Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

: KELURAHAN MANAHAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM E-KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH,

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

2.1 Rencana Strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

PEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

QUICK WINS. buku 7. Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2011


Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 38 TAHUN TENTANG PROGRAM E-KINERJA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

KESIMPULAN DAN SARAN

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

PEDOMAN PELAKSANAAN QUICK WINS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.744, 2014 KONSIL KEDOKTERAN. Rencana Strategis. Rancangan. Penyusunan.

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

KERANGKAACUANKERJA BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Doc KAK Sub Bid Jabatan Page 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

IMPLEMENTASI APLIKASI KENAIKAN GAJI BERKALA OTOMATIS DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

2016, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

21 Universitas Indonesia

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

Transkripsi:

PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini good governance merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik. Masyarakat menuntut kepada pemerintah untuk mewujudkan dan melaksanakan good governance. Polapola lama penyelenggaraan pemerintahan yang buruk (bad governance) harus ditinggalkan dan diganti dengan pola-pola baru penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip good governance. Untuk mewujudkan good governance tersebut diperlukan adanya serangkaian penataan berupa: redefinisi, reorientasi, restrukturisasi, refungsionalisasi, dan revitalisasi kelembagaan. Serangkaian aktivitas penataan kelembagaan tersebut lazim disebut dengan istilah reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi menyangkut pembenahan seluruh alat-alat pemerintahan, baik struktur maupun infrastrukturnya. Seperti diketahui, kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh kemampuan aparatur birokrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, yaitu sebagai pelayan publik yang profesional dan akuntabel. Apabila publik dapat terlayani dengan baik oleh aparatur birokrasi, maka dengan sendirinya aparatur birokrasi mampu menempatkan posisi dan kedudukannya yaitu sebagai civil servant atau public service. Kondisi ini akan berdampak pada kinerja dari aparatur birokrasi yang sesuai dengan harapan masyarakat, yang pada akhirnya akan timbul kepercayaan kepada aparatur birokrasi tersebut. Hal inilah yang akan menjadikan negara yang maju dalam hal pelayanan kepada warganya dan melahirkan birokrasi yang bersih, akuntabel dan transparan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menetapkan tata nilai yang merupakan sikap dan perilaku dasar yang menyatukan hati dan pikiran seluruh aparatur Kemdikbud dalam mewujudkan layanan prima pendidikan. Inisiatif ini adalah bagian dari

agenda reformasi birokrasi di Kemdikbud. Inisatif tersebut diarahkan kepada pencapaian visi dan misi Kemdikbud yaitu Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif. Mempelajari dari anggapan dasar, tata nilai, norma, sikap serta perilaku yang dikembangkan dalam budaya baru Kemdikbud, akan memberikan pengaruh positif yang lebih besar apabila fokus penerapan di UPT bisa lebih ditekankan kepada aplikasi tata nilai yang baru dikembangkan yaitu : amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif dan berkeadilan Dari enam tata nilai tersebut kemudian telah dirangkum dalam sebuah motto Melayani semua dengan amanah. Motto tersebut telah secara strategis menjadikan akar dan jiwa bagi Kemdikbud dalam melaksanakan agenda reformasi birokrasi. Seluruh aparat Kemdikbud harus senantiasa menjadikan amanah dalam rangka memenuhi dan melayani kebutuhan pendidikan seluruh warga negara. Studi ini bertujuan untuk memastikan tata nilai yang telah dikembangkan di Kemdikbud sejalan dan diterapkan di setiap UPT sesuai dengan kebutuhan utama dan keunikan masing-masing UPT. Hasil yang diharapkan dengan terciptanya budaya kerja Layanan Prima Pendidikan dengan menonjolkan semangat Melayani Semua dengan Amanah di seluruh aparatur Kemdikbud akan memberikan dampak positif tidak saja terhadap warga negara sebagai pelanggan eksternal, melainkan dampak yang positif berupa peningkatan kepuasan kerja dari para aparaturnya sendiri sebagai pelanggan internal. Setiap nilai-nilai ini memiliki indikator-indikator perilaku yang dirasakan dapat mendukung pencapaian kinerja instansi. Sebagai langkah awal, UPT diminta untuk menghubungkan tata nilai baru tersebut di unitnya masing-masing dan melihat seberapa besar jarak yang ada dan bagaimana kemudian jarak tersebut bisa diperpendek dengan berbagai inisiatif yang nanti akan dikembangkan secara bersama.

