BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan budayanya,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

LUDRUK LENONG Ludruk adalah pertunjukan seni theater tradisional yang berasal dari Jawa timur. Ludruk ini biasanya dipentaskan oleh satu grup kesenian

FUNGSI MUSIK PENGIRING DALAM SENI PERTUNJUKKAN KETOPRAK DISUNGAI KARANG PASAR VII KEC STABAT KAB. LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES. Drama di teater adalah salah satu bentuk karya sastra, bedanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

SILABUS PEMBELAJARAN

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian tersebut. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di Sumatera Timur. Perpaduan antar budaya dalam kesenian ketoprak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

SILABUS PEMBELAJARAN

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMERANAN DRAMA. Kata Kunci : Metode Bermain Peran dan Pemeranan Drama

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM KONTEKS MUSIK MELAYU. Sarah Marliesa Hutapea. Abstrak. Kata Kunci : Pembelajaran, Seni Budaya, Konteks, Musik Melayu

BAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB VIII TATA BUSANA. STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami Hakikat Tata Busana

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan mulai dari

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman/waktu. Baik itu seni bahasa atau sastra, seni gerak (acting), seni rias

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan budayanya, yang mencerminkan bagaimana masyrakatnya.seluruh suku bangsa dari Sabang sampai Marauke mempunyai budaya dan tradisi yang berbeda-beda, Salah satunya adalah Sumatera Utara. Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman etnik, atau suku seperti Batak Toba, Mandailing, Nias, Karo, Melayu, Pakpak, Dairi, Simalungun, dan Jawa. Dari masing masing suku sudahlah pasti memiliki budaya, adat istiadat, dan tradisi, seperti dalam bahasa,kesenian daerah, musik, dan tarian. Keanekaragaman budaya yang ada, akan menjadi hal yang menarik apabila dapat diamati dan dikaji secara teliti. Keanekaragaman budaya ini menjadi pusat perhatian dan menjadi ciri khas tersendiri dari tiap-tiap daerah dalam seni rupa dan seni pertunjukan, seperti Opera Batak yang dimiliki etnik Batak Toba, Musik gamelan dan Ketoprak yang dimiliki suku Jawa, tarian Serampang duabelas yang dimiliki suku Melayu dan lain sebagainya. Kebudayaan yang menjadi ciri khas dari masing-masing suku bangsa ini memiliki fungsi tersendiri bagi masyarakatnya.kesenian Ketoprak misalnya yang dimiliki etnis jawa,dalam sistem kebudayaan, ketoprak pada awalnya, merupakan fungsi kemenangan rakyat setelah panen, dalam perkembangannya menjadi fungsi kesenian (Arswendo, 1986 : 47).Fungsi kebudayaan yang lain dari kesenian ini, adalah sarana ekspresi untuk menyalurkan tanggapan dan kesan lisanbeserta sifat- 1

1 sifatnya, maupun konsep-konsep budaya tertentu melalui bentukan-bentukan visual yang terencana. Menurut Henry Supriyanto (1993 : 110 ) fungsi ketoprak dalam masyarakat adalah: 1. Sebagai alat pendidikan 2. Sebagai media komunikasi seni 3. Sebagai hiburan 4. Sebagai media historis Dalam jurnal ariefagendosa yang berjudul Persepsi dan upaya masyarakat terhadap perkembangan ketoprak sebagai teater tradisional di Kabupaten Blitar. Mengatakan bahwa Ketoprak sebagai teater tradisional pada awalnya lahir dari spontanitas pelaku di tengahtengah masyarakatnya (Supriyanto, 1986:91).Lebih luas lagi Asti Diponingrat dalam JJ. Ras (1985:224) menjelaskan pengertian ketoprak secara etimologis: Secara etimologis ketoprak berasal dari kata dung..dung..prak atau bunyi-bunyian prak..prak..prak dari alat penumbuk padi. Dari bunyi-bunyian yang dung..dung..prak, maka teater ini disebut ketoprak. Dalam pandangan lain bunyi tersebut dihasilkan dari peralatan terbuat dari bambu yang diikat pada ujungnya. Alat ini digunakan oleh para petani di pedesaan untuk mengusir burung-burung yang mau memakan padi di sawah.alat bambu tersebut disebut tiprak, goprak, bahkan ada yang mengatakan keprak. Henry Supriyanto (1985:105) memberikan pengertian ketoprak sebagai pertunjukan yang diiringi bunyi-bunyian semacam goprak secara dominan tersebut akhirnya oleh rakyat disebut sebagai ketoprak. Ketoprak sebagai teater tumbuh dari rakyat yang ngamen, semula meraka memakai tetabuhan lesung dan selanjutnya menggunakan gamelan Jawa. Lina Meilinawati (2010 : 27) mengatakan Ketoprak adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-

