KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

ŀpedoman Pencacahan Survei Perusahaan Industri Manufaktur Skala Menengah Besar 1

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG)

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

Indonesia - Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 2009

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS)

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2)

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Direktur Statistik Industri, Dr. Mudjiandoko, MA

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014)

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :...

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH)

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang Statistik. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3)

SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS

VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Indonesia - Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2014

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks

JASA TELEVISI BERBAYAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009

STRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I

No. 1/ 2 /DSM Jakarta, 22 September 1999 S U R A T E D A R A N


SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan Survei Kebutuhan Data 2014

I. PENGENALAN TEMPAT BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2013 PERHATIAN

18 Juni. Survei IKM Periode April 2015

VKBP15 - SLP REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 LEMBAGA PEMASYARAKATAN BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Daftar isi. 1. Layar Login Menu Laporan Rencana Edukasi... 3

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

Survei Khusus Koefisien Input (SKKI), 2009

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN

PEDOMAN PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK TAHUN 2016


SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 16 /BC/2012 TENTANG

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012

PENGUMPULAN DATA KEHUTANAN

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat daerah dapat dipahami dengan mudah dan diterapkan langsung di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota. Buku Pedoman Pengawas bertujuan untuk keseragaman pemahaman dalam melakukan pemeriksaan serta pengawasan kegiatan Survei Industri Besar dan Sedang di daerah sangat diperlukan. Ketekunan, ketelitian dan kepedulian para pengawas di daerah untuk menambah kinerja dalam melakukan pemeriksaan data akan mempengaruhi keakurasian data yang dihasilkan. Kritik dan saran dari pengguna untuk perbaikan kesempurnaan pedoman pengawas ini sangat diharapkan. Akhirnya pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan dan terwujudnya buku pedoman ini. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri DR. Mudjiandoko, MA Pedoman Sistem Pengolahan SIBS 2011 i

Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Bab I Pendauluan 1.1.... Lat ar Belakang... 1 1.2.... Tuj uan... 1 1.3.... Cak upan... 1 Bab II Program Aplikasi SIBS 2.1 Sistem Operasi dan PC yang Mendukung... 3 2.2 File Pendukung Program Aplikasi... 3 2.3 Instalasi Program Aplikasi Propinsi... 4 2.3.1 Instalasi Program Aplikasi tidak menggunakan LAN... 4 2.3.2 Instalasi Program Aplikasi menggunakan LAN... 4 2.4 Mengoperasikan Program Aplikasi... 5 2.4.1 Login Aplikasi... 6 2.4.2 Menu Utama... 7 2.4.2.1 Akses... 7 2.4.2.2 Proses... 7 2.4.2.2.1 Direktori Perusahaan I A... 7 2.4.2.2.2 Calon Perusahaan... 9 2.4.2.2.3 Kantor Pusat... 9 2.4.2.2.4 Calon Kantor Pusat Perusahaan... 9 2.4.2.2.5 Regenerasi... 9 2.4.2.2.6 Persiapan Pengolahan... 9 2.4.2.2.7 Pisah File... 10 2.4.2.2.8 Gabung File... 10 2.4.2.2.9 Lain... 10 2.5 Menu Master... 10 2.5.1 Wilayah... 10 2.5.2 Kode Pos... 11 2.5.3 KKI... 11 2.5.4 HS (Harminized System)... 11 2.5.5 Instansi 11 2.5.6 Sumber... 12 Pedoman Sistem Pengolahan SIBS 2011 ii

