2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI &

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

30/10/2015. Tujuan epidemiologi kebidanan :

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

MORTALITAS & MORBIDITAS

MORTALITAS (KEMATIAN)

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI

Oleh: SYAFRIANI, M.Kes Prinsip-prinsip Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU

MORTALITAS. 1. Pengantar

MUSLIM, MPH 5/8/2010. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

Tutorial Epidemiologi : 1. Frekuensi Masalah Kesehatan dan Pengukuran

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

MORTALITAS DAN MORBIDITAS

BioStatistik. Amiyella Endista Website :

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Ukuran-Ukuran dalam Kesehatan dan Epidemiologi

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia dan derajat kesehatan masyarakat dalam aspek pencegahan,

UKURAN MORTALITAS. Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes Dept. Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. angka mortalitas tertinggi di negara-negara yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI. Putri Ayu Utami S. Kep, Ns.

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI. Standarisasi Ukuran RATE 11/30/2013. Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi)

BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI. (Frekuensi Masalah Kesehatan)

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT. Bentuk Dasar ukuran frekuensi Penyakit Jenis Ukuran frekuensi Penyakit

MAKALAH STATISTIK 1. Disusun Oleh : Kelompok 6 Sesi : 12

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menikah dan hamil pada usia diatas 35 tahun pada saat ini sudah merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

UU kes no 36 tahun 1992 NILUH WINDA ANGGRIANI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB 1 : PENDAHULUAN. tanda-tanda awal berupa salesma disertai konjungtivitis, sedangkan tanda khas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI. Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Iniversitas Andalas

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

SISTEM FUZZY UNTUK KLASIFIKASI INDIKATOR KESEHATAN DAERAH

Analisa Situasi Kesehatan Masyarakat

I. PENDAHULUAN. terakhir (HPHT) atau, yang lebih akurat 266 hari atau 38 minggu setelah

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

Mortalitas (Kematian)

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

CAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh

PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh basil TBC. Penyakit paru paru ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

b. Kematian (mortalitas) Faktor pendorong kematian al:

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Juknis Operasional SPM

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi epidemiologi. Secara garis besar proses transisi epidemiologi adalah

Bab 1 PENDAHULUAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN 1

BAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit saat ini telah mengalami perubahan yaitu adanya transisi

Transkripsi:

OLEH KELOMPOK IV

1. Rasio merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut Contoh: Keracunan makanan terdapat 32 orang penderita dan 12 diantaranya anak-anak maka rasio anak terhadap orang dewasa adalah 12/20=0,6

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375 Nilai proporsi tidak boleh lebih dari 1

Cara mengukur frekuensi masalah kesehatan sangat beragam, tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti. Secara Umum Ukuran ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan untuk : A. mengukur masalah penyakit (angka kesakitan/morbiditas) B. mengukur masalah kematian (angka kematian/mortalitas)

MORBIDITAS = Kesakitan : Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi. MORBIDITAS : Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit. MORBIDITAS : Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko. Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka Insidensi & Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut

Gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat Hal yang harus diketahui sebelum menghitung insidensi : > Data jumlah penderita baru > jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

1. Incidence Rate ( incidence density/kepadatan insiden) 2. Attack Rate 3. Secondary Attack Rate

Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun), dibanding dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang dibersangkutan

Rumus : Jumlah penderita baru Jumlah penduduk awal tahun yg beresiko x K K = Konstanta ( 100%, 1000 )

MANFAAT : 1.Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 2.Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 3.Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.

Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama. Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat Attack Rate = ----------------------------------------- X K Jml. Penduduk yg. Mungkin terkena Penyakit tersebut pd. Saat yg. Sama.

MANFAAT : 1. Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. 2. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan penularan penyakit tersebut.

Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ). Rumus : Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua SAR = ------------------------------------------------------ x K (Jml. Penddk Penddk. Yg. Terkena Serangan Pertama )

Adalah : gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk).

Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa. Jumlah penderita lama & baru PPR : ----------------------------------------- Jumlah penduduk pertengahan X K

Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Rumus : Jml. Penderita lama & baru Saat itu PPR = ------------------------------------------------ x K Jml. Penduduk Saat itu

Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis. Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan dengan rumus P = I X D P : Prevalensi I : Insidensi D : Lamanya sakit

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu : a) Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait, b) Status penyakit, c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat (Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)

Jenis angka kematian dalam epidemiologi antara lain 1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) 2. Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate) 3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate) 4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) 5. Angka Kematian Balita (Under Five Mortality Rate) 6. Angka Kematian Janin / Angka Lahir Mati (Postneonatal Mortality Rate) 7. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) 8. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Spesific Death Rate) 9. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR) 10. Case Fatality Rate (CFR)

Adalah : jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu ( umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan. Rumus : Jumlah Seluruh Kematian CDR = ----------------------------------------- X K Jumlah Penduduk Pertengahan

PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hariyang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih + dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun PMR : ---------------------------------------------------X K Jumlah Bayi lahir hidup pada tahun yg sama

Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari NMR=----------------------------------------------------X K Jumlah lahir hidup pada tahun yg sama

Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Rumus : Jml. Kematian bayi umur 0 1 tahun dalam 1 tahun IMR : ---------------------------------------------------X K Jml. Kelahiran hidup pada tahun yang sama

Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama. Rumus : Jml. Kematian Balita yg dicatat dlm 1 tahun UFMR=--------------------------------------------------X K Jumlah penduduk balita pd. tahun yg sama

Istilah kematian janin penggunaannya sama dengan istilah lahir mati. Kematian janin adalah kematian yang terjadi akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari rahim, terlepas dari durasi kehamilannya. Jika bayi tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda tanda kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan meninggal. Tanda tanda kehidupan biasanya ditentukan dari Pernapasan, Detak Jantung, Detak Tali Pusat atau Gerakan Otot Volunter.

Angka Kematian Janin adalah Proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Jml. Kematian Janin dalam periode tertentu ( 1 tahun ) AKJ : ---------------------------------------------- X K Total Kematian Janin + Janin Lahir Hidup periode yg sama

Adalah : jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Jml. Kematian Ibu Hamil, Persalinan & Nifas dlm 1 tahun MMR=-------------------------------------------------- X K Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

Manfaat ASMR/ASDR adalah : a) Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur. b) Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah. c) Untuk menghitung rata rata harapan hidup.

ASMR/ASDR : dx X 1000 px Keterangan : dx : Jml. Kematian yang dicatat dalam 1 tahun pd penduduk golongan umur tertentu (x) px: Jml penduduk pertengahan tahun pada gol umur tersebut (x)

Yaitu : Jumlah seluruh kematian karena satu sebab penyakit dalam satu jangka waktu tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut. Rumus : Jml. Seluruh kematian krn. Sebab penyakit tertentu CSMR= --------------------------------------------- x K Jml. Penduduk yg mungkin terkena penyakit (x) pd pertengahan tahun.

Ialah : perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Digunakan untuk mengetahui penyakit penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. Jml. Kematian krn. Penyakit tertentu (x) CFR=--------------------------------------------------- X K Jml. Seluruh penderita penyakit tersebut (x)