BAB I PENDAHULUAN. memahami isinya dengan baik. Walaupun demikian, isinya harus tetap memikat

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNANETRA

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNADAKSA

METODE PENELITIAN. Hermeneutika berasal dari kata Yunani hermeneuine dan hermeneia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Intan Komariah, 2014

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB III METODE PENELITIAN

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

KISI - KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2013/2014. : PG = 15 butir Isian = 10 butir UT 5 butir

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Japan s Suicide Generation 1, dikatakan bahwa bunuh diri

Pendidikan Agama Katolik

BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 TEMA: PERISTIWA

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

. 2 TANDA-TANDA KIAMAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang lahir dari perasaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB 2 DATA DAN ANALISA

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : II (Dua) Tahun Pelajaran : 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

IPA No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator KD 1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi Energi dan Perubahannya Menyebutkan sumber-sumber energi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

Peristiwa di Sekitarku

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

III. METODE PENELITIAN. berasal dari kata Yunani hermeneuine dan hermeneia yang masing-masing berarti

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

Biografi Penulis. Tempat Tanggal Lahir : Palangkaraya, : Jln. Muda Karya no. 09 Palangkaraya. Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

- Penerapan konsep energi gerak

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 4 KESIMPULAN. 79 Universitas Indonesia. Materi dan metode..., Muhammad Yakob, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

PARADIGMA SASTRA, SEMAKIN MEMUDARKAH...? tentang tanggapannya mengenai dunia sastra. Sastra dianggapnya suatu pekerjaan yang

TEMATIK KELAS II SEMESTER 1

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

Naskah Ujian Praktik Kelas VI

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan atau sains. Menurut H.W Fowler (dalam Trianto: 2010) Ilmu

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam sastra kita dapat menemukan gambaran hidup dan rangkaian sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen yang berjudul Saigo No Ikku ( 最後の一句 ) karya Mori Oogai,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #26 oleh Chris McCann

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

KISI-KISI UTS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beribu-ribu tahun yang lalu hingga sekarang ini, baik yang dicatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mengungkap suatu kebenaran. 1. dengan peristiwa atau kenyataan yang ada. 2

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio Bukti-Bukti Luar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita anak-anak adalah sebuah cerita yang dibuat untuk konsumsi anakanak, yang dibuat sederhana tanpa tema yang sulit sehingga anak-anak bisa memahami isinya dengan baik. Walaupun demikian, isinya harus tetap memikat dengan tidak melupakan unsur-unsur pendidikan. Sebuah cerita anak-anak harus mampu menyajikan hal-hal baru, pengetahuan baru dan penghayatan baru. Selain itu juga harus mampu menyajikan dunia khayal secara wajar dan jujur, apa adanya sehingga anak-anak tidak menjadi bosan membacanya dan tidak merasa mendapatkan bujukan yang muluk. Buku cerita untuk anak-anak isinya haruslah dipikirkan sedalam-dalamnya, disusun secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Cerita anak haruslah memiliki unsur-unsur yang mendidik, walaupun begitu harus tetap ditulis secara menarik sedemikian rupa sehingga para tokoh cerita seperti benar-benar hidup dan ada. Sehingga dapat membuat orang yang membacanya, khususnya anak-anak, tidak bosan membacanya sampai akhir cerita 1. 1. Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Gajah Mada University, 1998, halaman 272.

2 Salah satu cerita anak yang menarik yang berasal dari negara Jepang adalah Kumo to Namekuji to Tanuki 2 karangan Miyazawa Kenji, yang diselesaikan pada musim panas tahun 1918 di usia 22 tahun. Dalam menciptakan karya-karyanya Miyazawa Kenji banyak mengambil dari masalah sehari-hari atau kejadian yang dihadapi setiap hari, dengan latar belakang alam. Karya-karyanya meliputi elemen manusia, hewan, tumbuhan, batu, angin, awan, cahaya, bintang-bintang dan matahari. Potret alam mendominasi hasil karya Miyazawa Kenji. Bahkan tidak jarang ia memasukkan unsur sains, filosofi dan seni ke dalam tulisannya. Kenji dikenal sebagai pengarang cerita anak-anak dan pencipta puisi yang memasukkan nilai-nilai agama Budha dalam karyanya. Ia juga dikenal sebagai ahli pertanian, ahli ilmu bumi dan rohaniwan. Dalam waktu singkat ia menghasilkan banyak cerita anak-anak yang ceria dan penuh canda yang sebenarnya ia maksudkan sebagai bantuan pendidikan moral. Kumpulan cerita anak-anak yang pertama kali diterbitkan adalah Chuumon no Ooi Ryoriten (restoran banyak pesanan), sedangkan kumpulan puisinya adalah Haru to Shura. Dalam kumpulan puisi ini terlihat nilai-nilai Budhis yang kuat yang mempengaruhi kehidupan Kenji. Biasanya berisi ironi hidup, penderitaan dan semangat, kemenangan dan kekalahan dari perjuangan hidup. Ketika hidup ia hanya mendapat sedikit perhatian, tetapi setelah Perang Dunia II, karyanya yang mencerminkan perjuangan hidup itu semakin mendapat perhatian. 2. Kumo to Namekuji to Tanuki : Laba-laba, Lintah dan Cerpelai.

