pengaruh Imigrasi pada Penyebaran Penyakit Campak dengan Model Susceptible Exposed Infected Recovered (SEIR)

Bab III Model Matematika Transmisi Filariasis Tanpa Pengobatan

Model Matematika Infeksi Virus Hepatitis B dengan Adsorpsi

APLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS. 10 Makassar, kode Pos 90245

Pemodelan dan Simulasi Matematika Pengendalian Epidemi DBD di Wilayah Bandung dan Sekitarnya

Model Matematika Penyebaran Eksternal Demam Berdarah Dengue

Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam

T - 11 MODEL STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR)

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

MODEL PENGENDALIAN PENYEBARAN HIV/AIDS DI KALANGAN IDUs (INJECTING DRUG USERS) DENGAN NEP (NEEDLE EXCHANGE PROGRAM)

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL TRANSMISI VIRUS HEPATITIS B YANG DIPENGARUHI OLEH MIGRASI

KESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH. Oleh: Khoiril Hidayati ( )

ANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

III MODEL MATEMATIKA S I R. δ δ δ

Model Matematika Penyebaran Internal Demam Berdarah Dengue dalam Tubuh Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

KONTROL PENGOBATAN OPTIMAL PADA MODEL PENYEBARAN TUBERKULOSIS TIPE SEIT

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

KAJIAN PERILAKU MODEL MATEMATIKA PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DAN DUA STRAIN

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

Dengan maraknya wabah DBD ini perlu adanya suatu penelitian dan pemikiran yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada pengembangan aplikasi matematika di seluruh aspek kehidupan manusia. Peran

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

T - 1 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENSIMULASIKAN EFEK POPULASI KARANTINA TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS DI PAPUA

ANALISIS KESTABILAN BEBAS PENYAKIT MODEL EPIDEMI CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION) PADA TANAMAN JERUK DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

Konstruksi Bilangan Reproduksi pada Model Epidemik SEIRS-SEI Penyebaran Malaria dengan Vaksinasi dan Pengobatan

IV PEMBAHASAN. ,, dan, dengan menggunakan bantuan software Mathematica ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

BAB III MODEL KAPLAN. 3.1 Model Kaplan

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL PENYEBARAN HIV/AIDS DI KOTA PALU

Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.501 MODEL MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI MANUSIA

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

ANALISIS DAMPAK PROGRAM SKRINING DAN TERAPI HIV DALAM MODEL PENYEBARAN HIV

BAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

Analisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars

BAB IV PENGEMBANGAN MODEL KAPLAN

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA IMMUNOTERAPI BCG PADA KANKER KANDUNG KEMIH

MODEL NON LINEAR PENYAKIT DIABETES. Aminah Ekawati 1 dan Lina Aryati 2 ABSTRAK ABSTRACT

Analisis Model SIR dengan Imigrasi dan Sanitasi pada Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Jember

UNNES Journal of Mathematics

Aplikasi Metode Reduksi Graf pada Model Pertumbuhan Populasi Kutu Daun (Pea Afid)

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

MODEL MATEMATIKA EKSTERNAL DAN INTERNAL PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DISERTASI NUNING NURAINI NIM :

Inisialisasi Sistem Peringatan Dini Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

Eksistensi dan Kestabilan Model SIR dengan Nonlinear Insidence Rate

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemodelan Penyakit Jantung Koroner Dengan Menggunakan Modifikasi Model Sei

ANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS

T 7 Model Sir (Suspectible Infected Recovered) Dengan Imigrasi Dan Pengaruh Sanitasi Serta Perbaikan Tingkat Sanitasi

Jurnal String Vol. 2 No. 1 Agustus 2017 p-issn: e-issn:

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB IV ANALISIS MODEL 2

Model Penyebaran Penyakit Menular MERS-CoV: Suatu Langkah Antisipasi Untuk Calon Jamaah Umrah/Haji Indonesia. Disusun Oleh: Benny Yong, S.Si., M.Si.

