[ PTLWB - BPP Teknologi ] 2012
|
|
- Sri Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 [ F 2.44 ] Pengembangan Sistem Informasi Hujan dan Genangan "Sijampang" Sebagai Aplikasi Cerdas Untuk Memprediksi Potensi Bahaya Banjir Secara Cepat [ Udrekh ] [ PTLWB - BPP Teknologi ] 2012
2 LATAR BELAKANG Banjir adalah bencana dengan frekwensi tertinggi di Indonesia Permasalahan Banjir merupakan permasalahan rutin di wilayah Jakarta dan Sekitarnya. Masalah banjir dan macet merupakan masalah yang paling disorot dalam pilkada DKI 2012 ini. Keberadaan data yang akurat terkait hujan dan banjir merupakan sarana terpenting dalam upaya pengambilan keputusan bagi upaya mitigasi maupun adaptasi bencana banjir. BPPT dan beberapa institusi lain memiliki peralatan yang dapat menjadi sumber informasi hujan dan potensi banjir Masarakat merupakan sumber utama yang sangat berharga bagi penyediaan informasi banjir. Seluruh teknologi ini dapat digabung dalam sebuah informasi hujan dan genangan secara real-time yang dapat menjadi sarana bagi pengambilan keputusan, monitoring, berbagi informasi, maupun peringatan dini. Untuk itu, BPPT berinisiatif untuk memberikan solusi teknologi bagi permasalahan banjir yang berguna bagi masarakat maupun pengambil keputusan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
3 PERMASALAHAN Apakah banjir tidak bisa di atasi? Apakah tidak ada teknologi maupun cara yang tepat dalam mengurangi banjir Jakarta dan sekitarnya? Apakah upaya yang dilakukan berbagai institusi terkait penanggulangan banjir yang tidak tepat sasaran? Atau ini hanyalah masalah perobahan curah hujan yang terus meningkat? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
4 METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Pembangunan sistim utamanya diimplementasikan untuk wilayah Jabodetabek, sesuai dengan cakupan radar Harimau Serpong. Informasi hujan dan genangan dibangun dengan memanfaatkan data instrumen dan partisipasi publik. Kegiatan pada tahun ini tidak dibatasi pada pembangunan perangkat lunak, akan tetapi juga pembangunan perangkat keras Automatic Water Level Recorder (AWLR). Fokus Kegiatan Penyempurnaan sistim informasi SIJAMPANG dan upaya untuk membangun kerjasama bagi implementasi, pembuatan model cerdas dan diseminasi informasi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
5 Implementasi Sijampang2 Evaluasi Sijampang2 Disain Modifikasi Sijampang2 Penambahan model early warning banjir (Kerjasama dengan PU) Pembangunan Sijampang3 & Mobile Distribusi aplikasi kepada publik Implementasi pada Radar BMKG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
6 METODOLOGI Disain Penelitian Vsat FO AWLR + Public Monitoring Sms Mobile app Kerjasama PU & BMKG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
7 METODOLOGI Tahapan Peneltian Desain Penelitian Musim hujan SIJAMPANG Monitoring Penyempurnaan & Pengembangan Kerjasama & Diseminasi Pengujian sijampang 2011 & Sosialisasi FGD Pembangunan AWLR Sijampang Mobile v2 Komunikasi : Vsat Media Partisipasi : SMS Komunikasi : FO Media Partisipasi : Aplikasi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
8 METODOLOGI Perkembangan & Hasil Kegiatan Aplikasi SIJAMPANG on Web Semakin lengkap Memanfaatkan FO (tanpa biaya) Partisipasi publik meningkat Memiliki Banyak Fitur Baru Mulai dikembangkan Info hujan nusantara Memiliki aplikasi Khusus sistim monitoring Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
9 Hasil Info Hujan Nusantara Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
10 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
11 Aplikasi monitoring SIJAMPANG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
12 SIJAMPANG for Android Dapat mengirimkan informasi hujan dan genangan secara langsung via android mobile ber GPS. Informasi Dapat dikirim via SMS, maupun Dapat melihat kondisi hujan dan informasi lainnya.
13 Monitoring khusus sungai bekasi dan cikeas. AWLR Informasi Khusus dari KOMPI Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
14 SINERGI KOORDINASI Koordinasi merupakan tujuan strategis kegiatan SIJAMPANG pada tahun ini. BPPT sebagai lembaga riset mempunya keterbatasan dalam melakukan implementasi terus menerus. Hasil kaji terap BPPT perlu diimplementasikan oleh lembaga Teknis. Institusi yang terlibat dalam koordinasi terdiri dari dua jenis Insitutusi teknis yang langsung terkait dengan produk SIJAMPANG. Institusi yang dapat memanfaatkan produk turunan SIJAMPANG. Lembaga yang telah melakukan koordinasi adalah : PUS-Air PU. Merupakan institusi yang berwenang dalam pengelolaan sungai, dan pemberitahuan ancaman banjir. BMKG. Merupakan institusi yang memiliki fasilitas infrastruktur sangat lengkap, dan memiliki wewenang dalam minginformasikan kondisi cuaca termasuk prediksinya. BPK : Memanfaatkan teknologi SIJAMPANG dalam melakukan audit. Bea-Cukai Kemen Keu : Memanfaatkan teknologi SIJAMPANG dalam monitoring kegiatan BEA-Cukai Baik di darat maupun di laut. Basarnas : Memanfaatkan teknologi SIJAMPANG dalam kegiatan SAR. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
15 SINERGI KOORDINASI Strategi pelaksanaan koordinasi Dengan Pus-Air kerjasama yang dilakukan adalah : Pengelolaan dan pemanfaatan data hidrometeorologi secara bersama. PUS-Air memperoleh akses data radar dan beberapa peralatan, sebagai gantinya hasil pemodelan prediksi banjir akan dipasang di SIJAMPANG. Selain itu, SIJAMPANG akan diimplementasikan pada radar PU, Balai Sabo, Jokjakarta. Dengan BMKG : Upaya implementasi SIJAMPANG pada seluruh radar BMKG dan membuat proposal bersama SINAS untuk pembiayaan tahund depan. Kerjasama dengan KOMPI (Komunitas Perduli Informasi) telah memperkaya informasi SIJAMPAG saat hujan lebat. Basarnas : BPPT berperan sebagai tenaga ahli dalam membangun sistim SAR di Basarnas, sehingga kegiatan SAR dapat tercatat, terpetakan dan terkoordinasikand engan baik. BPK : BPPT berperan sebagai tenaga ahli dalam melakukan pembangunan aplikasi Audit, sehingga setiap kegiatan BPK terpetakan, dan petugas audit dapat melaporkan temuan berbasis spasial. Status BPPT Kemenkeu : BPPT berperan sebagai tenaga ahli dalam membangun sistim monitoring kawasan berikat dan operasi laut Bea-Cukai. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
16 SINERGI KOORDINASI Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Pemodelan prediksi banjir SIJAMPANG dapat lebih akurat. Daya dukung data menjadi meningkat karena memanfaatkan sensor dari peralatan yang dimiliki insitusi lain. Diseminasi informasi menjadi lebih baik. Prediksi dan peringatan dini dapat dilakuan karena bekerjasama dengan institusi teknis yang bertanggungjawab. Sijampang dapat dinikmati oleh seluruh warga Indonesia, saat sudah dapat diimplementasikan pada radar BMKG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
17 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Pemanfaatan hasil kegiatan dilakukan dengan memasang SIJAMPANG di lembaga berwenang seperti BMKG dan PUS Air. Sementara BPPT akan menjadi mirrornya. Dilakukan sosialisasi kerjasama dengan berbagai institusi yang dapat memanfaatkan produk turunan SIJAMPANG. Hasil pemanfaatan SIJAMPANG ini sudah dapat dirasakan oleh masyarakat banyak karena sijampang dapat diakses melalui berbagai media. Jumlah pengguna SIJAMPANG pada musim hujan tahun lalu meningkat cukup signifikan, seperti halnya kontributor SIJAMPANG. SIJAMPANG juga diakses oleh pengguna di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain di dunia. Masyarakat pengguna telah memaparkan manfaat sijampang sebagai sarana untuk mengetahui lokasi yang sedang terjadi hujan, maupun kemungkinan terjadinya banjir di suatu lokasi (bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
