MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI MELALUI STORYTELLING

dokumen-dokumen yang mirip
MEMANFAATKAN STORYTELLING DAN GAMES DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STORYTELLING: SEBUAH TEROBOSAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN OUTPUT PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI

Pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah dasar

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VIII

No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator. 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

METHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE. Oleh: Ruslina Tri Astuti

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

Lesson 02: Self-Introduction (Part II) Pelajaran 02: Perkenalan Diri (Bagian II)

Mari Membaca. Ika Lestari Damayanti

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

MEMPELAJARI KOSAKATA (VOCABULARY) TIDAK HARUS SELALU DENGAN MENGHAPALKAN DERETAN KATA

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /

SILABUS & SAP. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua)

SILABUS KLS VII. SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Transaksional Meminta dan Memberi Informasi Tentang

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Disetiapparagrapakan terdiri dari 3 bagianyang akan menjadipengembang paragrap tersebut.tiga bagianyang dimaksuditu adalah:

Video A. Introduction

SILABUS. Indikator. Teknik. Tes tertulis

Petunjuk untuk mempelajari materi mata kuliah PGTK2204 Tips untuk mempermudah Anda mempelajari bahasa Inggris

SILABUS PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed NIP

tagihan: soal percakapan dialog/teks, mendemonstrasikan dialog Jenis Melengkapi dialog Menyusun urutan gambar sesuai dengan cerita Menirukan dialog

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Interpersonal Menyapa dan Berpamitan

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN KOSAKATA 1. Suharso 2. kosakata tidak selalu dijadikan prioritas dalam pembelajaran bahasa, perhatian

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL [ R A T ]

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kata Pengantar. iii. Mohammad Nuh. Bahasa Inggris When English Rings the Bell

Memilah, Memilih, dan Memanfaatkan Mengajar dan Belajar Bahasa Inggris dari Bacaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Interpersonal Mengucapkan Terimakasih

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis dari instructional design terdiri dari tiga analisis yaitu analisis

LEARNING ENGLISH THROUGH STORY, SONG AND PLAYING (Pengenalan Bahasa Inggris dalam Konteks Pendidikan Anak Usia Dini)

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS V - SEMESTER 1

Nama Sekolah dan Kota : MAN KOTA KEDIRI 3/KEDIRI. Jenjang Pendidikan : MADRASAH ALIYAH (SMA)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah itu tidak akan

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS TINGKAT SEKOLAH DASAR

Speaking - Berbicara

BAB VII FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

IG 215 Writing for General Communication; S-1, 4 sks, Semester 1

L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia dengan Pelajaran Keempat dari Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan.

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2015/ JP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SILABUS DAN RPP MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK NEGERI 56 JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS DAN SAP PERKULIAHAN

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

Lesson 07: Verb + Not, Verb +? Pelajaran 07: Kata kerja + Tidak, kata kerja + "?"

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Berbicara:

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

LESSON PLAN. NO:0002/Bing/XXIV/IX/2012

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS KODE / SKS : KU-112 / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Survai Penggunaan Bahasa Inggris di Kelas EFL untuk Pembelajar Usia Dini Iyen Nurlaelawati

T : Tapi kalian tau gak bahasa inggris dari penyakit-penyakit yang kalian rasakan itu?

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (UD 105) Program : S1 PGPAUD Reguler Semester : 2 (Dua) Bobot SKS : 2 (Dua)

SILABUS PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (GD 100) Program

NAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing

SILABUS & SATPEL MATA KULIAH BAHASA INGGRIS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BAHASA INGGRIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued)

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : BAHASA INGGRIS 1 / 1 KODE MK / SKS / SIFAT : IT / 1 SKS / MK LOKAL

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Transkripsi:

MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI MELALUI STORYTELLING DIPRESENTASIKAN DALAM ACARA SEMINAR DAN LOKAKARYA ENGLISH LANGUAGE TEACHING FOR YOUNG LEARNERS SABTU, 24 FEBRUARI 2004 OLEH IKA LESTARI DAMAYANTI BALAI BAHASA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 0

MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI MELALUI STORYTELLING Ika Lestari Damayanti Pada suatu hari, seorang pendongeng berkunjung ke sekolah. Ia masuk ke dalam kelas dan memulai kisahnya. Tiba-tiba sebuah keajaiban terjadi Makalah ini akan membahas tentang peran story telling atau mendongeng dalam menumbuhkan minat belajar bahasa Inggris untuk anak-anak. Yang dimaksud dengan story telling di sini mengacu pada mendongeng tanpa buku dan mendongeng dengan membacakan buku cerita pada audiens. Makalah ini akan menjelaskan secara singkat keutamaan penggunaan story telling dalam pengajaran bahasa Inggris dan teknik-teknik mengajarkan bahasa Inggris melalui story telling yang dapat digunakan di dalam kelas. Kenapa Storytelling? Story telling atau mendongeng di Indonesia bukanlah hal yang baru. Tradisi lisan ini sudah lama berlangsung secara turun temurun. Namun sayangnya, dewasa ini tradisi mendongeng secara perlahan mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh tradisi menonton TV. Terlepas dari kelebihan dan kelemahannya, baik mendongeng ataupun menonton, bisa dikatakan mengandung tradisi lisan yang menunjukkan bahwa pada dasarnya manusia memang senang bercerita dan mendengarkan cerita (story). Popularitas story telling ini dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Salah satunya dalam pengajaran bahasa karena kisah yang diceritakan menyediakan konteks yang bermakna ketika bahasa digunakan. Berbeda dengan pengajaran grammar atau pun kosa kata yang biasa diajarkan secara terpisah dari konteksnya, melalui story telling, grammar dan kosa kata bisa dipelajari secara menyeluruh dan natural. Selain itu, pengajaran melalui story telling tidak memerlukan peralatan yang mahal. Guru bisa menjadi media yang multifungsi dengan memanfaatkan gerak tubuh dan mimik untuk membantu siswa memahami isi cerita. Cameron (2001) mengatakan bahwa story telling merupakan kegiatan lisan yang dirancang tidak hanya untuk didengarkan tetapi juga untuk terlibat di dalamnya. Kontak mata yang intensif dengan siswa dan dialog yang terjadi antara guru-siswa merupakan aset unik dalam story telling karena perilaku demikian merupakan perilaku nyata dan alami dalam berkomunikasi, dalam hal ini antara guru sebagai pendongeng dan siswa sebagai pendengar. Efeknya akan sangat berbeda apabila siswa hanya mendengarkan kaset karena hal tersebut memposisikan siswa sebagai pihak yang mencuri dengar (eavesdropper) dan tidak terlibat di dalamnya (Morgan & Rinvolucri, 1983). Pemilihan Cerita Yang paling penting ketika memilih cerita untuk digunakan di dalam kelas adalah berdasarkan kesukaan guru. Jika guru tidak menyukai kisah yang akan diceritakan di dalam kelas maka ia pun akan kesulitan untuk menceritakannya karena dia tidak akan menikmati ketika menceritakannya (Wright, 2003). Yang kedua, sebuah kisah dipilih berdasarkan kemungkinan siswa menyukainya karena kisahnya menghibur dan menantang (Morgan&Rinvolucri, 1983). Ketiga, sebuah kisah dipilih karena relevan dan menyenangkan bagi siswa untuk mempelajari bahasa Inggris (Ellis, 1991 & Cameron, 2001). Selain itu, kriteria lain yang bisa digunakan dalam memilih cerita adalah berdasarkan tiga model sebagaimana disarankan oleh Carter & Long (1991) yaitu: 1) model bahasa yang berkenaan dengan kosa kata dan grammar; model 1

budaya yang berkenaan dengan informasi mengenai kehidupan dalam perspektif bahasa target yang sedang dipelajari; dan model perkembangan diri yang berfokus pada aspek psikologi dan sosial. Penggunaan Bahasa dalam Cerita Bahasa yang digunakan dalam kisah anak-anak menawarkan kesempatan yang sangat banyak untuk pembelajaran bahasa, salah satunya paralelisme, kosa kata, dan naratif/dialog (Cameron, 2001). Paralelisme Paralelisme berkenaan dengan pola pengulangan bahasa (Cameron, 2001). Lihat lampiran sebagai contoh. Pola berulang ini dapat merangsang pembaca untuk menebak ungkapan yang akan muncul selanjutnya serta dapat memperoleh kosa kata dan atau grammar untuk jangka lama Kolsawalla (2001). Kaya akan Kosakata Ellis (1991) dan Cameron (2001) percaya bahwa kosa kata dalam cerita ditampilkan melalui konteks yang jelas, dibantu oleh pola peristiwa, bahasa dan gambar yang mudah diduga. Selain itu, kejelasan makna suatu kosakata dapat terbentuk dengan adanya penggunaan mimik, gerak dan bahasa tubuh yang diperagakan guru. Oleh karenanya anak-anak dapat dengan lebih mudah memahami makna kosakata tersebut. Bahkan untuk semakin menguatkan pemahaman ini, anak-anak bisa diajak serta untuk meniru gerakan/tindakan yang dilakukan guru. Prinsip ini mirip dengan prinsip yang ada dalam konsep Total Physical Response yang diusung oleh Asher (Cameron, 2001) yaitu listening (menyimak) dan melakukan tindakan dapat membantu anak-anak memperoleh bahasa target. Naratif/Dialog Sebuah cerita biasanya memiliki dua bentuk penggunaan bahasa yaitu naratif dan dialog (Cameron, 2001). Naratif berisikan serangkaian peristiwa yang biasanya ditampilkan dengan menggunakan past tense sedangkan dialog menggunakan present tense form. Penggunaan past tense dalam sebuah cerita merupakan fitur alami yang tidak akan mengganggu pemahaman anak-anak terhadap isi cerita (Ellis, 1991 & Cameron, 2001). Namun sebaliknya penggunaan past tense di dalam cerita tersebut memberikan pajanan yang kontekstual bagi anak-anak. Teknik-teknik yang dapat digunakan di dalam kelas Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum melakukan storytelling dalam bahasa Inggris adalah classroom management. 1. buatlah anak-anak merasa nyaman dengan pengaturan tempat duduk yang dekat dengan guru agar gerakan guru ataupun buku yang dipegang guru dapat terlihat dan suara guru dapat terdengar jelas. 2. gunakan alat bantu audio-visual, seperti benda-benda nyata yang otentik, boneka, gambar, topeng, dll. 3. ajarkan formulaic language pada anak seperti simple greeting: hello! How are you?/i m fine, thank you. And you? Social English: Did you have a nice weekend?/have a nice weekend! Routines: What s the date? Classroom languages: Listen! Repeat! Sit down! Work in pairs! Good! It s your turn! Be Quite! 2

Asking permission: can I/may I go to the toilet? Can I clean the board? Can I wash my hands? Communication strategies: Can you say that again, please? How do you say in English? I don t understand Kedua, perhatikan tahap kegiatan awal sebelum story telling. Kegiatan ini sangat krusial untuk diadakan karena anak-anak perlu mengenal terlebih dahulu hal-hal yang akan mereka temui di dalam cerita. Tahap persiapan ini bisa berlangsung selama satu pertemuan penuh atau bahkan lebih untuk memperkenalkan isi cerita, bahasa dan konsep yang termuat dalam cerita. 1. bila memungkinkan, ingatkan anak pada cerita yang telah mereka ketahui yang isinya mirip dengan kisah yang akan diceritakan atau ingatkan kisah yang banyak dipublikasikan dalam versi bahasa Indonesia. Misalnya cerita tentang Putri Salju dengan Snow White. 2. beri kegiatan yang terkait dengan pengalaman anak. Misalnya bertanya jawab tentang makanan favorit mereka, atau menceritakan pengalaman anak pergi ke kebun binatang. 3. ceritakan synopsis atau garis besar kisah yang akan didongengkan, jika perlu dalam bahasa Indonesia. 4. ajarkan beberapa kosa kata kunci dan/atau pola kalimat yang ada dalam cerita dengan teknik yang tepat. Misalnya, anda akan menceritakan sebuah kisah yang di dalamnya melibatkan makanan. Tunjukkan sebuah gambar dan bertanya, Puspa, do you like sausages? Saat itu anak bisa jadi hanya menjawab yes atau no. Lakukan kegiatan serupa pada beberapa anak lainnya. Kemudian pada seluruh kelas katakan, Now listen! Yes, I do. Repeat!. Lakukan prosedur yang sama untuk memperkenalkan No, I don t. 5. revisi kosakata dan/atau grammar yang sudah dipelajari sebelumnya dengan teknik yang tepat. 6. agar anak lebih termotivasi, informasikan pada anak mengenai aktivitas yang akan mereka lakukan setelah mendengarkan cerita. Misalnya, membuat topeng, menulis buku cerita, memasak, bermain peran, dll. Rencana Pembelajaran Teks In a dark, dark town In a dark, dark town There is a dark, dark road And in the dark, dark, road There is a dark, dark house And in the dark, dark house There is a dark, dark door Go in the door There are some dark, dark stairs Go up, and up and up and up And up and up and up The dark, dark stairs 3

