HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport"

Transkripsi

1 Analisis Kinerja Analisis kinerja dilakukan berdasarkan nilai-nilai dari parameter kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter kinerja memberikan gambaran kinerja sistem, sehingga dapat diketahui keadaan sistem yang sebenarnya. Analisis kinerja bertujuan untuk mengevaluasi keadaan sistem layanan Internet di IPB, apakah sistem masih dapat menangani semua permintaan layanan Internet yang datang, dan bagaimana kinerjanya di waktu yang akan datang. Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi Hasil analisis kinerja pada tahapan sebelumnya dijadikan acuan untuk membuat kesimpulan mengenai kinerja layanan Internet IPB. Rekomendasi dilakukan berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya. Jika kesimpulan yang dibuat menunjukkan bahwa kinerja sistem layanan Internet di IPB sudah mendekati level kejenuhan maka perlu dilakukan penambahan bandwidth untuk menjaga sistem tetap dalam keadaan stabil. Sebaliknya, jika sistem masih jauh dari level kejenuhan maka tidak perlu dilakukan penambahan bandwidth dan agar kinerjanya tetap stabil perlu dilakukan manajemen terhadap penggunaan bandwidth tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Protokol Jaringan IPB Hasil pengolahan data wireshark menunjukkan komposisi dari masing-masing protokol jaringan yang diamati meliputi TCP, UDP, HTTP, SSL, FTP, FTP-DATA, SMTP, dan POP. Masing-masing dari protokol tersebut mewakili berbagai layanan yang terdapat di Internet yang paling sering digunakan oleh civitas akademik IPB. Gambar 8 menunjukkan komposisi antara protokol TCP dengan UDP. Gambar 8 menunjukkan kondisi jaringan yang baik dimana kuantitas protokol TCP jauh lebih banyak daripada protokol UDP. Hal ini disebabkan karena sebagian besar layanan yang ada di Internet menggunakan protokol TCP sebagai protokol transport-nya. Porsi komposisi protokol terkecil yang bernilai 0.30% merupakan porsi dari protokol pada layer transport selain TCP dan UDP yang meliputi protokol ARP (Address Resolution Protocol), dan protokol Loopback. Gambar 8 Grafik komposisi protokol TCP dengan UDP. Porsi dari protokol TCP tersebut selanjutnya didekomposisi lagi menjadi beberapa protokol aplikasi yang diamati. Gambar 9 menunjukkan komposisi dari protokol aplikasi. Gambar 9 tersebut menunjukkan bahwa komposisi selain protokol aplikasi yang diamati memiliki porsi terbesar yaitu sebesar 81.30% 81.30% Grafik Komposisi Protokol Transport 1.09% 0.30% 98.61% Grafik Komposisi Protokol Aplikasi 15.82% 0.65% 1.03% 0.88% 0.29% 0.03% TCP UDP Others HTTP Gambar 9 Grafik komposisi protokol aplikasi. Hal ini disebabkan karena jumlah paket data yang memiliki label protokol yang bukan protokol aplikasi yang diamati jumlahnya sangat banyak. Paket data tersebut meliputi paket data dari aplikasi SSH (Secure Shell), aplikasi Telnet, aplikasi DNS (Domain Name Service), namun jumlah paket data yang terbesar adalah paket data yang berasal dari proses handshake yang dilakukan oleh protokol TCP setiap kali membangun koneksi. Padahal tiap protokol aplikasi seperti HTTP misalnya, harus membangun koneksi TCP sebelum melakukan komunikasi data. Jadi sangat mungkin sekali jumlah paket data untuk membangun koneksi menjadi sangat banyak karena dalam satu waktu yang sama terdapat lebih dari satu koneksi HTTP. Jika hanya difokuskan pada protokol aplikasi yang diamati saja, maka komposisi protokol aplikasinya dapat dilihat pada Gambar 10. SSL FTP FTP-DATA SMTP POP Others 8

2 4.69% Gambar 10 Grafik komposisi protokol aplikasi yang diamati. Grafik tersebut memberikan informasi mengenai porsi banyaknya trafik untuk setiap protokol aplikasi yang diamati. Protokol HTTP sebesar 84.64%, protokol SSL sebesar 3.49%, protokol FTP sebesar 5.50%, protokol FTP-DATA sebesar 4.69%, protokol SMTP sebesar 1.54%, dan protokol POP sebesar 0.13%. Protokol SSL termasuk dalam protokol yang diamati karena layanan HTTPS (Secure HTTP) menggunakan protokol ini, sedangkan pada anaylzer tidak menyebutkan adanya protokol HTTPS. Hasil tersebut membuktikan bahwa layanan Internet yang paling populer di lingkungan IPB adalah web browsing dan yang paling tidak populer adalah layanan yang menggunakan client, seperti Mozilla Thunderbird atau Microsoft Outlook. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa civitas akademika IPB lebih memilih untuk menikmati layanan menggunakan web-based client daripada menggunakan client seperti yang telah disebutkan. Latency 5.50% 3.49% Grafik Komposisi Protokol Aplikasi 1.54% 0.13% 84.64% HTTP Parameter latency merupakan parameter yang memberikan gambaran mengenai delay yang terjadi pada jaringan. Latency pada penelitian ini merujuk pada delay round-trip time. Data latency yang digunakan pada penelitian ini berasal dari nilai round-trip time (RTT) yang terdapat pada data pchar. SSL FTP FTP-DATA SMTP POP Gambar 11 menunjukkan bahwa rata-rata latency tiap hari pengambilan data. Setelah dihitung, rata-rata latency selama 30 hari pengambilan data adalah sebesar miliseconds (ms), dengan latency terbesar bernilai ms dan latency terkecil bernilai ms. Grafik sebaran frekuensi relatif dari latency dapat dilihat pada Gambar 12, sedangkan Tabel 1 menunjukkan data tabular dari sebaran frekuensi relatif yang dibuat. Berdasarkan Gambar 12 dan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa frekuensi relatif terjadinya latency antara 4 ms sampai dengan 13 ms sangat tinggi yaitu Hal ini membuktikan bahwa kondisi link Internet IPB tergolong baik karena frekuensi relatif terbesar terdapat pada selang round-trip time terkecil. Frekuensi Relatif Gambar 12 Grafik sebaran frekuensi relatif dari latency. Tabel 1 Data tabular sebaran frekuensi relatif dari latency Selang Kelas Grafik Frekuensi Relatif Latency Titik Tengah Kelas Latency (ms) Frekuensi Frekuensi relatif Gambar 11 Grafik rata-rata latency. Packet Loss Ratio Parameter Packet Loss Ratio (PLR) merupakan parameter yang memberikan gambaran peluang suatu paket data akan mengalami loss selama transmisi. Informasi 9

3 mengenai PLR ini didapatkan dari banyaknya paket data yang loss pada data pchar. Gambar 13 menunjukkan grafik persentase PLR tiap hari pengambilan data. Grafik tersebut memberikan informasi bahwa packet loss yang terjadi cukup besar dengan rata-rata persentase PLR sebesar 20.42%, dengan persentase PLR terbesar bernilai 29.96% dan persentase PLR terkecil bernilai 7.61%. Tingkat rata-rata rasio paket data yang hilang pada penelitian ini tergolong tinggi sehingga terdapat kemungkinan bahwa terjadi kongesti pada router terluar. Namun, hal ini masih dapat ditoleransi karena sebagian besar layanan yang dinikmati oleh civitas akademika IPB merupakan layanan yang tidak sensitif terhadap latency dan packet loss ratio. menunjukkan grafik rata-rata throughput selama 30 hari pengambilan data. Grafik rata-rata throughput tersebut menunjukkan perbedaan besar throughput antara trafik outgoing dengan incoming yang cukup signifikan. Rata-rata besarnya outgoing throughput adalah Mbps dengan nilai throughput terbesar adalah Mbps dan nilai throughput terkecil adalah Mbps, sedangkan rata-rata besarnya incoming throughput adalah Mbps dengan nilai throughput terbesar adalah Mbps dan nilai throughput terkecil adalah Mbps. Rangkuman hasil penghitungan throughput dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil penghitungan nilai throughput Link Terbesar (Mbps) Terkecil (Mbps) Rata-rata (Mbps) Outgoing Incoming Gambar 13 Grafik persentase Packet Loss Ratio (PLR). Throughput Throughput merupakan parameter kinerja yang memberikan gambaran mengenai besarnya data yang dapat dikirim dalam satu satuan waktu tertentu. Nilai throughput yang diukur pada penelitian ini adalah nilai throughput pada link LAN side yang memiliki bandwidth sebesar 16 Mbps. Nilai tersebut diharapkan dapat merepresentasikan nilai throughput pada link WAN side. Besar bandwidth Internet (WAN side) yang dimiliki IPB saat ini adalah 15 Mbps baik untuk upstream maupun downstream. Data mengenai besarnya throughput diatas memberikan informasi bahwa trafik incoming memiliki intensitas yang sangat tinggi karena besarnya hampir mendekati besarnya bandwidth yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya manajemen terhadap penggunaan bandwidth agar beban kerja link Internet IPB dapat lebih terkontrol. Data throughput selama 30 hari dapat dilihat pada Lampiran 6. Utilisasi Link Utilisasi merupakan parameter yang menggambarkan besarnya penggunaan suatu sumber daya. Utilisasi link dapat diartikan sebagai besarnya penggunaan bandwidth. Parameter ini sebenarnya mirip dengan parameter throughput, namun besarnya utilisasi dihitung menggunakan teorema Little. Gambar 14 Grafik rata-rata throughput. Semakin banyak data yang dapat dikirim dalam satu satuan waktu tertentu maka semakin baik kinerja suatu sistem. Namun, pada penelitian ini banyak data yang dapat dikirim terbatas pada besarnya bandwidth yang dimiliki oleh suatu link. Gambar 14 Penghitungan rata-rata nilai utilisasi link dilakukan pada incoming link dan outgoing link. Nilai utilisasi dihitung dengan membagi rata-rata nilai laju kedatangan paket data dengan rata-rata nilai laju pelayanan paket data. Penghitungan ini dilakukan untuk semua data trafik yang ada. Nilai utilisasi yang didapatkan dari penghitungan ini merupakan 10

4 nilai utilisasi pada link LAN side dari router terluar. Tabel 3 menunjukkan contoh penghitungan rata-rata utilisasi outgoing link pada tanggal 1 April Tabel 3 Penghitungan rata-rata utilisasi outgoing link pada LAN side tanggal 1 April 2008 Pengambilan ke Arrival Rate Service Rate Utilisasi Rata-rata % Grafik hasil penghitungan nilai utilisasi link pada LAN side dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15 tersebut menunjukkan bahwa utilisasi pada outgoing link lebih kecil daripada incoming link. Kondisi ini masih tergolong wajar karena trafik pada outgoing link merupakan trafik request yang ukuran relatif kecil, sedangkan trafik pada incoming link merupakan trafik data yang berukuran lebih besar sehingga beban kerjanya lebih tinggi daripada outgoing link. Gambar 15 Grafik rata-rata utilisasi link pada LAN side. Tabel 4 menunjukkan hasil penghitungan nilai utilisasi link pada LAN side. Berdasarkan Tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata besarnya utilisasi pada outgoing link adalah % dengan utilisasi terbesar adalah % dan utilisasi terkecil adalah %, sedangkan rata-rata utilisasi pada incoming link adalah sebesar % dengan utilisasi terbesar adalah % dan utilisasi terkecil adalah %. Tabel 4 Hasil penghitungan nilai utilisasi link pada LAN side Link Terbesar Terkecil Rata-rata Outgoing Incoming Besarnya utilisasi pada link WAN side dapat diperkirakan (estimasi) dengan mengasumsikan bahwa besarnya trafik data pada LAN side sama dengan besarnya trafik data pada WAN side. Penghitungan estimasi dilakukan dengan mengubah nilai laju pelayanan paket data. Hal ini dilakukan karena besar bandwidth pada LAN side berbeda dengan WAN side. Bandwidth yang lebih kecil berakibat pada laju pelayanan paket data. Semakin besar bandwidth yang ada maka semakin besar pula laju pelayanan paket datanya. Contoh estimasi penghitungan nilai utilisasi pada WAN side dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Estimasi penghitungan nilai utilisasi outgoing link pada WAN side tanggal 1 April 2008 Pengambilan ke Arrival Rate Service Rate Utilisasi Rata-rata % Sedangkan grafik hasil estimasi besarnya nilai utilisasi pada WAN side dapat dilihat pada Gambar 16. Berdasarkan grafik hasil perkiraan (estimasi) dapat disimpulkan bahwa besarnya utilisasi pada incoming link hampir mendekati 100%. Hal menunjukkan bahwa sumber daya yang ada (bandwidth) hampir digunakan sepenuhnya untuk melakukan 11

5 transmisi data. Namun, hal ini tidak terjadi pada outgoing link. Penggunaan bandwidth pada outgoing link cenderung masih stabil. sistem antrian yang terdapat pada router masih mampu menampung seluruh paket data yang ada. Model kinerja dapat dinotasikan dalam notasi Kendall. Pada penelitian ini model kinerja sistem dinotasikan dengan M/M/1/76. Model ini dipilih karena sistem memiliki laju kedatangan paket data dan laju pelayanan paket data yang bersifat stokastik (acak) dengan sebuah server dan memiliki panjang antrian sebesar 75 paket data. Diagram transisi rantai Markov model kinerja ini dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 16 Grafik estimasi rata-rata utilisasi link pada WAN side. Rata-rata besarnya utilisasi pada incoming link adalah % dengan utilisasi terbesar adalah % dan utilisasi terkecil adalah %. Pada outgoing link, rata-rata besarnya utilisasi adalah % dengan utilisasi terbesar adalah % dan utilisasi terkecil adalah %. Tabel 6 menunjukkan rangkuman hasil estimasi besarnya utilisasi link pada WAN side. Tabel 6 Hasil estimasi nilai utilisasi link pada WAN side Link Terbesar Terkecil Rata-rata Outgoing Incoming Validasi hasil penghitungan nilai utilisasi link ini dilakukan dengan membandingkan hasil penghitungan dengan persentase nilai throughput. Hal ini dilakukan karena nilai throughput dianggap sebagai utilisasi yang diukur. Lampiran 7 menunjukkan tabel hasil validasi nilai utilisasi. Tabel hasil validasi tersebut menunjukkan rata-rata tingkat kesalahan penghitungan yang kecil, pada outgoing link rata-rata kesalahan penghitungan sebesar atau % dan pada incoming link rata-rata kesalahan penghitungan sebesar atau % sehingga dapat disimpulkan bahwa penghitungan nilai utilisasi link tersebut valid karena tingkat kesalahannya tidak lebih dari 30%. Model Kinerja Link Internet IPB Model kinerja dibuat dengan tujuan agar didapatkan suatu gambaran kinerja dari suatu sistem. Pada penelitian ini pemodelan dilakukan agar didapatkan gambaran mengenai keadaan router terluar. Apakah Gambar 17 Diagram transisi rantai Markov untuk model M/M/1/76. Model ini dapat memberikan gambaran mengenai peluang suatu sistem mampu menampung sejumlah paket data. Nilai peluang tersebut didapatkan dengan cara menurunkan persamaan global balance dan local balance. Penurunan persamaan global balance dan local balance pada model M/M/1/76 dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil dari penurunan persamaan tersebut didapatkan persamaan P 0 dan P n yang didefinisikan sebagai: P 0 = 1 ρ 1 ρ 77 (2) P n = ρn 1 ρ 1 ρ 77 (3) Pemodelan dilakukan baik untuk outgoing system maupun incoming system. Outgoing system adalah sistem antrian dengan laju paket data berasal dari LAN side dan yang dianggap sebagai server adalah link pada WAN side. Sedangkan incoming system adalah sistem antrian dengan laju paket data yang berasal dari WAN side dan yang dianggap sebagai server adalah link pada LAN side. Pada outgoing system didapatkan rata-rata laju kedatangan paket data sebesar paket data per detik dengan laju pelayanan paket data sebesar paket data per detik sehingga didapatkan nilai utilisasi pada outgoing system adalah %. Nilai ratarata utilisasi tersebut digunakan untuk menghitung peluang terdapat n paket data pada sistem dimana nilai 0 n 76. Pada outgoing system, sistem masih stabil. Hal ini dibuktikan dengan besar peluang pada sistem terdapat lebih dari dua paket data 12

