Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari. Abstract I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengharamkan bunga bank yang didalamnya terdapat unsur unsur riba kantor di tahun 2012 menjadi di tahun 2014.

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang perlu mengutamakan kualitas pelayanan. Apabila bank tidak mampu

1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bank syariah di Indonesia diawali dengan munculnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

Sikap Konsumen Terhadap Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. persoalan bunga bank. Oleh karena itu, dipandang perlu adanya bank syariah yang bebas dari segala bentuk praktek bunga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peluang bagi pelaku bisnis. Tantangannya, perusahaan harus tetap survive

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini pembangunan infrastruktur di kota-kota besar baik

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah bank dan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan bisnis perbankan dalam era saat ini semakin ketat,

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

ANALISA SIKAP TERHADAP PERILAKU PENGUSAHA UKM PADA PELAKSANAAN KREDIT PROGRAM KEMITRAAN BNI DI SENTRA KREDIT KECIL (SKC) CABANG BOGOR.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

Transkripsi:

SIKAP NASABAH BANK KONVENSIONAL TERHADAP PERBANKAN SYARIAH PASCA FATWA MUI (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto) Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari Abstract Conventional banking in Indonesia have been surprised with fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) about excessive interest. Some people who reject it would be worry about rush in conventional bank. The purpose of this research is to know the attitude of conventional bank s customer toward syariah-banking, especially PT Bank Muamalat Indonesia Purwokerto. Fishbein s model is used to analysize the attitude of conventional bank s customer toward syariah banking. Then using interval scale, its score would be categorized in five interval namely very positive, positive, neutral, negative and very negative. It shown that the people who has account in conventional bank, have neutral attitude toward syariah-banking pasca fatwa MUI. Keywords: attitude, conventional bank, syariah-banking. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan konvensional di Indonesia digemparkan dengan adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Fatwa yang diputuskan melalui Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-indonesia tanggal 22 Syawal 1424 H atau 16 Desember 2003, dengan eksplisit menyebutkan praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba. Dengan demikian praktek pembungaan uang ini termasuk salah satu bentuk riba, dan riba haram hukumnya. Reaksi masyarakat yang mendukungnya menyambut dengan rasa syukur, sebagian masyarakat yang lain justru mempersoalkannya. Bukan hanya dari masyarakat non muslim tetapi juga muncul dari tokoh-tokoh Islam. Kekhawatiran yang muncul dari sejumlah kalangan yang menolak fatwa adalah bakal terjadinya penarikan dana besar-besaran (rush) dari bank konvensional. Sementara bank syariah jumlahnya masih terbatas dan belum siap menampung dana tersebut. Sebuah simulasi tim Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) mengungkapkan akan ada pengalihan dana dari bank konvensional Dosen Fakultas Ekonomi Unsoed 95 Sikap Nasabah Bank Konvensional..(Umi W,Nurhayati I,Utami P)

ke bank syariah sebesar 11 persen dari total dana pihak perbankan sekitar Rp 800 trilyun, atau senilai Rp 88 trilyun (Modal No 15/II-Januari 2004). Namun demikian, Bank Indonesia melihat perbankan syariah belum mampu mangambil alih market share perbankan nasional secara umum. Hal ini dilihat dari infrastruktur perbankan syariah yang belum lengkap. Seperti kita ketahui, beberapa bank konvensional sebenarnya telah menawarkan sistem perbankan syariah, namun belum menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Perbankan syariah yang dapat dijumpai di Purwokerto, salah satunya adalah PT Bank Muamalat Indonesia. Dengan banyaknya perbankan syariah yang muncul, kemudian didukung pula keluarnya fatwa MUI yang menyatakan bunga bank riba, maka untuk mengetahui sikap nasabah bank konvensional terhadap perbankan syariah perlu dilakukan penelitian ini. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: "Bagaimana sikap nasabah bank konvensional terhadap perbankan syariah pasca fatwa MUI?" C. Tinjauan Pustaka Kebijaksanaan dalam pemasaran ditentukan salah satunya oleh perilaku konsumen. Menurut Dharmmesta dan Handoko (1997) perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut. Dalam beberapa hal perilaku konsumen berbeda dengan perilaku pembeli. Dalam hal ini Dharmmesta dan Handoko (1997) menyatakan bahwa perilaku pembeli dapat mengandung dua pengertian, yang pertama adalah jika diterapkan pada perilaku konsumen lebih menunjukkan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam proses pertukaran uang (atau kekayaan lain) dengan barang-barang dan jasa-jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan pertukaran ini. Pengertian kedua mempunyai arti sebagai perilaku langganan, yang sering digunakan sebagai sebutan yang lebih inklusif daripada perilaku konsumen seperti pada pembelian lembaga-lembaga, organisasi dan pedagang. Secara teoritis perilaku dibedakan dari sikap, dimana sikap diartikan sebagai suatu kecenderungan potensial untuk mengadakan reaksi, sehingga dapat dikatakan bahwa sikap selalu mendahului perilaku. Salah satu teori perilaku adalah Reasoned Action Model yaitu teori yang disempurnakan oleh Martin Fishbein dan Ajzen yang sebelumnya disebut Behavioral Intention Model (Ajzen dan Fishbein, dalam Dharmmesta, 1992). Model ini membahas tentang kaitan antara sikap, norma subyektif, minat berperilaku dan perilaku. Model ini didasarkan pada pemikiran 96 PERFORMANCE:Vol.6 No.1 September 2007:(p.95 105)

bahwa sikap dibentuk oleh komponen keyakinan atau kepercayaan (beliefs) dan perasaan (feelings). Kekuatan keyakinan (bi) adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara suatu objek dengan ciri-cirinya (atribut) yang relevan. Kekuatan keyakinan atau kepercayaan produk atau merek konsumen dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dengan suatu objek. Kepercayaan akan ciri atau konsekuensi produk cenderung lebih kuat ketika didasarkan pada pengalaman nyata penggunaan suatu produk. Kepercayaan yang dibentuk secara tidak langsung melalui promosi, akan cenderung lebih lemah. Hal yang dikaitkan dengan kepercayaan pada model Fishbein adalah evaluasi (ei) yang mencerminkan seberapa baik konsumen menilai suatu ciri (atribut). Komponen evaluasi dapat diukur dengan meminta konsumen menyebutkan evaluasi mereka (rasa suka mereka terhadap) setiap kepercayaan utama. Menurut Thurstone dalam Dharmmesta, H (1997) sikap dipandang sebagai afeksi (affect) bagi atau melawan suatu objek psikologi. Peter dan Olson (2000) menyatakan bahwa afeksi mengacu pada tanggapan perasaan atau sesuatu yang dirasakan seseorang, dimana tanggapan tersebut dapat berupa emosi, perasaan tertentu, suasana hati dan evaluasi. Setiap jenis afeksi dapat melibatkan tanggapan positif atau negatif, sebagai contoh perasaan dapat diungkapkan dengan menyenangkan dan tidak menyenangkan. Sikap dilakukan oleh konsumen berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari hal lain. Sikap konsumen bisa merupakan sikap positif atau negatif terhadap produk-produk tertentu, sehingga konsumen bisa memiliki sikap yang berbeda untuk berbagai variasi konsep umum yang sama. Dengan mempelajari keadaan jiwa dan keadaan pikir dari sikap seseorang diharapkan dapat menentukan perilaku seseorang. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan dari kebudayaan dan lingkungan sosialnya. Dalam penelitian ini, permasalahan akan dibatasi pada sikap konsumen saja. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap nasabah bank konvensional terhadap perbankan syariah pasca fatwa MUI. II. METODE PENELITIAN A. Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu ekonomi dengan penekanan pada perilaku konsumen. 97 Sikap Nasabah Bank Konvensional..(Umi W,Nurhayati I,Utami P)

