PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3)

UNIVERSITAS AIRLANGGA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

PEDOMAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROGRAM DOKTOR

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

Menimbang: Mengingat:

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18372/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER)

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

1. Skripsi. 2. Seminar Proposal Skripsi

GUGUS JAMINAN MUTU DR.IR.HARSUKO RINIWATI,MP

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR: 1097/J01.SP/SK-3/II/2013 TENTANG

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN

BAB I KETENTUAN UMUM

1 BAN-PT: Borang Akreditasi Program Studi Doktor Ilmu Manajemen 201

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

Penerimaan mahasiswa baru STIKES Panakkukang Makassar Prodi S.1 Keperawatan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

Page 1 SISTEM PENERIMAAN

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

BAB IV REGISTRASI MAHASISWA

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18371/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011

BAB I PENGERTIAN BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM DOKTOR

I. SISTEM PENDIDIKAN

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2)

Peraturan Akademik ITS Tahun

(PROGRAM DMB UNPAD) PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AJARAN 2011/ Ujian Masuk Program dan Wawancara. Topik Konsentrasi Mgt. Keuangan.

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

PEDOMAN PENDIDIKAN P R O G R A M D O K T O R P A S C A S A R J A N A IAIN JEMBER

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

CATATAN KEMAJUAN STUDI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PROSEDUR BAKU Edisi/Revisi: 1/0

PERATURAN AKADEMIK. 1. Sistem Pendidikan

Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi PPs Unimed 0

Belajar di Ps Unsyiah

Kebijakan kurikulum pendidikan S2-S3 Pokja IV-komisi pendidikan SAF

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

Pedoman Akademik PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM BAB VIII : PROSES PEMBIMBINGAN & UJIAN DISERTASI

Judul : PERPINDAHAN MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIVAH PURWOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2014

BAB VI KEGIATAN AKADEMIK

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN S2-S3 Pokja IV-komisi pendidikan SAF

PERATURAN TUGAS AKHIR

Nomor Dokumen PPK 13. Nomor Revisi 01. Tanggal Terbit

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG

Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester.

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PENJELASAN Pasal 1: Cukup Jelas Pasal 2: Cukup Jelas Penjelasan Pasal 3 dan pasal 4 Registrasi Mahasiswa Baru Mahasiswa Baru Jalur Reguler

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

DAFTAR ISI... KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA... KATA PENGANTAR... SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED

DOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP)

BUKU PEDOMAN AKADEMIK

KEPUTUSAN DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 2044/UN18.9/HK/2016

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB IV PERATURAN AKADEMIK

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR : 13A/YSR/2005 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

BAB I PENGERTIAN UMUM

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi 5.

BAB 1 REGISTRASI MAHASISWA

Pengambilan di bagian akademik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET :

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A

Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROSEDUR TUGAS AKHIR

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum

TUJUAN PENDIDIKAN. Menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam :

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUKU PANDUAN BIMBINGAN SKRIPSI PRODI JUDUL/TOPIK SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Tahapan proses penyelesaian studi strata satu (S1) di perguruan tinggi

SEKILAS TENTANG. Pembantu Dekan I FE Unpad. Tugas Pembantu Dekan Bidang Akademik

DOKUMEN: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU JUDUL: Ujian Promosi Doktor (Terbuka Doktor) Kode : 018/UN11.4/SOP/2016 Tanggal dikeluarkan : 14 Maret 2016

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM

SOP Ujian Komprehensif Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

BUKU PANDUAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

1. TUJUAN Menjelaskan alur atau mekanisme proses pengajuan judul, pembimbingan, pendaftaran ujian, dan pelaksanaan ujian skripsi

BUKU PANDUAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

DOKUMEN: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU JUDUL: Ujian Naskah Disertasi (Tertutup Doktor) Kode : 017/UN11.4/SOP/2016 Tanggal dikeluarkan : 14 Maret 2016

