I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

Mengelola Budaya Organisasi

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

Mengelola Budaya Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kinerja dari pegawainya yang dimana setiap pegawai merupakan

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

Budaya Organisasi di Kantor Desa Sidamulih Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Winda Widianingsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dimensi efektivitas berkaitan dengan pencapaian untuk kerja yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

I. PENDAHULUAN. dan sistem. Sumber daya organisasi terpenting yang harus dimiliki oleh instansi

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orang orang yang

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. atau tugas umum, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB V BUDAYA ORGANISASI SPIRITUAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

PENGARUH KOMPENSASI, KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PT. SUPARMA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi sehingga diperlukan pula peran yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rogers&Kincaid

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul Pengaruh

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

LEMBAR KUESIONER PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP KEBERHASILAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Salah satu kuci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia atau tenaga kerja merupakan sumber daya yang sangat berharga dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Segala macam aktivitas tidak akan berjalan tanpa adanya manusia sebagai pelaksana. Untuk itu diperlukan usaha untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat tercipta kemajuan yang diinginkan yang sering disebut sebagai manajemen personalia. Besarnya peran sumber daya manusia dirasakan jauh melampaui peran yang dapat diberikan sumber daya lainnya, karena keberhasilan organisasi tergantung pada unsur sumber daya yang ada didalamnya. Masalah-masalah personalia dalam suatu perusahaan jika dilihat secara keseluruhan pada umumnya sangat kompleks. Hal ini timbul karena manajemen harus menghadapi berbagai macam masalah seperti kemajuan teknologi yang teramat cepat, pembatasan oleh berbagai peraturan pemerintah, penyusutan suplai energi dan sumber daya alam lainnya, pertumbuhan persaingan nasional dan pertumbuhan perkembangan kegiatan kolektif karyawan.

2 Sedangkan dari sisi dalam organisasi juga terdapat berbagai macam masalahmasalah yang harus dihadapi oleh manajemen perusahaan seperti semakin meningkatnya pendidikan karyawan, peningkatan heterogenitas angkatan kerja, pelonjakan biaya-biaya personalia, ketidaknyamanan hubungan antara manajemen atas dengan para karyawan, kemangkiran dan penurunan kinerja karyawan. Beberapa hal diantaranya dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi tersebut, baik dari pihak karyawan dalam perusahaan maupun pihak manajemen perusahaan. Kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam perusahaan secara umum dikatakan sebagai budaya perusahaan, yang menggambarkan posisi perusahaan di berbagai struktur di dalam masyarakat, artinya adalah bagaimana posisi perusahaan dalam pikiran masyarakat yang akan menciptakan suatu persepsi dalam masyarakat tentang perusahaan tersebut. Berbagai macam masalah tersebut harus dihadapi oleh pihak manejemen perusahaan, hal ini juga berarti bagaimana pihak perusahaan mengelola budaya dalam perusahaan untuk mendukung terealisasinya tujuan perusahaan. Menurut Chatman dan John dalam Amin Widjaja (2004: 1) sistem makna bersama yang dianut oleh anggota dalam organisasi satu dengan lainnya dikatakan sebagai budaya perusahaan, dengan asumsi ini pula budaya perusahaan menjadi aspek penting untuk dikelola dalam suatu organisasi dalam pencapaian target perusahaan yang efektif dan efisien.

