Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Kabupaten Aceh Besar

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KOTA PARE-PARE

DAYA DUKUNG LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI INDONESIA

POTENSI JERAMI KACANG TANAH SEBAGAI SUMBER PAKAN RUMINANSIA DI SULAWESI SELATAN

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

ANALISIS POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): , Mei 2016

Format. Kabupaten Aceh Besar. Mukhlis Basyah 2012 s.d Drs. Syamsulrizal, M.Kes 2012 s.d 2017

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI POTONG DALAM MENDUKUNG INTEGRASI TERNAK-TANAMAN DI KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN

KAJIAN POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN ALTERNATIF TERNAK KERBAU MOA DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT (MTB)

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016

Profil Kabupaten Aceh Besar

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN DALAM PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan komoditi utama perkebunan di Indonesia. Komoditas kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis dalam

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Sapi Perah Laktasi... Refi Rinaldi

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

Jurnal Zootek ( Zootek Journal ) Vol. 38 No. 1 : (Januari 2018) ISSN

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

RINCIAN FORMASI ASN DAERAH DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN ANGGARAN 2014 KUALIFIKASI PENDIDIKAN. S1 Pendidikan Geografi

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Soppeng, sedangkan analisa sampel

Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012

PROSPEKTIF JERAMI PADI SEBAGAI SUMBER PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI SULAWESI SELATAN

Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Peternakan YENNI YUSRIANI

U Hidayat Tanuwiria, A Yulianti, dan N Mayasari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung 40600

PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT KOMERSIAL DENGAN TUMPI JAGUNG TERHADAP PERFORMANS SAPI PO BUNTING MUDA

PELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG DI BENGKULU DALAM MENDUKUNG AGRIBISNIS YANG BERDAYA SAING

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

PEMANFAATAN LIMBAH PERKEBUNAN DALAM SISTEM INTEGRASI TERNAK UNTUK MEMACU KETAHANAN PAKAN DI PROVINSI ACEH PENDAHULUAN

Maulana Aziz a, Muhtarudin b, Yusuf Widodo b ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Pengembangan Populasi Ternak Ruminansia Berdasarkan Ketersediaan Lahan Hijauan dan Tenaga Kerja di Kota Palembang Sumatera Selatan

Novianti 1, Zakiah 1, Romano 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

PENGGUNAAN BAHAN PAKAN LOKAL SEBAGAI UPAYA EFISIENSI PADA USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG KOMERSIAL: Studi Kasus di CV Bukit Indah Lumajang

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

SEBARAN POPULASI SAPI FRIESIAN HOLSTEIN DI BEBERAPA KABUPATEN PROVINSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

POTENSI LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

Keterangan: * = berbeda nyata (P<0,05)

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH DIZKY ANTORIDA

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

RESPONS SAPI PO DAN SILANGANNYA TERHADAP PENGGUNAAN TUMPI JAGUNG DALAM RANSUM

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

REKAPITULASI DATA BASIS KELOMPOK UPPKS TERDAFTAR DALAM DIREKTORI BKKBN PROVINSI NAD PER TANGGAL 21 JULI 2008

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

Daya Dukung Produk Samping Tanaman Pangan sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Daerah Sentra Ternak Berdasarkan Faktor Konversi

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): , Mei 2016 ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN PESAWARAN

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

EVALUASI PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH LAKTASI MENGGUNAKAN STANDAR NRC 2001: STUDI KASUS PETERNAKAN DI SUKABUMI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

I.PENDAHULUAN. dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. diikuti dengan meningkatnya limbah pelepah sawit.mathius et al.,

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG DI NUSA TENGGARA BARAT

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

PENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

KANDUNGAN NUTRISI HAY MURBEI (Morus alba) YANG DITANAM PADA LAHAN GAMBUT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

Transkripsi:

Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar (Evaluation of the potency of agricultural by product as rumint animal feed in aceh besar regency) Samadi, Yusri Usman dan Mira Delima Fakultas Pertanian, Jurusan Peterkan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh ABSTRCT A research to evaluate the potency of agricultural by product as animal feed was conducted in Aceh Besar Regency from June to December 009. The purpose of this research is to evaluate the availability of local feed from agricultural by product including its production and quality, to calculate animal capacity of rumint animals by using animal unit (AU) based the production and quality of agricultural by product. This research was carried out by survey method. Data consist of primary and secondary data to calculate the production and quality of agricultural by products in Aceh Besar Regency. The production of agricultural by products was calculated based on dry matter, crude protein and total digestible nutrient. Animal capacity which is calculated based on agricultural by products with the following measurement ; animal unit consumes dry matter with the average of 6,5 kg/day (.8,5 kg/year), crude protein with average of 0,06 kg/day (0,9 kg/year) and total digestible nutrient with the average of, kg/day (.569,5 kg/year). Based on the calculation was found that total of dray matter, crude protein and total digestible nutrient from agricultural by product in Aceh Besar regency was 97.50 ton, 9,8 ton and 89.67,7 ton respectively. The capacity of rumint animals fed from agricultural by product in Aceh Besar regency was 87.06 AU, 9.0 AU, and 57.5 AU for dry matter, crude protein and total digestible nutrient respectively. It can be concluded that Aceh Besar regency has a big potency to develop animal production by using agricultural by products. Therefore, agricultural by products in Aceh Besar regency should be used optimally. Key words: agricultural by products, animal unit, and animal capacity 00 Agripet : Vol (0) No. : 5-5 PENDAHULUAN Latar Belakang Terk sebagai salah satu komponen pemenuhan kebutuhan pangan memegang peran penting dalam kaitannya sebagai sumber protein. Kolaborasi berbagai institusi pangan dunia untuk menjadikan terk sebagai komoditi penting terlihat dari misi yang dicangkan Livestock to 00, the next food revolution. Lengkapnya kandungan asamasam amino dalam protein hewani dibandingkan dengan protein bati mengakibatkan produk hewani seperti daging, susu dan telur selayaknya dikonsumsi gu tercapainya pertumbuhan dan perkembangan optimal. Corresponding author: samadi77@yahoo.de Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) beberapa dekade yang lalu merupakan salah satu sentra peterkan di bagian utara Sumatera. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini jumlah populasi dan produksi terk di provinsi NAD menurun dan untuk memenuhi konsumsi daging di NAD harus didatangkan dari Sumatera Utara dan provinsi lainnya seperti Lampung. Menurut Dis Peterkan Provinsi NAD (008) jumlah populasi terk yang didatangkan ke provinsi NAD setiap tahunnya adalah.588 ekor sapi dan 76 ekor kerbau. Untuk itu perlu suatu rancangan pemikiran bagaima dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah di Provinsi NAD bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan peterkan. Sehingga ketergantungan terk dari daerah lain bisa diminimalisir. Agripet Vol 0, No., Oktober 00 5

Ketersediaan lahan sebagai sumber pakan terk semakin berkurang akibat digukan lahan terbuka untuk perumahan dan kecendrungan dari petani untuk mem lahan dengan taman pertanian yang dapat bermanfaat langsung untuk kebutuhan manusia. Maka pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan altertif adalah salah satu solusi untuk menggulagi kekurangan pakan terk ruminsia. Dengan diversifikasi pemanfaatan produk samping (by-product) yang sering dianggap sebagai limbah (waste) dari limbah pertanian dan perkebun menjadi pakan dapat mendorong perkembangan agribisnis terk ruminsia secara integratif dalam suatu sistem produksi terpadu dengan pola pertanian dan perkebun melalui daur ulang biomas yang ramah lingkungan atau dikel zero waste production system (Wahyono et al., 00). Sampai saat ini belum ada informasi tentang potensi limbah pertanian dan industri pertanian disetiap kawasan di provinsi NAD dikaitkan daya tampung terk ruminsia. Oleh kare itu perlu dilakukan kajian tentang potensi limbah pertanian di salah satu kawasan NAD dengan mengambil Kabupaten Aceh Besar sebagai sample kegiatan. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksakan di Kabupaten Aceh Besar selama em bulan (Juni-Desember 009), sementara alisa kualitas pakan terk dilakukan di Laboratorium Makan Terk Jurusan Peterkan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer (survey ke lapangan), Forum Group Diskusi (FGD) dan data sekunder yang diperoleh dari instansi atau dis-dis terkait (Dis Perterkan, Taman Pangan dan Hortikultura, Dis Perkebun, Badan Perenca Pembangun Daerah dan Badan Pusat Statistik). Data pendukung lainnya berkaitan dengan penelitian ini diperoleh dari laporan studi atau kajian dan berbagai sumber pustaka lainnya. Menurut Dirjen Peterkan dan Fakultas Peterkan UGM, 98 o Padi, kacang kedelai, kacang tah dan ketela rambat Dilakukan pengubin dengan.5 x.5 m dengan kali ulangan o Jagung Dilakukan pengubin 5 x 5 m dengan kali ualangan Alisis Data a. Keragaan, Populasi, Satuan Terk dan Kepadatan Terk Keragaan terk ruminsia di Kabupaten Aceh Besar dihitung dalam lima tahun terakhir (005-009) berdasarkan laju populasi terk yaitu jumlah populasi terk, jumlah pemotongan terk, produksi terk (daging) dari masing-masing terk ruminsia. Nilai satuan terk dari masing-masing terk ruminsia dihitung dengan cara mengalikan jumlah populasi terk masingmasing terk ruminsia dengan nilai standar satuan terk. Kepadatan terk dihitung menurut kepadatan ekonomi, usaha tani dan wilayah seperti yang dikemukakan oleh Ditjen Peterkan dan Balitk (995) bahwa terdapat tiga tipe kepadatan terk yang dibedakan menurut kepadatan ekonomi, kepadatan usaha tani dan kepadatan wilayah. Kepadatan ekonomi terk diukur berdasarkan jumlah populasi (ST) yang terdapat dalam 000 penduduk. Dengan cara ini dapat dikualifikasikan terk ruminsia di suatu daerah berdasarkan kepadatan ekonomi yaitu sangat padat >00, padat>00-00, sedang 50-00, jarang <50.. Kepadatan usaha tani dinilai berdasarkan jumlah populasi (ST) per hektar lahan usaha tani (lahan sawah dan kebun). Dengan cara ini dapat dikualifikasikan terk ruminsia di suatu daerah berdasarkan kepadatan usaha tani adalah >, padat >-, sedang 0,5-,0 dan jarang <0,5. Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar (Dr. Ir. Samadi, M.Sc. et al) 6

