KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM Sejarah

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

PENYIAPAN BENIH KELAPA SAWIT DALAM PENGADAAN BAHAN TANAMAN DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA TOPIK HIDAYAT A

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS )

BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN. 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH. pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS).

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Lampiran 1. Jurnal Mingguan Kegiatan Magang PPKS Marihat

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Kontribusi Pusat Penelitian Kelapa Sawit UNTUK PERKELAPASAWITAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2003 TENTANG DEWAN GULA INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBAHASAN. Produksi Dan Pemasaran Benih Kelapa Sawit. Tabel 13. Produksi Kecambah Kelapa Sawit tahun 2008

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. HELMI DKK

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA. Helmi Dkk

IDENTIFIKASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF HASIL PERSILANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

Lampiran 1. Anak Daun Normal dan anak Daun Menggulung

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, Mei 2011

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit adalah rata rata sebesar 750 kg/ha/tahun. Berarti

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan wilayah di berbagai daerah melalui. melalui program revitalisasi perkebunan mendorong para pengusaha/ pekebun untuk

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA. NOMOR : 113/Kpts/OT.140/3/2006 TENTANG

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

Transkripsi:

15 KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat sebelumnya adalah bernama Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat merupakan gabungan perusahaan-perusahaan Belanda yang diambil alih negara menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang memiliki satu bagian penelitian yang terletak di Marihat. Bagian penelitian Marihat ini terus dilanjutkan walaupun telah terjadi reorganisasi tahun 1960 dan 1963 yang didasarkan jenis komoditi yang diusahakan sehingga terbentuklah PPN Karet, Gula, Tembakau, Serat dan Aneka Tanaman. Pada PPN Aneka Tanaman dimasukkan tanaman kelapa sawit, teh, kina, pinus, coklat, kapuk dan lain-lain. Badan Pengawas Urusan (BPU) melihat bahwa pekerjaan penelitian yang dilakukan oleh PPN Aneka Tanaman perlu diorganisir dengan baik agar terarah dan mencapai hasil maksimum. Atas prakarsa Ir. H. Suherlan, Direktur Teknik/Produksi BPU Aneka Tanaman maka melalui SE No.57/III/1007/AT/64 yang dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 1964 dibentuklah Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera disingkat dengan PUPENAS berkantor di Marihat, Pematang Siantar (Sumatera Utara). Berdasarkan Dirjen Perkebunan dan BPU Aneka Tanaman masing-masing No.168/D/1967 tanggal 20 Desember 1967 dan No.26/III/1007/AT/67 tanggal 23 Desember 1967 maka semua pohon-pohon induk material seleksi, kebun/blok pengujian dan usaha-usaha penyediaan material tanaman yang ada di masingmasing unit diserahkan pengawasannya kepada PUPENAS. Hal ini merupakan titik tolak yang baik dan sangat menentukan perkembangan dari badan penelitian ini selanjutnya. Pada tahun 1968 nama PUPENAS diganti dengan Marihat Research Station (MRS) dan pembinaannya diserahkan kepada PNP I, II, VI, dan VIII. Tetapi mulai tahun 1973 1992 pembinaannya dilakukan PTP VI dan PNP VII. Pada tahun 1981 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Penyantun & Pembina yang didasarkan pada instruksi Menteri Pertanian, nama Marihat Research Station diganti menjadi Pusat Penelitian Marihat yang disingkat dengan PPM.

16 Berdasarkan surat keputusan Ketua DPH-AP31 No.084/Kpts/ DPH/XII/1992 pada 24 Desember 1992 dibentuklah Pusat Penelitian Kelapa Sawit disingkat dengan PPKS. PPKS merupakan gabungan dari tiga lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala. PPKS berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia yang anggotanya terdiri dari PT. Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS dibina oleh Dewan Penyantun LRPI yang beranggotakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Badan Litbang Pertanian, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, dan Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan yang mewakili pemerintah. Visi Misi PPKS Visi PPKS 1. Menjadi world-class institution dalam penelitian kelapa sawit yang memainkan peranan penting pada pembangunan industri kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapasawitan internasional. 2. Menjadi center of excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan dan penanganan perkelapasawitan nasional. 3. Menjadi institusi penelitian yang mengacu pada business research (hasil penelitiannya dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiayaan) dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat. Misi PPKS 1. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran. 2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa layanan, dan konsep/pemikiran penanganan masalah kelapa sawit.

17 3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan. 4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang memiliki badan hukum, untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan. Struktur Organisasi PPKS dipimpin oleh seorang direktur yang saat ini dipegang oleh Dr. Ir. Witjaksana Darmosarko. Dr. Ir. Witjaksana Darmosarkoro adalah direktur terpilih sesuai dengan SK RA APPI No. SK RA APPI No. 04/RA-APPI/II/2004 tanggal 30 November 2004. Dalam melaksanakan tugasnya, direktur dibantu oleh dua orang Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Penelitian, Kepala Bidang Usaha dan satu orang Kepala Biro Umum/Sumberdaya Manusia, dan satu orang Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman. Bidang penelitian PPKS dibagi menjadi tujuh kelompok peneliti (Kelti), yaitu Kelti Pemuliaan, Bioteknologi Tanaman, Tanah dan Agronomi, Proteksi Tanaman, Enjinering Lingkungan, Pengolahan Hasil dan Nutrisi, dan Sosial Ekonomi. Koordinasi kegiatan penelitian di setiap Kelti dilakukan oleh seorang Ketua Kelti. Biro Umum/Sumberdaya Manusia mempunyai tiga urusan, yaitu Urusan Sumberdaya Manusia dan Hukum, Urusan Akuntansi dan Keuangan, serta Urusan Rumah Tangga. Urusan Satuan Pengawasan Intern (SPI) langsung berada di bawah koordinasi Direktur. SPI berfungsi untuk memantau administrasi dan keuangan serta kemajuan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pelayanan. Bidang Usaha terdiri dari empat unit usaha, yaitu Unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Manager Pengembangan Usaha dan Promosi, dan Manager Pelayanan dan Konsultasi. Unit Kebun Medan mengelola kebun percobaan yang terletak di Aek Pancur, Sei Pancur, Pagar Merbau, dan Bukit Sentang (Sumatera Utara), Betung (Sumatera Selatan), dan Parindu (Kalimantan Barat). Unit Kebun Marihat mengelola kebun percobaan yang terletak di Teluk Dalam, Pulau Maria, Pargarutan, Padang Bulan 17, Simirik, Sijambu-jambu, dan Padang Mandarsyah di Provinsi Sumatera Utara, serta Kalianta dan Dalu-dalu di Provinsi Riau.

18 Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman membawahi tiga manager yaitu Manager QC/R&D, Manager Pemasaran dan Logistik, dan Manager Produksi. Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman membawahi semua bagian yang memproduksi, memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit. Dengan struktur organisasi PPKS tersebut di atas diharapkan sasaran dan tujuan PPKS dalam mengemban visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan harapan banyak pihak. Struktur organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1. Lokasi Unit Usaha Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat terletak di Marihat, Kabupaten Simalungan, Provinsi Sumatera Utara atau 135 km di sebelah selatan Medan. Areal kompleks termasuk dalam konsesi PTP Nusantara IV. Letak Geografis Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat mempunyai topografi lahan dengan ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, curah hujan rata-rata 3 331 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 184 hari dan kisaran suhu minimum 20 0 C dan maksimum 29 0 C. jenis tanah podzolik dengan ph rata-rata berkisar antara 5.0 6.0. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan maka kebun PPKS Marihat termasuk ke dalam kelas S1. Sarana Penelitian dan Pelayanan Sarana penelitian dan pelayanan PPKS berasal dari sarana yang selama ini digunakan oleh Puslitbun Marihat dan Puslitbun Medan yang mencakup kebun percobaan, areal pembibitan, stasiun klimatologi, perpustakaan, laboratorium kultur jaringan, laboratorium analisis tandan, laboratorium tanah, daun, pupuk, dan lain-lain. Kegiatan pelayanan dimaksudkan sebagai upaya menyampaikan hasil-hasil penelitian ke pekebun agar dapat diterapkan bagi keberhasilan industri kelapa sawit. Pelayanan yang disediakan PPKS antara lain: survey kesesuaian lahan, studi kelayakan, evaluasi produksi, penyusunan rekomendasi pemupukan,

19 evaluasi pabrik kelapa sawit, amdal, dll. Selain itu secara rutin PPKS mengadakan training budidaya kelapa sawit dan pertemuan teknis kelapa sawit (PTKS) yang diikuti oleh staf perusahaan, petani, pekebun, per-bank-an, peneliti lain dll. Produk-produk PPKS antara lain: (1) bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dihasilkan dari jenis DxP dan DyxP dengan produktifitas 7 8 ton CPO/ha/tahun, (2) biofungisida Marfu untuk penyakit ganoderma, (3) Feromonas untuk mengendalikan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros), (4) kompos Palm Bionic, (5) Frying Shortenig sebagai medium penggoreng, (6) teknologi industri kelapa sawit tanpa limbah, dan (7) publikasi dan jasa perpustakaan (Lubis, 2008). Kebun Produksi Benih Kebun produksi yang dimiliki PPKS Marihat bekerja sama dengan PTPN IV. Luas kebun produksi benih yang dimiliki adalah 137.28 ha dengan rincian 110.27 ha untuk pohon induk dan 27.01 ha untuk pohon bapak. Jumlah pohon induk yang masih produktif hingga bulan Maret 2009 adalah 3 539 pohon dan pohon bapak 153 pohon. Lokasi kebun produksi benih unit Marihat adalah Bah Jambi, Balimbingan, Benoa, dan Dalu-dalu (Riau). PPKS Unit Marihat juga memiliki kebun produksi komersil. Lokasi kebun tersebut tersebut tersebar di beberapa daerah di Sumatera Utara dan Riau. Luas kebun komersil yang dimiliki adalah 881.46 ha tetapi yang produktif hanya 548.57 ha. Lokasi kebun produksi dan luas areal yang dimiliki PPKS Marihat dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kebun Produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat No Sub station Lokasi Luas Produktif (ha) (ha) Keterangan 1 Sijambu-jambu Sumatera Utara 21.00 21.00 DxP 2 Teluk Dalam Sumatera Utara 40.00 35.00 DP 3 Pulau Maria Sumatera Utara 4.75 4.75 DP 4 Pargarutan Sumatera Utara 45.86 45.00 DP 5 Simirik Sumatera Utara 4.58 4.58 DP 6 Padang Madarsyah Riau 402.20 102.17 DP 7 Kalianta Riau 93.10 83.40 Dura, DD,DP 8 Dalu-Dalu Riau 269.97 252.00 DP/DD, DT TT MK Total 881.46 547.90 Sumber : PPKS Marihat

20 Direktur Ka. Bidang Penelitian Ka. Biro Umum/SDM Ka. Bidang Usaha Ka. SUS Bahan Tanaman Ka. Urusan SPI Pemuliaan Tanaman Bioteknologi Tanaman Tanah dan Agronomi Engineering dan Lingkungan Proteksi Tanaman Pengolahan Hasil Mutu Sosial Ekonomi Ka. Urusan SDM dan Hukum Ka. Urusan Akuntansi dan Keuangan Ka. Urusan Rumah Tangga Ka. Unit Usaha Marihat Ka. Unit Usaha Medan Mgr. Pengembangan dan Promosi Mgr. Jasa dan Konsultasi Mgr. Laboratorium dan Pelayanan Manager Breeding/ R & D Manager Pohon Induk Manager Produksi Manager QC/QE Manager Pemasaran dan Logistik Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit 20