BAB III HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

(Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2013), hlm ), hlm. 29

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan tentang urgensi profesionalisme guru pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri Tilamuta 2. Nomor Statistik Sekolah (NSS) :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Bahan Ajar FISIKA SEKOLAH. Besaran fisika dan pengukurannya. Oleh : Sutrisno

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Visi dan Misi Sekolah SD Hati Kudus

PROFIL SEKOLAH SEKOLAH DASAR 2 PADOKAN UPT - PPD KECAMATAN KASIHAN TAHUN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. yang dimiliki SMAN 2 Tanjung adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah : SMAN 2 Tanjung

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Pangkalan Bun

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut akademik kesiswaan. Sebagai contoh dengan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1Surat Ijin Penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

PEMBUAT APLIKASI UNTUK PENERIMAAN BEASISWA BERPRESTASI PADA SMA KRIDA UTAMA 2 ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU S M A NEGERI 1 BANJAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Berdirinya MAN 3 Balangan. Mesjid Syuhada Sungai Awang Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan.

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah

DAFTAR ISI. Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Persetujuan Pembimbing... v Pedoman Transliterasi Arab Latin... vi Daftar Tabel...

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Fokus penelitian ini adalah Peran KH. Munir Abdullah dalam Membimbing Agama Masyarakat Desa Ngroto Kecamatan Gubug

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 1 Boyolali beralamat di Jl. Kates nomor 8 Boyolali adalah

Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. 1. Orientasi Kancah Penelitian. a. SMA Sedes Sapientiae

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MIS Al Mujahidin II Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam penyajian data penulis akan menggunakan metode kuantitatif

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III PERSEPSI BERJILBAB TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR KAB. BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

Penjumlahan Vektor. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas X. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di

BAB 1. pendidikan, salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kurikulum yang

BAB V PENUTUP A. Simpulan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Siti Mariam beralamatkan di Jalan Kelayan A Gg. PGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Sealatan Kode Pos

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PROFIL MA DARUSSALAM

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB IV DESKRIPSI ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Kerja Praktik

Gambaran Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

Modul 6 berisi pengertian integral garis (kurva), sifat-sifat dan penerapannya. Pengintegralan sepanjang kurva, kita harus memperhatikan arah kurva,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

1. Metode Observasi Metode Wawancara (Interview) Dokumentasi G. Uji Keabsahan Data H. Analisis Data...

Transkripsi:

BAB III HASIL PENELITIAN A. Profil MA Ya Falah Grobogan Madrasah Aliyah (MA) Ya Falah berdiri pada tahun 1982. MA Ya Falah beralamat di Jl. Perhutani No.01 Ginggangtani Kec. Gubug Kab. Grobogan. Saat ini MA Ya Falah telah berstatus Terakreditasi B. Visi MA Ya Falah Ginggangtani adalah menjadi Madrasah Aliyah yang unggul dalam prestasi luhur dalam budi pekerti berwawasan Ahlussunnah Wal Jama ah serta diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Sedangkan misinya adalah : 1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik 2) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang dijiwai faham Ahussunnah wal jama ah yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. 3) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kesiswaan sebagai wadah aktifitas 710 peserta didik agar dapat mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki secara optimal Sekolah ini menempati tanah seluas 1964 2 m dengan luas bangunan 2 m, yang terdiri dari kantor, ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium. Kondisi bangunan secara umum masih baik dan layak sebagai tempat belajar, tetapi untuk ruang laboratorium masih kurang baik. Hal ini disebabkan karena laboratorium fisika, biologi dan komputer menjadi satu dan peralatannya juga kurang memadai. Saat ini MA Ya Falah dikepalai oleh Bapak Sambudi, S.Ag. Sekolah ini mempunyai 29 guru dan karyawan. Pada tahun ajaran 2008/ 2009 jumlah 29

30 siswa di MA Ya Falah sebanyak 146 peserta didik yang terdiri 64 putra dan 82 putri. Kelas X memiliki peserta didik sebanyak 60 peserta didik, kelas XI sebanyak 42 peserta didik dan kelas XII sebanyak 44 peserta didik. B. Data Hasil Penelitian 1. Data tentang bentuk dan faktor kesulitan peserta didik kelas X MA Ya Falah Grobogan dalam memahami konsep fisika materi pokok vektor. Data tentang tingkat kesulitan peserta didik kelas X MA Ya Falah Grobogan dalam memahami konsep fisika materi pokok vektor dapat dicari dengan menggunakan rumus deskripsi persentase. Analisis tingkat kesulitan pemahaman materi vektor tiap butir soal adalah sebagai berikut : 1) Pada soal nomor 1 peserta didik dihadapkan pada permasalahan mengenai mendefinisikan besaran vektor dan skalar. Ternyata ada sebanyak 14 peserta didik yang menjawab dengan benar, 5 peserta didik yang menjawab agak benar dan 6 peserta didik sudah memberikan jawaban tetapi kurang sempurna. Dari analisis pada soal nomor 1 tingkat penguasaan peserta didik sebesar 84% dan kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 16%. Berdasarkan angket yang telah diisi banyak peserta didik yang menyatakan tidak mengalami kesulitan karena mudah dalam memahami konsep pengertian vektor. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik dalam mendefinisikan besaran vektor :