2.5.7 Kondisi... 12 2.5.8 Situasi... 12 2.5.9 Range Harga Bahan Bakar... 12 2.5.10 Range Harga Listrik... 12 2.5.11 Passwords... 13 2.6 Laporan... 13 2.6.1 Laporan Daftar I A... 13 2.6.2 Laporan Tabel I A... 14 Bab III Contoh Penerapan Program Aplikasi 3.1 Perbaikan Direktori Perusahaan... 16 3.2 Penerimaan dan Pengiriman Dokumen... 17 3.3 Pemasukan Calon Perusahaan Baru... 17 3.4 Pemberian Nomor... 18 3.5 Persiapan Pengolahan... 19 3.6 Penyiapan Aplikasi Kabupaten/Kota... 19 3.7 Penggabungan Data Kabupaten/Kota... 20 3.8 Data Entri dan Validasi... 21 Pengecekan Komponen Nilai Tambah Brutto... 28 Ringkasan... 30 Bab IV Penutup... 31 Pedoman Sistem Pengolahan SIBS 2011 iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. METODOLOGI... 1 1.3. FUNGSI PENGAWAS DAN PEMERIKSA... 2 1.4. PENGAWASAN... 2 1.5. PEMERIKSAAN... 3 BAB II PEMERIKSAAN ISIAN KUESIONER... 4 2.1. PEMERIKSAAN SECARA UMUM... 4 2.2. PEMERIKSAAN UNTUK SETIAP RINCIAN... 4 BAGIAN I. KETERANGAN UMUM... 7 BAGIAN II. PENGELUARAN... 8 BAGIAN III. PRODUKSI... 10 BAGIAN IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN LAIN YANG DITERIMA SELAMA TAHUN 2011... 11 BAGIAN V. MODAL TETAP... 12 BAGIAN VI. PERNYATAAN... 12 BAGIAN VII. RINGKASAN... 12 BAGIAN VIII. IDENTITAS PENGAWAS... 14

BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh jajaran petugas yang ada dalam struktur organisasi survei dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah. Agar pencacahan Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur menghasilkan data yang akurat dan cepat, maka perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan pemeriksaan kuesioner Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengisian kuesioner, konsistensi antar rincian dan juga pemberian kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar pelaksanaan Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2011 dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan buku pedoman untuk pemeriksaan isian kuesioner. Buku pedoman ini menjelaskan secara rinci tentang konsistensi isian kuesioner Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2011. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat diperoleh hasil maksimal sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. 1.2. Metodologi Perusahaan yang akan dijadikan responden dalam survei ini adalah seluruh perusahaan industri manufaktur skala besar dan sedang (complete enumeration) yang ada di wilayah Indonesia. Yang dimaksud dengan perusahaan industri manufaktur besar adalah perusahaan industri manufaktur dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih. Perusahaan industri manufaktur menengah adalah perusahaan industri manufaktur yang mempunyai jumlah tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Metode yang digunakan untuk mencatat informasi dalam pengumpulan data ini adalah kombinasi antara wawancara langsung dan tidak langsung (self enumeration). Wawancara langsung biasanya untuk pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab langsung oleh penanggung jawab perusahaan. Sedangkan wawancara tidak langsung adalah meninggalkan kuesioner di perusahaan dengan memberikan penjelasan teknis tata cara pengisiannya, kemudian kuesioner ditinggal untuk diisi perusahaan. Biasanya untuk Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 1

pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan data pembukuan. Jika kuesioner sudah diisi lengkap oleh perusahaan pengembaliannya bisa melalui petugas survei, dikirim melalui pos, dikirim melalui email ke BPS, dan dikirim melalui faksimili ke BPS. 1.3. Fungsi Pengawas dan Pemeriksa Pengawasan dan pemeriksaan mempunyai fungsi yang strategis dalam upaya menghasilkan data yang berkualitas. Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan pelaksanaan lapangan dan pemeriksaan hasil pencacahan oleh pengawas harus dilaksanakan secara optimal. Kegiatan tersebut perlu dilakukan mengingat pengawas merupakan saringan terdepan dari organisasi pengumpulan data. Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka kesalahan atas isian yang meragukan dapat diketahui lebih dini. Pengawas mempunyai peran ganda, yaitu pengawas tidak hanya berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek kualitas data. Aspek lapangan, artinya pengawas mempunyai tanggung jawab dalam hal ketepatan waktu dan sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas pencacah di lapangan. Aspek kualitas, lebih ditekankan kepada bagaimana seorang pengawas dapat melakukan pemeriksaan kualitas isian sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dari instrumen yang digunakan, sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. 1.4. Pengawasan Pengawas bertugas membimbing petugas yang dibawahinya. Pada hari pertama dilakukan pencacahan, pengawas mendampingi petugas melakukan pencacahan di wilayah tugas yang bersangkutan. Kemudian pengawas memeriksa secara langsung isian kuesioner hasil pencacahan, pengawas memberitahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan memberi petunjuk cara mengatasinya. Selain itu, pengawas juga memberikan saran-saran dan pengarahan kepada petugas tentang cara berwawancara atau memberikan penjelasan kepada responden. Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Yakinkan bahwa sudah semua perusahaan/pabrik tidak terlewat cacah atau ganda cacah yang dilakukan pencacah satu dengan pencacah lainnya. b. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut. 2 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan

c. Ingatkan pencacah agar menepati jadwal pencacahan yang telah ditetapkan, karena keterlambatan pencacahan akan mengganggu jadwal kegiatan selanjutnya. 1.5. Pemeriksaan Lain halnya dengan pengawasan, pemeriksaan lebih menitik-beratkan pada aspek kualitas data atau isian. Oleh sebab itu pengawas harus melakukan pemeriksaan terhadap isian kuesioner hasil pencacahan petugas secara seksama. Pemeriksaan ini dilakukan untuk setiap rincian maupun keterkaitannya dengan rincian lain yang saling berhubungan. Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian sesuai dengan jenis kegiatannya, terutama yang berupa nilai. Pada tahap pemeriksaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap kuesioner harus berpedoman kepada Buku Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur. Jika dijumpai ketidaklengkapan isian, kesalahan ataupun isian meragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada pencacah dan beritahu pula bagaimana seharusnya. Bila perlu, untuk perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersama-sama pencacah ke perusahaan. b. Usahakan pemeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin setelah sejumlah kuesioner diterima dari pencacah, tanpa harus menunggu seluruh dokumen diterima. c. Tepati jadwal pengiriman kuesioner serta dokumen-dokumen lainnya ke BPS Propinsi dan BPS Pusat. Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 3

BAB II PEMERIKSAAN ISIAN KUESIONER 2.1. Pemeriksaan secara Umum a. Periksa banyaknya dokumen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang menjadi tanggung jawab masing-masing pencacah. b. Periksa untuk setiap perubahan/ganti, pindah alamat, tutup, dan lain-lain, harus sudah diberi penjelasan pada Catatan. Isi daftar II-B jika diperlukan. c. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf kapital/balok, jika belum harus dikoreksi. Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait. d. Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh pencacah, harus sudah menggunakan satuan standar. Apabila masih menggunakan satuan setempat agar diusahakan untuk memberikan catatan konversi dari satuan setempat yang digunakan ke satuan standar. e. Periksa semua nilai, harus dalam satuan ribuan rupiah. f. Periksa isian keterangan/jawaban dan atau kode yang dilingkari harus sesuai dengan isian pada kotak yang disediakan dan pindahkan pada kotak yang tersedia. g. Pilihan jawaban yang multiple (lebih dari satu), maka isian dalam kotak harus merupakan penjumlahan kode-kode yang dilingkari. h. Semua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban Lainnya (tuliskan:...) harus ada isian. Apabila masih kosong agar dikonfirmasikan kepada pencacah untuk dicek ke lapangan. i. Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang meragukan, kurang jelas, dan sebagainya, konfirmasikan kepada pencacah agar dapat dilakukan perbaikan. j. Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian pada kotak maka ganti isian pada kotak sesuai dengan kode yang dilingkari. 2.2. Pemeriksaan untuk setiap rincian Kode Identitas Perusahaan (KIP) KIP harus diisi sesuai dengan Direktori Perusahaan (daftar I A). Apabila perusahaan baru, maka buat KIP sesuai dengan cara yang sudah ditentukan. Apabila terdapat 4 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan

dua KIP untuk satu perusahaan, gunakan KIP yang terlama dan usangkan KIP yang terbaru walaupun perusahaan tersebut produk utamanya berubah. KIP yang digunakan berdasarkan KBLI Rev 4. Rincian 1. Propinsi Periksa isian nama Propinsi, apakah sudah dituliskan dengan benar dan kode Propinsi pada kotak yang disediakan. Rincian 2. Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota harus sudah dicoret untuk yang tidak diperlukan (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota). Pencoretan kata Kabupaten atau Kota yang tidak terpakai harus sesuai dengan kode yang dituliskan pada kotak. Kode Kota biasanya dimulai dengan angka 7. Rincian 3. Kota Administratif Periksa isian nama Kota administratif apabila wilayah tersebut terletak didalam wilayah administratif. Rincian ini bisa kosong. Rincian 4. Kecamatan Periksa isian nama Kecamatan dan tuliskan kode kecamatannya pada kotak yang disediakan. Kode kecamatan terdiri dari tiga digit. Rincian 5. Desa/Kelurahan Periksa isian nama Desa/Kelurahan dan tuliskan kode Desa/Kelurahan tersebut pada kotak yang tersedia. Kode Kelurahan terdiri dari tiga digit. Rincian 6. Nama Lengkap Perusahaan Periksa isian nama perusahaan/usaha secara lengkap dan jelas termasuk badan hukumnya seperti: PT, CV, dsb. Kata-kata yang bukan bagian dari nama perusahaan atau nama badan hukum (misalnya perusahaan atau pabrik ) jangan dituliskan. Tata cara penulisan perusahaan sesuai dengan Direktori yaitu nama perusahaan tersebut diikuti dengan status badan hukumnya. Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 5

Apabila perusahaan/usaha tidak memiliki nama, maka tulis nama pemilik dengan diawali oleh jenis produk utamanya. Penulisan nama pemilik harus diketahui oleh pengusaha dan konsisten untuk setiap tahun. Rincian 7. Alamat Perusahaan/unit produksi Periksa isian nama jalan, nomor, dan kode pos yang menjadi alamat perusahaan, jika lokasi perusahaan terletak pada kawasan industri, maka tuliskan nama kawasan industri tersebut. Pastikan pula terdapat email, nomor telepon dan nomor fax perusahaan/usaha. Nama wilayah seperti Desa atau Kecamatan jangan dituliskan di tempat ini, karena sudah dituliskan di pertanyaan sebelumnya. Nama wilayah yang lebih rendah tingkatnya dari Desa/Kelurahan bisa dituliskan Rincian 8. Alamat Kantor Pusat Periksa isian nama jalan, nomor, dan kode pos yang menjadi alamat perusahaan, jika perusahaan tersebut mempunyai kantor pusat. Pastikan pula terdapat email, nomor telepon dan nomor fax perusahaan/usaha. Nama wilayah seperti Desa atau Kecamatan jangan dituliskan di tempat ini, karena sudah dituliskan di pertanyaan sebelumnya. Nama wilayah yang lebih rendah tingkatnya dari Desa/Kelurahan bisa dituliskan. Perhatian! a. Apabila ditemukan perusahaan yang TUTUP atau berubah menjadi Industri Kecil maka lakukan pengecekan ke dalam updating Direktori Perusahaan Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 dan pastikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar tutup atau berubah status perusahaan. b. Perusahaan yang TUTUP baru atau berubah menjadi Industri Kecil baru, lakukan pelaporan dengan Kuesioner II-B. c. Lampirkan kuesioner II-A yang sudah diisi identitasnya secara lengkap sesuai dengan daftar sampel dan tuliskan TUTUP atau Industri Kecil pada halaman depan. 6 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan

Rincian 9. Status Penanaman Modal Periksa apakah salah satu dari tiga pilihan sudah dilingkari, kemudian pindahkan kodenya ke dalam kotak yang tersedia. Hati-hati dengan status kode 1 (PMDN), karena perusahaan pribadi sering dilingkari kode ini, ada kesalahan persepsi dengan kode 3 (non fasilitas). Rincian 10. Lokasi Perusahaan Periksa apakah salah satu dari dua pilihan sudah dilingkari, kemudian pindahkan kodenya ke dalam kotak yang tersedia. Perhatikan apabila yang dilingkari kode 1, karena kawasan industri sudah tertentu dan sudah ditetapkan pemerintah dalam hal ini kementrian perindustrian. Kawasan industri sengaja dibangun oleh pemerintah atau swasta yang memperoleh ijin dari pemerintah berbeda dengan perkampungan industri. BAGIAN I. Keterangan Umum Rincian 1. Periode data yang dilaporkan Periksa jumlah tanda cek pada kotak-kotak di setiap bulan kegiatan mulai Januari s/d Desember periode pelaporan dan jumlahkan tanda cek, tuliskan pada kotak yang disediakan. Apabila jumlah tanda cek belum sama dengan yang tertulis dikotak, betulkan. Rincian 2. Produksi utama Periksa apakah produk utama sudah dituliskan dengan lengkap dan jelas, dan merupakan produk terbesar dari rincian 13. B. Kemudian tuliskan kode KBLI 5 digit pada kotak yang tersedia. Rincian 3. Persentase permodalan Periksa apakah persentase permodalannya sudah diisi. permodalan tidak boleh lebih dari 100 Jumlah dari persentase Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 7

Rincian 4. Apakah perusahaan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) Periksa apakah salah satu dari dua pilihan sudah dilingkari, kemudian pindahkan kodenya ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 5. Apakah perusahaan melakukan kegiatan inovasi Periksa apakah salah satu dari dua pilihan sudah dilingkari, kemudian pindahkan kodenya ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 6. Banyaknya pekerja/karyawan rata-rata per hari kerja baik pekerja yang dibayar maupun tidak dibayar selama tahun 2011 Periksa apakah rincian pekerja sudah dirinci menurut jenis kelamin dan jenis pekerjaan. Pekerja yang masuk didalam rincian ini hanya pekerja yang berada didalam perusahaan/pabrik industri tidak termasuk pekerja di sektor lain (misalnya: pekerja perkebunan). Jumlah pekerja minimal 20 orang. BAGIAN II. PENGELUARAN Rincian 7. Pengeluaran untuk pekerja/karyawan selama tahun 2011 Periksa apakah rincian 7.a sampai dengan 7.e sudah terisi. Lihat konsistensi dengan rincian 6. pada bagian I. Periksa kewajaran upah/gaji per bulan per pekerja, upah/gaji sudah dalam 000 rupiah. Jumlahkan rincian 7.a sampai dengan 7.e ke dalam rincian jumlah. Rincian 8. Bahan bakar dan pelumas Periksa apakah rincian 8.a sampai dengan 8.h sudah terisi baik banyaknya maupun nilainya. Jumlahkan rincian 8.a sampai dengan 8.h pada rincian jumlah. Apabila kolom (5) dan kolom (6) ada isian maka kolom (3) dan kolom (4) harus ada isian. Kolom (5) dan kolom (6) harus lebih kecil atau sama dengan kolom (3) dan kolom (4). Apabila ada yang kosong maka konfirmasikan kembali ke perusahaan, atau lakukan estimasi jika perusahaan tidak dapat memberikan datanya. Apabila nilai tidak dalam satuan rupiah maka lakukan konversi. 8 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan

Rincian 9. Generator yang digunakan Periksa apakah rincian ini sudah ada isiannya. Rincian ini harus konsisten dengan rincian 8 kolom (5) dan kolom (6). Rincian 10. Tenaga listrik yang dibeli dari Perhatikan kewajaran harga per KwH. Rincian 11. Banyaknya tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri oleh perusahaan Periksa rincian ini apakah sudah terisi. Rincian ini akan terisi jika rincian 8 kolom (5) dan rincian 9 terisi. Perhatikan kesesuaian bahan bakar yang digunakan dengan banyaknya listrik yang dihasilkan. Rincian 12. Tenaga listrik yang dijual Periksa isian rincian ini. Rincian ini akan terisi hanya jika rincian 11 terisi. Rincian 12 harus lebih kecil atau sama dengan rincian 11. Jika banyak atau nilainya belum terisi, lakukan estimasi dengan harga rata-rata listrik perkwh untuk golongan industri. Rincian 13. Pengeluaran lain selama tahun 2011 Periksa apakah rincian 13.a sampai dengan 13.g sudah terisi nilainya. Jumlahkan rincian 13.a sampai dengan 13.g pada rincian jumlah. Cek apakah sudah dalam 000 rupiah. Rincian 14. Bahan baku dan bahan penolong Periksa apakah rincian 14.1 sampai dengan rincian 14.10 sudah terisi pada kolom (2), kolom (3), kolom (4) dan kolom (5) dan atau kolom (6) dan kolom (7). Periksa apakah satuan yang digunakan sudah merupakan satuan standar. Apabila tidak menggunakan satuan standar, lakukan konversi kedalam satuan standar. Jumlah kolom (4) + kolom (6) = kolom (8). Jumlah kolom (5) + kolom (7) = kolom (9). Jumlahkan masing-masing kolom. Periksa kewajaran harga per satuan bahan baku. Perhatian: Bahan baku utama harus ada (lihat produknya) jika bukan perusahaan jasa/makloon. Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 9