. Kepadatan berdasarkan wilayah yaitu jumlah populasi (ST) per km. Dengan cara ini dapat dikualifikasikan terk ruminsia di suatu daerah berdasarkan b. Survey Limbah Pertanian dan Kualitas Limbah Pertanian Survey limbah pertian dan industri pertanian bertujuan untuk mengambil sampel dari masing-masing limbah yang akan digukan dalam penelitian ini. Produksi limbah pertanian diketahui dengan mengambil ubin dari setiap komoditi yang akan diteliti. Untuk mengetahui kualitas masing-masing limbah dialukan alisa proksimat yang meliputi alisa bahan kering, lemak kasar, serat kasar, protein kasar, bahan ekstrak tampa nitrigen dan abu. Alisa bahan pakan dilakukan di Laboratorim Makan Terk Jurusan Peterkan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Prosedur alisa berdasarkan AOAC (990). c. Produksi Limbah Pertanian dan Daya Dukung dari Limbah Pertanian Produksi limbah pertanian dihitung berdasarkan produksi Bahan Kering (BK), produksi Protein Kasar (PK) dan produksi Total Degestible Nutrient (TDN) terhadap luas panen masing-masing limbah. TDN dihitung dengan menggukan persamaan sumatif Haris et al. (97) berdasarkan kandungan proximat masing-masing taman pangan sebagai berikut: %TDN = 9,6-,8(SK)-6,95(LK)-0,76(BETN)+,5(PK) +0,0(SK) -0,0(SK) - 0,(LK) +0,06(SK)(BETN) +0,07(LK)(BETN)+0,00(LK)(PK)- 0,0(LK) (PK) Dima: SK (serat kasar): LK (lemak kasar): BETN (Bahan Ekstrak tanpa Nitrogen): PK (Protein Kasar). Sementara perhitungan produksi total limbah adalah sebagai berikut:. Produksi Total BK (a,b,c,d,e,f) = Prod. BK- (a,b,c,d,e,f) (ton/ha) x luas panen (a,b,c,d,e,f) (ha). Produksi PK (a,b,c,d,e,f) = Prod Total BK (a,b,c,d,e,f) (ton) x kandungan PK (a,b,c,d,e,f). Produksi TND (a,b,c,d,e,f) = Prod Total BK (a,b,c,d,e,f) (ton) x TND (a,b,c,d,e,f) Keterangan : a : Jerami Jagung, b : Jerami kacang kedelai, c : Jerami kacang tah d : Jerami padi, e : Jerami Kacang Hijau f : Pucuk Ubi Jalar Daya dukung pakan dari limbah pertanian (DDLP) dihitung dengan asumsi bahwa satu satuan terk ( ST) ruminsia rata-rata membuthkan bahan kering sebanyak 6,5 Kg/hari atau.8,5 kg/tahun (NRC,985), kebutuhan protein kasar 0,06kg/hari atau 0,9 kg/tahun dan kebutuhan TDN sebesar, kg/hari atau.569,5 kg/tahun (Dirjen Peterkan dan Fakultas Peterkan UGM,98). Perhitungan DDLP dengan rumus sebagai berikut :. DDLP Berdasarkan BK (a,b,c,d,e,f,) =. DDLP Berdasarkan PK (a,b,c,d,e,f,) =. DDLP Berdasarkan TND (a,b,c,d,e,f,) = Produksi BK (a,b,c,d,e,f,) Kebutuhan BK ST/tahun Produksi PK (a,b,c,d,e,f,) Kebutuhan PK ST/tahun Produksi TND (a,b,c,d,e,f, Kebutuhan TND ST/tahun Keterangan : a : Jerami jagung, b: Jerami kacang kedelai, c. Jerami kacang tah, d. Jerami padi, e. Jerami kacang hijau, f. Jerami ubi jalar. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum Kabupaten Aceh Besar Letak Geographis dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Besar terletak pada garis 5,. 5-5,8. Lintang Utara dan 95.0 95,8. Bujur Timur Daerah tingkat II Kabupaten Aceh Besar dengan luas wilayah.97, km² (97. ha). Kabupaten Aceh Besar memiliki Kecamatan, 68 Kemukiman, 5 Kelurahan, Bayaknya Gampong/ Desa 599 (Bappeda Aceh Besar, 008). Jumlah dan luas per kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada Tabel Agripet Vol 0, No., Oktober 00 7

Tabel. Luas wilayah (km ) berdasarkan kecamtan di Kabupaten Aceh Besar No Kecamatan Luas Wilayah (km²) Persentase (%) Lhong 5.00. Lhoknga 98.95. Leupung 76.00.6 Indrapuri 98.75 0.0 5 Kuta Cot Glie.75 7.8 6 Seulimeum 87.6 6. 7 Kota Jantho 7.0 9. 8 Lembah Selawah 07.85 0. 9 Mesjid Raya 0.8.7 0 Darussalam 77.66.6 Baitussalam 6.5. Kuta Baro 8.8.8 Montasik 9.0. Ingin Jaya 7.68.5 5 Krueng Baro Jaya 9.06 0. 6 Sukamakmur 98.5. 7 Kuta Malaka.5.5 8 Simpang Tiga 5.95.8 9 Darul Imarah.95. 0 Darul Kamal 6.0 0.5 Peukan Bada.90. Pulo Aceh 0.75 8. Blang Bintang 70.5. 97. 00 Sumber: Badan Perencaan Daerah Kab. Aceh Basar 008 Dari tabel di atas terlihat bahwa dari kecamatan yang terdapat di Kabupaten Aceh Besar, kecamatan Seulimum memiliki wilayah terluas sekitar 6,% dari keseluruhan total luas wilayah di Kabupaten Aceh Besar, sementara Kecamatan Krueng Baro Jaya memiliki luas wilayah terendah sekitar 9.06 km (0. % dari total keseluruhan wilayah di Kabipaten Aceh Besar) Adapun batas batas daerah Kabupaten Aceh Besar adalah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka dan Kota Banda Aceh Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Jaya Sebelah Timur dengan Kabupaten Pidie Sebelah Barat dengan Samudra Indonesia Penduduk Tabel. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Aceh Besar Uraian Penduduk berdasarkan jenis kelamin Jumlah Jiwa % Laki-laki 57.96 5,0 Perempuan 5. 8,90 Total 09.086 00 Rata-rata kepadatan penduduk (jiwa/km ) 0,9 Sumber: BPS Provinsi NAD 009 Berdasarkan data BPS NAD (009) jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Besar adalah 09.086 Jiwa dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 5,0% (57.96 jiwa) : 8,90 % (5. jiwa). Rata-rata kepadatan penduduk di Kab. Bireuen adalah 0,9 jiwa/ km.. Karakteristik Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar Keragaan Terk Ruminsia Terk Ruminsia di Kabupaten Besar umumnya bangsa sapi Aceh, tetapi mulai dimiti sapi bali dan persilangan. Untuk meningkatkan populasi pemerintah kabupaten melalui dis peterkan sebangai pelaksa progam memperbaiki mutu genetik melalui insemisi buatan (IB). Perkembangan terk ruminsia selama kurun waktu empat tahun 005-009 terjadi peningkatan dari 79.8 ekor tahun 005 menjadi 9.8 ekor. Peningkatan yang cukup signifikan adalah terjadi pada terk sapi dan kambing. Hal ini berkaitan dengan banyaknya program pemerintah berkaitan dengan swasembada daging 00 dan juga berbagai bantuan dari lembaga donor sebagai bantuan dari tsumi. Bantuan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat juga lebih banyak terfokus dibidang peterkan. Ini juga merupakan salah satu faktor meningkatanya populasi terk ruminsia di Aceh Besar. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai program pemerintah terutama breeding program ikut berperan dalam peningkatan produksi terk ruminsia di Aceh Besar. Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar (Dr. Ir. Samadi, M.Sc. et al) 8