ORIENTASI PENDIDIKAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA

BUKU PANDUAN BIMBINGAN SKRIPSI

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

Transkripsi:

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR Pasal 1 Persyaratan Administrasi dan Akademik Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa adalah: 1) Lulusan pendidikan Program Magister dengan disiplin ilmu segaris (linear) atau tidak segaris (non-linear). Bagi lulusan Program Magister non-linear diwajibkan menempuh mata kuliah matrikulasi pada program studi masing-masing; 2) Indeks Prestasi Kumulatif pada pendidikan sebelumnya minimal B; 3) Lulus tes masuk Program Doktor Pascasarjana UNIDA Gontor; 4) Melampirkan rekomendasi dari dosen pembimbing atau seorang guru besar yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kemampuan akademik untuk mengikuti program doktor; 5) Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dan ditandatangani, beserta lampiran kelengkapannya; 6) Memiliki dokumen keimigrasian bagi calon mahasiswa warga negara asing; 7) Memperoleh izin atasan bagi calon mahasiswa yang bekerja pada suatu instansi; 8) Menyerahkan copy ijazah magister yang telah dilegalisir; 9) Menyerahkan copy transkip nilai (magister) yang telah dilegalisir; 10) Menyerahkan copy tesis Magister (halaman judul, lembar pengesahan, kesimpulan, dan daftar kepustakaan); 11) Menyerahkan proposal disertasi; 12) Menyerahkan pas foto hitam-putih terbaru ukuran 3x4 sebanyak lima lembar 13) Melampirkan Curriculum Vitae Pasal 2 Kewajiban Calon Mahasiswa Calon mahasiswa yang diterima wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Program Doktor dengan ketentuan: 1) Mengisi formulir data mahasiswa; 1

2) Melunasi SPP sekurang-kurangnya untuk satu semester; 3) Menyerahkan foto berwarna terbaru ukuran 3x4 dan 4x6, masing-masing tiga lembar Pasal 3 Ketentuan Akademik 1) Tahun Akademik terdiri dari 2 semester, yaitu Semester Gasal dan Semester Genap; 2) Masa studi Program doktor ditempuh dalam waktu 6 sampai 10 semester; 3) Mahasiswa Program doktor dan calon doktor wajib mengisi Kartu Rencana Studi pada setiap awal semester; 4) Kartu Remcana Studi harus disetujui oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan oleh Direktur dengan pertimbangan Wakil Direktur; 5) Mahasiswa wajib mendaftar ulang pada setiap akhir semester untuk dapat mengikuti pendidikan semester berikutnya; 6) Beban studi Program Doktor sekurang-kurangnya 42 SKS dan sebanyak-banyaknya 50 SKS KURIKULUM PROGRAM DOKTOR Pasal 3 Kurikulum Kurikulum Program Studi Program Doktor Pascasarjana Universitas Darussalam Gontor mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang terdiri atas Kompetensi Utama, Kompetensi Pendukung, dan kompetensi Tambahan (lainnya). Pasal 4 Distribusi mata kuliah dan SKS dijelaskan sebagai berikut: Kompetensi Utama: 1. Aqidah dan Filsafat Kalam (3 SKS) 2. Pembaharuan Pemikiran Islam dan Kalam (3 SKS) 3. Islamisasi Ilmu Pengetahuan (3 SKS) Kompetensi Penunjang Metodologi: 1. Metodologi Penelitian Aqidah (Kalam) (3 SKS) 2. Makalah Seminar Internasional (3 SKS) 3. Karya Ilmiah dalam Jurnal Terakreditasi 2

