BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Program JHT & JP BPJS Ketenagakerjaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Financial Check List. Definisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Manfaat dan Fungsi Dana Pensiun. Kapan Dana Pensiun. Perlu Dilakukan?

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN HARI TUA (JHT) DI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN CABANG SURAKARTA

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BERITA NEGARA. Pembayaran. Persyaratan. Tata Cara.

PETUGAS PENDAMPING TEMPAT : KANTOR CABANG SALEMBA PELAKSANAAN : HARI SABTU TANGGAL 26 MARET 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

e-klaim (Fast Track Claim) BPJS Ketenagakerjaan

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

UNISKA TABUNGAN

KETENTUAN PEMBAYARAN KEANGGOTAAN ASIAN BRAIN INTERNET MARKETING CENTER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

FORMULIR APLIKASI PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

1 BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, banyak perusahaan sektor publik yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

BERITA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BPJS KETENAGAKERJAAN,

DAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

SIPP Online. User Manual SIPP Online

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

PERSYARATAN YANG DILAMPIRKAN

PEMERINTAH KOTA MEDAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

DPLK DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING TAMBAHAN

FORMULIR APLIKASI PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan

TABUNGAN HARI TUA (THT)

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN LPSE KOTA BEKASI. Alur proses pendaftaran bagi Penyedia Hal I PENYEDIA SPSE VERIFIKATOR HELPDESK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERIAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA WARGA NEGARA ASING PENDATANG

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA JAMINAN DAN PEMBAYARAN KLAIM PT. BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Marita Ahdiyana, M. Si

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

KABUPATEN KUNINGAN PERIODE

Data Pemohon Nama Pemohon : (Nama Perusahaan bila merupakan badan hukum) Alamat Pemohon : (Alamat Perusahaan bila merupakan badan hukum)

DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS GADJAH MADA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

FAQ MEMBER GET MEMBER (MGM) GANESHA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

Checklist Persyaratan Rekomendasi Perolehan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atau Hak Lainnya diatas bidang tanah Hak Pengelolaan Lahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Perubahan Utama Asuransi Jaminan Kepulangan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Negara Asal (E-9,H-2)

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

Begini Cara Membuat Rekening Reksa Dana untuk Anak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab bab sebelumnya

PENGUMUMAN Nomor : 257/Unpas.R/Q/VI/2016

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

C H A R L E S B R O W N

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI LAMANDAU, PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB III GAMBARAN UMUM PERJANJIAN KERJA ANTARA CALON TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DENGAN PERUSAHAAN JASA TENAGA

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

Tab Ekonomi. Tab Eko Yunior. Tn. Ny. Nn. Universitas (S1, S2, S3*) Lainnya *Coret yang tidak perlu. Katolik. Konghucu Buddha Lainnya

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENDAPAT HUKUM. perumahan dan/atau manfaat lain tidak sesuai dengan Pasal 37 UU. SJSN. Kedua, Pasal 26 ayat (5) PP No. 46 Tahun 2015 diubah dengan PP

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Se

Jika Anda sudah memiliki , silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Jaminan hari tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Besarnya uang JHT yang diberikan sebesar nilai akumulasi seluruh iuran yang telah disetor ditambah hasil pengembangannya yang tercatat dalam rekening perorangan Peserta. A. Sistem Informasi Pendaftaran Jaminan Hari Tua (JHT) Pendaftaran peserta JHT dibagi menjadi 2 (dua) antara lain : 1. Pendaftaran peserta Bukan Penerima Upah (BPU) Peserta BPU merupakan pekerja yang melakukan kegiatan atau usaha ekonomi secara mandiri untuk memperoleh penghasilan dari kegiatan atau usahanya tersebut yang meliputi, Pemberi Kerja, Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri dan Pekerja yang tidak termasuk pekerja di luar hubungan kerja yang bukan menerima Upah, contoh Tukang Ojek, Supir Angkot, Pedagang Keliling, Dokter, Pengacara/Advokat, Artis, dan lain-lain. Formulir yang digunakan untuk mengisi pendaftaran iuran yaitu formulir F1 dan F1 A khusus formulir bukan penerima upah dan membayar iuran sebesar 2% (berdasarkan nominal tertentu sesuai kemampuan penghasilan) saja. 2. Pendaftaran peserta Penerima Upah (PU) Mandiri Peserta PU Mandiri merupakan pekerja atau pegawai swasta yang ingin mendaftarkan dirinya tanpa didaftarkan oleh perusahaannya sendiri atau atasannya. Sistem informasi pendaftarannya sebagai berikut : a. Input Sistem Informasi Pendaftaran Jaminan Hari Tua (JHT) 57

