BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. negara lain untuk menarik minat konsumen di dalam perdagangan. internasional. Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. memenangkan persaingan. Melihat banyaknya produk yang dihasilkan produsen

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di Jakarta. PT. YMKI memiliki jaringan distribusi yang berada di seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penjualan Domestik Motor Tahun 2009 Merek Jumlah Pangsa Pasar (%)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

I.PENDAHULUAN. Perkembangan zaman telah mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap alat-alat

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

I. PENDAHULUAN. Industri teknologi sudah sangat maju dibandingkan beberapa waktu yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya sepeda motor termasuk barang sekunder, namun sekarang

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan lama sesuai dengan keadaan serta situasi yang ada dan. bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif begitu cepat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang diikuti bertambahnya merek dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. I Latar Belakang Penelitian

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bisnis maka perusahaan harus berusaha untuk mengantisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada segmen roda dua (sepeda motor), karena masyarakat Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA JUPITER MX DI SURABAYA

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

maupun roda empat. Namun demikian persaingan terasa sangat ketat terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

Marcomm Management. Marketing Communication Process 1. Berliani Ardha, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif ini, strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menghadapi persaingan ketat akibat banyaknya perubahanperubahan

MINAT BELI SEPEDA MOTOR HONDA TIGER DI SURABAYA SKRIPSI. Diajukan Oleh: NOVA TRI CAHYONO /FE/EM

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran manusia akan keinginan tidak manjadi sederhana lagi, sehingga struktur

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor penting untuk mencapai sukses. Tujuannya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dunia otomotif. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang diikuti bertambahnya merek dan jenis kendaraan baru tentunya menjadi salah satu penyebab perkembangan dunia otomotif di Indonesia. Penyebab lainnya yaitu pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu yang berdampak pada seluruh sektor kehidupan masyarakat indonesia terutama sektor ekonomi. Walaupun saat ini pemerintah telah menurunkan harga BBM, namun tarif transportasi umum yang ada tetap melonjak naik. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya harga-harga kebutuhan pokok yang dipengaruhi oleh krisis global yang sedang melanda hampir di setiap negara-negara di dunia. Namun walaupun sedang berada dalam masa krisis global, pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan khususnya kendaraan sepeda motor. Sampai saat ini sepeda motor masih menjadi favorit masyarakat untuk dijadikan alat transportasi. Hal ini terjadi karena sepeda motor merupakan alat transportasi yang praktis, efisien dan sesuai dengan daya beli masyarakat saat ini. Ketertarikan masyarakat terhadap sepeda motor semakin bertambah lagi dengan gencarnya sektor pembiayaan pembelian sepeda motor yang menawarkan fasilitas proses dan persyaratan yang mudah, cepat, dan ditambah dengan suku bunga yang rendah baik dari lembaga pembiayaan bank maupun lembaga pembiayaan non bank. Pada bulan Agustus 2009 lalu, penjualan sepeda motor berjumlah 626.478 unit. Ini berarti merupakan rekor tertinggi angka penjualan motor selama ini. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan penjualan pada bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 612.016 unit. Peningkatan penjualan motor di Indonesia memang sudah terlihat sejak bulan April silam dimana penjualan bulan April yang hanya 385.831 unit meningkat jadi 457.650 unit di bulan Mei. Hal tersebut

kembali terulang di penjualan bulan Juni yang juga mengalami peningkatan hingga 485.174 dari bulan sebelumnya dan kembali meningkat di bulan Juli menjadi 544.838 unit. Hingga akhirnya menembus angka 600.00 atau tepatnya 626.478 di bulan Agustus silam. Dengan prestasi-prestasi penjualan ini, total penjualan motor sepanjang tahun 2009 pun akhirnya menembus angka 3.718.175 unit. Angka ini pun semakin mendekatkan industri motor ke target penjualan 5 juta unit. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) atau Yamaha salah satu perusahaan yang diberikan otorisasi untuk memproduksi kendaraan roda dua (motor) di Indonesia. Yamaha juga tidak terlepas dari persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri otomotif karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis terutama rival utamanya Honda. Sampai Bulan Agustus 2009, Honda dan Yamaha saling kejar mengejar. Petarungan menuju posisi puncak untuk sementara diraih oleh Honda dengan penjualan sebanyak 1.698.558 unit (45.74%) selisih sedikit dibandingkan Yamaha dengan penjualan sebanyak 1.683.778 unit (45.34%). Posisi berikutnya masih dipegang oleh Suzuki dengan penjualan sebanyak 293.440 unit (7.9%) disusul Kawazaki dengan 37.021 unit. Tabel 1.1 Penjualan sepeda motor sampai bulan Agustus 2009 1 Honda 1.698.558 2 Yamaha 1.683.778 3 Suzuki 293.440 4 Kawasaki 37.021 Untuk motor low price, Honda masih merajai pasar lewat produk andalannya yakni Absolute Revo. Entah karena kualitasnya yang bagus atau harganya yang sangat terjangkau, Penjualan Honda Absolute Revo hingga bulan Juli 2009 telah mencapai 455.400 unit jauh meninggalkan penjualan motor andalan Yamaha yakni Vega ZR yang hanya mencapai 291.506 unit. Padahal dari segi kapasitas mesin Vega ZR telah diatas Absolute Revo yakmi 115cc.

Sementara, Suzuki Smash harus puas diposisi ketiga dengan penjualan sebanyak 43.978 unit. Tabel 1.2 Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009 Kelas low price 1 Honda Absolute Revo 455.400 2 Yamaha Vega ZR 291.506 3 Suzuki Smash 43.978 Dominasi Honda juga terlihat pada pasar bebek kelas 110 CC keatas. Dikelas ini, Honda mengandalkan Supra X 125. Total penjualan Supra X 125 hingga Juli 2009 sudah mencapai 324.905 unit. Yamaha masih kewalahan menahan laju Supra X 125. Total penjualan Jupiter MX selama tujuh bulan pertama tahun 2009 hanya mencapai 120.474 unit. Sementara, Suzuki Shogun 125 harus puas diposisi ketiga dengan penjualan sebanyak 38.138 unit. Tabel 1.3 Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009 Kelas 125cc keatas 1 Honda Supra X 125 324.905 2 Yamaha Jupiter MX 120.474 3 Suzuki Shogun 125 38.138 Primadona skutik masih dipegang oleh Yamaha MIO yang menguasai hampir 58% pangsa pasar skutik dengan penjualan sebanyak 693.534 unit sampai bulan Juli 2009. Honda dengan pasukan Vario dan Beat hanya mampu mencatat penjualan sebanyak 406.600 unit. Suzuki tidak mau kalah bertarung disegmen skutik ini, buktinya mereka telah mencatat penjualan diatas 100,000 unit disegmen ini. Suzuki spin sebanyak 79.027 unit dan Suzuki Skywave sebanyak 21,280 unit.

Tabel 1.4 Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009 Kelas skutik 1 Yamaha Mio 693.534 2 Honda Vario danbeat 406.600 3 Suzuki Spin 79.027 4 Suzuki Skywave 21,280 Suzuki harus berbangga mempunyai Satria F 150 yang memimpin pasar disegmen bebek sport. Satria F 150 dengan mudah melibas lawan lawannya disegmen ini. Penjualan Satria hingga Juli 2009 mencapai 46.823 unit, Honda CS- 1 sebanyak 9.297 unit dan Kawazaki Athlete sebanyak 6.880 unit. Tabel 1.5 Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009 Kelas bebek sport 1 Suzuki Satria F 150 46.823 2 Honda Honda CS-1 9.297 3 Kawazaki Athlete 6.880 Tahun 2009 ini Yamaha juga berhasil merajai segmen motor sport dengan mengandalkan Vixion dan Scorpio yang mencatat penjualan sebanyak 115.458 unit, dimana penjualan Vixion mencapai 103.555 unit dan Scorpio 11.903 unit. Honda Yang mengandalkan Tiger dan Mega Pro mencatat penjualan sebanyak 109.890 unit, dimana penjualan Mega Pro mencapai 79.631 unit dan Honda Tiger mencapai 30.259 unit. Suzuki yang hanya mengandalkan Thunder penjualannya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Penjualan Suzuki Thunder hingga Juli 2009 hanya mencapai 15.680 unit.

