Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah

dokumen-dokumen yang mirip
Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

Dio Roka Pratama Rahayu, Nur Ngazizah, Ashari

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

Peningkatan Berpikir Kritis Melalui Strategi Aktif Tipe Prediction Guide (Tebak Pelajaran) Pada Siswa SMP N 25 Purworejo

EFEKTIVITAS PEMBERIAN APERSEPSI DAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN GAYA SMP NEGERI 13 PURWOREJO

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR IPA

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran fisika pada jenjang Sekolah Menengah Atas. (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS JOYFULL LEARNING

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

Radiasi Vol.5 No.1.September2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

Atina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati

Kata kunci: Efektivitas, keterampilan proses, pendekatan induktif, sikap ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. adalah program pengadaan alat-alat IPA untuk SMP yaitu Komponen Instrumen

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN ALAT OPTIK DENGAN METODE GI PADA SISWA KELAS 8C SEMESTER GENAP SMP N 4 SURAKARTA TAHUN 2011/2012.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kognitif Melalui Metode Teams Games Tournaments dengan Strategi Peta Konsep Pada Siswa SMA

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM PERKULIAHAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

Inayatul Uliya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

ABSTRAK. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Model Pembelajaran talking stick.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTUN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN

Pengembangan Penilaian Kinerja Praktikum Berbasis Generik Sains untuk Mengukur Keterampilan Peserta Didik SMA Kelas X

Kata kunci: motivasi,prestasi,model pembelajaran talking stick, LKS

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE DISERTAI PEMBERIAN REWARD UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP/MTs

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

Munawaroh,dkk. Kata kunci:.keterampilan generik sains, model pembelajaraninkuiri terbimbing

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

Transkripsi:

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Dengan Pemanfaatan Kit Mekanika Siswa Kelas VII SMP PGRI 1 Klirong Tahun Pelajaran 2011 / 2012 Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo Jalan KHA. Dahlan 3 Purworejo, Jawa Tengah email: fika_skasih@yahoo.co.id Intisari - Telah dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) guna mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus dengan pemanfaatan kit Mekanika. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII.B SMP PGRI Klirong, yang berjumlah 44 siswa terdiri atas 27 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Faktor yang diteliti yaitu berupa peningkatan pemahaman fisika siswa. Metode yang digunakan adalah metode observasi, angket dan tes. Data yang diperoleh berupa data kualitatif persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan pemahaman siswa pada siklus I berakhir diperoleh rata-rata deskripsi persentase pemahaman siswa sebesar 52,7 dan pada siklus II rata-ratanya meningkat menjadi 80,5. Pemahaman belajar Fisika juga mengalami peningkatan dari data awal yang diperoleh menunjukan rata-rata sebesar 54,5 dengan ketuntasan sebesar 27,3 mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata sebesar 62,6 dengan ketuntasan sebesar 45,5 dan pada siklus II rata-rata sebesar 79,8 dengan ketuntasan pada siklus II sebesar 90,9. Peningkatan pemahaman belajar Fisika dari pra siklus ke siklus I sebesar 8,1 dengan persentase 14,8 dan pemahaman belajar Fisika dari siklus I ke siklus II sebesar 17,2 dengan persentase 27,5 peningkatan pemahaman belajar minimal 25 telah tercapai. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa dengan kit Mekanika dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus dengan pemanfaatan kit Mekanika di SMP PGRI 1 Klirong. Kata kunci: kit mekanika, gerak lurus, pemahaman siswa. PENDAHULUAN Keberhasilan kegiatan proses pembelajaran Fisika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat satuan pemahaman, penguasaan, materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus ditempuh ditingkat pendidikan menengah pertama. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang mempelajari gejala, peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta. Pendidikan IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapakan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari alam sekitar serta pengembangan lebih lanjut. Salah satu tujuan pembelajaran IPA menurut Depdiknas dalam Trianto (2010:138) adalah siswa memahami konsepkonsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Apabila dalam proses pembelajaran IPA guru tidak menggunakan alat peraga, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang di sampaikan guru sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Fisika dengan cara meningkatkan penguasaan konsep-konsep tentang materi yang sedang diajarkan. Pemanfaatan alat peraga dalam proses pembelajaran akan mengkomunikasikan gagasan yang bersifat konkret, disamping juga membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dengan demikian diharapakan alat peraga dapat memperlancar proses belajar siswa serta mempercepat pemahaman dan memperkuat daya ingat dalam diri siswa. Dengan pemanfaatan Kit Mekanika diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi Fisika khususnya pada pokok bahasan Gerak Lurus. LANDASAN TEORI A. Pemahaman Siswa Pemahaman adalah suatu titik temu antara 2 pola yang terdapat didalam diri manusia, yaitu pola akal dan pola rasa, jika disetiap pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman terlebih dahulu maka akan lebih berharga dan bermakna suatu pembelajaran tersebut. Menurut Nana Sudjana (2009:22-23), pemahaman merupakan kemampuan kognitif tingkat rendah yang setingkat lebih tinggi dari pengetahuan. Kemampuan memperoleh makna dari materi pelajaran yang telah dipelajari. Pemahaman dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu (1) terjemahan; (2) pemahaman penafsiran; dan (3) pemahaman ekstrapolasi (Nana sudjana,2009:25). B. Kit Mekanika Kit adalah peralatan laboratorium/ praktikum Sains yang dikemas dalam bentuk modular kit. Menurut Hamzah B. Uno (2007:129), kit dapat diartikan sebagai paket bahan ajar untuk menjelaskan suatu topik atau materi tertentu yang dilengkapi study guide, lembar kerja dan modul. Modular kit dengan sistem pengepakan yang kompak dan praktis akan membantu sekolah memiliki peralatan yang bersifat serba guna dan berdaya guna tinggi serta tahan lama. Sedangkan kit Mekanika adalah peralatan 11

laboratorium/ praktikum mekanika yang dikemas dalam bentuk modular kit. Materi yang akan disampaikan pada siklus I yaitu materi tentang sedangkan pada siklus II yaitu tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan. Gambar Kit Mekanika disajikan pada gambar 2.1. yang dapat dikembangkan melalui pemanfaatan Kit dalam pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dari bulan April. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP PGRI 1 Klirong, yang berjumlah 22 siswa terdiri atas 27 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Faktor yang diteliti yaitu berupa peningkatan pemahaman fisika siswa. Data diperoleh dengan metode observasi, metode angket, metode tes, dan metode dokumentasi. Data yang diperoleh berupa data kualitatif persentase. Gambar 1. Kit Mekanika Penelitian serupa dilakukan oleh Agus Sholeh (2011) dengan judul Pemanfaatan Kit Mekanika GLBB Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mekanika Pokok Bahasan Bidang Miring Mahasiswa Ilmu Keolahragaan (IKOR) Universitas Negeri Semarang. Yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep bidang miring dengan melakukan praktikum menggunakan Kit Mekanika GLBB pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan (IKOR) semester IV tahun akademik 2007/2008. Hasil penelitian diperoleh nilai pretest rata-rata 59,53 dengan nilai terendah 40 dan tertinggi 72. Nilai rata-rata posttest 70,93 dengan nilai terendah 56 dan tertinggi 80. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah terjadi peningkatan pemahaman konsep bidang miring pada mahasiswa IKOR semester IV tahun akademik 2007/2008 dengan menggunakan KIT Mekanika GLBB sebesar 61,47. Endang Sri Sudarwati (2011) dengan judul Pembelajaran Fisika Model Inkuiri Menggunakan Kit Mekanika Dilengkapi LKS Dan Animasi Ditinjau Dari Penalaran Abstrak Dan Sikap Ilmiah SMA N 1 Pacitan. Diperoleh simpulan (1) Tidak ada pengaruh media pembelajaran (Kit Mekanika dan animasi komputer); (2) Tidak ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan rendah pada prestasi akademik fisika; (3) Tidak ada pengaruh kemampuan penalaran abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika; (4) Tidak ada interaksi antara pembelajaran fisika menggunakan model kit mekanika LKS dan fisika model pembelajaran inkuri menggunakan animasi dengan sikap ilmiah siswa; (5) Tidak ada interaksi antara pembelajaran fisika menggunakan model kit mekanika LKS dan model fisika pembelajaran inkuiri menggunakan animasi dengan siswa penalaran abstrak; (6) Tidak ada interaksi antara sikap ilmiah siswa dan penalaran abstrak; dan (7) Tidak ada interaksi antara pembelajaran fisika menggunakan model kit mekanika. Hasil penelitian Wahyudi S. Khanafiyah (2009) dengan judul Pemanfaatan Kit Optik Sebagai Wahana Dalam Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa bertujuan untuk mengkaji bagaimana bentuk kegiatan pemanfaatan Kit yang dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa serta sikap ilmiah apa saja HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Pemahaman Siswa N o Tabel 1. Hasil Observasi Pemahaman Siswa Pernyataan 1 Siswa mampu mendefinisikan tentang gerak lurus 2 Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri gerak lurus 3 Siswa mampu membedakan antara perpindahan dan 4 Siswa mampu menyelesaikan soal tentang perpindahan dan 5 Siswa mampu membedakan antara kecepatan dan kelajuan 6 Siswa mampu memformulasikan hubungan antara kecepatan dan kelajuan 7 Siswa mampu menggambarkan grafik 8 Siswa mampu membedakan grafik dan Gerak Lurus Berubah Beraturan 9 Siswa mampu menyebutkan contoh penerapan Gerak Lurus dalam kehidupan seharihari 10 Siswa mampu menyebutkan contoh penerapan Gerak Lurus Beraturan dalam Pra kehidupan sehari-hari Jumlah 320,5 I II 34,1 52,3 90,9 34,1 61,4 81,8 34,1 47,7 88,6 9,1 52,3 75,0 29,5 56,8 84,1 45,5 59,1 81,8 22,7 43,2 88,6 47,7 59,1 77,3 31,8 47,7 68,2 31,8 47,7 68,2 527,3 804,5 12