Perkembangan populasi terk ruminsia di Kab. Aceh Besar dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Perkembangan populasi, pemotongan terk dan produksi terk ruminsia di Aceh Besar selama tahun terakhir (005-008) Uraian Tahun 005 006 007 008 Populasi terk/ekor Sapi 7,660 9,975 8,5 5,87 Kerbau,98,960,8,887 Kambing 0,6,58,057 9,606 Domba 8,55 8,59 8,909 9,98 Sumber: Dis Peterkan Kab. Aceh Besar (009) Jumlah Populasi Terk Ruminsia Populasi terk ruminsia per kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat di Tabel. 5 Jumlah populasi terk ruminsia di Kabupaten Aceh Besar 99.6 ekor (70.6 ST). Populasi terk terbesar di Kabupaten Aceh Besar adalah sapi (,7%), diikuti dengan kambing dan kerbau dengan jumlah 9.7 ekor (,7%) dan 6. ekor (8,9%). Sementara populasi terk domba 6.6 ekor (,%) (Dis Peterkan Kabupaten Aceh Besar, 009). Beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Besar memiliki penyebaran terk yang tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Kecamatan Sukamakmur, Seulimun, Kuta Cot Glie dan Kuta Baro memiliki satuan terk terbesar dengan jumlah 879 ST, 786 ST, 5998 ST dan 5586 ST. Sementara Kecamatan Leupung, Pulo Aceh, Lhoong dan Lhoknga memilki satuan terk terkecil dengan jumlah 88 ST, 8 ST, 595 ST dan 595 ST. Populasi terk sapi terbesar terdapat di kecamatan Baitussalam (70 ST) dan terendah di kecamatan Leupung ( ST). Tabel 5. Populasi Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar Tahun 008 No Kecamatan Populasi Terk (Ekor) Populasi Terk (ST) Sapi Kerbau Kambing Domba Sapi Kerbau Kambing Domba Total (ST) Lhoong 550 56 97 6 75 0 6 595 Lhoknga 8 7 50 7 06 58 8 595 Leupung 7 57 7 0 6 0 88 Indrapuri 5689 9 6 9 85 55 65 657 5 Kuta Cot Glie 77 85 658 6 609 8 57 5998 6 Seulimum 557 6900 5 87 579 968 09 6 786 7 Kota Jantho 70 878 58 59 5 080 7 598 8 Lembah Selawah 5 0 8 569 67 65 0 6 9 Mesjid Raya 509 78 899 6 755 75 5 8 89 0 Darussalam 67 70 9 57 67 995 0 8 90 Baitussalam 90 9 6 89 70 7 6 878 Kuta Baro 75 7 68 665 756 99 7 6 5586 Montasik 060 9 0 88 50 686 58 86 Ingin Jaya 8556 668 7 7076 78 8 77 95 55 Krueng Baro 5 Jaya 5 69 757 86 0 5 059 6 Sukamakmur 905 658 7 59 508 765 8 08 879 7 Kuta Malaka 67 955 6 9 7 8 Simpang Tiga 9 05 56 76 6 65 95 9 Darul Imarah 6 66 6 807 80 0 0 0 Darul Kamal 667 68 97 0 96 57 Peukan Bada 95 58 5 8 5 65 Pulo Aceh 7 56 7 7 0 6 8 Blang Bintang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 87,7 6, 9,7 6,6,66 0,885,950,86 70,6 Sumber : Dis Peterkan Kabupaten Aceh Besar 009. Agripet Vol 0, No., Oktober 00 9

Dibangdingkan dengan terk berbagai jenis terk ruminsia di Kabupaten Aceh Besar, populasi terk domba adalah yang terendah dengan jumlah 6.6 ekor. Kecamatan Ingin Jaya memiliki satuan terk domba cukup signifikan dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan jumlah 95 ST. Untuk terk ruminsia kecil, terk kambing lebih dimati dibandingkan dengan domba dengan perbandingan 950 ST : 86 ST. Penyebaran populasi terk ruminsia kecil terbesar dalah di kecamatan Kuta Baro dan Ingin Jawa dengan jumlah satuan terk kambing dan domba 7 ST : 56 ST dan 77 ST dan 95 ST. Kepadatatan Terk Ruminsia Menurut Ditjen Peterkan dan Balitk (995) kepadatan terk ruminsia dikatagorikan kedalam bagian yaitu kepadatan berdasarkan ekonomi, kepadatan usaha tani dan kepadatan wilayah. Tabel. 8 memperlihatkan kepadatan terk di Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan Ditjen Peterkan dan Balitk (995) kepadatan ekonomi terk diukur jumlah populasi terk ruminsia (ST) di dalam suatu wilayah dibagi dengan 000 penduduk. Apabila kepadatan terk >00 ST per 000 penduduk termasuk wilayah yang sangat padat, 00-00 ST per 000 penduduk padat, 50-00 ST per 000 penduduk sedang dan < 50 ST per 000 penduduk adalah jarang. Dari hasil kalkulasi berdasarkan kepadatan ekonomi secara keseluruhan di Kabupaten Aceh Besar dikatagorikan ke dalam padat 65 ST per 000 penduduk. Beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Besar terdapat kepadatan terk sangat tinggi seperti kecamatan Darul Kamal, Suka Makmur dan Kuta Cot Gliedengan kepadatan terk 85 ST, 66 ST dan 58 ST. Beberapa kecamatan di Aceh Besar seperti Darul Imaran dan Lhoknga tergolong kepada jarang apabila ditinjau dari kepadatan ekonomi dengan jumlah satuan terk ST/000 jiwa dan 5 ST/000 jiwa. Syamsu (006) menyatakan di wilayah terk dengan kepadatan yang sangat tinggi terjadinya kompetisi dalam penyediaan pakan, terutama pakan dalam bentuk kosentrat yang berkompetisi dengan terk monogastrik dan manusia, hal ini mengakibatkan harga pakan menjadi lebih mahal. Kepadatan berdasarkan usaha tani diukur dengan membandingkan antara terk dengan luas usaha tani dalam hal ini termasuk kebun dan sawah. Adapun kriteria yang digukan adalah sangat padat >, padat -, sedang 0,5-,0 dan jarang <0,5. Secara keseluruhan Kabupaten Aceh Besar digolongkan ke dalam wilayah yang sangat padat 5,78 ST per ha luas usaha tani. Tingginya satuan usaha tani di Kabupaten Aceh Besar, kare beberapa wilayah mempunyai angka usaha tani yang cukup besar yaitu kecamatan Mesjid Raya dan Baitussalam dengan nilai 56,6 ST/ha dan, ST/ha. Beberapa kecamatan di Aceh Besar juga mempunyai kepadatan yang rendah di tinjau dari usaha tani seperti kecamatan Pulo Aceh, Ingin Jaya dan Lhoong dengan kepadatan hanya 0,0 ST/ha,,0 ST/ha. Kecamatan dengan kepadatan yang rendah sangat berpotensi untuk dikembangkan wilayah peterkan kare ketersediaan lahan yang masih luas. Seperti diketahui bahwa produk dari limbah pertanian dapat digukan sebagai pakan terk ruminsia, oleh kare itu perimbangan antara lahan usaha tani dengan kapasitas terk disuatu wilayah perlu diperhatikan, sehingga limbah pertanian dapat digukan secara maksimal. Berdasarkan luas wilayah kepadatan terk dibagi berdasarkan jumlah populasi ternka (ST) per luas wilayah. Wilayah dengan katagori sangat padat memiliki angka > 50 ST per km, padat >0-50 ST per km, sedang 0-0 padat dan jarang < 0 ST per km. Kabupaten Aceh Besar termasuk kedalam katagori sangat padat dengan angka 5,67 ST per km. Beberapa kecamatan memiliki populasi terk sangat padat berdasarkan luas wilayah yaitu kecamatan Darul Kamal, Baitussalam dan Sukamakmur. Beberapa wilayah memiliki kepadatan yang jarang seperti Pulo Aceh Leupung dan Lhoong. Pulo Aceh memiliki kepadatan terk yang cukup jarang,6 ST per ha Sehingga wilayah ini masih berpotensi untuk dikembangkan populasi terknya. Kepadatan terk Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar (Dr. Ir. Samadi, M.Sc. et al) 50

berdasarkan kepadatan wilayah dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kepadatan terk rumisia per kecamatan di Kabupaten Aceh Besar yang dibagi berdasarkan kepadatan ekonomi, kepadata usaha tani dan wilayah N o 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 Kecamatan Lhoong Lhoknga Leupung Indrapuri Kuta Cot Glie Seulimum Kota Jantho Lembah Selawah Mesjid Raya Darussalam Baitussalam Kuta Baro Montasik Ingin Jaya Krueng Baro Jaya Sukamakmur Kuta Malaka Simpang Tiga Darul Imarah Darul Kamal Peukan Bada Pulo Aceh Blang Bintang Ekonomi ( ST/000 Terk Jiwa 65 6 85 58 90 90 87 86 79 5 8 90 66 9 6 85 55 80 ) Status Jenis Kepadatan Terk Usaha Tani (ST/Ha),0,8,8,6,7,9 7,, 56,6,6,, 0,,0,7,,8 0,9, 5,0, 0,0 Status Wilayah (ST/Km),8 6,0,8, 5,9 6,0 9,5 0,9 0,8 56,5,6 66,6 5, 75, 6,8 88,5 8,8,9 0,7 8,8 9,6,6 Status Rata Rata 65 5,78 5,67 Keterangan: Kepadatan Ekonomi terk sangat padat >00(), padat>00-00() sedang 50-00(), jarang <50() Usaha tani adalah Sangat Padat >(), padat >- (), sedang 0,5-,0 () dan jarang <0,5 (). Kepadatan wilayah yaitu sangat padat>50 (), padat>0-50(), sedang >0-0() dan jarang <0().. Daya Dukung Limbah Pertanian Sebagai Bahan Pakan Terk Ruminsia Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan terk ruminsia telah dikel luas, hal ini dikarekan kemampuan terk ruminsia mengkonversi bahan pakan yang mengandung serat kasar menjadi produk-produk yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan reproduksi terk ruminsia. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang tersedia melimpah sepanjang tahun, mun kualitas jerami padi adalah sangat rendah kare tingginya kadar serat kasar. Shahan et al. (00) mengatakan bahwa hasil dari limbah pertanian mempunyai keterbatasan dalam pengguannya sebagai pakan terk kare rendahnya kualitas yang dimiliki oleh pakan terk tersebut. Tabel 7. Kapasitas Daya Dukung Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan Produksi Limbah Pertanian No 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 Kecamatan Lhoong Lhoknga Leupung Indrapuri Kuta Cot Glie Seulimum Kota Jantho Lembah Selawah Mesjid Raya Darussalam Baitussalam Kuta Baro Montasik Ingin Jaya Krueng Baro Jaya Sukamakmur Kuta Malaka Simpang Tiga Darul Imarah Darul Kamal Peukan Bada Pulo Aceh Blang Bintang Daya Dukung Terk (ST) BK PK TDN., 68,6 8,5 5.7,08.5,5 9.05,7 670,.079,78 9, 6.0,0 5,6 0.7,0.0,0.0,78.,8 7.9,.579,8.57,8.05,0.87,7 5,8 09,9 587 50.79.6.99.88.65 0.699 6.5 5.56 588.7.7.07.09.58 5 79 Jumlah 87.06 9.0 87,59, 0,.6,5.8, 5.887,09 97,.89,8,7.909, 7,79 6.95,5 9.55,6 7.96,95 869,9 5.8,79.668,78.976,.88,80.66,68 06,9 80,7 57,5 Seperti yang telah disebut di atas bahwa kemapuan terk ruminsia memanfaatkan bahan pakan yang mengandung serat kasar maka potensi dari limbah pertanian tersebut perlu dikaji potensinya. Limbah pertanian sebagai pakan terk bisa dikalkulasi berdasarkan kebutuhan bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan total digestible nutrient (TDN). Kebutuhan terk ruminsia akan pakan dapat dihitung berdasarkan beberapa acuan yang telah dikela luas. NRC (98) mengatakan bahwa kebutuhan pakan terk ruminsia ( ST) akan bahan kering 6,5 kg/ha. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ditjen Peterkan dan Fapet UGM (98) mengkalkulasi bahwa kebutuhan pakan terk ruminsia ( ST) untuk protein adalah 0,66 kg/ha dan untuk TDN adalah, kg/ha. Berdasarkan kebutuhan pakan terk ruminsia tersebut dapat dikalkulasikan kapasitas daya tampung terk berdasarkan ketersediaan limbah pertanian di suatu wilayah Tabel 7. memperlihatkan daya tampung terk ruminsia (ST) per kecamatan di Kab. Bireuen yang dihitung berdasarkan bahan kering, protein kasar dan TDN. Agripet Vol 0, No., Oktober 00 5

