THERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SUHU LINGKUNGAN TINGGI TERHADAP KONDISI FISIOLOGIS DAN PRODUKTIVITAS AYAM BURAS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

I PENDAHULUAN. optimal salah satunya itik. Itik sebagai hewan homoeotherm, itik memerlukan

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

I. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap

PENDAHULUAN. waktu dan di dalam kandang tersebut terdapat kubangan atau tempat khusus untuk

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Purbowati, 2009). Domba lokal jantan mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Data Suhu Lingkungan Kandang pada Saat Pengambilan Data Tingkah Laku Suhu (ºC) Minggu

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

I. PENDAHULUAN. banyak dan menyebar rata di seluruh daerah Indonesia. Sayang, ayam yang besar

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

I PENDAHULUAN. Indonesia selama ini banyak dilakukan dengan sistem semi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

HASIL DAN PEMBAHASAN. sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

PENDAHULUAN. dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Itik mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memiliki banyak

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Itik Cihateup merupakan salah satu unggas air, yaitu jenis unggas yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung dan tanpa kitosan iradiasi disajikan pada Tabel 4.

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) sebagai Tanaman Herbal. Tanaman Kemangi ( Ocimum basilicumlinn.) merupakan

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi suhu rendah ke suhu tinggi kemudian turun kembali ke suhu rendah. Suhu

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam ras petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi dalam

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya wabah flu burung pada unggas, tidak mustahil untuk memenuhi kebutuhan

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

PENDAHULUAN. Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Itik ini

PENDAHULUAN. relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Kitosan Iradiasi terhadap Kadar Glukosa Darah Itik Cihateup

Bab 4 P E T E R N A K A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mampu beradaptasi dengan pakan dan lingkungan yang kurang baik (Priyanto et

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan jenis ayam kampung yang banyak dikembangkan di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan dapat meningkatkan rata-rata bobot potong ayam (Gunawan dan

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

I. PENDAHULUAN. Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

akan timbul sebagai respons dan respons ini yang disebut cekaman (stres).

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

I. PENDAHULUAN. potensi sumber daya alam yang besar untuk dikembangkan terutama dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan osmotik serta stres panas. Itik akan mengalami kesulitan

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

II. TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah jenis ayam ras unggul hasil persilangan antara bangsa ayam

KULIAH ke: 9. POKOK BAHASAN: Zat Makanan Untuk Itik Pedaging. SUB POKOK BAHASAN: 1) Energi, 2)Protein, 3) Mineral, dan 4) Vitamin untuk itik pedaging.

PENDAHULUAN. dibandingkan dengan unggas-unggas lainnya seperti ayam. Fakultas Peternakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler tidak dibedakan jenis kelamin jantan atau betina, umumnya dipanen

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Coturnix-coturnix japonica Betina (kiri) dan Jantan (kanan)

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

HASIL DAN PEMBAHASAN. Puyuh mengkonsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan zat-zat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umur 5-6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging (Kartasudjana dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata jumlah

Transkripsi:

THERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY Oleh : Suhardi, S.Pt.,MP Pembibitan Ternak Unggas

AYAM KURANG TOLERAN TERHADAP PERUBAHAN SUHU LINGKUNGAN, SEHINGGA LEBIH SULIT MELAKUKAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN SUHU LINGKUNGAN, TERUTAMA SETELAH AYAM TERSEBUT BERUMUR LEBIH DARI TIGA MINGGU (FARREL, 1979). SUHU LINGKUNGAN YANG TINGGI AKAN BERPENGARUH TERHADAP AKTIVITAS METABOLISME, AKTIVITAS HORMONAL DAN KONTROL SUHU TUBUH

Pengaruh suhu lingkungan tinggi pada ayam lebih banyak diperhatikan, karena sering mengakibatkan kerugian pada peternak. Suhu lingkungan tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi fisiologis dan produktivitas ayam (YOUSEF, 1985).

Thermoneutral zone 18-25 o C Dalam kisaran suhu lingkungan optimum, ayam dapat menggunakan pakan lebih efisien, karena ayam tidak mengeluarkan energi untuk mengatasi suhu lingkungan yang tidak normal.

Pada suhu lingkungan yang lebih - tinggi, ayam berusaha menjaga suhu tubuhnya dengan cara menyeimbangkan produksi panas dengan hilangnya panas, menggunakan bantuan alat-alat fisik dan mengubah-ubah sifat insulatif bulu. Suhu lingkungan tinggi merupakan salah satu faktor penghambat produksi ayam, karena secara langsung hal ini mengakibatkan turunnya konsumsi pakan sehingga terjadi defisiensi zat-zat makanan

Apabila ayam ditempatkan pada suhu lingkungan yang lebih tinggi dari thermoneutral, maka secara langsung terjadi perubahan aktivitas hormonal pada ayam (hormon endokrin)

Selama stres panas metabolisme dalam tubuh berlangsung cepat sehingga membutuhkan banyak oksigen, sedangkan karbondioksida dalam darah menurun. Oksidasi asam lemak (glukoneogenesis) meningkat untuk memenuhi tuntutan energi

Fase alarm ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah, kandungan glukosa darah, kontraksi otot dan percepatan respirasi. Hormon yang mempunyai peranan pada fase alarm ini adalah hormon adrenalin yang dihasilkan pada ujung syaraf dan hormon norephinephrin yang dihasilkan oleh medulla adrenal selama fase alarm, hormon yang berasal dari hypothalamus ikut berperan. Hypothalamus mensekresikan Corticotropin Realising Faktor (CRF) ke hipofise anterior. Selanjutnya hipofise anterior mensintesa adrenocorticotropin (ACTH) & selanjutnya disekresikan keseluruh pembuluh darah. Jaringan kortiko adrenal bertanggung jawab terhadap sintesa ACTH dengan peningkatan dan pelepasan hormon steroid.

HASIL AKHIR aktivitas hormonal pada ayam ditandai dengan peningkatan hormon kortikosteron dan kortisol dalam darah. Hormon kortikosteron dan kortisol diklasifikasikan sebagai glukokortikoid dan terutama bertanggung jawab terhadap fase resisten, yaitu setelah fase alarm. Peranan utama kortikosteron dan kortisol terdapat pada peristiwa gluconeogenesis yaitu perubahan dari non karbohidrat (protein yang masuk ke dalam darah dan diubah menjadi energi). Selain hormon kortikosteron dan kortisol, temyata hormon tiroksin dan adrenalin sangat berperan dalam pengaturan suhu tubuh. Aktifitas kedua hormon tersebut akan menurun apabila suhu lingkungan tinggi

Kontrol Suhu Tubuh panas dingin kelembabab Comfort zone NO? Unstabil

HYPERTHERMY Pada suhu lingkungan di atas thermoneutral, produksi panas meningkat karena ayam tak dapat mengontrol hilangnya panas dengan menguapkan air dari pori-pori keringat, akhirnya cara yang dilakukan ialah melalui pernafasan yang cepat, dangkal atau suara terengah-engah (panting). Panting tak dapat digunakan sebagai alat mengontrol hilangnya panas untuk waktu tak terbatas, seandainya suhu lingkungan tidak turun atau panas tubuh yang berlebihan tidak dibuang, maka ayam akan mati karena hyperthermy (kelebihan suhu). Suhu tubuh ayam naik dalam lingkungan suhu tinggi

Pada suhu lingkungan 23 C, sekitar 75% dari panas tubuh dikeluarkan dengan cara sensible yaitu melalui kenaikan suhu lingkungan di sekitarnya ; 25% panas tubuh selebihnya dikeluarkan dengan jalan penguapan (insensible) yaitu dengan mengubah air dalam tubuh menjadi uap air. Pada suhu lingkungan 35 C, sekitar 25% panas tubuh dikeluarkan melalui kulit dan 75% melalui penguapan, biasanya ayam terengah-engah sehingga lebih banyak air dapat diuapkan dari permukaan paru-paru (BIRD et al., 2003). INSENSIBLE

1 suhu lingkungan yang tinggi memberikan pengaruh negatif 2 terhadap produksi telur ayam ras. 3 Diduga hal yang sama akan terjadi pula terhadap produksi telur ayam buras

Produksi telur ayam buras yang dipelihara pada suhu lingkungan tinggi (25-31 C) adalah 25% lebih rendah dibandingkan dengan yang dipelihara pada suhu lingkungan rendah (19-25 C) (NATAAMIJAYA et al.,1990). Menurut BIRD et al. (2003) suhu lingkungan tinggi dapat menurunkan produksi telur. Pada suhu lingkungan tinggi diperlukan energi lebih banyak untuk pengaturan - suhu tubuh, sehingga mengurangi penyediaan energi untuk produksi telur. Pada suhu lingkungan tinggi konsumsi pakan turun, ini berarti berkurangnya nutrisi dalam tubuh, dan akhirnya menurunkan produksi telur.

Pada ayam buras betina dewasa, makanan yang dikonsumsi digunakan untuk kebutuhan hidup pokok Kambing Domba dan kebutuhan produksi telur. 0,74 % Dengan 0 % terjadinya Itik Babi penurunan konsumsi pakan, 1,17 % maka 0,59 % yang lebih dahulu dipenuhi adalah kebutuhan hidup pokok, sehingga Ay. Pedaging penurunan 36,39 konsumsi % pakan berakibat langsung terhadap penurunan produksi telur. Ay. Kampung Berikut ini disampaikan data produksi 61,10 telur % ayam buras di daerah bersuhu lingkungan tinggi dan rendah yang diperoleh dari beberapa daerah dengan memperhatikan kesamaan sistem pemeliharaan, Ay. Petelur 0 % disajikan pada Tabel 2.

Sapi Perah 0,0003% Sapi Potong 1,44 % Itik 1,16 % Kerbau 0,05 % Series1,, 0, 0% Babi 0,58 % Kambing 0,73 % Series1, Domba, -, 0% Ay. Pedaging 35, 85 % Ay. Kampung 60,19 % Series1, Ay. Petelur, -, 0%

( fluktuasi produksi telur ) 5 34 37 53 121 112 119 173 179 190 226 245 306 354 376 373 421 421

Dalam membahas suhu lingkungan pengaruhnya terhadap bobot badan dan karkas ayam buras, berikut disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh NATAAMIJAYA et al. (1990), disajikan dalam Tabel 3.

Rendahnya persentase bobot karkas pada suhu lingkungan rendah disebabkan oleh tingginya bobot alat pencernaan (jeroan), berhubung tingginya konsumsi pakan pada ayam di daerah suhu lingkungan rendah. Terjadinya peningkatan konsumsi pakan, diikuti peningkatan bobot jeroan dan isi.

Beberapa peneliti melaporkan bahwa suhu lingkungan mempengaruhi konsumsi pakan. KROGH (2000) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah suhu lingkungan. Suhu ruangan di bawah thermoneutral menyebabkan kosumsi pakan ayam meningkat, sedangkan suhu ruangan di atas kisaran tersebut menyebabkan penurunan konsumsi pakan.

Pada suhu lingkungan tinggi, jumlah penurunan konsumsi pakan bervariasi, tergantung dari strain ayam, lamanya cekaman panas, tingkat produksi, berat telur, dan kandungan energi metabolis dari pakan yang diberikan. Akan tetapi, secara umum NRC (1981) telah membuat suatu persamaan untuk menghitung penurunan konsumsi pakan, yaitu: Y = 24,5-1,58 T; dimana Y adalah perubahan konsumsi pakan diluar thermoneutral zona (%) dan T adalah suhu ruangan ( C). Persamaan di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsumsi pakan sebanyak 1,58% untuk peningkatan 1 C suhu lingkungan di atas 24,5 C. EMMANS dan CHARLES (1977) memperkirakan penurunan konsumsi pakan adalah 1,5% setiap 1 C kenaikan suhu lingkungan di atas 18 C pada ayam di daerah tropik.

Hasil penelitian NATAAMUAYA et al. (1990) menunjukkan bahwa mortalitas ayam buras sebanyak 20,2% pada suhu lingkungan rendah (19-25 C) dan 25,1% pada suhu lingkungan tinggi (25-31 C).

Upaya peningkatan produktivitas terhadap kondisi lingkungan khususnya suhu Seleksi dan perkawinan silang Modifikasi lingkungan mikro Penyesuaian tatalaksana pemeliharaan Manipulasi gizi pakan

TERIMA KASIH