BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Yenny Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum GPRS/EGPRS GPRS (General Packet Radio Service) adalah teknologi komunikasi data yang dilewatkan melalui jaringan GSM. Dengan adanya GPRS, aplikasi-aplikasi yang menggunakan Paket Switch (PS) dalam pelayanannya seperti Web, , Chat dan lain-lain, dapat dimungkinkan melalui jaringan GSM yang telah ada. Untuk meningkatakn data rate dari GPRS, dikembangkan teknologi EDGE yang menggunakan modulasi berbeda. EDGE menggunakan modulasi 8PSK yang mampu mengirimkan 3 kali lebih banyak bit per symbol dibandingkan modulasi GMSK. Oleh karenanya, jaringan layanan PS disebut dengan jaringan GPRS/EGPRS Arsitektur Jaringan Jaringan GPRS/EGPRS dibangun di atas jaringan GSM yang telah ada tanpa menggantikannya. Gambar 2.1. Arsitektur Jaringan Yang dibutuhkan untuk membangun jaringan GPRS dalam jaringan GSM adalah dengan menambah dua Elemen jaringan baru yaitu : 4
2 Serving GPRS Support Node (SGSN) yang fungsinya memonitor lokasi tiap-tiap MS dan melakukan fungsi keamanan jaringan dan kontrol akses. Fungsi SGSN secara hirarki sama dengan fungsi MSC untuk CS. SGSN dapat tersambung dengan BSS dengan menggunakan jaringan Frame Relay (FR) ataupun Nail Up Connection (NUC). Gateway GPRS Support Node (GGSN) yang menyediakan fungsi interworking dengan jaringan Packet Switch external dan managemen alamat IP. Penghubung antara SGSN dan GGSN adalah Gn interface. Sedangakan dua GGSN dapat dihubungkan melalui Gp interface. Agar dapat mengakses layanan Packet Switch, sebuah Mobile Station (MS) diharuskan memiliki spesifikasi Hardware dan Software yang dapat mengakses GRPS, dan MS harus memastikan keberadaannya diketahui oleh SGSN dengan melakukan prosedur GPRS attach. Prosedur ini membangun link logical antara MS dan SGSN, dah hal ini menyediakan fungsi sebagai berikut: Paging melalui SGSN Notifikasi incoming data-data GPRS/EGPRS Layanan SMS melalui GPRS Agar MS dapat mengirim dan menerima PS data, MS harus mengaktifkan alamat paket data yang akan digunakan terlebih dahulu. Dalam hal ini, MS harus dikenali oleh GGSN terlebih dahulu melalui prosedur PDP context activation. Proses ini berfungsi untuk proses routing data: Jika MS hendak mengirim data ke jaringan external. Atau jika MS menerima data dari jaringan external. Agar proses pengiriman dan penerimaan data dengan jaringan external dapat terjadi, MS harus membangun physical conncection yang disebut Temporary Block Flow (TBF). TBF mampu untuk melakukan transfer data unidirectional melalui resource Radio yang telah disediakan. 5
3 Protokol Stack Seperti terlihat pada gambar dibawah ini, setiap interface menyediakan fungsi-fungsi sesuai dengan protocol yg diperlukan oleh jaringan pada tahap tertentu. GPRS/EGPRS protocol stack mengikuti aturan OSI layer. Gambar 2.2 Protocol Stack Mulai dari MS menuju GGSN, interface menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut: GSM Radio Frequency (GSM RF): MS memiliki hampir keseluruhan protokol yang diperlukan oleh sebuah system GPRS. Dimulai dengan protokol GSM RF yang digunakan oleh interface Um dan Abis. Protokol ini digunakan untuk menyediakan Physical Radio Channel yang digunakan dalam mentransfer paket data. MAC: MAC menumpang diatas protokol GSM RF, protokol MAC digunakan pada interface Um dan Abis untuk menyediakan akses pada Physical Radio Channel. Ia diperlukan dalam mengalokasikan PDCH. RLC: Layer ini adalah protokol yang digunakan oleh interface Um dan Abis yang menyediakan reliable link pada Air interface yang sesuai dengan structure block dari physical channel. Karenanya tugas utamanya adalah melakukan segmentasi dan menyusun ulang LLC frame yang ditransmisikan antara BSS dan SGSN. Sebagai tambahan, RLC juga melakukan sub-multiplexing untuk mendukung lebih dari satu MS melewati satu kanal fisik. Selain itu, RLC juga mengkonmbinasi agar delapan kanal fisik dapat digunakan oleh satu MS 6
4 LLC: Layer ini menyediakan logical connection antara MS dan SGSN bahkan jika tidak ada physical connection sekalipun. Physical connection dibangun oleh RLC/MAC layer hanya jika terdapat data yg ditransfer BSSGP: Protokol ini digunakan oleh interface Gb untuk mentransfer LLC berikut dengan informasi yang diperlukan antara BSC dan SGSN. Informasi tersebut diantaranya QoS dan informasi routing. SNDCP: Protokol ini berfungsi untuk melakukan proses encryption, compression, segmentaton, reassembling, multiplexing/demultiplexing informasi antara MS dan SGSN. GTP: Protokol ini digunakan oleh Gn interface yang bertugas dalam encapsulation/de-encapsulation. Berbagai jenis paket data akan di encapsulate dalam bentuk IP. Data yang telah diencapsulate ini kemudian dikirim antar GSN node. IP/X.25: Network layer yang disupport oleh GPRS/EGPRS mulai dari MS hingga GGSN. Application: Merupakan layer tertinggi yang merupakan diluar lingkup system GPRS/EGPRS Proses Pengiriman Data Diandaikan sebuah paket data IP harus dikirim dari jaringan eksternal menuju sebuah MS. Sebagai prasyarat, MS telah melakukan prosedur GPRS attach dan PDP context activation yang berarti, MS telah memiliki IP address yang telah diketahui oleh jaringan luar. Gambar 2.3 Data Flow Maka proses aliran data PS dapat dijabarkan secara sederhana mengikuti langkah berikut: 7
5 a. Internet Service Provider mengirimkan paket data IP unit ke jaringan GPRS/EGPRS ke alamat IP MS yang telah ditentukan pada PDP Context Activation. b. Paket Data Unit (PDU) diterima oleh GGSN dan GGSN mulai mencari PDP context yang sesuai dan mengirimkan IP PDU tersebut ke SGSN yang sesuai. IP PDU yang asli kemudian di encapsulated lagi dengan IP yang baru oleh GTP protokol. Alamat IP yang baru adalah alamat IP dari SGSN c. Saat SGSN menerima paket PDU, ia akan men-decapsulated alamat IP yang baru dan oleh protokol SNDCP, SGSN kemudian memotongmotong paket data unit dalam sejumlah Logical Link Connection (LLC) frame selain meng-enkripsi dan meng-kompresnya. d. Melalui proses paging untuk menentukan lokasi BSC tempat MS berada, SGSN mengirimkan LLC frame ke BSC yang tepat melalui Gb interface. e. Dan karena LLC memiliki panjang yang bervariasi sedangkan radio interface memiliki kapasitas yang terbatas, makan LLC frame harus disegmentasi kedalam sejumlah RLC/MAC block. Block-block ini memiliki panjang yang telah ditentukan sesuai dengan coding scheme yang digunakan. f. Dari BSC, RLC/MAC block kemudian dikirim ke BTS yang tepat melalui Abis interface. RLC/MAC block dikirim melewati Abis Interface menggunakan PCU frame. g. BTS kemudian melakukan eksekusi hal-hal berikut dengan menggunakan conding scheme yang sesuai: Block coding Convolutional coding Puncturing Interleaving h. RLC/MAC blocks yang telah dilakukan prosedur coding kemudian disebut Radio Block. Radio block ini kemudian ditransmisikan air interface dengan menggunakan 4 normal burst. Masing-masing normal burst dapat mengirim: 8
6 Hingga 114 bit jika menggunakan GPRS Hingga 114 bit jika menggunakan EGPRS ketika modulasi GMSK yang digunakan. Hingga 348 bit jika menggunakan EGPRS ketika modulasi 8PSK yang digunakan Radio Interface Sebuah TRX (1 kanal frekuensi) terbagi menjadi 8 Timeslot (TS) yang disebut TDMA frame. Kanal fisik yang diperuntukan untuk PS data disebut PDCH yang menempati salah satu atau lebih dari 8 TS tersebut. Gambar 2.4 PDCH pada TDMA Frame Saat sebuah TS dari TDMA frame digunakan untuk GPRS/EGPRS atau di asign sebagai PDCH, maka struktur multiframe dari TS/PDCH tersebut terdiri