LOGO SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Rifdatur Rusydiyah Dosen Pembimbing : DR. Subiono, M.Sc

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernafas. Pada kasus Avian Influenza, gejala

Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia

ANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA

II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD

PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD DENGAN INKUBASI INTRINSIK DAN GABUNGAN INKUBASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK RINANCY TUMILAAR

Transkripsi:

MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DIABETES DENGAN PENGARUH TRANSMISI VERTIKAL T - 5 Debby Agustine Jurusan Matematika, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia debbyagustine@gmail.com Abstrak Diabetes merupakan salah satu dari empat jenis penyakit tidak menular yang dapat berujung pada kematian selain penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker dan penyakit paru-paru kronik. Selain pola hidup yang tidak sehat, penyakit diabetes semakin diperparah dengan hasil riset yang menyatakan bahwa penyakit ini bersifat menurun. Model matematika penyebaran penyakit diabetes yang mengakomodir fakta di atas akan dkontruksi pada makalah ini. Analisis titik keseimbangan dan syarat kestabilan lokal pada masing-masing titik akan ditunjukkan. Basic reproductive ratio (R ) sebagai parameter ambang kendemikan penyakit akan ditunjukkan secara analitik. Titik keseimbangan bebas penyakit akan lokal stabil bila R < 1. Beberapa simulasi numerik untuk mendukung hasil kajian analitik ditunjukkan dalam makalah ini. Kata kunci : Diabetes, Basic Reproductive Ratio A. PENDAHULUAN Berdasarkan laporan dari WHO, penyakit diabetes adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia sebab dapat berujung kepada kematian. Masih berdasarkan laporan yang sama, diperkirakan 6 persen dari total populasi dunia positif mengalami diabetes. Jumlah penderita penyakit ini juga terus menerus meningkat dikarenakan penyakit ini sering diabaikan oleh individu manusia ataupun pihak yang terkait. Dalam rangka menekan jumlah penderita diabetes dan juga sebagai langkah pencegahan, diperlukan pemahaman yang baik tentang penyakit ini. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi penyakit diabetes, antara lain memberikan suntikan insulin dan obat hipoglemik oral, pengobatan herbal, hingga budaya hidup sehat. Masih tingginya jumlah penderita diabetes mengindikasikan bahwa program-program di atas masih jauh dari kata sukses. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa diabetes dapat menurun secara vertikal kepada bayi yang baru lahir. Model matematika merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk memprediksi penyebaran penyakit diabetes. Penulis di [1] memperkenalkan model matematika penyakit diabetes berdasarkan kandungan gula dalam darah pada periode jangka pendek. Melanjutkan pekerjaan oleh penulis di [2], penulis di [3] mengkontruksi model matematika untuk prediksi penyakit diabetes yang juga terjadi di dalam tubuh namun dengan melakukan konsentrasi pada tingkat konsentrasi hormon dalam tubuh manusia. Berbeda dengan para penulis di atas, model matematika pada penyakit diabetes akan dibahas dalam makalah ini yang melibatkan interaksi sosial antara manusia dalam konteks hubungan interaksi sosial. Transmisi vertikal pada faktor kelahiran akan diakomodir pula dalam model untuk mencakup fakta bahwa terjadi penurunan sifat pada penyakit diabetes. Pada bab berikutnya akan dibahas asumsi dan kontruksi dari model matematika penyebaran penyakit diabetes. Bab III akan membahas kajian analitik pada titik keseimbangan dan kajian basic reproductive ratio. Simulasi numerik dan kesimpulan akan ditunjukkan pada bab IV dan V secara berurutan. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik" pada tanggal 9 November 2013 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

