BAB IV ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga

Teori Komunikasi Antar Pribadi By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

BAB IV ANALISIS DATA. mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar. 1

BAB IV ANALISIS DATA. Proses Komunikasi yang Dilakukan Pasangan Suami Istri Warga. Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan dalam Menyelesaikan

WHO AM I??? Mengenal diri lebih baik

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (cyber counseling) Adapun, manfaat mengenal kepribadian diri sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN. membantu untuk menjalin hubungan kerja sama dan kemampuan memahami individu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA. lapangan selama penelitian berlangsung, selain itu juga sangat berguna untuk

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

rxy = } } BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah semua data yang berasal dari instrument penelitian telah terkumpul

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. a) Pengertian Komunikasi Interpersonal. Definisi berdasarkan komponen (Componential)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB II KAJIAN TEORETIK. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran, yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, yang saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

B A B I I URAIAN TEORITIS. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB IV ANALISA DATA. dibahas dalam penelitian ini karena setiap anggota keluarga terikat saatu sama

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Komunikasi. Teori Komunikasi Antarpribadi. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 03Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan,

BAB II KAJIAN TEORITIS. a. Pengertian Komunikasi Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

BAB IV HASIL PENELITIAN

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Mekanik merupakan salah satu mata pelajaran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

SELF IN COMMUNICATION

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

Komunikasi Organisasi

BAB IV PENUTUP. sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Pendekatan komunikasi. diwujudkan kedalam beberapa bentuk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KIP dan Perubahan Sikap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat, menanggapi dan

: Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayanan Kebidanan

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Fungsi Dinamika Kelompok

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penelitian yang dilakukan telah mengumpulkan data-data. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menganalisis data, memilah-milahnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data ini dilakukan sejak awal penelitian dan bersama pengumpulan data. Peneliti menemukan fakta yang berhubungan dengan proses komunikasi interpersonal wanita pelayan kafe KR di komplek ruko pasar Krian. Dari hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti selama melakukan penelitian. Pada dasarnya wanita pelayan kafe menggunakan empat komponen dalam proses komunikasi interpersonal, diantaranya: 1. Peran Sebagai Informan Dalam proses komunikasinya seorang informan menempatkan diri sebagai orang yang mampu mengawali pembicaraan atau percakapan. Dimana informan yang dimaksud adalah wanita pelayan kafe, mengawali pembicaraan kepada teman seprofesi dan kepada pelanggan yang datang dengan berbagai sapaan dan pertanyaan yang 71

bertujuan untuk memberikan kesan akrab dan meberi rasa senang kepada pelanggan yang datang. Selain memberikan kesan akrab dan rasa senang, hal terpenting dari sebuah komunikasi interpersonal adalah keterbukaan dan kepercayaan antara informan dengan penerima pesan. Salah satu alasannya adalah adanya rasa kesetaraan diantara pelayan kafe. Sehingga dapat menciptakan rasa percaya yang tinggi karena samasama berprofesi sebagai seorang pelayan kafe. Dalam hal lain, seorang informan mampu memerankan pesan dengan menggunakan lambang verbal dan non verbal. Lambang verbal dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan saat terjadinya komunikasi interpersonal, sedangkan lambang non verbal yaitu dengan gerakan anggota badan (gesture) yang dapat dengan mudah dipahami oleh sesama pelayan maupun pelanggan yang datang. 2. Peran Sebagai Penerima Pesan Penerima pesan adalah seorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasikan pesan. Dalam proses komunikasi interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan balik dari penerima pesan inilah seorang informan akan dapat mengetahui kefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersama oleh kedua pihak.

Ketika penerima pesan mampu memberikan kesan yang baik, maka seorang informan pun akan memberikan respon yang baik pula. Pada komunikasi interpersonal yang terjadi pada wanita pelayan kafe terlihat bahwasanya seorang penerima pesan bisa memahami dan menginterpretasikan pesan yang disampaikan oleh informan, hal ini terlihat dari cara dalam menyampaikan pesan seorang informan tidak memberikan batasan yang dapat membedakan jati diri antara satu pelayan dengan pelayan yang lain dan tentunya dalam penyampaiannya juga terlihat adanya rasa kekeluargaan yang kental antara keduannya. 3. Pembentukkan Pesan yang Efektif Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus seorang informan untuk disampaikan kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah yang disampaikan oleh informan untuk diterima dan diinterpretasikan oleh penerima pesan. Komunikasi akan efektif apabila seorang penerima pesan menginterpretasikan makna pesan sesuai yang diinginkan oleh seorang informan. Dalam komunikasi interpersonal simbol yang sering dan lebih cenderung digunakan adalah lambang verbal yang berupa bahasa, hal ini dikarenakan bahasa lebih mudah dipahami maknanya sehingga apa

yang diinginkan oleh seorang informan akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam komunikasi interpersonal wanita pelayan kafe, hal yang sering dibicarakan salah satunya adalah masalah pelanggan yang datang ke kafe. Misalnya seperti: keadaan keuangan pelanggan, perlakuan pelanggan terhadap pelayan, tips yang diterima, permintaanpermintaan yang khusus dari pelayan. Dari permasalahan itulah yang menjadikan mereka menjadi lebih merasa seperti keluarga. 4. Pemanfaatan Feedback yang Sesuai Respon atau umpan balik adalah sesuatu yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki oleh informan. Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan dari informan. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang diberikan bertentangan dengan yang diingikan oleh informan. Pada hakikatnya respon merupakan inforamasi bagi seorang informan sehingga ia dapat menilai evektifitas komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan dengan situasi yang ada. Dalam hal ini wanita pelayan kafe disatu sisi bertindak sebagai seorang informan namun disisi lain juga bertindak sebagai seorang penerima pesan, hal ini menunjukkan proses komunikasi yang saling berkesinambungan.

Apabila dicermati, seseorang yang melakukan komunikasi interpersonal bukan hanya sekedar untuk menyampaikan suatu pesan saja, tetapi juga ingin membangun relasi atau hubungan interpersonal. Mengingat hubungan interpersonal bukan suatu keadaan pasif, melainkan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan interpersoanal adalah suatu action oriented. Artinya suatu kegiatan untuk mengembangkan hasil yang lebih produktif, menyenangkan, dan memuaskan. Mengenal secara dekat merupakan salah satu cara untuk menciptakan suasana akrab antara satu sama lain, dimana dengan mengenal secara dekat juga akan menciptakan keadaan yang menyenangkan, mengambankan hasil yang lebih produktif dan memuaskan. Mengenal secara dekat tidak hanya saling mengenal indentitas pokok seperti nama, usia, dan alamat tinggal. Namun lebih dari semua itu, seperti mengetahui latar belakang kehidupan seseorang. Dapat dikatakan para wanita pelayan kafe mempunyai permasalahan yang hampir sama yaitu masalah rumah tangga yang cukup membebani kehidupan mereka sehingga membuat mereka putus asa dalam menjalani kehidupan dan lebih memutuskan untuk menekuni profesi sebagai pelayan kafe. Dari sinilah mereka mengalami suatu proses sosialisasi dan komunikasi interpersonal, mengembangkan pribadi masing-masing untuk mencipatakan suasana yang menyenangkan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dari

proses tersebut juga akan menimbulkan keunikan cara pandang mereka mengenai kehidupan, dan keunikan inilah yang bisa menjadi saringan komunikasi yang dapat menciptakan keslahpahaman dan kesalahan dalam menginterpretasikan pesan. Adanya keinginan mengenal secara dekat juga dapat melahirkan suatu kerjasama ketika mereka menghadapi sebuah persoalan yang biasanya juga menyangkut kepentingan bersama. Kerjasama akan timbul apabila seseorang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepetingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut. Kerjasama ini juga akan semakin kuat apabila ada bahaya yang menyinggung kebersamaan antar pelayan. Sebagai contoh paling sederhana, jika ada pelanggan yang berbuat kasar pada seorang pelayan maka pelayan yang lain juga akan ikut campur untuk membela pelayan yang disakiti. Ketika ada pelayan yang sudah lama menunggu dan tidak mendapatkan seorang pelanggan, maka biasanya ia akan dipanggil oleh pelayan lain yang sedang menemani pelanggan untuk ikut menemani pelanggan tersebut, sehingga mereka tidak lagi merasa saling iri hati. Hal ini mereka lakukan semata-mata untuk menjaga rasa kekeluargaan, kebersamaan, menumbuhkan kerjasama yang kuat antara satu dengan yang lain, dan juga menghilangkan pembatas yang

ada dalam setiap pelayan kafe. Komunikasi akan timbul apabila seorang pelayan memberi rangsangan-rangsangan terhadap orang lain, dimana rangsangan tersebut akan menimbulkan reaksi-reaksi terhadap rangsangan yang telah diterimanya. Sehingga komunikasi interpersonal wanita pelayan kafe merupakan hubungan yang berkesinambungan, komunikasi biasa dimulai dari satu orang yang memeberikan informasi ke orang lain, dan dalam proses komunikasi juga bisa terjadi pengiriman dan penerimaan informasi secara terus menerus. B. Konfirmasi Temuan Dengan Teori Untuk menghasilkan suatu teori baru, maka hasil temuan dalam penelitian ini akan dicari relevansinya dengan teori-teori yang pernah ada dan berlaku dalam dunia ilmu pengetahuan. Langkah selanjutnya dalam penulisan skripsi ini adalah konfirmasi temuan dilapangan dengan teoriteori yang ada relevansinya atau adanya kesesuaian dengan teori tersebut. Dimana dalam proses komunikasi interpersonal wanita pelayan kafe mengirim pesan kepada pelayan yang lain dan pelanggan menciptakan komunikasi dua arah. Dalam hal ini penulis mencoba menganalisa salah satu teori tentang konsep diri yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik. Self Disclosure atau pengungkapan diri merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lan atau sebaliknya. Sidney Jourard (1971) menandai sehat atau tidaknya komunikasi

antarpribadi dengan melihat keterbukan yang terjadi dalam komunikasi. Mengungkapkan yang sebenarnya mengenai dri kita kepada orang lain yang juga bersedia mengungkapkan yang sebenarnya tentang dirinya, dipandang sebagai hubungan yang ideal. Joseph Luft juga mengemukakan teori self disclosure lain yang didasarkan pada model interaksi manusia, yang disebut Johari Window, seperti berikut ini: Tabel 4.1 Teori Johari Window Diketahui oleh diri sendiri Tidak diketahui oleh diri sendiri Diketahui 1 2 Oleh orang lain TERBUKA BUTA Tidak diketahui 3 4 oleh orang lain TERSEMBUNYI TIDAK DIKETAHUI Teori ini menerangkan bahwa manusia diibaratkan memiliki empat bingkai (jendela), yang menunjukkan seberapa besar tingkat konsep diri seseorang. Semakin besar ruang jendela maka semakin besar pula tingkat pengaruhnya pada suatu inidividu. 1. Merupakan daerah terbuka, dimana antara orang pertama dengan orang kedua mempunyai hubungan yang terbuka sehingga kedua belah pihak saling mengetahui masalah antara keduanya.

2. Menggabarkan daerah buta, dimana masalah yang terjadi diantara orang pertama dengan orang kedua hanya di ketahui oleh orang kedua tetapi orang pertama tidak mengetahuinya. 3. Merupakan daerah tersembunyi, yaitu masalah yang terjadi diantara orang pertama dengan orang kedua hanya diketahui oleh orang pertama sedangan orang kedua tidak mengetahui. 4. Merupakan daerah tidak dikenal, dimana antara orang pertama dengan orang kedua sama-sama tidak mengetahui masalah diantara mereka. Apabila semakin besar bingkai pertama yaitu daerah terbuka, maka akan semakin menguntungkan hubungan interpersonal yang terjadi dalam suatu kelompok. Seperti proses komunikasi wanita pelayan kafe yang secara terbuka mengungkapkan segala sesuatu hal kepada sesama pelayan bahkan kepada pelanggan, hal ini dikarenakan diantara pelayan mempunyai suatu prinsip kerjasama yang tinggi dan rasa kesejajaran yang telah terbangun dengan sendirinya. Jika komunikasi diantara mereka terjalin dengan baik, maka kemungkinan terjadi self disclosure yang mendorong informasi mengenai diri masing-masing ke dalam bingkai pertama semakin besar. Ada saatnya para wanita pelayan kafe tersebut masuk ke dalam bingkai kedua yaitu daerah buta. Dimana mereka tidak mengetahui tentang diri mereka, seperti yang dikatakan oleh salah satu pelayan bahwa tidak dari semua pelayan yang tidak mengenal para pelanggan yang datang ke

kafe. Namun di luar kafe mereka juga kenal akrab dengan pelanggan yang pernah datang. Meskipun self disclosure mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan tersebut memiliki batasan. Para wanita pelayan kafe tersebut membuat batasan berdasarkan pertimbangan yang telah dipikirkan terlebih dahulu. Mereka dapat membuat keputusan kapan mereka akan memberi tahu suatu hal, dan bagaimana merespon permintaan orang lain. Artinya para wanita pelayan kafe tersebut juga mempertimbangkan kembali apakah menceritakan semua hal mengenai dirinya kepada orang lain atau tidak, hal ini dikarenakan mereka juga mempertimbangkan efek yang akan terjadi kepada diri mereka. Sebagian dari mereka ada yang menyembunyikan profesi yang sebenarnya sebagai pelayan kafe kepada orang lain terlebih kepada keluarga, diantara mereka adanya yang mengatakan bekerja dipabrik, hal ini mereka lakukan karena mereka merasa takut dan khawatir apabila mengatakan yang sejujurnya akan merusak hubungan mereka dengan keluarga karena keluarga mereka menilai profesi ini adalah profesi yang kotor. Berdasarkan hal tersebut maka kemungkinan bagi wanita pelayan kafe berada pada bingkai ketiga yaitu daerah tersembunyi juga semakin besar. Mereka lebih memilih untuk menutup diri dari orang lain, hal ini dikarenakan adanya rasa malu terhadap profesi yang mereka kerjakan yakni sebagai wanita pelayan kafe. Kerena itulah mereka memilih untuk tidak mengatakan profesi yang sebenarnya kepada keluarga, dan juga

mereka lebih memilih untuk tinggal di dalam rumah mereka dan keluar rumah jika waktunya untuk bekerja atau ada suatu keperluan.