18 POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Berdasarkan rencana dengan PUS-Air, akan dikembangkan informasi yang ada dengan menambahkan beberapa sensor AWLR di beberapa sungai. Akan dilakukan implementasi model prediksi banjir Pus-Air pada SIJAMPANG. Diharapkan SIJAMPANG sudah mulai dapat diimplementasikan pada radar BMKG. Mulai merealisasikan produk turunan SIJAMPANG pada kegiatan Basarnas, dan kemenkeu. Membangun kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat agar informasi banjir serta peringatan dini dapat semakin dirasakan manfaatnya. Membangun kerjasama dengan BMKG dalam implementasi SIJAMPANG untuk program ketahanan pangan (telah membuat proposal SINAS bersama). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
19 Strategi Pengembangan ke depan Melakukan optimalisasi pemanfaatan SIJAMPANG melalui kerjasama antar insitusi, seperti Pemda DKI. Mencari peluang kerjasama dengan CSR perusahaan untuk memperbanyak data AWLR. Tahapan Pengembangan ke depan Melakukan kajian pada Radar BMKG dan Balai SABO PU. Melakukan studi bagi penempatan AWLR bersama Pus Air. Memfasilitasi sistim komunikasi AWLR dengan SIJAMPANG. Menghasilkan SIJAMPANG untuk nusantara. Sosialisasi pada msyarakat Indonesia agar SIJAMPANG dapat termanfaatkan secara optimal, dan untuk merekrut kontributor. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
20 FOTO KEGIATAN Sosialisasi SIJAMPANG bekerjasama dengan KOMPI, Bank Mandiri dan Pemda Bekasi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
21 Instalasi Peralatan AWLR Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
22 Upaya melibatkan PRAMUKA sebagai sumber informasi di Bandung, Bali dan Palembang
23 Footer 22/12/2009
24 Koordinasi dengan Pus-Air Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
25 Penjajakan pemanfaatan SIJAMPANG pada radar PU Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
26 Koordinasi implementasi SIJAMPANG pada radar BMKG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
27 Koordinasi dengan BASARNAS Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
28 Proposal BPK terkait SIJAMPANG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
29 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
30 Koordinasi dengan Bea Cukai Untuk memanfaatkan teknologi SIJAMPANG pda kegiatan operasi laut dan monitoring kawasan Berikat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
31 Diskusi dengan KOMPI Terkait aspek teknis Pemanfaatan SIJAMPANG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
32 Sosialisasi SIJAMPANG pada kegiatan IPTEK Voice Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
33 Workshop rutin BANJIR Jakarta Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
34 BMKG Weather Radar: Brands Radar GEMATRONIK, Germany (10 sites) Radar EEC, USA (11 sites) Radar BARON, USA (2 sites) Radar VAISALA, Finland (1 site)
35 Proposal SINAS BPPT - BMKG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
36 Draft MOU BPPT - BASARNAS Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
37 Upaya pemanfaatan SIJAMPANG Melalui pemerintahan baru PEMDA DKI Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
38 logo lembaga TERIMA KASIH [ NAMA TIM PENELITI ]
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2012
X. 155 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKSI TANAMAN PANGAN DI LAHAN KERING Dr. Ir. Yayan Apriyana, M.Sc Ir. Erni Susanti, M.Sc Ir. Suciantini, M.Si Fadhlullah
Lebih terperinciI.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom
I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Devi Munandar, S.Kom Pusat Penelitian Informatilka - LIPI 2012 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan perangkat pendeteksi
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012
EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI
Lebih terperinciX.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN
X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS Dr. Ir. Budi Kartiwa, CESA Nurwindah Pujilestari, S.Si., M.Si. Kharmila Sari
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO
I.141 IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO YAYA SULAEMAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar
Lebih terperinciRencana Strategis BMKG Tahun
2012, No.167 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BMKG NOMOR : KEP.06 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 Desember 2011 Rencana Strategis BMKG Tahun 2010-2014 5 2012, No.167 BMKG TUGAS POKOK dan FUNGSINYA Dasar Hukum Fungsi
Lebih terperinci2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.62, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Daerah Aliran Sungai. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5292) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciLembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 2012
Implementasi Sistem Informasi Peringatan Dini Bencana Berbasis Satelit (Sadewa) di Jawa Barat H.2 Didi Satiadi, Ina Juaeni, Adrin Tohari, Trismidianto, Farid Lasmono Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Lebih terperinciBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2012
ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KONDISI CUACA EKSTREM E 4 Wido Hanggoro Danang Eko Nuryanto Sri Noviati Utoyo Ajie Linarka Hastuadi Harsa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Lebih terperinciROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU TEKNIK SUMBER DAYA AIR TAHUN
ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU TEKNIK SUMBER DAYA AIR TAHUN 2007-2011 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2006 ROADMAP PENELITIAN KBI TEKNIK SUMBER DAYA
Lebih terperinciBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
SIDa.F.9 Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Dr. Ir. Arie Herlambang, M.S. Drs. Satmoko Yudo M.Eng Ir. P. Nugro Rahardjo, M.Sc Ir. Setiyono,
Lebih terperinci[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012
Nasional Strategis [ I.103 ] Kajian Tektonik Aktif Pada Patahan Grindulu Untuk Mendukung Mitigasi Bencana Gempabumi dan Gerakan Tanah di Wilayah Pacitan [Edi Hidayat, Yugo Kumoro, Puguh Dwi Raharjo, Eko
Lebih terperinciKementerian Pertanian 2012
ANALISIS PERILAKU PETANI DALAM MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM PADA BERBAGAI AGROEKOLOGI DI MALUKU UTARA Peneliti: Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si. Miskat Ramdani, SP, MSi Ahmad Yunan Arifin, SPt, MSi Hermawati
Lebih terperinciBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012
INSENTIF PKPP F1.136 NO. URUT 23 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETA API BERBASIS GPS DAN GSM Peneliti Utama: Ir. Muhajirin, MM Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surakarta. Banjir dapat terjadi akibat volume air yang berada di sungai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana banjir yang datang secera tiba tiba sering kali tidak diketahui / terpantau oleh petugas dan masyarakat disekitar wilayah surakarta. Banjir dapat terjadi akibat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kompilasi dan Kontrol Kualitas Data Radar Cuaca C-Band Doppler (CDR) Teknologi mutakhir pada radar cuaca sangat berguna dalam bidang Meteorologi untuk menduga intensitas curah
Lebih terperinciIntegrated Information Government Mobile Services. Balai IPTEKnet BPPT 2012 F2.84
F2.84 Integrated Information Government Mobile Services 1. Budiono, S. Kom 2. Eko Prabowo Heru K, M.Eng 3. Ir. Guntur Haryanto, MM 4. Sahid Bismantoko, SST, M. Kom 5. Sri Agustiningtyas, ST Balai IPTEKnet
Lebih terperinciSIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi
SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi Peneliti/Perekayasa: 1. Ir Prasetyadi 2. Dra Rosita Shochib
Lebih terperinciPeneliti Utama Anggota
KODE JUDUL : V.1 ROAD MAP PENGEMBANGAN KARET ALAM MENJADI SUKU CADANG ALAT TRANSPORTASI DI KAWASAN INDUSTRI TANJUNG API-API KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Peneliti Utama Anggota : : Nasruddin
Lebih terperinciPengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul
logo lembaga SIDa.F.50 Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul Dr. Anugerah Widiyanto, M.Eng. Ir. Ismariny, M.Sc. Wenny Oktaviani, SE., MSM Prof. Dr. Sumaryanto Ir.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 99/M-IND/PER/8/2010 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciH.9. [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ;
H.9 PENGEMBANGAN KAPASITAS DAERAH DI JAWA DENGAN SISTEM INFORMASI LIPUTAN AWAN BERBASIS MOBILE PHONE [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ; Ir. Muzirwan, M.Kom ; Drs. Safrudin] Lembaga
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAS TERPADU
PENGELOLAAN DAS TERPADU PENGELOLAAN DAS 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Monitoring dan Evaluasi 4. Pembinaan dan Pengawasan 5. Pelaporan PERENCANAAN a. Inventarisasi DAS 1) Proses penetapan batas DAS
Lebih terperincilogo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH
logo lembaga Kode Judul X.303 KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH Idawanni, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA KERJA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah sistem polder Pluit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2002.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompartemen Museum Bank Indonesia merupakan kawasan yang masuk dalam wilayah sistem polder Pluit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2002. Berdasarkan data dari
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU
PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) KALENDER TANAM TERPADU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN Nomor : 26 /1801.019/011/C/JUKLAK/2013 1. JUDUL RODHP : Kalender Tanam Terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik dengan periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Hal
Lebih terperinciPERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah ( surface run-off) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah ( surface run-off) yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang : a. bahwa Daerah
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN KAJIAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BERBASIS SOSIAL BUDAYA DAN ZONASI WILAYAH PADA KAWASAN TIMUR INDONESIA ( MALUKU DAN PAPUA BARAT) KODE JUDUL: X.201 Drs. Sjahrul Bustaman,MSc
Lebih terperinciPENGUATAN KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN MITIGASI BENCANA
[ Kode : H.32 ] PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN DATA PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN MITIGASI BENCANA Fajar Yulianto, Parwati, Any Zubaidah, Dede Dirgahayu, Kusumaning Ayu D.S Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S5 DENGAN SENSOR ULTRASONIK
RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S5 DENGAN SENSOR ULTRASONIK 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan fenomena alam berupa terbenamnya daratan oleh air
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBuku Panduan. Sistem Peringatan Dini dan Aksi Dini Banjir di DAS Bengawan Solo
Buku Panduan Sistem Peringatan Dini dan Aksi Dini Banjir di DAS Bengawan Solo Flood Early Warning Early Action System (FEWEAS) in Bengawan Solo Watershed 2 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan atas
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara
Lebih terperinciBAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN. Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 bahwa
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN Penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan telah diuraikan pada Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 bahwa penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan
Lebih terperinciProof of Concept 2016 LAPAN Fire Hotspot: Sistem Peringatan Dini Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Berbasis Web Dan Android
Proof of Concept 2016 LAPAN Fire Hotspot: Sistem Peringatan Dini Potensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Berbasis Web Dan Android I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran
Lebih terperinciPedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS Versi Ringkasan Juni 2013
Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS Versi Ringkasan Juni 2013 Versi Ringkasan ini diadaptasi dari Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS yang diiterbitkan oleh BMKG pada Agustus
Lebih terperinciBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2012
E10 SISTEM PREDIKSI DINI DAMPAK ENSO DENGAN DATA BUOY PASIFIK BARAT Dr. Edvin Aldrian, B. Eng., M.Sc, APU Sheila Dewi Ayu Kusumaningtyas, S.Si Mamenun, S.Si Leni Nazarudin, MP Robi Muharsah, S.Si Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumberdaya lahan (Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan lahan berhubungan erat dengan dengan aktivitas manusia dan sumberdaya lahan (Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota dipengaruhi oleh adanya
Lebih terperinciLaporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS
Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Sri Astuti PAKET INSENTIF PEMANFAATAN HASIL LITBANG : PROTOTYPE TEKNOLOGI Bidang Prioritas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN DAN RENCANA KEGIATAN
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN DAN RENCANA KEGIATAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2016/2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu
Lebih terperinciSida.F Kajian QoS dan QoE untuk Implementasi IPTV pada Jaringan MPLS. Dr.Rusdianto Roestam BPPT 2012
Sida.F.1.19 Kajian QoS dan QoE untuk Implementasi IPTV pada Jaringan MPLS Dr.Rusdianto Roestam BPPT 2012 Latar Belakang Munculnya berbagai layanan aplikasi multimedia Kebutuhan penyedia jasa infrastruktur
Lebih terperinciPETA MASALAH HUKUM PERTANIAN PROF.DR.ROMLI ATMASASMITA GURUBESAR (EM) UNPAD
PETA MASALAH HUKUM PERTANIAN PROF.DR.ROMLI ATMASASMITA GURUBESAR (EM) UNPAD UU POKOK AGRARIA UU PERTANIAN UU PERLINDU NGA LAHAN UU KEHUTANA N PP ALIH FUNGSI LAHAN Arahan Diskusi Komitmen dalam diskusi
Lebih terperinci2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.797, 2015 KEMEN PU-PR. Rawa. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA DISAMPAIKAN OLEH : EKO PUTRO SANDJOJO MENTERI DESA, PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan
Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Dalam kasus perubahan iklim, kota menjadi penyebab, sekaligus penanggung
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surabaya merupakan kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan menyumbang pendapatan Negara yang sangat besar. Surabaya juga merupakan kota terbesar kedua
Lebih terperinciPeneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs.
KODE JUDUL: SIDa.F.9 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK PENINGKATAN SUPLAI AIR BERSIH DI KOTA DEPOK Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto,
Lebih terperinciINTERPRETASI MIKROGRAVITY ANTAR WAKTU SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPREDIKSI (PREKURSOR) TERJADINYA GEMPABUMI (Studi Kasus : Sesar Cimandiri Jawa Barat)
BMKG KODE JUDUL : E.5 INTERPRETASI MIKROGRAVITY ANTAR WAKTU SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPREDIKSI (PREKURSOR) TERJADINYA GEMPABUMI (Studi Kasus : Sesar Cimandiri Jawa Barat) Peneliti / Perekayasa : Wiko Setyonegoro,
Lebih terperinciKARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI
X. 145 KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI Anny Mulyani, D. Subardja, M. Anda, Yiyi Sulaeman, Rhizatus S
Lebih terperinciTEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TANGGAL 2 Pebruari 2011 TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN Jenis Bantuan Bidang Sarana Dan
Lebih terperinciBALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN 2012
X.146 PENELITIAN PENGEMBANGAN FORMULA PUPUK BERTEKNOLOGI NANO UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMUPUKAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN LADIYANI RETNO WIDOWATI BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA
Lebih terperinci2. Apa saja yang perlu dipersiapkan di dalam merancang kegiatan sosialisasi atau pelatihan penanggulangan banjir tersebut?
PERTANYAAN INFORMAN 1 INFORMAN 2 INFORMAN 3 INFORMAN 4 1. Apa saja kegiatan yang dilakukan didalam pelaksanaan atau pelatihan bencana banjir? Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam ini adalah berupa workshop
Lebih terperinciClick to edit Master title style
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ Click to edit Master title style BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kebijakan Penataan Ruang Jabodetabekpunjur Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bogor,
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
(I. 125) SISTEM INFORMASI TRAYEK KENDARAAN UMUM DI DAERAH JAKARTA Ir. Tomi Budi Waluyo, M.Eng.Sc. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-033.11-0/AG/2014 DS 9272-2750-2151-8497 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23
Lebih terperinciHartiningsih, Wati Hermawati, Ikbal Maulana, Ishelina Rosaira, Nur Laily PAPPIPTEK-LIPI Serpong, 3 Oktober 2012
[ kode kegiatan : 1.218] Inovasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Kota (Municipal Solid Waste) Studi Kasus: DKI Jakarta, Bekasi, Bandung, Malang, Surabaya dan Denpasar Hartiningsih, Wati Hermawati, Ikbal
Lebih terperinciBANJIR JAKARTA 9-10 FEBRUARI 2015
BANJIR JAKARTA 9-10 FEBRUARI 2015 WILAYAH YANG TERDAMPAK BANJIR PROVINSI DKI JAKARTA 9-11 FEB 2015 WILAYAH KEC KEL RW KK JIWA TERDAMPAK PENGUNGSI JAKARTA BARAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR
Lebih terperinciTINDAKAN NON STRUKTURAL DALAM PENGELOLAAN RESIKO BANJIR
TINDAKAN NON STRUKTURAL DALAM PENGELOLAAN RESIKO BANJIR DR. YUNUS S. SWARINOTO, M.SI INDONESIA WATER LEARNING WEEK JAKARTA, HOTEL SULTAN, 25 NOVEMBER 2014 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika TATA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan
Lebih terperinciINSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL
Lebih terperinci*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Copyright (C) 2000 BPHN UU 7/2004, SUMBER DAYA AIR *14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya frekuensi curah hujan dan populasi penduduk di daerah Ibukota
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Meningkatnya frekuensi curah hujan dan populasi penduduk di daerah Ibukota Jakarta setiap tahunnya telah membawa berbagai dampak dalam segala aspek kehidupan. Polusi
Lebih terperinciInformasi Kanal Sadewa 3.0. Didi Satiadi Bidang Pemodelan Atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
Informasi Kanal Sadewa 3.0 Didi Satiadi Bidang Pemodelan Atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Catatan Teknis No. SADEWA-TN-001 20 Januari 2014 Pendahuluan Satellite Disaster Early Warning System
Lebih terperinciBALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN ENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
logo lembaga [X-159 ] PENELITIAN PENGELOLAAN LAHAN RAWA UNTUK PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT DI KALIMANATAN TENGAH Dr. Ir. Muhammad Noor, MS BALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN
Lebih terperinci[ PTRKN BATAN ] 2012 BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF. [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ]
BATAN [ B.20] [DESAIN PERISAI DAN DOSIMETRI REAKTOR RISET INOVATIF BERBAHAN BAKAR TINGKAT MUAT TINGGI] [ Amir Hamzah, Pudjijanto, Ardani, Rokhmadi, Sriawan ] [ PTRKN BATAN ] 2012 LATAR BELAKANG Kondisi
Lebih terperinciSISTEM DISEMINASI INFORMASI WRS CLIENT DVB DI SUMATERA BARAT DALAM PERINGATAN DINI BENCANA ALAM
SISTEM DISEMINASI INFORMASI WRS CLIENT DVB DI SUMATERA BARAT DALAM PERINGATAN DINI BENCANA ALAM Oleh : HAMDY ARIFIN, S.Si PMG Pelaksana - Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang Jl. Meteorologi, Kel. Silaing
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN
RENCANA KERJA TAHUNAN Instansi : DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya pengendalian dan pengaturan air yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Misi : A. Meningkatkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan berhadapan langsung dengan
Lebih terperinciKode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :
Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan : 1.03.02 PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI MESIN PERONTOK PADI LIPAT DI DAERAH TERASERING UNTUK MENEKAN LOSSES DAN MENGURANGI KEJERIHAN KERJA Oleh Koes Sulistiadji Joko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Berlakang Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim. Salah satunya yaitu musim penghujan. Tingkat curah hujan yang tinggi selalu terjadi
Lebih terperinciTUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
Lebih terperinciZ.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM.
logo lembaga Z.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 1. Ir. Achmad H.Gopar,, MA. 2. Akhmad Junaidi,, SE, ME. 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM. 4. Ir. Pardi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Ringkasan Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYRAKAT PEDESAAN
9.01.06 PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYRAKAT PEDESAAN Tim : Yufridawati, Sujatmiko, Agus Amin, Meni Handayani, Effi Heriyati KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciAplikasi Remote Sensing Hyperspectral dalam Mengamati Sebaran Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Bacterial Leaf Blight pada
F2.58 Aplikasi Remote Sensing Hyperspectral dalam Mengamati Sebaran Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Bacterial Leaf Blight pada Tanaman Padi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk mendukung
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN LIMBAH USAHA SKALA KECIL BIDANG USAHA SKALA KECIL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP BATAM, 7-9 MEI 2014
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH USAHA SKALA KECIL BIDANG USAHA SKALA KECIL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP BATAM, 7-9 MEI 2014 DASAR KEBIJAKAN UU. NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNAGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Lebih terperinci[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012
logo lembaga [ kode kegiatan: M.5. ] [ judul kegiatan: PERLINDUNGAN HAK ANAK DALAM SISTEM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (PEMBIMBINGAN DAN PENDAMPINGAN) ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI BALAI PEMASYARAKATAN]
Lebih terperinciRISET DAN SINERGI RISET IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DAN MANDIRI. Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN)
RISET DAN SINERGI RISET IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DAN MANDIRI Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) 1 VISI DAN MISI LAPAN 2015-2019 1 VISI, MISI, SASARAN STRATEGIS
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018
ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18
Lebih terperinciINSENTIF PKPP F3.49. Pusat Teknologi Industri Manufaktur - BPPT
INSENTIF PKPP F3.49 Khamda Herbandono, ST. MT Pusat Teknologi Industri Manufaktur - BPPT 2012 LATAR BELAKANG & PERMASALAHAN Kepadatan penduduk di kota Jakarta KEMACETAN. Pengembangan system transportasi
Lebih terperinci[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]
[I.75 [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada Sistem Aliran Tertutup] [ Drs. Tjandra Chrismadha, M.Phill Ir. Fachmijany Sulawesty Dra. Awalina, M.Si. Ir. Gunawan Pratama
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2014-2015 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya LINGKUP PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Landasan Kebijakan 3 Arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim mengacu pada variasi signifikan variabel pada iklim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim mengacu pada variasi signifikan variabel pada iklim yang terjadi dalam periode jangka panjang. Perubahan iklim dapat disebabkan karena faktor internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai karakteristik alam yang beragam. Indonesia memiliki karakteristik geografis sebagai Negara maritim,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan tingkat pemanasan dan kelembaban tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan hulu dari Sungai Asahan dimana sungai tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Danau Toba merupakan hulu dari Sungai Asahan dimana sungai tersebut berasal dari perairan Danau Toba. DAS Asahan berada sebagian besar di wilayah Kabupaten Asahan
Lebih terperinciLAPAN [ SIDa H.7] PENGEMBANGAN PROTOTIPE KLASTER PERAGAAN HANDS-ON INTERAKTIF BIDANG ANTARIKSA UNTUK SCIENCE CENTER PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
[ SIDa H.7] PENGEMBANGAN PROTOTIPE KLASTER PERAGAAN HANDS-ON INTERAKTIF BIDANG ANTARIKSA UNTUK SCIENCE CENTER PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT Johan Muhamad Agustinus Gunawan Admiranto Santi Sulistiani Mario
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan salah satu peristiwa bencana alam yang sering melanda sejumlah negara termasuk Indonesia. Kejadian banjir ini berupa genangan air yang berlebihan terutama
Lebih terperinci2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.180, 2013 SDA. Rawa. Pengelolaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5460) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPenyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi
F3.21 [PKPP-90] Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Dr. Nani Hendiarti Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air seperti manusia, hewan dan tumbuhan tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat
Lebih terperinci