Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN I

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pusat Teknologi Material BPPT 2012

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum.

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN UNTUK MONITORING INTERNAL - LIPI PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (PKPP) TAHUN 2012

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

COMMAND CENTER DAN DATA WAREHOUSE KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2010

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

Peneliti / Perekayasa : Dra. Siti Rahayu Arif Anwar, S.T., M.Sc. Ir. Kusmanto Sirait, MBA-T. Ir. Bahal M.L. Gaol Fadjar Lestari, SAP.

KENDALI PROPULSI KRDE UNTUK MENDUKUNG ATP

2015, No RITJ yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran N

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

[ PTLWB - BPP Teknologi ] 2012

IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO

Uji Kestabilan Badan Kereta Produk Dalam Negeri Menggunakan Fasilitas Uji Dinamika Kereta Api (FUDIKA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kode Kegiatan SIDa F17

BAB III METODE PENELITIAN

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ROADMAP PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

INSENTIF PKPP F3.49. Pusat Teknologi Industri Manufaktur - BPPT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

Penerapan Teknologi Genertor Magnet Permanen Putaran Rendah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 2,5 kw Dalam Sistem Energi Hibrida

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

PENINGKATAN KAPASITAS ENERGI PLTH

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR

SU Studi Basic Design Rancangan Bangun Pesawat Udara Untuk Flying School. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

1. BPTJ DAN KONDISI JABODETABEK 2. INDIKATOR KINERJA 3. RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

1.1. Latar Belakang Masalah

F Kapasitas. Audit Teknologi. Desain & Produksi. Transportasi. Industri. Agus Nugroho,, MSIE, MBA. Pusat Audit Teknologi BPPT 2012

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Rancangan Tata Letak Jalur Stasiun Lahat

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN PAKAN KOMPLIT DAN PAKAN IKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA DAN IKAN

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

KERANGKA ACUAN KERJA

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu berdasarkan beberapa indikasi, seperti jumlah kelahiran penduduk dan

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

[ U.25 ] PENELITIAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTARMODA DI KAWASAN PERBATASAN GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN MOBILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

SOSIALISASI TRL (TECHNOLOGY READINESS LEVEL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN INOVATIF LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melibatkan penggunaan software-software komputer yang canggih. Softwaresoftware

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Ta

(FOSS) UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI MP3EI DI KORIDOR EKONOMI YOGYAKARTA

U.14 FOKUS BIDANG PRIORITAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI

H.9. [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ;

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

SIDa.F.54. Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kab. Trenggalek melalui upaya mendorong modernisasi Sistem Usaha yang produktif

SKRIPSI TEKNOLOGI PELACAKAN LOKASI MENGGUNAKAN FITUR WAKTU SAMPAI (ETA) PADA APLIKASI PERJALANAN KERETA API

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan I.1. Pergub DI Yogyakarta No. 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 52 TAHUN 2014 TENTANG PERANGKAT SISTEM KESELAMATAN KERETA API OTOMATIS (SKKO)

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan masyarakat Jakarta dengan kendaraan pribadi sudah sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

Kementerian Perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USULAN PEMBANGUNAN JALUR Kereta Api LAYANG CEPAT JAKARTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

PELAYANAN DAN TARIF KERETA API PERKOTAAN DI YOGYAKARTA

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Integrated Information Government Mobile Services. Balai IPTEKnet BPPT 2012 F2.84

F Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal Dr. Ir. Wibowo Harso Nugroho MSc

Transkripsi:

INSENTIF PKPP F1.136 NO. URUT 23 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETA API BERBASIS GPS DAN GSM Peneliti Utama: Ir. Muhajirin, MM Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

LATAR BELAKANG 1)Amanat Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian: Angkutan kereta api memiliki karakteristik dan keunggulan khusus yang memerlukan peningkatan peran dalam upaya pengembangan sistem transportasi nasional secara terpadu Angkutan kereta api yang menjamin keselamatan, keamanan, kenyamanan, cepat, tepat, tertib, efisien, serta terpadu dengan moda transportasi lain. 2) Keinginan untuk mandiri dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri Kebutuhan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pengendalian kereta Automatic Train Control (ATC) yang merupakan sistem pengendalian kereta secara otomatis yaitu Automatic Train Protection(ATP), Automatic Train Operation(ATO), danautomatic Train Supervision(ATS). 3)Kebijakan Internal BPPT: Mendukung Program Pembuatan Prototipe Kendali Kereta Api (Protekdal) yang sedang berjalan pada tahun 2012. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Bagaimana menerapkan teknologi supervisi kereta secara otomatis (Automatic Train Supervision) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan perkeretaapian di Indonesia?. Bagaimana menerapkan hasil litbangyasa kepada industri kecil sebagai kontribusi iptek dalam mendorong peningkatan produktifitas hasil litbangyasa? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI - FOKUS KEGIATAN : PERANCANGAN - LOKASI KEGIATAN : KRL JABODETABEK - LINGKUP KEGIATAN: 1) Tahap Identifikasi Masalah, seperti Koordinasi Lembaga dan industri terkait, sistem supervisi eksisting dll 2) Perancangan Sistem Perangkat Keras (Unit mobile pelacak posisi pergerakan kereta dan Aplikasi tampilan sistem informasi pergerakan KRL/Commuter Line di Stasiun dan Kabin Kereta 3) Perancangan Sistem Perangkat Lunak (sistem akusisi dan pengolahan data untuk aplikasi akusisi data posisi KRL serta sistem aplikasi monitoring posisi kereta untuk sistem informasi KRL di Peron Stasiun dan di Kabin Kereta); 7) Integrasi sistem Perangkat Keras dan Sistem Perangkat Lunak 8) Pengujian rancangan sistem dengan melakukan pemanfaatan hasil rancangan untuk pembuatan prototip mendukung program Teknologi Kendali Kereta di BPPT KONSEP RANCANGAN Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Nama Lembaga Lingkup dan Bentuk Koordinasi Strategi Pelaksanaan Signifikan Capaian PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek (PT.KCJ) - Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Sistem Informasi kereta (KRL) - Pengukuran Koordinat Posisi Pergerakan KRL Jabodetabek - Rencana Pemanfaatan hasil litbangyasa melalui MOU - Pelaksanaan survey fasiltas sistem informasi KRL (eksisting) - Wacana Rintisan MOU - Sistem Pengendalian Perjalanan KRL (Eksisting) PT. Elda Sarana Informatika - Bandung - Inovasi peralatan tracking kendaraan menjadi pelacak posisi kereta/train locator berbasis GPS- GSM - Mitra Kerja - Rancangan Awal unit mobil pelacak posisi kereta - Sewa unit mobil pelacak posisi kereta (belum akurat) PT. Prasimax Mikron UI Depok - Kerjasama pengembangan unit pelacak posisi kereta berbasis GPS- GSM dan aplikasi sistem informasi pergerakan kereta - Kerjasama Pemanfaatan hasil litbangyasa dalam bentuk pembuatan prototip (sumber dana DIPA BPPT) - Prototipe unit pelacak posisi kereta berbasis GPS- GSM dan aplikasi sistem informasi pergerakan kereta PT. LEN Bandung - Koordinasi pengembangan peralatan supervisi pergerakan kereta terintegrasi dengan perangkat balise/transponder - Rapat Koordinasi dengan Devisi Teknologi LEN - LEN telah mengembangkan peralatan Balise dan peralatan monitor sistem informasi kereta untuk dintegrasikan Konsorsium Pengembangan - Koordinasi dan integrasi - Focus Group Discussion - Usulan Program Konsorsium Perkeretapian Kementerian program perkeretapian yang dikoordinir oleh SiNas 2013 sebagai salah Ristek (BPPT, LIPI, Kementerian Ristek satu WBS KemenHub, Menkominfo, Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: Perlu adanya MOU/Kerjasama pemanfaatan prototip skala industri dengan melibatkan Kemeterian Perhubungan/PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI) Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: (lihat foto hasil dan pemanfaatan kegiatan) Prototipe Unit Mobile Pelacak Posisi Pergerakan Kereta berbasis GPS- GSM Prototipe Display Sistem Informasi Pergerakan Kereta berbasis GPS- GSM Signifikansi Pemanfaatan a) Mempermudah Kinerja Petugas di Pusat Kendali Kereta, karena tidak perlu melakukan pengawasan secara manual lagi. b) Calon penumpang kereta api dapat mengetahui posisi kereta api yang sedang mereka tunggu secara real time. c) Penumpang kereta api dapat mengetahui posisi kereta api yang mereka tumpangi dengan informasi keberangkatan kereta yang berada di tiap gerbong. d) Biaya untuk pengoperasian sistem monitoring pergerakan kereta api secara otomatis lebih efisien dibandingkan dengan sistem yang dilakukan secara manual. e) Sistem yang dikembangkan bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara masinis, stasiun dan petugas di Pusat Kendali Kereta. Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Operator KRL/Computer Line Jabodetabek : PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek (PT.KCJ) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan - Melakukan pembuatan prototipe dan pengujian sistem yang sebenarnya secara lengkap dalam kondisi operasi yang diharapkan untuk membuktikan telah memenuhi spesifikasi desain dan operasinya sesuai - Melakukan kerjasama dengan pihak Operator PT.KA dan Pihak Industri manufaktur PT.LEN Bandung untuk pembuatan prototipe Automatic Train Supervision. Strategi Pengembangan ke depan - Perlu adanya program kerjasama dan konsorsium perkeretaapian yang dapat memadukan program dalam satu kesatuan Sistem Kendali Kereta Api yang melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian Ristek, Lembaga Litbang (BPPT- LIPI), Operator kereta (PT.Kereta Api Indonesia), Perguruan Tinggi, Industri Manufaktur Perkeretaapian (PT.INKA, PT.LEN, PT.Pindad.) Tahapan Pengembangan ke depan - Tahap validasi komponen dalam lingkungan laboratorium - Tahap pembuatan prototipe dan melakukan validasi komponen sesuai kondisi lingkungan operasi. - Tahap pengujian prototipe sesuai kondisi lingkungan operasi. - Tahap pengujian sistem yang sebenarnya secara lengkap dalam kondisi operasi yang diharapkan untuk membuktikan telah memenuhi spesifikasi desain dan operasinya sesuai. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KOORDINASI KEGIATAN Foto Koordinasi dengan pihak terkait Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

