BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Photography adalah sebagai alat propaganda yang kuat. Photography merupakan simbol dari semangat demokratisasi dunia citraan. Sifatnya yang obyektif, menjadikan citraan photography dijadikan sandaran kebenaran di berbagai aktivitas sosial, politik, seni, sain dan teknologi. Photography merupakan jembatan informasi bagi segala misteri kehidupan manusia, sampai hal yang paling tersembunyi. Berbagai hal telah dipelajari, dianalisa, diamati, dan dikembangkan. Photography bagi manusia modern adalah sumber pengetahuan dan sebuah kekuatan media representasi. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk merepresentasikan sebuah gagasan melalui Photography. Upaya representasi ini didasari kompetensi individual penulis yang ditemukannya dalam realitas. Realita yang ditemui adalah ungkapan kecintaannya terhadap binatang anjing. Penulis menangkap sebuah pemikiran tentang rasa kecintaannya tersebut. Penulis ingin mengembangkan gagasan ini melalui berbagai medium dan format ungkapan photography. Seiring perkembangan media photography digital, pada tahun 1930-an sampai 1940-an mulai di kenalkannya jenis media photobook sebagai media informasi yang efektif menurut sumber dalam buku yang berjudul The Photobook : A Hystory, Vol.1 1. Hal tersebut didasari tingkat distribusi dan tingkat muatan informasi yang dihasilkan dengan menampilkan objek photo yg beraneka ragam. Photography binatang tidak lepas dengan photography satwa liar, pada tahun 1870 Eadweard Muybridge membuat sebuah photo high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari 2, kemudian pada tahun 1935 muncul photo binatang anjing di Jepang dengan nama Hachiko 3. Photo tersebut bercerita 1 The Photobook: A Hystory Volume 1, Martin Parr and Gerry Badger, 2006 2 History of Photography, Volume 26, Arthur P. Shimamura, 2002 3 Japanese Dogs; Akita, Shiba, and Other Breeds, Chiba Michiko, 2003 1
persahabatan dan kesetiaanya kepada tuannya. Menurut para peneliti dari Swedia, Norwegia, dan Amerika Serikat 4, menunjukan bahwa binatang anjing sudah bersahabat dengan manusia sejak 10.000 tahun yang lalu, kemudian berkembang asumsi bahwa binatang anjing merupakan binatang liar pertama yang berhasil dijinakan oleh manusia. Penulis dapat menyimpulkan bahwa binatang anjing merupakan binatang sosial sama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku binatang anjing dengan manusia menjadikan binatang anjing sebagai binatang yang cerdas dan bersahabat. Keterikatannya dengan manusia menjadikan binatang anjing sebagai keluarga dan teman. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukan binatang anjing sangat mirip dengan manusia tentang cinta dan persahabatan. Selain binatang anjing merupakan sosok yang bersahabat binatang anjing juga memiliki sisi keunikan tersendiri dari sifat, tingkah laku dan wajah yang lucu untuk dijadikan objek photo, kemudian akan menjadi karya seni yang bisa dinikmati semua orang, di khususkan bagi pecinta binatang anjing. Berangkat dari analisa tersebut yang kemudian melatar belakangi keinginan penulis membuat karya photobook dog photography. Di dukung rasa kecintaan penulis terhadap binatang anjing, kemudian banyaknya sumber data dari literatur maupun wawancara, maka hal tersebut dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam pengkaryaan. Terkait dengan profesi penulis sebagai photographer, tentu saja dapat mendukung sehingga terciptanya kemasan karya photobook yang unik dan menarik. Hal tersebut diatas tentu saja tidak menuntut kemungkinan bahwa karya photobook ini akan menjadi peluang bagi penerbit dan mendukung diterbitkannya sebuah photobook tentang binatang anjing. Karya photobook ini akan di sajikan apik melalui photography dan di kemas secara unik melalui sekilas tehnik pengerjaannya. Sehingga pembaca nantinya dapat ikut merasakan pendekatan terhadap objek photo binatang anjing itu sendiri. Beberapa analisa tentang binatang 4 http://www.merdeka.com/teknologi/sejarah-anjing-mulai-jadi-sahabat-manusia.html 2
anjing telah dilakukan, analisa ini bermanfaat untuk mengetahui karakter binatang anjing. Hampir semuanya memiliki karakter yang berbeda. Dikarenakan keterbatasan karakter yang ditemui, maka analisa dibatasi jenis binatang anjing ras seperti Golden, Retriver, Husky, Samoyet, Puddle, Pomerian dan Maltese. B. State of The Art Bentuk inspirasi ini di latar belakangi hasil pengamatan penulis bahwa kurangnya strategi media informasi mengenai upaya pelestarian satwa binatang. Apa lagi di Indonesia yang semakin sedikitnya media terpublikasi yang mengenai hal tersebut. Berikut karya ini menjadi bukti kecintaan penulis terhadap kelestarian satwa di Indonesia. Semakin berkembangnya dunia photography saat ini, banyak para pelaku photography membuat suatu kemasan karyanya untuk dijadikan photobook. Photobook yang sering kita jumpai di pasaran pada umumnya dengan menyangkut banyak ganre, diantaranya : photography sosial, photography budaya, photography Wildlife dan juga ragam lainnya. Terkait hal tersebut dalam pembuatan karya photobook ini penulis tertarik pada ganre photography Wildlife, yang nantinya disajikan lebih informatif dan mendalam melalui photography dan narasi. Penulis merasa yakin bahwa tema ini menarik karena dapat memanjakan mata melalui keindahan seni photography, sekaligus unik dari sisi muatan informasi yang akan di sampaikan. Penulis juga merasa yakin dengan adanya photobook ini dapat mewarnai dan menjadi acuan informasi dunia photography Wildlife di Indonesia. Berikut adalah karya photobook sejenis yang menjadi acuan penulis untuk membuat karya yang berbeda. 3
Gambar 1 Contoh Photobook Happy Tails (sumber www.happytailsbooks.com) Photobook ini berjudul happy tails, buku ini dikemas simple dan modern, hal tersebut dapat di saksikan mulai dari desain cover, desain layout dan warna photo yang natural kemudian deskripsi kata hanya sedikit di masukkan di beberapa halaman yang tertera photo. Kelebihannya adalah selain menampilkan tampilan desain yang simple, sedikit narasi tanpa mengurangi keindahan pada tiap photo sehingga pembaca akan lebih terarah dan fokus, kemudian juga desain tersebut dapat memberikan kesan elegant. Kekurangan dari isi buku ini tidak di kemas sedemikian hangat, sehingga dirasa tidak terlalu kuat untuk pembaca ikut merasakan, sehingga isi buku ini kurang berkesan dan akan mudah untuk di lupakan. 4
Gambar 2 Contoh Photobook (sumber www.zoostudio.com) Dalam buku yang berjudul Tail photographer asal Brisbane Australia ini membuat suatu karya berharga yang dirancang untuk media pemasaran studio miliknya. DI buku ini menampilkan photo - photo Wildlife studio yang artistik dengan gaya yang unik dari binatang kesayangannya. Kelebihan dari buku ini dari segi layout yang simple ditambah juga sedikit narasi deskripsi di tiap halaman dan photo photo. Gambaran keunikan binatang yang dihasilkan melalui seni photography, dapat terdokumentasikan disana, namun photo yang di hasilkan kurang dapat menampilkan kesan naturalnya, dikarenakan sesi pemotretan hanya dilakukan di tempat studio miliknya. Di Indonesia sendiri berkembang photobook yang membahas seni photography Wildlife, namun sulit ditemui, maka dari itu penulis termotivasi untuk membuat suatu karya photobook ini berbeda dan 5
nantinya bisa dinikmati bagi pecinta binatang anjing maupun pecinta photography wildlife di Indonesia. C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Adapun dari tujuan perancangan photobook dog photography ini adalah sebagai berikut : a. Agar photobook ini dapat menjadi media informasi bagi pecinta binatang anjing dan juga media pembelajaran bagi penghobi photography. b. Agar menjadikan photobook ini sebagai salah satu dokumentasi tentang keunikan dan kelucuan binatang anjing. c. Bertujuan agar para pecinta binatang anjing dapat lebih menyayangi dan melestarikannya. d. Memberikan informasi terkait tips, maupun keunikan pada pemilihan objek photo binatang. f. Melalui karya ini penulis bertujuan sebagai implementasi terhadap penguasaan tehnik photography dan melatih kepekaan di pengkaryaan. g. Agar photobook dog photography ini dapat di terbitkan dan di sebarluaskan. 2. Manfaat Perancangan Adapun dari manfaat perancangan photobook dog photography ini adalah sebagai berikut : a. Photobook ini dapat memberikan solusi bagi kelestarian satwa Nusantara. b. Photobook ini bisa menjadi media informasi yang menarik tidak hanya dikalangan pecinta photography dan pecinta binatang anjing tetapi bisa kepada pecinta binatang lainnya. c. Menjadikan photobook ini sebagai media yang inspiratif. 6
d. Sebagai wujud photobook yang layak di komersilkan. e. Sebagai portfolio karya photography. D. Relefansi dan Konsekuensi Studi 1. Relefansi Studi a. Melakukan pemotretan pada suatu tempat dan studio, yang kiranya dapat dimanfaatkan untuk memotret binatang anjing. b. Melakukan riset terhadap karya photobook lain yang dijadikan sebagai alat komparasi c. Melakukan pendekatan dengan narasumber (para pemilik binatang anjing sekaligus binatang anjingnya) d. Melakukan riset ke organisasi pecinta satwa Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Vitapet. Sebagai upaya pengembangan relefansi studi terhadap satwa dan lingkungan. 2. Konsekuensi Studi a. Melakukan riset terhadap sifat dan kebiasaan binatang - binatang anjing. b. Mengetahui tantangan dalam memotret binatang anjing dengan cara memanfaatkan ruangan dan cahaya yang ada di dalam ruangan studio. c. Serta memahami teknik photography dari segi komposisi, angle, pencahayaan dan cara pengambilan gambar (candid). d. Melakukan survey pengetahuan prihal struktur, tehnik, bahan dan material yang akan digunakan. 7