Kapasitas daya dukung terk ruminsia dari limbah pertanian di Kabupaten Aceh Besar adalah 87.06 ST berdasarkan bahan kering, 9.0 ST berdasarkan protein kasar dan 57.5 ST berdasarkan TDN. Melihat tingginya satuan terk yang dapat ditampung dari limbah pertanian ini, perlu adanya suatu usaha yang untuk memamfaatkan potensi yang ada secara optimal. Berdasarkan ketersediaan bahan kering kecamatan Montasik adalah tertinggi yang dapat mempung satuan terk.0 ST, hal ini dikarekan luasnya lahan persawahan di daerah tersebut. Sementara kecamatan Mesjid Raya adalah yang terendah daya tampung terk yang dikalkulasikan berdasarkan bahan kering dengan jumlah terk yang dapat ditampung 9 ST. Sementara daya tampung terk ruminsia yang dihitung berdasarkan protein kasar yang tertinggi adalah di kecamatan Montasik dengan daya tampung terk 65 ST, tingginya daya tampung berdasarkan protein kasar di kecamatan Montasik kare luasnya usaha tani yang menghasilkan limbah pertanian, terutama dari hasil sawah. Kecamatan Mesjid Raya hanya mampu mempung ST apabila dihitung berdasarkan kebutuhan protein kasar. Sementara apabila dihitung berdasarkan TDN, kecamatan Montasik dapat mempung jumlah unit terk terbanyak (9.55 ST) diikuti oleh kecamtan Kuta Baro (695 ST) dan yang terendah adalah kecamatan Mesjid Raya ( ST). Kualitas dari limbah pertanian adalah sangat rendah, agar limbah pertanian tersebut dapat digukan secara optimal oleh terk perlu adanya usaha-usaha untuk meningkatkan daya cer dari limbah tersebut. Berbagai metode dapat diterapkan untuk menigkatkan limbah pertanian tersebut baik secara fisik, kimia maupun biologis. Teknologi pakan yang murah dan tepat gu seperti amoniasi jerami padi, pembahan urea molases block pada pemberian pakan yang mengandung kadar serat kasar tinggi perlu diterapkan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian kajian potensi limbah pertanian sebagai pakan terk ruminsia di Kabupaten Aceh Besar dapat diambil kesimpulan bahwa kepadatan terk di Kabupaten Aceh Besar tergolong ke dalam padat baik ditinjau dari kepadatan ekonomi terk (65 ST / 000 jiwa), usaha tani (5,78 ST/ha) dan wilayah (5,67 ST/ha). Sementara, berdasarkan hasil kalkulasi kebutuhan terk ruminsia per satuan terk, kapasitas daya dukung terk ruminsia dari limbah pertanian di Kabupaten Aceh Besar adalah 87.06 ST dihitung berdasarkan bahan kering, 9.0 ST dihitung berdasarkan protein kasar dan 57.5 ST dihitung berdasarkan TDN. DAFTAR PUSTAKA AOAC Association of Official Alytica Chemists. 990.Official Methods of Alysis. Association of Official alytical Chemists,Washinton DC. Bappeda Aceh Besar, 008. Wilayah Aceh Besar, Jantho. BPS NAD, 008. Aceh Dalam Angka, Badan Pusat Statistik, Banda Aceh. Bundy, C.E and Diggins, R.V., 96. Livestock and Poultry Prodaction hall, Inc, Englewood Cillf,New York. Didiek, E. W dan Hardianto, R., (00), Pemanfaatan sumberdaya pakan lokal untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong. Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan 678 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Dis Peterkan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 008. Program Strategis pembangun peterkan, Banda Aceh. Dis Peterkan Aceh Besar, 009. Data Statistik Peterkan Aceh Besar. Jantho. Ditjen Peterkan dan Fapet UGM. 98. Laporan survey inventarisasi limbah pertanian. Direktorat Jenderal Peterkan-Fak.Peterkan UGM, Jakarta Ditjen Peterkan dan Balitk Direktorat Jenderal Peterkan dan Balai Penelitian Terk. 995. Pedoman Alisis Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peterkan. Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Terk Ruminsia di Kabupaten Aceh Besar (Dr. Ir. Samadi, M.Sc. et al) 5

Direktorat Jenderal Peterkan dan Balai Penelitian Terk. Jakarta Harris, L.E., Kearl, L.C., Fonnesbeck, P.V., 97. Use of regression equation in predicting availability of energy and pritetion. J. Amin. Sci, 65 : 658-66 NRC. 976. Nutrient Requirement of Beef Cattle, Natiol Academy of Science, Washington, DC. Shahan, J.F., Smith, D.H., Stanto, T.L. and Horn, B.E., 00. Crop Residues for Livestock Feed. http://www.ext.colostate.edu/pubs/crop s/0055.html [Desember 005] Wahyono, D.E., Hardianto, R., Am, C., Wijono, D.B., Purwanto, T. dan Malik, M., 00. Strategi Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Agroindustri Untuk Pembuatan Pakan Lengkap Ruminsia. Makalah Semir Nasiol Pengembangan Sapi Potong, Lembang, Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peterkan, Badan Litbang Pertanian, Bogor. Agripet Vol 0, No., Oktober 00 5