FOTO HASIL KEGIATAN Foto Hasil dan Pemanfaatan Kegiatan UNIT MOBILE PELACAK POSISI KERETA INFORMASI TUJUAN DAN KEBERANGKATAN KERETA DI PERON STASIUN Stasiun Serpong ID Kereta PROTOTIP UNIT MOBILE PELACAK POSISI KERETA Tujuan Jalur 1 Keberangkatan EK 917 TANAH ABANG 09.10 CL 731 TANAH ABANG 10.05 PROTOTIP DISPLAY PADA ACARA PAMERAN HUT BPPT KE 34 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 INFORMASI POSISI PERGERAKAN KERETA SECARA REALTIME PROTOTIPE DISPLAY INFORMASI POSISI PERGERAKAN KRL SECARA REALTIME 8

FOTO HASIL KEGIATAN Foto Hasil dan Pemanfaatan Kegiatan INFORMASI TUJUAN STASIUN BERIKUTNYA INFORMASI PERJALANAN KERETA MELALU WEB SITE : MOBILE HP DAN COMPUTER STASIUN BERIKUTNYA: >>>> B O G O R >>>>> PROTOTIPE DISPLAY INFORMASI STASIUN TUJUAN BERIKUTNYA + SUARA Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9

TERIMA KASIH TIM PELAKSANA: 1. MUHAJIRIN (PENELITI UTAMA) 2. IHSAN MAHYUDIN (PENELITI) 3. NINA KARTIKA (PENELITI) 4. ERY FITRIANINGSIH (PENELITI) 5. M. ROSYIDI (PENELITI)