dari 52 TDMA frame dengan struktur sebagai berikut: Terbagi menjadi 12 Blcok (satu block terdiri dari 4 TDMA frame dan masing-masing block diberi nama Bx [x=0...11]). Masing-masing block dapat digunakan oleh RLC/MAC block baik data maupun kontrol. a. Terdapat 2 idle I frame untuk measurement b. Frame untuk continuous timing advance update ( T ). Gambar 2.5 Radio Resource Block Saat LLC PDU telah menjadi Radio Block, selanjutnya Radio Block ditempatkan ke dalam salah satu Block di Radio Interface. Sebuah Radio Block dapat terdiri dari 1 atau 2 RLC block tergantung pada jenis Coding Scheme yang dipakai 9
7 Gambar 2.6 Air Interface 2.3. Temporary Block Flow (TBF) Temporary Block Flow (TBF) adalah koneksi fisik antara MS dengan jaringan PS yang digunakan untuk mendukung pemindahan LLC PDU secara unidirectional pada PDCH. TBF hanya akan dibangun ketika proses data transfer saja. Setelah LLC PDU terkirim, maka TBF akan dilepas kembali. Dalam pembangunan TBF, system tidak membedakan antara GPRS dan EDGE GPRS (EGPRS) Untuk masing-masing TBF, jaringan akan memberikan sebuah TFI (Temporary Flow Identifier). Untuk masing-masing TBF yang memiliki arah yang sama dan bersamaan, maka akan memiliki TFI yang berbeda. Sedangkan antar TBF yang memiliki arah yang berbeda, dapat memiliki TFI yang sama. Satu TBF dapat menduduki beberapa PDCH sesuai kemampuan Multislot Class MS dan ketersediaan PDCH. Agar sebuah MS dapat menggunakan beberapa PDTCH, maka beberapa aturan berikut harus terpenuhi berkaitan dengan PDCH: a. Timeslot harus berada pada frekuensi yang sama (TRX yang sama) b. Timeslot harus merupakan adjacent 10
8 c. Timslot harus menggunakan aturan hopping yang sama seperti MA, MAIO, HSN. d. Timeslot harus memiliki TSC yang sama. Jumlah slot yang dapat dipakai sekaligus ditentukan juga oleh class dari MS. Tabel berikut menunjukan jumlah timeslot maksimum sesuai class. Tabel 2.1 MS Multislot Class Berikut adalah contoh penggunaan multislot dengan MS memiliki class 8 Gambar 2.7 Penggunaan Multislot Class 8 Beberapa TBF dapat menggunakan PDCH yang sama. Pada arah DL, maksimal 16 user sedangkan pada UL maksimal 7 user. Namun, secara keseluruhan hanya 16 user (UL+DL) yang dapat menggunakan PDCH yang sama pada saat bersamaan. Jumlah TBF dapat diindikasikan sebagai jumlah MS atau jumlah pengguna. 11
9 2.4. Alokasi Radio Resource Layangan PS harus berbagi Radio Resource dengan layanan CS. Oleh karenanya, diperlukan prosedur pengalokasian Radio Resource untuk layanan PS yang terkait dengan pengalokasian Radio Resource untuk layanan CS. Pada dasarnya, layanan CS memiliki prioritas yang lebih tinggi dalam pengalokasian Radio Resoruce PS Territory TRX yang tersedia hanya dapat digunakan untuk layanan PS jika parameter GTRX dalam kondisi aktif. Parameter GTRX adalah parameter yang menentukan apakah TRX menyediakan layanan PS atau tidak. Pengaktifan GTRX ditentukan oleh lisensi GPRS yang dihitung per TRX. Setelah GTRX telah aktif, selanjutanya dapat dilakukan penentuan territory (wilayan) layanan PS pada TRX tersebut dengan melakukan pengaturan beberapa parameter. Berikut adalah parameter-parameter untuk menentukan wilaya layanan PS: a. Default GPRS Capacity (CDEF) CDEF adalah parameter yang menunjukan jumlah TS yang secara default merupakan wilayah layanan PS. Artinya, dalam kondisi idle (kosong) maka TS tersebut terdefinisi sebagai wilayah layanan PS. Namun, jika tingkat penggunaan kanal layanan CS sangat tinggi, maka TS tersebut akan diprioritaskan untuk layanan CS kecuali untuk TS yang masuk dalam CDED. b. Dedicated GPRS Capacity (CDED) CDED adalah parameter yang menunjukan jumlah TS pada CDEF yang didedikasikan untuk layanan PS. Artinya, TS yang telah ditentukan sebagai CDED tidak akan dapat digunakan oleh layanan CS. c. MAX GPRS Capacity (CMAX) CMAX adalah parameter yang menunjukan jumlah TS pada TRX yang dapat digunakan untuk layanan PS. Didalamnya termasuk CDEF dan CDED. Untuk TS yang merupakan wilayan CMAX namun diluar wilayah CDEF dan DCED, maka dalam kondisi idle terdefinisi sebagai wilayah layanan CS. Proses upgrade wilayah diperlukan agar wilayah ini dapat digunakan untuk layanan PS. 12
