Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT)

dokumen-dokumen yang mirip
e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Sistem Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

SOP Pelaporan Gratifikasi dan Aplikasi Pelaporan Gratifikasi Secara Online

Optimalisasi JRA Untuk Peningkatan Akses Informasi Publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

HASIL UJIAN NASIONAL

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia INFOGRAFIS. Ujian Nasional

Peningkatan Jumlah Peserta Diklat Melalui e-learning dan Jumlah Auditor yang Tersertifikasi

REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK)

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan

Program Optimalisasi Pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan Kota Depok

Diklat Aparat Desa Melalui Mobile Training

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG

Sistem Pembayaran Online Pajak Daerah Kota Cimahi

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

Sistem Kesehatan Daerah (Siskesda) di Kabupaten Wonosobo

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

Kurikulum Diklat Pertanian Model On Farm/Off Farm

CAPAIAN DAN KESIAPAN SISWA SMP/MTs DALAM UJIAN NASIONAL CBT (COMPUTER BASED TEST) TAHUN 2015

Kebijakan Diklat Satu Pintu

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

Pengubahan Mindset Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tembakau

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pelayanan Administrasi Kepegawaian Secara Elektronik di Lingkungan Puslabfor Bareskrim POLRI

Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMINDAIAN UJIAN NASIONAL TAHUN Jakarta, 21 Maret 2018

Sistem Aplikasi Arsip Elektronik Kepegawaian

Pengalihan Penerapan Akuntansi Berbasis Kas Kepada Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Metro

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) UNIVERSITAS RIAU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

Sekilas Tentang Ujian Nasional 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda )

Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

BUKU SAKU UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Sistem Kerja, Kompetensi dan Budaya Kerja Berorientasi Kualitas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

Keterlibatan Peran Adat & Letigasi (Proses Hukum) Dalam Penyelesaian Konflik Pertanahan Biak Numfor

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

RAPAT KOORDINASI. Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jakarta, 4 Agustus 2016

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

Resort Based Management Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Memiliki 20 Komputer, Sekolah Wajib Gelar UNBK 2. Persyaratan Sekolah Peserta Unbk (Ujian Nasional Berbasis Komputer)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Penyusun

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL TAHUN November - Desember 2015

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL TAHUN November - Desember 2015

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Sistem Pendayagunaan Hasil Litbang Sumatera Selatan

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

EVALUASI PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013

Gerakan Rumah Pintar Petani Jawa Tengah

Penerapan Budaya Kerja 5 R di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Family Gathering Terpadu RSJ Grhasia Yogyakarta

No : 0062/SDAR/BSNP/IX/ September 2015 Lampiran : satu berkas Perihal : Surat Edaran UN Perbaikan Tahun Pelajaran 2014/2015

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Di SMPN 2 WONOSALAM Demak, Senin, 09 Maret 2015

2016 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIRTUAL TEST BERBASIS MULTIPLE REPRESENTASI UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMBUATAN KEPUTUSAN PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Transkripsi:

Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) Nama Inovasi Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) Produk Inovasi Peningkatan Mutu, Efisiensi, dan Kredibilitas Penilaian Pendidikan Melalui Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) Berbasis Komputer Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penggagas Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Kelompok Inovator Kementrian / Lembaga Gambar Ilustrasi 1 / 6

