A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM

dokumen-dokumen yang mirip
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL

Pengembangan Media Pembelajaran

Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

TAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI

TAXONOMY OF EDUCATIONAL

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS

TAKSONOMI PEMBELAJARAN

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

BAB II LANDASAN TEORI

RANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN

TAXONOMY BLOOM'S THEORY. Membagi kemampuan belajar menjadi 3 (tiga) domain: Kognitif (Pengetahuan) Psikomotorik (Keterampilan) Afektif (Sikap)

Tugas Evaluasi Pembelajaran

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN. Deni Hardianto

ANALISIS SK KD dan RPP

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES

Kegiatan Belajar 2. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar

1.Identitas mata pelajaran: berisi mata pelajaran yang akan diajarkan, kelas, semester, alokasi waktu yang digunakan dan banyaknya jam pertemuan.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan lingkungan belajar bagi siswa. Agar proses belajar. media pembelajaran, khususnya penggunaan komputer.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP DASAR PENILAIAN. Tujuan, Fungsi, Prinsip, Cakupan, Jenis & Teknik Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH. kerja, mendorong perguruan tinggi untuk membekali lulusannya dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha untuk mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saputro (2012), soal matematika adalah soal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berikutnya. Dengan meningkatnya perkembangan tubuh, baik ukuran berat dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gugum Gumbira, 2013

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI KONSEP KONSEP GEOGRAFI

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

TAKSONOMI BLOOM A. Ranah Kognitif 1. Pengetahuan(C1), didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui sekaligus menyampaikan ingatannya bila diperlukan. Hal ini termasuk mengingat bahan-bahan, benda, fakta, gejala dan teori. Hasil belajar dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah. meniru, menyebutkan, menghafal, mengulang, mengenali, menamakan atau memberi label, mendaftar, mengurutkan, menyadari, menyusun, mengaitkan, dan mereproduksi. 2. pemahaman(c2), didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami materi/bahan. Proses pemahaman terjadi kerena adanya kemampuan menjabarkan suatu materi/bahan ke materi/bahan lain. Seseorang yang mampu memahami sesuatu antara lain dapat menjelaskan narasi (pernyataan kosakata) ked lam angka, dapat menafsirkan sesuatu melalui pernyataan dengan kalimat sendiri atau dengan rangkuman. Pemahaman juga dapat ditunjukkan dengan kemampuan memperkirakan kecenderungan, kemampuan meramalkan akibat-akibat dari berbagai penyebab suatu gejala. Hasil belajar dari pemahaman lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan, atau pengetahuan tingkat rendah. Menjelaskan, mengemukakan, menerangkan, menguraikan, memilih, menunjukkan, menyatakan, memihak, menempatkan, mengenali, menguji ulang, menurunkan, dan menjabarkan. 3. Penerapan(C3), merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi konkret, nyata, atau baru. Kemampuan ini mencakup penggunaan pengtahuan, aturan, rumus, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Hasil belajar untuk kemampuan menerapkan ini tingkatannya lebih tinggi dari pemahaman.

Menerapkan, menggunakan, memilih, menentukan, mendemonstrasikan, mendramatisasi, mengajukan permohonan, menafsirkan, mempraktikkan, menjadwalkan, mensketsa, mencari jawaban, dan menulis.. 4. Analisis(C4), merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti. Kemampuan menganalisis termasuk mengidentifikasi bagian-bagian, menganalisis antarbagian, serta mengenali atau mengemukakan organisasi dan hubungan antar bagian tersebut. Hasil belajar analisis merupakan tingkatan kognitif yang lebih tinggi dari kemampuan memahami dan menerapkan, karena untuk memiliki kemampuan menganalisis, seseorang harus mampu memahami isi/substansi sekaligus struktur organisasinya. Membedakan, membandingkan, mengolah, menganalisis, memberi harga/nilai, menilai, mengategorikan, mengontraskan, mendiversifikasikan, mengkritik, mengunggulkan, melakukan pengujian, melakukan percobaan, mempertanyakan, dan mengetes. 5. Sintesis(C5), merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian menjadi suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh. Kemampuan ini meliputi memproduksi bentuk komunikasi yang unik dari segi tema dan cara mengomukasikannya, mengajukan proposal penelitian, membuat model atau pola yang mencerminkan struktur yang utuh dan menyeluruh dari keterkaitan pengertian atau informasi abstrak. Hasil belajar sintesis menekankan pada perilaku kreatif dengan mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan unik. Menyiapkan, menyusun, mengoleksi, menulis, menggubah, mengkonstruksi, menciptakan, merancang, mendesain, merumuskan, membangun, mengelola, mengorganisasikan, merencanakan, mengajukan proposal, membentuk, membuat pola/model, dan menulis.

6. penilaian(c6), merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu materi (pernyataan, novel, puisi, laporan penelitian) untuk tujuan tertentu. Penilaian didasari dengan criteria yang terdefinisikan. Kriteria terdefinisi ini mencakup criteria internal (organisasi) atau criteria eksternal (terkait dengan tujuan) yang telah ditentukan. Peserta didik dapat menentukan kriteria sendiri atau memperoleh kriteria dari narasumber. Hasil belajar penilaian merupakan tingkatan kognitif paling tinggi sebab berisi unsur-unsur dari semua kategori, termasuk kesadaran untuk melakukan pengujian yang sarat nilai dan kejelasan kriteria. Contoh kata kerja Menghargai, menyanggah, menilai, menguji, mengintegrasikan, mempertahankan, meramalkan, mendukung, memilih, dan mengevaluasi. B. Ranah Afektif 1. Penerimaan(A1), merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala. Hasil belajar penerimaan merupakan pemilikan kemampuan untuk membedakan atau menerima perbedaan. Menunjukkan penerimaan dengan mengiyakan, mendengarkan, dan menanggapi sesuatu. 2. Penanggapan(A2), merupakan kemampuan memberikan memberikan tanggapan atau respon terhadap suatu gagsan, benda, bahan, atau gejala tertentu. Hasil belajar penanggapan merupakan suatu komitmen untuk berperan serta berdasarkan penerimaan. Mematnuhi, menuruti, tunduk, mengikuti, mengomentari, bertindak sukarela, mengisi waktu senggang, atau menyambut. 3. Perhitungan atau penilaian(a3), merupakan kemampuan untuk memberikan perhitungan atau penilaian terhadap gagasan, bahan, benda atau gejala. Hasil belajar perhitungan atau penilaian merupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan dan dinilai orang lain.

Contoh: Meningkatkan kelancaran berbahasa atau dalam berinteraksi, menyerahkan, melepaskan sesuatu, membantu, menyumbang, mendukung, dan mendebat. 4. Pengaturan atau Pengelolaan (A4), merupakan kemampuan mengatur atau mengelola berhubungan dengan tindakan penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki. Hasil belajarnya merupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatu secara harmonis dan konsisten berdasarkan pemilikan filosofi yang dihayati. Mendiskusikan, menteorikan, merumuskan, membangun opini, menyeimbangkan, dan menguji. 5. Bermuatan nilai (A5), merupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang secara konsisten sejalan dengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang, harmonis, dan bertanggungjawab dengan standar nilai yang tinggi. Memperbaiki, membutuhkan, menempatkan pada standar yang tinggi, mencegah, berani menolak, mengelola, dan mencari penyelesaian dari suatu masalah. C. Ranah Psikomotorik 1. Gerakan Refleks(P1), merupakan tindakan yang ditunjukkan tanpa belajar dalam menanggapi stimulus. Merentangkan, memperluas, melenturkan, meregangkan, dan menyesuaikan postur tubuh dengan keadaan. 2. Gerakan Dasar(P2), merupakan pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarkan campuran gerakan refleks dan gerakan yang lebih kompleks. Hasil belajarnya sesuai dengan contoh berikut.

Berlari, berjalan, mendorong, menelikung, menggenggam, mengcengkeram, mencekal, merenggut, menyambar, memegang, merebut, menggunakan, atau memanipulasi. 3. Gerakan tanggap (Perceptual)(P3), merupakan penafsiran terhadap segala rangsang yang membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hasil belajarnya berupa kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kecermatan. Waspada (awas), kecermatan melihat, mendengar dan bergerak, atau ketajaman dalam melihat perbedaan, misalnya pada gerakan terkoordinasi, seperti meloncat, bermain tali, menangkap, menyepak, dan menggalah. 4. kegiatan fisik(p4), merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara. Hasil belajarnya sesuai dengan contoh berikut. Semua kegiatan fisik yang memerlukan usaha dalam jangka panjang dan berat, pengerahan otot, pengerahan sendi yang cepat, serta gerakan yang cepat dan tepat 5. Komunikasi tidak berwacana(p5), merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini merentang dari ekspresi mimic muka sampai gerakan koreografi yang rumit.

