ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE)

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

Transport Channel Processing berfungsi mengubah transport blok yang dikirim dari. Processing dari MAC Layer hingga physicalchannel.

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB II DASAR TEORI. menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Simulasi dan Analisis Algoritma Scheduling pada WIMAX

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

B A B IV A N A L I S A

BAB 1 PENDAHULUAN. populer dalam menyediakan koneksi data. Jaringan WLAN berbasis teknologi

Universal Mobile Telecommunication System

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

REDUKSI EFEK INTERFERENSI COCHANNEL PADA DOWNLINK MIMO-OFDM UNTUK SISTEM MOBILE WIMAX

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI JARINGAN UPLINK 4G-LTE DENGAN METODE INNERLOOP POWER CONTROL DI PT TELKOMSEL

Gambar 3.1 Alur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan Menggunakan Encoder Turbo Code Pada Sistem CDMA EV-DO Rev A

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.


BAB I PENDAHULUAN. meningkat ke layanan Fourth Generation dengan teknologi Long Term Evolution

BAB IV. Kinerja Varian TCP Dalam Jaringan UMTS

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2)

BAB II LANDASAN TEORI

HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGUKURAN KUAT SINYAL GSM DAN THROUGHPUT GPRS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

BAB IV HASIL DAN ANALISA

UNJUK KERJA NOISE RISE BASED CALL ADMISSION CONTROL (NB-CAC) PADA SISTEM WCDMA. Devi Oktaviana

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

Evolusi Teknologi Wireless Seluler menuju HSDPA

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING


ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB I PENDAHULUAN I-1

Teletrafik Sistem Berbagi Pada Aliran Internet

Analisis Pengaruh Penggunaan Physical Cell Identity (PCI) Pada Perancangan Jaringan 4G LTE

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

UNJUK KERJA NOISE RISE BASED CALL ADMISSION CONTROL (NB CAC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu

BAB III SMART RESOURCE ADAPTATION

Evaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay

Evaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay

Spectrum Handoff pada Teknologi Dynamic Spectrum Access and Sharing untuk Radio Kognitif

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

EVALUASI KINERJA ALGORITMA PENJADWALAN LINTAS LAPISAN PADA JARINGAN CELULAR OFDM GELOMBANG MILIMETER DENGAN KANAL HUJAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

Training Material GSM, GPRS and EDGE Introduction

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS Rudy Fernandez Jurusan TeknikElektro Fakultas Teknik Universitas Andalas ABSTRAK menyatakan kecepatan pengiriman data yang secara aktual sukses diterima oleh user. Analisa throughput dilakukan dengan menggunakan pendekatan model matematis pada teori trafik. Hasil menunjukkan bahwa laju kedatangan paket yang tinggi dan delay transfer paket yang besar membuat nilai throughput menjadi rendah. Nilai throughput yang diperoleh berdasarkan penerapan skema pengkodean, dan, dengan jumlah kanal yang dialokasikan sebanyak satu buah masing-masing adalah sebesar 11.759 Kbps, 13.693 Kbps dan 18.783 Kbps. Penggunaan kanal secara maksimal yaitu 8 kanal dan penggunaan skema pengkodean terbesar yaitu merupakan solusi peningkatan throughput agar kinerja jaringan GPRS meningkat. 1. PENDAHULUAN GPRS dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaaan frekuensi radio, menyediakan fleksibilitas layanan dengan biaya rendah serta penyediaan waktu akses yang cepat. Untuk mengatasi kebutuhan akan mobile internet yang meningkat, sistem layanan GPRS merupakan solusi alternatif untuk meningkatkan kapabilitas dari jaringan GSM yang ada. Seiring dengan berkembangnya penggunaan[1] dari mobile internet, masalah trafik akan menjadi suatu kendala mempertahankan kinerja jaringan GPRS yang tengah dikembangkan. Untuk itu penelitian ini akan menganalisis throughput melalui model trafik layanan data paket, sebagai parameter untuk mengetahui kinerja jaringan GPRS.. METODE ANALISA TRAFIK SISTEM GPRS Untuk menganalisa trafik pada sistem GPRS, metode pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan model trafik layanan data paket dengan teori antrian M/M/N. [6] Gambar-.1 Aliran kedatangan data paket Selama proses packet call beberapa data paket dihasilkan. Dengan kata lain, sebuah packet call merupakan suatu urutan dari data-data paket. Aliran data paket selama packet call merupakan karakteristik dari pentransmisian paket yang diambil ke dalam perhitungan model trafik yang akurat.. Teori Antrian M/M/N Antrian M/M/N pada sistem GPRS permodelan sistem dibuat berdasarkan ketentuan satu frame TDMA yang terdiri dari 8 kanal (timeslot), sehingga jumlah N kanal adalah sebanyak 8 buah. Pada Gambar. berikut adalah model antrian tunggal M/M/N untuk sistem GPRS :.1 Model Trafik Data Paket pada Jaringan GPRS Model trafik internet pada jaringan GPRS dapat direpresentasikan melalui sebuah sel tunggal yang terintegrasi dengan jaringan penyedia layanan data paket GPRS. Setelah terjadi proses kedatangan sebuah GPRS call, maka akan dimulailah proses GPRS session. GPRS user menerima data-data paket berdasarkan Gambar -. Model antrian tunggal M/M/N Besarnya delay total yang dialami paket (waktu paket dalam sistem) merupakan penjumlahan waktu tunggu paket dalam antrian ditambah lamanya ratarata waktu pelayanan (holding time). Delay total dinotasikan sebagai T dengan persamaan : pada model trafik tertentu. Aliran kedatangan data paket pada jaringan GPRS digambarkan oleh Gambar.1 berikut : TeknikA 61