Tabel 1.6 Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009 Kelas sport 1 Yamaha Vixion 103.555 2 Honda Mega Pro 79.631 3 Honda Tiger 30.259 4 Suzuki Thunder 15.680 5 Yamaha Scorpio 11.903 Yamaha Vixion merupakan salah satu produk Yamaha di kelas motor sport yang mengusung teknologi injeksi (injection) berkapasitas mesin 150 cc yang di klaim sebagi motor yang memiliki teknologi canggih dan irit bahan bakar. Yamaha Vixion mengusung konsep kendaraan yang Future Action diharapkan diharapkan dapat lebih meramaikan persaingan kelas motor sport sekaligus sebagai senjata baru bagi Yamaha untuk merebut pangsa pasar yang ada. Dan harapan itu pun terbukti pada tahun 2009 ini,yamaha Vixion telah menduduki peringkat pertama pada segmen motor sport dengan penjualan 103.555 unit dan mungkin akan terus meningkat pada akhir tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa Yamaha Vixion telah menjadi andalan Yamaha dan menjadi raja pada kelas motor sport. Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan dipengaruhi oleh atribut dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut, seperti merek, desain, warna, kualitas dan sebagainya. Atribut produk merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong konsumen untuk membeli produk, semakin baik atribut produk maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli produk tersebut. Atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing Yamaha tidak kalah hebatnya, seperti halnya Suzuki yang terkenal dengan kegesitan motor bebek sekelasnya, Honda yang sudah memiliki merek yang bagus di benak konsumen dan terkenal dengan iritnya, Kawasaki yang memiliki keunggulan dari desain motornya. Yamaha Vixion merupakan motor sport berkapasitan mesin 150 cc yang telah memiliki mesin injeksi (injection) yang irit bahan bakat, serta kelebihan pada

kecepatan, akselerasi, dan handling. Disamping itu kelebihan lainnya adalah pada harga, desain, warna, merek, nilai jual, dan fasilitas yang diberikan oleh dealer. Melihat besarnya potensi yang dimiliki Yamaha Vixion, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH ATRIBUT PRODUK YAMAHA VIXION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PT. KENCANA BERLIAN MERDEKA BANDUNG 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap kelengkapan atribut produk motor Yamaha Vixion? 2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen terhadap motor Yamaha Vixion pada PT. Kencana Berlian Motor? 3. Seberapa besar pengaruh atribut motor Yamaha Vixion terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Kencana Berlian Motor? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mencari data dan informasi yang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian pada PT. Kencana Berlian Merdeka sehingga data-data, informasi, dan gambaran tersebut dapat digunakan oleh penulis untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Bisnis dan Manajemen jurusan Manajemen Universitas Widyatama. Tujuan penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor Yamaha Vixion,

2. Untuk mengetahui tingkat keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor Yamaha Vixion, 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut motor Yamaha Vixion terhadap keputusan pembelian konsumen. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Peneliti Dengan dilakukannya penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan langsung dengan tujuan langsung mempratekkan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh selama kuliah pada kondisi duania bisnis yang sesungguhnya. Terutama yang berhubungan dengan masalah manajemen pemasaran. 2. Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai perilaku konsumen dan diharapkan memberikan sumbangan pemikiran untuk menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang harus dilakukan, guna mempertahankan efesiensi dan kontinuitas. 3. Pihak lain Hasil penelitian ini dapat menambah informasi sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ada kaitannya dengan permasalahan serupa. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hopotesis Dalam upaya memasarkan produknya dan menjaring konsumen, perusahaan harus berhadapan dengan lingkungan pemasaran yang terdiri dari pelaku dan kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengambangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Perusahaan harus terus-menerus menyesuaikan strateginya dengan lingkungan yang terus berubah. Strategi yang diambil akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. Perusahaan harus berupaya agar produk yang dihasilkan dapat memberikan manfaat bagi konsumennya. Dengan kata lain perusahaan harus

memberikan nilai (value) yang lebih tinggi kepada konsumen daripada yang diberikan pesaing mereka. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut juga dengan bauran pemasaran (marketing mix) misalnya variabel produk (product), variabel harga (price), variabel lokasi (place), dan variabel promosi (promotion). Variabel-variabel ini dapat dikontrol oleh perusahaan dan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran (2005;17) menyatakan : Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Di dalam bauran pemasaran, produk adalah unsur yang paling penting, karena produk mencakup seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual, produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan yang menyertai produk seperti instalasi dan pemeliharaan. Adapun definisi produk menurut Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran(2005;69) adalah : Produk adalah segala sasuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan Dari definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang akan dibuat dan ditawarkan harus memiliki kualitas, kinerja, dan manfaat yang terbaik yang senantiasa didasarkan pada kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Apabila produk yang dibuat dan ditawarkan dapat memuaskan pelanggan, maka akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara semua pihak. Oleh sebab itu, perusahaan harus memberikan perhatian lebih terhadap produk yang dihasilkannya. Produk tidak terlepas dari atribut produk. Pengertian atribut produk menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2007;103) adalah sebagai berikut: Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian atas produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen, maka

perusahaan harus menjadikan atribut produk menjadi faktor penting dan merupakan daya tahan bagi konsumen Unsur-unsur atribut produk menurut Tjiptono (2007;104) meliputi: a. Merek b. Kemasan c. pemberian label (Labelling) d. Layanan pelengkap (Supplementary Service) e. jaminan (Garansi) Atribut-atribut yang menyertai suatu produk dapat menjadikan suatu ciri yang dapat membedakan produk sejenis antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa salah satu faktor penting dalam pemasaran adalah dengan menyediakan berbagai atribut produk yang baik. Ciri berhasil atau tidaknya usaha pemasaran dilihat dari besarnya tingkat penjualan dari produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan. Salah satu cara untuk mencapai keuntungan itu adalah dengan mempengaruhi konsumen agar melakukan keputusan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu hal penting yang menjadi tombak perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah produk itu sendiri. Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan pemasar untuk mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan penting artinya bagi pasar sasaran. Dalam buku Manajemen Pemasaran (2005;223) Kotler mengemukakan tahap-tahap proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen, yaitu: Gambar 1.1 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca pembelian

1. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli atau konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. 2. Pencarian informasi 1. Konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak tentang kebutuhannya. Sumbersumber informasi konsumen terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu sumber pribadi (keluarga, teman), Sumber komersial (wiraniaga, penyalur), Sumber publik (media massa), dan pengalaman (pengkajian, pemakaian produk) 3. Evaluasi alternatif Konsumen akan membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional, konsumen melihat produk sebagai kumpulan sifat-sifat dan ciri-ciri tertentu dengan kemampuan yang beragam dalam membatasi manfaat yang dicari dan dalam memuaskan kebutuhan tersebut. Ciri-ciri tersebut disebut atribut produk. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi konsumen membentuk prefensi atas merek-merek dlam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Apabila perusahaan dapat menyediakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen akhirnya, maka akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan antar semua pihak. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapat dikemukakan hipotesis sebaga berikut: Atribut produk Yamaha Vixion berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen

1.6 Metodologi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif yaitu penelitian yang memberikan gambaran mengenai objek penelitian dan menggunakan perhitungan statistika untuk menguji kebenaran hipotesis. Sedangkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis adalah: 1 Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu pengmatan langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Kuesioner Yaitu penulis memberikan formulir-formulir yang berisi pertanyaan yang dijawab oleh pelanggan yang bersangkutan dengan objek penelitian. Pengisian kuesioner ini didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman pihak yang bersangkutan sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan. b. Wawancara Yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan mengenai masalah-masalah yang akan diteliti 2 Studi Kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data teoritis yang berkaitan dengan variabelvariabel yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan guna mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan sebagai landasan teori 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi guna penyusunan skripsi mengenai atribut produk Yamaha Vixion terhadap minat beli konsumen, maka penulis melakukan penelitian pada dealer resmi Yamaha di Bandung Sebagi objek penelitian adalah P.T Kencana Berlian Merdeka yang berlokasi di Jl. Merdeka No. 51 Bandung, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus 2009 sampai dengan sekarang.