Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
Nama Sekolah : Mata pelajaran : Sosiologi Kelas / semester : X/2 Tahun Ajaran :

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Hasil Belajar Pada Sifat-Sifat cahaya

Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Pengembangan Media Pembelajaran

Penanaman Nilai-nilai Keagamaan pada Siswa. Oleh: Siti Bahiroh

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

RANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

Berikut diperlihatkan jenis-jenis pengetahuan yang terangkum dalam aras kemahiran tersebut:

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

TAXONOMY OF EDUCATIONAL

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku

PROGRAM SEMESTER SILABUS RPP

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. orang yang memiliki kompetensi- kompetensi tertentu seperti; (Hazkew dan Lendon dalam Uno, 2007 : 15).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. akumulasi dari berbagai faktor dimulai dari faktor awal proses sampai denga hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. adanya mekanisme suatu sistem. Kata lainnya yang mendekati pengertian tentang

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Kemampuan Guru Secara Etimologi dan Terminologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu usaha yang dilaksanakan siswa dalam proses belajar

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja

A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM

Prinsip dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal umum yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 1 Untuk

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

TAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM

II. TINJAUAN PUSTAKA. oleh dirinya yang berkaitan dengan segala sesuatu yang ada. Oleh karena. dengan tingkat pengetahuan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar

SILABUS. : Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan prinsip-prinsip bahan ajar yang baik dan benar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

KAJIAN SK - KD. sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Pertemuan ke-5 RATNI PURWASIH, S.PD.,M.PD

EMOSI DAN SUASANA HATI

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bagian 2. EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 2 Tahun 2011, Hlm

BAB II KAJIAN TEORI Kerangka Teoritis 1) Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

TEORI PERILAKU. Disusun: IY

SILABUS. : Mengembangkan media video/tv dalam konteks pembelajaran/pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi satu sama lain, baik antara mahluk-mahluk itu sendiri maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. dan kerja keras sedini mungkin. Walaupun hal tersebut telah diupayakan, namun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULAUN. Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, sejak berabad-abad yang lalu diperlihatkan oleh para ahli

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dangdeur Kabupaten Subang. Subjek penelitian dalam studi pelaksanan unit

TAKSONOMI PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. soal matematika.hal ini berarti bila seseorang terampil dengan benar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sesuatu yang harus ia lakukan. Berfikir merupakan ciri utama bagi manusia,berfikir

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik

Transkripsi:

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Perencanaan Pembelajaran: Proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu.

Setiap perencanaan Meliputi unsur: 1. Tujuan yang harus dicapai (dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur) 2. Strategi untuk mencapai (penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh perencana seperti: * waktu pelaksanaan dan jumlah waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan * Pembagian tugas * penetapan kriteria keberhasilan dll 3. Sumber daya yang dapat mendukung (sarana dan prasarana yang diperlukan) 4. Implenmentasi setiap keputusan

1. Signifikan bermakna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. 2. Relevan memiliki nilai kesesuaian baik internal (sesuai dengan kurikulum) maupun eksternal (sesuai dengan kebutuhan siswa) 3. Kepastian tidak lagi membuat alternatif-alternatif yang bisa dipilih, akan tetapi berisi langkah- langkah pasti dilakukan secara sistematis 4. Adaptabilitas dapat dimplementasiakan dalam berbagai keadaan berbagai kondisi 5. Kesederhanaan mudah diterjemahkan dan diimplementasikan 6. Prediktif Memiliki daya ramal yang kuat untuk dapat mengatasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Lingkup standar Nasional Pendidikan meliputi: 1. Standar isi : (Pemendiknas nomor 22 tahun 2006) 2. Standar proses (Pemendiknas nomor 41 tahun 2007) 3. Standar kompetensi lulusan (SKL) (Pemendiknas nomor 23 tahun 2006) 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan pendidik memiliki 4 kompetensi a. kompetensi pedagogik b. kompetensi kepribadian c. kompetensi profesional d. kompetensi sosial 5. Standar Sarana dan prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar pembiayaan 8. Standar penilaian pendidikan

1. SEDIA BUKU ISI 100 2. COVER MATA KULIAH : NAMA : NO NPM : TAHUN/SESI : JURUSAN : 3. PENDAHULUAN PENGERTIAN PERENCANAAN APA SAJA YANG DIPERLUKAN DIJELASKAN (8 KETERAMPILAN DASAR BELAJAR) SKL sesuai PERMEN RUANG LINGKUP

4. SK DAN KD (BUAT PEMBAGIAN MASING-MASING SAJA) 5. MINGGU DEPAN BAWA KELENDER PENDIDIKAN DI TEMPEL 6.ALOKASI WAKTU

Ranah Koqnitif 1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) Kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya. Contoh sosiologi: sebutkan pengetian nilai dan norma. Mendefenisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan, mereproduksi

Kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri Contoh: tuliskan dengan bahasa sendiri apa yang dimaksud dengan nilai dan norma. Mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan. contoh: menuliskan kembali, memperkirakan

Kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Contoh: peserta didik mampu memikirkan tentang penerapan konsep nilai dan norma di masyarakat. mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasi, memodifikasikan, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan

Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari Nilai dan norma yang dilakukan seorang siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Kata Kerja Operasionalnya KO) Memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih, memisahkan, membagi

Kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Contoh: Sosiologi, peserta didik dapat menulis karangan tentang pentingnya nilai dan norma. Mengategorikan, mengombinasikan, mengarang, menciptakan, membuat desain, menjelaskan, memodifikasi, mengorganisasikan, menyusun, membuat rencana, mengatur kembali, merekonstruksikan, menghubungkan, mereorganisasikan, merevisi, menuliskan kembali, menceritakan

Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada. Contoh: peserta didik mampu menimbang-nimbang tentang manfaat yang dapat di petik oleh seseorang yang berperilaku sesuai dengan nilai dan norma atau akibat negatif dari seseorang yang tidak berprilaku sesuai dengan nilai dan norma, sehingga pada akhirnya sampai pada kesimpulan penilaian, bahwa nilai dan norma penting untuk di pedomani dalam hidup bermasyarakat menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan, membantu

1) Penerimaan (recerving) atau Memperhatikan (atnding) Kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah situasi, gejala dll. Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri ke dalam nilai itu atau mengidentikkan diri dengan nilai itu Contoh: peserta didik menyadari bahwa disiplin wajib ditegakan, sifat malas dan tidak berdisiplin harus diingkirkan jauh-jauh. menanyakan, memilih, mendeskripsikan, mengikuti, memberikan, mengidentifikasikan, menyebutkan, menunjukkan, memilih, menjawab

Mengandung arti adanya partisipasi aktif. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut-sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Contoh: adanya peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajari lebih jauh atau menggali lebih dalam lagi, ajaran-ajaran islam tentang kedisiplinan. menjawab, membantu, mendiskusikan, menghormati, berbuat, melakukan, membaca, memberikan, menghafal, melaporkan, memilih, menceritakan, menulis

Memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitanya dengan proses belajar mengajar, peserta didik di sini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian. Contoh: tumbuhnya kemauan yang kuat pada diri peserta didik untuk berlaku disiplin, baik di sekolah, di rumah maupun ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Melengkapi, menggambarkan, membedakan, menerangkan, mengikuti, membentuk, mengundang, menggabung, mengusulkan, membaca, melaporkan, memilih, bekerja, mengambil bagian, mempelajari.

Mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum. Contoh: peserta didik mendukung penegakan disiplin nasional yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Soeharto pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 1995. mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, melengkapi, mempertahankan, menerangkan, menggeneralisasikan, mengidentifikasikan, mengintegrasikan, memodifikasikan, mengorganisir, menyiapkan, menghubungkan, mensintesiskan.

Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku. Nilai telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Contoh: siswa telah memiliki kebulatan sikap wujudnya peserta didik menjadikan perintah Allah SWT yang tertera dalam Al-Qur an sebagai pegangan hidupnya baik di Rumah, di Sekolah maupun di Masyarakat Membedakan, menerapkan, mengusulkan, memperagakan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasikan, mempertunjukkan, menanyakan, merevisi, melayani, memecahkan, menggunakan.

Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman tertentu. Hasil belajar psikomotor ini merupakan kelanjutan dari belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak kecendrungan-kecendrungan untuk berprilaku. Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif. Mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan, mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk, mengamati, menerapkan menghubungkan, menggandengkan, memadukan, memasang, memotong, menarik, mengunakan