Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Unnes Journal of Mathematics

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang penting dipelajari karena

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KOTA TEGAL Ernawati Sya diyah 1, Kris Suryowati 2 1,2

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Operations Management

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISA PANJANG ANTRIAN PADA LOKET PEMBELIAN KARCIS DI PUSKESMAS SEMANAN KALIDERES

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

BAB II. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PEMBAYARAN KASIR INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr KARIADI SEMARANG

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT


Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN KERETA API DI STASIUN BESAR CIREBON DAN STASIUN CIREBON PRUJAKAN. Sugito 1, Marissa Fauzia 2

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI ANTRIAN DI BENGKEL RESMI YAMAHA HARPINDO JAYA GOMBONG DAN SUMBER BARU GOMBONG

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

Operations Management

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB III METODE PENELITIAN

Pengantar Proses Stokastik

Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita melihat adanya suatu antrian yang

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN

MODEL ANTREAN DENGAN DISTRIBUSI PELAYANAN NORMAL, ERLANG, WEIBULL STUDI KASUS TOL BANYUMANIK

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

Operations Management

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN LOKET KARCIS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

PENENTUAN MODEL DAN UKURAN KINERJA PROSES ANTRIAN PADA UNIT PELAYANAN TEKNIK DINAS PUSKESMAS LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. telah disusun. Hasil penelitian dan pembahasan yang akan dijelaskan meliputi

Transkripsi:

OPTIMALISASI FASILITAS PELAYANAN DI LOKET PENERBITAN SURAT IJIN EKSPOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN METODE ANTRIAN Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Email : diajengriska@gmail.com ABSTRAK Setiap pelanggan selalu menginginkan suatu fasilitas pelayanan yang optimal dengan waktu tunggu yang singkat. Begitu pula dengan sistem pelayanan yang juga selalu ingin memberikan pelayanan yang optimal. Dalam memperbaiki suatu sistem pelayanan atau menentukan jumlah fasilitas pelayanan yang tepat merupakan masalah yang cukup sulit bagi perusahaan, karena harus dapat menjadi lebih efektif dari segi waktu dan lebih efisisien dari segi biaya jika dibandingkan dengan sistem yang lama. Kapasitas sistem pelayanan yang terdapat di loket penerbitan surat ijin ekspor Disperindag Provinsi Jateng tidak dapat mencukupi jumlah formulir yang masuk dan penataan work place layout yang kurang tepat mengakibatkan pegawai tidak dapat memberikan pelayanan secara lebih optimal kepada eksportir, sehingga mengakibatkan timbulnya antrian dengan waktu tunggu yang cukup lama. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa dengan adanya perbaikan penataan work place layout berdasarkan prinsip motion study pegawai menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya sehingga terjadi peningkatan keefektifan waktu pelayanan sebesar 22.08%, dan waktu tunggu di dalam antrian dapat berkurang dari 0.0164 jam menjadi 0.0072 jam. Sedangkan berdasarkan analisa teori antrian, dapat diketahui fasilitas pelayanan yang paling optimal untuk perusahaan adalah sebanyak 2 unit, dengan total cost yang dikeluarkan dapat lebih efisien yaitu dari Rp 4.554.282,152 per bulan menjadi Rp 4.245.382,652 per bulan. Sehingga terjadi penghematan sebesar Rp 308.899,5. Kata kunci : Antrian, Work Place, Sistem Pelayanan, Motion Study.

1. Pendahuluan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah merupakan kantor pemerintahan yang menyediakan jasa berupa loket pelayanan penerbitan durat ijin ekspor bagi para eksportir yang akan mengekspor barang ke luar negeri yang membutuhkan surat ijin ekspor. Pada saat proses penerbitan surat ijin ekspor tersebut, terjadi fenomena menunggu yang dialami oleh eksportir, dimana eksportir harus mengantri dan menunggu terlebih dahulu formulir ekspor barangnya selesai dicheck untuk mendapatkan nomor antrian. Hal tersebut terjadi dikarenakan banyaknya jumlah formulir yang masuk setiap harinya dan waktu pelayanan yang diberikan untuk memproses formulirformulir tersebut tidak dapat optimal, dikarenakan penataan work place layout yang kurang tepat dan kurang nyaman bagi pegawai, serta pemanfaatan fasilitas loket yang tidak optimal sehingga menimbulkan kelambatan pada pegawai dalam memberikan pelayanan. Situasi yang seperti itulah yang mengakibatkan waktu tunggu atau waktu mengantri yang cukup lama bagi para eksportir untuk memperoleh nomor antrian. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Model Antrian Pelayanan Tunggal dengan Populasi Tidak Terbatas (M/M/1) : (GD/ / ) Dalam membentuk rumus-rumus untuk model antrian, perlu digunakan notasi-notasi parameter, antara lain : λ = Jumlah rata-rata kedatangan per satuam waktu µ = Jumlah rata-rata pelayanan per satuan waktu Lq = Jumlah rata-rata yang menunggu dalam antrian Ls = Jumlah rata-rata yang menunggu dalam sistem Wq = Waktu rata-rata menunggu dalam antrian Ws = Waktu rata-rata menunggu dalam sistem Ps = Probabilitas fasilitas pelayanan sibuk (factor utilisasi) P 0 = Probabilitas terdapat nol unit dalam sistem Berikut adalah persamaan-persamaan untuk Model Antrian Pelayanan Tunggal dengan Populasi Tidak Terbatas : 1. Jumlah rata-rata pelanggan yang menunggu dalam antrian L q = ρ 2 1 ρ 2. Jumlah rata-rata pelanggan yang menunggu dalam sistem ρ L s = 1 ρ

3. Waktu rata-rata menunggu dalam antrian W q = Lq λ 4. Waktu rata-rata menunggu dalam sistem (antrian + pelayanan) W s = Ls λ 5. Probabilitas fasilitas pelayanan sibuk (factor utilisasi) P s = ρ = λ µ 6. Probabilitas terdapat nol unit dalam sistem P 0 = 1 - ρ Persamaan-persamaan di atas hanya dapat disimulasikan jika sistem pelayanan sudah berada pada kondisi tetap (steady state). 2.1.1 Model Antrian Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Terbatas (M/M/c) : (GD/ / ) Persamaan-persamaan yang ada pada Model Antrian Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Terbatas adalah sebagai berikut : 1. Probabilitas tidak ada pelayanan Po = c=1 ρ n n=0 + ρc n! c!(1 ρ c ) 2. Jumlah rata-rata pelanggan yang menunggu dalam antrian Lq = ρ c+1 c 1!(c ρ) 2 x Po 3. Jumlah rata-rata pelanggan yang menunggu dalam sistem L s = L q + ρ 4. Waktu rata-rata menunggu dalam antrian W q = L q λ 5. Waktu rata-rata menunggu dalam sistem (antrian + pelayanan) W s = Wq + 1 µ Persamaan-persamaan di atas hanya dapat disimulasikan jika sistem pelayanan sudah berada pada kondisi tetap (Bambang Ruswandi, 2011). 2.2 Biaya-Biaya Model Antrian a. Biaya fasilitas pelayanan Depresiasi per jam = Nilai Investasi Nilai Sisa Umur Ekonomis Nilai sisa = 25% dari nilai investasi Biaya operator fasilitas per jam = Gaji Pegawai Total Jam Kerja b. Biaya menunggu dari pelanggan Total biaya menunggu = ETC (x) = C 1 χ + C 2 L s Dimana: UMK Pegawai Total Jam Kerja C1 = Biaya fasilitas masing-masing pegawai. C2 = Biaya menunggu per satuan waktu per langganan. Ls = Jumlah antrian dalam sistem. 2.3 Motion Study (Study Gerakan) Motion Study merupakan penelitian untuk menganalisa suatu pekerjaan dengan gerakan-gerakannya.

3. Metode Penelitian Penelitian ini akan mengolah data, mencari nilai motion study yaitu dengan mengukur jarak posisi pegawai dengan letak peralatan yang digunakan untuk bekerja, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui work place layout yang paling nyaman untuk pegawai. Dilanjutkan dengan megambil data kedatangan dan waktu pelayanan formulir untuk mencari solusi permasalahan pada antrian dengan menggunakan metode model antrian. 4. Pengolahan Data 4.1. Work Place Loket Penerbitan Surat Ijin Ekspor. Besaran jarak dari suatu peralatanperalatan yang dipergunakan oleh pegawai dalam melakukan pekerjaannya, perlu dilakukan pertimbangan agar pegawai memperoleh tingkat kenyamanan yang lebih maksimal sehingga waktu kerja dan waktu pelayanan menjadi lebih efektif. 4.1.2 Analisis Tingkat Kenyamanan Pegawai Sebelum Perbaikan Work Place Berdasarkan Metode Motion Study Apabila dihubungkan dengan prinsipprinsip ekonomi gerakan yang ada pada motion study, pada gambar 4.1 tentang peta tangan kanan dan tangan kiri aktifitas yang dilakukan oleh pegawai sebelum perbaikan work place layout masih kurang nyaman. Karena beban dari tangan kanan dengan tangan kiri masih kurang seimbang yang disebabkan oleh penataan work place layout yang tidak sesuai. 4.1.3 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Sesudah Perbaikan Work Place 4.1.1 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Sebelum Perbaikan Work Place 4.1.4 Analisis Tingkat Kenyamanan Pegawai Sesudah Perbaikan Work Place Berdasarkan Metode Motion Study Perbaikan penataan work place layout dimulai dengan melakukan perubahan posisi pegawai yang awalnya tidak berhadapan langsung dengan loket pelayanan menjadi berhadapan langsung dengan loket

pelayanan. Dengan perbaikan penataan work place layout tersebut, dapat menyeimbangkan aktifitas tangan kiri dan tangan kanan dan juga mengakibatkan penghematan aktifitas gerakan tangan dan badan yang dilakukan oleh pegawai. 4.2.2 Uji Normalitas Data Waktu Pelayanan Sebelum Perbaikan Work Place 4.2 Uji Normalitas Data Kedatangan Formulir H 0 : Kedatangan formulir di Loket berdistribusi normal. H a : Kedatangan formulir di Loket tidak berdistribusi normal. Dari tabel 4.4 di atas menunjukkan ada 7 uji dapat dilihat bahwa data waktu pelayanan formulir telah terdistribusi normal. 4.2.3 Uji Normalitas Data Waktu Pelayanan Sesudah Perbaikan Work Place Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan ada 7 uji dapat dilihat bahwa data kedatangan formulir telah terdistribusi normal. 4.2.1 Uji Normalitas Data Waktu Pelayanan H 0 : Waktu pelayanan formulir di Loket berdistribusi normal. H a : Waktu pelayanan formulir di Loket tidak berdistribusi normal. Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan ada 7 uji dapat dilihat bahwa data waktu pelayanan formulir telah terdistribusi normal. 4.3 Pengujian Distribusi Data 4.3.1 Distribusi Kedatangan Formulir H 0 : Kedatangan formulir di Loket berdistribusi Poisson. H a : Kedatangan formulir di Loket tidak berdistribusi Poisson.

4.3.4 Distribusi Waktu Pelayanan Formulir di Loket Penerbitan Surat Ijin Ekspor Sesudah Perbaikan Work Place Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan ada 7 uji dapat dilihat bahwa data kedatangan formulir telah terdistribusi Poisson. 4.3.2 Distribusi Waktu Pelayanan H 0 : Waktu pelayanan formulir di Loket berdistribusi Eksponensial. H a : Waktu pelayanan formulir di Loket tidak berdistribusi Eksponensial. 4.3.3 Distribusi Waktu Pelayanan Formulir Sebelum Perbaikan Work Place Dari tabel 4.9 di atas menunjukkan ada 7 uji dapat dilihat bahwa data waktu pelayanan formulir telah terdistribusi eksponensial. 4.4 Analisis Permasalahan 4.4.1 Analisis Model Antrian Sebelum Perbaikan Work Place Analisis pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis model antrian yang terdapat pada perusahaan sebelum adanya perbaikan work place layout. 4.4.2 Analisis Hasil Permasalahan Sebelum Perbaikan Work Place Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan ada 7 uji dapat dilihat bahwa data waktu pelayanan formulir telah terdistribusi eksponensial. Dari hasil analisis model antrian sebelum perbaikan work place layout yang ditujukan pada tabel 4.15, jumlah stasiun pelayanan yang paling optimal adalah 2 stasiun pelayanan dengan total cost yang yang paling efisien adalah Rp 4.554.282,15 per bulan.

4.4.3 Analisa Model Antrian Sesudah Perbaikan Work Place 4.6 Simulasi Kondisi Antrian Loket 4.6.1 Analisis Hasil Perbandingan Simulasi Kondisi Antrian Sebelum dan Sesudah Perbaikan Work Place Dari hasil analisis model antrian sebelum perbaikan work place layout yang ditujukan pada tabel 4.21, jumlah stasiun pelayanan yang paling optimal adalah 2 stasiun pelayanan dengan total cost yang paling efisien adalah Rp 4.245.382,65 per bulan. 4.5 Analisis Perbandingan Hasil Model Antrian Sebelum dan Sesudah Perbaikan Work Place Pada tabel 4.22 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya perbaikan work place layout pada perusahaan, model antrian yang dihasilkan dapat menjadi lebih efektif, begitu pula dengan total cost yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan stasiun pelayanan juga menjadi lebih efisien, dengan stasiun pelayanan yang paling optimal untuk diterapkan di perrusahaan yaitu 2 stasiun pelayanan. Dari tabel 4.37 dapat diketahui hasil dari replication ended at time dan work in process yang diperoleh dari hasil simulasi, kondisi sesudah perbaikan work place layout lebih efektif bila dibandingkan dengan kondisi sebelum perbaikan work place layout. 5 Kesimpulan 1. Dengan melakukan perbaikan penataan work place layout berdasarkan prinsip motion study, pegawai menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya sehingga terjadi peningkatan keefektifan waktu pelayanan sebesar 22.08%. 2. Setelah dilakukannya perbaikan penataan work place layout, lamanya waktu tunggu di dalam antrian dapat menjadi lebih efektif yaitu sebesar

0.0072 jam, dan total cost yang dikeluarkan juga menjadi lebih efisien, karena terjadi penghematan sebesar Rp 308.899,5. Dengan optimalisasi fasilitas pelayanan adalah 2 unit. 3 Hasil penerepan penelitian menggunakan software arena didapatkan hasil simulasi dengan adanya perbaikan penataan work place layout dari replication ended at time dan work in process yang ada menjadi lebih efektif dan lebih optimal. Daftar Pustaka Anaviroh. 2011. Model Antrian Satu Server dengan Pola Kedatangan Berkelompok (Batch Arrival). Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta. Anoname. 2007. Teori Antrian. Universitas Bina Nusantara : Jakarta. A. Taha, Hamdy. 1997. Operation Research. Binarupa Aksara : Jakarta. Fauzia, Marisa dan Sugito. 2010. Analisis Sistem Antrian Kereta Api di Stasiun Besar Cirebon dan Stasiun Cirebon Prujakan. Universitas Diponegoro : Semarang. Izzhati, Dwi Nurul. 2000. Mengoptimalkan Fasilitas Pelayanan Sistem Sortir Surat dengan Penerapan Metode Antrian Guna Meningkatkan Pelayanan Distribusi Surat di Kantor Pos Pare Kediri. Institut Teknologi Nasional : Malang Kakiay, Thomas J. 2004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Andi Offset : Yogyakarta. Maulana, Arman. 2012. Teori Antrian. Wordpress : Jakarta. Priyambodo, Richy. 2012. Analisis Antrean Bus Kota di Terminal Induk Purabaya Surabaya. Universitas Diponegoro : Semarang. Ruswandi, Bambang. 2011. Penerapan Sistem Antrian Sebagai Upaya Mengoptimalkan Pelayanan Terhadap Pasien Pada Loket Pengambilan Obat di Puskesmas Cicurug Sukabumi Jawa Barat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta Sugito, dkk. 2011. Distribusi Poisson dan Distribusi Eksponensial dalam Proses Stokastik. Universitas Diponegoro : Semarang Tjakraatmadja, Sutatlaksana Anggawisastra. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Institut Teknologi Bandung : Bandung. Wicaksana, Adhy. 2011. Analisis Sistem Antrian Dalam Mengoptimalkan Teller Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Margacinta Bandung. Universitas Pasundan : Bandung.