B. MODEL MATEMATIKA Diasumsikan bahwa populasi manusia bersifat tertutup dimana tidak terjadi migrasi baik itu masuk ataupun keluar dari populasi. Total populasi manusia dibagi keadaan tiga buah kompartemen yang berbeda dengan karakteristik masing-masing yaitu kompartemen manusia sehat dimana didalam darahnya tidak terdapat gen pembawa penyakit diabetes ( x ), kompartemen manusia sehat namun didalam darahnya telah terdapat gen pembawa penyakit diabetes ( x ), dan kompartemen manusia terinfeksi diabetes ( x ) yang positif terinfeksi mengalami diabetes. Kelahiran diasumsikan bersifat konstan sebesar A dimana p porsi diantaranya terlahir sehat dikompartemen x sedangkan sisanya sebesar (1-p) terlahir dikompartemen x dimana didalam darahnya telah mengandung gen pembawa penyakit diabetes. Infeksi diasumsikan terjadi karena adanya interaksi sosial dengan populasi terinfeksi sosial dengan populasi terinfeksi dengan laju β dan β untuk kompartemen x dan x secara terurut. Interaksi sosial dengan populasi disini diasumsikan seperti gaya tarik menarik pada ilmu fisika. Infeksi terjadi dikarenakan adanya transfer gaya hidup yang tidak sehat yang diberikan oleh populasi terinfeksi kepada populasi x dan x oleh x. Oleh karena itu, besar orang terinfeksi pada kompartemen x adalah sebesar dan sebesar pada kompartemen x. Setiap kompartemen manusia berkurang karena kematian natural dengan laju μ dan khusus untuk kompartemen x dapat berkurang karena kematian akibat penyakit diabetes dengan laju δ. Terdapat peluang seorang yang terinfeksi diabetes untuk mengalami kesembuhan dengan laju γ. Hal ini bisa dikarenakan sistem imun tubuh, progaram diet yang berhasil, atau bahkan dengan mengikuti terapi yang spesifik. Berdasarkan asusmsi diatas, maka model matematika penyebaran penyakit diabetes dalam makalah ini diberikan oleh dx dt = pa β x x μx x +x + x (1) dx dt = (1 p)a β x x x +x + x + γx μx (2) dx dt = β x x x +x + x + β x x x +x + x (μ+γ + δ)x (3) Pada bab berikutnya, kajian terhadap titik keseimbangan dan kestabilan lokal serta basic reproductive ratio akan dibahas. C. ANALISIS MODEL Terdapat dua buah titik keseimbangan dari sistem persamaan (1) (3) untuk variabel ( x, x, x ) secara berurutan untuk titik keseimbangan bebas penyakit (DFE) dan titik keseimbangan endemik (EE), yaitu DFE = pa (1 p)a,, 0 (4) μ μ EE = (x (pa + γx + δx x β )x β,, (5) δβ x β β x + γβ x + μβ x μβ x + paβ Yogyakarta, 9 November 2013 MT - 34

x (μx β μx β paβ + paβ )x β δβ x β β x + γβ x + μβ x μβ x + paβ ) (6) Bentuk eksplisit dari titik EE (titik keseimbangan endemik) tidak dapat ditunjukkan dalam makalah ini secara eksplisit karena kompleksitas dari bentuknya. Titik keseimbangan untuk x didapatkan dari akar persamaan f(ω, x ) = x + ((β μ + (p 1)δ γ)β β (pδ μ)) Ax μ( β + β )( β + δ) A β p μ( β + β )( β + δ) = 0 Dimana Ω adalah himpunan semua parameter dalam model persamaan (1) sampai (3). Titik DFE (titik keseimbangan bebas penyakit) merupakan titik keseimbangan dimana tidak terdapat orang yang terinfeksi oleh penyakit diabetes di lapangan olehnya x bernilai 0. Bila diperhatikan, total populasi manusia sehat yaitu x + x ekivalen dengan yang dapat direpresentasikan bahwa total populasi manusia sebenarnya adalah rasio antara laju kelahiran dan laju kematian secara natural. Titik keseimbangan yaitu EE merupakan titik keseimbangan dimana semua kompartemen eksis di lapangan. Kestabilan lokal titik DFE Untuk mengecek kestabilan lokal titik DFE, dapat dilihat dari nilai eigen dari matriks jacobi sistem persamaan (1) (3). Matriks jacobi sistem diberikan oleh μ 0 pβ J = 0 μ β + pβ + γ 0 0 β pβ + pβ γ δ μ Nilai eigen dari matriks J diberikan oleh akar kembar μ dan (1 p)β + pβ γ δ μ. Agar sistem stabil, maka semua nilai eigen haruslah bernilai negatif. Oleh karena itu, agar semua nilai eigen bernilai negatif maka harus dipenuhi bahwa R = < 1. Basic Reproductive Ratio Basic reproductive ratio didefinisikan sebagai jumlah ekspektasi kejadian kasus sekunder dari satu kasus primer pada populasi virgin selama periode proses infeksi [4, 5]. Basic reproductive ratio merupakan bilangan non dimensional yang dapat mengatur tingkat keendemikan suatu wilayah dan didapatkan dari spectral radius dari matriks generasi [6]. Basic reproductive ratio dari sistem (1) (3) diberikan oleh R = () (7) Titik DFE akan stabil lokal jika dan hanya jika R < 1 dan sebaliknya, titik EE akan stabil lokal jika dan hanya jika R > 1 [4]. Level set untuk sensitivitas parameter dari R terhadap γ dan δ dapat dilihat dari gambar 1. Dapat dilihat bahwa untuk menekan besaran R hingga bernilai kurang dari 1 maka dibutuhkan usaha yang lebih besar untuk memperbesar nilai γ yaitu laju kesembuhan orang terinfeksi. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan budaya hidup sehat, program diet dan lain sebagainya. Yogyakarta, 9 November 2013 MT - 35

