ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Model Citra (bag. 2)

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB II CITRA DIGITAL

KOMPRESI CITRA. lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peningkatan Kompresi Citra Digital Menggunakan Discrete Cosine Transform 2 Dimension (DCT 2D)

MKB3383 -TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kompresi Citra. Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Genap, 2016/2017

TUGAS AKHIR KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN PENERAPAN DISCRETE COSINE TRANSFORM ( DCT )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH. Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

BAB II LANDASAN TEORI

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 3. Pembentukan Citra Digital. Digitalisasi Citra. Yang dipengaruhi N,M, & q

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

PERBANDINGAN METODE HUFFMAN DAN FRAKTAL DALAM KOMPRESI CITRA

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Kompresi Citra Dengan Menggabungkan Metode Discrete Cosine Transform (DCT) dan Algoritma Huffman

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Gambar (image) merupakan suatu representasi spatial dari suatu obyek, dalam pandangan 2D atau 3D.

BAB II Tinjauan Pustaka

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

KOMPRESI IMAGE DALAM SOURCE CODING MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI WAVELET

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Kohonen Self Organized Map Dalam Kuantisasi Vektor Pada Kompresi Citra Bitmap 24 Bit

Operasi Titik Kartika Firdausy

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI DASAR CITRA DIGITAL

Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

Dian Pamukti¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TRANSFORMASI WASH - HADAMARD

BAB 2 LANDASAN TEORI

KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN ALGORITMA ENHANCED SELF ORGANIZING MAP (ENHANCED SOM)

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

PENGENALAN POLA TEKSTIL MENGGUNAKAN MATRIKS CHI SQUARED SKRIPSI OLEH : SULISTYA FITRI YULAIKAH

Pemampatan citra dengan menggunakan metode pemampatan kuantisasi SKRIPSI. Oleh : Sumitomo Fajar Nugroho M

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI TEKNIK KOMPRESI VIDEO DENGAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA PERANGKAT BERGERAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N, 1 q N-1. A mn cos 2M , 2N. cos. 0 p M-1, 0 q N-1 Dengan: 1 M, p=0 2 M, 1 p M-1. 1 N, q=0 2. α p =

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN I-1

FERY ANDRIYANTO

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

KOMPRESI JPEG 2000 PADA CITRA DIGITAL DENGAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci : Rasio Konprensi, Citra Digital, Huffman Coding, Transfer Data

Transkripsi:

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD Eva Haryanty, S.Kom. ABSTRAK Kompresi data adalah proses mengubah suatu input data menjadi data lain dengan format berbeda dan ukuran yang lebih kecil, atau proses pengkodean dari suatu data untuk mengurangi kebutuhan akan media penyimpanan. Salah satu jenis file yang paling banyak membutuhkan proses kompresi adalah file citra. Tujuan dari penelitian kali ini adalah menganalisa kembali hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Yudi Prayudi dan Ali Facruddin, dosen pada salah satu universitas di Yogyakarta. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Yudi Prayudi dan Ali Fachruddin, didapat hasil bahwa kompresi citra dengan menggunakan matriks 4x4 membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan matriks 8x8. Kata Kunci: Kompresi data, file citra. 1. LATAR BELAKANG Salah satu masalah yang terus berkembang sejalan dengan berkembangnya dunia komputer adalah terkait dengan penanganan data yang berukuran besar. Masalah ini muncul karena hardware yang digunakan terkait dengan penanganan data kurang mampu mengikuti perkembangan ukuran data yang demikian besar. Salah satu kajian yang terkait dengan penanganan ini adalah kompresi data. Kompresi data adalah proses mengubah suatu input data menjadi data lain dengan format berbeda dan ukuran yang lebih kecil, atau proses pengkodean dari suatu data untuk mengurangi kebutuhan akan media penyimpanan. Salah satu jenis file yang paling banyak membutuhkan proses kompresi adalah file citra. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan file kompresi citra adalah dengan metode Transformasi Hadamard. Metode transformasi Hadamard merupakan suatu metode transformasi dengan menggunakan matriks bujursangkar yang berisikan hanya 1 dan -1 yang memiliki dua atau lebih kolom atau baris yang terletak berhadapan dimana setengahnya bagian memiliki tanda yang sama dan setengah bagian lainnya memiliki tanda yang berlawanan. Dengan menggunakan metode ini, suatu citra biner digunakan sebagai input. Citra tersebut dianggap sebagai suatu matrik dengan jumlah kolom sama dengan lebar citra dan jumlah baris sama dengan tinggi citra. Masing masing nilai hitam dan putih (B dan W) dari setiap piksel citra selanjutnya dihitung secara tersendiri sehingga akan diperoleh 2 buah matriks, masing masing dengan kolom x dan baris y. Staf Pengajar Program Studi S1-Teknik Informatika IKADO Jurnal TEKNIKA 13

2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori penunjang dari pembahasan masalah, diantaranya konsep dasar citra, pengolahan citra, kompresi citra dan metode yang digunakan dalam kompresi citra. 2.1. Konsep Dasar Citra Citra merupakan dimensi spatial yang berisi informasi warna dan tidak bergantung pada waktu. Citra merupakan sekumpulan titik-titik dari gambar, yang disebut pixel (picture element). Titik-titik tersebut menggambarkan posisi koordinat dan mempunyai intensitas yang dapat dinyatakan dalam bilangan. Intensitas ini menunjukan warna citra melalui penjumlahan (Red, Green, Blue /RGB). Gambar Koordinat RGB Pada file bitmap, dapat menampung citra yang berukuran 1, 4, 8 atau 24 bit untuk setiap pixelnya. Citra berukuran 24 bit merupakan warna dasar. Suatu pixel yang berukuran 24 bit terdiri dari 3 x 1 byte (masing-masing 8 bit) yang masing-masing mewakili komponen warna Red, Green, dan Blue yang merupakan tiga warna primer. Nilai setiap byte berada pada rentang 0 255. Selain file bitmap, juga terdapat file JPEG dan PNG. File JPEG adalah format penyimpanan gambar yang banyak digunakan untuk menyimpan gambar-gambar dengan ukuran lebih kecil. Karakteristik JPEG adalah mampu menayangkan warna dengan kedalaman 24-bit truecolor, mengkompresi gambar dengan sifat lossy. Umumnya JPEG digunakan untuk menyimpan gambar-gambar hasil foto. Sedangkan file PNG adalah salah satu format penyimpanan citra yang menggunakan metode pemadatan yang tidak menghilangkan bagian dari citra tersebut (lossless compression). Untuk keperluan pengolahan citra, meskipun format PNG bisa dijadikan alternatif selama proses pengolahan citra, karena format ini selain tidak menghilangkan bagian dari citra yang sedang diolah (sehingga penyimpanan berulang ulang dari citra tidak akan menurunkan kualitas citra) namun format JPEG masih menjadi pilihan yang lebih baik. 2.2. Pengolahan Citra Digital Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra digital juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit-bit tertentu. Jurnal TEKNIKA 14

Frase pengolahan citra digital sering dikaitkan dengan pemrosesan gambar dua dimensi. Untuk sebuah pengolahan citra digital yang sederhana, tingkat pemrosesannya dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Sebuah citra digital dalam bentuk transparansi, slide, foto, ataupun chart didigitalkan terlebih dahulu dan disimpan sebagai sebuah matriks yang berisikan digit biner dalam memori komputer. 2. Citra kemudian dapat diproses dan ditampilkan pada monitor yang mempunyai resolusi tinggi. 3. Untuk tampilan, citra disimpan dalam sebuah penampung memori yang dapat diakses dengan cepat yang akan me-refresh monitor dengan 30 frame/detik untuk memproduksi sebuah tampilan kontinyu yang dapat dilihat dengan jelas. 4. Komputer mikro maupun komputer mini digunakan untuk berkomunikasi dan mengendalikan semua proses digitalisasi, penyimpanan, dan operasi tampilan melalui komputer jaringan. 2.3. Kompresi Citra Kompresi citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data data yang terdapat dalam citra sehingga dapat disimpan atau ditransmisikan secara efisien. 2.3.1. Teknik Kompresi Citra Teknik kompresi pada citra dibagi menjadi 2 bagian : a. Lossy Compression Ukuran citra menjadi lebih kecil dengan menghilangkan beberapa informasi dalam citra asli. Teknik ini mengubah detail warna pada citra menjadi lebih sederhana tanpa perbedaan yang mencolok dalam pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak terlalu memerlukan detail citra, dimana kehilangan bit rate foto tidak berpengaruh pada citra. b. Lossless Compression Teknik kompresi citra dimana tidak ada satupun informasi citra yang dihilangkan. Biasa digunakan pada citra medis. 2.3.2. Metode Kompresi Ada beberapa metode kompresi citra yang umum, diantaranya Discrete Wavelets Transform dan Discrete Cosinus Transform. Discrete Cosinus Transform Discrete Cosinus Transform di divided menjadi blok-blok kecil dengan ukuran yang tetap, kemudian dikonversikan dari domain spatial menjadi domain frekuensi. Konversi ke domain frekuensi ini sangat menguntungkan untuk proses selanjutnya. Discrete Cosinus Transform (DCT) adalah aplikasi untuk kompresi citra yang dipelopori oleh Chen dan Pratt (1984). Discrete Wavelets Transform Wavelet merupakan gelombang mini (small wave) yang mempunyai kemampuan mengelompokan energi citra terkosentrasi pada sekelompok Jurnal TEKNIKA 15