3 American heritage dictionary mendefinisikan budaya secara lebih formal, sebagai totalitas pola prilaku, kesenian, kepercayaan, kelembagaan dan semua produk lain dari karya dan pemikiran manusia yang mencirikan suatu masyarakat atau penduduk yang ditransmisikan bersama. Peran budaya organisasi adalah sebagai sarana dalam menentukan arah organisasi yang tercermin pada nilai dasar organisasi tersebut seperti: 1. Kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan 2. Kebebasan karyawan dalam memberikan ide 3. Keterbukaan untuk melakukan komunikasi yang bebas, santai, dan bertanggungjawab. Setiap kali kita akan menghadapi budaya organisasi, apabila budaya itu bukan budaya kita, sifatnya yang mencolok dan tidak umum itu tampak aneh. Namun jika budaya itu adalah budaya kita sendiri, budaya itu sering berlangsung tanpa disadari. Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan cara umum melakukan segala sesuatu disebuah organisasi yang berlaku sekarang pada umumnya ditimbulkan oleh apa yang telah dilakukan sebelumnya dan tingkat sukses yang telah dimilikinya dengan usahausaha itu. Menurut Stephen P. Robbins (2006: 735) ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses pembentukan dan pewarisan budaya organisasi, yaitu cerita, ritual, symbol, dan material. Para pendiri organisasi menetapkan budaya awal tersebut dengan memproyeksikan suatu gambaran bagaimana organisasi nantinya yang diberikan kepada karyawan melalui proses sosialisasi yang kemudian mempengaruhi perilaku karyawan ditempat kerja.

4 Gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam dalam suatu budaya ini dapat berasal dari manapun, bisa dari perseorangan atau dari kelompok, dari tingkat bawah atau puncak organisasi. Tetapi dalam perusahaan dengan budaya perusahaan yang kuat, gagasan-gagasan ini tampaknya sering dihubungkan dengan pendiri atau pemimpin awal lainnya yang mengartikulasikannya sebagai suatu visi, strategi bisnis, filosofi atau ketiga-tiganya. Karakteristik budaya organisasi yang dapat dipakai sebagai acuan dalam memahami serta mengukur keberadaan budaya menurut Stephen P. Robbins (2006:721) yaitu: 1. Inisiatif individu. Tingkat tanggung jawab, kebebasan yang dimiliki setiap individu dalam mengemukakan pendapat. 2. Toleransi risiko. Sejauh mana karyawan untuk dapat bertindak agresif dan mengambil risiko. 3. Pengarahan. Sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. 4. Integrasi. Sejauh mana suatu organisasi/ perusahaan dapat mendorong unit-unit untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. 5. Dukungan manajemen. Sejauh mana para menejer dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas kepada bawahan. 6. Kontrol. Peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam suatu organisasi.

5 7. Identitas. Sejauh mana para anggota/ karyawan suatu organisasi perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu. 8. Sistem imbalan. Sejauh mana alokasi imbalan didasarkan atas kinerja/prestasi kerja karyawan. 9. Toleransi konflik. Sejauh mana para karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. 10. Pola komunikasi. Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal. Menurut Stephen Robbins (2006:724) dalam budaya kuat, nilai inti itu dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas. Budaya kuat akan mempunyai pengaruh yang besar pada perilaku anggota-anggotanya karena tingginya tingkat kebersamaan dan intensitas akan menciptakan iklim internal atas pengendalian perilaku yang tinggi. Stephen Robbins mengemukakan ciri-ciri budaya yang kuat yaitu yang pertama, menurunnya tingkat keluarnya karyawan. Kedua, ada kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi. Dan yang ketiga, ada pembinaan kohesif, kesetiaan, dan komitmen organisasi. Suatu hasil spesifik dari suatu budaya yang kuat seharusnya adalah menurunnya tingkat keluarnya karyawan. Suatu budaya yang kuat memperlihatkan kesepakatan yang tinggi dikalangan anggota mengenai apa yang akan dipertahankan oleh organisasi itu. Selanjutnya kualitas ini mengurangi kecenderungan karyawan untuk meninggalkan organisasi itu. Menurut Moh. Pabundu Tika (2006:109)

6 budaya organisasi kuat sebagai budaya berpengaruh positif terhadap perilaku dan kinerja pimpinan dan anggota sehingga kuat dalam menghadapi tantangan eksternal dan internal organisasi. Menurut A, A, Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9) mendefinisikan tentang kinerja karyawan (prestasi kerja) sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Toko Buku Fajar Agung di Tanjung Karang ada dua, yaitu yang berada di pasar tengah dan di Jl. Raden Intan. Untuk memudahkan dalam pembedaannya maka Toko Buku Fajar Agung yang dipasar Tengah penulis beri nama Toko Fajar Agung Pasar Tengah, sedangkan Toko Buku Fajar Agung yang di Jl. Raden Intan penulis beri nama Toko Buku Fajar Agung Raden Intan. Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah bergerak dalam penjualan grosiran sedangkan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan bergerak dalam penjualan secara eceran. Toko Buku Fajar Agung menjual buku, souvenir, serta alat-alat tulis kantor. Dalam menjalankan usahanya Toko Buku Fajar Agung Raden Intan menerapkan budaya organisasi. Berikut karakteristik budaya organisasi Toko Buku Fajar Agung: 1. Inisiatif individu. Karyawan Toko Buku Fajar Agung diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan ide-idenya. Dan diberikan kebebasan melakukan/menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri sejauh tidak berisiko tinggi.

7 2. Toleransi risiko. Toko Buku fajar Agung Tidak mentolerir karyawannya yang melakukan tugasnya dengan cara yang mengandung risiko tinggi. 3. Pengarahan. Karyawan Toko Buku Fajar Agung selalu diingatkan kepada tujuan perusahaan, ini dilakukan melalui ceramah pada saat seusai olah raga bersama dan diadakan rapat koordinasi setiap bulannya. 4. Integrasi. Toko Buku Fajar Agung selalu mengadakan rapat koordinasi bulanan. 5. Dukungan manajemen. Manajmen memberikan arahan-arahan kepada bawahannya pada setiap awal kegiatan mereka setiap paginya. 6. Kontrol. Toko Buku Fajar Agung menetapkan aturan-aturan untuk mengontrol prilaku kerja karyawannya. 7. Identitas. Toko Buku Fajar Agung selalu memperhatikan karyawannya agar selalu melakukan tugasnya sebagai bagian dari Toko Buku Fajar Agung, dengan memberikan pengarahan-pengarahan seusai olah raga bersama. 8. Sistem imbalan. Pada Toko Buku Fajar Agung sistem imbalannya didasarkan pada kinerja/prestasi kerja karyawan. Dengan memberikan bonus kepada karyawan yang mencapai target/berprestasi. 9. Toleransi konflik. Toko Buku Fajar Agung selalu memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengemukakan masalah/konflik yang di hadapi karyawan, dan kemudian di berikan pemecahannya oleh perusahaan. 10. Pola komunikasi. Pada Toko Buku Fajar Agung pola komunikasi yang diterapkan adalah pola komunikasi yang santai dan terbuka. Hingga bulan Desember Tahun 2005 Toko Buku Fajar Agung Raden Intan mempekerjakan 29 orang tenaga kerja yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

8 Tabel 1. Jumlah Karyawan Menurut Bidang Pekerjaan pada Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2005 No Bidang Pekerjaan Jumlah Karyawan (orang) 1 Direktur 1 2 Bagian alat tulis kantor 12 3 Bagian buku 7 4 Bagian kasir 2 5 Bagian pemasaran 3 6 Bagian administrasi dan umum 4 Jumlah 29 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2006 Sedangkan tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah adalah sebagai berikut: Tabel 2. Jumlah Karyawan Menurut Bidang Pekerjaan pada Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2005 No. Bidang Pekerjaan Jumlah Karyawan (orang) 1 Menejer 1 2 Kepala Bagian 4 3 Bagian Gudang 4 4 Bagian ADM & EDP 4 5 Bagian Kasir 2 6 Colector 1 7 Pramuniaga dan Pelayanan 11 Jumlah 27 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2006 Untuk mengetahui keberhasilan seorang karyawan dalam bekerja dapat dilihat dari kinerjanya. Tingkat kinerja karyawan dapat dilihat melalui penilaian terhadap realisasi penjualan yang dihasilkan oleh karyawan terhadap target yang ditetapkan perusahaan, tingkat produktivitas karyawan, tingkat perputaran karyawan dan tingkat absensi.

