BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara. kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

PENERAPAN ANALISIS JALUR DALAM MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA HARAPAN HIDUP DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini, Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. mendatang dapatlah dibuat sebuah proyeksi penduduk wilayah bersangkutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. data dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan pengolahan data

BAB 1 PENDAHULUAN. kelahiran di Simalungun ini perlu dianalisis. (

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai disetiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

PENERAPAN ANALISIS JALUR DALAM MENENTUKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TAHUN 2011 DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

PENGGUNAAN ANALISIS JALUR YANG MEMPENGARUHI ANGKA LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu kebijakankebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

APLIKASI ANALISIS JALUR DALAM MENGANALISIS ANGKA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI ASAHAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR ONGKI NOVRIANDI PURBA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup berpotensi dalam perekonomian Indonesia adalah perikanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. rendahnya tingkat kejahatan/ kriminalitas yang terjadi ditengah tengah kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti diketahui bersama, perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya

TUGAS AKHIR NURUL ICHWANI BR SEMBIRING

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA HARAPAN HIDUP DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALISIS JALUR TUGAS AKHIR FEBRINA SITUMORANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia (SDM) yang sehat secara fisik diharapkan menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kegiatan lembaga keuangan tidak terlepas dari bidang keuangan, baik menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. Kriminalitas berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai kependudukan memegang peranan

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan dalam penelitian dibidang ilmu sosial. (structural equation modeling, SEM), karena bisa dikatakan bahwa pemodelan

BAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap kebutuhan skill tenaga kerja. Disamping hal itu, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga Negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. belakangan terakhir institusi-institusi pendidikan telah menyadari akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup (World Health Organization). Kematian dapat menimpa siapa

PROFIL PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN. Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

TUGAS AKHIR ROSDIANA

DAFTAR ISI Julimawati, 2014 Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Kualitas Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Baleendah

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain

JUMLAH PENDUDUK DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR JOSEP IMANUEL TAMBA

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara memiliki gedung dengan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan suatu negara salah satunya dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit, namun penyakit sering datang tiba-tiba sehingga tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kesehatan prima dapat menciptakan suatu inovasi dan terobosan baru. menciptakan perubahan dari kondisinya sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. huruf e undang-undang tersebut mengatur salah satu urusan wajib yang menjadi

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu daerah. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Semakin tinggi AHH maka derajat kesehatan masyarakat semakin baik, begitu pula sebaliknya. Angka Harapan Hidup pada suatu umur adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. AHH Sumatera Utara pada tahun 2012 mencapai 69,8 dan hal ini berarti bahwa setiap bayi yang lahir hidup di Sumatera Utara mempunyai harapan untuk bertahan hidup sampai usia 69,8 tahun.

2 AHH di Sumatera Utara pada tahun 2012 apabila dilihat menurut kabupaten dan kotamadya nilainya bervariasi yaitu antara 63,79 sampai dengan 72,38. Variasi AHH di Sumatera Utara menunjukkan bahwa derajat kesehatan masyarakat Sumatera Utara belum sama. Adanya variasi AHH disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Selain itu, kondisi ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang mana merupakan kebutuhan dasar setiap manusia juga berpengaruh terhadap besar kecilnya AHH. Pada tahun 2012 ada lebih dari separuh dari jumlah kabupaten dan kotamadya di Sumatera Utara yang masih mempunyai AHH rendah, yaitu berada di bawah rata-rata. Kondisi demikian menunjukkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Sumatera Utara masih mempunyai derajat kesehatan yang rendah. Untuk meningkatkan AHH di Sumatera Utara maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi AHH di Sumatera Utara serta seberapa besar pengaruhnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari uraian diatas, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan suatu model yang disebut model analisis jalur. Dan untuk menganalisis hubungan antara AHH terhadap faktor-faktornya, maka penulis memilih judul Penerapan Analisis Jalur Dalam Menganalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angka Harapan Hidup di Sumatera Utara.

3 1.2 Identifikasi Masalah AHH dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung peningkatan AHH tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi AHH dengan menggunakan analisis jalur sehingga akan diperoleh model analisis jalur beserta dengan besarnya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi AHH, baik secara langsung maupun tidak langsung. 1.3 Batasan masalah Penulis membatasi pokok permasalahan dengan 19 faktor yang diduga mempengaruhi AHH yakni persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, jumlah dokter, jumlah bidan, jumlah perawat, jumlah apoteker dan sarjana farmasi, jumlah apotik, jumlah puskesmas dan sejenisnya, jumlah rumah sakit umum, persentase rumahtangga dengan kondisi rumah yang tidak kumuh, persentase rumahtangga dengan kondisi sanitasi yang layak, persentase rumahtangga dengan kondisi air minum yang layak, persentase rumahtangga dengan jenis lantai terluas adalah tanah, laju pertumbuhan ekonomi, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan, persentase penduduk miskin, persentase rumahtangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, tingkat melek huruf penduduk 10 tahun ke atas, rata-rata lama sekolah, dan persentase rumahtangga yang menerima kredit usaha. Hal ini dikarenakan penulis menganggap faktorfaktor tersebut berhubungan erat dengan peningkatan AHH dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya berdasarkan data tahun 2012.

4 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk membuat model analisis jalur yang tepat untuk menggambarkan pola hubungan dan pengaruh antara faktor-faktor yang ada terhadap AHH. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap AHH di Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling banyak memberikan kontribusi di antara faktor-faktor yang berpengaruh tersebut terhadap peningkatan AHH di Sumatera Utara 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung maupun tidak langsung antara faktor-faktor yang ada terhadap AHH di Sumatera Utara. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi tentang AHH di Sumatera Utara serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai analisis data. 3. Sebagai acuan bagi Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya

5 termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya adalah : 1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur) Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari bukubuku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yamg diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

6 3. Metode Pengolahan Data Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode analisis jalur untuk melihat pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Adapun langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah : 1. Membuat paradigma penelitian 2. Merumuskan masalah penelitian. 3. Membuat model hipotesis 4. Membuat diagram jalur dan persamaan struktur 5. Menguji tiap hipotesis untuk tiap sub-struktur. 1.7 Lokasi Penelitian Penelitian ataupun pengumpulan data diadakan di Badan Pusat Statistik yang beralamat di Jl. Asrama No.179 Medan.

7 1.8 Sistematika Penelitian Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitan, kontribusi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang sejarah analisis jalur, pengertian analisis jalur, kegunaan analisis jalur, asumsi-asumsi analisis jalur, model-model dalam analisis jalur, diagram jalur dan persamaan struktural, pengertian koefisien jalur, pengujian koefisien jalur, dan konsep Angka Harapan Hidup. BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara beserta struktur organisasinya. BAB 4 : ANALISIS DATA Bab ini menguraikan proses analisis data dengan analisis jalur yang meliputi perumusan hipotesis dan persamaan struktural, penghitungan koefisien jalur berdasarkan koefisien regresi, penghitungan koefisien jalur secara simultan dan individu, pengujian hipotesis, dan pemaknaan analisis jalur.

8 BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan digunakan yaitu SPSS dan AMOS mulai dari input data hingga hasil outputnya yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalam penulisan. BAB 6 : PENUTUP Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkannya.