PERAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM MENYAMBUT MEA

dokumen-dokumen yang mirip
MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

Sekalipun Dibenci, Tetapi Selalu Dirindukan

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang menghadapi ASEAN Economic Community atau

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TENAGA KERJA ASING (TKA) DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) : PELUANG ATAU ANCAMAN BAGI SDM INDONESIA?

Situasi pangan dunia saat ini dihadapkan pada ketidakpastian akibat perubahan iklim

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

STUDI EKPLORASI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG BIDANG LAYANAN PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR DAN KARIR

Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economy Community)

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

LSM/NGO/ORMAS/OKP ERA MEA

Kebijakan Desentralisasi dalam Kerangka Membangun Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah di Tengah Tantangan Globalisasi

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

PENTINGNYA KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS SEBAGAI DALAM MENYONGSONG ASEAN COMMUNITY 2015

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai

2016 KONFLIK PEMBEBASAN LAHAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN JATIGEDE DI DESA WADO

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

Etika Bisnis dan Globalisasi

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

I. PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

I. PENDAHULUAN. strategi rantai pasok tersebut umumnya terjadi trade off antara kecepatan

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. pasar tradisional menjadi salah satu wadah atau sarana untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Inti dari adanya MEA adalah untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya

Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun Oleh : Marsuki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan, kepercayaan kepada leluhur

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

C. Peran Negara dalam Pemaksimalan Competitive Advantages

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

FORUM KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA. Diskusi Round Table Pertama 16 Januari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini

PASANGAN BALON BUPATI/WAKIL BUPATI KAB.HUMBANG HASUNDUTAN PALBET SIBORO,SE-HENRI SIHOMBING,A.Md VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

PENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA AGAR DAPAT BERSAING DI LUAR NEGERI DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah adalah hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan

MANAJEMEN RISIKO crmsindonesia.org

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

Peranan Pendidikan Global dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Nina Oktarina 1

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

Transkripsi:

PERAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM MENYAMBUT MEA Musdaliah Mustadjar Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah pintu menuju sistem ekonomi global, dimana proses produksi, distribusi, dan konsumsi terjadi secara inklusif yang melibatkan negara dalam regional ASEAN. Masyarakat Ekonomi Asean dengan sendirinya membangun mata rantai ekonomi yang kompleks yang tidak hanya menekankan pada proses ekonomi tunggal namun melibatkan kontak sosial dan budaya. Olehnya itu setiap negara tidak hanya siap secara ekonomi namun perlu juga membangun citra dalam tatanan sosial dan budaya secara utuh. Menurut Joseph Stiglitz (Making Globalization Work), tak ada satu pun negara yang bisa menghindar diri dari globalisasi. Peran ilmu dalam masyarakat akan nampak dan dirasakan apabila kajian pengembangan pengetahuan dikontekstualisasikan terhadap fenomena yang faktual dan terjadi dalam suatu bangsa. Ilmu sosial harus mampu menyelesaikan problematika yang terjadi termasuk mengantisipasi problem yang akan ditimbulkan oleh MEA. Ilmu sosial harus merekomendasikan beberapa konsep kepada pemerintah dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean. Setidaknya ilmu sosial menjadi pusat disiplin kajian dalam mempersiapkan, mengawal dan mengantisipasi Masyarakat Ekonomi Asean. hal ini sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan partisipasi bangsa pada aspek sosial, ekonomi dan politik di era Globalisasi. Kunci kesuksesan dalam menapaki proses ekonomi global yang sedang berlangsung terletak pada sistem pendidikan yang menopang pengembangan SDM yang berkualitas. SDM yang baik akan mencerminkan mental dan pribadi yang baik pula. Pada titik inilah kita sangat membutuhkan pendidikan dalam memupuk pribadi yang siap dalam berbagai macam kompetisi global. Ilmu sosial juga seharusnya aktif dalam pengembangan modal sosial masyarakat. Kepekaan, etos, dan kerjasama sebagai ciri modal sosial masyarakat indonesia menjadi kekuatan penting dalam menyambut MEA. Manusia yang produktif amat dibutuhkan dalam sistem kompetisi ekonomi global, agar proses ekonomi berjalan seimbang. Selain itu agar Indonesia tidak hanya menjadi sasaran pangsa pasar namun juga menjadi pemasok Komoditas yang dibutuhkan negera-negara ASEAN. Kata Kunci: Peran Ilmu-Ilmu Sosial, MEA 2015-168-

PENDAHULUAN Latar Belakang Memasuki tahun 2016 kita akan menyambut komunitas ekonomi ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN Merupakan Sistem Ekonomi yang mengintegrasikan seluruh negara-negara Asia Tenggara dalam berbagai bidang terutama di bidang ekonomi. Mulai dari bidang ketenagakerjaan, investasi, produk, modal, investasi hingga jasa. Ada beberapa keuntungan bagi negara yang sudah siap menyongsong MEA ini, antara lain adalah meningkatkan kompetitif dalam persaingan ekonomi antar negara, serta meratakan pertumbuhan ekonomi antara negara Asia Tenggara. Untuk menciptakan Komunitas Asean yang dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia diperlukan berbagai pemikiran pemikiran yang mampu menciptakan terobosan dan inovasi, sehingga tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di pangsa tenaga kerja ASEAN, dengan sumber daya manusia berkualitas akan mampu meningkatkan perekonomian negara serta mampu menjaga stabilitas kemanan. Geliat wacana pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN seakan tidak ada habisnya untuk dibahas, hal ini menjadi menarik bagi para pakar ekonomi, sosial dan politik dalam memberikan analisanya terhadap segala kemungkinan yang akan dimunculkan MEA nantinya. Tentunya muncul beberapa argumentasi yang berbeda dalam menanggapi persoalan tersebut. Tak jarang yang memberikan spekulasi pesimistis terhadap keikutsertaan Indonesia dalam Komunitas Ekonomi tersebut. Namun dorongan dan optimistis juga tak hentinya disuarakan oleh kelompok tertentu yang cenderung melihat momentum ini sebagai peluang yang baik dan sayang untuk dilewatkan. Bagi saya, ini peluang sekaligus tantangan yang mesti disikapi dengan bijak. Tidak ada jalan lain untuk menghindari proses globalisasi ekonomi tersebut, namun butuh persiapan dan kematangan agar tidak menjadi penggembira pada proses ekonomi tersebut. Indonesia harus membenahi beberapa aspek sebelum masalahnya tidak terlalu rumit. Pemerintah harus mempersiapkan SDM yang berkualitas agar tenaga kerja asing tidak membanjiri tanah air. Selain itu mendorong perusahaan nasional dalam memproduksi komoditas yang berkualitas dan kompetitif. Permasalahan Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut; 1. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam Kacamata Ilmu Sosial 2. Peluang dan Tantangan Bangsa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA 3. Peran Ilmu Sosial dalam Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut; 1. Untuk mengetahui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam Kacamata Ilmu Sosial. 2. Untuk mengetahui Peluang dan Tantangan Bangsa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). -169-

3. Untuk mengetahui Peran Ilmu Sosial dalam Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Manfaat Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut; 1. Mengetahui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam Kacamata Ilmu Sosial. 2. Mengetahui Peluang dan Tantangan Bangsa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). 3. Mengetahui Peran Ilmu Sosial dalam Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). PEMBAHASAN Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam Kacamata Ilmu Sosial Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan salah satu diantara berbagai fenomena Globalisasi. Saat ini tidak ada satu negara pun yang dapat menghindari proses globalisasi, bahkan untuk negara tertutup sekalipun. Korea Utara misalnya, meski merupakan negara tertutup, tapi negara ini tetap membutuhkan barang dan tenaga ahli dari luar negeri. Globalisasi terkadang hanya dimaknai sebagai sesuatu proses westernisasi. Padahal Globalisasi itu adalah suatu proses dunia menjadi satu, artinya semua aspek dalam kehidupan manusia akan mengalami proses penyeragaman sosial, ekonomi, budaya dan politik. Hal ini didorong oleh mobilisasi terus menerus mengenai ide manusia melalui teknologi. Ilmu sosial menilai MEA adalah gejala dunia yang tidak bisa dihindari. Setiap negara memiliki perspektif yang sama dalam membangun jaringan ekonomi yakni untuk mendapat peluang dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Namun pada prosesnya tidak semua negara mendapat peluang sama namun amat ditentukan dari kesiapan dalam menghadapi proses ekonomi tersebut. Negara yang tidak siap akan lebih banyak mendapatkan konskuensi daripada peluang sebagaimana yang diharapkan. Olehnya itu MEA bisa saja menjadi malapetaka bagi negara-negara yang tidak mampu bersaing. Persaingan kualitas adalah hal yang paling uatama dalam sistem ekonomi global. Sedangkan Kualitas SDM dan Produk merupakan kunci setiap negara dalam menapaki persaingan tersebut. Indonesia harus menganalisa secara mendalam berbagai peluang dan tantangan yang akan dihadapi negara ini nantinya. Ilmu sosial adalah sala-satu disiplin kajian yang bisa membantu dalam mengurai persoalan tersebut. Konskuensi ekonomi dapat dikaji dalam ilmu ekonomi, sosiologi dapat dijadikan pisau analisis dalam memberikan gambaran masalah sosial budaya yang akan ditimbulkan, sedangkan ilmu hukum dan politik akan menganalisa implikasi hukum dan politiknya. Dari berbagai perspektif ilmu sosial Sosiologi Ekonomi adalah interdisipliner yang paling menarik dalam mengkaji MEA. Sosiologi Ekonomi merupakan perspektif sosiologis yang menjelaskan fenomena ekonomi, terutama terkait dengan aspek produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi barang, jasa, dan sumber daya, yang bermuara pada bagaimana masyarakat mencapai kesejahteraan. -170-

Sosiologi Ekonomi menunjukkan perkembangan yang eksplosif sejalan dengan berbagai permasalah sosial ekonomi global, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang yang sedang berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui berbagai kebijakan pembangunan. Perkembangan studi Sosiologi Ekonomi tidak terlepas dari pengaruh pemikiran tokoh sosiologi klasik dan dialektika pemikiran baru dalam sosiologi ekonomi sejak dekade 1980-an-sampai saat ini. Hasil kajian eksploratif yang pada tulisan ini melalui penelusuran atas perkembangan studi Sosiologi Ekonomi di global, menunjukkan bahwa sebagian besar studi diarahkan kepada bagaimana negara memenuhi kebutuhan dalam mencapai kemakmuran atau kesejahteraan melalui ekspansi dan pembangunan jaringan ekonomi yang lebih luas. Saat ini studi Sosiologi Ekonomi lebih marak menganalisis tentang kapital sosial, serta masalah struktur, kelembagaan dan sistem ekonomi yang terkaitk dengan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial adalah aspek yang tidak bisa tinggalkan dalam menyambut MEA mendatang. Modal sosial adalah kekuatan sosial dasar yang menopang keutuhan sistem kemasyarakat. Olehnya itu modal sosial penting dalam menjaga stabilitas sosial bangsa di tengah kontestasi ekonomi global. Masalah sosial yang cukup krusial dalam implementasi masyarakat ekonomi ASEAN adalah kemiskinan dan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan carut marutnya sistem pendidikan dan pelatihan, serta lambannya adaptasi ASEAN dan adopsi teknologi serta inovasi dalam mendorong daya saing ekonomi. Dahrendorf menilai Faktor kemiskinan dan ketidakadilan ekonomi sering kali dimanifestasikan dalam bentuk konflik hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha dalam upaya tuntutan penyesuaian upah. (Wirawan, 2012 : 88). Selain masalah di atas, Masalah politik patut pula dicermati, dekat-dekat ini kita akan menyongsong pemilihan kepala daerah serentak di seluruh penjuru tanah air. Saat ini hiruk pikuk dampak persiapan proses demokrasi masih belum selesai. Kondisi pasca pilkada pun akan masih dirasakan di awal tahun dimana MEA mulai diberlakukan. Masalah politik ini bila tak dikelola secara baik dan bijaksana sangat berpotensi melahirkan ketidakpastian baik dari segi keamanan, sosial dan politik yang berimbas pada masalah ekonomi. Berbagai tuntutan tersebut cenderung melahirkan ketidakapastian dan ketidakstabilan ekonomi, sehingga berpotensi menghambat implementasi MEA nantinya. Peluang dan Tantangan Bangsa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tidak terasa Masyarakat Ekonomi ASEAN akan dijalankan bersamaan masuknya tahun 2016. Namun hingga saat ini, perspektif masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA masih menjadi wacana pro dan kontra. Satu sisi ada yang menganngap ini adalah Momentum yang akan memberikan peluang baik untuk sistem ekonomi negara, disisi lain MEA dinilai sebagai sebuah tantangan yang akan berdampak buruk pada ketahanan sistem ekonomi nasional. Tidak ada yang bisa menafikan bahwa pemberlakuan MEA merupakan momentum yang akan memiliki implikasi positif maupun negatif terhadap negara- -171-

negara Se- Asia Tenggara. Semua terletak pada kesiapan dan kematangan Negara dalam mengahadapi sistem pasar tersebut. Indonesia sebagai sala-satu negara dalam komunitas tersebut harus mampu menganalisa peluang dan tantangan akan pemberlakuan MEA. Orang-orang yang optimis melihat bahwa MEA ini menjanjikan dan memiliki potensi luar biasa terhadap perkembangan sumber daya manusia dan produk hasil karya Indonesia. Saat ini, sudah semakin banyak orang yang sadar mengenai pentingnya tenaga kerja profesional dan perlunya kepakaran. Misalnya, semakin dihargainya tenaga perawat dari Indonesia. Sementara orang yang melihat dari sisi negatif, melihat bahwa MEA ini akan menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar yang besar, karena kita memiliki potensi wilayah dan penduduk yang besar. Akan semakin banyak produk luar negeri dan tenaga profesional luar negeri yang masuk ke Indonesia, dan dikhawatirkan akan mematikan potensi SDM dalam negeri karena tidak mampu bersaing. Kita perlu pembenahan secara menyeluruh dan mengambil langkah perbaikan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastruktur baik secara fisik dan sosial (hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Sehingga kita akan siap menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang. Mendorong produktivitas dan daya saing amat baik untuk melakukan perbaikan-perbaikan khususnya pada sektor pendidikan agar Indonesia mampu menghasilkan SDM yang berkulifikasi tinggi. Peran Ilmu Sosial dalam Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Masyarakat tentu tidak pernah terlepas dari sebuah masalah. olehnya itu, ilmu pengetahuan harus berkembang sejalan dinamika yang ada dalam masyarakat. Intervensi ilmu pengetahuan dalam mengurai problematika bangsa amatlah penting. Olehnya itu setiap ilmu pengetahuan harus berkonstribusi dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Interpretasi terhadap suatu fenomena terkadang melahirkan berbagai macam perspektif. Hal ini tergantung dari kacamata keilmuan yang digunakan dalam menganalisa masalah. MEA adalah fenomena ekonomi global yang melahirkan berbagai diskursus ditengah masyarakat, tentunya juga ditanggapi berbeda oleh berbagai kalangan. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tentu berbeda apabila dikaji dalam perspektif ekonomi, sosiologi, politik, hukum dan budaya. Namun kesemua disiplin ilmu tersebut harus memiliki konsep yang bisa ditawarkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masing-masing konsep tersebut bisa diaplikasikan pada dimensi sosial yang berbeda-beda pula sehingga bangsa ini benar-benar siap secara keseluruhan aspek saat menyambut MEA nantinya. Peran ilmu dalam masyarakat akan nampak dan dirasakan apabila kajian pengembangan pengetahuan dikontekstualisasikan terhadap fenomena yang faktual dan terjadi dalam suatu bangsa. Ilmu sosial harus mampu menyelesaikan -172-

problematika yang terjadi termasuk mengantisipasi problem yang akan ditimbulkan oleh MEA. Ilmu sosial harus merekomendasikan beberapa konsep kepada pemerintah dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean. Setidaknya ilmu sosial menjadi pusat disiplin kajian dalam mempersiapkan, mengawal dan mengantisipasi dampak Masyarakat Ekonomi Asean. hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan partisipasi bangsa pada aspek sosial, ekonomi dan politik di era Globalisasi. Ilmu sosial juga seharusnya aktif dalam pengembangan modal sosial masyarakat. Kepekaan, etos, dan kerjasama sebagai ciri modal sosial masyarakat indonesia menjadi kekuatan penting dalam menyambut MEA. Manusia yang produktif amat dibutuhkan dalam sistem kompetisi ekonomi global, agar proses ekonomi berjalan seimbang. Selain itu agar Indonesia tidak hanya menjadi sasaran pangsa pasar namun juga menjadi pemasok Komoditas yang dibutuhkan negeranegara ASEAN. Prioritas pembangunan pendidikan menjadi penting untuk mencapai kualitas yang diharapkan dalam menyonsong persaingan global. Revolusi mental hanya akan tercapai apabila sistem pendidikan sudah baik. Olehnya itu keterlibatan semua pihak dalam membenahi kesiapan indonesia menyambut MEA amat diperlukan. KESIMPULAN 1. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah fenomena ekonomi Global yang tidak bisa dihindari setiap negara di Era Modern. Negara ASEAN akan membangun rantai ekonomi secara inklusif sehingga proses produksi,distribusi dan konsumsi tidak lagi dibatasi oleh teritorial setiap bangsa. 2. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berimplikasi positif maupun negatif. Olehnya itu bangsa indonesia harus jeli mengalisa peluang dan tantangan yang akan dihadapi nantinya. Konskuensi yang hadapi setiap negara tergantung pada kesiapan dan kematangan negara masing-masing. 3. Ilmu sosial amat berperan dalam mengurai peluang tantangan bangsa indonesia dalam menghadapi MEA. Intervensi Ilmu sosial dalam menyikapi MEA mendatang amatlah penting olehnya itu segenap tokoh dan pakar setidaknya memberikan rekomendasi untuk bangsa sebagai masukan dalam mengantisipasi konskuensi MEA nantinya. SARAN 1. Seyogyanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diinterpretasi secara komprehensif bahwa komunitas tersebut tidak hanya berkutat pada dimensi ekonomi saja namun memiliki implikasi sosial, budaya dan politik suatu bangsa. 2. Indonesia harus benar-benar siap dalam menyambut MEA karena ini akan banyak berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi nasional. Kita berharap bahwa indonesia tidak hanya menjadi penggembira pada MEA nantinya namun menjadi aktor penting dalam proses ekonomi yang akan berlangsung nantinya. -173-

3. Ilmu sosial seharusnya berkonstribusi terhadap bangsa dalam menganalisis peluang dan tantangan bangsa dalam menghadapi MEA. DAFTAR PUSTAKA Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi, Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta : Kencana. Wirawan, W.B. 2012. Teori Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Referensi Online; 14/10/2012http://suarajakarta.com/2012/10/14/kesiapan-masyarakat-indonesiamenuju-masyarakat-ekonomi-asean-2015/ http://dimastidano.wordpress.com/2012/11/28/masyarakat-ekonomi-asean-2015- peluang- atau-14ancaman/ http://ekbis.sindonews.com/read/2012/11/26/39/691517/menjadi-pelaku-ekonomiglobal. http://hminews.com/opini/tantangan-indonesia-dalam-menghadapi-masyarakatekonomi-asean-mea-2015/ http://www.analisadaily.com/news/read/2012/10/31/84452/jalan_menuju_masyara kat_ekonomi_ asean_2015/#.uszg9kua6an (diakses Sabtu 2 Maret 2013; 22.42) http://www.beritasatu.com/asia/41368-masyarakat-ekonomitunggal-asean-2015.html http://www.madina.co.id/index.php/ekonomi/9659-ubah-segmentasi-ekonomimasyarakat-asean-2015-jadi-sebuah peluang http://www.uksw.edu/id.php/info/detail/type/fokus/stamp/1355915296/title/tantang an-dan- peluang-indonesia-hadapi-asean-economic-community-di-seminarfeb -174-