BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

IV. METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

III. METODE PENELITIAN

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Defiisi Operasioal Defiisi operasioal dimaksudka utuk meghidari kesalaha pemahama da perbedaa peafsira yag berkaita dega istilah-istilah dalam judul skripsi. Sesuai dega judul peelitia yaitu Perbadiga Model Pembelajara STAD (Studet Teams Achievemet Divisio) dega Model Kovesioal pada Mata Diklat Melakuka Pekerjaa Dasar Perbaika Motor Listrik. Maka operasioal yag perlu dijelaska, yaitu :. Cooperative Learig (Pembelajara Kooperatif) Meurut Slavi dalam Eti Solihati (005:4) adalah suatu model pembelajara dimaa siswa belajar da bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yag aggotaya terdiri dari 4 6 orag dega struktur kelompokya bersifat heteroge, keberhasila belajar dari kelompok tergatug pada kemampua da aktivitas aggota kelompok, baik secara idividual maupu secara kelompok. Studet Team Achievemet Divissio (STAD) adalah kelompok siswa yag berprestasi pada masig-masig divisi. 3. Modul meurut Nasutio (003:05), adalah suatu uit yag legkap yag berdiri sediri da terdiri atas suatu ragkaia kegiata belajar yag disusu utuk membatu siswa mecapai sejumlah tujua yag dirumuska secara khusus da jelas. 40

4 4. Hasil belajar sebagai hasil perubaha tigkah laku yag meliputi tiga raah yaki, raah kogitif, raah afektif, da raah psikomotor yag masigmasig raahya mempuyai tigkata kemampua atau serig disebut dega tipe hasil belajar. 3. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu pedekata yag diguaka utuk mecari jawaba atau meggambarka permasalaha yag aka dibahas. Metode peelitia juga dapat dikataka sebagai cara yag diguaka utuk mecapai tujua peelitia. Ada beberapa metode yag diguaka dalam peelitia pedidika, meurut Suharsimi Arikuto (00: 3) : Pada dasarya metode yag diguaka dalam peelitia pedidika ditijau dari segi tujua dapat kita kelompokka ke dalam tiga gologa yaitu metode deskriptif, metode historis da metode eksperime. Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Metode ii bermaksud meyelidiki kemugkia sebab akibat dega meujukka salah satu kelompok atau lebih dalam kodisi yag cukup, kemudia dibadigka hasil dari satu kelompok kepada kelompok lai yag sebagai kotrol, dalam hal ii eksperime diharapka dapat megugkapka perbedaa hasil belajar siswa yag diajarka oleh guru dega model Cooperative Learig tipe STAD dibadigka (komparatif) dega model kovesioal dalam hal ii megguaka modul.

4 3.3 Variabel da Paradigma Peelitia Berdasarka aggapa dasar da hipotesis, maka dapat ditetuka variabel da paradigma peelitia, sehigga memudahka utuk meetuka jeis da sumber data yag aka diguaka. Pegertia variabel meurut Naa Sudjaa (00: 0), bahwa variabel adalah ciri atau karakteristik dari idividu, objek, peristiwa yag ilaiya bisa berubah-ubah. Variabel dalam peelitia ii terdiri dari variabel bebas (X) da variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah faktor stimulus atau iput yaitu faktor yag dipilih oleh peeliti utuk melihat pegaruh terhadap gejala yag diamati. Variabel terikat adalah faktor yag diamati da diukur utuk megetahui efek variabel bebas. Berdasarka rumusa masalah dalam peelitia ii, peulis meetapka : a. Variabel bebas (X) : Model Cooperative Learig tipe STAD. b. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar pada program diklat Melakuka Pekerjaa Dasar Perbaika Motor Listrik di BPTP Badug. Paradigma peelitia yag dikembagka oleh peeliti adalah sebagai berikut :

43 Gambar 3. Paradigma Peelitia 3.4 Data da Sumber Data 3.4. Data Meurut Suharsimi Arikuto (00: 96) : Data adalah segala fakta da agka yag dapat dijadika baha meyusu suatu iformasi, sedagka iformasi adalah hasil pegolaha data yag dipakai utuk suatu keperlua. Berdasarka defiisi tersebut, data yag diperguaka dalam peelitia ii adalah data lagsug berupa jawaba-jawaba yag diperoleh melalui tes obyektif dari para respode megeai sub kompetesi melaksaaka pekerjaa dasar perbaika motor listrik fasa pada Program Diklat Melakuka Pekerjaa Dasar Perbaika Motor Listrik. 3.4. Sumber Data Peelitia Meurut Suharsimi Arikuto (00 : 07), yag dimaksud dega sumber data dalam peelitia adalah subyek dari maa data dapat diperoleh. Apabila peeliti megguaka kuesioer atau wawacara dalam pegumpula dataya,

44 maka sumber data disebut respode yaitu orag yag merespo atau mejawab pertayaa-pertayaa peeliti, baik pertayaa tertulis atau lisa. Apabila peeliti megguaka dokumetasi, maka dokume atau catata yag mejadi sumber data, sedag isi catata adalah obyek peelitia atau variabel peelitia. Berdasarka pegertia di atas, maka sumber data dalam peelitia ii adalah siswa BPTP Badug tigkat Program Keahlia Istalasi Pemafaata Teaga Listrik tahu ajara 007 / 008. Data yag ada disii adalah data kuatitatif yag berbetuk agka-agka yag diperoleh dari skor prestasi belajar siswa yag diambil dari ilai tes tertulis pada Program Diklat Melakuka Pekerjaa Dasar Perbaika Motor Listrik. 3.5. Populasi da sampel Meurut Suharsimi Arikuto (00 : 08), yag dimaksud dega Populasi adalah keseluruha subjek peelitia. Apabila seseorag igi meeliti semua eleme yag ada dalam wilayah peelitia, maka peelitiaya merupaka peelitia populasi. Studi atau peelitiaya juga disebut studi populasi atau studi sesus. Sesuai dega ligkup peelitia, populasi atau wilayah data yag mejadi subyek peelitia ii adalah siswa tigkat dua Program Keahlia Istalasi Pemafaata Teaga Listrik yag megambil Program Diklat Melakuka Pekerjaa Dasar Perbaika Motor Listrik di Balai Pegembaga Tekologi Pedidika (BPTP) Badug Tahu ajara 007 / 008 yag terbagi dalam kelas yaitu kelas E da G.

45 Sampel adalah sebagia atau wakil dari populasi yag diteliti. Meurut Suharsimi Arikuto (00 : ) bahwa pegambila sampel harus dilakuka sedemikia rupa sehigga diperoleh sampel (cotoh) yag bear-bear dapat berfugsi sebagai cotoh atau dapat meggambarka keadaa populasi yag sebearya. Dega istilah lai, sampel harus represetatif. Dalam peelitia ii pearika sampel dilakuka dega tekik cluster samplig (sampel kelompok). Tekik cluster samplig adalah tekik pearika sampel dari populasi yag cukup besar sehigga dibuat beberapa kelas atau kelompok. Tekik tersebut sagat cocok utuk diguaka dalam peelitia ii, karea populasi yag ada telah dikelompok-kelompokka berdasarka kelas. Dega demikia, aalisis sampel ii buka idividu, tetapi kelompok, yaitu berupa kelas yag terdiri dari beberapa idividu. Dalam peetua kelas eksperime da kotrol dilakuka secara acak da diudi. Sampel dalam peelitia ii sebayak 60 orag yag terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas E sebayak 30 orag yag diperlakuka sebagai kelompok eksperime yag aka diajar dega megguaka model Cooperative Learig tipe STAD da G sebayak 30 orag yag diperlakuka sebagai kelompok kotrol yag aka diajar dega model kovesioal yag dalam hal ii megguaka modul. 3.6. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data megacu pada bagaimaa caraya data yag diperluka dalam peelitia dapat diperoleh. Kaitaya dalam hal tersebut, serta dega melihat kosep aalitis dalam peelitia ii, maka sumber data yag

46 diperoleh didapatka dega megguaka tekik pegumpula data sebagai berikut :. Tekik Dokumetasi, bergua utuk megetahui data-data yag tertulis.. Tes, yaitu cara pegumpula data melalui sejumlah soal megeai materi yag telah dipelajari oleh siswa da disampaika kepada siswa selaku respode secara tertulis. 3. Metode Observasi lagsug, yaitu suatu tekik pegumpula data dega cara melakuka pegamata secara lagsug terhadap objek yag diteliti. Observasi dilakuka oleh peulis di BPTP Badug. 4. Studi kepustakaa, dilakuka utuk medapatka iformasi dega memafaatka literatur yag releva dega peelitia ii yaitu dega cara membaca, mempelajari, meelaah, megutip pedapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, iteret, surat kabar, da sumber laiya. 3.7. Istrume Peelitia Meurut Suharsimi Arikuto (00: 36) Istrume peelitia adalah alat atau fasilitas yag diguaka oleh peeliti dalam megumpulka data agar pekerjaaya lebih mudah da hasilya lebih baik, dalam arti lebih cermat, legkap da sistematis sehigga lebih mudah diolah. Dalam peelitia ii diguaka istrume peelitia berupa tes tertulis. Itrume harus megukur/meilai secara obyektif, ii berarti bahwa ilai atau iformasi yag diberika idividu tidak subjektif atau dipegaruhi oleh orag yag meilai.

47 Lagkah pegujia perlu ditempuh megigat istrume yag diguaka belum merupaka alat ukur yag baku. Hal ii sejala dega pedapat Suharsimi Arikuto (00: 4) yag megataka bahwa bagi istrume yag belum ada persediaa di Lembaga Pegukura da Peelitia, maka peeliti yag meyusu sediri mulai dari merecaaka, meyusu, megadaka uji coba da merevisi. Setelah diujicobaka istrume peelitia tersebut diolah utuk meetuka validitas istrume peelitia, realibilitas istrume peelitia, daya pembeda da ideks atau tigkat kesukara. 3.7.. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume. (Suharsimi Arikuto, 00: 44) Dalam peelitia ii, utuk meghitug validitas istrume yaitu dega cara meghitug koefisie validitas, megguaka rumus Korelasi Product Momet sebagai berikut: r xy = XY ( X ) ( Y ) ( X ) N Y ( N X ) ( ( Y ) ) N (Suharsimi Arikuto, 00: 46) Keteraga : r xy = Koefisie atara variabel X da variabel Y X = Skor tiap item dari respode uji coba varabel X Y = Skor tiap item dari respode uji coba varabel Y N = Jumlah respode

48 Setelah diketahui koefisie korelasi (r), kemudia dilajutka dega taraf sigifikasi korelasi dega megguaka rumus distribusi t studet, yaitu : t = r r (Suharsimi Arikuto, 00: 63) dimaa : r = koefisie korelasi = jumlah respode yag diujicoba Kemudia jika t hitug >t tabel pada taraf sigifikasi α = 0,05, maka dapat disimpulka item soal tersebut valid pada taraf yag ditetuka. 3.7.. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujua utuk meguji ketepata atau keajega alat dalam megukur apa yag aka diukur. Meurut Suharsimi Arikuto (00: 54), Reliabilitas meujuk pada suatu pegertia bahwa sesuatu istrume cukup dapat dipercaya utuk diguaka sebagai alat pegumpul data karea istrume tersebut sudah baik. Pegujia reliabilitas dalam peelitia ii megguaka rumus Alpa (Suharsimi Arikuto, 00: 7) sebagai berikut : r = k k Vt V t pq Harga varias total (V t ) dihitug dega megguaka rumus :

49 V t = X N X ( ) N (Suharsimi Arikuto, 006: 60) dimaa : Σ X = Jumlah skor total N = Jumlah respode Hasilya yag diperoleh yaitu r dibadigka dega ilai dari tabel r- Product Momet. Jika r > r tabel maka istrume tersebut reliabel, sebalikya r < r tabel maka istrume tersebut tidak reliabel. 3.7.3. Uji Tigkat Kesukara Tigkat kesukara adalah suatu parameter utuk meyataka bahwa item soal adalah mudah, sedag, da sukar. Tigkat kesukara dapat dihitug dega rumus : P = B J S (Suharsimi Arikuto, 006: 08) dimaa : P = Ideks Kesukara B = Bayak siswa yag mejawab soal itu dega bear J S = Jumlah seluruh siswa peserta tes Utuk meetuka apakah soal tersebut dikataka baik atau tidak baik sehigga perlu direvisi, diguaka kriteria sebagai berikut :

50 Tabel 3. Tigkat Kesukara da Kriteria No. Retag Nilai Tigkat Kesukara Klasifikasi. 0,70 TK,00 Mudah. 0,30 TK < 0,70 Sedag 3. 0,00 TK < 0,30 Sukar (Naa Sudjaa, 995:37) Maki redah ilai TK suatu soal, maki sukar soal tersebut. Tigkat kesukara suatu soal dikataka baik jika ilai TK yag diperoleh dari soal tersebut sekitar 0,50 atau 50%. Umumya dapat dikataka, soal-soal yag mempuyai ilai TK 0,0 adalah soal-soal yag sukar da soal-soal yag mempuyai ilai TK 0,90 adalah soal-soal yag terlampau mudah. 3.7.4. Uji Daya Pembeda Daya pembeda suatu butir soal meyataka seberapa jauh kemampua butir soal tersebut mampu membedaka atara siswa yag dapat mejawab soal dega siswa yag tidak dapat mejawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitug dega megguaka rumus sebagai berikut : D = B J A A B J B B = P A P B (Suharsimi Arikuto, 006: 3) dimaa : D = ideks diskrimiasi (daya pembeda) J A = bayakya peserta kelompok atas J B = bayakya peserta kelompok bawah B A = bayakya peserta kelompok atas yag mejawab bear

5 B B = bayakya peserta kelompok bawah yag mejawab bear P A = proporsi peserta kelompok atas yag mejawab bear P A = proporsi peserta kelompok bawah yag mejawab bear Sebagai acua utuk megklasifikasika data hasil peelitia, maka diguaka kriteria sebagai berikut : Tabel 3. Klasifikasi Daya Pembeda No. Retag Nilai D Klasifikasi. D < 0,0 Jelek. 0,0 D < 0,40 Cukup 3. 0,40 D < 0,70 Baik 4. 0,70 D,00 Baik sekali (Sudjaa, 995:458). 3.8.Tekik Aalisis Data Data yag diperoleh dari hasil tes setelah pembelajara, selajutya diolah da diaalisis utuk meguji hipotesis peelitia ii. Tujua yag igi dicapai dega aalisis data ii adalah utuk meyederhaaka data ke dalam betuk yag dapat dimegerti da ditafsirka, sehigga hubuga-hubuga yag ada dalam masalah peelitia ii dapat dipelajari da diuji. Adapu lagkah-lagkah utuk megaalisis data sebagai berikut : 3.8.. Uji Deskripsi Data Uji deskripsi ii megguaka meu Descriptive Statistic pada SPSS v. Uji ii dilakuka utuk medeskripsika atau meggambarka suatu data dalam variabel. Secara umum, meu ii berisi sub-submeu frequecies, descriptives,

5 explore, crosstabs, da ratio. Submeu yag serig diguaka adalah descriptive. Meu ii bertujua utuk memberika gambara megeai ilai mea, sum, stadard deviasi, variace, rage, miimum da maximum. Namu, tidak semua ilai deskripsi diperluka dalam suatu pegujia. Sebaikya, dipilih sesuai dega kebutuha aalisis. Lagkah-lagkah pada desciptive statistics, sebagai berikut :. Siapka data sesuai ama variabel-variabel yag dibutuhka pada worksheet SPSS.. Klik commad widows : Aalyze Descriptive Statistics Descriptives. 3. Kik atau blok ama-ama variabel yag aka dideskripsika. 4. Klik tada paah sehigga ama-ama variabel masuk ke dalam kolom Variables. 5. Klik Optios 6. Klik ilai-ilai deskripsi da sesuaika dega kebutuha aalisis, baik itu Mea, Sum, Stadard Deviasi, Variace, Rage, Miimum maupu Maximum. 7. Klik Cotiue. 8. Kemudia, klik OK utuk melihat hasil yag diperoleh dari uji deskripsi data tersebut. 3.8. Uji Normalitas Distribusi Uji ormalitas data ii sebaikya dilakuka sebelum data diolah berdasarka model-model peelitia. Uji ormalitas ii bertujua utuk megetahui distribusi data dalam variabel yag aka diguaka dalam peelitia. Apabila data berdistribusi ormal, maka diguaka statistik parametrik da jika berdistribusi tidak ormal, maka diguaka statistik o parametrik atau Rak

53 Spearma. Uji ormalitas data dapat dilakuka dega megguaka uji skewess (ilai kecodoga atau kemiriga suatu kurva) da Saphiro wilk pada SPSS.0. Adapu hipotesis dalam pegujia ormalitas data, sebagai berikut: H 0 : Kedua sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal H : Kedua sampel berasal dari populasi yag tidak berdistribusi ormal Adapu dasar pegambila keputusa dalam uji ormalitas data, sebagai berikut : a. Skewess Skewess adalah ilai kecodoga (kemiriga) suatu kurva. Data yag berdistribusi medekati ormal aka memiliki ilai skewess yag medekati agka ol, sehigga memiliki kemiriga yag cederug seimbag. Jika ilai skewess da stadar error berada pada iterval - < RS <, dimaa RS = skewess error of s tadar, maka H 0 diterima. (Getut Pramesti, 006:67) b. Saphiro wilk Jika ilai sigifikasi (sig.) atau probabilitas 0,05, maka H 0 diterima. (Trihedardi C, 005 : 3). 3.8.3 Uji Homogeitas Uji homogeitas data diguaka utuk meguji apakah dua sampel yag diambil mempuyai varias yag sama. Uji homogeitas data dilakuka dega megguaka uji lavee test pada SPSS.0. Adapu hipotesis dalam pegujia homogeitas data pretes, sebagai berikut :

54 H 0 : Rata-rata pretes kedua sampel mempuyai varias yag sama. H : Rata-rata pretes kedua sampel mempuyai varias yag berbeda. Sedagka, dasar pegambila keputusa dalam uji homogeitas data dega lavee test, sebagai berikut : Jika ilai sigifikasi (sig.) atau probabilitas 0,05, maka H 0 diterima. (Getut Pramesti, 006:90) 3.8.4. Uji kesamaa dua rata-rata Uji kesamaa dua rata-rata dilakuka utuk megetahui apakah kedua sampel memiliki rata-rata yag sama. Pegujia dilakuka dega megguaka Uji t Beda Dua Sampel Tidak Berhubuga (Idepedet Sample T-Test). Adapu hipotesis dalam pegujia kesamaa dua rata-rata, sebagai berikut: H 0 : Kedua sampel mempuyai rata-rata ilai yag sama. H : Kedua sampel mempuyai rata-rata ilai yag tidak sama. Sedagka, dasar pegambila keputusa dalam uji kesamaa dua ratarata, sebagai berikut : Jika ilai sigifikasi (sig.) atau probabilitas 0,05, maka H 0 diterima. Atau keputusa dalam uji kesamaa dua rata-rata dega Idepedet Sample T- Test dapat dibadigka dega t tabel, yaitu : Jika t hitug < t tabel, maka H 0 diterima. (Getut Pramesti, 006:90) Uji Beda Dua Sampel Tidak Berhubuga (Idepedet-Sample T Test) dirumuska, sebagai berikut :

55 S x x t + = dimaa, ) ( ) ( + + = S S S maka : ) ( ) ( S S x x t hitug + + + = 3.9 Kisi-kisi Istrume Peelitia Setelah ada kejelasa jeis istrume, lagkah selajutya meyusu pertayaa-pertayaa. Peyusua pertayaa diawali dega membuat kisi-kisi istrume. Kisi-kisi memuat aspek yag aka diugkap melalui pertayaa. Aspek yag aka diugkap bersumber dari masalah peelitia. Kisi-kisi tes utuk istrume peelitia ii dapat dilihat pada lampira.