KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT Peneliti Utama : Dwi P. Widiastuti, SP, M.Sc PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Fokus Bidang Prioritas : Ketahanan Pangan Produk Target : Teknologi Pengelolaan Lahan-lahan Sub-optimal BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012
PENDAHULUAN Luas perkebunan sawit di Kalimantan Barat s/d th. 2010: 522.508 Ha, meningkat 74,51% dari th. 2009: 389.334 Ha (BPS, 2011). Manfaat positif perkebunan kelapa sawit: aspek teknis/ekologis ekonomi sosial budaya Dampak negatif: Hasil sampingan/limbah dari perkebunan kelapa sawit/ industri pengolahan kelapa sawit: limbah padat dan cair. Jika pengelolaannya tidak baik, akan menimbulkan permasalahan lingkungan serius dalam jangka panjang.
Peluang pengembangan pertanian organik di Indonesia: 20% lahan pertanian tropis plasma nutfah yang sangat beragam ketersediaan bahan organik juga cukup banyak. Th. 2004: International Federation of Organic Agriculture Movement (IFOAM) melansir Indonesia baru memanfaatkan 40.000 ha lahan pertaniannya untuk pertanian organik. TH. 2010: Aliansi Organis Indonesia (AOI) yang merupakan anggota dari IFOAM, mencatat data terbaru luas area pertanian organik Indonesia 238.872,24 ha. Peningkatan luas area pertanian organik hampir 6 kali lipat dalam kurun waktu 8 tahun.
Kalimantan Barat perlu segera mengambil peran ini, terutama untuk memenuhi permintaan pasar di Kalbar yang masyarakatnya adalah konsumen sayuran yang loyal. Mengacu kepada konsep dasar dari pertanian organik, selayaknya masyarakat Kota Pontianak mengkonsumsi produk organik lokal, yang diproduksi oleh petani lokal di kawasan di sekitar Kota Pontianak. Dengan mengkonsumsi produk organik lokal, hal ini sejalan dengan konsep pertanian organik yang bersifat ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi karbon sebagai langkah mitigasi dan adaptasi terhadap pemanasan global yang berdampak terhadap perubahan iklim dunia (IFOAM, 2009).
TUJUAN untuk mengetahui efektifitas penggunaan limbah sawit (sludge) sebagai pupuk organik guna mendukung pengembangan sayuran organik di Kalimantan Barat. METODOLOGI PELAKSANAAN Lokus Kegiatan: Kalimantan Barat. Dengan mempertimbangkan prospek pengembangan kawasan sayuran organik ke depan, peluang keberhasilan untuk diseminasi, dan jarak dari lokasi perkebunan atau pabrik kelapa sawit, kajian ini dilaksanakan di Desa Pematang Tujuh, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya. Fokus Kegiatan: komoditas tanaman kelapa sawit.
Bentuk Kegiatan 1. Teknologi pembuatan pupuk organik cair (POC) berbahan limbah cair (sludge) pabrik kelapa sawit dengan menggunakan dekomposer produk Badan Litbang Pertanian dan Balitbio Perkebunan, serta pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) - Pembuatan POC - Pembuatan MOL - Pembuatan pestisida/fungisida nabati sebagai perangkat pendukung sayuran organik 2. Kajian lapang (demplot) pemanfaatan POC dari limbah cair (sludge) pabrik kelapa sawit untuk mendukung pengembangan sayuran organik di Kalimantan Barat dan analisis kelayakan secara ekonomi
Rancangan penelitian: acak kelompok (diulang tiga kali) Petak utama: 3 level formulasi dosis pupuk anorganik dan organik (P): P1 : 50% pupuk anorganik : 50% pupuk organik P2 : 25% pupuk anorganik : 75% pupuk organik P3 : 100% pupuk organik Anak petak berpola 2 faktorial Faktor pertama: 4 jenis perlakuan pembuatan pupuk organik (O): O1 : limbah cair yang tanpa diberi perlakuan (kontrol) O2 : limbah cair yang diberi perlakuan M-Dec O3 : limbah cair yang diberi perlakuan Orgadec O4 : limbah cair yang diberi perlakuan MOL Faktor kedua: 4 level dosis aplikasi pupuk organik (D): D1 : 2,5 ton/ha D2 : 5 ton/ha D3 : 7,5 ton/ha D4 : 10 ton/ha
Parameter : hasil, komponen hasil, data serangan OPT Analysis of variance (ANOVA) (P < 0.05) dan uji lanjut Least Significant Differences (LSD) Analisis kadar hara tanah, pupuk organik, & residu pestisida Analisis ekonomi 3. Sosialisasi kepada petani di wilayah kajian tentang manfaat penggunaan pupuk organik dari limbah kelapa sawit dan budidaya sayuran secara organik
Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Persiapan Lokasi Pengkajian Lokasi: lahan pasang surut bertipe luapan B/C Jenis tanah: Aluvial (Entisols) di Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat Kembang kol/kubis bunga (Brassica oleracea) yang dibudidayakan dengan konsep pertanian organik (pestisida nabati untuk pengendalian OPT).
Pelaksanaan Participatory Rural Appraisal (PRA) Dilakukan pada satu focus group discussion petani di lokasi kajian. Tujuan PRA: untuk memahami permasalahan dan potensi di perdesaan secara partisipatif dengan melibatkan petani setempat. Dari hasil PRA, diketahui permasalahan pertanian di Desa Pematang Tujuh, Kec. Rasau Jaya, khususnya pengembangan kawasan sayuran organik, kelembagaan di desa, keadaan biofisik dan aspek teknis pertanian, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.
Perkebunan Kelapa Sawit dan Limbah Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Dari survey ke lokasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit di kawasan Kubu Raya, diputuskan untuk memanfaatkan limbah dari pabrik kelapa sawit milik PT. Rezeki Kencana (RK) karena lokasinya lebih dekat dengan lokasi kajian di Desa Pematang Tujuh, Kec. Rasau Jaya. Dengan demikian, terjadi perubahan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang akan dimanfaatkan limbah cairnya (sludge) untuk diolah menjadi pupuk organik yang akan digunakan untuk budidaya sayuran organik, yaitu yang semula akan menggunakan limbah cair (sludge) dari PKS PT. Mitra Aneka Rezeki (MAR) menjadi ke PKS dari PT. RK.
Persiapan Bahan dan Alat Pengkajian Keadaan lapangan: - persiapan lahan - pengolahan tanah - pembuatan bedeng - penyemaian benih Persiapan bahan dan alat kajian Pembuatan MOL/pestisida & fungisida nabati Pembuatan POC dari limbah cair (sludge) dan fiber dari pabrik kelapa sawit
Pertemuan dengan petani - pelaksanaan PRA - sosialisasi teknis kajian dan untuk mengetahui seberapa jauh persiapan yang telah dilakukan untuk kegiatan kajian - demonstrasi pembuatan MOL/pestisida & fungisida nabati - demonstrasi pembuatan POC dari limbah cair (sludge) dan fiber dari pabrik kelapa sawit