Now There is a dark, dark room Go in the dark, dark room In the dark, dark room There is a dark, dark cupboard What is there? Level: beginner Time: 30 minutes Language: there is; adjectives and nouns Preparation: 1. hafalkan cerita 2. buatlah lemari makan dari kardus yang memiliki pintu yang dapat dibuka In class: 1. tunjukkan ilustrasi cerita pada OHP atau ditempel di papan tulis atau kopikan untuk anak 2. tanyakan pada mereka berapa banyak kata yang dapat mereka sebutkan berdasarkan gambar. Bantu mereka untuk menyebutkan: town, road, house, door, stairs, room, dan cupboard. Jika perlu, gunakan bahasa Indonesia terlebih dahulu kemudian dikenalkan bahasa Inggrisnya sebagai respons jawaban anak. Misal. Anak: itu gambar rumah.. jawablah: Yes, it s a house. Repeat; house 3. ajarkan kata dark dengan mengatakan each object is dark, jika perlu tutup mata anda dan ajak anak-anak untuk menutup mata untuk menunjukkan konsep dark (gelap). 4. ceritakan kisah ini beberapa kali sampai anak-anak dapat mengulangnya bersama anda 5. ajak mereka untuk meniru di bangku mereka. Gunakan buku-buku sebagai bangunannya, penggaris sebagai jalan, dan pintu hayalan yang bisa dibuka. Anakanak bisa menggunakan jemari mereka untuk menirukan jalan di tangga 6. ajak anak-anak membayangkan berbagai benda yang dapat ditemukan di dalam lemari (cupboard). Tanyakan kata benda (noun) dan kata sifat (adjective) seperti warna atau angka jika anda mau melatihkan kata sifat. Tulislah ide dari anak-anak di papan tulis. Rangsanglah anak untuk bertanya kata-kata yang mereka tidak tahu. Ajarkan mereka cara menanyakan suatu kata dalam bahasa Inggris. Misal. what s.(dalam bahasa Indonesia) in English? Selalu gunakan kamus jika anda tidak tahu kata yang ditanyakan oleh anak. Contoh ide yang mungkin muncul: there is a grey elephant in the cupboard. There are five ducks in the cupboard. There is a yellow butterfly in the cupboard. 7. ajak anak-anak untuk menggambarkan ide mereka kemudian menempelkannya di dalam cupboard yang sudah anda siapkan. 8. sambil menempelkan di dalam cupboard, tanyakan pada mereka berapa banyak benda yang sudah ada dalam cupboard yang dapat mereka sebutkan termasuk dengan kata sifatnya (adjective). 4

Kesimpulan Storytelling merupakan alat yang tidak mahal namun sangat potensial untuk menumbuhkan minat belajar bahasa Inggris pada anak-anak. Interaksi yang terjadi antara guru dan anak cenderung lebih bermakna dan alami. Kosa kata dan pola struktur kalimat yang ada dalam cerita dapat dieksploitasi sedemikian rupa untuk pembelajaran bahasa karena bahasa ditampilkan melalui konteks yang jelas. Namun demikian, keunikan dan keajaiban yang merupakan jiwa sebuah cerita jangan sampai ternodai dengan eksploitasi penjelasan pola kalimat yang berlebihan agar anak-anak tetap memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengapresiasi sebuah cerita dan mengalami sendiri keajaiban yang dibawa sebuah cerita dan pendongeng ke dalam kelas. TAMAT. Bibliography Cameron, L. 2001. Teaching Languages to Young Learners. Cambridge University Press. Ellis, G. & J. Brewster. 1991. The Storytelling Handbook: A guide for primary teachers of English. London: Penguin Books. Carter, R. & M. N. Long. 1991. Teaching Literature. Longman. Kolsawalla, H. 2001. Teaching Vocabulary through Rhythmic Refrains in Stories in S. Rixon (ed.) Young Learners of English: Some Research Perspectives. Essex: Longman, 19-32. Morgan, J & M. Rinvolucri. 1983. Once upon a time: using stories in the language classroom. Cambridge University Press. Wright, A. 2003. The Place of stories in ELT in A. Paran & E. Watts (eds.) Storytelling in ELT. Kent: IATEFL Publications, 7-10. 5