PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

dokumen-dokumen yang mirip
Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA JAM MELALUI METODE MEKAR JAMSIA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI TANGGUL WETAN 05 JEMBER.

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Bambang Supriyanto 36

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Penerapan Experiential Learning

Rinendah Sihwinedar 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Ahmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KOKAMI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Setyagung Budi Cahyono 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Suprihatin 4 Abstrak. Hasil belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 menunjukkan dalam mata pelajaran Matematika nilainya tergolong rendah, karena rata-rata yang diperoleh 57,67 (berada di bawah KKM sebesar 60). Dari 30 siswa, hanya 12 orang siswa yang nilai belajarnya tuntas dalam mata pelajaran Matematika, sedangkan 18 orang siswa masih belum tuntas nilai belajarnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 2) bagaimana aktivitas siswa selama penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 3) bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Sesudah diadakan pembelajaran dalam Siklus I dengan menggunakan metode kerja kelompok, ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 70% (21 anak) dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 67. Pada akhir Siklus II, ketuntasan siswa hasil belajar siswa mencapai 90% (27 anak) dengan nilai rata-rata 71,33. Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Hal ini dapat terjadi karena melalui metode kerja kelompok siswa dapat belajar lebih aktif dan kreatif; diketahui pula kemandirian belajar siswa meningkat sehingga daya serap materi pelajaran yang disampaikan guru menjadi lebih besar. Dari hasil PTK ini direkomendasikan agar para guru dapat menggunakan pembelajaran dengan metode kerja kelompok agar hasil belajar siswa meningkat. Kata Kunci: Hasil Belajar, Luas Bangun Datar, Kerja Kelompok PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan kehidupan masyarakat. Perkembangan ini akan berpengaruh pula terhadap perkembangan dunia pendidikan. Pendidikan harus senantiasa ditingkatkan agar para peserta didik dapat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga nanti bila terjun di masyarakat akan menjadi insan yang berkualitas yang sanggup membawa masyarakat ke arah yang lebih baik lagi. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang perlu ditingkatkan kualitas pembelajarannya adalah mata pelajaran Matematika. Selama ini Matematika 4 Guru kelas VI SDN Patemon 01

34 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 33-44, Februari 2015 dianggap menjadi mata pelajaran yang membebani peserta didik karena dianggap sulit dan faktanya peserta didik sering mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dalam mata pelajaran ini. Hal ini disebabkan adanya mitos-mitos yang menyesatkan mengenai Matematika sehingga masyarakat khususnya peserta didik tidak menyukai Matematika. Tantangan bagi pendidikan adalah bagaimana menemukan dan mencipatakan metode pendidikan dan mengkondisikan lingkungan yang cocok bagi kebutuhan individu-individu yang unik (Mulyasa, 2009: 50). Lemahnya tingkat berpikir siswa menjadi sebuah tantangan besar bagi para pendidik. Oleh karena itu guru dituntut mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar dengan tepat agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini berarti bahwa siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata. Berdasarkan pengamatan penulis, pemahaman konsep Matematika siswa kelas VI SDN Patemon 01, belum seperti yang diharapkan sehingga kemampuan menyelesaikan permasalahan oleh siswa masih rendah, terutama pada materi Bangun Datar. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan antara lain: (1) minat siswa kurang terhadap mata pelajaran Matematika, (2) model pembelajaran guru masih konvensional dan tidak dikaitkan dengan situasi alami siswa sehingga kurang menarik minat siswa dan kurang bermakna, (3) kurangnya media/alat peraga yang dapat memperjelas materi. Pendidikan khususnya di Sekolah Dasar dapat berhasil apabila pembelajaran di Sekolah berlangsung secara tepat dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut peran guru kedudukan dan keberadaannya sangat penting. Oleh karena keberadaan guru sangat penting, maka kompetensi guru perlu ditingkatkan baik dalam bidang pengetahuan akademis, didaktik, metodik, maupun bidang paedagogis yang berkaitan dengan profesi guru. Pengalaman di kelas VI SDN Patemon 01 dalam pembelajaran matematika banyak siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan soal uraian. Dengan melihat kondisi seperti ini, peneliti mengubah kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode kerja kelompok khususnya mata pelajaran Matematika kelas VI Semester I yang akan dilakukan sebagai penelitian. Hal ini bertujuan agar siswa dapat meningkatkan dan kemampuan siswa. Melalui pembelajaran matematika diharapkan

Suprihatin: Peningkatan Pemahaman Tentang Luas Bangun Datar 35 siswa secara aktif dan partisipatif dalam kerja kelompok serta keterampilan sosial. Penggunaan metode kerja kelompok dapat menambah pengalaman anak dalam proses pembelajaran, anak langsung aktif sehingga anak akan lebih cepat menguasai materi yang disampaikan. Dimyati dan Mudjiono (2002:34) mengemukakan kerja kelompok berarti kerja kepemimpinan dan keterpimpinan yang perlu dipelajari siswa untuk bekal dalam kehidupannya nanti. Secara lebih lengkap Burton (Nasution 2000:56) menjelaskan kerja kelompok ialah cara individu mengadakan relasi dan kerjasama dengan individu lain untuk bekerja sama. Relasi di dalam kelompok demokratis artinya setiap individu berpartisipasi, ikut serta secara aktif dan turut bekerjasama, sehingga individu akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan mengalami perubahan sikap. Menurut Nasution (2000:91), aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani atau rohani. Dalam proses pembelajaran kedua proses tersebut harus selalu terkait. Seorang siswa akan berfikir selama berbuat, tanpa perbuatan maka siswa tidak akan berpikir. Oleh karena itu, agar siswa aktif berpikir maka siswa akan diberi kesempatan untuk berbuat dan beraktivitas.menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar akan diterima atau terlihat setelah seseorang menerima pengalaman belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, keterampilan, tingkah laku dan sikap. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 2) bagaimana aktivitas siswa selama penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 3) bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?. Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui 1) Penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 2) Aktivitas siswa selama penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI

36 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 33-44, Februari 2015 materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?, 3) Hasil belajar siswa setelah penerapan kerja kelompok pada siswa kelas VI materi Luas Bangun Datar di SDN patemon 01 tahun pelajaran 2011/2012?. Manfaat penelitian bagi siswa yaitu pemahaman materi tentang bangun datar meningkat, siswa dapat mengaplikasikan tentang bangun datar dalam kehidupan dimasyarakat, dan dengan metode kerja dapat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan manfaat bagi guru adalah menambah pengalaman guru dalam proses pembelajaran matematika di kelas VI dan sebagai pertimbangan dalam merancang pembelajaran yang lain serta meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi sekolah agar lebih inovatif dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah dan meningkatkan mutu sekolah dengan berbagai metode yang di coba di sekolah tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dikelas VI (enam) SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember pada semester I tahun pelajaran 2011/2012. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember berjumlah 30 (tiga puluh) anak yangterdiridarisiswalaki-laki ada 17 dan siswa perempuan ada 13 siswa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Wardhani (2008:1.4) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pengumpulan ini antara lain: (1) instrumen untuk mengamati guru (teknik observasi) untuk mengetahui keaktifan siswa dan kegiatan guru dalam mengajar di SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, (2) dokumentasi elektronik pada siswa kelas VI (enam), (3) tes evaluasi akhir digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan, (4) catatan refleksi siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran dimana siswa, serta sebagai bahan masukan perbaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan

Suprihatin: Peningkatan Pemahaman Tentang Luas Bangun Datar 37 analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini kriteria ditetapkan sabagai indikator keberhasilan PTK adalah bahwa setiap anak mencapai nilai tuntas, sedangkan Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, apabila hasil perbaikan yang dilakukan pada siklus I belum semua anak mencapai nilai tuntas dan masih banyak siswa mendapat nilai dibawah 60, maka peneliti perlu melaksanakan perbaikan pembelajaran lagi padasiklus berikutnya. Pembelajaran secara kelompok kecil dengan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila nilai siswa yang mencapai KKM mencapai 90% dari jumlah 30siswa dengan nilai minimal 60. HASIL PENELITIAN Proses pembelajaran sebelum Penelitian Tindakan Kelas, guru masih melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Karena metode yang digunakan kurang bervariatif sehingga minat belajar siswa kurang, siswa cenderung merasa jenuh, kurang tertarik terhadap materi pelajaran, akibatnya hasil belajarnya rendah. Kondisi pembelajaran yang semacam ini berdampak pada prestasi belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 pada mata pelajaran matematika menjadi rendah, nilai ratarata ulangan yang didapatkan siswa masih rendah masih di bawah nilai KKM 60. Perolehan nilai rata-rata siswa masih rendah yaitu 57,67, dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 12 siswa atau 40%, sisanya 18 siswa atau 60% masih belum tuntas. Maka dari itu peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas guna memperbaiki dan meningkatkan pemahaman siswa sehingga nilai hasil belajar siswa lebihmeningkat dan mencapai KKM. Dari hasil pembahasan di atas, penulis perlumengadakan penelitian tindakan kelas yang sangat berkaitan dengan peningkatan pemahaman siswa mencari luas bangun datar dengan menggunakan metode kerja kelompok.

38 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 33-44, Februari 2015 Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setelah mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang dihadapi maka guru mengadakan penelitian tindakan kelas dengan bantuan observer untuk menganalisis hasil belajar siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan dilanjukan dengan refleksi. Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan. Masingmasingpertemuan dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran (2x35menit) dengan kompetensi dasar mencari luas bangun datar. Pada pertemuan I, guru dalam waktu 15 menit pada kegiatan awal melakukan kegiatan mengecek kehadiran siswa, kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab guru dengan siswa secara klasikal tentang bentukbentuk bangun datar yang ada di sekitar siswa. Pada tahap kegiatan inti guru menyampaikan pokok materi secara garis besar mengenai luas bangun datar. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok. Masing-masingkelompokmempersiapkan alat pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan kerja kelompok. Guru memberikan tugas dengan memberikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok dan tiap kelompok melakukan kegiatan kerja kelompok tentang mencari luas bangun datar. Selama kegiatan kerja kelompok guru membimbing pada kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah selesai melakukan kerja kelompok tiap kelompok menyampaikan hasilnya untuk dibacakan dan dilakukan pembahasan bersama dengan kelompok lain dengan bimbingan guru. Guru juga memberi kesempatan kepada semua siswa yang belum memahami untuk bertanya. Hasil kegiatan siswa berupa lembar kerja dikumpulkan dan diserahkan kepada guru. Kegiatan penutup ini diisi dengan membuat kesimpulan hasil pembahasan kelompok yakni mengenai mencari luas bangun datar. Siswa mencatat hal-hal yang perlu dan diakhiri guru menutup pertemuan pertama dengan pemberian tugas kepada siswa untuk persiapan kegiatan pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pokok materi secara garis besar mengenai luas bangun datar. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 ssiwa. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok. Masingmasing kelompok mempersiapkan alat pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan kerja kelompok.guru memberikan tugas dengan memberikan lembar kerja siswa kepada

Suprihatin: Peningkatan Pemahaman Tentang Luas Bangun Datar 39 semua kelompok dan tiap kelompok melakukan kegiatan kerja kelompok tentang mencari luas bangun datar. Selama kegiatan kerja kelompok guru membimbing semua kelompok. Setelah selesai melakukan kerja kelompok tiap kelompok menyampaikan hasilnya untuk dilaporkan dan dilakukan pembahasan bersama dengan kelompok lain dengan bimbingan guru. Guru juga memberi kesempatan kepada semua siswa yang belum memahami untuk bertanya. Hasil kegiatan siswa berupa lembar kerja dikumpulkan dan diserahkan kepada guru. Pertemuan Ketiga guru menyampaikan pokok materi secara garis besar mengenai luas bangun datar. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok. Masing-masing kelompok mempersiapkan alat pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan kerja kelompok. Guru memberikan tugas dengan memberikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok dan tiap kelompok melakukan kegiatan kerja kelompok tentang bangun datar. Selama kegiatan kerja kelompok tanpa bimbingan guru semua kelompok mengerjakan tugas masing-masing. Setelah selesai melakukan kerja kelompok tiap kelompok menyerahkan hasil kerja kelompoknya kepada guru. Kegiatan penutup ini diisi dengan membuat kesimpulan hasil pembahasan kelompok yakni dilanjutkan dengan evaluasi siklus I. Dari pelaksanaan siklus I dapat diketahui dari sejumlah 30 siswa yang tuntas dalam belajar dengan mendapat nilai diatas KKM sebanyak 21 siswa, sedangkan sisanya 9 siswa masih belum tuntas. Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus dan siklus I ada peningkatan. Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas ada 12 siswa atau 40%, pada siklus I naik menjadi 21 siswa atau (70%), sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas terjadi penurunan dari 18 (60%) siswa pada pra siklus turun menjadi 9 siswa atau 30%. Terjadi kenaikan ketuntasan 30%. Nilai rata-rata siswa pada pra siklus 57,67 pada siklus I meningkat menjadi 67, dengan demikian dapat dikatakan penggunaan media kerja kelompok sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman hasil belajar siswa. Dengan demikian untuk siklus berikutnya guru mengawasi setiap siswa agar dapat melakukan kegiatan kerja kelompok dengan baik dan tidak ramai sendiri agar proses pembelajaran dapat berhasil sesuai harapan. Siklus II

40 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 33-44, Februari 2015 Pelaksanaan tindakan padasiklus II merupakan tindakan lanjutan dari siklusi. Siklus II juga dilaksanakan tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran (2x35menit) dengan kompetensi dasar mencari luas bangun datar. Pada pertemuan I Dalam waktu 15 menit pada kegiatan awal melakukan kegiatan mengecek kehadiran siswa, kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab guru dengan siswa secara klasikal tentang bentuk-bentuk bangun datar yang ada di ruang kelas, kemudian siswa diberi tugas untuk mengukur luas salah satu bangun datar yang ada. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok. Masing-masing kelompok mempersiapkan alat pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan kerja kelompok. Guru memberikan tugas dengan memberikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok dan tiap kelompok melakukan kegiatan kerja kelompok tentang mencari luas bangun datar. Selama kegiatan kerja kelompok guru membimbing semua kelompok. Setelah selesai melakukan kerja kelompok tiap kelompok menyampaikan hasilnya untuk dibacakan dan dilakukan pembahasan bersama dengankelompok lain dengan bimbingan guru. Guru juga memberi kesempatan kepada semua siswa yang belum memahami. Hasil kegiatan siswa berupa lembar kerja dikumpulkan dan diserahkan kepada guru. Kegiatan penutup ini diisi dengan membuat kesimpulan hasil pembahasan kelompok yakni mengenai mencari luas bangun datar. Siswa mencatat hal-hal yang perlu dan diakhiri guru menutup pertemuan pertama dengan pemberian tugas kepada siswa untuk persiapan kegiatan pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pokok materi secara garisbesarmengenailuasbangundatar.siswamembentukkelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok. Masingmasing kelompok mempersiapkan alat pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan kerja kelompok. Guru memberikan tugas dengan memberikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok dan tiap kelompok melakukan kegiatan kerja kelompok tentang mencari luas bangun datar.setelah selesai melakukan kerja kelompok tiap kelompok menyampaikan hasilnya untuk dibacakan dan dilakukan pembahasan bersama dengan kelompok lain dengan bimbingan guru. Guru juga memberi kesempatan kepada semua siswa yang belum memahami. Hasil kegiatan siswa berupa lembar kerja

Suprihatin: Peningkatan Pemahaman Tentang Luas Bangun Datar 41 dikumpulkan dan diserahkan kepada guru. Sedangkan pada pertemuan III guru menyampaikan pokok materi secara garis besar dan mengulang materi pertemuan kedua mengenai luas bangun datar. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh tiap kelompok. Masingmasingkelompokmempersiapkan alat pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan kerja kelompok. Guru memberikan tugas dengan memberikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok dan tiap kelompok melakukan kegiatan kerjakelompok tentang bangun datar. Kegiatan penutup ini diisi dengan evaluasi siklus II. Siswa mengerjakan soal-soal tentang luasbangun datar. Setelah selesai siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan, guru menilai hasil pekerjaan siswa. Aktivitas siswa yang diamati dalam oenelitian ini meliputi, kerjasama, bertanya, dan menyelesaikan soal. Persentase aktivitas siswa dirangkum dalam Tabel 1 dan disajikan dalam Gambar 1. Tabel 1. Persentase aktivitas siswa No Aktivitas Siswa Siklus I(%) Siklus II(%) 1. Kerjasama 53,33 83,33 2. Bertanya 46,66 63,33 3. Menyelesaiakan Soal 60,66 96,66 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Kerjasama Bertanya Menyelesaikan Soal Gambar 1. Grafik Aktivitas siswa Siklus I Siklus II Daridata hasil penelitian siklus II, siswa yang telah tuntas sejumlah 27 siswa atau 90%, ada 3 atau 10% siswa yang belum tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 71,33. Nilairata-rata siswa meningkat pada pra siklus 57,67, pada siklus I meningkat menjadi 67 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 71.33. Terdapat peningkatan jumlah siswa

42 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 33-44, Februari 2015 yang mencapai ketuntasan belajar yaitu pada pra siklus sejumlah 12 anak atau 40% meningkat menjadi 21 anak atau 70% pada siklus I dan pada siklus II telah mencapai 27 anak atau 90%, ini berarti ada peningkatan sebesar 30% dari pra siklus sampai siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% dari siklus I. Jumlah anak yang belum tuntas pada pra siklus sejumlah 18 anak (60%), pada siklus I turun menjadi hanya 9 anak (30%), dan pada siklus II turun menjadi 3 anak (10%). Hal ini menunjukkan bahwa penurunan jumlah anak yang belum tuntas pada prasiklus sampai siklus I sebesar 59,3%, dan pada siklus II semua anak telah mencapai ketuntasan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut. 100% 80% 60% 40% 20% Pra Siklus Siklus I Siklus II 0% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 2. Grafik Hasil belajar siswa Selama melaksanakan kegiatan belajar kelompok, berdasarkan hasil observasi masih ada saja anak yang hanya bermain-main dan ramai, hal ini bias menganggu jalannya kegiatan belajar kelompok. Peran guru untuk mengarahkan dan mengawasi serta keaktivan siswa untuk bertanya sangat penting untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar kelompok. Selain meningkatkan hasil belajar, metode belajar kelompok juga dapat menambah pengalaman anak didik dan merangsang anak didik agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan pembelajaran melalui metode belajar kelompok untuk mata pelajaran matematika pada kelas VI semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, awalnya setiap kelompok hanya sekedar

Suprihatin: Peningkatan Pemahaman Tentang Luas Bangun Datar 43 berkumpul, namun pada akhirnya mereka bisa memahami bahwa dengan metode belajar kelompok kemampuan siswa menjadi meningkat, sebab semua siswa mempunyai tanggung jawab dan peran yang sama untuk menyelesaikan tugas agar dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Penerapan pembelajaran melalui metode belajar kelompok dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk mata pelajaran matematika kelas VI semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Aktivitas kerjasama meningkat 30%, aktivitas bertanya meningkat 16,67%, dan aktivitas menyelesaikan soal meningkat 36%. 3. Penerapan pembelajaran melalui metode belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika kelas VI semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SDN Patemon 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada hasil belajar siswa pra siklus rata-rata 57,67, dengan ketuntasan 40%, pada siklus meningkat menjadi 67 dengan ketuntasan 70% dan pada siklus II meningkat menjadi 71,33 dengan ketuntasan 90%. Berdasarkan hasil-hasil temuan penelitian tersebut, dapatlah kiranya disarankan bahwa kepada pelaku pendidikan agar mengupayakan sedapat mungkin penerapan pembelajaran melalui metode belajar kelompok untuk merangsang rasa kebersamaan dan tanggungjawab siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah, sekaligus memberikan pe ngalaman langsung yang berharga bagi mereka melalui diskusi dan bersama-sama mengerjakan tugas evaluasi maupun tes. Kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin utama suatu lembaga sekolah dengan jiwa kepemimpinannya hendaknya bisa mendorong, merangsang dan menciptakan suasana yang kondusif, lebih-lebih mau mengupayakan dan menfasilitasi kreativitas dan profesionalisme guru. Sehingga proses pembelajaran di sekolah benar-benar bisa dilaksanakan secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

44 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 33-44, Februari 2015 DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Moedjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Mulyasa, H.E 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution. 2000. Didaktis Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Whardani, I G A K. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.