9 Toko Buku Fajar Agung Raden Intan selama Tahun 2005 menunjukkan kinerja yang relatif baik terlihat dari rata-rata realisasi yang melebihi target penjualan yang diperlihatkan oleh Tabel 3 berikut. Tabel 3. Target Penjualan dan Realisasi Penjualan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2005 Bulan Target Penjualan (Rupiah) Realisasi Penjualan (Rupiah) Tingkat Pencapaian Target (%) Januari 700.000.000 650.000.000 92,86 Februari 700.000.000 675.000.000 96,43 Maret 700.000.000 590.000.000 84,29 April 700.000.000 500.000.000 71,43 Mei 700.000.000 570.000.000 81,43 Juni 700.000.000 600.000.000 85,71 Juli 700.000.000 800.000.000 114,29 Agustus 700.000.000 1.300.000.000 185,71 September 700.000.000 1.400.000.000 200,00 Oktober 700.000.000 1.000.000.000 142,86 November 700.000.000 900.000.000 128,57 Desember 700.000.000 800.000.000 114,29 Jumlah 8.400.000.000 9.785.000.000 1397,86 Rata-rata 700.000.000 815.416.666,7 116,49 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2006 Tabel 3 di atas memperlihatkan bahwa target penjualan tetap selama setahun dan rata-rata realisasinya melampaui target meskipun tingkat pencapaian targetnnya sangat berfluktuasi tiap bulannya selama periode Tahun 2005. Pada awal dan akhir tahun, tingkat penjualan rendah jika dibandingkan rata-rata penjualan selama setahun, dan pada pertengahan tahun tingkat penjualannya melonjak melampaui rata-rata penjualan selama setahun, hal ini karena memasuki tahun ajaran baru.

10 Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah selama Tahun 2005 menunjukkan kinerja yang kurang baik terlihat dari rata-rata realisasi yang tidak mencapai target penjualan yang telah ditetapkan yang diperlihatkan oleh Tabel 4 berikut. Tabel 4. Target Penjualan dan Realisasi Penjualan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2005 Bulan Target Penjualan (Rupiah) Realisasi Penjualan (Rupiah) Tingkat Pencapaian Target (%) Januari 700.000.000 695.000.000 99,29 Februari 700.000.000 710.000.000 101,43 Maret 700.000.000 545.000.000 77,86 April 700.000.000 678.000.000 96,86 Mei 700.000.000 522.000.000 74,57 Juni 700.000.000 654.000.000 93,43 Juli 700.000.000 712.000.000 101,71 Agustus 700.000.000 425.000.000 60,71 September 700.000.000 800.000.000 114,29 Oktober 700.000.000 691.000.000 98,71 November 700.000.000 796.000.000 113,71 Desember 700.000.000 831.000.000 118,71 Jumlah 8.400.000.000 8.059.000.000 1.151,29 Rata-rata 700.000.000 671.583.333 95,94 Sumber: Toko Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2006 Tabel 4 di atas memperlihatkan bahwa target penjualan tetap selama setahun akan tetapi tingkat realisasinya berfluktuasi tiap bulannya selama periode Tahun 2005. Rata-rata tingkat pencapaian target penjualannya 95,94%. Ini dapat diartikan bahwa Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah tidak dapat memenuhi target penjualannya pada periode Tahun 2005 ini. Tingkat kinerja karyawan juga dapat dilihat dari tingkat perputaran karyawan selama waktu tertentu. Tingkat perputaran karyawan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.