3 Kumo to Namekuji to Tanuki adalah salah satu karyanya yang menceritakan tentang tiga tokoh utama, yaitu Kumo (laba-laba), Namekuji (lintah), Tanuki (cerpelai) dalam hubungan mereka sebatas sebagai sesama penghuni suatu komunitas dalam mendapatkan makanan dan kedudukan dalam masyarakat. Disini menceritakan tentang gambaran suatu kehidupan masyarakat binatang yang tinggal di hutan. Kehidupan yang penuh intrik dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memperebutkan kedudukan serta peran dalam komunitasnya. Suatu malam, Kumo diterbangkan angin dan tersangkut pada pohon nara 3. Dengan menahan lapar, ia segera membuat jaring, dari sekian banyak mangsa yang berhasil didapat kecuali seekor nyamuk yang lolos karena ia bisa mendeteksi adanya jaring. Kumo mati terjangkit penyakit, karena dia membuat sepuluh buah jaring yang menyebabkan terjadinya pembusukan makanan. Namekuji terlebih dahulu memperdaya mangsanya. Dia terkenal ramah di lingkungannya tapi sebenarnya itu hanya tipu muslihat. Setiap binatang yang meminta pertolongan padanya selalu bernasib tragis yaitu dimangsa Namekuji. Tapi akhirnya dia mati meleleh terkena garam yang ditabur oleh kodok. Awalnya kodok yang akan dimakan oleh Namekuji tapi karena kodok tahu kelemahan Namekuji yaitu, garam, dia mengajak Namekuji untuk bermain sumo dan diamdiam menabur garam di gelanggang sumo tempat mereka akan bermain. Akhirnya Namekuji mati meleleh karena terkena garam. Tanuki dilingkungannya terkenal sebagai pembimbing spiritual. Calon mangsanya biasanya datang kepadanya dalam keadaan bingung dan putus asa. 3. Nara : salah satu jenis pohon di Jepang ( sejenis pohon oak ). Pohon tinggi yang selalu berdaun hijau dan berjatuhan bila sudah tiba saatnya. Tingginya sampai 15 meter.

4 Kemudian dia diam-diam memakan mangsanya. Akhirnya dia mati juga karena makan dengan sembarangan. Ketiga tokoh ini hidup dalam satu masa, hanya saja proses penceritaannya tidak secara sekaligus, tapi pertokoh. Ketika pengarang sedang menceritakan tokoh Kumo, peran Namekuji dan Tanuki diminimalkan. Sebaliknya, ketika Namekuji yang diceritakan, Kumo dan Tanuki tidak begitu berperan. Begitu pula ketika Tanuki yang dimunculkan, Kumo dan Namekuji hanya sebagai pelengkap. Cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki bukan sekedar cerita pendek anak-anak tentang kehidupan hewan. Didalamnya terdapat banyak makna yang ingin disampaikan Miyazawa Kenji pada para pembacanya. Makna yang menggambarkan karakter manusia. Kadang kala tanda sangat diperlukan pengarang untuk melahirkan pengalaman jiwa yang sejelas-jelasnya. Tanda bahasa tersebut untuk memudahkan komunikasi sekaligus memunculkan nuansa yang menarik dari pengarangnya. Miyazawa Kenji banyak menggunakan tanda-tanda dalam pengungkapan isi pikirannya dan pembaca harus bisa menginterpretasikan sendiri makna tandatanda tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti makna yang terdapat dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki. Makna terhadap hal yang dialami oleh ketiga tokoh utama dalam cerita pendek ini menggunakan metode Hermeneutik. 1.2 Pembatasan Masalah

5 Penulis membatasi masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini, yaitu makna yang terkandung dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki. 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian skripsi berjudul Kumo to Namekuji to Tanuki karya Miyazawa Kenji melalui pendekatan Hermeneutik. Tujuan untuk menemukan makna yang terkandung dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki melalui peristiwa dan karakter yang dialami atau dimiliki oleh ketiga tokoh utamanya. 1.4 Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam menganalisis cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki adalah metode Hermeneutik. Penulis membaca isi cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki, untuk mencari makna dari peristiwa terhadap ketiga tokoh utama dalam cerita pendek ini. Semula Hermeneutik digunakan untuk menafsirkan kitab suci keagamaan yang kemudian dikembangkan dalam ilmu-ilmu humaniora dan termasuk didalamnya ilmu filsafat. Keseluruhan filsafat adalah interpretasi, pembahasan seluruh isi alam semesta ke dalam bahasa manusia. Secara etimologis, kata Hermeneutik berasal dari bahasa Yunani, Hermeneun yang berarti menafsirkan ; kata bendanya Hermeneia, secara harfiah dapat diartikan penafsiran atau interpretasi, sedangkan orang atau penafsirnya disebut Hermeneut. Kata Hermeneutika itu sendiri menunjukkan seluruh wilayah berlangsungnya kegiatan

6 Hermeneuein. Terdapat tiga unsur utama, pertama adanya tanda, pesan, berita, yang seringkali berupa teks. Kedua, harus ada sekelompok penerima yang bertanya-tanya atau merasa asing terhadap pesan atau teks itu. Yang ketiga adanya pengantara yang dekat dengan kedua belah pihak. Dalam hal ini sebagai pihak ketiga adalah penafsir itu sendiri 4. Hermeneutik diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti 5. Pada dasarnya Hermeneutik berhubungan dengan bahasa. Yang dimaksud bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi atau perantara dalam menyampaikan suatu maksud, namun juga merupakan proses berfikir, berbicara, menulis, maupun berkarya, baik yang diwujudkan dalam bentuk teks maupun tanda-tanda lainnya. Disini bahasa menjadi perantara manusia. Jadi bila pengalaman manusia yang diungkapkan melalui bahasa tersebut tampak asing bagi pembaca pada generasi berikutnya, maka disini peran Hermeneutik untuk menafsirkan/menginterpretasikan secara benar teks atau tanda-tanda tersebut menjadi sangat penting. Kita berpikir melalui bahasa ; kita berbicara dan menulis melalui bahasa. Kita mengerti dan membuat interpretasi dengan bahasa. Melalui bahasa kita berkomunikasi, tetapi melalui bahasa pula kita bisa salah paham dan salah tafsir. Makna dapat kita peroleh tergantung dari banyak faktor: siapa yang berbicara, keadaan yang berkaitan dengan waktu, tempat ataupun situasi yang dapat mewarnai arti sebuah peristiwa bahasa. Oleh karena itu pada abad XIX F.D.E Schleiermacher menghidupkan lagi topik Hermeneutik sebagai suatu metode, lebih lanjut dikumandangkan oleh 4. Mudji, FX Sutrisno. 1992. Para Filsuf Penentu Gerak Zaman. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 74. 5. E. Sumaryono. 1993. Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 24.

7 Wilhelm Dilthey (1833-1911). Kemudian baru abad XX Hermeneutik diangkat dan disemarakkan oleh beberapa filsuf, seperti : H.G Gadamer, Jurgen Habermas, Paul Ricoer. Dengan demikian Hermeneutik sebagai suatu metode diartikan sebagai cara menafsirkan teks untuk dicari maknanya. Metode hermeneutik ini mengsyaratkan adanya kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang tidak di alami kemudian baru dibawa ke masa sekarang. Peranan sebagai sebuah metode yang menafsirkan atau menginterpretasikan realitas lain yang tidak hadir, baik karena telah berlalu dalam ruang maupun waktu yang cukup jauh jaraknya, sementara realitas tersebut hadir pada kita saat ini melalui atau diwakili oleh teks atau tandatanda lainnya 6. Salah satu peletak dasar teori Hermeneutik adalah Paul Ricouer, lahir di Valence, Perancis Selatan, pada tahun 1913. Menurut Paul Ricouer, Hermeneutik adalah membaca makna yang tersembunyi didalam teks yang mengandung arti yang kelihatannya sudah jelas 7. Paul Ricouer secara khusus memperhatikan teks tertulis, yang menggambarkan dunia manusia sebagai dunia yang ditentukan oleh penafsiran manusia. Teks sebagai penghubung bahasa isyarat dan simbol-simbol dapat membatasi ruang lingkup Hermeneutik karena budaya oral (ucapan) dapat dipersempit. Hermeneutik dalam hal ini hanya akan berhubungan dengan katakata yang tertulis sebagai ganti kata-kata yang diucapkan adalah proses meringankan dan mempermudah isi teks dengan cara menghayatinya 8. 6. http://www. Memahami metode hermeneutik dalam studi arsitektur.html 15/06/2005. 7. Sudarto. 1995. Metode Penelitian Filsafat. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada. Halaman 86. 8. E. Sumaryono. 1993. Hermeneutik Sebuah Metode filsafat. Kanisius Yogyakarta. Halaman 107.

8 Tugas orang yang melakukan interpretasi adalah menjernihkan persoalan mengerti yaitu dengan cara menyelidiki setiap detil proses interpretasi. Dalam proses ini pikiran atau pemahaman yang telah dibentuk didalam pikiran penafsir dalam memahami teks atau tanda-tanda mempunyai andil yang besar dalam membangun makna. Interpretasi itu sendiri mencakup pemahaman. Namun pemahaman itu sangat kompleks didalam diri manusia sehingga para pemikir ulung maupun psikolog tidak pernah mampu untuk menetapkan kapan sebenarnya seseorang mulai mengerti. Untuk dapat membuat interpretasi itu sendiri, orang lebih dahulu harus mengerti atau memahami. Namun keadaan lebih dahulu mengerti ini bukan didasarkan atas penentuan waktu, melainkan bersifat alamiah. Sebab, bila seseorang mengerti, ia sebenarnya telah melakukan interpretasi, dan juga sebaliknya. Sebuah teks atau tanda menawarkan kepada pembaca/penafsirnya berbagai kemungkinan penafsiran berdasarkan sudut pandang serta teori yang dipilih oleh penafsirnya, untuk mencari pemahaman yang benar dan utuh atas makna sebuah teks atau tanda 9. Orang yang melakukan interpretasi harus mengenal pesan atau kecondongan sebuah teks, lalu ia harus meresapi isi teks sehingga yang pada mulanya yang lain kini menjadi aku penafsir itu sendiri. Teks yang pada mulanya terasa asing bagi penafsir, berusaha untuk mencari pesan melalui interpretasi. Penafsir harus memahami isi teks tersebut menghayati dan berusaha untuk masuk ke dalam teks. Sehingga dengan mudah bagi penafsir untuk memahami maksud dari teks 9. http://www. memahami metode hermeneutik dalam studi arsitektur.html 15/06/2005

9 tersebut. Keseluruhan karya kita mengerti dari bagian-bagiannya dan bagianbagian itu dari suatu pengertian tentang keseluruhan yang lambat laun terbina. 1.6 Organisasi Penelitian Penulisan skripsi ini terbagi menjadi empat bab adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah yang meliputi latar belakang karya yang diteliti, pengarang dan objek analisis atau latar belakang pemilihan masalah, masalah dan tujuan penelitian, metode penelitian yang meliputi pendekatan yang digunakan untuk menganalisis, teknik pengumpulan data serta organisasi penelitian. BAB II Landasan teori berisi mengenai teori hermeneutik Paul Ricoeur, meliputi teori Hermeneutik Paul Ricoeur, ruang lingkup Hermeneutik, dan arti memahami meliputi tentang memahami teks Kumo to Namekuji to Tanuki. BAB III Analisis makna dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki, berisi kutipan-kutipan dari karya yang akan di analisis, meliputi peristiwa yang terjadi dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki yang meliputi persaingan dan pertikaian yang terjadi di dalam cerita pendek. Karakter dari ketiga tokoh utamanya yaitu Kumo, Namekuji, Tanuki. BAB IV Kesimpulan yang memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu dengan bab tiga.