58 Proses input dimulai dengan pengajuan permohonan dengan membawa syarat-syarat dan mengisi formulir pendaftaran, ini merupakan proses awal yang harus dilakukan oleh calon peserta Jaminan Hari Tua (JHT) apabila ingin mengajukan diri sebagai peserta jaminan. Berikut adalah cara mengajukan diri sebagai peserta JHT: Peserta biasanya langsung datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan konsultasi pendaftaran, syarat dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku saat pengajuan pendaftaran sampai sah sebagai peserta JHT. Setelah calon peserta mengerti biasanya calon peserta akan mengisi formulir F1 dan F1 A PU, lalu menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan ke bagian DRO (Document Regulation Officer) untuk pemeriksaan syarat dan dokumen yg diperlukan. Jika dokumen yang dibutuhkan kurang maka dokumen calon peserta akan dikembalikan (ditolak) dan bisa kembali jika dokumen tersebut sudah lengkap. Lalu dokumen yang sudah lengkap akan di terima dan diberikan ke CS. Formulir yang harus di isi dan dokumen yang harus dibawa yakni : 1) Pengisian Formulir F1 PU dan F1 A PU a) Pengisian Formulir F1 Formulir ini untuk mengetahui pekerja atau calon peserta ini bekerja di perusahaan atau badan usaha mana. b) Pengisian Formulir F1 A Formulir ini untuk mengetahui identitas peserta itu sendiri. 2) Syarat a) Membawa Fotocopy SIUP SIUP ini untuk mengetahui perusahaan yang di tempati pekerja tersebut sudah mendapat izin atau belum. b) Membawa Fotocopy NPWP

59 NPWP ini untuk mengetahui calon peserta sudah wajib pajak atau belum. c) Membawa Fotocopy KK Untuk megetahui hubungan calon peserta dalam keluarga. d) Membawa Fotocopy KTP e) Membawa Foto 3x4 Sesuai apa yang diungkapkan dengan Pak Boni Sonjani, Penata Madya Umum sebagai berikut : Pertama-tama calon peserta membawa syarat-syarat dokumen seperti Fotocopy SIUP, Fotocopy NPWP, Fotocopy KTP, Fotocopy KK, dan Foto 3x4 dan mengisi Formulir F1 dan F1A, setelah formulir di isi sesuai dengan data diri maka peserta menyerahkan dokumen dan formulir kepada bagian DRO untuk memeriksa dokumen yang di perlukan, jika ada dokumen yang kurang maka peserta disuruh pulang untuk mengambil dokumen tersebut, dan misal dokumennya lolos semua langsung bisa dilanjutkan ke bagian Customer Service (CS) untuk mensetujui dan memasukan data-data yang ada, jika sudah calon peserta akan pulang dengan membawa bukti yaitu rangkap 2 dari formulir F1 dan F1A. Dan jika datanya sudah selesai dimasukan kedalam sistem, langsung ditetapkan ke bagian penetapan. (wawancara, 5 febuari 2016) Sudah diperiksa oleh DRO maka calon peserta akan mendapatkan nomor antrian, sudah mendapatkan nomor antrian maka calon peserta akan dipanggil oleh CS dengan membawa dokumen-dokumen yang sudah diperiksa oleh DRO. CS disini ditugaskan untuk mensetujui dokumen yang diberikan dan mengisi data-data peserta kedalam sistem komputer. Jika dokumen sudah di stujui dan pengisian sudah selesai maka calon peserta akan pulang dan membawa bukti pendaftaran yang berupa rangkap 2 (dua) dari formulir F1 A dan F1.

60 Bagan 4 Alur Proses Pendaftaran Jaminan Hari Tua (JHT) Peserta / Pemohon Pengisian Formulir F.1 dan F.1 A Penyerahan Berkas Ditolak Diterima Persetujuan Berkas Penetapan Iuran Pertama Keterangan bagan diatas : Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta 1) Calon peserta datang dan melakukan pengisian Formulir F1 dan F1 A. 2) Penyerahan dokumen atau syarat yang sudah di tentukan dan penyerahan formulir yang sudah di isi sesuai identitas diri kepada bagian DRO. Pengambilan / Pengiriman Kartu

61 3) Jika persyaratan yang berupa beberapa dokumen belum terpenuhi maka dokumen tersebut akan dikembalikan kepada calon peserta, dan peserta dapat kembali lagi ke BPJS jika persyaratan atau dokumen sudah terpenuhi (ditolak) 4) Jika persyaratan yang berupa dokumen sudah terpenuhi maka dokumen tersebut akan di proses (diterima). 5) Customer Service akan menyetujui dokumen tersebut dan mengisi data diri kedalam sistem komputer. 6) Jika sudah disetujui maka selanjutnya dilakukan penetapan iuran pertama yang dilakukan oleh PMPJ JHT. 7) Jika semuanya sudah dilakukan, staff PMAP akan mengirim kartu BPJS Ketenagakerjaan, jika tidak dikirim bisa langsung datang ke BPJS Ketenagakerjaan untuk mengambil kartu. Biasanya lama pengiriman atau pengambilan kartu 7 sampai 10 hari. 8) Kartu sudah diterima. Calon peserta sudah sah menjadi peserta. b. Proses Sistem Informasi Pendaftaran Jaminan Hari Tua (JHT) Setelah dokumen calon peserta sudah disetujui dan pengisian data sudah dilakukan maka data yang sudah di isi akan diberikan kepada PMPJ (Penata Madya Pelayanan Jaminan) untuk menetapkan iuran pertama dengan cara penghitungan potongan 2% dari gaji pegawai dan 3,7% dari perusahaan. Tidak jarang setelah CS mengisi data peserta, CS bisa langsung menetapkan iuran pertama si calon peserta tersebut untuk membantu tugas PMPJ Sesuai apa yang diungkapkan dengan Pak Suko Fajar, Customer Service sebagai berikut : Jika sudah disetujui bisa langsung ke bagian penetapan atau kebagian Penata Madya Pelayan Jaminan (PMPJ-JHT) untuk menetapkan jumlah iuran pertama yang harus dibayar dengan perhitungan 5,7% dikali gaji pegawai. 5,7% itu di bagi 2 yaitu 2% dipotong gaji dan 3,7% dari perusahaan tersebut. Misalnya iuran sebesar Rp. 171.000 atau 5,7% maka pembayaran iuran oleh

62 pegawai hanya sebesar 2% atau Rp. 60.000 dengan cara potong gaji sedangkan yang 3,7% atau Rp. 111.000 dibayar oleh perusahaan. Yang menetapkan ini tidak hanya PMPJ saja tapi CS juga bisa, hanya untuk membantu tugas dari PMPJ. Kalo semuanya sudah ditetapkan bisa dikumpulkan dan diberikan kepada PMPJ (wawancara 9 febuari 2016) c. Output Sistem Informasi Pendaftaran Jaminan Hari Tua (JHT) Dalam proses output ini, jika sudah ditetapkan nilai iuran peserta tersebut PMPJ akan memberikan data-data tersebut untuk diberikan kepada PMAP (Penata Madya Administrasi Pemasaran) untuk membuatkan kartu. Jika kartu sudah jadi maka PMAP akan mengirim kartu BPJS Ketenagakerjaan atau jika tidak dikirim maka bisa datang dan menemui PMAP dengan membawa bukti pendaftaran yang berbentuk rangkap 2 (dua) dari formulir pendaftaran. Jangka waktu yang diberikan yaitu 7 sampai 10 hari dari hari pedaftaran calon peserta tersebut. Sesuai apa yang diungkapkan dengan Pak Heru, Penata Madya Jaminan sebagai berikut Semuanya sudah terdata dan sudah ditetapkan iurannya, data tersebut diserahkan kepada PMAP untuk dibuatkan kartu. Karena peserta yang dibuatkan kartu dan data yang diberikan cukup banyak maka waktu yang dibutuhkan juga cukup lama biasanya bisa sampai 7 atau 10 hari. Jika kartu sudah jadi bisa langsung dikirim ke alamat perusahaan atau bisa diambil kepada bagian PMAP dilantai 2 dengan menunjukan bukti pendaftaran yang rangkap dua itu (wawancara 12 Febuati 2016) Jika dalam pendaftaran ada perusahaan yang ingin mendaftarkan pegawainnya, maka langkah yang harus dilakukan yaitu perwakilan dari perusahaan tersebut datang dengan mengisi formulir F1 dan F1 A, khusus untuk F1 A (Formulir identitas pegawai) pengisian dilakukan oleh si perwakilan perusahaan yang datang ke BPJS Ketenagakerjaan tersebut dengan membawa Fotocopy SIUP, Fotocopy NPWP, daftar updah tenaga kerja dan identitas seluruh tenaga kerja yang sudah ditandatangani pimpinan, Fotocopy TDP,

63 Fotocopy KTP (Perwakilan), Fotocopy KK (Perwakilan), Foto 3x4 (Perwakilan). Selanjutnya berkas tersebut langsung diberikan kepada MO (Marketing Officer), jika sudah terdata seluruh pegawai perusahaan tersebut data yang sudah diisi, diberikan keada PMAP dan langsung membuatkan kartu BPJS Ketenagakerjaan dan mengirimnya ke alamat perusahaan tersebut, jika semuanya sudah terdaftar dan sudah mendapatkan kartu maka data tersebut langsung diberikan kepada Relationship Officer (RO) yang mendata perubahan gaji atau perubahan pegawai yang masuk dan keluar perusahaan. Contoh kasus 1 pendaftaran : CV Pelangi Indah adalah perusahaan yang sedang mempekerjakan beberapa orang. Salah satu pegawainya yang bernama Faisal ingin mendapat jaminan hari tua. Karena perusahaan tidak menjaminkan seluruh pegawainya untuk mengikuti jaminan sosial tenaga kerja, maka Faisal berinisiatif untuk mendaftarkan dirinya sendiri agar terdaftar pada program jaminan hari tua di BPJS Ketenagakerjaan. Karena jaminan hari tua cara membayarnya terbagi menjadi dua yaitu 2% dari pegawainya dan 3,7% dari perusahaan, maka Faisal membuatkan proposal yang akan disetujui oleh perusahaan. Jika sudah Faisal akan datang langsung ke BPJS Ketenagakerjaan untuk mendaftarkan dirinya sebagai peserta program jaminan hari tua dengan membawa persyaratan yaitu Fotocopy SIUP, Fotocopy NPWP, Fotocopy KTP, Fotocopy KK, dan Foto 3x4 dan mengisi tidak lupa mengisi Formulir F1 dan F1A. Sudah mengumpulkan persyaratan yang ditentukan dan mengisi formulir lalu DRO akan memeriksa dokumen tersebut, jika dokumen-dokumen yang ditentukan tidak sesuai maka Faisal akan dipanggil dan dokumen akan diberikan kepada Faisal untuk melengkapi dokumen tersebut dan jika dokumen sudah sesuai dengan ketetuan dan lengkap maka Faisal akan dipanggil dan diberikan kartu antrian yang akan dipanggil oleh CS. Selanjutnya Faisal dipanggil dan ditanya oleh CS sesuai identitas yang ada pada fomulir tersebut. Selesai ditanya dan

64 selesai diisi data-data, lalu Faisal di persilahkan untuk pulang dengan membawa formulir rangkap dua tersebut yang berwarna kuning. Sudah semuanya Faisal akan menunggu 7 sampai 10 hari untuk mendapatkan kartu yang akan dikirim oleh BPJS Ketenagakerjaan. Jika kartu yang diberikan belum datang maka Faisal akan mengkonfirmasi di bagian PMAP, jika sudah dicetak dan sudah dikirim melalui pos Faisal akan menunggu dan jika belum terkirim Faisal akan mengambil kartunya dengan membawa bukti formulir rangkap dua tersebut. Contoh kasus 2 pendaftaran : PT Sari Warna merupakan perusahaan tekstil yang memperkerjakan banyak pegawai untuk mengekspor kain atau teksitil yang di produksi PT Sari Warna. Untuk menjaminkan seluruh pegawainya PT Sari Warna mendaftarkan seluruh pegawainya untuk masuk kepada program jaminan hari tua yang di selenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Lalu pimpinan PT Sari Warna menyruh bawahannya untuk mengisi seluruh data dan identitas pegawainya agar dimasukan ke jaminan hari tua. Jika seluruhnya sudah terdata maka perwakilan dari PT Sari Warna langsun menuju BPJS Ketenagakerjaan dan membawa syarat-syarat yang ditentukan yaitu mengisi formulir F1 dan F1 A, khusus untuk F1 A (Formulir identitas pegawai) pengisian dilakukan oleh si perwakilan perusahaan yang datang ke BPJS Ketenagakerjaan tersebut dengan membawa Fotocopy SIUP, Fotocopy NPWP, daftar updah tenaga kerja dan identitas seluruh tenaga kerja yang sudah ditandatangani pimpinan, Fotocopy TDP, Fotocopy KTP (Perwakilan), Fotocopy KK (Perwakilan), Foto 3x4 (Perwakilan). Jika seluruhnya sudah lengkap dan formulir sudah terisi seluruhnya, lalu perwakilan terebut akan datang kebagian Marketing Officer (MO) untuk memberikan data-data tersebut. Sudah selesai memberikan data dan identitas seluruh pegawai, perwakilan tersebut kembali untuk ke PT Sari Warna. PT Sari Warna pun menunggu selama 7 sampai 10 hari untuk pengiriman kartu yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan melalui Pos.

65 B. Sistem Informasi Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) Untuk mencairkan dana jaminan hari tua menurut Peraturan BPJS nomor 7 tahun 2015 dibedakan menjadi beberapa kriteria yaitu: Mencapai Usia 56 Tahun Pekerja yang sudah mencapai 56 tahun langsung bisa mencairkan dana JHT dengan syarat berhenti kerja selama 2 bulan. Meninggalkan wilayah RI (bagi WNA) Pencairan JHT pada peserta yang meninggalkan wilayah RI (bagi WNA) untuk selama-lamanya dapat mengajukan pencairan dana JHT. Meninggalkan wilayah RI (bagi WNI) Pencairan JHT pada peserta yang meninggalkan wilayah RI (bagi WNI) untuk selama-lamanya dapat mengajukan pencairan dana JHT. Cacat total tetap Pencairan dana JHT bagi peserta yang mengalami cacat total tetap dapat mengaukan pencairan dana. Diperhitunkan mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah peserta ditetapkan mengalami cacat total tetap. Meninggal dunia Peserta yang meninggal dunia dapat diajukan pencairan dana JHT oleh ahli waris peserta. Jika ahli waris tersebut masih berusia dibawah umur 17 tahun maka menggunakan surat keterangan wali anak/asuh. Kepesertaan 10 tahun, pengambilan sebagian maks 10% Peserta yang sudah mengikuti kepesertaan selama 10 tahun walaupun belum keluar dari pekerjaannya maka pencairan dana bisa dilakukan maksimal 10%. Kepesertaan 10 tahun, pengambilan sebagian maks 30% (Perumahan) Peserta yang sudah mengikuti kepesertaan selama 10 tahun walaupun belum keluar dari pekerjaannya maka pencairan dana bisa dilakukan maksimal 30% hanya untuk kepentingan perumahan, misalnya membayar DP rumah, bayar cicilan rumah, dan lain-lain.

66 Mengundurkan diri sebelum usia pensiun Bagi peserta yang mengundurkan diri dari tempat bekerjanya dan tidak sedang bekerja kembali, dapat mengajukan peencairan dana JHT dengan masa tunggu 1 bulan terhitung sejak surat pengunduran diri dari perusahaan di terbitkan. Dan jika terbukti peserta diketahui masih bekerja peserta akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Pemutusan hubungan kerja (PHK) Peserta yang terkena PHK dapat mengajukan pencairan dana JHT dengan masa tunggu 1 bulan terhitung sejak tanggal penetapan peserta tersebut di PHK. Berdasarkan beberapa kriteria pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) diatas, maka dapat diuraikan Sistem Informasi Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) adalah sebagai berikut : 1. Input Sistem Informasi Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) Proses input dimulai dengan pengajuan permohonan dengan membawa syarat-syarat dan mengisi formulir pendaftaran, ini merupakan proses awal yang harus dilakukan oleh peserta Jaminan Hari Tua (JHT) apabila ingin mengaajukan pencairan JHT. Berikut adalah cara mengajukan diri sebagai peserta JHT: Peserta biasanya langsung datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan konsultasi pencairan, syarat dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku saat pengajuan pencairan sampai dengan penerimaan dana JHT. Setelah calon peserta mengerti biasanya calon peserta akan mengisi formulir F5, lalu menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan ke bagian DRO (Document Regulation Officer) untuk pemeriksaan syarat dan dokumen yg diperlukan. Jika dokumen yang dibutuhkan kurang maka dokumen calon peserta akan dikembalikan (ditolak) dan bisa kembali jika dokumen tersebut sudah lengkap. Lalu dokumen yang sudah lengkap akan di terima dan diberikan ke CS.

67 Formulir yang harus di isi dan dokumen yang harus dibawa berbeda dengan pendaftaran yakni : 1) Pengisian Formulir F5 Formulir ini untuk mengetahui peserta mengajukan kriteria permintaan pencairan dana JHT. 2) Syarat a) Mencapai Usia 56 Tahun Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Fotocopy keterangan berhenti bekerja dari perusahaan Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli b) Meninggalkan wilayah RI (bagi WNA) Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy keterangan habis kontrak atau mutasi dan pernyataan tidak bekerja lagi Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli c) Meninggalkan wilayah RI (bagi WNI) Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy keterangan berhenti bekerja dari perusahaan Fotocopy visa dengan menunjukan yang asli Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli d) Cacat total tetap Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli

68 Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Keterangan cacat total tetap dari dokter Keterangan tidak mampu bekerja karena cacat Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli e) Meninggal dunia Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Fotocopy KTP atau Paspor ahli waris dengan meunjukan yang asli Surat kematian asli atau legalisir Surat keterangan ahli waris Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli f) Kepesertaan 10 tahun, pengambilan sebagian maksimal 10% Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Surat keterangan aktif bekerja Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli g) Kepesertaan 10 tahun, pengambilan sebagian maksimal 30% (Perumahan) Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Surat keterangan aktif bekerja

69 Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli h) Mengundurkan diri sebelum pensiun Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Fotocopy keterangan berhenti bekerja dari perusahaan Surat pengunduran diri dari perusahaan ke Dinas Ketenagakerjaan Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli i) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli Penetapan PHK dari PHI (Pengadilan Hubungan Industrial) Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli Sesuai apa yang diungkapkan dengan Pak Suko Fajar, Customer Service sebagai berikut : Sama seperti pendaftaran peserta harus mengisi formulir terlebih dahulu tetapi formulir F5 tentang pengajuan pembayaran jaminan hari tua. Jika sudah mengisi formulir langsung mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan dibagian DRO jika dokumen tidak lengkap maka dokumen tersebut dikembalikan (ditolak), jika dokumen yang dibutuhkan lengkap bisa langsung masuk ke CS dan DRO akan memberikan nomor antrian. Lalu CS akan menyetujui dokumen tersebut dan memasukan data-data. Jika sudah peserta akan pulang dengan membawa bukti yaitu rangkap 2 dari formulir F5 tersebut. Lalu CS akan memberikan data dan dokumen kepada bagian Penetapan (wawancara 5 Febuari 2016) Syarat-syarat yang berupa dokumen sudah lengkap maka CS akan menyetujui dokumen tersebut dan memasukan data-data diri peserta JHT.

70 Jika CS sudah menyetujui dokumen tersebut dan selesai memasukan data diri, peserta akan pulang dengan membawa bukti yang berupa rangkap 2 (dua) dari formulir F5. Bagan 5 Alur Proses Pencairan Dana JHT Peserta / Pemohon Pengisian Formulir F.5 Ditolak Penyerahan Berkas Diterima Persetujuan Berkas Penetapan Jaminan Hari Tua Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta Keterangan bagan diatas : Tranfer Dana Jaminan a. Calon peserta datang dan melakukan pengisian Formulir F5

71 b. Penyerahan dokumen atau syarat yang sudah di tentukan dan penyerahan formulir yang sudah di isi sesuai identitas diri kepada bagian DRO. c. Jika persyaratan yang berupa beberapa dokumen belum terpenuhi maka dokumen tersebut akan dikembalikan kepada calon peserta, dan peserta dapat kembali lagi ke BPJS jika persyaratan atau dokumen sudah terpenuhi (ditolak) d. Jika persyaratan yang berupa dokumen sudah terpenuhi maka dokumen tersebut akan di proses (diterima). e. Customer Service (CS) akan menyetujui dokumen tersebut dan mengisi data diri kedalam sistem komputer. f. Jika sudah disetujui maka selanjutnya penghitungan dan penetapan jumlah iuran yang harus ditransfer ke rekening peserta yang dilakukan oleh PMPJ JHT. g. Jika semuanya sudah dilakukan, bagian keuangan akan mentransfer jumlah iuran yang sudah ditetapkan ke rekening peserta JHT. Biasanya lama pengiriman atau transfer iuran tersebut bisa mencapai 7 sampai 10 hari terhitung setelah peserta mengajukan pencairan dana tersebut. h. Iuran sudah diterima. 2. Proses Sistem Informasi Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) Jika CS sudah memasukan data-data tersebut, kemudian CS memberikan dokumen dan data tersebut kepada PMPJ (Penata Madya Pelayanan Jaminan) untuk memeriksa jumlah uang yang harus dicairkan. Jika sudah memeriksa jumlah uangnya atau iurannya PMPJ akan menetapkan uang yang harus ditransfer kepada peserta. Tidak jarang setelah CS mengisi data peserta, CS bisa langsung memeriksa iuran yang akan di transfer dan menetapkan berapa jumlah uang yang harus ditransfer tersebut untuk membantu tugas PMPJ.

72 3. Output Sistem Informasi Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) PMPJ sudah memeriksa uang yang harus ditransfer dan sudah menetapkan besaran uang atau iuran yang harus ditransfer. Maka PMPJ akan memberikan laporan kepada bagian keuangan. Jika laporan tersebut sudah sampai kebagian keuangan, kemudian bagian keuangan akan mentransfer ke peserta tersebut sesuai dengan nomor rekening yang sudah tertera pada persyaratan sebelumya. Pada awal januari 2016 di BPJS Ketenagakerjaan cabang Surakarta sudah tidak memberlaku pencairan secara tunai, oleh karena itu semua peserta yang ingin mencairkan akan mentransfer. Jangka waktu yang diberikan yaitu 7 sampai 10 hari terhitung sejak peserta mengajukan pencairan dana tersebut. Sesuai apa yang diungkapkan dengan Pak Suko Fajar, Customer Service sebagai berikut : Sama seperti pendaftaran pada pencairan bagian penetapan yang akan memeriksa dan menetapkan jumlah iuran, tidak jarang juga CS yang langsung memeriksa dan menetapkan jumlah iuran tersebut, untuk membantu tugas PMPJ. Jika pemeriksaan dan penetapan sudah dilakukan maka akan dibuatkan laporan, lalu laporan tersebut langsung diberikan kepada bagian keuangan untuk mentransfer uang peserta tersebut. Mulai januari 2016 BPJS Ketenagakerjaan sudah tidak memberlakukan pencairan secara tunai semua pencairan dana JHT sudah melakukan dengan cara transfer. Jangka waktu transfernya yaitu 7 sampai dengan 10 hari sejak si peserta datang untuk mengajukan pencairan dana (wawancara 15 Febuari 2016) Contoh kasus pencairan dana jaminan hari tua : Pak Bambang merupakan salah satu pegawai dari PT Pan Brothers dan peserta dari Program Jaminan Hari Tua yang di selenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Usia Pak Bambang sudah mencapi 57 tahun dan Pak Bambang ingin mengambil Jaminan Hari Tua yang sudah ia bayar semenjak mengikuti program jaminan ini. Lalu Pak Bambang langsung datang ke BPJS Ketenagakerjaan dengan membawa syarat yang sudah ditentukan yaitu khusus Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli, Fotocopy KTP atau Paspor peserta dengan menunjukan yang asli,

73 Fotocopy Kartu Keluarga dengan menunjukan yang asli, Fotocopy keterangan berhenti bekerja dari perusahaan, Fotocopy Buku Rekening dengan menunjukan yang asli dan mengisi Formulir F5 untuk pencairan dana jaminan hari tua. Jika syarat yang sudah ditentukan sudah lengkap dan sudah mengisi formulir F5 lau Pak Bambang memberikan dokumen yang sudah lengkap tersebut beserta formulirnya kepada bagian DRO untuk memeriksa dokumen tersebut lengkap atau tidak, jika dokumen tersebut tidak lengkap maka dokumen akan diberikan kembali kepada Pak Bambang untuk melengkapi dokumen tersebut, sudah terlengkapi seluruhnya dan formulir yang diisi seusai maka DRO akan memberikan nomor antrian yang nanti akan dipanggil oleh CS. Jika CS sudah memanggil maka Pak Bambang akan ditanya dan CS akan mengisi data-data sesuai identitas yang ada pada fomulir tersebut. Selesai ditanya dan selesai diisi data-data, lalu Pak Bambang di persilahkan untuk pulang dengan membawa formulir rangkap dua F5 tersebut yang berwarna kuning. Jika semua proses sudah di jalani dengan baik maka Pak bambang menungggu hasil pencairan dana selama 7 sampai 10 hari di bank yang sesuai dengan buku tabungan peserta. C. Hak Bagi Peserta Program Jaminan Hari Tua di Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Jaminan kesejahteraan sosial bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia sudah berlansung sejak terbentuknya UU No.3 tahun 1992. Hak yang diberikan bagi seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengikuti program Jaminan Hari Tua wajib memperoleh haknya sebagaimana mestinya, antara lain : 1. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan 2. Mendapatkan tunjangan hari tua yang sudah di kumpulkan sejak pertama kali membayar iuran. 3. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban prosedur pelayanan Jaminan Hari Tua sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

74 4. Menyampaikan keluhan atau pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis dalam hal pelayanan ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. Menurut penulis hak-hak di atas keseluruhan telah didapatkan oleh peserta Jaminan Hari Tua tetapi mennurut penulis pemberian hak kepada peserta jaminan hari tua terkadang mengalami kendala pada pelayanan BPJS Ketenagakerjaan atau kendala dalam perusahaan yang memperkerjakan para pegawainya. D. Faktor Penghambat Pada Pendaftaran dan Pencairan Dana Jaminan Hari Tua di Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Dalam pengajuan pendaftaran dan pencairan dana Jaminan Hari Tua tidak selalu berjalan dengan baik. Ada faktor-faktor yang menghambat selama proses berlangsung. Service : Sehubungan dengan hasil wawancara dengan Pak Suko Fajar, Costumer Yang sering menjadi kendala dalam pendaftaran jaminan hari tua, hampir tidak ada sedikit pun kecuali hanya dalam masalah persyaratan seperti ada yang kurang membawa Kartu Keluarga, lupa membawa NPWP tetapi itu sudah ditangani oleh bagian DRO untuk memeriksa dokumen tersebut. Jadi disitulah gunanya DRO untuk memberikan kenyamanan kepada calon peserta, agar si calon peserta tidak mengantri terlalu lama di CS. Untuk pencairan cukup banyak kendala misalnya saja, peserta telat untuk membayar atau menunggak iuran yang berimbas kepada peserta yaitu mendapatkan jumlah uang yang tidak sesuai dengan jumlah yang semestinya. Lalu yang kedua kurang tepatnya data yang diberikan oleh perusahaan, yang sangat berpengaruh pada jumlah iuran yang nanti akan diberikan kepada peserta. Ketiga sama dengan pendaftaran hanya kurangnya kelengkapan dan persyaratan yang ditentukan. Faktor penghambat dalam pendaftaran dan pencairan dana jaminan hari tua : 1. Kurangnya syarat dan kelengkapan dokumen yang diajukan dalam pendaftaran dan pencairan dana JHT 2. Perusahaan tidak membayar atau menunggak iuran bulanan 3. Kurang tepatnya pemberian data yang dilakukan oleh perusahaan.

75 Dari faktor penghambat diatas dapat diselesaikan dengan : 1. Diberitahukan untuk syarat dan ketentuan secara luas bisa dengan internet atau media sosial bisa juga menempelkan syarat apa saja yang harus dibawa didalam BPJS Ketenagakerjaan dengan jelas. Peserta bisa melengkapi dokumen yang kurang. Agar secepatnya bisa di peroses untuk mendaftar atau mencairkan dana JHT 2. Perusahaan yang menunggak atau tidak membayar iuran JHT akan berpengaruh kepada pesertanya sendiri. Karena akan berpengaruh pada jumlah iuran yang akan diterima oleh peserta. jika perusahaan tidak membayar BPJS akan menelpon perusahaan dan memberitahukan jika perusahaan ini belum membayar iuran para pegawainya tersebut. 3. Perusahaan kurang tepat memberikan data atau identitas para pegawai yang sangat berpengaruh pada pegawainya itu sendiri. BPJS Ketenagakerjaan akan langsung memberitahukan melewati telpon dan mengkonfirmasi, jika ada yang kurang atau salah dalam pengisian data tersebut.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan, maka penulis dapat mengetahui bahwa Sistem Informas Pendaftaran dan Pencairan Dana Jaminan Hari Tua (JHT) pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Surakarta terdiri dari 6 tahapan yaitu 3 tahapan Pendaftaran dan 3 tahapan Pencairan Dana Jaminan Hari Tua. Berikut keesimpulan yang ditarik oleh penulis meliputi : 1. Pendaftaran Jaminan Hari Tua a. Input : Permohonan Pendaftaran Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para calon pendaftar untuk memperoleh jaminan hari tua adalah mengisi Formulir F 1 dan F1 A serta melampirkan dokumen-dokumen persyaratan. Jika sudah diperiksa seluruhnya oleh petugas DRO, selanjutnya DRO akan memberikan nomor antrian untuk menuju Customer Service (CS) dengan membawa syarat-syarat yang harus ditentukan dan formulir yang sebelumnya sudah diperiksa. b. Proses : Penetapan Setelah data peserta diisi dan berkas sudah dikumpulkan oleh CS selanjutnya penetepan sebagai peserta dan penetapan iuran pertama yang dilakukan oleh PMPJ (Penata Madya Pelayanan Jaminan) melalui berkas-berkas yang sudah dikumpulkan oleh CS. c. Output Pengiriman Jika PMPJ sudah memberikan penetapan iuran selanjutnya data yang sudah ditetapkan diberikan kepada bagian PMAP untuk pengiriman atau pengambilan kartu BPJS Ketenagakerjaan di Bagian Penata Madya Administrasi Pemasaran (PMAP). Untuk Pendaftaran yang didaftarkan oleh perusahaannya yaitu dengan tahapannya yaitu perwakilan dari perusahaan tersebut datang 76

77 dengan mengisi formulir F1 dan F1 A, dengan membawa persyaratan atau dokumen yang harus dilengkapi Selanjutnya berkas tersebut langsung diberikan kepada MO (Marketing Officer), jika sudah terdata seluruh pegawai perusahaan tersebut data yang sudah diisi, diberikan keada PMAP dan langsung membuatkan kartu BPJS Ketenagakerjaan dan mengirimnya ke alamat perusahaan tersebut, jika semuanya sudah terdaftar dan sudah mendapatkan kartu maka data tersebut langsung diberikan kepada Relationship Officer (RO) yang mendata perubahan gaji atau perubahan pegawai yang masuk dan keluar perusahaan. 2. Pencairan Dana Jaminan Hari Tua a. Input Permohonan Pencairan Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para calon pendaftar untuk memperoleh jaminan hari tua adalah mengisi Formulir F 5 serta melampirkan dokumen-dokumen persyaratan. Jika sudah diperiksa seluruhnya oleh petugas DRO, selanjutnya DRO akan memberikan nomor antrian untuk menuju Customer Service (CS) dengan membawa syarat-syarat yang harus ditentukan dan formulir yang sebelumnya sudah diperiksa. b. Proses : Penetapan Setelah data peserta diisi dan berkas sudah dikumpulkan oleh CS selanjutnya Penata Madya Pelayanan Jaminan (PMPJ) akan menerima berkas tersebut lalu mengecek dan menetapkan saldo yang seharusnya akan di transfer kepada rekening peserta. c. Output : Pentransferan Jika sudah dicek dan sudah ditetapkan PMPJ akan memberikan data saldo kepada Bagian Keuangan yang akan mentransfer dana yang sudah ditetakan tersebut.

78 B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatan dan pembahasan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan kedepannya dapat dijadikan masukan, bahan pertimbangan, dan dapat berguna bagi perkembangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Surakarta, antara lain : 1. Lebih mensosialisasikan mengenai program Jaminan Hari Tua kepada seluruh masyarakat yang bekerja dimanapun karena tidak semua masyarakat mengetahui adanya program yang diterapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bagi tenaga kerjanya tersebut. Misalnya dengan mengadakan seminar untuk memberikan informasi kepada seluruh lapisan masyrakat dan perusahaan tentang program Jaminan Hari Tua dan cara pendaftaran serta pencairannya, agar para penkerja mengetahui dan tidak terjadi kesalahan dalam melakukan segala tahapan maupun persyaratan adminsitrasi yang telah ditentukan. 2. Lebih meningkatkan produktivitas pegawai yang berada pada BPJS Ketenagakerjaan agar masyarakat atau perusahaan yang sudah mengikuti Jaminan Hari Tua tidak merasa kecewa karena menunggu terlalu lama pada pendaftaran dan pencairan dana 3. Perlunya peningkatan sanksi yang lebih tegas kepada perusahaan yang menunggak atau tidak melunasi pembayaran iuran jaminan, karena jika tidak dibayar akan berimbas kepada pekerjanya sendiri.