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Balai Diklat Keagamaan (BDK) yang tergabung dalam Klaster II ikut mendukung kebijakan pusat dengan turut serta mengimplementasikan Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI). Sebagai langkah awal dianggap perlu untuk membuat panduan sistem manajemen penjaminan mutu lembaga berbasis reformasi birokrasi internal di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang tergabung dalam klaster 2 agar memiliki persepsi yang sama tentang implementasi sistem manajemen penjaminan mutu lembaga yang berbasis RBI di lembaganya masingmasing. B. PENGERTIAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga adalah sebuah kesatuan tata kelola penjaminan mutu internal dalam rangka meningkatkan kualitas input, proses, dan output lembaga sebagai bagian dari optimalisasi pencapaian tupoksi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. C. DASAR HUKUM ini disusun dengan mengacu kepada: 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. 3. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010 2014.

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana (Business Process) 6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011 Tentang Pedoman Evaluasi Jabatan. 7. Permendiknas No. 37 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. D. TUJUAN ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pedoman bagi LPMP dalam: 1. Meningkatkan mutu input lembaga 2. Meningkatkan mutu proses lembaga 3. Meningkatkan mutu output lembaga E. HASIL YANG DIHARAPKAN ini diharapkan dapat berdampak kepada: 1. Meningkatnya mutu input lembaga 2. Meningkatnya mutu proses lembaga 3. Meningkatnya mutu output lembaga F. RUANG LINGKUP Pedoman Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup I - Manajemen Input, yang meliputi: a. Penguatan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya manual pengadaan SDM 2) Adanya manual seleksi dan rekrutmen SDM 3) Adanya manual uraian jabatan

4) Adanya manual penempatan dan penugasan SDM 5) Adanya manual pelatihan dan pengembangan SDM (dalam dan luar jabatan) 6) Adanya manual promosi SDM (vertikal dan horizontal) 7) Adanya manual evaluasi kinerja pegawai 8) Adanya manual penggajian/ imbalan/ remunerasi 9) Adanya manual pengelolaan administrasi kepegawaian b. Penguatan manajemen fasilitas, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya manual perencanaan pengadaan 2) Adanya manual pengadaan 3) Adanya manual pemeliharaan 4) Adanya manual penghapusan 5) Adanya manual pengelolaan administrasi fasilitas c. Penguatan manajemen teknologi dan informasi, dengan aspekaspek sebagai berikut: 1) Adanya manual pembuatan/ pengadaan program dan sistem informasi 2) Adanya manual penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi 3) Adanya manual pemeliharan sistem informasi (lihat panduan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan) d. Penguatan manajemen program, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya manual perencanaan program 2) Adanya manual pelaksanaan program 3) Adanya manual monitoring dan evaluasi program 4) Adanya manual pengelolaan administrasi program

e. Penguatan manajemen, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya manual alur kerja internal (business process) 2) Adanya manual pengambilan keputusan 3) Adanya manual kerjasama antar lembaga/ eksternal f. Penguatan manajemen anggaran, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya manual penyusunan anggaran 2) Adanya manual penggunaan anggaran 3) Adanya manual pelaporan penggunaan anggaran 4) Adanya manual pengelolaan administrasi anggaran 2. Ruang Lingkup II Manajemen Proses, yang meliputi: a. Pelaksanaan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya pelaksanaan pengadaan SDM yang sesuai 2) Adanya pelaksanaan seleksi dan rekrutmen SDM yang sesuai 3) Adanya ketersediaan uraian jabatan untuk masing-masing SDM/ jabatan 4) Adanya pelaksanaan penempatan dan penugasan SDM yang sesuai 5) Adanya pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM (dalam dan luar jabatan) yang sesuai 6) Adanya pelaksanaan promosi (vertikal dan horizontal) SDM yang sesuai 7) Adanya pelaksanaan evaluasi kinerja pegawai yang sesuai 8) Adanya pelaksanaan penggajian/ imbalan/ remunerasi yang sesuai

9) Adanya pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian yang sesuai. b. Pelaksanaan manajemen fasilitas, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya pelaksanaan perencanaan pengadaan fasilitas yang sesuai. 2) Adanya pelaksanaan pengadaan fasilitas yang sesuai. 3) Adanya pelaksanaan pemeliharaan fasilitas yang sesuai. 4) Adanya pelaksanaan penghapusan fasilitas yang sesuai. 5) Adanya pelaksanaan pengelolaan administrasi fasilitas yang sesuai. c. Pelaksanaan manajemen teknologi dan informasi, dengan aspekaspek sebagai berikut: 1) Adanya pelaksanaan pembuatan/ pengadaanprogram dan sistem informasi yang sesuai 2) Adanya pelaksanaan penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi yang sesuai 3) Ada pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan d. Pelaksanaan manajemen program, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya pelaksanaan penyusunan/ perencanaan program yang sesuai. 2) Adanya pelaksanaan program yang sesuai. 3) Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program yang sesuai. 4) Adanya pelaksanaan pengelolaan administrasi perencanaan program yang sesuai.

e. Pelaksanaan manajemen, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya pelaksanaan alur kerja internal (business process) yang sesuai 2) Adanya pelaksanaan pengambilan keputusan yang sesuai 3) Adanya pelaksanaan kerjasama antar lembaga/ eksternal yang sesuai f. Pelaksanaan manajemen anggaran, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Adanya pelaksanaan penyusunan anggaran yang sesuai 2) Adanya pelaksanaan penggunaan anggaran yang sesuai 3) Adanya pelaksanaan pelaporan penggunaan anggaran yang sesuai 4) Adanya pelaksanan pengelolaan administrasi anggaran yang sesuai. 3. Ruang Lingkup III Manajemen Output, yang meliputi: a. Peningkatan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Diperolehnya SDM yang berkualitas dan berkompeten 2) Ditempatkannya dan ditugaskannya SDM sesuai dengan kompetensi yang diimiliki (pendidikan, keterampilan, inteligensi, bakat, minat, dan kepribadian) 3) Meningkatnya kompetensi SDM secara terukur pasca mengikuti pelatihan dan pengembangan. 4) Terlaksananya promosi SDM secara kontinyu baik promosi yag bersifat vertikal maupun horizontal. 5) Terlaksananya evaluasi kinerja pegawai secara kontinyu dan sesuai jadwal

6) Meningkatnya pengaruh pemberian gaji/ imbalan/ remunerasi dengan kinerja SDM 7) Tersedianya administrasi kepegawaian yang tertib dan aman. b. Peningkatan efektivitas penggunaan dan pemanfaatan fasilitas, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Terlaksananya pengadaan fasilitas secara tepat waktu. 2) Terpeliharanya fasilitas lembaga secara baik dan kontinyu. 3) Terlaksananya kegiatan penghapusan fasilitas secara berkala sesuai dengan kondisi dan masa pakai fasilitas 4) Terlaksananya kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian yang tertib dan efektif. c. Peningkatan kapasitas penggunaan teknologi dan sistem informasi, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Meningkatnya jumlah program dan sistem informasi yang berhasil dibuat/ dimiliki oleh lembaga. 2) Meningkatnya kapasitas penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi oleh lembaga di semua lini/ jenjang. 3) Meningkatnya kapasitas pemeliharan sistem informasi d. Peningkatan kualitas program, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Tersusunnya program kerja tahunan sesuai blue print (rencana strategis) lembaga 2) Terlaksananya semua program kerja secara tepat waktu. 3) Terlaksananya monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan semua program kerja lembaga 4) Terlaksananya administrasi perencanaan program yang efektif dan aman. e. Peningkatan efektivitas kerja di semua lini/ unit kerja, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Meningkatnya harmonisasi kerja antar masing-masing unit.