2 lagu Jawa yang diiringi dengan Gamelan, tema yang diambil biasanya dari cerita legenda atau cerita rakyat. Ketoprak terdiri dari dua ragam yaitu: ragam garapan dan ragam konvensional. Ketoprak garapan didefinisikan sebagai ketoprak yang digarap dengan memadukan unsurunsur kesenian lain seperti: teater modern, film, wayang kulit, ludruk, tari, dan lain-lain. Artinya ketoprak garapan sangat terbuka terhadap berbagai unsur seni. Aspek bahasa, musik pengiring, setting, lakon (struktur lakon) serta berbagai tradisi dan kebiasaan yang lazim dilakukan dalam pertunjukkan ketoprak, dipengaruhi oleh idiom kesenian lain sehingga penyajian ketoprak lebih terlihat tergarap. Sebagimana hasil lokakarya ketoprak (1997) di Yogyakarta. Ciri-ciri ketoprak garapan sebagai berikut: (1) menggunakan naskah penuh, (2) tangga dramatik mengacu pada dramaturgi barat (3) akting dan bloking ditata dan berpola, (4) tatarias, tatabusana realis dan simbolis, (5) tatalampu dan tatasuara mamanfaatkan teknologi elektronik, (6) instrumen pengiring lehih luas, tidak harus diatonis atau pentatonik, tetapi dapat juga dikombinasi, (7) pertunjukan tidak lebih dari 2,5 jam, (8) keprak kadang dipakai kadang tidak, dan (9) tembang kadang dipakai kadang tidak. Ketoprak konvensional adalah ketoprak yang berkenan di hati masyarakat pinggiran.ketoprak konvensional dapat juga dikatakan sebagai bagian dari kebutuhan jiwa bagi meraka yang memiliki komitmen pada budaya lokal Jawa melalui ketoprak. Cirri-ciri ketoprak ini adalah: (1) tidak menggunakan naskah atau skenario, (2) dramatik lakon mengacu pada wayang kulit purwa: (3) dialog bersifat improvisasi, (4) akting dan bloking bersifat intuitif, (5) tatarias dan tatausana realis, (6) musik pengiring gamelan Jawa, (7) menggunakan keprak dan tembang, (8) lama pertunjukan relatif lama, (9) tema cerita dan pengaluran bersifat lentur (Nusantara, 1967:52-56).

3 Pada umumnya Ketoprak amat popular di Jawa Tengah, khususnya di Yogyakarta.Kemudian dengan adanya perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain atau dikenal juga dengan transmigrasiyang mencari kehidupan baru, kesenian ini akhirnya dikenal di Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Langkat Kecamatan Stabat di desa Sungai Karang Pasar VII. Ketoprak ini dinamakan oleh masyarakat sekitar yaitu Ketoprak kibot karena alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya adalah keyboard dan kendan. Musik atau tembang yang digunakan pada seni pertunjukan Ketoprak ini adalah tembang Kinanti, Jeruk bulong, Mijil,.Dalam pertunjukannya fungsi musik pengiring sangat berpengaruh terhadap lakon yang sedang dimainkan, selain itu musiknya juga berfungsi sebagai pengatur gerak tariannya, serta berfungsi sebagai komunikasi antara pemusik dan pelakon sehingga tercipta suasana yang sedang dimainkan yang dapat dirasakan oleh penonton. Kesenian ketoprak ini biasanya di pertunjukkan di lapangan terbuka dan diatas panggung, Sudarsono (2002 : 232) menjelaskan pertama kali pertunjukan ketoprak di tampilkan diatas panggung terjadi pada tahun 1929 oleh perkumpulan ketoprak kridha mudha yang oleh masyarakat lebih di kenal sebagai ketoprak kertanaden. Dari peryataan diatas kelompok kesenian ketoprak di sungai karang pasar VII pertunjukannya pun di lakukan di lapangan terbuka dan di atas panggung dengan panggung yang sudah di dekorasi sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik dan menjadi gaya tarik tersendiri bagi penonton, serta pelakon yang telah ditatarias sesuai dengan perlakonnya masing-masing, karena bentuk dari riasan menggambarkan watak si pelakon, serta peronggeng, dan pemusik yang mengiringi seni pertunjukan ketoprak. Hal ini sependapat dengan Panji suroso(2012 : 1). Kesenian tradisional ketoprak ini berbentuk pertunjukan drama tradisional jawa, yang didalam nya terdapat beberapa unsur yang saling terkait dalam

4 membangun bentuk pertunjukan nya, seperti unsur tari, unsur sastra, unsur teater, nyanyian rakyat, perlakonan watak, serta unsur musik tradisional dan tata panggung. Dari pernyataan-pernyataan diatas penulis dapat menyimpulkan selain fungsi musik yang sangat berperan dan berpengaruh dalam pertunjukan kesenian ketoprak, dan didampingi oleh unsur-unsur pendukungnya, sehingga penulis merasa tertarik untuk menjadikan musik pengiring sebagai topik penelitian ilmiah yang berjudul Fungsi Musik Pengiring Dalam Seni Pertunjukan Ketoprak Di Sungai Karang Pasar VII Kec Stabat Kab Langkat B. Identifikasi masalah Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana musik pengiring dalam seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec Stabat Kab Langkat? 2. Bagaimana asal usul ketoprak di sungai Karang Pasar VIIKec Stabat Kab Langkat? 3. Apa saja ragam alat musik yang di gunakan sebagai musik pengiring pada seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec Stabat Kab Langkat? 4. Bagaimana pengaruh musik dalam perlakonan watak pada pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VIIKec Stabat Kab Langkat? 5. Bagaimana bentuk musik pengiring dalam seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VIIKec Stabat Kab Langkat? 6. Bagaimana fungsi musik pengiring dalam seni pertunjkan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec Stabat Kab Langkat? 7. Bagaimana prospek ke depan seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang pasar VII Kec. Stabat Kab. Langkat? C. Pembatasan masalah

5 Menurut Lexy J Meleong (2010:92) pembatasan masalah adalah bertumpu pada satu fokus.pada dasarnya penentuan masalah menurut Lincoln dan guba (1985:226) dalam Lexy J. Meleong bergantung pada paradigma apakah yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti evaluator, ataukah sebagai peneliti kebijaksanaan. Berdasarkan uraian pendapat di atas mengingat luas nya cakupan masalah pada kajian musik pengiring pada pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII. Maka penulis merasa perlu membuat pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk musik pengiring dalam seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec Stabat Kab Langkat? 2. Bagaimana fungsi musik pengiring dalam seni pertunjkan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec Stabat Kab Langkat? D. Perumusan masalah Dalam menentukan rumusan masalah penulis berpedoman kepada pendapat Sugiyono (2009 : 55) mengatakan bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat di uraikan dari latar belakang masalah,identifikasi masalah,serta pembatasan masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana bentuk dan fungsi musik pengiring pada seni pertujunkan ketoprak di sungai Karang PasarVII Kec.Stabat Kab.Langkat. E. Tujuan penelitian

6 Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan diperoleh. Berhasil tidaknya suatu penenlitian yang dilakukan terlihat dan tercapai atau tidaknya tujuan penelitian. Menurut pendapat Sugiyono (2009: 397) menyatakan bahwa, untuk menemukan, mengembangkan dan membuktika pengetahuan. Maka tujuan yang diinginkan dalam sebuah penenlitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan bentuk musik pengiring dalam seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec.Stabat Kab.Langkat. 2. Mendeskripsikan fungsi musik pengiring dalam seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec.Stabat Kab.Langkat. F. Manfaat penelitian Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang kajian musik pengiring dalam seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec.Stabat Kab.Langkat. 2. Sebagai bahan informasi kepada pengelola seni pertunjukan ketoprak di sungai Karang Pasar VII Kec.Stabat Kab.Langkat. 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini.