SETIYORINI K Pendidikan Sosiologi Antropologi

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK IN THE DRAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Keywords: ball throwing basic movement, game.

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

Key word : Classroom Action Research, Problem Based Learning, Learning Outcomes of Student.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Oleh : EKA PUTRA RAHMANSYAH A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF TIPE THINK, PAIR AND SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Tri Nugroho Budi Santoso 1, C Dyah S I 2, Andre N. Rahmanto 3 1 Guru SMK Negeri 1 Boyolali 2,3 Pengajar Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

APLIKASI COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

DINA EMA MAYASARI K

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

Mahasiswa ** Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

K THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Kata kunci: cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT), Keaktifan belajar, Hasil belajar

SKRIPSI. Oleh : WULAN IKA ASHARI K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

RATIH RAHMAWATI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI

: APRIARTDO YONATA K

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE ROLE

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

SKRIPSI. Oleh: TRI RETNOASIH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SETIYORINI Email : setiyorini_moscow@ymail.com K8410053 Pendidikan Sosiologi Antropologi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran soal. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dan kedua membahas tentang materi kelompok sosial. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 31 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif mengalami peningkatan. Pada pratindakan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 63,87, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 71,16 dan pada siklus II meningkat menjadi 76,39. Selain itu, ketuntasan hasil belajar ranah kognitif siswa pada pra tindakan adalah 38,71, pada siklus I meningkat menjadi 67,74 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 93,55. Hasil belajar ranah afektif siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar ranah afektif siswa yaitu sebesar 61,89 dan pada siklus II meningkat menjadi 78,67. Kemudian hasil belajar ranah psikomotorik siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 58,78 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 77,5. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, tipe berkirim salam dan soal, hasil belajar.

ABSTRACT This research aimed to improve the learning outcome of sociology subject in the XI IPS (Social Science) 3 Grade of SMA Batik 2 Surakarta by applying greeting sending and problem types of cooperative learning. This study was a Classroom Action Research (CAR). The research was conducted in two cycles. Each cycle consisted of such stages as: planning, acting, observation, and reflecting. The first and second cycles discussed the social group material. The subject of research was the XI IPS 3 of SMA Batik 2 Surakarta in the school year of 2013/2014 consisting of 31 students. The data source derived from teacher and students. Techniques of collecting data used were observation, test, interview and documentation. The data analysis was conducted using a descriptive comparative technique of analysis. Considering the result of data analysis, it could be found that the student learning outcome in cognitive domain improved. The mean class score obtained was 63.87 in prior action, increasing to 71.16 in cycle I, and to 76.39 in cycle II. In addition, the student learning passing in cognitive domain was 38.71 in prior action, increasing to 67.74 in cycle I and to 93.55 in cycle II. The student learning outcome in affective domain also improved. It was 61.89 in cycle I and increasing to 78.67 in cycle II. Then, the student learning outcome in psychomotor domain also improved; it was 58.78 in cycle I and increasing to 77.5 in cycle II. The conclusion of research was that the application of greeting sending and problem types of cooperative learning model could improve the Sociology subject learning outcome in the XI IPS 3 Grade of SMA Batik 2 Surakarta in the School year of 2013/2014. Keywords: cooperative learning model, greeting sending and problem types, learning outcome.

PENDAHULUAN Pendidikan adalah masalah yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan itu menyangkut kelangsungan hidup manusia. Manusia tidak cukup hanya tumbuh dan berkembang dengan dorongan instingnya saja, melainkan perlu bimbingan dan pengarahan dari luar dirinya (pendidikan) agar dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Hal ini sejalan dengan Ki Hajar Dewantara (dalam Soedomo Hadi, 2003 : 11-12) yang mengemukakan bahwa pendidikan ialah segala usaha dari orangtua terhadap anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaiki bertumbuhnya segala kekuatan rohani dan jasmani, yang ada pada anak-anak karena kodrat iradatnya sendiri. Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan adalah pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran mencapai hasil yang maksimal perlu diusahakan beberapa faktor penunjang, salah satunya adalah pelaksanaan proses pembelajaran yang tepat. Dalam proses pembelajaran, ada kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dan ada kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru, dimana kegiatan tersebut berlangsung secara bersama-sama sehingga terjadi interaksi komunikasi aktif antara siswa dan guru. Dalam pembelajaran aktif, guru dituntut mengajak siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran melalui aktivitas yang membangun kerja kelompok sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Seperti hal nya pada pembelajaran sosiologi di sekolahsekolah. Pada kenyataannya siswa hanya dituntut mencatat, mendengarkan dan menghafal materi yang dijelaskan guru. Hal ini mengakibatkan siswa sulit memahami pembelajaran sosiologi sehingga hasil belajar menjadi rendah. Permasalahan rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran sosiologi juga terjadi pada kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta. Berdasarkan observasi awal yang telah dilaksanakan bulan November 2013, pelaksanaan pembelajaran sosiologi di kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta mempunyai hasil belajar yang masih rendah. Hal ini disebabkan karena beberapa permasalahan yang ada di dalam kelas antara lain : 1) Dalam pembelajaran sosiologi di kelas guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah); 2) Siswa pasif dalam pembelajaran sosiologi di kelas dan terkesan menyepelekan pelajaran; 3) Pemahaman siswa terhadap pelajaran sosiologi masih rendah.; 4) Kerjasama antar siswa dalam kelas masih rendah; 5) Siswa kurang bersemangat dalam pelajaran sosiologi; 6) Kemudian dari hasil nilai ulangan harian yang telah dilaksanakan oleh guru, menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas XI IPS 3 masih rendah yaitu hanya mencapai 63,87 serta sebesar 61,29 atau 19 siswa tidak tuntas dan 38,71 atau 12 siswa tuntas, dimana KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran sosiologi di SMA Batik 2 Surakarta adalah 70. Berdasarkan fakta di atas diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hasil

belajar siswa masih rendah, salah satu faktor penyebabnya adalah guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) di dalam pembelajaran sosiologi. Tidak adanya variasi dalam model pembelajaran sosiologi di kelas XI IPS 3 mengakibatkan siswa kurang tertarik untuk mempelajari sosiologi. Untuk itu, maka peneliti berkolaborasi bersama guru untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan mengubah metode konvensinal guru dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih inovatif. Banyak macam model pembelajaran, namun model pembelajaran yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dipilih karena model ini mengutamakan siswa untuk saling bekerjasama sehingga siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan kelas, memungkinkan siswa leluasa mengembangkan potensi. Peneliti dan guru kolaborator sepakat memilih model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal sebagai model pembelajaran yang paling tepat untuk menyelesaian permasalahan yang ada di kelas XI IPS 3. Dalam model pembelajaran soal ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok membuat soal atau pertanyaan. Soal yang dibuat selanjutnya dikirimkan kepada kelompok lain dengan menggunakan yel-yel sebagai salamnya. Dengan adanya yel-yel tersebut, menjadikan pembelajaran tidak membosankan serta melatih siswa untuk berpikir kreatif. Diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal ini diharapkan pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran sosiologi. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SMA Baik 2 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dan kedua membahas tentang materi kelompok sosial. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 31 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. REVIEW LITERATUR Menurut Suprijono (2013 : 5) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Winkel (dalam Purwanto, 2013 : 45) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan hasil

belajar siswa adalah ketepatan memilih model pembelajaran yang bervariasi. Winataputra (dalam Sugiyanto, 2009 : 3) mendefinisikan bahwa model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Lie (dalam Isjoni dan Ismail, 2008 : 150) menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu kelompok pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain tugasan-tugasan yang terstruktur. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai tipe model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran soal. Sugiyanto (2010 : 51) mengemukakan bahwa berkirim salam dan soal, teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga merasa terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat teman sekelasnya. Setiap model pembelajaran kooperatif mempunyai psosedur dalam penerapannya. Huda (2013 : 137-138) menjelaskan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yaitu 1) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang akan dikirimkan ke kelompok yang lain; 2) Masing-masing kelompok mengirimkan salah seorang anggotanya yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya kepada kelompok lain; 3) Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain; 4) Setelah selesai, jawaban tersebut dikirimkan kembali ke kelompok asal untuk dikoreksi dan diperbandingkan satu sama lain. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, sedangkan siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan tes terhadap hasil belajar siswa dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal di kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta. Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi awal atau pratindakan. Dari hasil pratindakan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dilihat dari rendahnya nilai ratarata kelas yaitu hanya mencapai 63,87. Kemudian sebagian besar siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebanyak 19 siswa atau 61,29, dimana batas kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran sosiologi di SMA Batik 2 Surakarta adalah 70. Sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 38,71. Oleh karena itu, diperlukan

perubahan model pembelajaran yang digunakan, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran soal guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan 2 kali pertemuan, dimana pertemuan terakhir digunakan untuk tes hasil belajar. Materi yang digunakan pada siklus I yaitu bab kelompok sosial dengan sub bab hakikat kelompok sosial. Pada siklus I pembelajaran belum berjalan sesuai yang diharapkan. Masih banyak kelemahan yang dihadapi oleh guru dan siswa. Guru belum dapat mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan siswa masih banyak yang bingung tentang model pembelajaran yang diterapkan dan kurang antusias dalam diskusi kelompok dan ramai di kelas. Namun, pada siklus I hasil belajar, baik itu pada ranah afektif, psikomotorik dan kognitif mengalami peningkatan walaupun belum mencapai indikator kinerja penelitian yang direncanakan. Untuk itu maka diperlukan perbaikanperbaikan yang dilakukan pada siklus II. Pada siklus II pembelajaran dilakukan dengan 3 kali pertemuan, hal ini karena materi yang disampaikan lebih banyak dari pada siklus I. Materi pada siklus II yaitu bab kelompok sosial dengan sub bab tipe-tipe kelompok sosial. Pada siklus II pembelajaran sudah berjalan sesuai yang direncanakan. Guru sudah mampu mengajak siswa untuk aktif walau belum maksimal. Kemudian siswa lebih antusias mengerjakan diskusi kelompok. Pada siklus II ini hasil belajar ranah afektif, psikomotorik dan kognitif mengalami peningkatan dan mencapai hasil yang memuaskan karena telah mencapai indikator kinerja penelitian yang telah direncanakan. Tabel 4.14 Keseluruhan Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas XI IPS 3 Siklu s I Siklu s II Peningka tan Keteran gan 61,89 78,67 16,78 Mening kat (Sumber Data Primer Tahun 2014) Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa pada siklus I hasil belajar ranah afektif diperoleh sebesar 61,89, kemudian pada siklus II hasil belajar ranah afektif meningkat menjadi 78,67. Hal ini berarti hasil belajar ranah afektif pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,78. Selanjutnya, setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, secara keseluruhan peningkatan juga terjadi pada hasil belajar ranah psikomotorik. Berikut penjelasan keseluruhan hasil belajar ranah psikomotorik, yang akan dipaparkan pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Keseluruhan Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas XI IPS 3 Siklu s I Sikl us II Peningka tan Keteran gan 58,78 77,5 18,72 Mening kat (Sumber Data Primer Tahun 2014) Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa hasil belajar ranah psikomotorik kelas XI IPS 3 mengalami peningkatan. Pada siklus

I hasil belajar ranah psikomotorik mencapai 58,78 sedangkan pada siklus II hasil belajar ranah psikomotorik mengalami peningkatan menjadi 77,5, sehingga hasil belajar antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 18,72. Selain itu, hasil belajar ranah kognitif setiap siklus juga mengalami peningkatan. Berikut tabel 4.16 hasil belajar ranah kognitif kelas XI IPS 3 yaitu : Tabel 4.16 Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas XI IPS 3 Hasil Belaj ar Ratarata kelas Ketun tasan Pratin dakan Sikl us I 63,87 71, 16 38,71 67, 74 Sikl us II 76, 39 93, 55 Keter angan Meni ngkat Meni ngkat (Sumber Data Primer Tahun 2014) Berdasarkan tabel 4.16 keseluruhan hasil belajar ranah kognitif kelas XI IPS 3 mulai dari pratindakan, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Pada pratindakan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 63,87. Kemudian pada siklus I nilai rata-rata kelas hasil belajar ranah kognitif meningkat sebesar 71,16. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan dari siklus I menjadi 76,39. Secara keseluruhan ketuntasan hasil belajar ranah kognitif dan nilai rata-rata kelas XI IPS 3 memang meningkat. Namun jika dilihat melalui hasil belajar ranah kognitif pada setiap siswa, tidak semua siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hal ini karena setiap siswa mempunyai karakter serta gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga tidak semua siswa menyukai model pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu, guru seharusnya tidak terpaku pada satu model pembelajaran saja, tetapi dapat menerapkan model pembelajaran lain yang lebih variatif. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran soal dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS 3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS 3, baik itu pada ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif mengalami peningkatan, rinciannya sebagai berikut : 1. Hasil belajar ranah afektif siswa pada siklus I sebesar 61,89 sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,78 sehingga hasil belajar ranah afektif pada siklus II menjadi 78,67. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ranah afektif yang dicapai siswa kelas XI IPS 3 termasuk dalam kategori baik sekali. 2. Hasil belajar ranah psikomotorik pada siklus I mencapai 58,78 dan mengalami peningkatan sebesar 18,72 sehingga hasil belajar ranah psikomotorik pada siklus II menjadi 77,5. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ranah psikomotorik yang

dicapai siswa juga termasuk dalam kategori baik sekali. 3. Hasil belajar ranah kognitif siswa kelas XI IPS 3 juga menunjukkan peningkatan. Pada hasil belajar pratindakan nilai rata-rata kelas XI IPS 3 sebesar 63,87, pada siklus I nilai ratarata kelas yang diperoleh adalah 71,16 dan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 76,39. Peningkatan nilai rata-rata kelas antara pratindakan dan siklus I sebesar 7,29 dan peningkatan nilai rata-rata kelas antara siklus I dan siklus II mencapai 5,23. Hasil belajar ranah kognitif pada setiap siklus memang mengalami peningkatan, tetapi berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak setiap siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Perolehan hasil belajar ranah kognitif, antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu yang berasal dari guru atau siswa sendiri. Oleh karena itu, guru harus selalu melakukan inovasi dalam menggunakan model pembelajaran, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran soal, maka peneliti memberikan saran kepada kepala sekolah, guru dan siswa. Bagi kepala sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi kepada guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. Bagi guru hendaknya harus lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran dan tidak hanya terpaku pada satu model pembelajaran saja. Serta bagi siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran baik itu pada kegiatan diskusi kelompok atau presentasi. Siswa hendaknya tidak hanya terpaku pada satu sumber belajar saja, tetapi juga berusaha mencari sumber belajar yang lain untuk menambah pengetahuan siswa. DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Isjoni dan Arif Ismail. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Miftahul Huda. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Soedomo Hadi. (2003). Pendidikan Suatu Pengantar. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka.

PERSETUJUAN Jurnal yang berjudul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ini telah disetujui sebagai syarat ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Persetujuan Pembimbing Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. AY. Djoko Darmono, M.Pd NIP. 19530826 198003 1 005 Drs. M.H. Sukarno, M.Pd NIP. 19510601 197903 1 001