BAGIAN III. PRODUKSI (BARANG YANG DIHASILKAN) Rincian 15. a. Apakah ada produksi yang diekspor, baik yang diekspor sendiri atau pihak lain? Periksa apakah salah satu kode sudah dilingkari. Pindahkan angkanya ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 15. b. Sebutkan semua produksi yang dihasilkan selama tahun 2011 dirinci menurut jenis barang, banyaknya, dan nilai. Periksa apakah rincian 15.b.1 sampai dengan rincian 15.b.10 sudah terisi pada kolom (2), kolom (3), kolom (4) dan kolom (5), kolom (6), kolom (7). Periksa apakah satuan yang digunakan sudah merupakan satuan standar. Apabila tidak menggunakan satuan standar, lakukan konversi ke dalam satuan standar. Jumlahkan kolom (5). Periksa kewajaran harga per satuan produk. Perhatian: Perbandingan antara produk dengan bahan baku utama kecuali untuk perusahaan jasa/makloon. Rincian 16. Persentase realisasi produksi selama tahun 2011 terhadap kapasitas terpasang Periksa apakah rincian realisasi produksi ini sudah terisi. Rincian ini tidak boleh lebih dari 100 % untuk perusahaan yang menggunakan mesin. Apabila perusahaan memproduksi tanpa mesin maka apabila perusahaan sudah menetapkan target awal, realisasi kapasitas produksi bisa lebih dari 100 %. Tetapi jika perusahaan tidak menetapkan target produksinya maka realisasi kapasitas produksi tidak boleh lebih dari 100 %. 10 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan

BAGIAN IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN LAIN YANG DITERIMA SELAMA TAHUN 2011 Rincian 17. Pendapatan dari jasa industri (makloon) Periksa isian rincian ini. Rincian ini boleh isi atau kosong, tetapi harus ditanyakan kembali apabila kosong. Jasa makloon didalam rincian ini adalah jasa makloon yang diterima perusahaan. Rincian 18. Pendapatan lainnya Periksa isian rincian ini. Lihat kewajaran isian ini, biasanya nilainya tidak lebih besar dari nilai produksi. Jumlah Jumlahkan rincian 17 dan rincian 18. Periksa apakah nilainya sudah dalam ribuan rupiah. Rincian 19. Nilai stok pada awal dan akhir tahun 2011 a. Nilai stok bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, bahan pembungkus, dan lain-lain Periksa isian kolom (2), kolom (3) dan kolom (4). Kolom (4) = Kolom (3) Kolom (2). Periksa, apakah nilainya sudah dalam 000 rupiah. b. Nilai stok barang produksi setengah jadi (dinilai sesuai dengan nilai bahan baku ditambah nilai pekerjaan yang dilakukan) Periksa isian kolom (2), kolom (3) dan kolom (4). Kolom (4) = Kolom (3) Kolom (2) ). Periksa, apakah nilainya sudah dalam 000 rupiah. c. Nilai stok barang jadi yang dihasilkan Periksa isian kolom (2), kolom (3) dan kolom (4). Kolom (4) = Kolom (3) Kolom (2) ). Periksa, apakah nilainya sudah dalam 000 rupiah. Jumlah Periksa jumlah masing-masing kolom, apakah sudah benar. Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 11

