I Sistem pencairan dan peneri-maan yang efisien, akurat dan berbiaya renda 1 2 Basis data penerimaan yang terintegrasi dengan saluran pengumpulan modern 3 Sistem pembayaran, pengumpulan yang terpusat, dan verisifikasi yang bersifat elektronik serta dengan saluran pembayaran yang modern back office Shared service untuk seluruh K/L, dipusatkan di Kemenkeu Untuk mencairkan anggaran secara efisien dan akurat melalui saluran pembayaran yang modern Mengumpulkan penerimaan pemerintah secara efisien dan akurat Memberikan fungsi back office kepada satker dan K/L, khususnya dalam sentralisasi komitmen, penagihan dan and pelaporan 4 Meningkatkan proses pengelolaan likuiditas yang bersifat end-to-end Memfasilitasi koordinasi antara seluruh stakeholder terkait guna mencapai pengelolaan kas negara yang optimal II Penge-lolaan likuiditas yang terinte-grasi 5 6 7 Meninjau kapabilitas TDR dan memastikan prudensi dalam operasional TDR Panduan perencanaan kas dengan target saldo cadangan terdefinisi Memperbaiki prakiraan belanja dari para satker Membangun kapabilitas untuk investasi kelebihan saldo kas terkait perencanaan kas dan utang secara keseluruhan, melalui single face ke pasar Untuk menetapkan saldo cadangan kas baru yang mencakup target saldo kas total sebagai panduan perencanaan kas/utang Untuk memperbaiki prakiraan belanja dari satker 8 Pererat koordinasi pengelolaan likuiditas dengan Bank Indonesia Untuk mempererat koordinasi antara fungsi pengelolaan kas dan Bank Indonesia
9 Memperluas jangkauan TSA Memperluas jangkauan TSA untuk mencakup rekening tidak likuid / kurang likuid saat ini II Pengelolaan likuiditas yang terintegrasi 10 Menetapkan strategi dan pedoman pengelolaan valuta asing jangka pendek untuk pengelolaan likuiditas Agar perdagangan valas memiliki pedoman strategi dan kebijakan serta koordinasi yang jelas dengan Bank Indonesia 11 Pengenalan platform perdagangan elektronik Mengembangkan dan meluncurkan sebuah ETP sebagai pelengkap perdagangan OTC untuk meningkatkan transparansi harga dan meningkatkan likuiditas 12 Meluncurkan sistem baru primary dealer Mengembangkan dan meresmikan sistim primary dealer yang disempurnakan yang di benchmark dengan standar global dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal III Pasar obligasi domestik yang likuid dan dalam 13 Meningkatkan kerangka kerja stabilisasi obligasi secara berkelanjutan Membangun kepercayaan diri bahwa pasar domestik dapat bertahan terhadap guncangan pasar; Menciptakan mekanisme untuk mendukung pasar ketika terjadi guncangan 14 Pengelolaan utang: Konsolidasi benchmark surat berharga negara domestik Meningkatkan likuiditas surat berharga negara dengan mengkonsolidasi utang dalam beberapa seri on-therun 15 Memperkuat Hubungan Investor (IR) Melaksanakan strategi IR yang ditargetkan untuk mendiversifikasi basis investor dan untuk berfokus pada investor-investor yang memiliki ketertarikan yang sesuai dengan situasi finansial Indonesia
III Pasar obligasi domestik yang likuid dan dalam 16 17 Mendukung OJK dalam mengembangkan pasar repo yang likuid dan dalam Meningkatkan partisipasi domestik dari investor-investor utama Mengembangkan pasar repo yang likuid dan dalam yang mendukung likuiditas yang lebih tinggi di pasar obligasi Memperoleh dukungan berupa kebijakan untuk meningkatkan partisipasi investor-investor utama di pasar obligasi domestik baik dari publik dan swasta IV Pengelola an sovereign risk yang aktif dan transpara n 18 19 Tata kelola risiko untuk keseluruhan sovereign risk Kerangka kerja risiko yang bersifat holistik Memiliki sebuah badan yang mengaggregasi view yang komprehensif terkait risko, dan sebuah saluran untuk mendiskusikan permasalahan terkait pengelolaan risiko Mengembangkan sebuah kerangka kerja risiko yang holistik dengan pendekatan neraca (balance sheet approach) untuk mengagregasi data risiko individual 20 Mengaktifkan pengelolaan risiko pada areaarea risiko utama Untuk mengembangkan kerangka kerja yang holistik melalyui pendekatan neraca untuk agregasi data siriko individual
V Mengoptimalisasi aset 21 Membuat kebijakan terkait inventarisasi dan penilaian 22 23 24 Membuat pengelolaan aset dan pengelolaan portofolio dalam bentuk digital Menegakkan regulasi, panduan dan proses untuk memastikan aset teroptimalkan secara penuh oleh K/L Mengoptimalkan jenis aset tertentu yang berada di bawah tanggung jawab Kemenkeu langsung Memperbaiki kebijakan inventarisasi dan penilaian untuk meningkatkan akurasi pencatatan aset Membuat pengelolaan aset dan portofolio dalam bentuk digital Menegakkan regulasi, panduan dan proses untuk mengelola aset melalui K/L Mengoptimalkan jenis aset tertentu yang berada di bawah tanggung jawab Kemenkeu langsung 25 Memaksimalkan pemanfaatan aset dan return on asset Melaksanakan kajian portofolio aset tahunan untuk memastikan portofolio aset teroptimalkan 26 Melaksanakan kajian portofolio aset setiap tahun Melaksanakan kajian portofolio aset setiap tahun untuk memastikan bahwa portofolio aset teroptimalkan VI Merasionalisasi fungsi Special Mission 27 28 Memperjelas mandat dan strategi dari setiap unit special missions dan meningkatkan kinerja mereka Menerapkan tata kelola, pelaporan, dan struktur hukum yang jelas Memperjelas strategi dan meningkatkan kinerja perangkat special mission Menerapkan peningkatan tata kelola, pelaporan dan struktur hukum bagi perangkat special mission
29 Menempatkan proses-proses yang tepat Menempatkan proses-proses dengan tepat untuk mengelola perangkat special mission VI Merasionalisasi fungsi Special Mission 30 Pengimplementasian road map strategi akuntansi akrual Pengimplementasian road map strategi akuntansi akrual 31 Pengintegrasian sistem akuntansi antara pemerintah pusat dan daerah Sistem akuntansi yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah VII Akuntabilitas dan transparansi 32 Meningkatkan pengelolaan keuangan K/L dan BUN Meningkatkan pengelolaan keuangan K/L dan BUN 33 Meningkatkan sistem pengendalian internal Meningkatkan sistem pengendalian internal