T=D + h (.1) Lamanya servis/pendudukan data paket pada sistem GPRS dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : 8*Data R (.) Dimana : waktu servis/pendudukan (detik) Data =banyaknya data pada saat downlink (byte) R = data rate (bps) Dengan menggabungkan persamaan akan diperoleh persamaan umum delay sebagai fungsi A dan N : N A T = N N N A A + N! N n h + h n A N A n 1 =! (.3) Dengan : T = delay total paket (detik) N= jumlah kanal yang tersedia untuk transfer data A = intensitas trafik/utilitas sistem n = jumlah user di dalam sistem.3 pada Sistem GPRS Aspek utama throughput yaitu berkisar pada ketersediaan bandwidth yang cukup untuk menjalankan suatu aplikasi. Hal ini menentukan besarnya trafik yang dapat diperoleh suatu aplikasi saat melewati jaringan. Pada suatu aplikasi tertentu dapat terjadi pengurangan laju trafiknya sebagai respon terhadap indikasi throughput yang rendah, yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian dari skema pengkodean..3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berikut ini akan diuraikan beberapa faktor yang mempengaruhi throughput pada sistem GPRS, yaitu meliputi faktor adaptasi link transmisi dan faktor penggunaan kanal...1.1.1 Berdasarkan Adaptasi Link Transmisi Untuk keperluan mempertahankan throughput yang diinginkan terhadap faktor kualitas transmisinya, diperlukan adaptasi code rate pada data yang merupakan fungsi dari kondisi saluran transmisi tersebut. Fungsi ini merupakan adaptasi terhadap kanal dengan menggunakan skema pengkodean (coding scheme, CS). Skema pengkodean digunakan untuk mendeteksi dan mengkoreksi error yang terjadi selama proses transmisi. Masing-masing skema pengkodean memiliki code rate yang berbeda. Tabel.1 berikut ini merupakan karakteristik skema pengkodean yang digunakan di dalam sistem GPRS. Tabel -.1 Karakteristik skema pengkodean Code rate menyatakan jumlah bit informasi yang sebenarnya ketika bit-bit tersebut ditransmisikan. Jika code rate yang diterapkan pada sistem GPRS semakin besar, maka data rate (throughput) yang dihasilkan akan semakin besar pula..3.1. Berdasarkan Penggunaaan Kanal Selain dipengaruhi oleh banyaknya kanal yang disediakan oleh jaringan, throughput juga dapat dipengaruhi oleh GPRS multislot class, yaitu berhubungan dengan kemampuan sebuah MS dalam mengatur kanal (timeslot) pada saat transfer data baik uplink maupun downlink. GPRS multislot class akan menentukan data rate (throughput) maksimum yang dapat dicapai. Tabel. dibawah ini adalah pengelompokan GPRS multislot class yang berlaku bagi MS yang ada saat ini : Tabel-. GPRS Multislot Class. Perhitungan Untuk menghitung banyaknya bit data per detik maka akan mengacu pada struktur 5-multiframe yang digunakan di dalam sistem GPRS. Pada struktur 5-multiframe ini akan terdapat 1 blok radio yang berisi data. Jika panjang satu frame TDMA adalah,613 ms, maka 1 blok radio tersebut dihasilkan ms yang diperoleh dari perhitungan 5 x,61. Dengan demikian, dalam satu detik akan terdapat 1/ ms = 5 blok radio. Berdasarkan hal tersebut nilai throughput dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah blok radio dengan jumlah timeslot yang dialokasikan untuk layanan GPRS. TeknikA 6

Tabel-.5 Blok Radio GPRS Tabel 3. Hasil Perhitungan Laju Pendudukan 3. PENGOLAHAN DATA 3.1 Perhitungan Waktu Pendudukan (Holding Time) Lamanya servis/pendudukan data paket pada sistem GPRS dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (.). R adalah karakteristik data rate berdasarkan pada skema pengkodean yang diterapkan oleh jaringan GPRS. Sebagai contoh, jika beban data sebesar 7 byte dilewatkan pada jaringan GPRS dengan data rate masing-masing sebesar 13. Kbps untuk dan 15.6 Kbps untuk, maka dapat dihitung waktu pendudukannya sebagai berikut : 8 7 13 =.18 detik ( dengan R = 13) 3.3 Perhitungan Laju Kedatangan Paket 8 7 (ArrivalRate) =.379 detik ( dengan R = 156) 156 Laju kedatangan paket dapat dihitung dengan Selanjutnya, perhitungan waktu pendudukan menggunakan persamaan λ = A x μ. Untuk A = untuk sampel data akan disajikan pada Tabel 3.1.11 dan μ =.63, dengan menggunakan sebagai berikut. persamaan dibawah, maka besar laju kedatangan paketnya dapat dihitung sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Waktu Pendudukan λ =.11 x.63 =.3195 perdetik Dengan mengunakan cara yang sama maka hasil perhitungan laju kedatangan paket dapat disajikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Laju Kedatangan paket 3. Perhitungan Laju Pendudukan (Service Rate) Setelah lamanya waktu pendudukan diketahui, maka besar laju pendudukan (service rate) dapat dihitung. Tabel 3. di bawah ini adalah hasil perhitungan dari laju pendudukan : TeknikA 63

3. Perhitungan Delay Transfer Paket Besar delay total yang dialami paket merupakan penjumlahan waktu tunggu paket dalam antrian ditambah dengan lamanya waktu pendudukan. Berdasarkan persamaan (.3) maka besarnya delay total yang dialami paket dapat dihitung dengan persamaan tersebut. Untuk setiap beban data pada sampel maka besarnya delay transfer paket dapat ditabelkan pada Tabel 3. sebagai berikut : Tabel -3. Perhitungan Delay Transfer Paket untuk dan. Hal ini mengidentifikasikan bahwa dengan menerapkan pada jaringan, maka delay yang terjadi adalah yang paling besar dibandingkan dengan menerapkan skema pengkodean dan. Hal ini juga menunjukkan bahwa dengan semakin besarnya beban data yang ditransfer oleh jaringan, maka throughput tidak mengalami peningkatan akibat dari delay transfer paket yang juga besar. Gambar. berikut ini adalah grafik untuk menunjukkan pengaruh delay terhadap throughput tersebut. 18 16 1 1 1 8 6 5 6 7 8 9. HASIL ANALISA.1 Analisa Pengaruh Delay Terhadap Berdasarkan Tabel 3., diketahui bahwa beban data akan berpengaruh terhadap besarnya delay. Dengan demikian untuk menunjukkan pengaruh tersebut maka dapat dibuat grafik delay terhadap kenaikan beban data seperti yang terlihat pada Gambar.1 di bawah : Delay Transfer Paket.5 3.5 3.5 1.5 1.5 5 6 7 8 9 Gambar-.1 Grafik Delay Transfer Paket vs Pada gambar.1 terlihat bahwa kurva paling atas adalah kurva delay untuk skema pengkodean yang selanjutnya diikuti oleh kurva delay Gambar-. Pengaruh delay terhadap throughput. Analisa Pengaruh Laju Kedatangan Paket Terhadap Intensitas trafik yang rendah pada sistem menyebabkan setiap user mendapatkan throughput yang tinggi. Sebaliknya, apabila intensitas trafik pada sistem tinggi maka throughput yang didapatkan oleh setiap user adalah rendah. Hal ini dapat dianalogikan bahwa saat jaringan GPRS pada kondisi waktu peak yaitu ketika laju kedatangan paket tinggi maka data paket yang diterima oleh user akan lebih kecil dibandingkan dengan paket yang diterima pada kondisi off-peak. Gambar.3 berikut ini menunjukkan kenyataan tersebut : TeknikA 6 (Kbps) 1.5 1 11.5 11 1.5 1 9.5-1 -3-5 6-7 8-9 1-11 1-13 1-15 Variasi Waktu 16-17 18-19 -1-3 Gambar-.3 Variasi throughput berdasarkan waktu.3 Analisa Berdasarkan Skema Pengkodean Berdasarkan pengolahan data dapat diperlihat kan perbandingan besarnya data terhadap besarnya throughput yang dihasilkan dengan menerapkan tiga buah skema pengkodean,, dan sepert pada gambar. berikut.