6 sangat kecil, bahkan hampir mendekati nol. Pada kondisi ini dapat disimpulkan bahwa semua paket data akan terlayani oleh sistem tanpa ada yang mengalami drop. Gambar 18 menunjukkan grafik peluang terdapat n paket data pada outgoing system dimana nilai 0 n 76. Gambar 18 Grafik peluang paket data terdapat pada outgoing system. Pada incoming system, nilai rata-rata laju paket data yang berasal dari WAN side didapatkan dengan mengasumsikan bahwa besar trafik pada LAN side sama dengan besar trafik pada WAN side sehingga rata-rata laju kedatangan paket datanya sebesar paket data per detik dengan laju pelayanan paket data sebesar paket data per detik sehingga didapatkan nilai utilisasi pada incoming system sebesar %. Nilai utilisasi tersebut digunakan untuk menghitung peluang terdapat n paket data pada incoming system dengan 0 n 76. Grafik hasil penghitungan peluang pada incoming system dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19 Grafik peluang paket data terdapat pada incoming system. Kondisi yang berbeda terjadi pada incoming system. Sistem pada incoming link ini cenderung lebih sibuk daripada sistem pada outgoing link. Hal ini dibuktikan dengan besar peluang pada sistem terdapat sejumlah paket data relatif lebih merata karena selisih antara P n dengan P n 1 dimana 0 < n 76 relatif kecil sehingga sistem berpeluang lebih besar memiliki sejumlah paket data daripada sistem pada outgoing link. Berdasarkan deskripsi dari kondisi sistem tersebut dapat disimpulkan bahwa outgoing system masih stabil sehingga tidak perlu dilakukan penambahan sistem antrian, sedangkan pada incoming system yang dimodelkan dengan asumsi diatas terlihat bahwa sistem ini lebih sibuk daripada outgoing system. Terdapat kemungkinan yang besar bahwa laju kedatangan paket data pada WAN side yang sebenarnya jauh lebih besar daripada laju kedatangan paket data pada LAN side. Jadi incoming system yang sebenarnya jauh lebih sibuk daripada model yang dibuat pada penelitian ini. Semakin sibuk suatu sistem maka semakin besar peluang paket data yang datang tidak terlayani oleh sistem. Hal ini dapat menimbulkan packet loss ratio yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa layanan Internet yang paling sering dinikmati oleh civitas akademika IPB adalah layanan web dengan persentase banyaknya trafik sebesar 84.64% dari seluruh protokol jaringan yang diamati. Kondisi link Internet IPB masih stabil dengan rata-rata latency sebesar ms, namun memiliki rata-rata packet loss ratio yang cukup tinggi yaitu sebesar 20.42%. Pada LAN side, ratarata besarnya outgoing throughput adalah Mbps dengan rata-rata utilisasi sebesar %, sedangkan rata-rata besarnya incoming throughput adalah Mbps dengan rata-rata utilisasi sebesar %. Jika dilakukan estimasi pada WAN side, maka rata-rata utilisasi pada outgoing link adalah sebesar % dan rata-rata utilisasi pada incoming link adalah sebesar %. Utilisasi yang tinggi pada link Internet IPB perlu dikontrol dengan manajemen penggunaan bandwidth yang mengutamakan layanan-layanan kritis seperti , akses terhadap situs yang memberikan informasi mengenai pertanian, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar pemanfaatan Internet sebagai media penyampaian informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi civitas akademika IPB. 13

ANALISIS KINERJA LAYANAN INTERNET PADA JARINGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR FERDIAN ARI KURNIAWAN

ANALISIS KINERJA LAYANAN INTERNET PADA JARINGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR FERDIAN ARI KURNIAWAN ANALISIS KINERJA LAYANAN INTERNET PADA JARINGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR FERDIAN ARI KURNIAWAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS

Lebih terperinci

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. 8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 6 Object Identifier (OID) OID adalah identitas unik yang digunakan untuk melakukan monitoring objek dan didefinisikan dalam hirarki MIB (Cisco 2006). METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dilakukan berdasar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer Soal Ujian Tengah Semester 2012 - Mata Kuliah Jaringan Komputer Multiple Choice Soal Pilihan tersebut memiliki bobot 3 apabila benar, bobot -1 apabila salah, dan bobot 0 apabila kosong. Hanya ada satu

Lebih terperinci

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer Soal Ujian Tengah Semester 2012 - Mata Kuliah Jaringan Komputer Multiple Choice Soal Pilihan tersebut memiliki bobot 3 apabila benar, bobot -1 apabila salah, dan bobot 0 apabila kosong. Hanya ada satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

IP Address. Dedi Hermanto

IP Address. Dedi Hermanto IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

MENGENAL PROTOCOL TCP IP

MENGENAL PROTOCOL TCP IP MENGENAL PROTOCOL TCP IP Ary Mulianto ary.mulianto92@gmail.com Abstrak Pada jaringan wired LAN, protocol TCP IP adalah protocol yang banyak dipakai pada jaringan baik itu PC to PC, jaringan local berskala

Lebih terperinci

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM : ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS Disajikan Oleh Nama :David Sebastian Kelas :P4 NPM :1011010101 Latar Belakang Internet Protocol didesain untuk interkoneksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari sering kali terjadi kemacetan dalam beberapa bentuk, seperti kemacetan lalu lintas, antrian yang panjang di bank, memesan tiket dan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 HASIL PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA 70 BAB 4 HASIL PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA 4.1 Element Management System (EMS) Contoh hasil capture dari EMS untuk DSLAM Anggrek dan DSLAM Syahdan pada tanggal 2 September 2008 dapat dilihat pada Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, mengenai beberapa parameter yang akan diamati telah diilustrasikan dengan jelas. Adapun jaringan yang diamati pada tugas akhir

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep QoS. 2. Mahasiswa mampu menganalisa QoS pada suatu system jaringan II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Beberapa komputer yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang yang setiap harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar melalui media jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. II.1 WWW (World Wide Web)

BAB II DASAR TEORI. II.1 WWW (World Wide Web) BAB II DASAR TEORI II.1 WWW (World Wide Web) II.1.1 TCP, Router, dan Packet Loss Internet merupakan jaringan komputer global yang saling berkomunikasi dengan menggunakan protokol jaringan Internet Protocol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. (15) 16-3 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PADA JARINGAN BERBASIS MIKROTIK RachmadRiadiHariPurnomo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian aplikasi VoIP berbasiskan web, dalam hal ini yang mejadi objek penelitian adalah Bigbluebutton, yaitu dengan melakukan pengujian terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER 1 M U H A M M A D Z E N S. H A D I, S T. M S C. Sometimes we face these problems in everyday life 2 Bila sering terjadi It s DANGEROUS Sad looks

Lebih terperinci

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS. REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Point Process Fungsi Distribusi Point Process Karakteristik Point Process Teorema Little Distribusi Point Process PREVIEW Proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis perbandingan unjuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Sesuai dengan judul laporan kerja praktek, dalam pembuatan kerja praktek maka perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep dasar sistem informasi yang berbasis komputer yang diperlukan

Lebih terperinci

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. drastis. Berdasarkan data hasil penelitian tim survey trafik internet Cisco VNI, pada

BAB I PENDAHULUAN. drastis. Berdasarkan data hasil penelitian tim survey trafik internet Cisco VNI, pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan ledakan pertumbuhan internet dan meningkatnya peran internet dalam berbagai aspek kehidupan, maka trafik pada internet meningkat secara drastis. Berdasarkan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA : MARINI SUPRIANTY NIM :

JARINGAN KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA : MARINI SUPRIANTY NIM : JARINGAN KOMPUTER NAMA : MARINI SUPRIANTY NIM : 09011181419016 KELAS DOSEN : SK5A : Dr. DERIS STIAWAN, M.T. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 TASK 5 ANALISIS IP/PORT

Lebih terperinci

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TUGAS JARINGAN KOMPUTER Nama : Yonatan Riyadhi NIM : 09011181419009 Kelas : SK 5A Nama Dosen : Dr. Deris Stiawan M.T JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 CAPTURE DAN

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran Tantangan dalam sistem layanan jaringan telekomunikasi adalah bagaimana untuk merancang sistem dengan biaya seefektif mungkin sementara tetap memenuhi

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS Dari hasil simulasi, dapat dilihat mekanisme pengiriman trafik multicast baik untuk PIM-SM maupun BGMP. Penghitungan routing unicast masing-masing node dilakukan sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad Transport Layer Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menjelaskan pentingnya layer Transport. Mendeskripsikan peran dua protokol pada layer Transport : TCP dan UDP. Menjelaskan fungsi-fungis layer Transport

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem e-learning yang terintegrasi dengan HOA merupakan sistem yang berbasis client-server, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

BAB 4. Evaluasi Performansi

BAB 4. Evaluasi Performansi BAB 4 Evaluasi Performansi 4.1 Skenario 1 4.1.1 Trafik CBR 10 Koneksi Pada bagian ini akan ditampilkan hasil simulasi berupa parameter-parameter performansi yaitu throughput, packet control dan packet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum

Lebih terperinci

Application Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Application Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Application Layer Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Pendahuluan Layer ini berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat khususnya dalam komunikasi data via internet dan juga meningkatnya kebutuhan pengguna akan internet baik dalam

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

Layanan ( service) Simple Mail Transport Protocol (SMTP)

Layanan  ( service)  Simple Mail Transport Protocol (SMTP) Layanan E-mail (E-mail service) E-mail adalah layanan untuk saling berkirim pesan antar pengguna internet di seluruh dunia. Sebenarnya e-mail sama dengan surat dalam kehidupan nyata. Perbedaannya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan internet saat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan internet saat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Internet saat ini sudah menjadi trend kebutuhan, mulai dari dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan internet saat ini di dominasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH Berdasarkan pada penjelasan dari bab sebelumnya, maka dibuatlah suatu perancangan pemodelan softswitch sebelum simulasi dilakukan. Perancangan suatu pemodelan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam pengembangan Monitoring Trafik Jaringan dan Pengaturan PC Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software Development Life Cycle

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara keseluruhan yang telah

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan data kini menjadi sumber keuntungan terbesar penyedia layanan komunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya pengguna internet menurut Kementerian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN Pembahasan: JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER Habib Ahmad Purba 0 P a g e APLIKASI SERVER A. Tujuan Pembelajaran 1. Secara mandiri kita dapat menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Kedatangan Paket Data Komunikasi Real Time

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Kedatangan Paket Data Komunikasi Real Time BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Laju Kedatangan Paket Data Komunikasi Real Time Jumlah paket yang dipertukarkan dalam rentang waktu tertentu merupakan salah satu besaran

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 [SKRIPSI]

ANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 [SKRIPSI] ANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER [SKRIPSI] I GEDE ARDHY SUARABASKARA NIM. 0708605084 PROGRAM

Lebih terperinci