BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAERAH

DAYA DUKUNG PERTANIAN LAHAN KERING TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN DI PROVINSI NTT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Renstra BKP5K Tahun

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKAMARA

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember 2014 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH. Ir. Gayatri Indah Cahyani, M.Si NIP

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

I. Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas,

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN. Jl. Polisi Militer, Telp. (0380) , , Fax.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

URAIAN PENDAPATAN 0, Pendapatan Asli Daerah 0,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA PADANG TAHUN 2015

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KANTOR KETAHANAN PANGAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BKP LAHAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

54 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin, angka pengangguran serta peningkatan ketahanan pangan yang kuat sehingga tercapai masyarakat sejahtera dalam Era Otonomi Daerah di Kabupaten Lamandau didukung oleh sumber daya alam yang melimpah melalui kegiatan Optimalisasi Bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan dengann sistem efektifitas dan efesien melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi komoditi pangan sehingga pembangunan pertanian dapat lestari dan berkelanjutan dengan menerapkan kearipan lokal. Guna mencapai tujuan dan maksud tersebut, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan mempunyai Visi yaitu : Terwujudnya Ketahanan Pangan Yang Berbasis Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan Melalui Optimalisasi Bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Yang Efektif Dan Efesien Dengan Intensifikasi, Ekstensifikasi, Diversifikasi Komoditi Pangan Menuju Masyarakat Berkualitas dan Sejahtera. Visi tersebut diatas selanjutnya dapat diuraikan dalam Misi dari Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau, Misi harus dapat mencakup dua sudut pandang, yakni sudut pandang ke dalam (inward looking) dan sudut pandang keluar (outward looking) yang menjadi pedoman dalam mewujudkan tujuan berdasarkan tugas pokok dan fungsi yaitu : 1. Meningkatkan kewaspadaan pangan dan menjamin ketersediaan di tingkat rumah tangga serta akses pangan yang berkelanjutan untuk antisipasi kerawanan pangan ;

55 2. Meningkatkan mutu konsumsi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pangan berbasis karakter dan budaya lokal; 3. Mewujudkan penganekaragaman pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman 4. Meningkatkan keterjangkauan pangan melalui pengaturan sistem distribusi, pengendalian harga dan akses pangan di tingkat petani; 5. Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan serta ketahanan pangan sesuai karakter budaya lokal dan kebutuhan petani serta masyarakat sekitar kawasan hutan; 6. Memberdayakan petani sebagai pelaku utama melalui peningkatan aksesbilitas petani kepada sumber permodalan pasar, informasi dan teknologi 7. Membina terwujudnya kemitraan antara pelaku utama dengan pelaku usaha 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan mengambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun kedepan, yang ditetapkan berpedoman kepada Visi dan Misi serta didasarkan pada analisis strategis lingkungan. Tujuan harus konsisten dengan tugas dan fungsinya serta searah dengan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka merealisasikan misi. Dengan mengacu pada Visi dan Misi tersebut diatas, tujuan yang ingin dicapai Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahan Pangan Kabupaten Lamandau dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, yaitu : 1. Menyediakan sistem ketahanan pangan yang tangguh melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi berfungsinya sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi secara sinergis; 2. Menyiapkan sistem distribusi pangan untuk menunjang penyebaran dan tingkat harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tersedianya lahan pertanian; 3. Menyediakan pelatihan penganekaragaman pangan melalui pengembangan pangan lokal dan produk-produk pangan olahan guna

56 meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang; 4. Menyiapakan sistem distribusi, pengendalian harga dan akses pangan di tingkat petani; 5. Meningkatkan kualitas SDM Penyuluh baik kepada pelaku utama maupun pelaku usaha melalui diklat, pelatihan dan magang serta studi banding; 6. Membuka peluang pasar dan melakukan kemitraan dalam mendukung permodalan, penerapan informasi dan teknologi modern dalam penganekaragaman pangan lokal sehingga bernilai ekonomis yang tinggi 7. Mengikuti kegiatan pameran dalam rangka mempromosi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta produk pangan lokal. Keterkaitan antara tujuan, sasaran dengan indikator capaiannya dapat dilihat pada tabel 4.1.

57 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah Pelayanan SKPD (Menurut RPJMD) TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE INDIKATOR NO MISI TUJUAN SASARAN - SASARAN 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 2. Meningkatkan kewaspadaan pangan dan menjamin ketersediaan di tingkat rumah tangga serta akses pangan yang berkelanjutan untuk antisipasi kerawanan pangan Meningkatkan mutu konsumsi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pangan berbasis karakter dan budaya lokal Menyediakan sistem ketahanan pangan yang tangguh melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi berfungsinya sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi secara sinergis - Regulasi Ketahanan Pangan - Ketersediaan Pangan - Pasar (Unit Menyiapkan sistem pemasaran distribusi pangan hasil produksi untuk menunjang pertanian) penyebaran dan tingkat harga yang - Kelompok tani terjangkau oleh daya beli masyarakat serta tersedianya lahan pertanian -Ada/tidak Produk Hukum (Regulasi Ketahanan Pangan) -Beras (ton/tahun) -Daging (ton/tahun) -Telur (kg/tahun) -Ikan (ton/tahun) -Jumlah pasar(unit) -Jumlah Kelompok yang aktif tani Ada 15.574,37 689.76 36.782 1.612,00 3 Unit 60% Ada 16.481,30 723,32 38.124 1.826,00 4 Unit 65% Ada 18.647,82 834,39 41.176 2.095,87 5 Unit 70% Ada 19.876,90 834,39 41.176 2.095,87 6 Unit Ada 21.218,45 875,18 41.818,00 2.174,87 8 Unit

58 3. 4. Mewujudkan penganekaraga man pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman Meningkatkan keterjangkauan pangan melalui pengaturan sistem distribusi, pengendalian harga dan akses pangan di tingkat petani Menyediakan pelatihan penganekaragaman pangan melalui pengembangan pangan lokal dan produk-produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang Menyiapkan sistem distribusi, pengendalian harga dan akses pangan di tingkat petani -Penyuluh yang trampil -Kelompok usaha/ masyarakat / PKK -Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan -Jumlah Penyuluh yang trampil (%) -Jumlah kelompok usaha/ masyarakat PKK yang aktif -Ketersediaan Energi dan Protein -Penguatan Cadangan Pangan -Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah -Stabilitas harga dan pasokan pangan -Pencapaian skor pola pangan harapan(pph) -Pengawasan dan pembinaan 65% 3% 45% 65% 73% 5% 50% 7% 60% 87% 10% 60% 90% 15% 82% 65% 85% 85% 85%

59 keamanan pangan -Penanganan daerah rawan pangan 45% 50% 50% 50% 50% -Distributor Usaha Tani -Jumlah distributor usaha tani (unit) 2 unit 3 unit 4 unit 5 unit 6 unit 5. 6. Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan serta ketahan pangan sesuai karakter budaya lokal dan kebutuhan petani serta masyarakat sekitar kawasan hutan Memberdayakan petani sebagai pelaku melalui peningkatan utama aksesbikitas petani kepada Meningkatkan kualitas SDM Penyuluh baik kepada pelaku utama maupun pelaku usaha melalui diklat, pelatihan dan magang serta studi banding Membuka peluang pasar dan melakukan kemitraan dalam mendukung permodalan, penerapan -Penyuluh pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan serta ketahan pangan -Kelompok tani -Lembaga Permodalan -Nara Sumber BPTP -Jumlah Penyuluh yang telah mengikuti pelatihan, diklat, magang, studi banding (%) Jumlah : -Kelompok tani yang bermitra(%) -Lembaga Permodalan 65% 70% 87% 95% 60% 65% 70% 6 (buah) 6 (buah) 6 (buah) 6 (buah) 6 (buah)

60 7. sumber permodalan pasar, informasi dan teknologi Membina terwujudnya kemitraan antara pelaku utama dengan pelaku usaha informasi dan teknologi modern dalam penganekaragaman pangan lokal sehingga bernilai ekonomis yang tinggi Mengikuti kegiatan pameran dalam rangka mempromosi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta produk pangan lokal -Pameran, Expo di Provinsi dan di luar yang aktif mendukung permodalan untuk usaha tani -Pertemuan dengan BPTP penerapan teknologi pertanian (kali) -Jumlah Pameran,expo untuk promosi produk hasil pertanian (kali) 2 kali 4 kali 6 kali 8 kali 10 kali 3 4 4 5 5

61 4.1 Strategis dan Kebijakan Strategi dan Kebijakan adalah merupakan gambaran dari hasil yang ingin dicapai suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan seperti dalam jangka waktu tahunan atau semesteran. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di atas, maka Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau memfokuskan strategi yang hendak dicapai kedalam 4 (empat) sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatkan pelayanan kepada semua kelompok masyarakat 2. Terwujudnya aparatur yang menangani bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan secara profesional 3. Meningkatnya peran Lembaga Masyarakat 4. Meningkatnya koordinasi dan sinergisitas antara Dinas/ Badan yang terkait dengan program dan kegiatan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau Cara mencapai tujuan dan sasaran atau strategis merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penerapan kebijakan, program operasional, dan kegiatan atau aktivitas dengan memperhasilkan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Dari pemahanan ini, maka cara mencapai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan stratejik. Kebijakan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam memuwujudkan tujuan dan sasaran tersebut diatas, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau menyiapkan kebijakan sebagai berikut : 1. Mewujudkan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan sebagai salah satu program pemerintah yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan penganekaragaman produksi dan ketersediaan pangan berkelanjutan;

62 2. Penanganan daerah rawan pangan merupakan masalah serius dan harus diatasi pada daerah yang sangat membutuhkan; 3. Berkembangnya pada distribusi pangan yang mampu menjamin keterjangkauan pangan oleh masyarakat secara fisik dan ekonomis. Rumusan pernyataan strategis dan kebijakan SKPD dalam 5 tahun mendatang dapat dilihat pada Tabel 4.2.

63 VISI TABEL 4.2. Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan SKPD : Mendorong Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera Melalui Peningkatan Pelayanan Publik Yang Bebas KKN Dan Dilandasi Rasa Keimanan Dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa MISI I : Meningkatkan kewaspadaan pangan dan menjamin ketersediaan di tingkat rumah tangga serta akses pangan yang berkelanjutan untuk antisipasi kerawanan pangan TUJUAN SASARAN STRATEGIS KEBIJAKAN Menyediakan sistem -Regulasi Ketahanan Pangan ketahanan pangan yang -Ketersediaan Pangan tangguh melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi berfungsinya sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi secara sinergis - Mempersiapakan sarana -Perundang-undangan dan dan prasana untuk peraturan (Penyuluhan memperkuat sistem Ketahanan Pangan dan ketahan pangan Kelembagaan) - Ketersediaan pangan lokal -Mempersiapkan kelompok tani stabil -Menyiapkan tenaga penyuluh - Harga pasar yang stabil - Distribusi lancar yang handal dan trampil -Menyiapkan pola pendampingan untuk kelompok/masyarakat -Melakukan kerjasama pola kemitraan dalam memasarkan komodite unggulan -Mengalokasikan dana untuk pendampingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi MISI II : Meningkatkan mutu konsumsi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pangan berbasis karakter Meningkatkan konsumsi, dan budaya lokal mutu intensifikasi, -Pasar -Kelompok tani -Memfasilitasi hasil produksi pemasaran -Melakukan kerjasama pola kemitraan dalam memasarkan

64 ekstensifikasi dan diversifikasi pangan berbasis karakter dan budaya lokal -Tersedianya lahan pertanian -Pelatihan untuk kelompok tani dan penyuluh pengelolaan pertanian terpadu -Mempersiapkan lahan pertanian komodite unggulan -Menyiap petani dan penyuluh yang terampil -Menggunakan IPTEK dalam pengelolaan pertanian MISI III : Mewujudkan penganekaragaman pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman Menyediakan pelatihan penganekaragaman pangan melalui pengembangan pangan lokal dan produkproduk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang -Penyuluh yang trampil Kelompok usaha/ masyarakat / PKK -Memfasilitasi pelatihan -Pertemuan rutin dan memberi pengengolahan pangan dan pelatihan dalam pengolahan hasil olahan yang beragam dan bergizi pangan, hasil olahan yang beragam dan bergizi -Mempersiapan kemasan untuk -Pelatihan dalam pengemasan meningkatkan daya jual dan pemasaran olahan pangan MISI IV : Meningkatkan keterjangkauan pangan melalui pengaturan sistem distribusi, pengendalian harga dan akses pangan di tingkat petani Menyiapkan sistem distribusi, pengendalian harga dan akses pangan di tingkat petani - Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan - Pelabelan/sertifikasi produksi pangan - Sistem Informasi Dini - Sistim Kerawanan pangan dan gizi - Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan - Memfasilitasi kelembagaan keamanan pangan produk pertanian segar dan olahan dalam pelaksanaan sertifikasi/ pelabelan prima dan PMHP - Penanganan keamanan pangan -Dewan Komisi Ketahanan Pangan Tingkat Kabupaten -Alokasi anggaran Sertifikasi/ label, Jejaring, Promosi, SIDI dan SKPG

65 melalui SKPT yang meliputi jejaring keamanan pangan, jejaring intelegen keamanan pangan dan jejaring promosi keamanan pangan -Penanganan daerah rawan pangan melalui SIDI (Sistem Informasi Dini) dan penyusunan peta rawan pangan melalui Sistem Keamanan Pangan dan Gizi (SKPG) MISI V : Pengembangan sistem penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan serta ketahan pangan sesuai karakter budaya lokal dan budaya lokal dan kebutuhan petani serta masyarakat sekitar kawasan hutan Meningkatkan kualitas SDM Penyuluh baik kepada pelaku utama maupun pelaku usaha melalui diklat, pelatihan dan magang serta studi banding Penyuluh pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan serta ketahan pangan - Integrasi Perencanaan Pengendalian Program Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yaitu terselenggaranya kegiatan penyusunan perencanaan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan data informasi, pengembangan kerjasama dan pengelolaan administrasi keuangan setiap tahun -Meningkatkan sarana dan prasarana BPP -Menyediakan mobilisasi penyuluh (kendaraan) disesuaikan dengan medan -Dana untuk membuat demplot/percontohan

66 -Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM aparatur yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas SDM baik yang menjabat fungsional maupun non fungsional -Penambahan jumlah aparatur yang disesuaikan dengan disiplin ilmu - Peningkatan kapasitas sarana/prasarana yang mendukung kelancaran kegiatan Badan -Pengalokasikan dana untuk pelatihan / diklat MISI VI : Memberdayakan petani sebagai pelaku utama melalui peningkatan aksesbilitas petani kepada sumber permodalan, pasar, informasi dan teknologi Membuka peluang pasar dan melakukan kemitraan dalam mendukung permodalan, penerapan informasi dan teknologi modern dalam penganekaragaman pangan lokal sehingga bernilai ekonomis yang tinggi -Kelompok tani -Lembaga Permodalan - BPTP -Memfasilitasi kelompok tani penerima PUAP -Mendamping kelompok tani dalam penambahan modal dari lembaga keuangan -Mendatangkan tenaga ahli dari BPTP -Menyiapkan penyuluh pendamping -Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan -Pengalokasian dana untuk mendatangkan ahli BPTP

67 MISI VII : Membina terwujudnya kemitraan antara pelaku utama dengan pelaku usaha Mengikuti kegiatan pameran dalam rangka mempromosi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta produk pangan lokal -Pameran / Expo dalam daerah, Provinsi dan di luar -Memfasilitasi pelaku utama dan Pelaku usaha mengikuti kegiatan Pameran/expo -Alokasi anggaran untuk mengikuti promosi