Rata-rata 32,0 52,7 80,5 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 Pra I II Gambar 1. Hasil Observasi Pemahaman Siswa Berdasarkan tabel hasil observasi pemahaman siswa, dapat disimpulkan bahwa dari pra siklus, siklus I dan siklus II terjadi peningkatan. Dari pra siklus 32 menjadi 52,7 pada siklus I, dan meningkat menjadi 80,5 pada siklus II. Hal itu terjadi karena dengan pemanfaatan Kit Mekanika dapat membantu menjadi lebih paham dalam proses pembelajaran. B. Hasil Angket Pemahaman Siswa Tabel 2. Hasil Angket Pemahaman Belajar Siswa No Pernyataan Pra I II 1 Saya mampu mendefinisikan tentang gerak lurus 72,7 100 100 2 Saya mampu menyebutkan ciri-ciri gerak lurus 68,2 93,2 93,2 3 Saya mampu membedakan antara perpindahan dan 52,3 100 100 4 Soal tentang perpindahan dan sulit dibedakan 75 93,2 97,7 5 Saya mampu membedakan antara kecepatan dan kelajuan 54,5 95,5 97,7 6 Saya mampu memformulasikan hubungan antara kecepatan dan kelajuan 9,1 36,4 65,9 7 Saya mampu menggambarkan grafik 11,4 61,4 90,9 8 Saya mampu membedakan grafik dan Gerak Lurus Berubah Beraturan 54,5 61,4 84,1 9 Saya mampu menyebutkan contoh penerapan Gerak Lurus dalam kehidupan sehari-hari 40,9 90,9 95,5 10 Saya mampu menyebutkan contoh penerapan Gerak Lurus Beraturan dalam 31,8 22,7 75 kehidupan sehari-hari Jumlah 470,4 754,7 900,0 Rata-rata 47,0 75,5 90,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 100 80 60 40 20 0 Pra I II Gambar 2. Hasil Angket Pemahaman Siswa Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pemahaman belajar siswa semakin meningkat dari siklus ke siklus. Dari 47,0 pada prasiklus meningkat menjadi 75,5 pada siklus I dan kembali meningkat pada siklus II yaitu 90. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pemanfatan Kit Mekanika dapat meningkat pemahaman belajar Fisika menjadi 90,0 dari pra siklus sampai siklus II. C. Hasil Tes siswa Tabel 3. Data Nilai Pra, I dan II Keterangan Pra I II Rata-rata 54,5 62,6 79,8 () 27,3 45,5 90,9 Rata-rata () Gambar 3. Hasil Tes Siswa Pra I II Berdasarkan data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II bahwa melalui pemanfaatan Kit Mekanika dapat meningkatkan pemahaman belajar Fisika pada siswa kelas VII SMP PGRI 1 Klirong. Berdasarkan hasil tes siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II terlihat peningkatan pemahaman siswa. Pada pra siklus yaitu 27,3 atau dengan rata-rata 54,4 meningkat menjadi 45,5 dengan rata-rata 62,6 pada siklus I, dan kembali meningkat pada siklus II yaitu presentase menjadi 90,9 dengan rata-rata 79,8. Secara umum peningkatan pemahaman belajar siswa pada penelitian ini sudah mencapai indikator yang ditentukan 13

oleh peneliti yaitu dapat meningkatkan rata-rata minimal 25. [6] Endang Sri Sudarwati. 2011. Pembelajaran Fisika Model Inkuiri Menggunakan Kit Mekanika Dilengkapi Lks Dan Animasi Ditinjau Dari Penalaran Abstrak Dan Sikap Ilmiah SMA N 1 Pacitan. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Solo. I. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengambil simpulan bahwa melalui pemanfaatan Kit Mekanika dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas VII SMP PGRI 1 Klirong Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukan oleh hasil observasi pemahaman belajar Fisika dari pra siklus yang mempunyai persentase 32,0 meningkat menjadi 52,7 pada siklus I sedangkan dari siklus I yang mempunyai persentase 52,7 meningkat menjadi 80,5 pada siklus II. Sementara itu hasil angket pemahaman belajar Fisika dari pra siklus yang mempunyai persentase 49,3 meningkat pada siklus I menjadi 75,5 dan dari siklus I yang mempunyai persentase 75,5 meningkat menjadi 87,7. Dan hasil tes pada pra siklus nilai rata-ratanya yaitu hanya mencapai nilai 54,5 dengan ketuntasan sebesar 27,3 dan belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu mencapai nilai 65. Pada siklus I nilai rata-rata hasil tes siswa mengalami peningkatan yaitu mencapai nilai 62,6 dengan ketuntasan sebesar 45,5 dan belum mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat yaitu dengan rata-rata 79,8 dengan ketuntasan sebesar 90,9 dan sudah mencapai KKM. Penelitian dihentikan karena pemahaman siswa telah mencapai target indikator yaitu rata-rata meningkat minimal 25. Hasil tes pra siklus dengan nilai rata-rata 54,5 dengan ketuntasan 27,3 meningkat sebesar 14,8 pada siklus I yaitu nilai rata-rata menjadi 62,6 dengan ketuntasan sebesar 45,5. Sedangkan hasil tes siklus I dengan nilai rata-rata 62,6 dengan ketuntasan 45 meningkat 27,5 pada siklus II yaitu nilai rata-rata menjadi 79,8 dengan ketuntasan 90,9. PUSTAKA Buku: [1] Hamzah B. Uno. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Nana Sudjana. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. [3] Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Skripsi: [4] Wahyudi S. Khanafiyah. 2009. Pemanfaatan Kit Optik Sebagai Wahana Dalam Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Semarang. [5] Agus Sholeh. 2011. Pemanfaatan Kit mekanika Glbb sebagai media Pembelajaran untuk meningkatkan Pemahaman Konsep Mekanika Pokok Bahasan Bidang Miring Mahasiswa Ilmu Keolahragaan (IKOR) Universitas Negeri Semarang. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Semarang. 14