2) Meningkatnya kecepatan, ketepatan, efektivitas, dan efisiensi pengambilan keputusan di lembaga/ di masingmasing unit kerja. 3) Meningkatnya kuantitas, kualitas, dan efektivitas kerjasama yang terjalin dengan lembaga eksternal. f. Peningkatan efektivitas penggunaan dan daya serap anggaran, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1) Terlaksananya penyusunan anggaran secara tepat waktu 2) Meningkatnya efektivitas penggunaan anggaran 3) Terlaksananya pelaporan penggunaan anggaran secara tepat waktu 4) Terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan yang tertib dan terpercaya Secara grafis, ruang lingkup Pedoman Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI ini dapat digambarkan dalam bentuk alur manajemen penjaminan mutu lembaga sebagai berikut:

Alur Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Pengendalian Pengendalian Mutu Input (Modal Dasar) Process (Pengelolaan Modal Dasar) Mutu Output (Hasil yang Diperoleh) Penguatan Manajemen Sumber Daya Manusia Penguatan Manajemen Fasilitas Penguatan Manajemen Teknologi & Informasi Penguatan Manajemen Program Penguatan Manajemen Prosedur Penguatan Manajemen Anggaran Peningkatan Kualitas & Kapasitas SDM Peningkatan Penggunaan & Pemanfatatan Fasilitas Peningkatan kapasitas penggunaan teknologi dan sistem informasi Peningkatan kualitas program Peningkatan efektivitas kerja di semua lini/ unit kerja Peningkatan efektivitas penggunaan dan daya serap anggaran Pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia Pelaksanaan Manajemen Fasilitas Pelaksanaan Manajemen Teknologi & Informasi Pelaksanaan Manajemen Program Pelaksanaan Manajemen Prosedur Pelaksanaan Manajemen Anggaran

G. WAKTU PENCAPAIAN Waktu pencapaian implementasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI ini diharapkan dapat dicapai dalam 3 (tiga) semester dengan uraian sebagai berikut: 1. Manajemen input : Semester II Tahun 2012 2. Manajemen proses : Semester I Tahun 2013 3. Manajemen output : Semester II Tahun 2013 H. SASARAN Sasaran Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI ini adalah semua LPMP di Indonesia.

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN A. PROSEDUR KEGIATAN Prosedur pelaksanaan Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI ini terbagi kedalam 5 (lima) tahap yaitu: 1. Perencaanaan (Plan) 2. Pelaksanaan (Do) 3. Verifikasi (Check) 4. Aksi Tindaklanjut (Action) 5. Evaluasi (Evaluation) Adapun tersebut dilaksanakan dengan menggunakan tahapan-tahapan berikut: 1. Perencaanaan (Plan). Tahap ini berisi aktivitas-aktivitas berikut: a. Pembentukan dan pengangkatan Tim Pengembang Lembaga (TPL) oleh Kepala LPMP dengan tugas sebagai team adhoc dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi implementasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI di masing-masing LPMP. b. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan rapat/ pertemuan awal untuk menyusun dan menetapkan tahap-tahap implementasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI. c. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan sosialisasi internal kepada seluruh warga LPMP tentang pelaksanaan, pemantauan, dan pengevaluasian implementasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI. 2. Pelaksanaan (Do). Tahap ini berisi aktivitas-aktivitas berikut:

a. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan pengumpulan data yang melibatkan semua pemangku kepentingan (internal dan eksternal) untuk mengetahui keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output di lembaga dengan menggunakan instrument Diagnostik-1 (terlampir). b. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan skoring dan analisis terhadap hasil pengumpulan data untuk selanjutnya dilakukan pemetaan dan pengelompokan hasil berdasarkan skor tingkat keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output dengan kategori sebagai berikut: Skor 1 = Sudah ada/ sudah terlaksana Skor 0 = Belum ada/ belum terlaksana c. Tim Pengembang Lembaga (TPL) menyusun strategi intervensi untuk meningkatkan skor keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output. 3. Verifikasi (Check). Tahap ini berisi aktivitas-aktivitas berikut: a. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan bahwa hasil analisis terhadap keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output di lembaga telah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. b. Tim Pengembang Lembaga (TPL) memastikan bahwa strategi intervensi untuk peningkatan keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output lembaga telah sesuai dengan permasalahan. c. Tim Pengembang Lembaga (TPL) memastikan bahwa metode intervensi untuk peningkatan keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output lembaga sudah sesuai dengan tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian. 4. Tahap Aksi Tindaklanjut ( (Action). Tahap ini berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan:

a. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan program intervensi untuk meningkatkan keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output lembaga. 5. Tahap Evaluasi ( (Evaluation). Tahap ini berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan: a. Tim Pengembang Lembaga (TPL) melakukan evaluasi terhadap efektivitas intervensi yang dilakukan dalam upaya peningkatan keterlaksanaan manajemen input, manajemen proses, dan manajemen output. b. Tim Pengembang Lembaga (TPL) menyusun dan merencanakan tindakan lanjutan (rekomendasi tindak lanjut) terhadap hasil evaluasi. 6. PENANGGUNGJAWAB DAN PENGELOLA KEGIATAN Penanggungjawab dan pengelola implementasi Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI ini adalah sebagai berikut: 1. Penanggungjawab : Kepala LPMP 2. Pengelola : Tim Pengembang Lembaga/ Team Adhoc yang terdiri dari unsur: a. Pimpinan unit kerja (Kasi & Kasubbag) b. Staf potensial dari semua unit kerja c. Tim ISO d. Tim Satuan Pengawasan Internal (SPI) 7. ALUR KEGIATAN Alur kegiatan implementasi Manajemen Penjaminan Mutu Berbasis RBI di LPMP ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Kegiatan PLAN Pembentukan Tim Pengembang Lembaga (TPL) TPL menyusun dan menetapkan tahap2 implementasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI TPL melakukan sosialisasi internal DO TPL melakukan pengumpulan data yg melibatkan semua pemangku kepentingan (internal & eksternal) TPL melakukan skoring dan analis terhadap terhadap hasil pengumpulan data TPL menyusun strategi intervensi VERIFI- KASI TPL melakukan pengecekan n ke lapangan TPL memastikan bahwa strategi intervensi telah sesuai dengan permasalahan TPM memastikan bahwa metode intervensi sudah sesuai dng tujuan, sasaran, dan strategi intervensi ACTION TPL melakukan program intervensi EVALUA- TION TPL melakukan evaluasi thd efektivitas intervensi TPL menyusun dan merencanakan tindakan lanjutan thd hasil evaluasi

8. PENUTUP Demikian panduan Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis RBI di LPMP ini disusun sebagai panduan/ acuan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di internal LPMP.

Lampiran 1. Instrumen Pengukuran Kondisi Input Nama Lembaga : LPMP Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO. ASPEK A Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): 1. Manual pengadaan SDM 2. Manual seleksi dan rekrutmen SDM 3. Manual uraian jabatan 4. Manual penempatan dan penugasan SDM 5. Manual pelatihan dan pengembangan SDM 6. Manual promosi SDM 7. Adanya manual evaluasi kinerja pegawai 8. Adanya manual penggajian/ imbalan/ remunerasi B Manajemen Fasilitas: 1. Manual perencanaan pengadaan 2. Manual pengadaan 3. Manual pemeliharaan 4. Manual penghapusan 5. Manual pengelolaan administrasi fasilitas C. Manajemen Teknologi dan Informasi: 1. Manual pembuatan/ pengadaan program dan sistem informasi KONDISI/ KEADAAN TIDAK ADA ADA BUKTI FISIK

2. Manual penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi 3. Manual pemeliharan sistem informasi D. Manajemen Program: 1. Manual perencanaan program 2. Manual pelaksanaan program 3. Manual monitoring dan evaluasi program 4. Manual pengelolaan administrasi program E. Penguatan Manajemen Prosedur: 1. Manual alur kerja internal (business process) 2. Manual pengambilan keputusan 3. Manual kerjasama antar lembaga/ eksternal F. Penguatan Manajemen Anggaran: 1. Manual penyusunan anggaran 2. Manual penggunaan anggaran 3. Manual pelaporan penggunaan anggaran 4. Manual pengelolaan administrasi anggaran,.. Petugas, NIP.

Lampiran 2. Instrumen Pengukuran Kondisi Proses Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO. ASPEK A. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): 1. Adanya pengadaan SDM yang sesuai 2. Adanya seleksi dan rekrutmen SDM yang sesuai 3. Adanya uraian jabatan untuk masingmasing SDM/ jabatan 4. Adanya penempatan dan penugasan SDM yang sesuai 5. Adanya pelatihan dan pengembangan SDM yang sesuai 6. Adanya promosi SDM yang sesuai 7. Adanya evaluasi kinerja pegawai yang sesuai 8. Adanya penggajian/ imbalan/ remunerasi bagi pegawai yang sesuai B. Manajemen Fasilitas: 1. Adanya perencanaan pengadaan fasilitas yang sesuai. 2. Adanya pengadaan fasilitas yang sesuai. 3. Adanya pemeliharaan fasilitas yang sesuai. 4. Adanya penghapusan fasilitas yang sesuai. 5. Adanya pengelolaan administrasi fasilitas yang sesuai. C. Manajemen Teknologi dan Informasi: 1. Adanya pembuatan/ pengadaan program dan sistem informasi yang sesuai 2. Adanya penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi yang sesuai KONDISI/ KEADAAN TIDAK ADA ADA BUKTI FISIK

3. Adanya pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan D. Manajemen Program: 1. Adanya pelaksanaan penyusunan/ perencanaan program yang sesuai. 2. Adanya pelaksanaan program yang sesuai. 3. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program yang sesuai. 4. Adanya pelaksanaan pengelolaan administrasi perencanaan program yang sesuai. E. Manajemen Prosedur: 1. Adanya pelaksanaan alur kerja internal (business process) yang sesuai 2. Adanya pelaksanaan pengambilan keputusan yang sesuai 3. Adanya pelaksanaan kerjasama antar lembaga/ eksternal yang sesuai f. Manajemen Anggaran: 1. Adanya pelaksanaan penyusunan anggaran yang sesuai 2. Adanya pelaksanaan penggunaan anggaran yang sesuai 3. Adanya pelaksanaan pelaporan penggunaan anggaran yang sesuai 4. Adanya pelaksanan pengelolaan administrasi anggaran yang sesuai.,.. Petugas, NIP.

Lampiran 3. Instrumen Pengukuran Kondisi Output Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO. ASPEK A. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Kompetensi SDM meningkat 2. SDM ditempatkan/ ditugaskan sesuai kompetensi yang dimiliki 3. Kinerja SDM meningkat setelah mengikuti pelatihan dan pengembangan. 4. Promosi SDM dilakukan secara kontinyu. 5. Evaluasi kinerja pegawai dilaksanakan secara kontinyu dan sesuai jadwal 6. Pemberian gaji/ imbalan/ remunerasi berpengaruh terhadap kinerja SDM 7. Kemudahan mengakses administrasi kepegawaian. B. Manajemen Fasilitas: 1. Pengadaan fasilitas dilakukan secara tepat waktu. 2. Fasilitas lembaga terpelihara secara baik. 3. Penghapusan fasilitas dilakukan secara berkala sesuai dengan kondisi dan masa pakai fasilitas 4. Pengelolaan administrasi fasilitas dilaksanakan yang tertib dan efektif. C. Manajemen Teknologi dan Informasi: 1. Program dan sistem informasi yang berhasil dibuat/ dimiliki terus meningkat. 2. Kapasitas penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi yang terus meningkat. 3. Kapasitas pemeliharan sistem informasi yang terus meningkat KONDISI/ KEADAAN YA TIDAK BUKTI FISIK

D. Manajemen Program: 1. Program kerja tahunan sesuai blue print (rencana strategis) lembaga 2. Semua program kerja telah dilaksanakan secara tepat waktu. 3. Monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas program kerja lembaga 4. Administrasi perencanaan program yang terdokumentasi dengan baik. E. Manajemen Proses: 1. Hubungan kerja antar unit kerja berlangsung secara harmonis. 2. Pengambilan keputusan dilakukan secara berjenjang. 3. Kuantitas, kualitas, dan efektivitas kerjasama dengan lembaga eksternal terus meningkat. F. Manajemen Anggaran: 1. Anggaran program kerja tersusun secara tepat waktu 2. Anggaran digunakan secara efektif. 3. Pelaporan penggunaan anggaran dilakukan secara tepat waktu 4. Pengelolaan administrasi keuangan telah dilakukan secara tertib dan terpercaya,.. Petugas, NIP.