B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan atau applied research. Alasan digunakannya penelitian terapan adalah untuk memperoleh informasi tentang sikap nasabah bank konvensional terhadap perbankan syariah pasca fatwa MUI. C. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (FE Unsoed) Purwokerto, yang menjadi nasabah salah satu bank konvensional. D. Variabel Penelitian Evaluasi (e i ) dan keyakinan (b i ) responden terhadap atribut: a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi, yang diukur dengan menggunakan skala perbedaan semantis. b. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segeram akurat dan memuaskan, yang diukur dengan menggunakan skala perbedaan semantis. c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, yang diukur dengan menggunakan skala perbedaan semantis. d. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan, yang diukur dengan menggunakan skala perbedaan semantis. e. Empati (empaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan, yang diukur dengan menggunakan skala perbedaan semantis. Sikap nasabah bank konvensional terhadap perbankan syariah pasca fatwa MUI. E. Definisi Operasional Variabel Evaluasi (e i ) adalah seberapa baik konsumen menilai suatu ciri (atribut) dari perbankan syariah. Keyakinan (b i ) adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara suatu objek dengan ciri-cirinya (atribut) yang relevan. Sikap nasabah bank konvensional terhadap perbankan syariah pasca fatwa MUI adalah suatu kecenderungan potensial untuk mengadakan reaksi terhadap perbankan syariah pasca fatwa MUI, baik secara positif maupun negatif. F. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan 98 PERFORMANCE:Vol.6 No.1 September 2007:(p.95 105)

instrumen kuisioner yang disebarkan pada mahasiswa FE Unsoed yang menjadi nasabah salah satu bank konvensional. G. Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FE Unsoed yang menjadi nasabah salah satu bank konvensional. H. Metode Pengambilan Sampel Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan metode non probability sampling (convenience sampling) yang berasal dari seluruh mahasiswa FE Unsoed yang menjadi nasabah salah satu bank konvensional. Alasan digunakannya metode ini karena elemen populasi yang dijadikan sampel adalah yang paling cepat dan paling mudah. I. Analisis Data Untuk mengetahui skor sikap terhadap objek, dalam hal ini perbankan syariah digunakan rumus: Atitude o = b i e i Dimana: Atitude o = sikap terhadap objek (perbankan syariah). b i = tingkat kepercayaan bahwa objek sikap memiliki atribut tertentu (atribut ke-i). e i = dimensi evaluatif terhadap atribut ke-i yang dimiliki objek sikap. = mengindikasikan adanya beberapa atribut yang dikenal, dimana melalui atribut-atribut tersebut kombinasi b i dan e i dijumlahkan. Untuk menginterpretasikan skor sikap yang diperoleh dari rumus diatas, dapat menggunakan skala interval dengan rumus sebagai berikut (Simamora,2000): Skala interval = {a(m - n)}/b Dimana: a = jumlah atribut m = skor tertinggi yang mungkin terjadi n = skor terendah yang mungkin terjadi b = jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk (b) untuk mengukur sikap terhadap perbankan syariah adalah skala lima yang dikategorikan mulai dari sikap sangat negatif, negatif, netral, positif, dan sangat positif. 99 Sikap Nasabah Bank Konvensional..(Umi W,Nurhayati I,Utami P)

III. HASIL PENELITIAN A. Proses Penelitian Sasaran penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa strata 1 (S1) Jurusan Manajemen FE Unsoed Purwokerto yang menjadi nasabah bank konvensional. Menurut data bagian administrasi kemahasiswaan jumlah mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2000/2001 sampai dengan 2004/2005 sebanyak 846 orang. Proses pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih berdasarkan kategori sampel yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu convenience sampling. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara pembagian langsung oleh peneliti kepada responden yang mudah ditemui. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 118 mahasiswa. Namun jumlah responden tersebut akan dibulatkan menjadi 120 mahasiswa. Jumlah kuesioner yang disebar ke responden sebanyak 15 Setelah melalui proses editing maka kuesioner yang layak digunakan sebanyak 140, tetapi jumlah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 120, dengan rincian seperti pada tabel berikut: Tabel Alokasi Sampel Responden Berdasarkan Angkatan No. Angkatan Jumlah 2000/2001 2001/2002 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2 22 51 8 37 Jumlah 120 Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh data bahwa responden rata-rata memiliki satu rekening pada bank konvensional, namun demikian ada beberapa responden yang memiliki rekening lebih dari satu baik pada bank konvensional maupun bank syariah. Adapun data mengenai jumlah responden yang memiliki rekening pada bank konvensional dapat dilihat pada tabel berikut. 100 PERFORMANCE:Vol.6 No.1 September 2007:(p.95 105)

Tabel Data Rekening Responden pada Bank Konvensional dan Bank Syariah No. Bank Konvensional Jumlah (mahasiswa) 6. 7. 8. 9. 10. 1 1 BNI 46 BCA Bank Mandiri BRI BPD LippoBank BII BTN BMI BMT Bukopin Permatabank 67 14 17 30 3 5 1 4 3 1 1 1 Adapun data mengenai jumlah mahasiswa yang mengetahui fatwa MUI tentang bunga adalah riba dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Data Jumlah Mahasiswa tentang Fatwa MUI No. Fatwa MUI Jumlah Tahu Tidak Tahu 97 23 Jumlah 120 B. Analisis Hasil Penelitian Model Fishbein dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui skor sikap terhadap perbankan syariah, dalam hal ini BMI Purwokerto.Untuk menginterpretasikan skor sikap yang diperoleh dari model tersebut terlebih dahulu dibuat skala interval berdasarkan skor jawaban pada kuisioner yang terdiri dari 10 pernyataan untuk masing-masing variabel. Skor tertinggi yang mungkin terjadi dalam interval tersebut adalah 490 yang diperoleh apabila responden memberikan tanggapan sangat setuju untuk semua pernyataan yang ada. Skor terendah yang mungkin terjadi dalam interval tersebut adalah 10 yang diperoleh apabila responden memberikan tanggapan sangat tidak setuju untuk semua pernyataan yang ada. Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk (b) untuk mengukur sikap terhadap perbankan syariah adalah skala lima yang dikategorikan mulai dari sikap 101 Sikap Nasabah Bank Konvensional..(Umi W,Nurhayati I,Utami P)

sangat negatif, negatif, netral, positif, dan sangat positif. Sehingga perhitungan skala interval adalah sebagai berikut: Skala interval = {1(490-10)}/5 = 96 Untuk memudahkan interpretasi, skala interval dibuat dalam bentuk desimal yaitu 95,9. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui interval untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Interval Sikap Responden terhadap Perbankan Syariah Khususnya BMI Purwokerto No. Kategori Interval Sangat Negatif Negatif Netral Positif Sangat Positif 10 105,9 106 201,9 202 297,9 298 393,9 394 490,0 Berdasarkan kuisioner dapat diketahui bahwa 97 responden mengetahui fatwa MUI tentang bunga adalah riba. Sikap responden tersebut terhadap perbankan syariah ditunjukkan oleh tabel berikut. Tabel Sikap Responden yang Mengetahui Fatwa MUI terhadap Perbankan Syariah Khususnya BMI Purwokerto No. Kategori Jumlah Persentase Sangat Negatif Negatif Netral Positif Sangat Positif 2 16 51 25 3 2,1 % 16,5 % 52,6 % 25,8 % 3 % Jumlah 97 100 % Tabel 5 menunjukkan bahwa 52,6 persen responden memiliki sikap netral terhadap perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. Responden yang memiliki sikap sangat positif hanya sebesar 3 persen. Sebesar 2,1 persen responden menilai sangat negatif terhadap perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. Berdasarkan kuisioner dapat diketahui bahwa 23 responden tidak mengetahui fatwa MUI tentang bunga adalah riba. Sikap responden tersebut 102 PERFORMANCE:Vol.6 No.1 September 2007:(p.95 105)

terhadap perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto ditunjukkan oleh tabel berikut. Tabel 6. Sikap Responden yang Tidak Mengetahui Fatwa MUI terhadap Perbankan Syariah Khususnya BMI Purwokerto No. Kategori Jumlah Persentase Sangat Negatif Negatif Netral Positif Sangat Positif 2 9 9 3-8,8 % 39,1 % 39,1 % 13,0 % - Jumlah 23 100 % Tabel 6 menunjukkan bahwa banyaknya responden yang memiliki sikap netral sama dengan sikap negatif masing-masing sebesar 39,1 persen. Dalam hal ini tidak ada responden yang memiliki sikap sangat positif. Sebesar 8,8 persen responden menilai sangat negatif terhadap perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. Secara keseluruhan sikap responden terhadap perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto pasca fatwa MUI tentang bunga adalah riba dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Sikap Responden terhadap Perbankan Syariah Khususnya BMI Purwokerto Pasca Fatwa MUI No. Kategori Jumlah Persentase Sangat Negatif Negatif Netral Positif Sangat Positif 4 25 60 28 3 3,3 % 20,8 % 50 % 23,4 % 2,5 % Jumlah 120 100 % Tabel 7 menunjukkan bahwa 50 persen responden memiliki sikap netral terhadap perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. Responden yang memiliki sikap sangat positif hanya sebesar 2,5 persen. Sebesar 3,3 persen 103 Sikap Nasabah Bank Konvensional..(Umi W,Nurhayati I,Utami P)

responden menilai sangat negatif terhadap perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto. Berdasarkan data responden dapat diketahui bahwa ada tiga responden yang menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia dan satu responden merupakan nasabah BMT Amanah. Dari keempat responden tersebut, tiga responden memiliki sikap netral dan satu responden memiliki sikap positif terhadap perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diketahui responden secara rata-rata menyatakan setuju bahwa keberadaan perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto sesuai kebutuhan (tuntutan agama, ketrampilan, profesi dan dunia kerja). Responden juga menyatakan setuju bahwa fatwa MUI tentang bunga adalah riba mendukung keberadaan perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. Prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto, dinilai sesuai dengan harapan responden pada umumnya. Responden menilai netral bahwa lokasi perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto dapat dijangkau dengan mudah. Penilaian netral terhadap lokasi perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto disebabkan karena sebagian besar responden belum mengetahui lokasi BMI Purwokerto dan keberadaannya baru terhitung sejak tahun 200 Responden juga menilai setuju bahwa kegiatan usaha dan produk-produk perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto sesuai kebutuhan. Perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto dinilai dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan. Karena sebagian besar responden belum menjadi nasabah perbankan syariah maupun BMI Purwokerto maka responden menilai netral bahwa perbankan syariah maupun BMI telah memiliki perlengkapan kantor yang modern. Responden juga menilai netral bahwa perbankan syariah telah memiliki kelengkapan fasilitas dalam menjalankan usahanya karena responden belum merasakan jasa pelayanan perbankan tersebut. Perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto dinilai mampu memberikan jaminan keamanan bagi nasabah. Responden juga menilai setuju bahwa perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto mampu bersaing dengan bank-bank konvensional yang ada. Secara umum responden memiliki sikap netral terhadap perbankan syariah, khususnya BMI Purwokerto. Hal ini disebabkan karena dari 120 responden hanya ada tiga responden yang telah menjadi nasabah BMI Purwokerto sedangkan sisanya belum menjadi nasabah perbankan syariah maupun BMI Purwokerto, sehingga responden belum merasakan jasa pelayanan perbankan tersebut. Keluarnya fatwa MUI tentang bunga adalah riba pada Desember 2003 memang akan mendukung keberadaan perbankan syariah tetapi dalam hal ini tidak berarti nasabah bank-bank konvensional akan secara langsung beralih ke perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto. Hal ini didukung oleh sikap netral responden terhadap perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto. 104 PERFORMANCE:Vol.6 No.1 September 2007:(p.95 105)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nasabah bank konvensional memiliki sikap netral terhadap perbankan syariah khususnya BMI Purwokerto pasca fatwa MUI. B. Saran Dengan dikeluarkannya fatwa MUI tentang bunga adalah riba, akan mendukung keberadaan perbankan syariah maupun BMI Purwokerto. Hal ini merupakan peluang bagi perbankan syariah terutama BMI Purwokerto yang baru berdiri tahun 2003 lalu, untuk melakukan promosi secara lebih agresif dalam menarik calon nasabahnya melalui brosur, spanduk, iklan baik cetak maupun elektronik dan sebagainya. Dengan promosi tersebut perbankan syariah dan BMI Purwokerto dapat memperkenalkan produknya serta menarik calon nasabah untuk menjadi nasabah pada perbankan syariah tersebut. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 200 Bisnis Syariah Pasca Fatwa Riba. Modal No 15/II-Januari 200 Hal. 8-9. Dharmmesta, B.S. dan Handoko, Hani. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis Perilaku Konsumen). BPFE. Yogyakarta. Dharmmesta, B.S. 199 Riset tentang Minat dan Perilaku Konsumen: Sebuah Catatan dan Tantangan bagi Peneliti yang Mengacu pada Theory of Reasoned Action. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Tahun VII. No Hal 39-5. 1997. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 1 No Hal 73-88.. 1997. Keputusan-Keputusan Strategik untuk Mengeksploitasi Sikap dan Perilaku Konsumen. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 1 No Hal 1-17. Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Erlangga. Jakarta Simamora Bilson. 200 Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 105 Sikap Nasabah Bank Konvensional..(Umi W,Nurhayati I,Utami P)