Jurnal Virgin, Jilid 1,No. 2, Juli 2015, Hal: Issn:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City

HUBUNGAN UMUR DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PEMECAH BATU DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

Unnes Journal of Public Health

I. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di

Repository.unimus.ac.id

ARTIKEL ILMIAH. Hubungan Umur, Masa Kerja, IMT dan Frekuensi Gerakan Repetitif dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome

Hubungan Gerakan Fleksi Pada Pergelangan Tangan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Pengepakan PT. Logan Food Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam

Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional, yaitu suatu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pengrajin, batu tatakan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaiaan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia,

ABSTRAK. : Masa kerja, Lama kerja, Umur, Posisi tangan,cts Kepustakaan : 10 ( )

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENGETIK DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA RENTAL DI BELAKANG KAMPUS UNS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PERAJIN BATIK DI KELURAHAN PASIRSARI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN GETARAN MEKANIS MESIN GERINDA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KOTA DENPASAR.

Faktor Prediktor Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)

PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung amat pesat, baik industri formal maupun industri di rumah tangga, pertanian,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

HUBUNGAN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN SINDROMA TEROWONGAN KARPAL DI RS BETHESDA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA KONVEKSI

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.6/April 2017; ISSN X,

MEMPENGARUHI KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PERAJIN BATIK TULIS SERULING ETAN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional-analytic dengan pendekatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA NYERI LEHER PADA PENGGUNA LAPTOP

HUBUNGAN GERAKAN BERULANG PADA TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENJULID BUKU DI PT. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang dalam kurun waktu Mei Juni pada tahun 2015.

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SPS 2 DI PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI

HUBUNGAN GERAKAN FLEKSI PADA PERGELANGAN TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENGEPAKAN PT. LOGAN FOOD KARANGANYAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GERAKAN REPETITIF DAN LAMA KERJA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA MAHASISWA TEKNIK ARSITEKTUR

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN OTOT SENDI PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN KEUANGAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

HUBUNGAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA JURU KETIK DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

PENGARUH BEBAN KERJA DAN UMUR TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA ANGKAT- ANGKUT DI P.B. CAHAYA INTAN KRUJON TOYOGO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu waktu (Notoatmodjo, 2007 ) dengan tujuan untuk mencari hubungan usia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

PERNYATAAN PERSETUJUAN

BAB 1 PENDHULUAN. Perkembangan industri percetakan di Indonesia berjalan pesat hingga

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil desain penelitian cross sectional mengamati hubungan indeks

Kata Kunci: masa kerja, suhu lingkungan, sikap kerja, keluhan musculoskeletal

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan


III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

Abstrak. Pendahuluan. Secaria, et al, Hubungan Paparan Getaran Mesin Gerinda...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TIMBULNYA NYERI KEPALA TIPE-TEGANG. Oleh: KOMALAH CHENASAMMY NIM:

Abstrak. Lazuardi, et al, Determinan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja Pemecah Batu...

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA PEKERJA PELINTINGAN ROKOK MANUAL DI PT.

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Transkripsi:

Jurnal Virgin, Jilid 1,No. 2, Juli 2015, Hal: 162-168 Issn: 2442-2509 HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA TERHADAP KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEGAWAI PEREMPUAN DI KAMPUS UNIVERSITAS DHYANA PURA YANG BEKERJA MENGGUNAKAN KOMPUTER Gusti Ayu Rian Juniari, Antonius TriWahyudi Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi Universitas Dhyana Pura Email : gustiayurian@gmail.com ABSTRACT CTS becomes the center of researchers because it can cause disability in employees, causing pain and limiting movement of the wrist function, so influential that affect the daily work. Period of employment is one of the individuals affected by the CTS, the longer the period of work, the greater the risk of developing CTS. This study aimed to analyze the relationship between tenure to complaints of carpal tunnel syndrome (CTS) on Women Employees at the University Campus Dhyana Pura Working Using Computer. This research cross sectional approach and techniques of data collection using questionnaires. These samples included 33 female employees on the campus of the University of Dhyana Pura is working on a computer. The independent variable is the period of employment with the ordinal measurement scale and the dependent variable is Carpal Tunnel Syndrome complaint with ordinal measurement scale. Techniques of data processing and data analysis conducted by statistical test Chi Square test and Fisher's exact test alternative. Statistical test results on the relationship between the tenure of the complaints of carpal tunnel syndrome (CTS) on Women Employees at the University Campus Dhyana Pura Working Using Computer show meaningful results is p-value = 0.001 (< 0.05) thus there is a significant relationship between the tenure of the complaint Carpa tunnel syndrome in female employees on the campus of the University of Dhyana Pura is working on a computer. Keywords: work period, complaints carpal tunnel syndrome. PENDAHULUAN Indonesia terdiri dari banyak provinsi yang memiliki beragam institusi pendidikan. Perkembangan dunia pendididikan di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Salah satu Provinsi di Indonesia yang terkenal dengan perkembangan institusi pendidikan adalah Provinsi Bali. Selain terkenal sebagai pulau dewata dengan ribuan tempat wisata, Bali juga terkenal dengan sentra pendidikan yang berkembang sangat pesat. Dhyana Pura merupakan salah satu institusi pendidikan di Bali. Dhyana Pura pertama kali berdiri tahun 1987 sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata (PPLP), kemudian pada tahun 2001, Yayasan Dhyana Pura mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Dhyana Pura. Seiring berjalannya waktu berdasarkan Sk Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia: No. 142/E/0/2011 tertanggal 7 Juli 2011, Dhyana Pura berubah menjadi Universitas Dhyana Pura. Dalam perkembangan suatu institusi pendidikan, ada banyak hal yang berperan penting di dalamnya, salah satunya adalah pekerja. Universitas Dhyana Pura memiliki banyak pegawai perempuan yang bekerja menggunakan komputer dengan waktu yang lama. Namun banyak diantara mereka tidak mengetahui dampak dari penggunaan komputer yang terlalu lama. Lingkungan kerja yang 162

tidak memenuhi syarat, sikap kerja yang tidak alamiah, alat dan sarana kerja yang tidak sesuai dengan pemakainya merupakan masalah yang sering muncul di sebuah institusi pendidikan. Masalah tersebut selain memberikan beban tambahan, juga menyebabkan gangguan otot rangka (musculoskeletal), keluhan subyektif dan kelelahan (Tarwaka, dkk., 2004:4). Salah satu gangguan musculoskeletal yang dialami yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS menjadi pusat perhatian para peneliti karena dapat menimbulkan kecacatan pada pegawai, menyebabkan rasa nyeri, dan membatasi fungsi gerak pergelangan tangan dan tangan sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-hari (Lusianawaty, 2003). Berbagai aktivitas yang banyak menggunakan tangan dalam waktu yang lama sering dihubungkan dengan terjadinya CTS. CTS berhubungan dengan pekerjaan yang mengkombinasikan antara kekuatan dan pengulangan gerakan yang lama pada jari - jari selama periode yang lama (Suherman, 2012). Risiko terjadinya CTS 10% lebih banyak pada orang dewasa dimana wanita berisiko 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan pria (Purwanti, 2011). CTS disebabkan karena trauma akumulatif yaitu ketika tangan digerakkan berulang - ulang pada periode waktu yang lama dengan jumlah gerakan pada jari - jari dan tangan yang berlebihan. Hal itu menyebabkan otot atau ligamen menjadi meradang sebagai akibat dari penekanan otot dan ligamen serta pembendungan terowongan karpal (Haque, 2009). Gejala yang sering timbul akibat terjadinya CTS adalah nyeri, kesemutan atau mati rasa pada jarijari tangan, terutama ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Gejala tadi memburuk pada malam hari ataupun sesudah fleksi yang lama (Aizid,2011). Beberapa faktor diketahui menjadi risiko terhadap terjadinya CTS pada pegawai, seperti gerakan berulang dengan kekuatan, tekanan pada otot, getaran suhu, postur kerja yang tidak ergonomik dan lain - lain (Kurniawan, 2008). Masa kerja juga merupakan salah satu faktor individu terkena CTS, semakin lama masa kerja maka akan semakin besar risiko terkena CTS. Masa timbulnya CTS berkisar sampai 5-10 tahun (Kusuma,2001:24). CTS paling banyak terjadi pada usia 29-62 tahun, risiko meningkat pada usia 40-60 tahun (Griffith, 1995). METODE PENELITIAN Penelitiaan ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu tiap subjek peneliti hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:145), dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Kampus Universitas Dhyana Pura. Adapun pelaksanaannya pada bulan Juli 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai 163

perempuan di kampus Universitas Dhyana Pura yang bekerja menggunakan komputer. Kriteria Inklusi sampel yaitu pegawai perempuan di kampus Universitas Dhyana Pura, bekerja dengan menggunakan komputer, bersedia mengikuti jalannya penelitian dan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes militus dan arthritis rheumatoid. Adapu kriteria eksklusi sampel yaitu pegawai dengan riwayat trauma tangan atau pergelangan tangan, wanita yang sedang hamil dan menopause. Pada penelitian yang dilakukan menggunakan lembar kuesioner dimana populasi sebanyak 63 orang diperoleh 33 orang sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden salah satunya berbentuk kuesioner. Seluruh kuesioner yang telah dikumpulkan, kemudian dilakukan beberapa tahap pengolahan data, yaitu: editing, koding, skoring, tabulasi dan penyajian data. Selanjutnya dilakukan analisis Univariat dan analisis Bivariat kemudian diuji dengan analisis statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. HASIL Distribusi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pegawai perempuan yang bekerja menggunakan komputer di Kampus Universitas Dhyana Pura pada tahun 2015 sebanyak 33 responden, dengan karakteristik sebagai berikut: a. Umur Berdasarkan penelitian diperoleh data distribusi responden menurut umur dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Distribusi Umur Responden No Umur Frekuensi Persentase (%) 1 < 20 tahun 0 0% 2 20 tahun 33 100% Jumlah 33 100% Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan umur, seluruh responden memiliki umur 20 tahun yaitu sebesar 33 responden (100%). b. Indeks Masa Tubuh Berdasarkan penelitian diperoleh distribusi responden menurut Indeks Masa Tubuh dapat dilihat pada Tabel 5.2. 164

Tabel 5.2 Distribusi Indeks Masa Tubuh Responden No IMT Kategori Frekuensi Persentase(%) 1 < 18,5 Berat badan kurang 2 6,1% 2 18,5 22,9 Berat badan ideal 18 54,5% 3 23,0 24,9 Kelebihan berat badan 6 18,2% 4 25,0 29,9 Obes I 7 21,2% Jumlah 33 100% Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan Indeks Masa Tubuh responden < 18,5 dengan kategori berat badan kurang sebanyak 2 orang (6,1%), responden dengan IMT 18,5 22,9 dengan kategori berat badan ideal sebanyak 18 orang (54,5%), responden dengan IMT 23,0-24,9 dengan kategori kelebihan berat badan sebanyak 6 orang (18,2%) dan responden dengan IMT 25,0-29,9 dengan kategori obes I sebanyak 7 orang (21,3%). 5.2.2 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan pada setiap variabel penelitian. Analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel yang diteliti. a. Distribusi Masa Kerja Berdasarkan penelitian diperoleh distribusi masa kerja dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Masa Kerja No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%) 1 < 4 tahun 13 39,4% 2 4 tahun 20 60,6% Jumlah 33 100 Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang memiliki masa kerja < 4 tahun berjumlah 13 orang (39,4%). Responden yang memiliki masa kerja 4 tahun berjumlah 20 orang (60,6%). b. Distribusi Test Tinnel Berdasarkan penelitian diperoleh distribusi test tinnel dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Distribusi Test Tinnel No Test Tinnel Frekuensi Persentase (%) 1 Positif 26 78,8% 2 Negatif 7 21,2% Jumlah 33 100 165

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa responden yang positif terkena CTS ketika dilakukan test tinnel berjumlah 26 orang kerja (78,8%). Responden yang negatif terkena CTS ketika dilakukan test tinnel berjumlah 7 orang (21,2%). 5.2.3 Analisis Bivariat Berdasarkan data penelitian, diperoleh hubungan antara masa kerja terhadap keluhan carpal tunnel syndrome Tabel 5.5. Tabel 5.5 Hubungan antara Masa Kerja terhadap Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Masa Kerja Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Positif Negatif Total F % F % % p Value < 4 tahun 6 18,2% 7 21,2% 13 4 tahun 20 60,6% 0 0% 20 0,001 Jumlah 26 78,8% 7 21,2% 33 100 Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 13 responden yang memiliki masa kerja < 4 tahun, terdapat 6 orang (46,3%) yang positif sindrom terowongan karpal dan 7 orang (53,8%) yang negatif carpal tunnel syndrome. Pada 20 responden yang memiliki masa kerja 4 tahun terdapat 20 orang (100%) positif terkena Carpal Tunnel Syndrome. Hasil analisis dengan menggunakan uji Fisher exact diperoleh nilai p value 0.001 (< 0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja terhadap keluhan carpal tunnel syndrome pada pegawai perempuan di Kampus Universitas Dhyana Pura. PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap 33 responden didapatkan hasil bahwa responden mempunyai masa kerja masa kerja < 4 tahun, terdapat 6 orang (46,3%) yang positif carpal tunnel syndrome dan 7 orang (53,8%) yang negatif carpal tunnel syndrome. Pada 20 responden yang memiliki masa kerja 4 tahun terdapat 20 orang (100%) seluruhnya positif terkena Carpal Tunnel Syndrome. Masa kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung munculnya gangguan musculoskeletal yang disebabkan oleh pekerjaan. Pegawai yang mengalami peningkatan masa kerja akan melakukan gerakan yang berulang pada finger atau jari tangan 166

secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Masa kerja > 4 tahun dapat menyebabkan stress disekitar jaringan terowongan karpal dan akan menyebabkan carpal tunnel syndrome. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara masa kerja terhadap keluhan carpa tunnel syndrome (CTS) pada pegawai perempuan di kampus Universitas Dhyana Pura yang bekerja menggunakan komputer. Hal ini terlihat dari uji SPSS. V16 dengan uji alternatif yaitu uji Fisher, diperoleh p-value sebesar 0,001 (p < 0,05). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: berdasarkan tabel distribusi hubungan masa kerja diperoleh hasil responden yang memiliki masa kerja < 4 tahun (53,8%) negatif CTS. Responden yang memiliki masa kerja 4 tahun (100%) positif mengalami CTS. Sehingga ada hubungan yang bermakna antara masa kerja terhadap keluhan carpa tunnel syndrome pada pegawai perempuan di Kampus Universitas Dhyana Pura yang bekerja menggunakan komputer. SARAN Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan sampel yang lebih banyak dan meneliti penanganan yang dapat diberikan kepada penderita CTS. DAFTAR PUSTAKA Aizid, Rizem, 2011. Babat ragam penyakit paling sering menyerang orang kantoran, Jakarta : flashbook American Academy of Orthopaedic Surgeons. Clinical Practice Guideline on the Treatment of Carpal Tunnel Syndrome. 2008. Bambang Suherman dkk, 2012, Beberapa Faktor Kerja yang Berhubungan dengan Kejadian CTS pada Petugas Rental Komputer di Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya, Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Dwayne dkk, 2007, RMT Students Incorporated All Rights Reserved. http://www.rmtstudents.com/studyguide/clinical_assessment/orthopedic_tests.php?oid=2. (diakses 4 Agustus 2015). FK UI, 2008, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Edisi kempat), Jakarta: FKUI. http://www.moveforwardpt.com/symptomsconditionsdetail.aspx?cid=9f3cdf74-3f6f-40ca-b641- d559302a08fc I Dewa Nyoman S, dkk., 2001, Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC. Kurniawan, Bina, Siswi Jayanti dan Yulianti Setyaningsih. 2008. Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga dalam Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol.3 / No. 1 / Januari 2008. Kusuma H, 2001. Sindroma Terowongan Karpal Pada Tenaga Kerja Industri Garmen di Sumatra Selatan, Jakarta, Yogyakarta dan Jawa Timur. Pusat Pengembangan Keselamatan Kerja dan Hiperkes Badab Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Republik Indonesia. Vol: XXXIV.p.22-35. Lukman, dkk., 2009, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Jakarta: Salemba Medika. 167

Lusianawaty Tana, 2003, Sindrom Terowongan Karpal pada Pekerja: Pencegahan dan Pengobatannya, Jurnal Kedokteran Trisakti Vol. 22 No.3. Rovita Nur Fitriani, 2012. Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012. (diakses 30 maret 2015). Priguna Sidharta, M.D., Ph.D, 2008. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Edisi : 2. hlm. 481-490. Jakarta: PT Dian Rakyat. Purwanti, 2011. Hubungan Lama Mengetik Dengan Resiko Terjadinya Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Rental. DJ. Program Studi Diploma IV Fisioterapi.Universitas Muhamadiyah Surakarja. Purwandari, Cris M.A., 2013. Hubungan Masa Kerja Dan Sikap Kerja Dengan Kejadian Sindrom Terowongan Karpal Pada Pembatik Cv. Pusaka Beruang Lasem. (diakses 15 mei 2015). Rambe, Aldy S. Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome) Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran USU/RSUP. H.Adam Malik, 2004 http://library.usu.ac.id/download/pk/pen-saraf-aldi2.pdf,download tanggal 3 agustus 2012. Remington Medical Equipment Ltd All Rights Reserved. 2015 dalam http://www.remingtonmedical.com/product/detail/c88. (diakses 4 Agustus 2015). Rudiansyah Harahap, 2003, Carpal Tunnel Syndrome, Cermin Dunia Kedokteran No. 141 Ronald E. Pakasi, 2005, Nyeri dan Kebas Pergelangan Tangan akibat Pekerjaan, (www.medicastore.com) diakses pada 10 Agustus 2012. Suherman B. 2012. Beberapa faktor kerja yang berhubungan dengan kejadian carpal tunnel syndrome (CTS) pada petugas rental komputer di Kelurahan Kahuripan Kota Tasik Malaya. hlm. 9. 168