PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia akan tetapi semua pihak, baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri.

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

Skripsi Oleh: Suboningsih NIM K

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

Ari Kusyono A

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN ACTIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

OLEH: MUFIDA NOFIANA K

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM COOPERATIF LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PRATIYAN ISNAENI K

PENERAPAN STRATEGI ACTION LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keperluan korespondensi, HP : ,

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Oleh: DWI HARYATI K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

Skripsi. Oleh: Alanindra Saputra K

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DISERTAI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI TERMOKIMIA

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

Transkripsi:

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA Skripsi Oleh : Yenny Anjar Jayadi K4304057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

ABSTRAK Yenny Anjar Jayadi. PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X-6 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 (PenelitianTindakan Kelas). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan penggunaan jurnal belajar pada pembelajaran biologi dengan macromedia flash dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) kolaboratif yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan yang berupa penyusunan langkah-langkah pembelajaran dengan penggunaan jurnal belajar dengan macromedia flash, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi untuk tindakan berikutnya. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.6 SMA Negeri 2 Surakarta. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, penyebaran angket, kajian dokumen, catatan lapangan dan tes evaluasi kognitif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Validasi data menggunakan teknik Triangulasi metode yaitu angket, lembar observasi, dan tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep. Partisipasi siswa diukur dengan angket dan lembar observasi, sedangkan motivasi belajar diukur melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan penggunaan jurnal belajar pada pembelajaran biologi dengan media macromedia flash bisa meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan motivasi belajar dan partisipasi siswa yang berdampak pada peningkatan penguasaan konsep. Peningkatan motivasi belajar siswa pada prasiklus sebesar 62,57% meningkat pada siklus I menjadi 69,81% dan pada siklus II meningkat sebesar 76,02%. Partisipasi siswa didalam pembelajaran pada prasiklus sebesar 62,7% meningkat pada siklus I menjadi 75,05% dan pada siklus II meningkat sebesar 79,75%; Penggunaan media macromedia flash yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi siswa, berdampak pada terjadinya peningkatan penguasaan konsep siswa. Peningkatan penguasaan konsep ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan pada evaluasi siklus I, siklus II, dan evaluasi akhir (materi gabungan) yaitu siklus I sebesar 57,25; 65,85 pada siklus II, dan 70,5 pada evaulasi akhir (materi gabungan).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia akan tetapi semua pihak baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung jawab. Pendidikan Nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah pendidikan. Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini terlihat dari capaian daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang masih rendah pula. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan seharusnya mampu berperan dalam proses edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses sosialisasi (proses bermasyarakat khususnya bagi anak didik), dan proses transformasi (proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik). Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan motivasi siswa terhadap pelajaran. Proses pembelajaran melalui interaksi guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain di antaranya kurikulum, materi bahan ajar dan metode pembelajaran yang saling terkait menjadi suatu sistem yang utuh. Perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan yang dilaksanakan di kelas yang pada kenyataanya tidak pernah lepas dari masalah. Hasil Observasi terhadap proses pembelajaran biologi kelas X.6 di SMA N Negeri 2 Surakarta diketahui bahwa: 30% siswa mengantuk; 23,75% siswa menopang dagu; 7,5% siswa bersandar di meja, 32,5% siswa ramai, 25% siswa bebicara dengan temannya, dan 20% siswa bermain. Melalui hasil observasi tersebut, dapat diartikan siswa kurang konsentrasi ketika pembelajaran berlangsung. Partisipasi siswa dalam pembelajaran juga belum maksimal. Mereka bersikap pasif, tidak berani mengemukakan pendapat maupun mengajukan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang belum dimengerti. Ketidakberanian ini begitu tampak manakala guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, tapi respon yang diberikan sangat minim. Hasil pengisian angket menyatakan bahwa hanya 9 dari jumlah keseluruhan siswa atau sekitar 22,5% yang aktif didalam kegiatan bertanya dan menyampaikan pendapat selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Menurut keterangan siswa, ada rasa kurang tertarik dengan pembelajaran biologi. Guru pun menyatakan bahwa antusiasme siswa terhadap pelajaran biologi belum begitu tinggi. Antusiasme siswa yang belum tinggi juga didukung dari penyebaran angket motivasi, yang memiliki rata-rata sebesar 62,57% pada kondisi awal. Berdasarkan keterangan guru, ketika pembelajaran berlangsung siswa bersikap pasif sehingga guru kurang bisa mengetahui hal-hal yang belum dipahami siswa. Sehingga hal ini berdampak pada rendahnya penguasaan konsep siswa yang ditunjukkan dengan adanya nilai ulangan harian yang berada dibawah standar tuntas yaitu 61. Capaian konsep yang rendah ini dapat terlihat dari dokumen data yang ada di lapangan yaitu nilai rata-rata tes kemampuan awal untuk materi sistem ekosistem dan pencemaran adalah 57,25. Alternatif masalah yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran sehingga penguasaan konsep materi meningkat, melalui jurnal belajar dengan inovasi penggunaan media pembelajaran melalui macromedia flash. Melalui jurnal belajar, siswa dapat mendeskripsikan kembali apa yang sudah dipelajari dan menemukan hal-hal yang masih dirasa lemah. Guru perlu mengadakan penilaian diri sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dalam kualitas proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan penguasaan konsep. Jurnal belajar membantu guru menemukan kesulitan kesulitan yang dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran pada saat itu. Jurnal belajar dikembangkan untuk membantu siswa untuk belajar secara mandiri, dan memperoleh hasil yang optimal melalui kesulitan-kesulitan yang dapat dapat teridentifikasi dan memungkinkan perbaikan yang perlu dilakukan oleh guru. Jurnal belajar merupakan wadah bagi para siswa untuk menuliskan ide dan perasaan yang dialaminya ketika belajar. Melalui jurnal belajar, siswa dapat menuliskan secara rutin dan disiplin mengenai yang dipelajarainya, apa yang masih dipandang lemah, dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan oleh guru. Media pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pembelajaran. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memotivasi, mempengruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh

guru. Salah satu program software yang sedang berkembang adalah macromedia flash. Macromedia flash merupakan salah satu program software yang mampu menyajikan visual secara jelas kepada siswa dan materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar animasi. Pernyataan ini didukung dari hasil wawancara menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 Surakarta masih jarang menggunakan media visual meskipun dalam bentuk presentasi, sementara di sekolah tersebut terdapat sarana yang mendukung seperti laboratorium multimedia. Penulis berharap penerapan jurnal belajar dengan macromedia flash untuk pokok bahasan ekosistem dan pencemaran mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sehinggga penguasaan konsep siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil judul penelitian: PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di depan yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran yang dilakukan guru belum dapat mengaktifkan siswa di dalam pembelajaran. 2. Kurangnya motivasi dan partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran, memerlukan penggunaan jurnal belajar untuk membantu siswa di dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami saat pembelajaran sehingga dapat menjadikan siswa lebih termotivasi dan berpartisipasi. 3. Kurangnya motivasi dan partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran, sehingga perlu dilakukan penggunaan media pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi siswa sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

4. Kurangnya motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat mengakibatkan penguasaan konsep menjadi rendah sehingga perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran agar penguasaan konsep siswa meningkat. C. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang muncul dari topik kajian yang dilakukan, maka pembatasan diperlukan guna memperoleh kedalaman kajian dan untuk menghindari perluasan permasalahan. Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah: 1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.6 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2007/2008. 2. Objek Penelitian a. Jurnal belajar merupakan alat refleksi setelah proses pembelajaran. Peran guru dalam menggunakan jurnal belajar adalah merangkum hasil jurnal belajar siswa, sehingga jurnal belajar ini dibatasi pada keterlibatan siswa dan guru dalam kegiatan penulisan jurnal belajar. b. Media yang digunakan adalah Macromedia Flash untuk materi ekosistem dan pencemaran c. Materi pelajaran yang digunakan dibatasi pada pembelajaran biologi pokok bahasan ekosistem dan pencemaran. d. Penilaian kualitas pembelajaran meliputi pengukuran motivasi belajar melalui angket, partisipasi siswa melalui kegiatan observasi dan penyebaran angket, dan penguasaan konsep disetiap siklus melalui kegiatan observasi, penyebaran angket, dan tes. Tes diukur berdasarkan kenaikan hasil tes kognitif pada siklus I untuk ekosistem, siklus II untuk materi pencemaran dan tes kemampuan akhir untuk materi ekosistem dan pencemaran secara menyeluruh. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu apakah pembelajaran menggunakan jurnal belajar dengan macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi pada siswa kelas X.6 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2007/2008?

E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi pada siswa kelas X.6 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2007/2008 dengan menerapkan jurnal belajar dengan macromedia flash. F. Manfaat Penelitian Pembelajaran dengan menggunakan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru: a. Menyajikan sebuah pilihan untuk mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan jurnal belajar dengan media pembelajaran macromedia flash. b. Membangkitkan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Memberikan pengalaman secara nyata kepada siswa melalui keberadaan media macromedia flash sebagai perangsang munculnya keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat b. Teridentifikasi kesulitan yang dialami siswa didalam pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar. c. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. 3. Bagi sekolah a. Menyusun program peningkatan kualitas pembelajaran biologi pada tahap berikutnya. b. Hasil penelitian yang didapatkan dapat digunakan untuk perbaikan pada kualitas pembelajaran.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penerapan jurnal belajar melalui media pembelajaran macromedia flash pada proses pembelajaran Siklus I dan Siklus II disimpulkan bahwa penggunaan jurnal belajar dengan macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi ekosistem dan pencemaran. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar referensi penelitian lanjut di SMA Negeri 2 Surakarta 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Surakarta, yakni bahwa kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan penerapan jurnal belajar dengan macromedia flash C. SARAN 1. Kepada Sekolah a. Perlu adanya penambahan fasilitas yang ada di sekolah dan pengoptimalan segala media dan fasilitas yang ada sehingga dapat lebih maksimal dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. b. Sekolah perlu membuka diri dengan berbagai lembaga pendidikan maupun instansi lain untuk lebih meningkatkan kualitas terutama dalam hal pembelajaran di kelas. 2. Kepada Guru a. Hendaknya guru dapat menyajikan pembelajaran melalui penerapan penerapan jurnal belajar melalui media pembelajaran macromedia flash dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran biologi. 3. Kepada Siswa

a. Hendaknya siswa meningkatkan partisipasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga kualitas proses belajar meningkat b. Siswa yang mempunyai kemampuan lebih hendaknya tidak ragu dalam mentransfer atau menularkan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki temannya. c. Siswa yang merasa kurang paham terhadap materi harus selalu aktif bertanya baik kepada guru maupun teman kelompok. d. Hal-hal yang merupakan kesulitan dalam kelompok sebaiknya dikonsultasikan dengan guru. e. Kepada Peneliti a. Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis sedapat mungkin terlebih dahulu menganalisis kembali perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti ini untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dan karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut dilakukan. b. Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkap dan dikembangkan dari variabel-variabel yang telah disebutkan di depan. Hendaknya peneliti lain dapat mengembangkan instrumen-instrumen yang jauh lebih baik dalam mengungkapkan aspek-aspek lainnya.