Lampiran 4. Hasil Pengukuran Kondisi Intput Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO ASPEK JUMLAH ASPEK KONDISI % 1. Manajemen SDM 8 ADA TIDAK ADA 2. Manajemen Fasilitas 5 ADA TIDAK ADA 3. Manajemen Teknologi dan Informasi 3 ADA TIDAK ADA 4. Manajemen Program 4 ADA TIDAK ADA 5. Manajemen Proses 3 ADA TIDAK ADA 6. Manajemen Anggaran 4 ADA TIDAK ADA KONDISI KESELURUHAN 27 ADA TIDAK ADA

Lampiran 5. Hasil Pengukuran Kondisi Proses Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO ASPEK JUMLAH ASPEK KONDISI % 1. Manajemen SDM 8 ADA TIDAK ADA 2. Manajemen Fasilitas 5 ADA TIDAK ADA 3. Manajemen Teknologi dan Informasi 3 ADA TIDAK ADA 4. Manajemen Program 4 ADA TIDAK ADA 5. Manajemen Proses 3 ADA TIDAK ADA 6. Manajemen Anggaran 4 ADA TIDAK ADA KONDISI KESELURUHAN 27 ADA TIDAK ADA

Lampiran 6. Hasil Pengukuran Kondisi Output Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO ASPEK JUMLAH ASPEK KONDISI % 1. Manajemen SDM 7 YA TIDAK 2. Manajemen Fasilitas 4 YA TIDAK 3. Manajemen Teknologi dan Informasi 3 YA TIDAK 4. Manajemen Program 4 YA TIDAK 5. Manajemen Proses 3 YA TIDAK 6. Manajemen Anggaran 4 YA TIDAK KONDISI KESELURUHAN 26 ADA TIDAK

Lampiran 7. Rekomendasi/ Saran Intervensi Peningkatan Manajemen Input Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO. ASPEK A Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): 1. Manual pengadaan SDM 2. Manual seleksi dan rekrutmen SDM 3. Manual uraian jabatan 4. Manual penempatan dan penugasan SDM 5. Manual pelatihan dan pengembangan SDM 6. Manual promosi SDM 7. Adanya manual evaluasi kinerja pegawai 8. Adanya manual penggajian/ imbalan/ remunerasi B Manajemen Fasilitas: 1. Manual perencanaan pengadaan 2. Manual pengadaan 3. Manual pemeliharaan 4. Manual penghapusan 5. Manual pengelolaan administrasi fasilitas C. Manajemen Teknologi dan Informasi: 1. Manual pembuatan/ pengadaan program dan sistem informasi KONDISI/ KEADAAN TIDAK ADA ADA SARAN INTERVENSI

2. Manual penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi 3. Manual pemeliharan sistem informasi D. Manajemen Program: 1. Manual perencanaan program 2. Manual pelaksanaan program 3. Manual monitoring dan evaluasi program 4. Manual pengelolaan administrasi program E. Penguatan Manajemen Prosedur: 1. Manual alur kerja internal (business process) 2. Manual pengambilan keputusan 3. Manual kerjasama antar lembaga/ eksternal F. Penguatan Manajemen Anggaran: 1. Manual penyusunan anggaran 2. Manual penggunaan anggaran 3. Manual pelaporan penggunaan anggaran 4. Manual pengelolaan administrasi anggaran,.. Petugas, NIP.

Lampiran 8. Rekomendasi/Saran Intervensi Peningkatan Manajemen Proses Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO. ASPEK A. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): 1. Adanya pengadaan SDM yang sesuai 2. Adanya seleksi dan rekrutmen SDM yang sesuai 3. Adanya uraian jabatan untuk masingmasing SDM/ jabatan 4. Adanya penempatan dan penugasan SDM yang sesuai 5. Adanya pelatihan dan pengembangan SDM yang sesuai 6. Adanya promosi SDM yang sesuai 7. Adanya evaluasi kinerja pegawai yang sesuai 8. Adanya penggajian/ imbalan/ remunerasi bagi pegawai yang sesuai B. Manajemen Fasilitas: 1. Adanya perencanaan pengadaan fasilitas yang sesuai. 2. Adanya pengadaan fasilitas yang sesuai. 3. Adanya pemeliharaan fasilitas yang sesuai. 4. Adanya penghapusan fasilitas yang sesuai. 5. Adanya pengelolaan administrasi fasilitas yang sesuai. C. Manajemen Teknologi dan Informasi: 1. Adanya pembuatan/ pengadaan program dan sistem informasi yang sesuai 2. Adanya penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi yang sesuai KONDISI/ KEADAAN TIDAK ADA ADA SARAN INTERVENSI

3. Adanya pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan D. Manajemen Program: 1. Adanya pelaksanaan penyusunan/ perencanaan program yang sesuai. 2. Adanya pelaksanaan program yang sesuai. 3. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program yang sesuai. 4. Adanya pelaksanaan pengelolaan administrasi perencanaan program yang sesuai. E. Manajemen Prosedur: 1. Adanya pelaksanaan alur kerja internal (business process) yang sesuai 2. Adanya pelaksanaan pengambilan keputusan yang sesuai 3. Adanya pelaksanaan kerjasama antar lembaga/ eksternal yang sesuai f. Manajemen Anggaran: 1. Adanya pelaksanaan penyusunan anggaran yang sesuai 2. Adanya pelaksanaan penggunaan anggaran yang sesuai 3. Adanya pelaksanaan pelaporan penggunaan anggaran yang sesuai 4. Adanya pelaksanan pengelolaan administrasi anggaran yang sesuai.,.. Petugas, NIP.

Lampiran 9. Rekomendasi/ Saran Intervensi Peningkatan Manajemen Output Nama Lembaga : LPMP.. Nama petugas : Waktu Pengukuran : Unit Pengukuran : NO. ASPEK A. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Kompetensi SDM meningkat 2. SDM ditempatkan/ ditugaskan sesuai kompetensi yang dimiliki 3. Kinerja SDM meningkat setelah mengikuti pelatihan dan pengembangan. 4. Promosi SDM dilakukan secara kontinyu. 5. Evaluasi kinerja pegawai dilaksanakan secara kontinyu dan sesuai jadwal 6. Pemberian gaji/ imbalan/ remunerasi berpengaruh terhadap kinerja SDM 7. Kemudahan mengakses administrasi kepegawaian. B. Manajemen Fasilitas: 1. Pengadaan fasilitas dilakukan secara tepat waktu. 2. Fasilitas lembaga terpelihara secara baik. 3. Penghapusan fasilitas dilakukan secara berkala sesuai dengan kondisi dan masa pakai fasilitas 4. Pengelolaan administrasi fasilitas dilaksanakan yang tertib dan efektif. C. Manajemen Teknologi dan Informasi: 1. Program dan sistem informasi yang berhasil dibuat/ dimiliki terus meningkat. 2. Kapasitas penggunaan dan penyebaran informasi melalui teknologi informasi yang terus meningkat. 3. Kapasitas pemeliharan sistem informasi yang terus meningkat KONDISI/ KEADAAN YA TIDAK SARAN INTERVENSI

D. Manajemen Program: 1. Program kerja tahunan sesuai blue print (rencana strategis) lembaga 2. Semua program kerja telah dilaksanakan secara tepat waktu. 3. Monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas program kerja lembaga 4. Administrasi perencanaan program yang terdokumentasi dengan baik. E. Manajemen Proses: 1. Hubungan kerja antar unit kerja berlangsung secara harmonis. 2. Pengambilan keputusan dilakukan secara berjenjang. 3. Kuantitas, kualitas, dan efektivitas kerjasama dengan lembaga eksternal terus meningkat. F. Manajemen Anggaran: 1. Anggaran program kerja tersusun secara tepat waktu 2. Anggaran digunakan secara efektif. 3. Pelaporan penggunaan anggaran dilakukan secara tepat waktu 4. Pengelolaan administrasi keuangan telah dilakukan secara tertib dan terpercaya,.. Petugas, NIP.