Deskripsi 2 / 6

Transformasi UN dari PBT menuju CBT akan memberi banyak perubahan yang substantif untuk meningkatkan mutu, efisiensi, dan efektivitas penilaian pendidikan secara nasional. Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) dari berbasis kertas (paper based test, PBT) menuju berbasis komputer (computerized based test, CBT) merupakan bagian penting dari reformasi transformasi besar Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi pusat penilaian pendidikan kelas dunia (World Class Assessment Center). Ujian Nasional yang diselenggarakan setiap tahun di Indonesia merupakan high stake exam terbesar di dunia dengan jumlah peserta lebih dari 7 juta siswa di lebih dari 80.000 satuan pendidikan (SMP/MTs, SMA/MA, SMK, dan Kelompok Belajar Paket B dan C). Logistik yang dikelola sangat besar, 35 juta eksemplar naskah ujian yang merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia (setara dengan lebih dari 400 container) harus didistribusikan ke seluruh satuan pendidikan dengan berbagai moda transportasi, pesawat udara, kapal, truk, hingga harus naik kuda dan perahu untuk mencapai sekolah-sekolah di daerah pedalaman secara tepat jumlah, tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat waktu. Pencetakan bahan UN juga merupakan pekerjaan besar melalui proses pelelangan umum sesuai Kepres dan pengawasan selama pencetakan yang harus dilakukan 24 jam sehari selama sebulan penuh. Mobilisasi SDM juga luar biasa besar karena melibatkan lebih dari 700,000 panitia dan pengawas dari berbagai kalangan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Kepolisian. Dari segi substansi, penyelenggaraan ujian berbasis kertas dengan skala besar tidak memungkinkan bentuk soal selain multiple choices, sementara kebutuhan asesmen pendidikan mengharuskan pengukuran daya kritis dan kreatif siswa. Pengukuran kompetensi kognitif orde tinggi seperti analisa, sintesa, dan evaluasi sulit dilakukan dengan bentuk soal pilihan ganda (multiple choices). Transformasi UN dari PBT menuju CBT akan memberi banyak perubahan yang substantif untuk meningkatkan mutu, efisiensi, dan efektivitas penilaian pendidikan secara nasional. Pada bulan Mei 2015 sebagai langkah ujicoba diselenggarakan UN CBT di 133 SMA, 2 MA, dan 378 SMK dengan jumlah peserta 158.220 peserta, selanjutnya bulan Juni 2015 diselenggarakan pula untuk jenjang SMP dengan 41 SMP dan 9.184 peserta. Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) Berbasis Komputer (UN CBT) bertujuan menciptakan sebuah sisten ujian nasional yang baru dalam rangka modernisasi penilaian pendidikan sehingga dapat mensyajikan soal-soal yang lebih tepat untuk mengukur kompetensi siswa. Manfaat yang diharapkan adalah 1) Terjadinya efisiensi penyelenggaraan UN (biaya yang lebih murah dan logistik yang lebih mudah); 2) Berkurangnya langkah pemrosesan hasil ujian, karena tidak perlu melakukan pemindaian lembar jawaban ujian yang selain mahal, rumit, juga rawan terhadap kecurangan; 3) Terjaminnya keamanan soal, karena soal tidak dilepas ke publik, masih tersimpan dalam server dan terlindungi melalui enkripsi yang aman; 4) Meminimalisir kecurangan, karena sistem pengamanan berlapis yang dapat diterapkan melalui sistem komputer; 5) Meningkatkan mutu UN, karena soal dikelola melalui sistem komputer; 6) Penghematan biaya dan waktu penyelenggaraan UN (penghematan pada orde 100 milyar rupiah per tahun); 7) Meningkatkan kompetensi dan daya saing siswa. Strategi yang dilakukan untuk penyelenggaran UNCBT ini adalah 1) Menciptakan, menginisiasi dan memperkenalkan sistem ujian nasional berbasis komputer (UN CBT); 2) Pilotting ujian nasional berbasis komputer (UN CBT) pada tahun 2015 di beberapa sekolah yang sudah siap baik sarana prasarana dan SDM-nya; 3) perluasan pelaksanaan UN CBT di seluruh provinsi di Indonesia; 4) membuat bentuk soal UN yang beragam yang dapat merefleksikan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Agar program perubahan ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan diperlukan dukungan dan kerja sama dari semua stakeholders terkait baik internal maupun eksternal. Stakeholder yang terlibat untuk membantu keberhasilan program yang digagas ini adalah berasal dari pihak Pusat Penilaian Pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Ditjen Pendidikan Dasar, Balitbang Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Selain itu ikut dilibatkan pula Kementerian Agama (Direktorat Jenderal Pendidikan Agama), Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, sekolah, guru, siswa, orang tua siswa juga dari pihak masyarakat. Jenis Inovasi Teknologi Nama Instansi Kemendikbud 3 / 6

Unit Instansi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud Tahun Inisiasi 2014 Tahun Implementasi 2014 Faktor Pendorong Faktor pendorong keberhasilan program UN CBT ini adalah 1. Dukungan pimpinan, terutama Mendikbud yang baru, Dr. Anies Baswedan, 2. Dukungan dari Komisi X DPR atas rencana program UN CBT (meskipun pada awalnya masih skeptis), 3. Dukungan lintas unit utama Kemendikbud, terutama Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Pembinaan SMA, dan Direktorat Pembinaan SMP, 4. Dukungan Kementerian Agama (Dirjen Pendidikan Agama), 5. Dukungan Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan sekolah yang menyadari pentingnya perubahan ini, 6. Dukungan internal Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Litbang Kemdikbud, 7. Dukungan dari Pusat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Setjen Kemdikbud, 8. Siswa dan orangtua yang buy in ide perubahan, 9. Persiapan yang intensif dan profesional, 10. Komunikasi media yang intensif dan proaktif. Faktor Penghambat Faktor penghambat keberhasilan program ini adalah 1. Kebijakan a. Potensi hambatan adalah adanya perubahan kebijakan dari pimpinan kementerian, hal tersebut ternyata tidak terjadi, bahkan Mendikbud yang baru lebih mendukung UN CBT, b. Penyusunan pos UN dan peraturan BSNP tentang penyelenggaraan UN CBT 2015, sebagai hal baru masih ada resistensi dari Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai penyelenggara UN untuk menyelenggarakan UN CBT pada tahun 2015, bahkan ada anggota yang sempat meragukan dan akan menghentikan rencana piloting UN CBT, c. Resistensi dari pihak pihak yang mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan UN berbasis kertas. 2. Pelaksanaan a. Resistensi dari siswa, orang tua, sekolah, pemda atas perubahan (pengenalan hal baru) b. Resistensi dari pihak pihak yang mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan UN berbasis kertas c. Keterbatasan SDM, sarana dan prasarana d. Keterbatasan koneksi/ jaringan internet e. Terputusnya daya listrik f. Resistensi dari siswa, orang tua, sekolah, dinas pendidikan Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan beberapa penyelesaian sebagai berikut: 1. Persiapan teknis yang matang dan profesional meskipun waktunya relatif singkat dari Tim Puspendik; 2. Persuasi dan meyakinkan para pihak yang berpotensi menghambat pelaksanaan piloting UN CBT melalui komunikasi intensif dan pendekatan argumentatif rasional berdasar fakta (evidence based) 3. Mengkampanyekan penyelenggaraan UN CBT ke media, baik cetak maupun elektronik serta menanggapi secara positif dan proaktif setiap response negatif dari para pihak yang tidak/kurang setuju dengan UN CBT. 4. Menyiapkan rencana kontingensi (contingency plan) yang tidak merugikan siswa untuk mengatasi apabila terjadi kegagalan dalam implementasi dan mensosialisasikannya ke para pihak. 4 / 6

Tahapan Proses Mengingat lingkup perubahan yang signifikan dan fundamental, proyek perubahan ini dirancanglah tahapan penyelenggaraannya sebagai berikut: 1. Menjalin dukungan dari pimpinan, BSNP, Dinas Provinsi dan Sekolah untuk penyelenggaraan UN CBT; 2. Pendataan, verifikasi sekolah perintis UN CBT sebagai penyelenggara pilotting UN CBT; 3. Penyiapan SDM, software UN CBT, hardware UN CBT untuk uji coba sistem UN CBT; 4. Menyusun Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional 2015 termasuk UNCBT untuk di implementasikan dalam UN 2015; 5. Penyelenggaraan UN CBT di 300 sekolah (6 Provinsi), dengan menggunakan dual sistem (CBT dan PBT), dalam realisasinya berhasil dilakukan di 554 sekolah (185% dari target) di 24 provinsi (400% dari target); 6. Pelaksanaan UN CBT disemua provinsi (dengan ketentuan sekolah penyelenggara memiliki tempat untuk penyelenggaraan ujian nasional, sedangkan sekolah sekolah yang belum terlayani TIK tetap menggunakan Paper Based Test); 7. Pengembangan teknologi UN CBT dengan soal non-multiple choices. Manfaat Pelaksanaan program UN CBT ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi perbaikan mutu pendidikan di Indonesia dengan dimulai dari perbaikan sistem penilaiannya. Kemanfaatan implementasi program tersebut adalah: 1. Pada Ujian Nasional CBT tidak terjadi kecurangan (tidak terjadi contek-mencontek, indeks integritas pelaksanaan UN CBT = 100%), hal ini merupakan nilai tambah yang tidak dapat diperoleh dari UN PBT (tingkat kecurangan tinggi, diindikasi terjadi di lebih dari 60% sekolah) 2. Pelaksanaan UN CBT jauh lebih efisien dibanding UN PBT karena tidak lagi diperlukan pencetakan soal, pengiriman soal secara fisik, pengawalan soal secara fisik, pendistribusian soal secara fisik. 3. Pada piloting UN CBT di 554 sekolah yang dilakukan pada tahun 2015, meskipun baru mencakup 2% peserta UN, berpotensi menghemat pencetakan 827.836 eksemplar bahan ujian (bila dirupiahkan senilai lebih dari 8 milyar rupiah). Sementara pelaksanaan UN CBT memanfaatkan infrastruktur komputer yang sudah ada di sekolah, sehingga hampir tidak ada investasi baru. 4. Pelaksanaan scoring UN CBT dilakukan secara langsung sehingga tidak memerlukan pemindaian lembar jawaban ujian (penghematan tenaga kerja dan potensi masalah/ kebocoran, dsb) 5. Pelaksanaan UN CBT lebih sederhana, menghemat waktu, dan dapat dilakukan setiap saat. Hal ini memberi fleksibilitas bagi penyelenggaraan ujian nasional. 6. Dengan ujian berbasis komputer, maka bentuk soal ujian nasional ke depan dapat lebih beragam, tidak hanya pilihan ganda. Hal ini merupakan tujuan utama reformasi penilaian pendidikan secara nasional. Bentuk soal yang beragam memungkinkan pengukuran kreatifitas dan kemampuan analitis siswa secara lebih baik dan komprehensif. Implementasi UN CBT pada tahap pertama telah terlaksana dengan hasil yang sangat bagus (melampaui target) dengan pelaksanaan piloting UN CBT di 554 sekolah (185% dari target) di 24 provinsi (400% dari target), atas pelaksanaan UN CBT tahap pertama tersebut telah dilakukan evaluasi teknis, evaluasi secara independen juga dilakukan oleh BSNP sebagai penyelenggara UN. Demikian pula Komisi X DPR melakukan evaluasi atas UN CBT. Hasil semua evaluasi tersebut sangat positif. Telah dilakukan survei terhadap siswa (sebagai sasaran utama) atas pelaksanaan UN CBT. Survei pendapat siswa (sebagai sasaran yang telah mengikuti UN CBT dilakukan di 515 sekolah dengan responden sebanyak 6.665 siswa. Hasil survei tersebut sangat positif, dengan approval rate di atas 95% (hasil lengkap terlampir). Dari pantauan media diperoleh response yang sangat positif baik dari siswa, guru, orangtua, masyarakat, maupun pengambil kebijakan (tidak kurang dari Presiden Jokowi meng-endorse penggunaan UN CBT). Rencana untuk tahun 2016 telah dimulai pada bulan Juni 2015 dengan membentuk panitia tingkat Kabupaten/ Kota untuk mulai melakukan pendataan sekolah yang akan mengikuti UN CBT tahun 2016. Direncanakan 50% peserta SMK (650.000 siswa), 15% peserta SMA (240.000 siswa), dan 5% peserta SMP (200.000 siswa) akan mengikuti UN CBT. Bila target lebih dari 1 juta siswa menggunakan UN CBT tersebut tercapai, maka ini akan merupakan satu prestasi kelas dunia, karena belum satu negara pun mampu menyelenggarakan ujian nasional sebesar itu dengan basis computer. Persiapan teknis sedang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan bekerja sama dengan berbagai pihak. Persiapan teknis meliputi: audit teknologi, kajian teknis independen, dan penyempurnaan sistem, serta pembentukan unit-unit koordinator di daerah. Prasyarat Replikasi 5 / 6

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Pelaksanaan UN CBT dapat direplikasi untuk bentuk-bentuk asesmen / penilaian yang lain baik dalam skala kecil maupun skala besar. Proses replikasi dapat terwujud dengan adanya hal hal berikut ini : 1. Adanya dukungan yang kuat dari pimpinan dan Tim Efektif; 2. Komitmen yang kuat dari pimpinan dan tim pelaksana; 3. Tersedianya perangkat computer untuk pelaksanaan untuk pelaksanaan penilaian CBT (cukup dengan perangkat komputer yang ada tanpa harus melakukan pengadaan baru); 4. Tersedianya program penilaian berbasis komputer (CBT) serta SDM yang mampu mengoperasikan program tersebut; MRPTNI (Majelis Rektor PTN se-indonesia) dan panitia SNMPTN akan turut menggunakan ujian CBT untuk seleksi mahasiswa baru PTN tahun 2016. Kontak Person Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud Jl. Gunung Sahari No 4, Jakarta Pusat Telp/email: 081802630252/nizam@kemdikbud.go.id Sumber Dokumen Proyek Perubahan Diklatpim & Observasi Teknik Validasi Observasi Jumlah Dilihat 498 Kali Waktu Dibuat 2016-03-24 00:58:55 Terakhir Diubah 2016-03-24 01:01:39 Waktu Diunduh 2017-01-30 20:53:11 6 / 6