kecil koefisien, sedangkan kelompok koefisien lainnya hanya mengandung sedikit energi yang dapat dihilangkan tanpa mengurangi nilai informasinya. 3. ANALISA PROGRAM DAN PEMBAHASAN Berdasar pengertian transformasi metode Hadamard, maka secara garis besar proses untuk melakukan kompresi citra untuk tipe citra warna dan citra biner adalah sebagaimana pada gambar dibawah : Mulai Inisialisasi Variabel : 1. Q = Faktor Kuantisasi 2. m = jenis matrix Pilih file citra Input : jenis file Biner? Blok Dividing Metode Hadamrd Kuantisasi Hufmman Coding Simpan file Ya File Baru? Tidak Selesai Gambar Diagram Alir Kompresi Citra Proses awal dari kompresi adalah melakukan Block Dividing, yaitu membagi matriks citra menjadi sub-sub matriks yang berukuran lebih kecil agar lebih mudah diproses. Syarat sub-matriks yang harus dipenuhi antara lain : Jurnal TEKNIKA 16

Jumlah baris dan kolom sama (Matriks Bujur sangkar). Jumlah baris atau kolom merupakan bilangan 2 n, misal 2, 4, 8, 16, dst. Ada 2 ukuran matriks yang sering digunakan,yaitu matriks ukuran 4x4 dan matriks ukuran 8x8. Ukuran Block Dividing yang dipakai dapat menentukan lamanya proses, berhubungan dengan jumlah operasi matematika yang dilakukan, serta menentukan kualitas citra yang dihasilkan. Pada saat block dividing dilakukan, ada kemungkinan terdapat sisa baris atau kolom yang jumlahnya kurang dari ukuran block. 4. ANALISA HASIL Salah satu pengujian terhadap program yang telah dibuat oleh Yudi Prayudi dan Ali Fachruddin menggunakan delphi adalah berdasar waktu yang dibutuhkan (running time) untuk melakukan kompresi. Dari pengujian yang dilakukan, untuk faktor kuantisasi yang berbeda, didapatkan hasil bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi pada citra yang sama tidak jauh berbeda seperti tampak pada Tabel. Tabel Running Time Kompresi Citra dengan Matriks 4x4 Nama Citra Dimensi Citra Waktu Kompresi (s) Q = 1 Q = 1,5 Q = 2 alu 572 x 392 1,262 1,242 1,243 arctic hare 594 x 400 1,321 1,322 1,282 baboon 512 x 512 1,442 1,452 1,432 bear 394 x 600 1,312 1,302 1,362 newyork 518 x 744 2,674 2,653 1,302 waterfall 842 x 571 2,603 2,624 2,683 brandyrose 800 x 600 2,404 2,373 2,604 wildflowers 594 x 400 1,513 1,492 2,382 bandon 610 x 403 1,372 1,452 1,432 Selain itu dapat diamati pula bahwa waktu yang dibutuhkan untuk kompresi dengan menggunakan matriks 4 x 4 lebih sedikit dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi dengan menggunakan matriks 8 x 8. Sebagai contoh, fakotr untuk kuantisasi = 1, waktu yang dibutuhkan untuk kompresi citra ALU.BMP dengan menggunakan matrik 4 x 4 hanya 1,262 detik sedangkan waktu yang dibutuhkan dengan menggunakan matriks 8 x 8 adalah 1,492. Hasil perbandingan waktu yang dibutuhkan untuk kompresi dengan faktor kompresi citra lainnya dapat dilihat pada Tabel. Tabel Perbandingan Running Time Kompresi Citra (Q=1) Nama Citra Dimensi Citra Waktu Kompresi (s) Matrik 4 x 4 Matrik 8 x 8 alu 572 x 392 1,262 1,492 arctic hare 594 x 400 1,321 1,562 baboon 512 x 512 1,442 1,713 bear 394 x 600 1,312 1,583 newyork 518 x 744 2,674 3,195 waterfall 842 x 571 2,603 3,094 brandyrose 800 x 600 2,404 2,854 Jurnal TEKNIKA 17

Tabel Perbandingan Running Time Kompresi Citra (Q=1) (Lanjutan) Nama Citra Dimensi Citra Waktu Kompresi (s) Matrik 4 x 4 Matrik 8 x 8 wildflowers 594 x 400 1,513 1,782 bandon 610 x 403 1,372 1,632 Selanjutnya adalah pengujian terhadap ukuran file hasil kompresi. Tabel Perbandingan Ukuran File Hasil Kompresi Citra menunjukkan hasil akhir kompresi untuk nilai quantisasi yang berbeda. Tabel Perbandingan Ukuran File Hasil Kompresi Citra Nama Citra Dimensi Citra Ukuran File (byte) Q = 1 Q = 1,5 Q = 2 alu 572 x 392 236,891 196,807 173,762 arctic hare 594 x 400 128,506 121,377 116,995 baboon 512 x 512 236,675 196,112 174,221 bear 394 x 600 164,567 146,109 136,334 newyork 518 x 744 416,194 351,937 315,095 waterfall 842 x 571 280,720 258,516 246,234 brandyrose 800 x 600 249,437 222,387 209,093 wildflowers 594 x 400 330,242 277,501 242,550 bandon 610 x 403 153,059 139,639 132,383 Selain pengujian diatas, Yudi Paryudi dan rekannya juga melakukan pengujian yang bertujuan untuk membandigkan ukuran file hasil kompresi dengan menggunakan perangkat lunak lain yang sudah ada. Dalam penelitian yang dilakukan, perangkat lunak yang dipakai oleh mereka sebagai pembanding adalah Adobe Photoshop 7.0. Adapun jenis file kompresi yang dipakai sebagai pembanding adalah JPEG dan PNG. Untuk melihat kualitas kompresi yang dilakukan, dilakukan pengujian terhadap nilai Mean Square Error (MSE) terhadap citra hasil kompresi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa semakin besar nilai fakto kuantisasi yang dipakai untuk kompresi maka nilai MSE semakin besar pula. Semakin besarnya nilai MSE berarti kualitas dari citra hasil kompresi semakin berkurang. Setalah melihat hasil kompresi yang dilakukan oleh Yudi Paryudi dan Ali Facruddin, dimana citra yang dipakai oleh mereka adalah citra warna, maka sesuai dengan tugas khusus kali ini, beberapa citra yang dipakai untuk diuji, dirubah tipenya menjadi citra biner atau citra hitam putih. Uji coba dilakukan pada satu gambar saja. Perbandingan dilihat pada ukuran file sebelum diconvert menjadi citra biner dan sesudah diconvert menjadi citra biner atau citra hitam putih. Gambar dibawah ini adalah salah satu contoh gambar berwarna yang digunakan dalam penelitian Prayudi dan Fachruddin. Jurnal TEKNIKA 18

Gambar Citra Brandyrose (asli) Dan gambar dibawah ini adalah hasil convert menjadi citra hitam putih. Gambar Citra Brandyrose (format hitam putih) Dari hasil diatas, diketahui bahwa tipe citra warna jika diubah menjadi citra biner, ukuran filenya tetap sama. Namun, jika dilakukan kompresi pada citra tersebut, hasilnya belum tentu akan sama, karena faktor yang membedakan nilai kompresi tidak hanya ukuran file. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Yudi Prayudi dan Ali Fachruddin, didapat hasil bahwa kompresi citra dengan menggunakan matriks 4x4 membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan matriks 8x8. Selain itu berdasar ukuran hasil kompresi, kompresi dengan menggunakan matriks 8x8 menghasilkan ukuran file yang lebih kecil dibandingkan menggunakan matriks 4x4. Perbandingan file hasil kompresi antara perangkat lunak Adobe Photoshop dengan menggunakan metode hadamard, ternyata menunjukkan penggunaan metode hadamard memberikan ukuran file yang lebih kecil dibandingkan dengan file hasil kompresi menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop. Hasil lain juga menunjukkan nilai MSE pada matriks 4x4 lebih kecil dibandingkan dengan matriks 8x8. Dan dari hasil percobaan yang ditambahkan, ternyata ukuran file citra sebelum dan sesudah diubah formatnya, memiliki ukuran file yang sama. Namun dalam hal hasil kompresi, hasilnya belum tentu akan sama. Jurnal TEKNIKA 19

Penelitian dapat dilanjutkan untuk mengetahui hasil kompresi citra pada citra yang telah diubah formatnya menjadi citra biner. Sehingga dapat diketahui apakah hasil kompresi pada citra yang sama dengan format yang berbeda memiliki hasil kompresi yang sama. 6. DAFTAR PUSTAKA Prayudi, Yudi, Ali Facruddin, Analisa Kompresi Citra Digital Menggunakan Metode Hadamard, Teknik Industri FT Universitas Islam Indonesia. Achamd, Balza, dan Kartika Firdausy, Teknik Pengolahan Citra Digital Menggunakan Delphi, Yogyakarta : Ardi Publishing, 2005 Mandala, Jani F., Pemanfaatan Transformasi Wavelet Citra Wajah, Institut Teknologi Banding, 2003 Multimedia 7.pdf, Kuliah Semester Genap, Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana, 2005-2006 Tharom, Tabratas, Pengolahan Citra Pada Mobil robot, IlmuKomputer.com, 2003 Linda, Agustina, Penerapan Region of Interest (ROI) pada Metode Kompresi JPEG2000, Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Jain, A. K., Fundamentals of Digital Image Processing, Prentice Hall, New Delhi, 1995. Jurnal TEKNIKA 20