31 2) Pada soal nomor 2 peserta didik dihadapkan pada persoalan mengenai penggambaran vektor dengan cara poligon. Pada soal ini hanya 4 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 5 peserta didik menjawab hampir benar dan 16 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep penggambaran vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 48,8% dan termasuk kategori rendah karena tingkat kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 51,2%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam penggambaran vektor dengan cara poligon : 3) Pada soal nomor 3 peserta didik dihadapkan pada persoalan mengenai penggambaran vektor dengan cara jajaran genjang. Pada soal ini hanya 4 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 9 peserta didik menjawab hampir benar dan 12 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep penggambaran vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 48,4% dan termasuk kategori rendah karena tingkat kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 51,6%. Berikut adalah contoh

32 jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam pelukisan vektor dengan cara jajaran genjang : 4) Pada soal nomor 4 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang menentukan besar dan arah vektor dengan metode grafis. Pada soal ini hanya 3 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 8 peserta didik menjawab hampir benar dan 14 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep penggambaran vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 46% dan termasuk kategori rendah karena tingkat kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 54%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam menentukan besar dan arah dengan metode grafis :

33 5) Pada soal nomor 5 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang menentukan besar dan arah vektor dengan rumus cosinus. Pada soal ini hanya 4 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 5 peserta didik menjawab hampir benar dan 16 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep rumus dan perhitungan matematis vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 44% dan termasuk kategori rendah karena kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 56%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam menentukan besar dan arah vektor dengan rumus cosinus : 6) Pada soal nomor 6 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang penguraian komponen-komponen vektor. Pada soal ini hanya 1 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 6 peserta didik menjawab hampir benar dan 18 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep rumus dan perhitungan matematis vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 33,2% dan termasuk kategori rendah karena kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 66,8%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam penguraian komponen vektor :

34 7) Pada soal nomor 7 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang menentukan besar dan arah vektor dengan cara penguraian komponen. Pada soal ini hanya 1 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 9 peserta didik menjawab hampir benar dan 15 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep rumus dan perhitungan matematis vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 43,2% dan termasuk kategori rendah karena kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 56,8%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam menentukan besar dan arah vektor dengan cara penguraian komponen vektor : 8) Pada soal nomor 8 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang menentukan besar dan arah vektor dengan cara analitis. Pada soal ini

35 tidak ada satupun peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 9 peserta didik menjawab hampir benar dan 16 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik banyak peserta didik yang mengalami kesulitan karena masih bingung mengenai konsep rumus dan perhitungan matematis vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 31,2% dan termasuk kategori rendah karena kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 68,8%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan dalam menentukan besar dan arah vektor dengan cara analitis : 9) Pada soal nomor 9 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang perkalian vektor yaitu perkalian dot. Pada soal ini ada 11 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 5 peserta didik menjawab hampir benar dan 9 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik, banyak peserta didik yang menyatakan tidak mengalami kesulitan karena mudah dalam memahami konsep perkalian vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 64% dan termasuk kategori cukup berarti kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 36%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik dalam perkalian dot :

36 10) Pada soal nomor 10 peserta didik dihadapkan pada persoalan tentang perkalian vektor yaitu perkalian cross. Pada soal ini ada 8 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar, 10 peserta didik menjawab hampir benar dan 7 peserta didik menjawab salah. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik, banyak peserta didik yang menyatakan tidak mengalami kesulitan karena mudah dalam memahami konsep perkalian vektor. Tingkat penguasaan peserta didik sebesar 61,6% dan termasuk kategori cukup berarti kesulitan yang dialami peserta didik sebesar 38,4%. Berikut adalah contoh jawaban peserta didik dalam perkalian cross :

37 Untuk mengetahui data tentang kesulitan peserta didik dalam memahami konsep fisika materi pokok vektor yang dilihat yaitu melalui pemahaman konsep, simbol, gambar, dan perhitungan. Table 3.1 Kategori soal No Penguasaan Nomor soal (item) 1 Konsep 1 2 Simbol 9,10 3 Gambar 2,3,4 4 Perhitungan 5,6,7,8, Berikut adalah data hasil perhitungan analisis penguasaan konsep fisika peserta didik tiap kategori soal. Tabel 3.2 Hasil perhitungan analisis peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep vektor No Kriteria penilaian Penguasaan konsep vektor 1 Tinggi 1 2 Cukup - 3 Rendah - Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada soal nomor 1 penguasaan konsep vektor peserta didik sebesar 84% dan mengalami kesulitan sebesar 16% tingkat penguasaanya termasuk kategori tinggi.

38 Tabel 3.3 Hasil perhitungan analisis peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pemahaman simbol vektor No Kriteria penilaian Penguasaan simbol vektor 1 Tinggi - 2 Cukup 9,10 3 Rendah - Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada soal nomor 9 dan 10 penguasaan simbol vektor peserta didik sebesar 64,4% dan 61,6% sehingga mengalami kesulitan sebesar 35,6% dan 38,4% tingkat penguasaanya termasuk kategori cukup. Tabel 3.4 Hasil perhitungan analisis peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pemahaman gambar vektor No Kriteria penilaian Penguasaan gambar vektor 1 Tinggi - 2 Cukup - 3 Rendah 2,3,4 Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada soal nomor 2, 3 dan 4 penguasaan gambar vektor peserta didik sebesar 48,8%, 48,4% dan 46% sehingga mengalami kesulitan sebesar 51,2%, 51,6% dan 54% tingkat penguasaanya termasuk kategori rendah. Tabel 3.5 Hasil perhitungan analisis peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pemahaman perhitungan vektor No Kriteria penilaian Penguasaan perhitungan vektor 1 Tinggi - 2 Cukup - 3 Rendah 5,6,7,8

39 Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada soal nomor 5, 6, 7, dan 8 penguasaan perhitungan vektor peserta didik masing-masing adalah sebesar 44%, 33,2%, 43,2%, dan 31,2% sehingga masing-masing mengalami kesulitan sebesar 56%, 66,8%, 56,8% dan 68,8% tingkat penguasaanya masing-masing soal termasuk kategori rendah. 2. Data tentang cara guru mengatasi kesulitan peserta didik dalam memahami konsep fisika materi pokok vektor Wawancara dilakukan terhadap guru fisika kelas X MA Ya Falah Grobogan yaitu Bapak Yazid S.Pd. di MA Ya Falah 22. Peneliti : Hambatan apa saja yang bapak hadapi pada saat mengajarkan fisika khususnya pada materi pokok vektor? Guru Fisika : Pertama materinya secara umum memang cukup sulit dan yang kedua peserta didik di sekolah ini mempunyai SDM yang relatif masih rendah. Peneliti : Bagaimana dengan minat dan keaktifan peserta didik dalam pelajaran fisika? Guru Fisika : Minat dan keaktifan peserta didik cukup baik. Pada waktu pembelajaran peserta didik pada umumnya mendengarkan dengan serius dan merekapun sering bertanya ketika ada yang belum mereka fahami, namun ketika dihadapkan pada latihan soal vektor kebanyakan dari mereka masih bingung dan belum mampu untuk menyelesaikanya Peneliti : Apa Bapak sering memberikan tugas? Guru Fisika : Setiap seminggu sekali saya memberikan tugas yang harus mereka kerjakan di buku tugas, karena hal itu dapat mendorong mereka untuk belajar. Dan sebagian besar peserta didik mengerjakannya walaupun ada beberapa peserta didik yang tidak mengerjakanya. 22 Yazid, Hasil Wawancara, Grobogan, 17 Oktober 2009

40 Peneliti : Selama ini kiat-kiat apa saja yang Bapak lakukan untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam memahami fisika materi pokok vektor? Guru Fisika : Pada waktu pembelajaran sebisa mungkin saya menerangkan tentang langkah-langkah dalam menyelesaikan vektor secara urut dan utuh.. Saya juga menyuruh peserta didik untuk mencatatnya dan menghafalkanya serta menerapkan langkah-langkah tersebut ketika dihadapkan pada persoalan vektor seperti langkah-langkah dalam menyelesaikan soal vektor dengan cara poligon, jajaran genjang, maupun penyelesaian vektor secara analitis. Peneliti : Selain itu ada langkah yang lain yang Bapak tempuh Guru Fisika : Langkah yang lain yaitu saya menyuruh siswa untuk mencoba menggunakan metode analisis dalam menyelesaikan soal. Hal ini karena menurut saya metode analisis tidak terlalu rumit sehingga dapat mempermudah peserta didik dalam menyelesaikan soal dan hasilnya cukup bagus.