11 Tabel 5. Tingkat Perputaran Karyawan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2005 Bulan TK Awal (orang) Masuk (orang) Keluar (orang) TK Akhir (orang) TK Perputaran (%) Januari 38 - - 38 - Februari 38 - - 38 - Maret 38 - - 38 - April 38-1 37 2,70 Mei 37 - - 37 - Juni 37 - - 37 - Juli 37 - - 37 - Agustus 37 - - 37 - September 37 - - 37 - Oktober 37-4 33 12,12 November 33-2 31 6,45 Desember 31-2 29 6,90 Total 28,17 Rata-rata 7,04 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2006 Menurut data pada Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa tingkat perputaran karyawan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan cukup tinggi, yaitu ditingkat ratarata 7,04%. Angka ini didapat dari jumlah karyawan yang keluar Tahun 2005 sebanyak 9 orang. Ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran karyawan cukup tinggi, dan sudah melampaui standar maksimum perusahaan, yaitu sebesar 2% per tahun. Tingginya perputaran karyawan pada tahun ini karena karyawan melanggar kode etik organisasi, yaitu mengambil mengambil barang yang bukan menjadi haknya, sehingga organisasi memutuskan hubungan kerja dengan karyawan tersebut. Sedangkan tingkat perputaran karyawan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah adalah sebagai berikut:

12 Tabel 6. Tingkat Perputaran Karyawan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2005 TK Awal Masuk Keluar TK Akhir TK Bulan Perputaran (orang) (orang) (orang) (orang) (%) Januari 26 - - 26 - Februari 26 - - 26 - Maret 26 - - 26 - April 26-1 25 4,00 Mei 25 - - 25 - Juni 25 1-26 - Juli 26 1-27 - Agustus 27 - - 27 - September 27-2 25 8,00 Oktober 25 - - 25 - November 25 - - 25 - Desember 25 2-27 - Total 12,00 Rata-rata 1,00 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2006 Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata tingkat perputaran karyawan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah sebesar 1%. Angka ini cukup rendah dan masih dalam taraf yang dapat ditoleransi karena masih dibawah standar perputaran karyawan perusahaan, dimana standar perputaran karyawan perusahaan maksimumnya adalah 2%. Selain itu tingkat kinerja karyawan juga dapat diukur dengan tingkat absensi karyawan per-periode waktu tertentu. Menurut Husein umar (2003:72) tingkat absensi karyawan dapat dihitung dengan rumus: Jumlah hari karyawan tidak bekerja Absensi = x 100% Jumlah hari kerja keseluruhan

Tingkat absensi karyawan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan pada Tahun 2005 dapat dilihat sebagai berikut: 13 Tabel 7. Absensi Karyawan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2005 Bulan Jumlah TK (a) Jumlah Hari Kerja (b) Jumlah Waktu Kerja (c = a x b) Jml. Absen (d) Tingkat Absensi (%) Absensi (e=(d/c).100%) Janurari 38 21 798 1 0,13 Februari 38 19 722 4 0,55 Maret 38 21 798 3 0,38 April 37 21 777-0,00 Mei 37 21 777-0,00 Juni 37 22 814 1 0,12 Juli 37 21 777-0,00 Agustus 37 22 814 4 0,49 September 37 21 777-0,00 Oktober 33 22 726 1 0,14 November 31 19 589-0,00 Desember 29 21 609 3 0,49 Rata-rata 0,19 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Raden Intan Tahun 2006 Tabel 7 dapat memperlihatkan bahwa rata-rata tingkat absensi karyawan perbulan Toko Buku Fajar Agung Raden Intan cukup rendah yaitu sebesar 0,19%. Hal ini menggambarkan bahwa suasana kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk didalamnya budaya organisasi cukup kondusif bagi karyawan. Sedangkan tingkat absensi karyawan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah pada Tahun 2005 adalah sebagi berikut:

Tabel 8. Absensi Karyawan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah Tahun 2005 Bulan Jumlah TK (a) Jumlah Hari kerja (b) Jumlah Waktu kerja (c = a x b) Jml. Absen (d) Tingkat Absensi 14 (%) Absensi (e=(d/c).100%) Januari 26 29 754 2 0,27 Februari 26 26 676 2 0,30 Maret 26 28 728 1 0,14 April 25 28 700 1 0,14 Mei 25 29 725 2 0,28 Juni 26 28 728 1 0,14 Juli 27 29 783 1 0,13 Agustus 27 29 783 1 0,13 September 25 28 700 2 0,29 Oktober 25 29 725 3 0,41 November 25 28 700 1 0,14 Desember 27 29 783 1 0,13 Rata-rata 0,21 Sumber: Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah, 2006 Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa absensi karyawan Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah juga rendah, yaitu rata-rata hanya 0,21%. Hal ini menggambarkan bahwa suasana kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk didalamnya budaya organisasi pada Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah juga cukup kondusif bagi karyawan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Toko Buku Fajar Agung.

15 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya budaya organisasi walaupun bukan satu-satunya tetapi juga merupakan faktor yang menentukan bagaimana kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Seorang karyawan akan mencapai kinerja yang baik apabila ia merasa nyaman bekerja dalam kebiasaankebiasaan yang ada di perusahaan. Ini dapat diartikan bahwa budaya perusahaan dapat mendukung dalam pencapaian kinerja karyawan demi pencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Dari uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah, yaitu: tingkat perputaran karyawan yang cukup rendah pada Toko Buku Fajar Agung Pasar Tengah yaitu sebesar 1% (Tabel 6) mengindikasikan karyawan cenderung nyaman dan cocok dengan nilai-nilai dan kebiasaan yang ada dalam organisasi. Akan tetapi rata-rata penjualan lebih rendah dari rata-rata target penjualan (Tabel 4) atau tidak mencapai target. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan: Bagaimanakah Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Toko Buku Fajar Agung? 1.3 Manfaat Penelitian dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dari budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan.

16 1.3.2 Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian adalah: 1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Toko Buku Fajar Agung Bandarlampung untuk mengambil langkah yang tepat dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan pada masa yang akan datang. 2. Sebagai sumber ilmu pengetahuan manajemen sumberdaya manusia dalam aspek budaya organisasi. 1.4 Kerangka Pikir Karyawan sebagai sumber daya, merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, karena karyawan inilah yang melaksanakan serta merealisasikan tujuan perusahaan, sehingga sudah menjadi tugas dan kewajiban perusahaan untuk memperhatikan dengan benar apa yang telah dicapai sehingga perusahaan dapat memberikan penghargaan. Budaya organisasi mempunyai peran yang strategis sebagai perekat yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda, sebagai sarana membentuk rasa ingin memiliki dan kebanggaan menjadi bagian dari organisasi. Budaya organisasi menggerakkan para karyawan senantiasa segar dengan ide-ide baru demi kepuasan pelanggan. Dengan menjiwai budaya organisasi membangun kemampuan membentuk iklim organisasi yang harmonis dengan komunikasi yang senantiasa mencapai perbaikan bersama. Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya.

17 Sistem makna bersama ini, bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi. Stepen P. Robbins yang disadur oleh H. Moh. Pabundu Tika menyatakan ada 10 karaktersitik yang apabila dicampur dan dikocok, akan menjadi budaya organisasi. Kesepuluh karakteristik budaya organisasi yaitu Inisiatif individu, toleransi risiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi konflik, dan pola komunikasi. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yan dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hubungan antara budaya organisasi dan kinerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut: Budaya organisasi: Inisiatif individu Toleransi risiko Arahan Integrasi Dukungan manajemen Kontrol Identitas Sistem imbalan Toleransi konflik Pola komunikasi Kinerja Karyawan: Produktivitas Tingkat absensi Tingkat perputaran karyawan Gambar 1. Kerangka pikir peneliti

18 1.5 Hipotesis Rumusan hipotesis berdasarkan latar belakang, masalah, tujuan dan kerangka pikir yang telah dikemukakan adalah budaya organisasi pada Toko Buku Fajar Agung memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.