10 Agar beberapa TS dapat digunakan oleh sebuah TBF, maka wilayah layanan PS pada TRX harus terdiri dari beberapa TS yang terletak berurut yang dimulai dari RTSL 7 atau terakhir. Gambar 2.8 PS Territory Prosedur Pengalokasian Saat permintaan akan layanan PS muncul maka PCU akan memperkirakan jumlah radio resource (PDCH) yang diperlukan. Pertimbangan yang digunakan dalam memperkirakan jumlah resource adalah: a. MS (Handset) Multislot Class b. Peak Throughput c. Coding Scheme PCU akan mengupayakan agar MS mendapatkan jumlah TS PDCH sebanyak mungkin sesuai kemampuan Multislot Class dari MS tersebut. Misalkan, jika MS memiliki MS Multislot Class 8, maka PCU akan mengupayakan agar MS mendapatkan 4 TS PDCH pada arah Downlink. PCU juga akan mengupayakan agara MS mendapatkan Peak Throughput terbaik dengan mengalokasikan vertical scenario. Artinya, PCU akan mengupayakan MS mendapatkan nilai Peak Throughput setinggi-tingginya dengan memberikan resource terbaik. Dan PCU akan mengupayakan untuk memberikan Coding Scheme terbaik yaitu MCS9. Namun demikian, pengalokasian resource ini dibatasi oleh ketersediaan kanal PS pada jaringan. Ketersediaan jumlah kanal pada PS ditentukan oleh pengaturan 13
11 wilayah layanan PS (CMAX, CDED dan CDEF) dan tingkat penggunaan kanal untuk layanan CS (TCH). Pada wilayah layanan PS yang diatur selain oleh parameter CDED, layanan CS memiliki prioritas lebih tinggi sehingga ketersediaan kanal layanan PS sangat tergantung pada tingkat penggunaan kanal layanan CS (TCH) Fitur Smart Resource Adaptation (SRA) Prosedur pengalokasian PDCH standar menyebabkan setiap permintaan PDCH akan ditanggapi oleh PCU dengan mengalokasikan TS PDCH semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan Multislot MS dan ketersediaan wilayah PS pada Cell. Hal ini berlaku baik permintaan untuk menyalurkan data kecil maupun data besar. Dengan SRA, pertimbangan pertama dalam menyediakan TS PDCH yaitu Multislot Class harus melalui pertimbangan lain yaitu ukuran data yang akan dialirkan. SRA hanya bekerja pada saat mempertimbangkan penyediaan TS PDCH sesuai Multislot Class. Gambar 2.9 Alokasi Multislot vs SRA Dengan SRA, maka untuk TBF yang mengalirkan LLC PDU yang memiliki ukuran lebih kecil dari 250 bytes akan mendapat alokasi 1 PDCH sedangkan TBF yang mengalirkan LLC PDU yang lebih besar akan mendapat alokasi sesuai prosedur standar atau Multislot. Gambar 2.10 Metode penentuan SRA 14
12 Penentuan penggunaan prosedur SRA atau Multislot dilakukan berdasarkan pengamatan pada semua LLC PDU yang terdapat pada buffer dengan criteria sebagai berikut: a. Jika seluruh LLC PDU pada buffer berukuran lebih kecil dari 250 bytes, maka akan digunakan SRA. b. Jika setidaknya terdapat satu LLC PDU yang berukuran lebih besar 250 bytes maka prosedur standar atau Multislot yang digunakan. SRA hanya berfungsi untuk mengalirkan data pada arah Downlink (DL) yaitu dari system jaringan menuju MS. Berikut adalah diagram alur dari proses alokasi PDCH dengan fitur SRA: Start 10 PDU berada di LLC PDU Buffer Mengamati/mengukur ukuran tiap-tiap PDU Tidak Apakah seluruh PDU (10 PDU) berukuran < 250 bytes? Ya Sediakan TS PDCH dengan menggunakan Metode Standar yaitu Mempertimbangkan kemampuan Multislot Class MS. Sediakan TS PDCH menggunakan SRA yaitu hanya 1 TS PDCH. Data dikirmkan dengan TS PDCH yang disediakan Selesai Gambar 2.11 Diagram Alur SRA 15
BAB III SMART RESOURCE ADAPTATION
BAB III SMART RESOURCE ADAPTATION Smart Resource Adaptation (SRA) adalah Fitur baru yang dikembangkan oleh produsen perangkat Telekomunikasi yang berfungsi untuk mendeteksi besar paket data yang dialirkan
Lebih terperinciBAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ
BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ 3.1 Trafik dan Kanal Dalam jaringan telekomunikasi, pola kedatangan panggilan (voice ataupun data) dan pola pendudukan dideskripsikan dengan
Lebih terperinciTugas MK Nirkabel. Anggun Fitrian Isnawati, Jurusan Teknik Elektro Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta
Tugas MK Nirkabel Anggun Fitrian Isnawati, 06244 Jurusan Teknik Elektro Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 8.1.4 Arsitektur Protokol Bidang Transmisi Gambar 8.7 mengilustrasikan arsitektur protokol
Lebih terperinciTUGAS TRANSLATE III Mata Kuliah Sistem Komunikasi Nirkabel Generasi Baru Indra Agustian, 06264
TUGAS TRANSLATE III Mata Kuliah Sistem Komunikasi Nirkabel Generasi Baru Indra Agustian, 06264 8.1.8 Otentikasi dan Penyandian prinsip-prinsip keamanan di dalam jaringan GPRS hampir serupa dengan yang
Lebih terperinciDASAR TEORI. Merupakan jaringan packet-switched yang ditumpangkan (overlaid) ke jaringan
BAB II DASAR TEORI 2.1 GPRS (General Packet Radio Service) 2.1.1 Definisi GPRS Merupakan jaringan packet-switched yang ditumpangkan (overlaid) ke jaringan circuit-switched GSM dengan tujuan mengoptimalkan
Lebih terperinciJurnal ICT Vol 3, No. 4, Mei 2012, hal 1-11 AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA
Jurnal ICT Vol 3, No. 4, Mei 2012, hal 1- AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA ANALISIS PAKET DATA MENGGUNAKAN JARINGAN EDGE Jurusan Teknik Telekomunikasi Yus Natali 1, Ayu Fresilawati 2 1.2 Akademi Telkom
Lebih terperinciANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS
ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS Rudy Fernandez Jurusan TeknikElektro Fakultas Teknik Universitas Andalas ABSTRAK menyatakan kecepatan pengiriman data yang secara aktual sukses diterima
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) merupakan teknologi yang menghadirkan layanan packet-data berkecepatan tinggi seperti akses internet dan multimedia. EDGE merupakan cara operator menghemat
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE)
ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE) Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo* Dosen-Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciUniversal Mobile Telecommunication System
Universal Mobile Telecommunication System Disusun Oleh: Fikri Imam Muttaqin Kelas XII Tel 2 2010026 / 23 UMTS merupakan salah satau evolusi generasi ketiga (3G) dari jaringan mobile. Air interface yang
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data
DAFTAR ISTILAH ACK (acknowledgement ) : Indikasi bahwa sebuah data yang terkirim telah diterima dengan baik Adaptive Modulation and Coding (AMC) Access Grant Channel (AGCH) arrival rate for SMS message
Lebih terperinciVISUALISASI MOBILITY MANAGEMENT PADA JARINGAN GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS)
TUGAS AKHIR VISUALISASI MOBILITY MANAGEMENT PADA JARINGAN GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciModul 10. Konsep Kanal Fisik dan Logik pada Sistem Selluler
Modul 10. Konsep Kanal Fisik dan Logik pada Sistem Selluler Faculty of Electrical and Communication Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 Modul 9 Arsitektur Seluler Interface pada GSM MSC Transcoder BSC
Lebih terperinciTransport Channel Processing berfungsi mengubah transport blok yang dikirim dari. Processing dari MAC Layer hingga physicalchannel.
HSUPA ( High Speed Uplink Packet Access ) High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA) adalah protokol telepon genggam 3G dalam keluarga HSPA dengan kecepatan unggah/"uplink" hingga 5.76 Mbit/s. Nama HSUPA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini kami memberikan informasi mengenai latar belakang UMTS dalam bentuk arsitektur jaringan dan protokol stack yang digunakan. 2.1 Arsitektur Jaringan UMTS Universal Mobile
Lebih terperinciBAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)
BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN) 2.1 Umum Dewasa ini kebutuhan untuk mengakses layanan telekomunikasi melalui media nirkabel (wireless) menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga teknologi
Lebih terperinciPENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina
SISTIM SELULER GENERASI 2 By: Prima Kristalina POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016 Overview Pengenalan Sistim Seluler Generasi 2 Arsitektur GSM Upgrade GSM (2G) to GPRS (2.5G) CDMA IS 95 Arsitektur
Lebih terperinciPerkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA
Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai
Lebih terperinciTraining Material GSM, GPRS and EDGE Introduction
Training Material GSM, GPRS and EDGE Introduction Our Product and Service Learning Center Research and Development Industrial Product www.floatway.com Agenda Week 1 Pre Test Introduction Proses Belajar
Lebih terperinciBAB IV. Kinerja Varian TCP Dalam Jaringan UMTS
BAB IV Kinerja Varian TCP Dalam Jaringan UMTS 4.1 Hasil Simulasi Dampak scheduler layer MAChs pada TCP Sesuai dengan penjelasan scenario yang telah kami berikan pada 3.5.1, maka dari simulasi ini kami
Lebih terperinciBluetooth. Pertemuan III
Bluetooth Pertemuan III Latar Belakang Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi
Lebih terperinciWIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER
WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER Arsitektur jaringan seluler dibagi menjadi yaitu: 1. Generasi Kedua terdiri atas: SISTEM DECT (DIGITAL ENHANCED CORDLESS TELECOMMUNICATION) adalah
Lebih terperinciYama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:
OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Komunikasi Bergerak Perkembangan sistem komunikasi dunia semakin marak dengan teknologiteknologi baru yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dimanapun, dengan siapapun dan
Lebih terperinciDASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. atas tiga subsistem yaitu Base Station Subsystem (BSS), Network Switching
BAB III DASAR TEORI Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital.arsitektur jaringan GSM tersebut terdiri atas tiga subsistem yaitu Base Station
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS IP TRANSPORT KONEKSI GPRS
UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI DAN ANALISIS IP TRANSPORT KONEKSI GPRS SKRIPSI REZA FIRDAUS 0606074275 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA TEKNIK ELEKTRO DEPOK Juni 2010 da UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Sistem standar 3G yang dipakai di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA ( Wide Code Division Multiple Access ) dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384
Lebih terperinci1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan
1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciProtokol dan Arsitekturnya
Protokol dan Arsitekturnya Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetrik atau tidak simetrik Standar atau tidak standar Langsung atau Tidak Langsung Langsung Sistem terkait
Lebih terperinciMateri Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri
Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Layer 1 hanya berhubungan dengan media, sinyal,dan aliran bit yang melalui media. Layer 1 tidak dapat berkomunikasi dengan layer di
Lebih terperinciREVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP
REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media
Lebih terperincisebagian syarat Nama NIM : Industri Industri Disusun Oleh:
TUGAS AKHIR ANALISA KINERJA BEBERAPAA VARIAN TCP PADA JARINGAN UMTS Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh: Nama : Batara Jonggi Simanjuntak
Lebih terperinciTujuan Muliplexing Jenis Teknik Multiplexing Segmentasi jaringan segregasi jaringan
1. Analisa perbedaan antara sumulasi dengan multiplexing! 2. Analisa tentang devices, media dan services! 3. Perbedaan LAN, MAN, dan WAN dalam sebuah tabel perbedaan! 4. Lakukan analisa dari animasi 2.4.4.1,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem telekomunikasi GSM (Global System for Mobile communication) didasari oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), dimana menggunakan dua buah kanal
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan jaringan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan jaringan transfer di mana informasi dari berbagai jenis layanan seperti suara, video, dan data di ubah ke dalam bentuk
Lebih terperinciNetworking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad
Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem
Lebih terperinciKarakteristik. Protokol dan Arsitekturnya. Langsung atau Tidak Langsung. Monolitik atau Terstruktur. Simetrik atau asimetrik
Protokol dan Arsitekturnya Tugino, ST MT Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetrik atau tidak simetrik Standar atau tidak standar Jurusan teknik Elektro STTNAS Yogyakarta
Lebih terperinciJaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN
Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN Wide Area Network Jaringan data penghubung jaringan-jaringan akses/lokal Karakteristik Menuju berbasis paket Dari connectionless menuju connection oriented (virtual
Lebih terperinciRahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com
Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Protokol Komunikasi OSI Aliran Data Encapsulation 7 Lapisan OSI D3 Manajemen
Lebih terperinciTCP dan Pengalamatan IP
TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan
Lebih terperinciBAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks
BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.
Lebih terperinciBab III Prinsip Komunikasi Data
Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS
BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS 2.1 Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang paling dominan untuk sistem mobile phone di dunia saat ini. Jaringan
Lebih terperinciLapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer
Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciMengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP
1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciLapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area
Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen
Lebih terperinciGambar 1 : Simple Data Transfer
Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan
Lebih terperinciAgus Setiadi BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN
TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JSN merupakan jaringan sistem pemantauan objek yang tersebar dalam cakupan area tertentu, dimana kondisi lingkungan tidak mendukung adanya transmisi data secara langsung
Lebih terperinciTUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP
TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP. 2103137045 PROGRAM STUDI D3 PJJ TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016
Lebih terperinciB A B III 3G DIRECT TUNNEL ( 3GDT)
B A B III 3G DIRECT TUNNEL ( 3GDT) 3.1 Arsitektur 3GDT 3GDT arsitektur merupakan fitur yang memungkinkan 3GDT dalam meningkatkan muatan paket WCDMA Core Network (CN) dan bermanfaat ketika muatan melebihi
Lebih terperinciMultiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes
Multiple Access Downlink Uplink Handoff Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Base Station Fixed transceiver Frequency TDMA: Time Division Multiple Access CMDA: Code
Lebih terperinciPERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT SGSN R7 (SERVING GPRS SUPPORTING NODE) SEBAGAI MEDIA PENGHUBUNG DALAM LAYANAN GPRS Mochamad Nur Taufiq ( L2F008057 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III PROSES HANDOVER DAN PENYEBAB TERJADINYA HANDOVER FAILURE
BAB III PROSES HADOVER DA PEEBAB TERJADIA HADOVER FAILURE 3.1 Proses Handover Mobile Station (MS) bergerak menjauhi suatu BTS maka daya yang diterima oleh MS akan berkurang. Jika MS bergerak semakin menjauhi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. MS BTS BSC TC MSC EIR
Lebih terperinciOSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
OSI LAYER & TCP/IP Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Pendahuluan Kebutuhan akan interkoneksi antar komputer Standarisasi kompatibelitas vendor-vendor h/w dan s/w 1970an
Lebih terperinciModul 3 Teknik Switching dan Multiplexing
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing Prima Kristalina PENS (November 2014) 1. Teknik Switching a. Circuit-Switching dan Packet-Switching b.jenis sambungan pada
Lebih terperinciBAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM
BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM 2.1 STRUKTUR FRAME GSM Sistem telekomunikasi GSM (Global System for Mobile communication) didasari oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), dimana sistem ini
Lebih terperinciPenelusuran Data Melalui Jaringan Internet
Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah
Lebih terperinciDatarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.
Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat. Secara spesifik lapisan
Lebih terperinciMODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T
MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO
Lebih terperinciSISTEM KOMUNIKASI BERGERAK. Pemrograman Sistem
SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK Pemrograman Sistem Overview Teknologi komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Selain telah menerapkan komunikasi wireless atau nirkabel, juga telah diaplikasikan untuk kondisi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM LAYANAN MEDIS BERBASIS GPRS MENGGUNAKAN APLIKASI J2ME
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM LAYANAN MEDIS BERBASIS GPRS MENGGUNAKAN APLIKASI J2ME Izza Zulfana Maulidiyah 1, Miftadi Sudjai, Ir.MSc. MPhill 2,Agus Virgono, Ir. MT 3 1,2,3 Fakultas Teknik Elektro
Lebih terperinciB A B IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA
B A B IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA 4.1 Pengujian Sistem dan Analisa Pada bab ini dilakukan pengujian berdasarkan data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui prosentase keberhasilan sistem Direct
Lebih terperinciMAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI
MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing
Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN
Lebih terperinciPROTOKOL KOMUNIKASI. Budhi Irawan, S.Si, M.T
PROTOKOL KOMUNIKASI Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda dapat terjalin jika menggunakan protokol yang sama. Protokol Jaringan adalah sekumpulan aturan
Lebih terperinciMengenal SMS (Short Message Service)
Mengenal SMS (Short Message Service) (Riswan 01 Aug 2006) SMS (Short Message Service) secara umum dapat diartikan sebagai sebuah service yang memungkinkan ditransmisikannya pesan text pendek dari dan ke
Lebih terperinciReferensi Model OSI & TCP/IP
03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak
Lebih terperinciadalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya
Lebih terperinciModel OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html
Model OSI Diambil dari http://www.geocities.com/indoprog /tutorial/linux/osi.html 1 Apa yang dimaksud dengan model- OSI? Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena
Lebih terperinciAnalisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA
Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Martina Pineng *Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia Toraja Abstract- Short Message Service (SMS)
Lebih terperinciPemrograman Jaringan
Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 2 O S I R E F E R E N C E M O D E L T C P / I P P R O T O K O L S U I T E T R A N S P O R T L A Y E R TCP (Transmission Control Protokol) UDP (User Data Protokol) A G R
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Jaringan Dasar GSM (Global Service for Mobile Communication) Gambar 2.1 Hirarki Dasar GSM Pada dasarnya GSM yang melayani dan menyambungkan satu pelanggan ke pelanggan
Lebih terperinciSISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???
SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS??? KELOMPOK 4 1.BAYU HADI PUTRA 2. BONDAN WICAKSANA 3.DENI ANGGARA PENGENALAN TEKNOLOGI 2G DAN 3G Bergantinya teknologi seiring majunya teknologi yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...
ABSTRAK Perkembangan teknologi komunikasi berupa sistem komunikasi bergerak bukanlah hal yang baru dalam masyarakat di jaman sekarang ini. Kebutuhan akan pertukaran informasi saat ini semakin meningkat,
Lebih terperinci1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan
1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan
Lebih terperinciHASIL SIMULASI DAN ANALISIS
55 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Jaringan IEEE 802.16d Jaringan IEEE 802.16d dalam simulasi ini dibuat berdasarkan pemodelan sistem sehingga akan menghasilkan dua buah model jaringan yaitu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Software Defined Networking Software Defined Networking (SDN) adalah pendekatan model untuk pengaturan jaringan, yang didasari prinsip bahwa alur trafik dari jaringan dirancang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia
BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada
Lebih terperinciBAB I PROTOKOL KOMUNIKASI
BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu pengalihan informasi dan pengertian diantara bagian individu, dan suatu proses pengiriman dari lambang- lambang antar pribadi dengan makna-makna yang dikaitkan
Lebih terperinciData Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si
Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si Review layer 1 (physical layer) Keterbatasan layer 1 Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media Layer 1 tidak dapat
Lebih terperinciRefrensi OSI
Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.
DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface
Lebih terperinciData and Computer BAB 2
William Stallings Data and Computer Communications BAB 2 Protokol dan Arsitektur 1 Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetris atau asimetris Standar atau tidak standar
Lebih terperinciOSI LAYER. Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng
OSI LAYER Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng Pendahuluan Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat
Lebih terperinciBAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY
BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY Sirkit sewa digital dan Frame Relay digunakan oleh perusahaan multinasional sebagai sarana transport yang menghubungkan LAN baik yang berada dalam satu wilayah
Lebih terperinciProtokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version
Lebih terperinciNetwork Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom
Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing
Lebih terperinci