18 16 1 1 1 8 6 5 6 Gambar-. Variasi throughput berdasarkan skema pengkodean 7 8 9 Dari Gambar. juga terlihat nilai throughput yang dihasilkan oleh tampak paling besar dibandingkan dengan nilai throughput yang dihasilkan oleh dan.. Analisa Berdasarkan Jumlah Pengalokasian Kanal Pada analisa throughput berdasarkan jumlah penggunaan kanal, dilakukan perhitungan nilai throughput terhadap jumlah kanal-kanal berbeda. dengan N=, 1, dan 8 seperti pada gambar..5. (Kbps) 18 16 1 1 1 8 6 1 8 Jumlah Kanal Gambar-.5 berdasark jumlah kanal Dari hasil perhitungan didapat bahwa nilai throughput yang dihasilkan ketika jumlah kanal yang digunakan sebanyak satu buah adalah sebesar 11.759 Kbps; 13.693 Kbps dan 18.783 Kbps masing-masing untuk, dan. Secara teoritis, throughput seharusnya berada pada angka 13. Kbps (); 15.6 Kbps () dan 1. Kbps (). Dan jika penggunaan kanal lebih dari satu buah maka nilai throughput akan mendekati nilai teoritisnya. 5. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan throughput yang diperoleh berdasarkan penerapan skema pengkodean CS-, dan dengan jumlah kanal satu buah pada jaringan akan menghasilkan nilai throughput 11.759 Kbps, 13.693 Kbps dan 18.783 Kbps.. Laju kedatangan paket akan berpengaruh terhadap nilai throughput, apabila semakin besar nilai laju kedatangan maka nilai throughput akan menurun dan bila laju kedatangan paket bernilai kecil maka nilai throughput akan tinggi. 3. Nilai delay transfer paket juga berpengaruh terhadap nilai throughput, apabila nilai delay transfer paket bernilai tinggi maka akan didapat nilai throughput yang rendah dan bila nilai delay transfer paket kecil maka nilai throughput akan tinggi.. Rendahnya intensitas trafik jaringan akan berdampak pada peningkatan nilai throughput. Dan nilai throughput yang didapat tersebut akan mendekati nilai teoritisnya berdasarkan penerapan skema pengkodean. 5. Penerapan skema pengkodean dan penggunaan kanal secara maksimal yaitu 8 kanal juga merupakan solusi untuk meningkatkan nilai throughput pada jaringan GPRS. DAFTAR PUSTAKA 1. Timo Halonen, Javier Romero, Juan Melero, GSM, GPRS and EDGE Performance, John Wiley & Sons Ltd, 3. Xiayon Fang dan Dipak Ghosal, Analyzing Packet Delay Across A GSM/GPRS Network, IEEE Journal 3 3. Fernandez, Rudy, Perbandingan Kinerja Skema Channel Sharing pada Jaringan GSM/GPRS dengan Model Antrian Erlang, Jurnal Teknika No.7 Vol. Thn XIV April, 7. Gunnar Heine dan Holger Sakob. GPRS Gateway to Third Generation Mobile Networks, Artech House Inc, 3 5. Ricky Pun Keung, Simulation of General Packet Radio Service Network, Thesis, 6. Xiaohua Chen, David J. Goodman, Theoritical Analysis of GPRS and Delay, Polytecnic University, Brooklyn. 7. PT.TELKOMSEL, GPRS System Overview Bahan Presentasi GSM. Semarang, 8. Supranto, J, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta, TeknikA 65