KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Krangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013

Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang mungkin menggunakan salah satu dari arti kata tersebut sesuai dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB II. Kajian Teoretis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan nama lain

II. KAJIAN PUSTAKA. anak-anak diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan. yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.

PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN TANGRAM GEOGEBRA UNTUK MENEMUKAN LUAS PERSEGI

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian efektivitas pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih baik. Lie (2002: 5) berpendapat belajar adalah suatu kegiatan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Discovery Learning merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY (PENEMUAN)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengisi ruang bangun. Kalau satuan volume yang digunakan. beraturan misalnya batu yang ditemukan di jalan 18.

UPAYA MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING. Etik

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

I. PENDAHULUAN. inovatif. Menyadari bagaimana cara memikirkan pemecahan permasalahan

1. Pengertian Strategi : Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (discovery

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN. Pardomuan Nauli Josip Mario Sinambela. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menulis, menulis merupakan proses yang dilakukan oleh penulis untuk

BAB 1 PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK DAN TAKTIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Discovery Learning berbasis Adiwiyata Materi Aljabar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V PEMBAHASAN. mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

APRESIASI TEKS CERPEN DI SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN. Lalu Wirajayadi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dalam pembelajaran yaitu: 1) kemampuan melakukan penalaran. 5) keterampilan komunikasi (Trisni dkk, 2012: 3).

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN METODE PAMERAN BERJALAN BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIII

NaskahPJOK 2014 MATERI PENDAMPINGAN IMPLEMENTAS KURIKULUM 2013 DIKMEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KONSEP ILMU EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN DAN PENERAPAN METODE PENEMUAN (DISCOVERY), INKUIRI, PERMAINAN (GAMES), DAN PEMBERIAN TUGAS SERTA KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI A.

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

MEMBANGUN KERANGKA PEMBELAJARAN BERKARAKTER YANG MENCERDASKAN PEMBELAJAR. Agus Sujarwanta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Joyce & Weil (dalam Rusman, 2011: 133) menyatakan bahwa model

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

DISCOVERY LEARNING DALAM MATA KULIAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN PENEMUAN DIRI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nadia Dezira Hasan, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan pendapat Hamalik (2004: 28) yang menyatakan bahwa belajar

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MENEMUKAN RUMUS BARISAN ARITMATIKA BERBANTUAN ALAT PERAGA SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. dengankepercayaan dan keyakinanbahwaanak-anak dapat dididik, anak-anak dapat

PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

I. PENDAHULUAN. kita lakukan. Bukan untuk mencari jawaban semata, tetapi yang terlebih utama

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN BANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diberikan oleh orang tuanya dan ketika menjadi siswa ataupun

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

PENGARUH DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN ANALITIS DALAM MENEMUKAN KONSEP KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERYLEARNING UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORI. penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

Pengertian Pendekatan

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta 2), 3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

METODE INKUIRI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) Oleh : Legiman, S.Pd., M.Pd. Widyaiswara Muda LPMP DIY

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KEDUNGWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SCIENTIFIC DISCOVERY

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. akibat interaksi individu dengan lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

Implementasi Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING

Transkripsi:

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1

1.3b MODEL DISCOVERY LEARNING 2

Discovery Learning Belajar diskoveri memberi penekanan pada keakifan siswa, berpusat pada siswa dimana siswa menemukan ide dan mendapatkan maknanya. Belajar pemecahan masalah memberikan suatu struktur untuk diskoveri yang membantu internalisasi belajar dan mengarah kepada pemahaman yang lebih besar. Learning by doing guru berperan sebagai pembimbing Peserta didik menjadi problem solver. Peserta didik melakukan berbagai kegiatan: menghimpun informasi, membandingkan, mengategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan. kegiatan berbentuk eksperimen inductive learning. Perbandingan Fokus: Discovery, Problem-based, Inquiry-based learning 3

Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan Membantu peserta didik memperbaiki dan meningkatkan keterampilan dan proses kognitif. Pengetahuan yang diperoleh menjadi sangat pribadi dan melekat. Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa menyelidiki. Metode ini memungkinkan peserta didik berkembang sesuai dengan kecepatannya sendiri. Peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. 4

Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan Siswa lebih percaya diri karena tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan sangat tinggi (high level engegement). Siswa dan guru sama-sama berperan aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Guru bahkan dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik; Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru; 5

Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri; Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang; Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya; Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar; Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. Implementasi belajar diskoveri disesuaikan dengan level pengalaman siswa: guided discovery, modified discovery, dan open discovery. 6

Langkah-Langkah Operasional 1. Langkah Persiapan a. Menentukan tujuan pembelajaran b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya) c. Memilih materi pelajaran. d. Menentukan topik-topik yang akan didiskusikan (dari contoh-contoh generalisasi) e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya f. Mengatur topik-topik pembahasan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak 7

Langkah-Langkah Operasional 2. Pelaksanaan a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. 8

Langkah-Langkah Operasional b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) 9

Langkah-Langkah Operasional c. Data collection (Pengumpulan Data) Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. 10

Langkah-Langkah Operasional d. Data Processing (Pengolahan Data) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu 11

Langkah-Langkah Operasional e. Verification (Pembuktian) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. 12

Langkah-Langkah Operasional f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi 13

PENILAIAN Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan mencakup penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. 14

TERIMA KASIH 15