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Mengutip Menambah Memerlukan Menganalisis Mengabstraksi Mempertimbangkan Menyebutkan Memperkirakan Menyesuaikan Mengaudit/memeriksa Menganimasi Menilai Menjelaskan Menjelaskan Mengalokasikan Membuat blueprint Mengatur Membandingkan Menggambar Mengategorikan Mengurutkan Membuat garis besar Mengumpulkan Menyimpulkan Membilang Mencirikan Menerapkan Memecahkan Mendanai Mengontraskan Mengidentifikasi Merinci Menentukan Mengkarakteristikkan Mengategorikan Mengategorikan Mendaftar Mengasosiasikan Menugaskan Membuat dasar Mengode pengelompokkan Mengkritik Menunjukkan Membandingkan Memperoleh Merasionalkan Mengombinasikan Menimbang Memberi label Menghitung Mencegah Menegaskan Menyusun Mempertahankan Membuat indeks Mengontraskan Mencanangkan Membuat dasar -pengontras Mengarang Memutuskan Memasangkan Mengubah Mengalkulasi Mengorelasikan Membangun Memisahkan Menemutunjukkan Mempertahankan Menangkap Mendeteksi Menanggulangi Memprediksi Menamai Menguraikan Memodifikasi Mendiagnosis Menghubungkan Menilai Membuat kerangka Menjali Mengklasifikasi Mendiagramkan Menciptakan Memperjelaskan Menandai Membedakan Melengkapi Mendiversifikasikan Mengkreasikan Merangking Membaca Mendiskusikan Menghitung Menyeleksi Mengoreksi Menugaskan Menyadari Mengunggulkan Membangun Memerinci ke bagian- Memotret Menafsirkan

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain bagian Menghafal Menggali Membiasakan Menominasikan Merancang Memberi pertimbangan Meniru Mengira Mendemonstrasikan Mendokumentasikan Mengembangkan Membenarkan. Mencatat Mencontohkan Menurunkan Menjamin Merencanakan Mengukur Mengulang Menerangkan Menentukan Menguji Mendikte Memproyeksikan Mereproduksi Mengemukakan Menemukan Mencerahkan Meningkatkan Memerinci Meninjau Memperluas Menggambarkan Menjelajah Memperjelas Menggradasi Memilih Mempolakan Menemukan kembali membagankan Memfasilitasi Merentangkan Menyatakan Memfaktorkan Membagankan Memfile Membentuk Merekomendasikan Mempelajari Menggeneralisasikan Menggunakan Membuat kelompok Merumuskan Melepaskan Menabulasi Memberikan Menilai Mengidentifikasi Menggeneralisasikan Memilih Memberi kode Menyimpulkan Melatih Mengilustrasikan Menumbuhkan Merangkum Menelusuri Berinteraksi Menggali Menyimpulkan Menangani Mendukung Menulis Mengumpulkan Membuka Menginterupsi Mengirim Mengetes Memaknai Mengemukakan Menemukan Memperbaiki Memvalidasi Mengamati Membuat faktor Menelaah Memadukan Membuktikan kembali Merumuskan kembali Membuat gambar Menata Membatasi Menggrafikkan Membuat grafik Mengelola Menggabungkan

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Meramalkan Menangani Memaksimalkan Mengajar Memperbaiki Mengilustrasikan Meminimalkan Membuat model Menulis kembali Mengadaptasi Mengoptimalkan Mengimprovisasi Membuat Abstraksi Menyelidiki Memerintahkan Membuat jaringan Merangkum Memanipulasi Menggarisbesarkan Mengorganisasikan Menjabarkan Mempercantik Memberi tanda/kode Mensketsa Mengomunikasi secara visual Mengoperasikan Mempersoalkan Mempriorotaskan Mengedit Mereparasi Mengonsepkan Menanyakan Merencanakan Melaksanakan Mengaitkan Menampilkan Meramalkan Memilih Menyiapkan Menyiapkan Memilah Meresepkan Memberi harga Mengukur Memproduksi Memproses Membagi ulang Membuat program Memproduksi Melatih Menata ulang Memproyeksikan Mentransfer Merekonstruksi Melindungi Mencari referensi Menyediakan Menggunakan refensi Mengaitkan Mereferensikan

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Melingkari Menyusun Mempertunjukkan Mensimulasikan Mensketsakan Memecahkan Memperbaiki Menuliskan kembali Menspesifikasikan Merangkum Mengkomposisikan Melanggankan Menabulasi Membuat transkrip Menerjemahkan Melakukan.