Nasional 2 kali (6 SKS) Komponen Penunjang Disertasi: 1. Ujian Pra Kualifikasi (2 SKS) 2. Ujian Kualifikasi (3 SKS) 3. Ujian Proposal Disertasi (4 SKS) 4. Ujian Disertasi Tertutup (6 SKS) 5. Ujian Disertasi Terbuka (6 SKS) Jumlah Total (42 SKS) Pasal 5 Pengembangan kurikulum dilakukan melalui rapat MPA untuk menyesuaikan dengan perkembangan disiplin ilmu PERKULIAHAN, UJIAN, DAN PENILAIAN Pasal 6 Perkuliahan 1) Jumlah perkuliahan mata kuliah minimal 12 kali tatap muka per semester. 2) Perkuliahan meliputi perkuliahan tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri. 3) Mahasiswa wajib hadir mengikuti kuliah, sekurang-kurangnya 75% dari masingmasing mata kuliah. 4) Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75%, tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir semester yang bersangkutan. 5) Mahasiswa yang tidak boleh mengikuti ujian akhir semester, seperti pada poin 4, harus mengikuti perkuliahan mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Pasal 7 Ujian 1) Ujian diselenggarakan oleh Pascasarjana UNIDA. 2) Nilai lulus ujian semua mata kuliah minimal 3,00 (B). 3) Mahasiswa wajib menempuh kembali mata kuliah yang belum lulus. 3

Pasal 8 Penilaian 1) Aspek penilaian meliputi: Tugas (40%), UAS (40%), dan performance (20%) 2) Interval nilai setiap mata kuliah sebagai berikut: No. Nilai Huruf Nilai Angka Bobot Predikat 1 2 3 4 5 6 A+ A A- B+ B B- 91-100 86-90 80-85 76-79 73-75 70-72 4,00 3,75 3,50 3,25 3,00 2,75 Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Tidak Lulus PENASEHAT AKADEMIK Pasal 9 1) Calon mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa wajib memiliki Penasehat Akademik yang menyatakan kesediaannya melalui pengisian formulir yang disediakan Pascasarjana; 2) Penasehat akademik bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendamping akademik mahasiswa, dalam mengikuti pendidikan Program Doktor, sampai yang bersangkutan menyelesaikan studi. 3) Mahasiswa wajib berkonsultasi kepada Penasehat Akademik secara aktif dan teratur paling sedikit 2 kali setiap semester; 4) Kegiatan konsultasi dilakukan dengan mengisi formulir yang disediakan Pascasarjana dan diketahui oleh Wakil Direktur. UJIAN KUALIFIKASI Pasal 10 1) Mahasiswa telah menyelesaikan dan lulus semua mata kuliah; 2) Menyerahkan materi bahan pustaka yang telah disetujui oleh Kepala Program studi dan Wakil Direktur; 4

3) Ujian dilaksanakan dalam bentuk tulis dan lisan; 4) Ujian tulis bersifat terbuka (open book), dan harus ditulis tangan 5) Ujian lisan dilaksanakan untuk mendalami dan mempertanggungjawabkan jawabanjawaban tertulis di depan tim penguji lisan; 6) Peserta yang gagal dalam ujian kualifikasi, diberi kesempatan ujian ulang satu kali, yang waktunya ditentukan oeh tim penguji sesudah ujian kualifikasi pertama; 7) Apabila gagal dalam ujian ulang kualifikasi, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi, 8) Ujian kualifikasi dilaksanakan oleh panitia yang diangkat dan dapat dipertanggung jawabkan kepada Direktur; 9) Nilai lulus ujian kualifikasi sekurang-kurangnya 3,00 (B) 10) Mahasiswa yang lulus ujian kualifikasi, dapat mengajukan proposal disertasi Pasal 11 Materi Ujian Kualifikasi 1) Materi ujian kualifikasi terdiri dari subjek mayor, subjek minor (keilmuan pendukung), dan kajian metodologis 2) Subjek mayor, sebagai materi pokok, berisi sumber pustaka substantif standar yang akan menjadi landasan teoritik, kajian perbandingan atau sejenisnya untuk rencana penelitian disertasi. Subyek mayor ini dielaborasi menjadi paling sedikit 7 topik, yang masing-masing didasarkan pada minimal 10 rujukan standar. 3) Subjek Minor (Keilmuan Pendukung). Bagian ini terdiri dari sumber pustaka yang mengungkapkan teori atau konsep yang akan dijadikan sebagai pendukung dalam melakukan penelitian. Bagian ini diurai menjadi 7 topik, yang masing-masing didasarkan pada minimal 10 rujukan standar. 4) Kajian Metodologis. Bagian ini mengangkat materi yang berkaitan dengan persoalan metodologis. Metode yag akan dipergunakan dalam penelitian diurai dalam minimal 5 topik. Titap-tiap topik didukung oleh minimal 8 rujukan standar. 5) Bahan pustaka yang dijadikan rujukan pada satu topik tertentu, bisa dijadikan rujukan ulang pada topik lain, dengan syarat halaman masing-masing berbeda, dan pengulangan tidak lebih dari dua kali. 6) Bahan pustaka dianggap standar, apabila kajian akan penulisannya bersifat ilmiah, dan ditulis oleh pakar di bidangnya. 5

PROMOTOR DAN CALON DOKTOR Pasal 12 Promotor 1) Promotor terdiri dari 2 orang Guru Besar. 2) Doktor dapat ditunjuk sebagai Promotor jika memenuhi syarat kepangkatan. 3) Calon doktor dapat mengusulkan calon promotor, sekurang-kurangnya 4 orang. 4) Penentuan promotor sepenuhnya merupakan hak Direktur. 5) Dalam menentukan Promotor, Direktur tidak terikat pada nomor urut calon promotor yang diajukan oleh calon doktor. 6) Setelah disetujui oleh Direktur, dua orang calon promotor tersebut akan mendapat surat permohonan kesediaan dari Direktur Pascasarjana. 7) Calon promotor harus mengisi formulir kesediaan. 8) Setelah calon promotor menyatakan kesediaan, Direktur akan menetapkannya sebagai promotor. 9) Apabila promotor berhalangan tetap, maka Direktur menetapkan promotor pengganti. 10) Promotor pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat 9, wajib memperhatikan dan mengedepankan kelangsungan proposal yang telah disetujui oleh Promotor sebelumnya. 11) Promotor bertanggung jawab atas: a. Orisinalitas penelitian dan sumbangannya terhadap khazanah ilmu; b. Ketepatan metodologi, penguasaan teori dan kedalaman penalaran; c. Sistematika pemikiran dan simpulan penelitian Calon Doktor; PROPOSAL DISERTASI, DAN DISERTASI Pasal 13 Proposal Disertasi 1) Proposal Disertasi bisa diajukan dalam ujian proposal disertasi setelah mendapatkan persetujuan dari Promotor. 6

2) Proposal harus diuji oleh tim penguji proposal disertasi yang terdiri atas tujuh orang pakar bergelar doktor dan jabatan fungsional guru besar, termasuk Promotor, yang ditetapkan oleh Direktur. 3) Salah satu anggota penguji proposal disertasi, sebaiknya tenaga akademik yang berasal dari luar UNIDA Gontor (penguji eksternal) yang tidak berstatus sebagai pengajar di Pascasarjana. 4) Ujian proposal disertasi diketuai oleh salah seorang Promotor dan hanya dapat dilaksanakan dan menetapkan keputusan, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 5 orang anggota penguji, termasuk salah seorang di antara Promotor. 5) Tim penguji proposal disertasi menetapkan usulan proposal calon doktor, diterima (dengan atau tanpa perbaikan) atau ditolak. 6) Naskah proposal disertasi yang telah diperbaiki wajib disetujui oleh semua anggota penguji dan wajib diserahkan kepada Pascasarjana paling lambat 1 bulan setelah disetujui oleh Tim Penguji. 7) Apabila batas waktu yang telah ditetapkan dalam ayat 6 dilampaui, maka proposal disertasi dinyatakan batal atau ditolak, dan Calon Doktor wajib mengikuti ujian ulang yang merupakan kesempatan penilaian terakhir, kecuali ada alasan yang dapat diterima oleh Direktur atas pertimbangan Wakil Direktur. 8) Setiap Calon Doktor diberi kesempatan untuk mengikuti ujian proposal disertasi paling banyak 2 kali. 9) Apabila proposal disertasi dinyatakan ditolak, maka kepada Calon Doktor diberi kesempatan sekali ujian ulang dengan batas waktu selambat-lambatnya 6 bulan setelah penilaian pertama. 10) Apabila pada ujian yang kedua proposal disertasi tetap ditolak, maka Calon Doktor dinyatakan gagal studi. 11) Proposal disertasi yang sudah disetujui Promotor dan tim penguji dipakai sebagai acuan dalam menyusun disertasi. 12) Persetujuan serta tanggal perubahan sebagaimana dimaksud ayat 11 dinyatakan di halaman depan proposal disertasi. Pasal 14 Disertasi 7

1) Naskah disertasi disusun menurut format penulisan yang ditetapkan Pascasarjana, ditulis menurut kaidah penulisan dalam bahasa Inggris dan Arab yang baik dan benar, serta tidak mengandung unsur plagiarisme karya tulis sejenis. 2) Volume/ketebalan disertasi minimal 250 halaman dan maksimal 500 halaman dengan jarak normal 2 spasi, kecuali yang ditentukan lain. 3) Setelah proses bimbingan selesai, naskah disertasi diserahkan ke Pascasarjana untuk diserahkan ke tim pembaca. 4) Wakil Direktur atas pertimbangan Ketua Program studi menunjuk pembaca naskah disertasi. 5) Pembaca naskah disertasi bertugas memberikan koreksi teknis penulisan dan penyempurnaaan terhadap naskah disertasi, dalam bentuk komentar dan catatan tertulis. 6) Calon Doktor wajib memeperbaiki naskah disertasi berdasarkan hasil koreksi teknis penulisan yang diusulkan tim pembaca disertasi, dan mengkonsultasikan usulan penyempurnaan tersebut kepada kedua Promotor. 7) Sebelum diajukan dalam ujian akhir tahap pertama, naskah disertasi harus bebas dari kesalahan teknis penulisan seperti bahasa, transliterasi, catatan kaki, dan sebagainya. UJIAN AKHIR, NILAI, DAN GELAR DOKTOR Pasal 15 Ujian Akhir 1) Ujian akhir Program Doktor adalah ujian disertasi yang dilaksanakan dalam tiga tahap: a. Ujian pra-tertutup untuk menentukan kelayakan naskah disertasi b. Ujian disertasi tahap pertama (tertutup/terbatas). c. Apabila Calon Doktor dinyatakan lulus dalam ujian disertasi tahap pertama, maka dilanjutkan dengan ujian disertasi tahap kedua (ujian terbuka Promosi Doktor). 2) Tim penguji disertasi dalam ujian tahap pertama (tertutup/terbatas) terdiri dari tujuh orang pakar (bergelar doktor), dan seorang di antaranya berasal dari luar UNIDA Gontor (penguji eksternal) yang tidak berstatus sebagai pengajar di Pascasarjana yang diusulkan Wakil Direktur dan ditetapkan oleh Direktur. 8

3) Tujuh orang tim penguji tersebut terdiri atas seorang ketua, seorang, sekretaris, dua orang promotor dan tiga anggota penguji. 4) Ujian tertutup dipimpin oleh Rektor sebagai Ketua dan Direktur sebagai Sekretaris. 5) Apabila Rektor berhalangan hadir, sidang dipimpin oleh Direktur. 6) Ujian disertasi tahap pertama ditekankan pada uji kebenaran naskah, substansi, dan metodologi. 7) Hasil ujian disertasi tahap pertama menyatakan Calon Doktor: a. Lulus; b. Lulus dengan perbaikan; atau c. Tidak lulus dan Calon Doktor diberi kesempatan mengulang 1 kali ujian. 8) Calon doktor yang dinyatakan lulus ujian tahap pertama, dan siap untuk ujian tahap kedua memperoleh status sebagai Promovendus. 9) Perbaikan yang telah dituangkan dalam naskah disertasi, harus mendapat persetujuan dari semua Tim Penguji Disertasi tahap pertama, termasuk kedua orang Promotor, yang dibuktikan dengan menandatangani lembar persetujuan perbaikan yang disediakan Pascasarjana. 10) Apabila Calon Doktor dinyatakan tidak lulus pada ujian disertasi tahap pertama, maka ujian ulangan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang diusulkan oleh kedua orang Promotor, serta disetujui oleh Direktur. 11) Apabila Calon Doktor dinyatakan tidak lulus dalam ujian ulangan, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi. 12) Ujian disertasi tahap kedua (terbuka) promosi doktor dilaksanakan dalam waktu sesuai rekomendasi Tim Penguji Disertasi ujian tahap pertama. 13) Tim penguji ujian terbuka berjumlah tujuh orang terdiri atas: seorang ketua, seorang sekretaris, dua orang promotor merangkap sebagai penguji atau penilai dan tiga anggota penguji. 14) Ujian terbuka dipimpin oelh Rektor sebagai ketua dan Direktur sebagai sekretaris, dan apabila direktur berhalangan hadir, maka Wakil Direktur sebagai sekretaris. 15) Apabila Rektor berhalangan hadir, ujian dipimpin oleh Direktur. 16) Apabila ujian tahap kedua tidak dapat dilaksanakan dalam waktu tersebut disebabkan tidak siapnya Promovendus, maka yang bersangkutan diberikan kesempatan enam bulan lagi untuk menempuh ujian 9

17) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 20 tersebut tidak dapat terlaksana, karena tidak siapnya Promovendus, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi. 18) Tim penguji tahap pra-tertutup terdiri dari 7 orang yang terdiri 2 orang Promotor, Direktur, dan Wakil Direktur, 1 satu orang penguji eksternal, serta 2 orang penguji lainnya. 19) Tim penguji ujian disertasi tahap kedua (terbuka) diprioritaskan pada tim penguji tahap pertama. 20) Ujian disertasi tahap kedua (terbuka) ditekankan kepada penguasaan Promovendus atas disertasinya, terutama menyangkut substansi, metodologi dan temuan teori atau hasil disertasi. Pasal 16 Nilai dan Gelar Doktor 1) Pada ujian disertasi tahap kedua, penguji hanya memberi nilai 3 sampai 4. 2) Penentuan nilai yudisium didasarkan atas rumus : Dengan penjelasan: IPK = Indeks Prestasi Kumulatif = Nilai Keseluruhan N SKS = Nilai setiap mata kuliah = Sistem Kredit Semester 1) Promovendus yang berhasil mempertahankan disertasinya, dan dinyatakan lulus dalam ujian akhir tahap kedua, berhak atas gelar Doktor. 2) Pemberian gelar Doktor disertai dengan pernyataan predikat kelulusan: a. Baik, apabila Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00 3,35; b. Memuaskan, apabila Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,26-3,50; c. Sangat memuaskan, apabila Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,51 3,74; d. Cum Laude (dengan pujian), apabila Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75 4,00. 10

3) Khusus untuk predikat Cum Laude (dengan pujian), seorang Promovendus harus memenuhi kriteria sebagai berikut ini: a. Tidak melampaui masa studi minimum yang ditandai dengan penyerahan naskah disertasi untuk ujian tahap kedua sudah yang disetujui oleh semua penguji; b. Yang bersangkutan merupakan mahasiswa yang produktif dalam hal karya-karya akademik; c. Yang bersangkutan memiliki catatan positif sepanjang keikutsertaannya dalam Program Doktor. 4) Sebagai syarat kelulusan, setiap Calon Doktor harus menerbitkan artikel di jurnal nasional terakreditasi dua kali selama yang bersangkutan menempuh Program Doktor. KETENTUAN TRANSFER Pasal 17 1) Mahasiswa Program Doktor dari luar Pascasarjana UNIDA Gontor, dapat melanjutakan studi ke Program Doktor Pascasarjana UNIDA, jika di lembaga asal tidak dinyatakan gagal studi (Drop Out). 2) Mahasiswa transfer harus menyerahkan surat keterangan pindah dari lembaga pendidikan asal. 3) Mahasiswa transfer harus menyerahkan Curriculum Vitae (CV) yang berkaitan dengan pendidikan. 4) Mahasiswa transfer harus membayar biaya herregistrasi, SPP, dan lain-lain sesuai ketentuan Pascasarjana UNIDA. 5) Mahasiswa transfer, harus memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut: a. Menyerahkan transkip nilai kegiatan studi yang diprogram di lembaga asal; b. Memiliki indeks prestasi tidak kurang dari tiga (B). c. Mahasiswa transfer yang di lembaga asal walaupun tinggal menulis disertasi, dan sudah memenuhi minimal 33 SKS yang mencakup perkuliahan, ujian kualifikasi dan ujian proposal disertasi, harus mengikuti ujian kualifikasi di UNIDA Gontor. d. Mahasiswa transfer yang sedang menulis disertasi harus mengikuti ujian proposal disertasi. e. Mahasiswa transfer yang sedang menulis disertasi harus mengikuti ujian proposal disertasi. 11

f. Mata kuliah yang telah diprogram di lembaga asal, harus sama atau sesuai dengan kurikulum Pascasarjana UNIDA Gontor. 6) Untuk menentukan sesuai tidaknya mata kuliah di lembaga asal dengan mata kuliah di Pascasarjana, dilakukan konversi berdasarkan substansi mata kuliah yang telah diprogram oleh Wakil Direktur. 7) Mahasiswa transfer yang di lembaga asal tidak mengikuti ujian kualifikasi dan atau ujian proposal disertasi, harus memprogram dua ujian tersebut sebelum penulisan dan atau ujian disertasi. 8) Untuk mengikuti ujian kualifikasi, mahasiswa transfer harus sudah memenuhi total mata kuliah minimal 27 SKS yang sama atau sejenis dengan mata kuliah Pascasarjana. 9) Mahasiswa yang di lembaga asal belum memiliki transkrip nilai program doktor (S3), dianggap sebagai calon mahasiswa baru. 10) Masa studi mahasiswa transfer dihitung sejak masa studi pada perguruan tinggi asal. CUTI DAN GAGAL STUDI Pasal 18 Cuti Studi 1) Mahasiswa dan Calon Doktor dapat mengambil cuti maksimal 2 semester, secara berturut-turut atau tidak berturut-turut, selama masih dalam batas studi. 2) Ketentuan cuti studi adalah: a. Membayar biaya herregistrasi; b. Cuti studi tidak merupakan bagian dari masa studi; c. Telah mengikuti perkuliahan satu semester; d. Cuti studi diajukan kepada Direktur. Pasal 19 Gagal Studi 1) Gagal studi diputuskan oleh Direktur atas pertimbangan Wakil Direktur. 2) Mahasiswa, Calon Doktor, atau Promovendus dinyatakan gagal studi apabila terbukti: 12

3) Tidak membayar SPP sesuai ketentuan Pascasarjana, tanpa alasan yang dapat diterima oleh Wakil Direktur. 4) Habis masa studi yang telah ditentukan. 5) Melakukan pelanggaran moral atau etika akademik, seperti manipulasi data, melakukan plagiarisme karya tulis sejenis, dan sebagainya. 6) Melakukan pelanggaran hukum. 7) Mahasiswa, Calon Doktor, atau Promovendus yang terancam dinyatakan gagal studi sebagaimana dimaksud ayat (2), dapat terhindar dari keputusan Direktur tentang gagal studi dengan cara mengajukan surat permohonan undur diri dari Pascasarjana. 13