PEDOMAN PENGUPAHAN. Industri Manufaktur MUNAWIR HARIS

dokumen-dokumen yang mirip
Brian Aprinto, SPHR Fonny Arisandy Jacob

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI.

RISET SUMBER DAYA MANUSIA. Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya

Konversi bangunan tua bersejarah

Sistem Informasi Manajemen Integrasi subsistem dan komponennya

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008

KELOMPOK, ORGANISASI & KEPEMIMPINAN

Cetakan 1, Januari 2016

Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di

Andri Setiya Wahyudi Abd. Wahid. Mitra Wacana Media

Segala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO

BENTIK FORAMINIFERA SEBARAN PADA RECENT SEDIMEN

Jiwa yang sukses adalah jiwa yang selalu siap menghadapi semua hal yang akan menghadangnya di dalam belantara kehidupannya.

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA. Diana Fajarwati ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran

Dr. Suranto, M.Pd. TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN KONTEMPORER

OLAHRAGA DAN BENCANA. (Kontribusi Olahraga dalam Pemulihan Pasca Bencana)

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 33: PPSAK AKTIVITAS

MERAIH UNTUNG LEWAT BISNIS FOREX

Super Vision, Super Action!

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial)

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran

Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal

STRATEGI PEMBELAJARAN

Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis

HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL

Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

GREATEST RAIDS. Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera

BAB III KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI INDONESIA. A. Perumusan Kebijakan Upah Buruh di Indonesia

Aplikasi Akuntansi Excel.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMUNIKASI CERDAS. Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION)

Hubungan Industrial. Pemogokan dan Penutupan Perusahaan serta Tindakan Pengusaha dan Pekerja dalam Upaya Pencegahannya. Rizky Dwi Pradana, M.

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI WARGA MASYARAKAT YANG TANAHNYA TERKENA PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI BANDAR LAMPUNG

Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III TINJAUAN TEORITIS. nomor 13 tahun 2003 disebutkan bahwa kesejahteraan pekerja/buruh

RUMAH DUTA REVOLUSI MENTAL KOTA SEMARANG. Diversi : Alternatif Proses Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

SISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA

PPSAK. Pencabutan PSAK 27: Akuntansi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi

SUPER MEMORY : Kini Anda Pun Bisa Memilikinya

Psikologi Bermain Anak Usia Dini. PrenadaMedia Group

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

PPSAK 5 PENCABUTAN ISAK 6: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran

101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan

TEORI DAN PRAKTIK PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TESTING. Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons. & Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi. Sri Nurhayati Qodriyatun

Mudah Membuat Referensi & Bibliografi

* Sebagai suatu hak dasar, ada ketentuanketentuan yang harus ditaati dalam melakukan mogok kerja. (Pasal 139 dan Pasal 140 UUK)

PPSAK 1. Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi. dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga

MODEL PEMBELAJARAN KREATIF

SURVEI GAJI (Variabel Tunjangan & Benefit)

-2- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu, Peratu

Kajian Permen 1 Tahun 2017

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KEWARGANEGARAAN

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

PPSAK 9 PPSAK 9. Hak Cipta 2014 Ikatan Akuntan Indonesia Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

DATA DAN INFORMASI DALAM PROSES DAN IMPLEMENTASI PERENCANAAN TATA RUANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/51/2007 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

berani ikut pameran industri rumahan, raih banyak keuntungan Lusiana Trisnasari

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 238 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM DAN UPAH SEKTORAL PROVINSI PAPUA

Bunga Rampai Model Penyelenggaraan

BERITA NEGARA. No.707, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Komponen. Tahapan. Hidup Layak.

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

PPSAK 11. Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI MALUKU UTARA NOMOR 167/KPTS/MU/2006 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 1737 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KOTA BATAM TAHUN 2016 GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,

POTENSI DAN MASALAH PULAU PERBATASAN: KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT

PENGUPAHAN BURUH KONSTRUKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 (1) Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta

Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana

PPSAK 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

Meruntuhkan Rezim Politik Upah Murah! Diskusi THE INDONESIAN FORUM Seri 23 Dilema Kebijakan Upah Minimum

BAB I PENDAHULUAN. Minimum Pasal 1 Ayat Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah

Pendidikan Agama Islam

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/V/2009 TENTANG

PENGANTAR KIMIA POLIMER

TENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN. Penyunting: Sali Susiana

PPSAK 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

Menggugat, Mengasah Rasa INDONESIA

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN MASALAH PILKADA ANDI APRASING,SH.MH

KEPMEN NO. 231 TH 2003

Transkripsi:

PEDOMAN PENGUPAHAN Industri Manufaktur MUNAWIR HARIS

Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur Penulis : Munawir Haris Penyunting : Ali Imron Hamid, Ata Khilafia, dan Tim Penyunting Penerbit PPM Tata Letak : Sri Dara Luthfita, S. Nilamirasari Abdinegari, Tammy Maulany, Cicih Kurniasih, Triary Rezeki Sampul Muka : Sri Dara Luthfita, Hari Wahyudi ISBN: 979-442-402-1 Cetakan Ke-1, 2014 xiv + 462 hlm., 24 cm Diterbitkan oleh Penerbit PPM Jl. Menteng Raya No. 9-19, Jakarta Pusat 10340 Email: red_buku@ppm-manajemen.ac.id (redaksi) penerbit@ppm-manajemen.ac.id (pemasaran) Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini ke dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penulis.

Sanksi pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta: 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp 1.000.000 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai pada Ayat 1 (satu) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Kata Pengantar Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat menjadi barometer perkembangan industri manufaktur dan referensi bagi kabupaten/ kota lainnya di Indonesia dalam beberapa hal, seperti pengupahan dan model perjuangannya. Sejak penetapan UMK/UMP tahun 2012, sistem upah di beberapa perusahaan terkoreksi secara signifikan dengan kenaikan rata-rata di atas 40%. Pimpinan perusahaan bersama penanggung jawab HR di wilayah ini dituntut berpikir keras dalam mengelola penyesuaian upah pekerja. Kondisi ini akan terus berlanjut sampai dalam batas waktu yang tidak dapat diprediksi. Penyesuaian upah di tingkat perusahan yang menggantungkan keputusannya pada hasil rekomendasi pengupahan tingkat provinsi sangat tidak dapat diprediksi, karena kepentingan-kepentingan di luar pertimbangan kesejahteraan pekerja serta kemampuan perusahaan selalu berkontribusi dalam setiap proses penetapan. Pengupahan di industri manufaktur membutuhkan solusi utuh yang memberikan kesejahteraan bagi pekerja dan keuntungan bagi perusahaan. Selama menjadikan UMK/UMP sebagai satusatunya variabel ukuran dalam melakukan penyesuaian upah,

Kata Pengantar v maka konflik kepentingan dalam penetapan upah akan terus berulang setiap putusan ditetapkan. Peraturan perundangundangan memberikan stimulus bahwa tren pengelolaan upah ke depan mengacu pada model-model pengupahan modern yang dapat dikelola secara internal berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang dapat diterima secara ilmiah. Stimulus peraturan perundang-undangan ditegaskan oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 92: Ayat (1): Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dengan memerhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. Ayat (2) : Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memerhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas. Ayat (3) : Ketentuan struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: KEP-49/MEN/IV/2004: Pasal 2: Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dalam penetapan upah pekerja/buruh di perusahaan. Pasal 3: Dalam penyusunan struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan melalui: 1. 2. 3. Analisis jabatan Uraian jabatan Evaluasi jabatan Pasal 6 Ayat (1): Evaluasi jabatan berfungsi untuk mengukur dan menilai jabatan yang tertulis dalam uraian jabatan dengan metode tertentu.

vi Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur Pasal 6 Ayat (2): Faktor-faktor yang diukur dan nilai dalam evaluasi jabatan, antara lain: 1. 2. 3. 4. Tanggung jawab Andil jabatan terhadap perusahaan Risiko jabatan Tingkat kesulitan jabatan Pasal 6 Ayat (3): Hasil evaluasi jabatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) digunakan untuk, antara lain: 1. 2. 3. Penetapan upah Penilaian pekerjaan Penetapan kebijakan pengembangan sumber daya manusia perusahaan. Masalahnya adalah Pasal 92 Ayat (1), (2) dan (3) UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Pasal 2, 3, dan 6 Ayat (1), (2) dan (3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP-49/MEN/IV/2004 tidak menyediakan petunjuk teknis yang dapat diterapkan langsung oleh manajemen perusahaan dengan pekerja/serikat pekerja. Karena itu buku Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur yang Anda baca ini adalah jawaban dalam menghadapi tantangantantangan: 1. 2. 3. Penyesuaian upah pekerja karena ritual tahunan kenaikan UMP/UMK Interpretasi UU RI No. 13 TAHUN 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 92, dan Kepmen 49/MEN/ IV/2004 dari pendekatan ilmiah dan praktis. Memilih pedoman bersama antara pekerja/serikat pekerja dengan manajemen dalam implementasi UU RI No. 13 TAHUN 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan Kepmen 49/MEN/IV/2004 yang telah dilakukan penelitian dengan pendekatan ilmiah.

Kata Pengantar vii Buku yang akan menuntun pembacanya dalam mempersiapkan sistem upah mulai dari perencanaan hingga implementasi ini telah dilengkapi data-data yang akan mempermudah manajemen perusahaan bersama pekerja/serikat pekerja seperti: 1. 2. 3. Hasil survei faktor-faktor penting dalam evaluasi jabatan Hasil survei variabel-veriabel upah dalam struktur upah Model evaluasi jabatan yang direkomendasikan Forum Sistematika buku yang disusun berdasarkan pengalaman mengelola anggota Forum HRD Bekasi dalam memahami sistem pengupahan melalui berbagai workshop dan implementasi ini akan membawa nuansa keunikan konsep berpikir bagi pembaca yang telah berpengalaman dan yang sedang memulai implementasi. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para sahabat yang telah membantu proses penulisan: 1. 2. 3. 4. 5. Mbak Ata, yang dengan kecerdasan dan keuletannya telah menjadi bagian penting dalam mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Bapak Dinarwulan Sutoto yang dengan kemurahan hatinya berbagi pengalaman yang memperkaya referensi. Mas Ali dari Tim Penerbit PPM yang telah mendukung penulisan melalui referensi-referensi dari berbagai sumber. Mbak Lina dan Mas Eko dari Tim PPM yang telah mendampingi mas Ali dengan setia dalam proses penulisan buku. Bapak Ramelan dan Bapak Hari sebagai Tim Ahli Penerbit PPM yang telah membantu menyelaraskan isi buku menjadi standar yang layak berdasarkan tuntutan kualitas Penerbit PPM.

viii Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur 6. 7. Tim inti Forum HRD Bekasi (Kang Dito, Kang Hendra, Bang Herman, Mas Taufan) yang selalu membangkitkan semangat saat-saat penulis buntu dalam pencarian inspirasi untuk menyelesaikan buku ini. Seluruh anggota Forum HRD Bekasi yang penulis tidak dapat sebutkan namanya mulai dari wilayah Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, Purwakarta, Subang, dan sekitarnya. Karena dukungan melalui pancaran energi positif Ibu/Bapak, penulis dapat menyelesaikan buku yang dapat menjadi solusi dan referensi bersama dalam pengupahan. Buku ini akan menjadi lebih sempurna saat para pembaca dengan ikhlas memberikan saran-saran konstruktifnya. Karena itu penulis dengan senang hati menerima berbagai bentuk saran yang menyempurnakan. Penyempurnaan secara periodik dari penulis adalah merevisi buku ini karena perubahan kebijakan upah, riset-riset perilaku yang berkaitan dengan upah dan hasil survai tahunan oleh Forum HRD Bekasi. Penulis mengingatkan kepada para pembaca untuk tidak ketinggalan pengetahuan dan informasi setiap awal tahun melalui buku ini yang akan diterbitkan setiap tahun. Semoga bermanfaat dan menjadi obat bagi manajemen perusahaan dengan pekerja/serikat pekerja dalam setiap proses penyusunan skala upah. Kota Jababeka, 22 Maret 2014 Munawir Haris Penulis/Chairman Forum HRD Bekasi

Daftar Isi BAB I MEMAHAMI INDUSTRI MANUFAKTUR 1 Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia 7 Peranan Industri Manufaktur dalam Pembangunan Ekonomi 8 Peran Pekerja bagi Kemajuan Industri Manufaktur 15 Pengaruh Upah, Motivasi Kerja, dan Keterikatan Pekerja 19 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja 24 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja 26 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja 27 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja 28 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komitmen 29 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produktivitas 30 BAB II MEMAHAMI UPAH DAN REMUNERASI 41 Upah Minimum 43 Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 45 Memahami Perbedaan Tingkat Upah 59

x Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur Perbandingan Upah, Masa Kerja, dan Pengalaman Kerja 60 Memahami Remunerasi/Kompensasi 62 Jenis insentif 63 Syarat Pemberian Insentif 65 BAB III MEMBUAT SISTEM BARU PENGUPAHAN 67 Mengidentifikasi Berbagai Keluhan 68 Memahami Pola Sistem Pengupahan Baru 70 Tahapan Menyusun Sistem Pengupahan 70 Menganalisis Sistem Pengupahan yang Ada 73 Menyusun Sistem Pengupahan Baru yang Lebih Kompetitif 75 Rencana Implementasi 79 Menghitung Dampak Biaya 80 BAB IV LANGKAH MEMBUAT SISTEM PENGUPAHAN 81 Memahami Proses Bisnis Perusahaan 83 Membuat Struktur Organisasi 89 Dasar-Dasar Pengelompokan 91 Memetakan Jabatan (Job Position) 101 Membuat Analisis Jabatan (Job Analysis) 101 Manfaat Analisis Jabatan 103 Perbedaan Analisis Jabatan, Uraian Jabatan, dan Spesifikasi Jabatan 111 Membuat Evaluasi Jabatan (Job Evaluation) 112 Faktor yang Memengaruhi Evaluasi Jabatan 113 Membuat Sistem Job Grading atau Penggolongan Jabatan 114 Manfaat Job Grading 115 Membuat Struktur Upah 116

Daftar Isi xi Melakukan Penilaian Kinerja 118 Membentuk Tim Pelaksana Tahapan Sistem Pengupahan 121 Peran Pimpinan Perusahaan 122 Peran Section Head (Kabag), Supervisor, Manajer dalam Tahapan Sistem Pengupahan 123 Peran Pekerja dalam Tahapan Sistem Pengupahan 124 Peran Konsultan dalam Tahapan Pengupahan 125 Membuat Pengumuman Internal di Lingkungan Perusahaan 131 BAB V MEMBUAT ANALISIS JABATAN 181 Mengapa Analisis Jabatan Diperlukan? 133 Uraian Jabatan 134 Spesifikasi Jabatan 142 Prinsip-Prinsip Analisis Jabatan 145 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Persiapan Analisis Jabatan 147 Langkah-Langkah Analisis Jabatan 151 Metode Pengumpulan Data 153 Hambatan dalam Pelaksanaan Analisis Jabatan 162 BAB VI MEMBUAT EVALUASI JABATAN 169 Mengapa Evaluasi Jabatan Diperlukan? 171 Bagaimana Menentukan Bobot atau Nilai Suatu Jabatan? 172 Output Evaluasi Jabatan 174 Membentuk Tim Evaluator Jabatan 176 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Evaluasi Jabatan 183 Prinsip-Prinsip Evaluasi Jabatan 184 Metode Evaluasi Jabatan 185 Hambatan-Hambatan dalam Evaluasi Jabatan 213

xii Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur Compensable Factor Berdasarkan Hasil Survei Wilayah Industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta 216 BAB VII MENYUSUN STRUKTUR UPAH PEKERJA 231 Prinsip-Prinsip Job Grading 233 Metode Membuat Job Grading 234 Jenis-Jenis Job Grading 239 Menetapkan Struktur Penggolongan Jabatan (Grading Structure) 243 Framework Management System 248 Membuat Struktur Upah 250 Tujuan Pembuatan Struktur Upah 255 Kriteria Struktur Upah 255 Prinsip Membuat Struktur Upah 257 Unsur-Unsur Struktur Upah 257 Jenis-Jenis Struktur Upah 261 Metode Penyusunan Struktur Upah 270 Langkah-Langkah Menyusun Struktur Upah 288 BAB VIII SURVEI UPAH SEBAGAI BENCHMARK 295 Tujuan Survei Upah di Pasar 303 Survei Upah Hay Management Consultants 306 Proses Pelaksanaan Survei Upah 310 Jenis Data yang Dikumpulkan 312 Cara Mendapatkan Data untuk Survei Upah 313 Menentukan Jabatan yang Akan Dibandingkan (Job matching) 314 Cara Mengolah Data Survei 317 Menganalisis dan Menyajikan Hasil Survei 322

Daftar Isi xiii BAB IX MENETAPKAN KEBIJAKAN PENYESUAIAN UPAH 325 Perspektif Penetapan Kebijakan Upah 326 Faktor Umum Kenaikan Upah 328 Faktor Kenaikan Upah Individu 331 Keuntungan dan Kerugian dari Kenaikan Upah yang Bersifat Umum 335 Kenaikan Upah dan Pertimbangan Produktivitas 336 Survei Faktor Penyesuaian Upah 337 BAB X MENETAPKAN STRATEGI TUNJANGAN DAN FASILITAS PERUSAHAAN 345 Tunjangan Tunai 346 Tunjangan Non-tunai 354 Survei Tunjangan 2014 Forum HRD Bekasi 355 Demografi Kawasan dan Bidang Usaha 355 Demografi Jumlah Pekerja 358 Lampiran 423 Program Fasilitas Pekerja 426 Alternatif Kesejahteraan 427 Strategi dan Kebijakan Pemberian Tunjangan Efektif 428 BAB XI MENYUSUN SISTEM INSENTIF/ BONUS PEKERJA 431 Prinsip Pemberian Bonus 433 Jenis-Jenis Sistem Bonus 436 Tren Pemberian Bonus Industri Manufaktur 438 BAB XII KEBIJAKAN UPAH MINIMUM INDONESIA 445 Penangguhan Upah Minimum 452 Memahami Upah Minimum Sektoral 453 DAFTAR PUSTAKA 459