BAGIAN V. MODAL TETAP Rincian 20. Nilai taksiran seluruh barang modal tetap dan penambahan/ pengurangan/perbaikan besar barang modal tetap selama tahun 2011 Periksa, apakah rincian 20.a sampai dengan rincian 20.e sudah terisi. Periksa kewajaran data, untuk kolom (2) adalah pembelian atau perbaikan besar barang modal tetap bukan servis berkala barang modal tetap yang benar-benar dibeli atau dilakukan pada tahun 2011. Kolom (3) adalah penjualan/pengurangan barang modal yang benar-benar dilakukan tahun 2011 bukan merupakan jumlah penjualan dari tahun-tahun sebelumnya. Kolom (4) adalah nilai taksiran harga saat ini (nilai buku). Jumlah Periksa penjumlahan pada masing-masing kolom. BAGIAN VI. PERNYATAAN Rincian 21. Data yang tercantum dalam daftar isian ini diisi dengan sebenarnya dan menurut keadaan yang sesungguhnya Periksa, apakah rincian 21.1 sampai dengan rincian 21.7 sudah terisi. Rincian ini merupakan pengesahan dari perusahaan. Minimal, rincian 21.1, rincian 21.2, rincian 21.6 dan rincian 21.7 harus terisi. Rincian 22. Bagian ini hanya diisi oleh petugas BPS Periksa, apakah rincian 22.1 sampai dengan rincian 22.3 sudah terisi. Rincian ini digunakan oleh petugas dari BPS. Rincian 22.1 dan rincian 22.2 harus diisi pada saat penyerahan dokumen ke perusahaan. BAGIAN VII. RINGKASAN Rincian 23. Pengeluaran Pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang digunakan untuk membayar pekerja, bahan bakar, tenaga listrik, pengeluaran lainnya, bahan baku dan penolong. Tuliskan ringkasan pengeluaran sesuai rincian-rincian yang tersedia. 12 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan

Rincian 23.1 disalin dari rincian 7 jumlah kolom (2) + jumlah kolom (3) kuesioner pencacahan Rincian 23.2 disalin dari rincian 8 jumlah kolom (4) kuesioner pencacahan Rincian 23.3 disalin dari rincian 10.a + rincian 10.b kuesioner pencacahan Rincian 23.4 disalin dari rincian 13 jumlah kuesioner pencacahan Rincian 23.5 disalin dari rincian 14 jumlah kolom (9) kuesioner pencacahan Periksa rincian jumlah, apakah sudah sesuai Rincian 24. Pendapatan Pendapatan adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan yang terdiri dari pendapatan dari listrik yang terjual, barang-barang yang dihasilkan (output), Jasa industri yang diterima, pendapatan lainnya dan selisih stok barang setengah jadi. Tuliskan ringkasan pendapatan sesuai rincian-rincian yang tersedia. Rincian 24.1 disalin dari rincian 12 kuesioner pencacahan Rincian 24.2 disalin dari rincian 15.b jumlah kolom (5) kuesioner pencacahan Rincian 24.3 disalin dari rincian 17 kuesioner pencacahan Rincian 24.4 disalin dari rincian 18 kuesioner pencacahan Rincian 24.5 disalin dari rincian 19.b kolom (4) kuesioner pencacahan Periksa rincian jumlah, apakah sudah sesuai kuesioner pencacahan. Rincian 25. Nilai tambah 25.a. pengeluaran lain yang merupakan komponen nilai tambah Rincian 25.a.1 disalin dari rincian 13.a.2 kuesioner pencacahan Rincian 25.a.2 disalin dari rincian 13.b kuesioner pencacahan Rincian 25.a.3 disalin dari rincian 13.d kuesioner pencacahan Rincian 25.a.4 disalin dari rincian 13.e kuesioner pencacahan Jumlah = rincian 25.a.1 + 25.a.2 + 25.a.3 + 25.a.4 25.b. nilai tambah Nilai tambah adalah selisih dari pendapatan dan pengeluaran. Tuliskan nilai tambah berdasarkan rincian-rincian yang tersedia. Rincian 25.b = rincian 24 (jumlah) rincian 23 (jumlah) +rincian 23.1 +25.a Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan 13

Apabila rincian 25.b bernilai negative maka periksa ulang rincian-rincian 24, rincian 23 dan rincian 25.a, apakah penjumlahannya sudah benar. Jika penjumlahannya sudah benar, lihat kewajaran data masing-masing rincian tersebut. Apabila rincian 25.b upah gaji bernilai negative periksa ulang besar dan kewajaran upah/gaji, rincian-rincian 24, rincian 23 dan rincian 25.a, apakah penjumlahannya sudah benar. Apabila sudah sesuai tetapi masih bernilai negative maka tanyakan kembali ke pencacah dan atau perusahaan. BAGIAN VIII. IDENTITAS PENGAWAS Bagian ini hanya diisi oleh pengawas BPS Periksa, apakah rincian 26 sampai dengan rincian 29 sudah terisi. Rincian ini di isi oleh pengawas dari BPS. 14 Pedoman Pengawas Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan