I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

`BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan zaman yang mengharuskan semua pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN. goods semakin pesat. Salah satu segmen yang paling menjanjikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar. dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis minuman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. kemasan karena sudah menjadi kebutuhan sehari hari. Produsen teh dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN FRUIT TEA DI SURABAYA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

Melihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

I. PENDAHULUAN lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

LIKA WIDAYANTI B

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN Distribusi merupakan salah satu elemen dalam manajemen pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Indonesia semakin tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Tugas: Analisis Strategi Pemasaran Teh Botol Sosro (STP&4P) Strategi Pemasaran STP (Segmentation, Targetting and Positioning)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang bergerak di ranah fast moving consumer

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

PERAN PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI TEH BOTOL SOSRO (Studi Kasus di UPN Veteran Surabaya) USULAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana kafein merupakan senyawa utama. Kafein pada teh hanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

Bab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deterjen merupakan salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dirancang serta dimiliki perusahaan harus memiliki kualitas yang baik, serta

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan predikat investment grade level. Kedua, pendapatan perkapita yang

I. PENDAHULUAN. pemasaran intinya menawarkan dan menciptakan produk dan jasa yang bernilai

I. PENDAHULUAN. 2005). Sanjaya et al. (2008) menyatakan bahwa perkembangan ini terjadi seiring

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasarkan sebuah produk, perusahaan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman teh dalam kemasan adalah minuman ringan tanpa karbonasi. Jenis produk minuman ringan semakin banyak sehingga situasi industri untuk kategori minuman ringan di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, seperti contohnya adalah teh dalam kemasan, baik itu minuman teh siap saji maupun teh bubuk dalam kemasan. Selain itu, terdapat juga minuman ringan berkarbonasi dalam kemasan, minuman kopi dalam kemasan dan berbagai jenis minuman lainnya. Perkembangan industri minuman ringan saat ini semakin meningkat, hal ini dikarenakan kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Keragaman minuman dalam kemasan ini memudahkan konsumen untuk mencari berbagai jenis minuman dengan rasa dan merek yang sesuai dengan kebutuhannya. Minuman semacam ini banyak dijumpai mulai dari di pasar swalayan, restoran cepat saji, sampai pedagang di pinggir jalan. Pembagian pasar industri minuman dalam kemasan adalah air mineral (40%), teh dalam kemasan (30%), minuman ringan berkarbonasi (20%), lain-lain seperti jus (10%). Sementara itu, untuk kategori minuman teh dalam kemasan, Teh Botol Sosro menguasai sekitar 90% pasar untuk kategori tersebut (SWA, 2005). 1

Minuman teh di Indonesia dibagi berdasarkan tiga kategori yaitu teh bubuk, teh celup dan teh kemasan. Perusahaan yang memproduksi teh kemasan diantaranya adalah PT Sinar Sosro, PT Coca Cola Amatil, Ultrajaya, Garuda Food dan lainnya. Pada saat ini persaingan dalam industri minuman teh kemasan semakin ketat dan hal inilah yang semakin mendorong pasar untuk terus tumbuh sehingga produsen minuman teh dalam kemasan dituntut untuk menjadi lebih kreatif dalam melakukan inovasi terhadap produknya untuk mempertahankan bahkan memperluas pangsa pasarnya. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri teh dalam kemasan adalah PT Sinar Sosro yang merupakan market leader dengan produk teh dalam kemasan. Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi minuman teh dalam kemasan dengan merek Teh Botol Sosro dan selanjutnya memproduksi teh buah-buahan bernama Fruit Tea. PT Sinar Sosro didirikan di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, yaitu Slawi, dan pertama kali meluncurkan produk Teh Botol Sosro pada tahun 1970. Ketika pertama kali muncul pada tahun 1970, banyak orang yang menganggap minum teh dalam kemasan merupakan suatu hal yang aneh, terlebih untuk orang-orang yang masih meritualkan acara minum teh. Namun, dengan berbagai edukasi pasar melalui berbagai strategi dan melalui iklan akhirnya keberadaan Teh Botol Sosro mampu diterima oleh pasar. Setelah itu, PT Sinar Sosro mengeluarkan produk Fruit Tea untuk menambah varian jenis produknya. Majalah Marketing (2011) melaporkan hasil Top Brand Index untuk kategori teh dalam kemasan siap minum dan disajikan pada tabel 1. 2

Tabel 1. Top Brand Index Kategori Produk Teh Dalam Kemasan Siap Minum Top Brand Index Brand TBI 2009 (%) TBI 2010 (%) TBI 2011 (%) Teh Botol Sosro 62,5 51,8 59,5 Frestea 9,8 14,8 10,7 Mountea - - 7,7 Fruit Tea 12,5 12,9 5,8 ABC Teh Kotak 4,5-4,6 Ultra Teh Kotak 4,7 5,2 4,0 Tekita - - 3,8 Sumber : Majalah Marketing No.02/XI/Februari halaman 57 (2011) Top Brand Index diukur dengan menggunakan tiga parameter yaitu : top of mind awareness, last used, dan future intention. Top Brand Award diberikan kepada merek-merek di dalam kategori produk tertentu yang memenuhi dua kriteria yaitu merek-merek yang memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10 persen dan merek-merek yang menurut hasil survei berada dalam posisi tiga besar di dalam kategori produknya (Majalah Marketing No.02/XI/Februari 2011). Pada Tabel 1 dapat dilihat produk Fruit tea mengalami penurunan dalam nilai Top Brand Index terutama pada tahun 2011. Sebelumnya, pada tahun 2009 dan 2010 Fruit Tea termasuk dalam kategori Top Brand karena memiliki nilai Top Brand Index lebih dari 10 persen. Namun pada tahun 2011, perolehan nilai Top Brand Index Fruit Tea kurang dari 10 persen sehingga Fruit Tea tidak meraih Top Brand Award. Fruit Tea merupakan salah satu varian produk minuman teh dalam kemasan yang diproduksi oleh PT Sinar Sosro dimana produk ini diluncurkan pertama kali pada tahun 1997 dan pertama kali mendapatkan penghargaan Indonesia Best Brand Award pada tahun 2004. Pada tabel 2 disajikan Index Merek kategori teh siap minum dalam kemasan beberapa merek diantaranya adalah Teh Botol Sosro dan Fruit Tea. 3

Tabel 2. Indonesia s Best Brand Index 2010 Kategori Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Brand TOM Ad TOM Brand Brand Share Satisfaction Gain Index Brand Value Brand Value Brand Value Average BV 2010 Teh Botol Sosro Teh 2010 2009 2008 71,2 56,2 70,8 99,2 11,9 78,6 78,3 70,3 7,2 8,9 8,0 100,0 11,7 44,4 40,4 4,4 Kotak Frestea 5,0 5,0 5,3 100,0 39,1 42,2 42,7 4,7 Fruittea 1,8 1,9 2,3 100,0 13,3 42,2 39,5 2,0 S-tee 0,9 1,6 1,5 100,0 64,4 42,2 - - Sumber : Majalah SWA 15/XXVI/15-28 Juli 2010 Sebagai pemimpin pasar dengan perolehan Brand Value tertinggi pada Teh Botol Sosro, sementara itu Fruit Tea berada dibawah Teh Kotak dan Frestea. PT Sinar Sosro berusaha untuk mempertahankan posisi kedua mereknya agar tidak tergeser oleh merek lain. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan pertumbuhan penjualan dengan mengelola dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dengan baik. Pertumbuhan penjualan dapat dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan market share teh dalam kemasan siap minum. Tabel 3. Market Share Teh dalam Kemasan Siap Minum Tahun 2006-2010 No Merek Market Share (%). 2006 2007 2008 2009 2010 1. Teh Botol Sosro 81,5 79,2 77,7 72,0 70,8 2. Frestea 5,3 6,2 5,1 4,1 5,3 3. Fruit Tea 5,3 4,0 2,5 3,5 2,3 4. Tekita 3,3 1,9 1,7 - - 5. Teh Kotak 1,5 3,4 4,1 3,8 8,0 6. S-Tea - - - - 1,5 7. Lainnya 3,1 5,3 8,9 11,8 12,1 Sumber: SWA No.15/ XXII/ Juli-Agustus 2006; SWA No.16/ XXII/ Juli-Agustus 2007; SWA No.18/ XXVI/ Agustus-September 2008; SWA No.16/XXV/ Juli-Agustus 2009; SWA No.15/ XXVI/ Juli 2010 Berdasarkan Tabel 3, pada produk Fruit Tea terlihat adanya penurunan market share yang cukup signifikan dari tahun 2006-2010. Hal ini mengindikasikan beberapa konsumen Fruit Tea mulai pindah ke merek lain. Sementara itu, Teh Botol Sosro yang sama-sama merupakan produk keluaran PT 4 33,4

Sinar Sosro juga mengalami penurunan market share setiap tahunnya walaupun produk tersebut masih menjadi merek yang memiliki market share terbesar. Adanya penurunan nilai Top Brand Index pada Fruit Tea, nilai Brand Value Fruit Tea yang berada dibawah merek lain dan penurunan market share Fruit Tea beberapa tahun belakangan ini menyebabkan perlunya analisis mengenai persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Fruit Tea untuk menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Penelitian ini membahas mengenai persepsi dan sikap konsumen khususnya remaja dalam membeli produk Fruit Tea. Produk Fruit Tea dalam segmentasinya mengarah kepada remaja. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah pelajar SMU di kota Bogor karena pelajar SMU merupakan pasar potensial bagi PT Sinar Sosro dalam mengembangkan strategi pemasarannya untuk produk Fruit Tea. Menurut Sumarwan (2004), para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, bagaimana selera konsumen, dan bagaimana ia mengambil keputusan sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Persaingan yang ketat antar merek menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar. Dengan memahami konsumen, pemasar dapat merumuskan strategi yang efektif. Kemampuan perusahaan dalam memahami keseluruhan dari persepsi konsumen akan membantu pemasar untuk mencari faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk 5

(Schiffman dan Kanuk, 1994). Dengan memahami perilaku konsumen, maka diharapkan para pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik. 1.2 Perumusan Masalah Perusahaan teh PT Sinar Sosro termasuk kepada industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) untuk kategori minuman teh dalam kemasan. Begitu juga halnya dengan perusahaan lainnya yang juga masuk ke dalam industri FMCG karena saat ini pangsa pasar FMCG sedang berkembang. Perusahaan-perusahaan tersebut saling berebut market share dengan tujuan memaksimumkan laba perusahaan. PT Sinar Sosro berhasil menjadi market leader dalam penjualan teh dalam kemasan. Hal ini menarik minat perusahaan pesaingnya untuk masuk ke dalam pasar tersebut. Salah satu pesaing PT Sinar Sosro yaitu PT Coca Cola Amatil melakukan berbagai macam strategi pemasaran untuk memperbesar pangsa pasarnya. Ultrajaya yang sebelumnya bergerak dalam industri minuman susu juga ikut masuk kedalam kategori minuman teh dalam kemasan dengan mengeluarkan produk yang diberi merek Teh Kotak. Selain itu, masih banyak perusahaan yang masuk ke dalam kategori minuman teh dalam kemasan seperti Garuda Food yang mengeluarkan produk Mountea. Untuk menghadapi ketatnya persaingan dalam kategori minuman teh dalam kemasan, PT Sinar Sosro melakukan inovasi dan mendiversifikasikan produknya sehingga munculah Fruit Tea, yaitu produk teh dalam kemasan dengan berbagai varian rasa. Segmentasi pada Fruit Tea adalah kalangan pelajar atau mahasiswa karena PT Sinar Sosro menganggap segmen ini adalah segmen yang cukup baik untuk menjadi target pasar potensial. Fruit Tea memiliki jargon yaitu ngejutin 6

terus. Penggunaan bahasa anak muda dan pemilihan brand ambassador dari kalangan pelajar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi Fruit Tea. Selain itu, PT Sinar Sosro merancang produk Fruit Tea dengan kemasan yang menarik dan beraneka ragam varian rasa yang ditawarkan sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dari target pasarnya. PT Sinar Sosro dengan produk Fruit Tea masuk ke kalangan usia muda dengan maksud agar tidak mengganggu pasar Teh Botol Sosro yang sebelumnya telah menjadi market leader di pasar kategori minuman teh dalam kemasan. Hal ini adalah strategi diferensiasi produk dari PT Sinar Sosro. Pesaing PT Sinar Sosro membuat strategi untuk mengikuti langkah-langkah perusahaan ini mendiferensiasikan produknya. Pada awalnya pesaing hanya menjual produk teh dalam kemasan dengan rasa standar, yaitu rasa teh saja. Namun, saat ini perusahaan lain juga mengembangkan teh dengan penambahan varian rasa. Seperti contohnya adalah teh beraroma melati, teh beraroma vanilla, teh rasa apel, teh rasa jambu, teh rasa jeruk dan lainnya. Hal ini dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil dengan mengeluarkan produk Frestea buah-buahan yang mengikuti varian rasa Fruit Tea. PT Coca Cola Amatil berusaha untuk mengambil pangsa pasar Fruit Tea dengan menggunakan desain kemasan yang menarik. Selain itu, Ultrajaya juga mengeluarkan produk Teh Kotak yang mengeluarkan berbagai macam varian rasa buah-buahan seperti apel, jeruk dan blackcurrant. Banyaknya merek yang beredar mengindikasikan bahwa persaingan dalam industri FMCG semakin ketat. Konsumen yang memiliki banyak informasi akan sulit mengenali seluruh merek yang beredar di pasar, sehingga salah satu upaya 7

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah dengan menawarkan produk yang dapat memenuhi harapan dan keinginan konsumen. Pengukuran terhadap persepsi dan sikap konsumen terhadap suatu merek bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu produk dalam memenuhi harapan dan keinginan konsumen. Selain itu, produsen dalam memasarkan suatu produk perlu mengetahui bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam memilih dan mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan. Salah satu faktor penting adalah memahami atribut-atribut apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih minuman teh dalam kemasan. Penelitian ini diarahkan untuk melihat persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Fruit Tea. Dengan munculnya follower yaitu Frestea dan Teh Kotak dengan rasa buah-buahan, maka perlu diketahui mengenai persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Fruit Tea khususnya konsumen remaja yang menjadi target market dari penjualan produk ini. Dengan adanya analisis persepsi dan sikap konsumen, maka PT Sinar Sosro dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan maupun ancaman bagi produk Fruit Tea. Perumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi dan sikap konsumen remaja terhadap produk Fruit Tea? 2. Atribut-atribut produk apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan? 3. Bagaimana rekomendasi strategi pemasaran bagi PT. Sinar Sosro untuk menghadapi persaingan ke depan? 8

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Fruit Tea. 2. Mengidentifikasi atribut-atribut produk yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan. 3. Memberikan rekomendasi strategi pemasaran untuk PT Sinar Sosro dalam menghadapi persaingan ke depan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan, institusi pendidikan dan peneliti. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi produsen minuman teh dalam kemasan khususnya PT Sinar Sosro dalam meningkatkan dan mengembangkan produknya. Bahan masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka menentukan strategi pemasaran terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk memperhatikan faktor-faktor atau atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen minuman teh dalam kemasan. Manfaat penelitian ini bagi institusi pendidikan adalah dapat memperkaya khasanah bidang keilmuan khususnya ilmu pemasaran. Selain itu, bagi institusi pendidikan, penelitian ini memiliki manfaat sebagai bahan pustaka dan pembanding untuk penelitian selanjutnya. Manfaat penelitian ini bagi peneliti sendiri diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman praktis tentang bagaimana menentukan strategi pemasaran suatu produk khususnya produk minuman teh dalam kemasan. 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ini membandingkan persepsi dan sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk yang terdapat pada minuman teh dalam kemasan merek Fruit Tea. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui survei terhadap konsumen khususnya siswa SMU di Kota Bogor. Usia siswa SMU berkisar antara 15-18 tahun. Pangsa pasar produk Fruit Tea mengarah pada usia tersebut sesuai dengan brand ambassador yang digunakan oleh PT Sinar Sosro untuk mengiklankan produknya. Kota Bogor dipilih karena merupakan salah satu bagian dari sales center PT Sinar Sosro di Indonesia. Sales center memiliki peran untuk meningkatkan penjualan dalam wilayahnya, diantaranya adalah dengan mempelajari perilaku konsumennya. Pemilihan pada konsumen siswa SMU dilakukan sebagai representasi dari populasi remaja Kota Bogor dalam penelitian ini. Pengambilan unit-unit contoh dilakukan terhadap siswa SMU yang berada di sekolah yang terletak di Kota Bogor. 10

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB 11