Gambar 1: Level set R terhadap γ dan δ Pada bagian berikutnya, simulasi numerik untuk mendukung hasil kajian analitik akan ditunjukkan untuk beberapa kasus yang berbeda. Gambar 2 : Dinamik manusia pada kasus R = 0.9 (kiri) dan R = 3.6 (kanan) Gambar 3 : Dinamik manusia pada kasus p =0.1 dan p = 0.7 D. SIMULASI NUMERIK Pada bagian ini, akan ditunjukkan beberapa simulasi numerik untuk mendukung hasil kajian analitik yang telah ditunjukkan pada bab sebelumnya. Nilai parameter dapat dilihat pada tabel 1. Yogyakarta, 9 November 2013 MT - 36

Simulasi yang pertama ditunjukkan pada gambar 2 (kiri). Nilai parameter yang digunakan seperti pada tabel 1 memberikan besar R sebesar 0.9. Merujuk pada hasil kajian analitikpada bab sebelumnya, maka sistem akan stabillokal menuju titik DFE seperti halnya yang ditunjukkan pada gambar 2 (kiri). Simulasi berikutnya ditunjukkan pada gambar 2 (kanan) yaitu pada saat R sebesar 3.6. Pada kasus R > 1, titik EE akan stabil lokal. Simulasi berikutnya ditunjukkan dengan melakukan variasi pada nilai transmisi vertikal p. Berdasarkan kajian analitik basic reproductive ratio (R ), semakin besar nilai p, maka nilai R akan mengecil. Dari gambar 3, dapat dilihat bahwa jumlah orang sehat pada waktu yang sama pada masing masing kompartemen, terlihat lebih besar bila jumlah orang yang lahir tidak membawa penyakit diabetes (p = 0.7) Parameter Nilai Parameter Nilai A 1000 65 x 365 β atau p β Tabel 1 : Nilai parameter E. KESIMPULAN Model matematika pada penyakit diabetes dengan transmisi vertikal pada populasi tertutup telah dikontruksi dalam makalah ini. Basic reproductive ratio ( R ) sebagai indikator keendemikan ditunjukkan secara analitik. Berdasarkan kajian analitik terhadap R dan didukung dengan simulasi numerik, ditunjukkan bahwa jumlah orang sehat akan lebih besar apabila proporsi kelahiran dalam keadaaan carrier diabetes lebih kecil. Pengembangan model dapat dilanjutkan dengan melibatkan beberapa faktor antara lain kelas umur, program penanggulangan dan pencegahan, dll. atau atau γ 0.00002 μ dan δ 1 65 x 365 F. DAFTAR PUSTAKA [1] F. Stahl, R. Johanson (2009). Diabetes mellitus modelling and short-term prediction based on blood glucose measurements, Mathematical Biosciences 217 (2009) 101117. [2] E. Ackerman, I. Gatewood, J. Rosevear, and G. Molnar. (1969). Blood glucose regulation and diabetes, Concepts and Models of Biomathematics, F. Heinmets, Ed., Marcel Decker, pp. 131-156. [3] Y. C. Rosado, (2009). Mathematical Model for Detecting Diabetes, Proceedings of The National Conference On Undergraduate Research (NCUR), University of Wisconsin LA-Crosse LA-Crosse, Winconsin April 16 18, 2009. [4] O. Diekmann, J. A. P Heesterbeek (2000), Mathematical epidemiology of infectious diseases, Model Building, Analysis and Interpretation, John Wiley and Son, Chichester (2000). Yogyakarta, 9 November 2013 MT - 37

[5] O. Diekmann, J. A. P Heesterbeek and M. G. Roberts. (2007). The contruction of next generation matrices for compartmental epidemic models, J. R. Soc. Interface, 2010 7, 873885. [6] D. Aldila, T. Gotz, E. Soewono. (2013). Optimal control problem arising from dengue disease transmission model, Mathematical Biosciences, 242 (2013), pp 9.16. Yogyakarta, 9 November 2013 MT - 38